" Lo percaya surga itu ada. "
" Percayalah. "
" Apa gw layak kesana setelah gw mati. "
" Layak banget, lo orang yang baik, dan disana kan tempat lo berasal. "
" Tapi bokap gw penjahat, " katanya mulai lirih.
" Kan itu bokap lo, " kataku.
" Tapi gw ikut menikmati hasil kejahatannya, " matanya mulai berkaca. " Gw gak pantes ke surga, gw orang jahat. "
" Kalo benar begitu, gw akan buatkan surga untuk lo di kehidupan ini, " kataku memandangnya dengan penuh kasih. " Dengan surga itu, gw akan buktikan kepada Tuhan, kalo elo itu layak ke surga Nya. "
" Surga buat gw ? " dia memandangku.
" Iya, mungkin gak seindah surga milik Tuhan..... tapi lebih indah dari 7 keajaiban dunia saat ini... " ucapku disambut dengan sebuah pelukan hangat dan erat. Tangis haru pecah melumer di kedua pipinya.
" Gw sayang sama lo, " ucapnya, aku tersenyum seraya membelai lembut rambut indahnya.
" Tuhan punya surga Firdaus untuk hambaNya. Dan untuk lo, gw punya surga Diandra. "
Dia masih saja tampakan senyuman
Meski bumi yang dia pijak nyalakan langkahnya
Belum cukup rasa yang kini tercipta
Baru saja dia disini wanginya masih tertinggal
Dia bidadari di kesunyian
Di gelapnya malam
Isi sepi
Meski peran itu
Mungkin ungkapkan
kesunyian hati kita berdua.... saat ini
Bidadari peluk aku
Bidadari sambut aku
Bidadari peluk aku
Bidadari sambut aku
Bidadari peluk aku
Bidadari sambut aku
Nantikan Sebuah Alternatif kisah akhir ( Surga Diandra )