Tarra Nadhira
Guru Semprot
- Daftar
- 6 Feb 2011
- Post
- 671
- Like diterima
- 72
Hati nurani seorang wanita tidak berubah oleh waktu dan musim
bahkan jika mati tetap abadi,hati itu takan hilang sirna.
Sesudah pohon-pohon ditumbangkan dan rerumputan terbakar dan batu2 karang memerah oleh darah dan bumi di tanami tulang dan tengkorak,
ia akan tenang dan diam seolah tak ada sesuatu pun terjadi.
Kahlil Gibran
" cinta " untuk suamiku ..
Aisyah menoleh jam tangannya,pukul setengah sepuluh malam,wajahnya celingukan,ia tak tahu kemana mobil ini hendak membawanya.Jantungnya makin berdegup kencang ketike SUV putih itu mulai memasuki area perkampungan yg hening dan hanya segelintir orang2 saja yg tengah asyik main domino di sebuah warung kopi.
Sekali lagi ia tak percaya bahwa ia akan menukarkan tubuhnya dengan biaya pengobatan sang suami yg kini tergolek lemah di rumah sakit,sempat berkali2 Aisyah menolak tawaran pria tambun paruh baya yg akrab di sapa Pak Liem itu,namun kemampuan financial-nya tak mampu menandingi penyakit suaminya yg semakin memprihatinkan.Hingga akhirnya ia pun menyetujui tawaran gila itu,dan ini semua ia lakukan tanpa sepengetahuan keluarga juga suaminya sendiri.
" ayo sayang .. kita udah sampai !! " ujar pak Liem sembari membukakan pintu untuk Aisyah yg pada saat itu mengenakan jilbab putih dengan kemeja panjang berwarna senada.Kaki jenjangnya yg terbalut celana panjang hitam itu pun beranjak dari mobil.
Tentang Aisyah,pak Liem memang sudah lama mengagumi guru TK tsb,meski penampilannya yg senantiasa sederhana namun perempuan kelahiran Jakarta 26 tahun silam itu mampu menghipnotis mata setiap lelaki dengan wajah innocent-nya yg sepintas mirip dengan aktris Revalina S Temat,si Menuk dalam film " ? ".
Bukan hotel,apartement atau setidaknya gubuk yg sedikit layak untuk melakukan hubungan intim namun pak Liem malah membawanya ke subuah gudang penyimpanan pakan unggas dalam lahan peternakan miliknya di suatu desa.Gudang besar yg cukup bau dan kotor oleh remah2 pakan ternak yg berserakan di lantainya.
Sesampainya di dalam,kedua mata cantik ibu beranak satu itu berkeliling mengamati seisi gudang.Di sebelah kanannya terdapat sebuah mesin berukuran raksasa,sementara di kirinya puluhan karung2 besar berisikan pakan unggas bertumpuk tinggi menjulang.hampir menyentuh atapnya.Gw memperhatikan kebingungannya sesaat setelah menyusul mereka berdua.
" Pay .. pintunya udah loe kunci lagi kan ? " tanya pak Liem ke gw sembari merangkul Aisyah dari belakang,dengan tubuh 167 cm-nya tampak tinggi Aisyah mengimbangi tubuh juragan ayam itu yg 3 cm lebih tinggi darinya." udah bos !! " jawab gw singkat seraya merogoh handycam merek SONY milik pak Liem dari tas ransel.Lalu mengeceknya.
" kenapa handy-nya ? " tanyanya lagi sambil menoleh ke arah gw.
" gx pa-pa kok .. cuma ngecek aja " jawab gw dengan sebatang rokok yg terselip di mulut.
" ough .. !! " kemudian ia memfokuskan wajahnya ke Aisyah yg nampak tidak percaya.
" di sini ?? " tanya Aisyah dangan raut wajah yg tak yakin.Duda bertampang oriental itu cuma mengangguk pelan dan tersenyum.
" lalu kamera itu ?? " tanya Aisyah lagi,sekali lagi pria yg mulai tak sabaran itu tak menjawab,kemudian berbisik ke telinga Aisyah.Sementara gw menyalakan kricet dan membakar rokok yg tinggal sebatang.
Entah apa yg di bisikan si boss,tak beberapa lama kemudian Aisyah melepas kerudung putihnya dengan bola mata yg melirik ke arah gw,nampaknya ia risih dengan keberadaan gw.
Tampaklah kini paras cantiknya di bawah sinaran lampu gudang yg kuning temaram dengan rambut panjang yg tak sampai sepinggang itu terurai.
Lalu satu persatu dia melepas kancing kemejanya masih dengan perasaan tidak percaya bahwa ia akan melakukan hal segila ini,tampaklah pembungkus payudara berwarna krem dari celah bajunya yg terbuka.Seketika ia memalingkan wajahnya saat menyadari sebuah kamera mengarah ke padanya.
Setelah membuka semua kancingnya ia pun melepaskan kemeja putihnya.kemudian bra berwarna krem itu pun mulai di tanggalkannya,wajahnya mulai memerah karena tahu,semua mata pasti mengarah pada payudara yg tak terlalu besar itu dengan puting yg tampak kehitaman dalam sinaran lampu kuning yg temaram.( bruce banner dalam sempak gw pun mulai menggeliat dan menjelma menjadi hulk yg besar ).
Sejurus kemudian ibu muda itu melorotkan celana panjang hitamnya dan membukanya,kini tinggallah balutan terakhir yg menutupi organ kewanitaanya.Namun ketika ia hendak melepas celana dalam hitamnya yg berenda itu si boss berkata " cukup .. biar saya yg mbukanya !! "
Si duda tajir itu pun jongkok di hadapan Aisyah dan menarik pelan2 kancut hitam ibu muda tsb ke bawah.Sedikit demi sedikit tampaklah jembut lebat Aisyah yg berhelai2,warnanya begitu kontras dengan pahanya yg putih mulus.Setelah melepasnya si boss menciumi celana dalam wanita itu dengan bernafsu dan menghirup aromanya dalam2.Sementara Aisyah makin tak percaya bahwa ia telah membugil di hadapan pria yg bukan muhrimnya.Puas dengan aroma dari pakaian dalam wanita yg sudah memenuhi paru2nya,dengan pandangan yg tak percaya bahwa ia akan sedekat ini dengan memek dari wanita yg lama di kaguminya,jari2 besarnya pun mulai membelai jembut Aisyah dengan begitu terkesimanya.
Kemudian dengan kedua jari yg lainnya,ia merekahkan kelopak vagina itu.Dalam mode close up,terlihat jelas labia minora Aisyah berwarna kemerahan.
Setelah membalikkan zoom ke posisi semula gw agak sedikit menjauh ketika wajah si boss mulai mendekati pangkal paha mulus Aisyah,lalu dari sebelah kirinya,gw kembali mengarahkan gadget ini.Tampak si boss mulai menempelkan lidahnya yg basah di bagian yg kemerahan tsb.Kemudian terus dan terus menjilatinya.
" sssccchhh ... aaacchhh ... " Aisyah mulai mendesah,tak kuat menahan rasa geli pada itil-nya,sementara lidah itu terus menyapunya,seakan berusaha membangkitkan libido dalam dadanya yg membusung.
Si boss mengganti posisinya,kini tepat berada di belakang pantat Aisyah,sementara Aisyah tetap berdiri.Lalu kedua tangan si boss melebarkan jarak kedua paha Aisyah dan membenamkan wajahnya pada belahan besar itu.
" aagghh ... " Aisyah memekik geli,karena lidah si boss yg basah itu menyentuh liang duburnya.Dan tanpa perasaan yg jijik lidah itu terus menjilatinya dengan gemas.
Beberapa menit menikmati bagian belakang tubuh wanita tsb,si boss kembali ke bagian depan.Di lahapnya belahan memek Aisyah.Menghisap itil-nya hingga seluruh tubuh wanita itu mulai bergetar.Sementara sebuah jari yg besar tengah menggosok2 lubang analnya.semakin lama semakin lahap pula mulut si boss "mengunyahnya"
" hhhhmmmm .... ough .. ough ... hhhhmmmm " terdengar desahan dari celah bibir Aisyah yg makin kuat dan menyayat tubuhnya pun sedikit menggeliat,tak kuat menahan rasa geli pada itil dan anusnya.
" .. u .. uudah paaak .. ogh ... " pintanya,namun pak Liem tak menghiraukannya lidahnya terus bergetar layaknya vibrator yg ingin "meledakan" klitorisnya.
" u .. uudah paakk .. saya mau pipis .. ssshhh " pintanya lagi,namun lagi2 si boss tak menghiraukannya.
" aaaaaaghhh .... aaaghh .. !!! " dan,Akhirnya Aisyah melepaskan memeknya dari jilatan itu .. dan dengan secepat mungkin ia menutupinya dengan kedua tangannya.Mulutnya menganga seperti berteriak namun tak mengeluarkan suara sementara tubuhnya bergetar hebat seiring dengan urine-nya yg mengalir dari kedua paha mulusnya.
Lensa kamera gw bergerak mengikuti cairan kekuningan yg mengalir dari pangkal pahanya lalu jatuh membasahi lantai.
Sudah hampir setahun gw menjadi sopir pribadi duda "hypersex" itu dan buat gw ini begitu nyeleneh karena setahu gw si boss adalah pria yg tertutup apalagi setelah perceraiannya dengan Ny.kyoka.Entah kenapa wanita cantik asal negeri sakura itu menuntut cerai dengan alasan yg tak jelas.
Hingga suatu hari mendapati seorang karyawannya yg semaput karena penyakit jantung yg di derita sejak lama lalu membawannya ke rumah sakit terdekat.Bertemulah ia dengan istri karyawannya itu ketika menjenguk di keesokan harinya dan ia pun jatuh cinta pada pandangan pertama kepada wanita yg mengaku bernama Siti Aisyah tsb,dari situlah ia terus mengiming2i perempuan tsb dengan biaya pengobatan.bahkan berjanji akan membawa suaminya ke sebuah rumah sakit ternama di Singapura.Dengan harapan bisa menidurinya meski cuma semalam.
Sejenak gw arahkan gadget ini ke arah mesin raksasa di kiri gw merekam bagian2nya yg nampak seperti monster lalu perlahan mengesernya ke arah jam 3,tampak Aisyah ragu2 merebahkan tubuhnya di atas selembar alas ala kadarnya.Seketika ia memalingkan wajahnya dari shoot-an kamera gw yg terus mendekatinya.Si boss pun "menyusul" tubuh yg pasrah itu sesaat setelah melepaskan seluruh pakaiannya.
Tanpa foreplay terlebih dahulu kedua tangan si boss mencengkram kedua paha Aisyah kemudian tubuhnya menyeruak ke tengah2 paha mulus itu dan ...
" aauughh .. memek mu peret Aisyah " ucap si bos yg mulai membenamkan kepala kontol besar-nya ke dalam bibir kemaluan Aisyah,tanpa foreplay terlebih dulu.Lalu mengenjotnya pelan2.
Lensa kamera gw terus mendekat ke arah dua tubuh yg beradu tsb.Dan sesekali si boss mengoyang2 kan pinggulnya sementara jari2nya memilin puting di hadapannya.Namun lawan mainnya tak juga menunjukan expression enjoyed atau sekedar mendesah.Malahan,nampak airmata yg mulai meleleh dari sudut matanya.
Beberapa menit berlalu.Entotan si boss mulai mendekati top speed-nya dan genjotan kencang penis-nya pada lubang vagina Aisyah menimbulkan suara yg becek.dan makin lama makin membuat Aisyah terpaksa merasakannya.
" agh .. agh .. agh ... " nafas si boss kian memburu seiring dengan genjotannya yg kesetanan.Aisyah nampak mulai tak tenang ia berkali2 memalingkan wajahnya ke kiri ke kanan sembari menggigit telunjuknya.
Di tengah membaranya dayuhan syahwat tsb,tiba2 saja si boss mencabut penisnya dari liang kemaluan Aisyah lalu mengangkat kedua paha Aisyah tinggi2 dan membukanya selebar mungkin.
" Pay ini pay .. !! " si boss memanggil gw.Seperti sudah tertulis dalam skenario,gw pun langsung mendekatkan kamera ke arah selangkangan yg menganga itu.
Tampak bibir kemaluan ibu muda itu merekah dan basah di antara rimbun jembut2 keriting yg tumbuh subur dan beberapa lembar bulu itu tumbuh di sekitar lubang pantatnya yg hitam mengkerut.
kelanjutannya ada di bawah gan,di kolom komentar
Terakhir diubah: