- Daftar
- 6 Nov 2016
- Post
- 429
- Like diterima
- 1.062
UNDERDOG LOVE'S
Trit colabs Chadzelongated – (PE Teacher writer) with xFVGNx (For the better times writer)
"
Tak setiap pertemuan akan berakhir dengan perpisahan meski beberapa berujung dengan tangisan
"
Tak setiap pertemuan akan berakhir dengan perpisahan meski beberapa berujung dengan tangisan
"
INTRO PENULIS
(@xFVGNx)
well, sebelumnya saya ucapin terimakasih yang sangat besar untuk forum ini juga beserta isinya, kali ini kita bakalan bikin sebuah cerita colabs gitu deh. semoga bisa jadi bahan bacaan yang menarik untuk semua, lebihnya semoga ada suatu hal yang bisa diaplikasikan di kehidupan nyata entah itu tentang arti sebuah perjuangan, entah tentang pengorbanan atau apapun itu.(@xFVGNx)
Sebelumnya trit ini tanpa sengaja kebuat hehe, tadinya saya lagi ngobrol tentang trit ane yang satu lagi eh tiba-tiba ada ide gila ini, ya kenapa enggak kita hajar aja yakan sekalian ngeramein forum ini gitu.
so, just enjoy it mate dan puja dewa marmut
(@chadzelongated)
Underdog
Istilah ini diberikan untuk seseorang atau suatu pihak yang di atas kertas tidak diunggulkan.
Kenapa saya tertarik untuk melakukan colab dengan ipeh juga karena tema underdog tersebut. Pasti sebagian besar dari kita pernah mengalami kondisi dimana semuanya seperti bersekongkol untuk mendorong kita masuk ke jurang. Pengangguran, duit tipis, pacarpun tak punya..
"engga peh, gue ga lagi ngomongin lu beneran!"
Anyway, seringkali justru disaat kita dalam keadaan terpojok, The Power of Kepepet selalu muncul! Ada saja ide brilian ataupun inspirasi yang membawa kita keluar dari keadaan terjepit tadi dan tentunya bisa tertawa paling akhir!
Well, cerita ini bukan cerita semodel ftv dimana sang tokoh utama underdog mendapatkan putri cantik yang levelnya jauh diatasnya, bukaaan.
Cerita ini adalah cerita dimana seorang underdog juga dapat membuktikan eksistensinya dan keluar sebagai pemenang.
Hope you guys enjoy this story!
Cheers!
***
STORY INTRO
sebelumnya saya selalu melihat kehidupan itu biasa-biasa meski tak jarang mendengar keluhan dari berbagai orang, tentang bagaimana kerasnya hidup ini. saya tak mau ambil pusing tentang hidup karena bagi saya membaca buku adalah segalanya.
Dan hal itu juga yang membuat saya bersyukur karena tak harus pusing oleh bagaimana realita kehidupan entah tentang ekonomi ataupin perihal asmara.
well, saya Ari atau nama panjang saya Ari Setia Nugraha, nothing special on me, saya lahir keluarga biasa di tengah kota bandung dan hiruk pikuknya. saya anak satu-satunya dikeluarga ini sehingga orang tua saya sedikit banyak lebih posesif terhadap saya, namun sisi lain yang begitu memanjakan saya.
Sepertinya itu pula yang menjadikan saya tak merasa hidup yang terlalu pusing toh bagi saya tak ada yang lebih pusing selain tugas algoritma dari kampus ku. Sebenarnya, aku memiliki banyak teman wanita dan banyak dari mereka yang sengaja sering untuk mengajak ku untuk berdiskusi.
Entah, tapi menurut mereka aku memiliki wawasan yang luas. mungkin karena hobiku membca buku sehingga mungkin aku lebih banyak tahu. dan dari beberapa teman wanita ku itu sering dari mereka yang awalnya hanya sekedar bediskusi berakhir dengan curhat tentang kisah asmaranya.
jujur, untuk hal asmara aku hanya sempat beberapa kali menjalin kasih dengan wanita itu pun mungkin sekedar cinta monyet dan hampir selau berakhir dengan tidak jelas. Tapi itulah yang mendasar dari hidupku.
Bagiku hidup itu tek lebih dari membaca buku dan menjadikan ku anak yang cupu dilingkungan ku. Namun semua pandangan ku terhadap kehidupan sekitka berubah ketika aku lulus kuliah.
Ternyata hidup memang seperti itu, seperti keluhan mereka yang dulu selalu kudengar. ternyata hidup tak semudah membaca sebuah teori dari ratusan lembar buku.
and the story just begin.
***
BAB -1
WHAT IS LIFE?
WHAT IS LIFE?
"
siapa yang akan jatuh cinta kepada mentari ketika setiap orang sudah lebih nyaman pada hujan diujung senja
"
siapa yang akan jatuh cinta kepada mentari ketika setiap orang sudah lebih nyaman pada hujan diujung senja
"
Belakangan ini aku lebih melihat kehidupan yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya, entah tapi saat ini hidup terasa semakin berat untuk ku jalani. aku seorang lulusan IT dengan nilai terbaik tak cukup mampu untuk membuat ku begitu saja mendapatkan pekerjaan.
Lihat saja minggu ini sudah lebih dari lima kali aku menghadiri wawancara kerja namun tak satupun yang berlanjut. sial memang, ditambah kini aku tak lagi disubsidi oleh orang tua ku jadi untuk kesaharian hidupku saja aku sudah pusing, maklum situasi ekonomi keluarga ku pun tengah merosot.
Usaha ayahku terancam bangkrut maka jadilah aku seperti ini, hari ini saja, bandung sepertinya lebih panas dari biasanya. aku baru saja memenuhi panggilan interview dari sebuah perusahaan.
Aku sedikit berkecil hari ketika melihat sebuah mobil disamping ku, didalamnya terlihat sepasang manusia seumuran ku tengah bercanda seolah hidup mereka tanpa masalah. Ah, seandainya aku seperti mereka. berada di dalam mobil tanpa harus kepanasan seperti ini, mana ini stopan lama banget lagi gerutu ku dalam hati.
Akhirnya, sampe juga nih dikosan, ucapku dalam hati sambil memarkirkan motorku. Oiya kost ku ada didaerah tubagus ismail bandung, aku sudah kost disini dari semenjak kuliah dulu meski awalnya kedua orang tua ku tak mengijinkan.
Dikamar aku langsung melempar sembarang barang yang sedari tadi ku bawa dan langsung berbaring di atas kasur kecil ku sambil menatap kosong langit-langit kamar.
Ah apa yang harus aku lakuin, harus kemana lagi aku ngelamar kerja... belum lagi uang ku hampir habis dan... kriuukkk kriukkk, perut ku terasa lapar.. fuck!! why all these things are happening to me! celoteh ku kesal dalam hati.
Ternyata benar bahwa hidup sekeras ini, lalu untuk apa selama ini aku belajar tekun kalo sampe sekarang aja aku masih belum dapet kerjaan lanjut ku menggerutu seolah menyesal dengan apa yang ku lakukan dulu yang selau menghabiskan waktu dengan membaca.
***
–SILVI-
“
Slip inside the eye of your mind
Don't you know you might find
A better place to play?
You said that you'd never been
But all the things that you've seen
They slowly fade away
So I'll start a revolution from my bed
Cause you said the brains I had went to my head
Step outside, summertime's in bloom
Stand up beside the fireplace
Take that look from off your face
You ain't ever gonna burn my heart out
“
Slip inside the eye of your mind
Don't you know you might find
A better place to play?
You said that you'd never been
But all the things that you've seen
They slowly fade away
So I'll start a revolution from my bed
Cause you said the brains I had went to my head
Step outside, summertime's in bloom
Stand up beside the fireplace
Take that look from off your face
You ain't ever gonna burn my heart out
“
Lagu oasis itu bernyanyi merdu ditelinga gue lewat earphone yang gue selipin dikedua telinga gue sebelum tiba-tiba.
"Eh naon sia wani ka aing?!" Motor yang menyerempet spion gue tadi akhirnya berhasil gue kejar, raut muka itu cowok langsung pucat pasi demi mendengar teriakan lantang gue, langsung dipacunya motor matic itu menjauhi gue yang masih saja ngomel-ngomel, hehehe.
Oopps sampe lupa ngenalin diri gue, gue silvi, kalau kata temen-temen sih, gue cewek tomboy dan seenaknya untuk hidup. mungkin karena tingkah gue yang slengean di tambah penampilan gue yang punya beberapa tattoo juga yang jarang ribet dandan seperti cewe normal biasanya. Meski gitu banyak cowo yang nyoba untuk deketin gue tapi ga pernah gue tanggepin hahaha.
Gue agak selektif milih cowo, bukan soal segimana cakep atau tajirnya tu cowo tapi gue suka cowo yang apa adanya dan suka sama cowo yang smart dan berwawasan luas karena gue orangnya suka banget ngobrol, yap! Ngobrol tentang apa aja makanya gue suka cari lawan ngobrol yang asik yang bisa dan ngerti kemana arah obrolan gue.
Oia gue baru aja di terima untuk kerja disalah satu kantor sebagai seorang staf adminstrasi disitu, padahal gue ngelamarnya asal-asalan hahaha mungkin ini yang namanya rezeki anak rebel. Lol.
Buat gue hidup itu simple, make a choice and never regret it. tapi lama-lama entah karena waktu atau karena gue mulia berpikir atau juga gue mulai keseringan gaul sama ibu-ibu dikantor gue perlahan pandangan gue tentang kehidupan itu sedikit berubah.
Dulu gue gak pernah mikir panjang untuk sesuatu tapi sekarang sepertinya gue ga bisa lagi gitu, tapi gue masih nyoba bikin segalanya seimple mungkin.
Gue tinggal disebuah kost-kostan disekitaran tubagus bandung, maklum dulu gue kuliah daerah situ dan sampe sekarang gue masih terjebak disini haha, disini di kostan ini betah sih gue karena anak-anaknya juga pada enak aja ga ada yang rese. Kita sering kumpul dan makan bareng atau nongkrong bareng jadi berasa deket satu sama lain aja. dan gue emang suka nuansa kekeluargaan disini.
Beberapa penghuni kost ini masih mahasiswa sebagian lagi udah kerja kecuali Ari, dia masih sibuk interview sana sini katanya. Dia juga jarang kumpul sama anak kosan yang lain dan anaknya emang sedikit tertutup.
-BERSAMBUNG-
Terakhir diubah:
mejeng dimari om 
