Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Derita SPG FREELANCE

Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
[/URL
]

Setelah kejadian itu perasaan tak tenang selalu timbul dalam hatiku, antara takut suamiku tau tentang ini dan bagaimana jika sewaktu-waktu pak artha ataupun pak her menghubungiku atau malah mereka langsung datang kerumah. Pikiran itu selalu berkecambuk dalam pikiranku. Beruntung kemarin sore suamiku tak mencurigai kepergianku dan malam harinya suamiku langsung tidur tanpa meminta berhubungan badan denganku, sementara aku tidak bisa melakukannya karena masih ada bekas cupangan pria-pria biadab itu di payudaraku.

Pagi ini seperti biasanya aku bangun tidur menyiapkan sarapan, dan pergi kepasar untuk berbelanja kebutuhan warung. Hingga diperjalanan pulang Hpku berdering, saat kulihat ada panggilan dari nomor yang tidak aku kenal. Dengan ragu akupun mengangkatnya. “Hallo”

“Hallo sayang....”

“i...ini siapa?” Jawabku bergetar mendengar suara orang yang aku tau.

“Masa kamu lupa, baru kemarin kita maen di hotel”

“Iya tuan ada apa?” Jawab ku lirih takut ada yang mendengar pembicaraan ku.

“Nanti aku kerumah, aku mau kamu pakai baju yg sexy dan aku gak mau kamu pakai dalaman”

“T...Tapi tuan?”

“Aku gak mau tahu, siap-siap aja terima hukuman ku kalau kamu melawan perintahku.”

Dan telfonpun langsung terputus. Akupun melanjutkan perjalanan dengan perasaan yang berantakan. Nanti jam berapa dia mau datang, bagaimana kalau ada rara atau siska dirumah? Akupun cepat-cepat agar segera sampai dirumah.kulihat siska sudah bersiap untuk pergi. “Tumben kak pagi-pagi sudah mau pergi, udah makan?” tanyaku pada siska.

“Iya nih ma, ada janjian ma Dosen sebelum jam 8 harus udah dikampus. Nanti aja siska makan dikampus.”

“Ya udah hati-hati ya kak.”

Akupun segera membuka warung seperti biasa saat Rara juga berpamitan mau pergi, dalam hatiku merasa lega setidaknya setelah Rara pergi tinggal aku sendiri yang ada dirumah, sehingga sewaktu-waktu pak artha datang Cuma aku yang ada dirumah. Akupun segera mandi dan terpaksa menuruti perintahnya untuk memakai baju yang sexy sebelum pak artha sampai kerumah, selesai mandi akupun memilih-milih baju apa yang akan ku pakai, akhirnya kuputuskan untuk memakai baju

[URL=http://www.imagebam.com/image/0287aa959824994][/URL
]

[URL=http://www.imagebam.com/image/2e9906959824974][/URL
]

[URL=http://www.imagebam.com/image/16569a959824954][/URL
]

Aku juga memakai kimono untuk menutup tubuhku agar tak ada orang lain yang melihat ku memakai baju seperti ini, karena setelah ku selesai mandi masih ada beberapa orang yang datang kewarung untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Sampai sekitar jam 10 barulah ada pesan dari pak artha masuk di Hpku, yang berisi 15menit lagi Ia akan datang kerumah, maka akupun segera menutup warung, dan menunggunya di ruang tamu. Kutanggalkan kimono yang tadi ku pakai, aku sendiri merasa tak nyaman saat memakai baju seperti ini didepan oranglain selain suamiku, anak-anakku saja tak pernah melihatku pakai baju seperti ini, berbahan transparan dan tak memakai apa-apa lagi didalamnya tentu saja dapat tampak apa yang ada dibalik baju ini.

Tak lama tampak ada mobil yang berhenti didepan rumah, langung kulihat dari jendela ternyata pak artha datang sendiri, hal itu membuatku sedikit lega, itu berarti tak butuh waktu lama kuselesaikan ini karena hanya melayani dirinya sendiri, tidak seperti kemarin ku harus melayani dirinya dan pak her.

“Dor.. dok” terdengar pintu rumah ku degedor.” Maka bergegas kubukakannya pintu agar ia dapat segera masuk rumah sebelum ada tetangga yang melihatnya, akupun bersembunyi dibalik pintu agar tak terlihat orang dari luar tubuhku yang memakai baju seperti ini.

“Silahkan masuk Tuan.” Kataku agar ia segera masuk

“Wah, kamu cantik sekali hari ini” sambil ia meremas payudaraku dari luar bajuku.

“Maaf tuan, biar saya tutup dulu pintunya.”

“Kenapa pakai ditutup pintunya, buka aja biar banyak yang tau kalau kamu ini perempuan murahan” sambil tangannya meremas pantatku dari belakang yang saat ku menutup pintu.

“Maaf pak, kata-kata anda sudah kelewatan. Sekarang silahkan anda pergi dari sini!” Akupun marah terhadap apa yang pak artha ucapkan padaku

“PLAK!!!” tiba-tiba tamparan keras mengenai pipi kiriku. “Sudah berani melawan kamu rupanya,tunggu saja hukuman apa yang nanti akan kamu terima!” Ia pun langsung menjambak rambutku dan menekannya kebawah sehingga membuatku terhuyung mengikutinya hingga bersimpuh dihadapannya.

“Aw... sakit tuan, maafkan saya” rintihku menahan sakit atas jambakannya pada rambutku.

“Ayo buka celanaku dan hisap kontol ku.” Dengan terpaksa akupun segera melakukan perintahnya supaya iya melepaskan jambakannya. Kubuka celana pak artha dan langsung ku turunkan celana dalam yang ia pakai dan terlihatlah penisnya yang sudah setengah berdiri, langsung ku raih penis itu kukocok secara perlahan menggunakan tangan ku dan langsung kumasukkan secara perlahan kedalam mulutku. Kepalaku ku gerakkan secara perlahan kepalaku membuat penis itu keluar masuk ke mulutku, akupun mencoba memasukkan seluruh penisnya kedalam mulutku namun tak bisa karena ukurannya yang panjang sehingga mulutku tak mampu menampung seluruh bagian penis pak artha. Beberapa kali ia menahan kepalaku agar tak bergerak saat penisnya mentok tak bisa masuk lagi kedalam mulut ku hingga membuatku berulang kali tersedak dan mau muntah. 15 menit aku bertahan dalam posisi seperti ini, namun tiba-tiba pak her menjambak rambutku lebih kuat dan ia pun menggerakkan pinggulnya dengan brutal membuatku kualahan menghadapinya, air mata ku sampai menetes dipipi ku,tangan ku mencoba menahan pahanya agar ia berhenti namun sis-sia.

“Telan semua seprmaku jangan sampai ada yang tumpah” “Engh.... engh... engh!!!” akhirnya erangan kenikmatan terdengar dari mulut pak artha, saat kurasakan sperma pak artha keluar didalam mulutku. Dengan susah payah ku berusaha menelan sperma pak artha namun karena banyaknya sampai ada yang keluar dari mulutku dan menetes di lantai saat penisnya ditarik keluar dari mulutku.

“PLAK” kembali pipiku ditampar olehnya. “Sialan kamu membuang sperma ku begitu saja.”

“Maaf tuan saya tidak sengaja.” Ucapku sambil menahan sakitnya pipiku yang barusaja ditampar pak artha.

Ia pun langsung menjauh dariku dan duduk di sofa ruang tamu “Cepat kamu merangkak kesini, bersihkan kontolku sekarang.”

“Baik Tuan” Karena takut diperlakukan kasar lagi akupun segera merangkak seperti anjing dan kembali kumasukkan penis itu kedalam mulut ku, ku bersihkan penis itu darisisa-sisa sperma miliknya.

“Bagus, sekarang kamu siap-siap kita akan pergi.”

“Kemana Tuan, apakah saya buleh ganti baju?”

“sudah kamu gak usah banyak tanya, kamu pakai baju itu saja.”

“Tapi tuan saya malu”

“Baiklah kamu boleh CD g-string dan jaket” Lumayanlah pikirku daripada Cuma lingerie ini saja yang menurutku sama sekali tak menutupi tubuhku. Akupun hanya mengambil tasku yang berisi dompet, hp dan peralatan makeup seadanya, dan aku pun segera kembali keruang tamu.

“Sini dulu kamu” akupun mendekati pak artha,iapun membuka kancing jaket jeans yang aku gunakan sehingga tampaklah belahan dadaku “Buka paha mu” lalu ia memasukkan sesuatu kedalam vaginaku.

[URL=http://www.imagebam.com/image/f821b7915161264][/URL
]

“Engh...” lengguhku saat benda itu dimasukkan kedalam vaginaku,

“Ayo kita pergi”

“Ah...” aku pun terkejut saat baru beberapa langkah tiba-tiba benda tadi bergetar didalam vaginaku dan akupun menghentikan langkahku, kulihat pak artha memegang sebuah remot dan menekannya. Rupanya alat yang dimasukkan kedalam vaginaku ini dapat bergetar dengan remot itu.

“Ayo cepat, siapa suruh berhenti?” Dengan susah payah akupun menahan nafsuku yang mulai naik akibat getaran alat didalam vaginaku, dan aku berusaha berjalan sebiasa mungkin supaya tidak ada yang melihatku seperti ini dan mencurigainya. sampai juga di dalam mobil dan kami langsung pergi meninggalkan rumahku. Selama diperjalanan pak artha tak hentinya mempermainkan tubuhku, ia menekan remot yang ia bawa membuat alat yang ada di dalam vaginaku ini bergetar lebih keras hingga membuatku tak tahan dan mendesah keenakan, belum lagi tangannya juga merogoh masuk kedalam bajuku meremas payudaraku hingga membuat tubuhku kelejotan saat cairan orgasme ku keluar dan kadang ia juga mencubit putingku dengan keras hingga membuatku menjerit kesakitan.

“Tolong berikan aq rukok, sama miniman dingin” perintah pak artha saat ia menghentikan mobilnya didepan minimarket.

“Tapi tuan, bagaimana mungkin saya keluar didepan umum memakai baju seperti ini?”

“Kenapa tidak, apakah kamu mau keluar tanpa pakai jaketmu itu?”

“Bukan begitu tuan”

“Sudah sana cepat!” Tanpa mau tau penjelasanku iapun menyuruhku keluar dari mobil, dan akupun terpaksa keluar dari mobil dan masuk kedalam minimarket, Hampir semua mata pria yang ada disekitae sana menatapku dengan berjuta arti, aku tau mau bagaimanapun juga aku berusaha menutupi badanku menggunakan jaket ku yang tak terkancing tetap saja belahan dadaku tampak dari bagian jaket yang terbuka, belum lagi baju ini bermodel terusan yang sangat mini sekitar 20cm diatas lutut yang berenda dan berbahan transparan tampak sekali bahwa aku pakai lingerie.

Dengan tergesa-gesa ku ambil barang yang dipesan pak artha membayarnya dikasir dan keluar meninggalkan tempat ini. Namun saat keluar akupun terkejut karena mobil pak artha tidak ada di tempat tadi. Kulihat sekitar jalan itu barulah tampak mobil pak artha, yang berhenti sekitar 200meter dari minimarket tadi rupanya ia sengaja mengerjaiku untuk berjalan cukup jauh dengan pakaian seperti ini. Saat sudah mendekati mobil pak artha aku mulai merasa ketakutan karena mobil itu berhenti di depan kumpulan pemuda yang berpenampilan sangar, sepertinya mereka pereman didaerah sini.

“Suit...Suit...”

“Wey lonte mana nih kesasar disini?”

“Wah kasian aku anterin yuk kasian sexy-sexy gini jalan sendirian.”

Mereka menggodaku dan mengeluarkan kata-kata yang merendahkanku, akupun semakin panik saat kuraih pintu mobil itu dan tak bisa terbuka dan ku ketuk kaca mobil pak artha berharap agar ia segera membukakan pintunya., akupun semakin panik saat kulihat ada seorang diantara mereka yang mulai mendekatiku, untunglah pak artha segera membukakan pintu mobilnya sebelum pemuda tadi menghampiriku.

“Kenapa, kamu suka ya di godain seperti itu?” aku tak percaya dengan apa yang diucapkan pak artha, rasanya hampir saja aku mati ketakutan bisa-bisanya dia berkata seperti itu.

Lalu iapun kembali mengulurkan tangannya meraih payudaraku dan aku panik saat ia sengaja membuka jendela di sampingku membuat gerombolan pereman tadi dapat melihat apa yang terjadi didalam mobil,

“Hey kamu sini” teriak pak artha pada pemuda yang tadi akan mendekatiku.

“Ampun tuan jangan permalukan saya seperti ini” mohonku pada pak artha agar ia tak melakukan aku seperti ini.

“Wah, lontenya mantep om, dapet dari mana?”

“Dari mana kamu tau dia mantep, megang aja belom.”

“Wah boleh nih?” dan tangan pemuda itupun langsung merogoh payudaraku, membuat ku kembali menitikan airmata ku diperlakukan serendah ini.

“Nih kartu nama ku, kamu kirim pesen aja ke nomor itu, nanti kalau aku perlu kamu ku hubungi buat rasain yang beginian.”

“Wah asik nih...”

“Kamu juga boleh ajak temen-temen mu itu besok. Dah sana kita mau pergi dulu.”

“Siap boss... nanti saya hubungi” Dengan muka penuh kegembiraan pemuda itu mengeluarkan tangannya dari bajuku dan akhirnya kamipun melanjutkan perjalanan.

“Kenapa tuan tega mempermalukan saya seperti tadi, Saya tidak suka diperlakukan seperti itu.” Akupun mencoba bernegosiasi agar tak terulang lagi hal seperti ini di lain hari.

“Memangnya kenapa, kamu itu budakku, terserah aku dong mau ngelakuin apa aja ma kamu. Apa kamu mau melanggar aturan mainnya, silahkan saja tapi jangan salahkan aku kalau suamimu tau semuanya.” Dan akupun hanya terdiam mendengar penjelasan dan ancaman pak artha padaku dan dalam posisiku sekarang aku memang tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti semua kemauan pak artha dan pak her.

Akhirnya sampai juga kami pada villa yang terdapat dipegunungan tubuhku terasa sangat lemasekali karena berkali-kali akibat alat yang dimasukkan kevaginaku dan selama perjalanan kesini alat itu terus bergetar didalam sana, ditambah lagi tangan pak artha yang tak henti merangsang payudaraku.

“Ayo turun, kita seudah sampai.”

“Maaf tuan bisakah kita istirahat sebentar? Saya lemas sekali tuan.” Akupun meminta waktu sebentar untukku mengumpulkan tenaga untuk melangkah keluar.

“Ah lama kamu, buang-buang waktuku saja” tiba-tiba pintu mobil sudah dibuka oleh pak artha yang langsung menjambak rambutku dan menarikku keluar dari mobil,

“Ah ampun tuan” akupun dengan terseok dan langkah yang gontai berusaha mengikuti langkahnya membawaku masuk kedalam villa itu.

Sesampainya didalam villa kulihat ada pak her dan 6 orang disana, “Wah ini dia yang kita tunggu sudah datang” pakher yang langsung berdiri dari duduknya menyambut kami. “Maaf boss lama, lonte kita ini agak rewel soalnya.” Jawab pak artha sambil mendorong tubuhku kearah pak her yang langsung memelukku. “Oke, sekalian kamu ambil itu 1lagi itu ada dikolam.

“Apa kabar sayang, kenapa kamu tampak lelah sekali?” sambil tangannya berusaha melepas jaketku. Seolah akan memamerkan tubuhku ke orang-orang yang ada disana.

“Apa-apaan ini pak? Saya tudak mau seperti ini.” Akupun berusaha melawan dan mempertahankan jaket yang kukenakan, kulihat orang-orang disana mulai tersenyum melihatku dengan sorot matanya yang penuh nafsu..

“Aku tuan mu, aku yang berkuasa atas dirimu.” Jelas pak her menegaskan posisiku.

“Tapi tuan saya mohon tidak seperti ini.” Tiba-tiba ter dengar suara yang sepertinya aku kenal dari belakang. “Ah tidak pak, aku tidak mau, lepaskan aku!”

“Lihat siapa yang datang, kau pilih layani mereka atau anak itu yang akan jadi mangsa mereka?” pak her pun melepaskan pelukannya pada tubuhku dan ku langsung menengok kearah belakang.

“Rara!!!” teriakku tak percaya kalau rara ada ditempat ini.

“Mama, tolong rara mah....” teriak rara yang sedang dipegangi oleh pak artha dan seorang lagi yang tak ku kenal, tampak ketakutan.

“Apa-apaan ini pak? Saya mohon, Tolong lepaskan Rara.” Akupun menangis dan memohon agar pak her melepaskan rara.

Kini tubuh rara telah di kerubungi oleh 5orang yang tadi hanya duduk di sofa dan masih di pegangi oleh pak artha dan temannya, “Ah, jangan pak... lepaskan saya....” Rara pun tampak terus melawan dan menangis sejadinya saat kelima orang pria tadi telah mulai merabai tubuh rara.

“Bapak-bapak tolong lepaskan gadis itu gadis itu.” Perintah pak her pada orang-orang tadi. Kemudian rarapun berlari kearah ku dan langsung kupeluk tubuhnya yang menangis ketakutan. “Ma... tolong rara ma... Rara takut....”

“Sudah-sudah sayang kamu tenang saja ada mama disini.” Tak butuh waktu lama kelima orang tadi telah mengerubungi aku dan Rara serta tangan merekapun mulai merabai tubuh kami. “MAMA!!!” rarapun berteriak saat ada tangan yang meremas-remas payudaranya.

Akupun menarik dan memukul tangan-tangan yang menyentuh anakku. “Baiklah, tolong jangan sentuh anakku, silahkan kalian semua boleh menikmati tubuhku.”

“Sudah-sudah... ayo kalian semua ikuti aku.” Pak her berucap memecah ketegangan yang ada, iapun mengangkat tubuh rara yang bersimpuh ketakutan dalam pelukanku.

“Jangan, mau kamu bawa anakku.”

“Sudah kamu ikuti saja, aku amankan dia.” Akupun bangkit dan mengikuti pak her iapun menyingkap karpet tebal yang ada di tengah ruangan itu dan membuka pintu yang ada dibawah karpet itu dan ada tangga turun kebawah, rupanya villa ini memiliki ruangan rahasia. Sampai didalamnya terlihar seperti penjara atau seperti ruang penyiksaan. Rarapun di masukkan kedalam kerangkeng kecil sehingga dia hanya dapat meringkuk didalamnya dan tak bisa banyak bergerak. Dari tadi aku masih memikirkan bagaimana Rara bisa sampai disini dan kulihat ia hanya mengenakan baju yang berbentuk seperti jaring, itupun tak pantas disebut baju karena tak menutupi tubuhnya sama sekali. Kemudian pak her dan pak artha duduk di sofa yang ada didalam ruangan itu menghadap keranjang.

“Sudah kuturuti mau mu untuk melindungi anak mu, sekarang sesuai permintaan mu tadi kamu yang akan memuaskan mereka.” Lamunanku terpecah saat mendengar pak her berkata seperti itu. Akupun langsung gemetar ketakutan memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini.

Sekarang aku dalam posisi berdiri dan dikelilingi oleh 3orang pria “ayo cepat sayang, puaskan kami, kami udah gak sabar menikmati servismu” kata seseorang dari orang yang mengepungku. Aku hanya diam saja dan menangkis tangan-tangan mereka yang mulai menyentuh dan merabai tubuhku, aku juga berusaha mempertahankan jaket yang ku pakai saat ada yang menariknya berusaha melepasnya dari tubuhku.

“Ahhhh... Jangan sentuh aku, singkirkan tangan kalian!!!” terdengar rara kembali berteriak, kulihat 2orang tamu pak her telah mulai merabai paha dan payudara rara yang dalam posisi menungging didalam kerangkeng besi dan tidak dapat bergerak.

“Jangan sentuh anakku!” Akupun berniat lari menuju orang sedang merabai rara untuk menghalanginya, namun langkahku tertahan ketiga orang yang menghadangku.

“Kamu mau kemana?”

“Lepaskan aku!”

“Cepat lakukan tugasmu, atau teman-temanku itu akan menikmati tubuh anak mu.”

“Baik-baik, tolong lepaskan aku, akan ku lakukan tugasku.”

Akupun segera melepaskan jaket ku dan mulai bersimpuh di depan mereka, akupun segera melepas celana orang yang ada dihadapanku, tampaklah npenis orang itu tepat di hadapan ku yang langsung ku genggam dan ku masukkan secara perlahan kedalam mulutku. “emgh.... enak sekali sayang, terus hisap...” ocehan keluar dari orang yang sedang kukulum penisnya. Kurasakan orang yang berada di belakang ku ikut jongkok dan mulai meremas payudaraku dari belakang, akupun tak tahan dengan perlakuan orang itu apa lagi didalam vaginaku terdapat viberator yang sedari tadi bergetar tanpa henti membuat ku terus orgasme dan sekarang disentuh sedikit saja aku langsung terangsang, akupun kembali orgasme tubuhku kembali bergetar hingga penis yang sedang kukulumpun terlepas. “Wah, apa ini?” orang yang tadi meremasi payudaraku telah mulai merabai vaginaku yang masih tertutup gstring, orang itupun menemukan sesuatu didalam CD ku dan menariknya meluar hingga viberator itu keluar dari vagina ku.

“Wah... wah... ternyata nafsu perempuan ini besar juga, apakah kita kurang memuaskan dia, sampai-sampai dia pakai beginian.” Kata orang 1 lagi yang sedang melepas celananya. “Hey kenapa kamu berhenti, ayo teruskan.” Kata orang yang tadi kukulum penisnya dan terlepas karena orgasmeku keluar. Belum juga reda gelombang orgasmeku orang itu telah kembali memasukkan penisnya kedalam mulutku, sekarang ia menggerakkan pinggulnya dengan cepat akupun kualahan menghadapinya hingga membuatku tersedak dan mau muntah. “Udah sini gantian aku juga pingin dioral nih” kata pria yang tadi melepas celananya, kini ia sedang tiduran diranjang. Aku lega mendengarnya setidaknya kalau aku yang diatas aku bisa mengatur ritme gerakan penisnya didalam mulutku. Namun saat aku mau bangkit menghampirinya, ditahan oleh orang yang sedang membombardir mulut ku. “Bentar lagi aku udah mau keluar” Orang ini malah menjambak rambutku dan menggerakkan pinggulnya lebih cepat lagi menghujam kedalam mulutku. “Ehhhhh.....” Leguhan pria ini terdengar bersamaan dengan semprotan spermanya kedalam mulutku, namun karena kasarnya sodokan pria itu didalam mulutku membuatku taksempat menelannya dan berhamburan keluar mengenai bajuku. Lalu akupun bangkit dan menghampiri orang yang telah menunggu giliran di tempat tidur, kini aku menungging di antara kakinya dan langsung kukulum penis itu. Lalu orang yang sedari tadi dibelakangku mengikutiku, kini ia telah bersiap menusukkan penisnya kedalam vaginaku. sesaat kudiamkan penis yang ada didalam mulutku saat kurasakan penis orang lain tengah masuk kedalam vaginaku yang telah basah karena orgasmeku dari viberator tadi. Saat penis itu telah masuk sepenuhnya kedalam vaginaku akupun kembali menggerakkan kepalaku mengoral penis yang ada dimulutku.

Entah mengapa baru sebentar saja penis yang ada didalam vaginaku bergerak, aku kembali mencapai orgasmeku, kali ini gelombangnya jauh lebih kuat membuat tubuh ku mengejang dan cairan orgasme ku yang keluar sangat banyak seperti saat aku buang air kecil hingga membasahi lingeri yang masih ku pakai.Saking hebatnya gelombang orgasme yang keluar hingga membuatku hilang keseimbangan dan rubuh menimpa kaki orang yang tengah ku oral penisnya. Lingeriku yang telah basahpun ditarik keatas hingga lepas, kini sudah takada sehelai benang pun yang melilit ditubuh ku.

Belum juga mereda gelombang orgasmeku, vaginakupun masih terasa berkedut pinggul ku telah diangkat kembali oleh orang yang tadi memasukkan penisnya kedalam vaginaku membuat aku kembali menungging, saat orang itu hendak kembali memasukkan penisnya kedalam vaginaku di cegah oleh orang yang tadi sedang kukulum penisnya. “Tunggu dulu bro.” Ia pun menuntun tubuh ku naik menindih tubuhnya, dan ia masukkan penisnya kedalam vaginaku dan ia hisap payudaraku yang berada tepat dihadapannya.

Akupun kembali melayang diperlakukan seperti itu, namun aku tersentak saat terasa ada penis yang menyentuh anusku, meskipun ini bukan pertama kalinya ada penis yang masuk kedalam duburku, namun rasa sakit yang kemarin pertama kali anusku dimasuki penis saja masih terbayang jelas dalam ingatanku. “Ja...ngan pak, jangan disitu, sakit aku gak mau.” Namun aku tak dapat melawannya karena tubuhku ditahan oleh pria yang berada di bawahku. Dengan sekali sentakan pria itu langsung memasukkan penisnya kedalam anusku kuni dua lubangku telah terisi dengan penis akupun sudah pasrah karena kehabisan tenaga.”Mama...mama....” kudengar suara rara kini telah berada di dekat ku. Ia membelai2 rambut ku tampak ia yang memperhatikan keadaanku.

Orang yang sedang memasukkan penisku kini mempercepat gerakannya terasa penisnya mulai berkedut didalam anusku dan iapun menyemprotkan spermanya didalam sana, diwaktu yang hampir bersamaan penis yang berada didalam vaginaku juga telah menyemprotkan spermanya kedalam rahimku akupun juga kembali mencapai orgasmeku. Kedua orang itu langsung menyingkir, kini tinggal aku dan rara saja yang ada diatas tempat tidur. Aku hanya diam saja rasanya kesadaranku akan hilang kurasakan pelukan rara yang menenangkanku.

“ Ahh...” jeritku lemah saat ada tangan yang kembaki menjambak rambutku dan mengaangkat tubuhku bangkit aku baru ingat kalau masih ada 2orang lagi yang belum kupuaskan, “ayo bangun.” Pria itu merebahkan tubuhnya di ranjang aku di posisikan mengangkangi penisnya dan iapun memasukkan penisnya kedalam vaginaku, dia menggerakkan pinggulnya dengan keras dan brutal, disusul pria ke 5 yang juga langsung ikut bergabung ia berdiri di samping ku dan mengarahkan penisnya yang langsung masukkan kedalam mulut ku. Aku yang sudah sangat lemah hanya dapat pasrah menerima perlakuan mereka pada tubuhku.

“Sudah om tolong hentikan kasihan mama” Kulihat rara memohon pada orang pertama menyemprotkan spermanya didalam mulutku, nampaknya nafsu pria itu telah kembali bangkit dan akan menghampiri tubuhku kembali. Bukannya berhenti namun kulihat pria itu malah memeluk tubuh rara dan menjatuhkannya kelantai, kini rara tubuh kecil rara telah ditindah pria yang sedang memaksa melumat bibir rara yang mengerang namun tertahan bibir pria itu. Melihat itu akupun berusaha bangkit dan akan menghalangi pria tadi memperkosa rara namun aku sendiri tak dapat berbuat apa-apa kedua pria yang tengah mengerjaiku ini menahan tubuhku begitu kuat.

“Jangan om, aaaaa!!!!” rara berteriak saat kulihat pria tadi telah berhasil memasukkan penisnya kedalam vagina rara, air mataku menetes menyaksikan anakku diperkosa didepan mataku dan aku tak dapat melakukan apa-apa. Tak lama kurasakan penis yang berada didalam vaginaku mulai berkedut dan kembali terasa sperma hanyat kembali mengisi rahimku, disusul penis yang berada dimulutku juga terasa berkedut, namun pria itu menarik penisnya dari mulutku dan menyemprotkan spermanya pada mukaku.

Akupun langsung rubuh dikasur, tubuhku sudah terasa tak bertulang saat kedia pria yang barusaja menyemprotkan spermanya didalam vaginaku dan mukaku bangkit meninggalkan tubuhku tergeletak di kasur. Kini pria yang sedang memompa vagina rarapun mengangkat tubuh rara yang terus menangis dan merebahkan tubuh rara disampingku, akupun langsung memeluk tubuh rara dan ia balas memelukku dengan erat dan akupun tak kuat lagi dan akhirnya pingsan.

Sampai akhirnya akupun tersadar, entah sudah berapa lama aku tak sadarkan diri. Kurasakan badanku masih pegal-pegal dan terasa sakit disekujur tubuhku. Keadaan sekitar pun sudah sepi. Kulihat rara bergerak-gerak naik turun diatas tubuh pak artha yang membuat penisnya keluar-masuk divagina rara dan mulutnya tengah mengoral penis pria yang kini ku tau bernama satya, tak terlihat lagi perlawanan dari rara. Dan kulihat pak her sedang merokok dengan santainya duduk disofa menyaksikan adegan tersebut. Akupun berusaha bangkit dan pergi menuju kamar mandi membasuh tubuhku sekenanya membersihkan sisa-sisa sperma yang telah mengering di tubuhku. Saat aku keluar darikamar mandi kulihat mereka telah selesai, tampak tubuh rara tergeletak dilantai dengan baju jaring yang tadi ia kenakan namun telah sobek-sobek dibeberapa bagian, dan akupun berjalan mendekati pak her yang kini tengah mengobrol bertiga bersama pak artha dan mas satya.

“Sudah mandinya? Sini-sini duduk sini” pak her menyambut kedatanganku dan memintaku untuk duduk diatas pangkuannya.

“Apakah kamu sudah puas menghancurkan hidup ku dan anakku?” kataku yang hanya berdiri dengan masih telanjang tanpa mengenakan apapun.

“Hahahahaha.... Semua itu terserah kamu, aku tak memaksa mu untuk berada disini, kamu boleh pergi sekarang namun kamu akan tau sendiri akibatnya.”

“ah!!!” teriakku saat kurasakan tangan pak her menarikku untuk duduk diatas pangkuannya dan ada pak artha dan mas satya disamping kiri dan kanannya.

“Sudah pak saya mohon, saya mau pulang.” Kataku memohon agar ia melepaskanku.

“Kamu sudah lupa rupanya, kamu adalah budakku dan kamu harus menuruti semua kemauanku, sekarang buka pahamu.” Kata-kata itu telak menyerang batin ku, akupun menuruti perintahnya segera kulebarkan kedua pahaku membuat vaginaku terbuka diatas pangkuan pak her yang langsung memainkan jarinya pada bibir vaginaku dan pak artha yang ada di samping ku tak mau kalah ia langsung menghisap payudara kananku dan satu tangannya meremas-remas payudara kiriku, akupun tak tahan dengan perlakuan mereka dan kembali mendesah merasakan rangsangan mereka, namun disatu sisi pikiranku melayang tertuju pada suamiku, bagaimana jika ia tau jika aku seperti ini.
[/URL][/URL][/URL][/URL]
 
Ayo suhu tunggu apalagi segera siska dijadiin budak sekalian .....mantap suhu top matkotop
 
Boleh request gak suhu ....buat cerita siska minta bantuan polwan atau detektif cewek buat menangkap om her dkk tp akhirnya malah mereka yang terperangkap.....maaf jika ane lancang suhu trima kasih banyak sebelumnya
 
Semoga rara+mama nya binal/liar dgn sndirinya lama kelamaan, tanpa hrs dipaksa :pandapeace::pandajahat:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terakhir diubah:
Nih cerita ujung2 nya cewe di exe paling sama om2 hahaha
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd