βmas Bayuβ¦β¦β¦β¦β¦β ucap Jelita sambil tersenyum malu.
βdik Jelitaβ¦β¦β¦β¦β¦.β ucap Bayu terkejut melihat wanita pujaan hatinya.
Tiba2 terasa hawa panas dari sekujur pori2 Bayu, mengalir dengan cepat menuju pusar bawah Bayu, hawa panas itu terus berkumpul hingga akhirnya.
croottttβ¦β¦β¦.. croootttttβ¦β¦.. croootttttβ¦β¦β¦. croootttttβ¦β¦β¦.. croooottttβ¦β¦. croootttttβ¦β¦β¦
tubuh Bayu bergetar hebat, pinggulnya menyentak menekan makin dalam dimemek basah Jelita. Inilah orgasme pertama Bayu dalam hidupnya.
βakhhhhhhhhhhhhhβ¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β tubuh Jelita bergetar hebat juga, mendapatkan orgasme keempatnya saat memeknya merasakan semburan panas peju Bayu membasahi mulut rahimnya.
plokβ¦β¦plokβ¦β¦plokβ¦β¦plokβ¦β¦..
Bayu langsung memalingkan mukanya kearah tepukan tangan itu, terlihat Aulia yang masih telanjang bulat bertepuk tangan sambil duduk di sofa panjang yang terdapat dalam kamar mewah itu. sementara dibelakang sofa berdiri Cantika, Santi dan Siska yang masih dalam keadaan bugil ikut tersenyum memandang Bayu.
βakhirnya mitos sang Dewa Kentu dapat terpecahkanβ¦β¦.β ucap Aulia sambil tersenyum puas. Aulia sudah menebak, bahwa Bayu tidak akan mendapatkan orgasmenya jika bukan dengan orang yang dia cintai, itulah sebabnya Bayu dapat mengalahkan ratusan wanita tanpa keluar sama sekali. oleh sebab itulah ia memberikan misi kepada Cantika untuk mencari tahu siapakah wanita spesial yang ada dihati Bayu selama ini.
Jelita hanya tersenyum dengan pipi merona merah.
Bayu hanya bisa melongo memandang kearah wanita cantik pujaan hatinya.
Tiba2 Aulia terlihat lunglai, jatuh lemas ke samping sofa panjang itu.
βNyonya Besarβ¦.β Cantika, Siska dan Santi langsung bergerak kedepan Aulia.
βmbak Auliaβ¦β¦.β Bayu langsung bangkit dari tubuh telanjang Jelita, kontolnya yang masih keras langsung terlepas dari memek basah Jelita. ia berlari kearah Aulia.
βNyonyaβ¦β¦β¦..β Jelita langsung bangkit menyusul Bayu. tak perduli banyaknya lelehan sperma Bayu yang mengalir keluar dari dalam memeknya bersama cairan merah darah keperawanannya.
Dirumah Sakit Aulia Center.
Bayu terlihat duduk lesu sambil menggengam tangan Aulia yang tampak berbaring lemah dengan infus dan peralatan pendukung menempel pada tubuhnya. Tidak jauh dari Bayu berdiri tiga sekawan Cantika, Siska dan Santi. Sementara Jelita duduk di sofa sambil menatap Bayu.
βsebentar lagi mereka datang mbakβ¦..β ucap Bayu pelan.
βtrimakasih ya dik Bayuβ¦.β
Beberapa saat lalu dokter berkata pada Bayu, bahwa mereka sudah tidak sanggup lagi untuk berbuat apa2. Hanya tinggal menunggu hari saja umur Nyonya Besar Aulia.
Pak Kusnadi, pak Jamal, bu Surti, Ayu dan Rosa terlihat memasuki pintu rumah sakit, disambut oleh nomer 1 yang telah menunggu kedatangan mereka.
βdimana Bayuβ¦β¦β tanya bu Surti yang khawatir dengan keadaan Bayu.
βTuan Bayu menunggu didalam Nyonyaβ¦.β Jawab nomer 1 sambil terus berjalan menunjukan arah menuju lift rumah sakit.
Sepanjang perjalanan tampak pasukan Srikandi terlihat berjaga2 dengan wajah yang sangat serius.
Setelah sampai dilantai sebelas tampak pasukan Rubah dan pasukan Serigala berdiri disepanjang koridor rumah sakit.
Nomer satu mengantar rombongan hingga kepintu kamar VVIP yang ada dirumah sakit itu. terlihat team Dokter sedang berdiskusi dan berjaga2 didepan pintu kamar itu.
Bu Surti berlari kearah Bayuβ¦.
βkamu tidak apa2 nakβ¦.?β tanya bu Surti khawatir.
βsaya tidak apa2 bu, Nyonya Aulia ingin bertemu dengan keluarga kitaβ ucap Bayu sambil melirik kearah Aulia yang menatap kearah bu Surti sambil tersenyum ramah.
βdia atasan kamu nakβ¦?β bisik bu Surti sambil merangkul lengan anaknya, sebelumnya ia hanya tahu bahwa Bayu ada di rumah sakit, mereka disuruh datang segera kerumah sakit Bersama seluruh keluarga, diantar oleh pasukan Guard 1, 2, 3, 4 dan Guard 01, 02, 03, 04. Bu Surti sempat berpikir bahwa Bayulah yang sedang dirawat dirumah sakit karena sebab sesuatu.
Pak Kusnadi, pak Jamal, Ayu dan Rosa berdiri di bawah kaki ranjang menatap serius kearah Aulia.
Terlihat Aulia menatap kearah pak Jamal. Pak Jamal terlihat sedikit gerogi mendapatkan tatapan dari Aulia.
βcepat bawa pulang Nona Besarβ¦β¦β¦β¦ biar cecunguk tak tau diri ini kami yang tanganiβ¦β¦.β
Tubuh orang itu langsung berkelebat sambil membawa tubuh gadis dipundaknya.
Setibanya di aula rumah keluarga besar Tristan, Witarsa Tristan sudah menunggu kedatangan anak buahnya itu.
Tubuh telanjang Aulia Tristan diturunkan dari pundak lelaki yang membawanya kedepan Witarsa Trista. Langsung disambut pelayan wanita yang segera menutupi tubuh telanjang Aulia dengan selimut tebal.
βJamal sedang diurus oleh yang lainnya. Apakah saya perlu membantunya?β ucap lelaki itu.
Witarsa tidak menyahuti ucapan anak buahnya itu, ia berjalan menuju putri satu2nya.
plakβ¦β¦.
Aulia mendapatkan tamparan cukup keras dari bapaknya.
βanak tak tahu diuntungβ¦ mau kau coreng muka keluarga besar Tristan dengan ulahmu? Kamu pikir aku akan menerima sampah itu menjadi menantu keluarga besar Tristan?β ucap Witarsa dengan garang.
βsaya sudah hamil pakβ ucap Aulia dengan muka memelas.
plakβ¦β¦β¦.
Kembali Witarsa Tristan menampar wajah cantik anak semata wayangnya.
βsaya tidak perduli, gugurkan segeraβ ucap Witarsa Tristan semakin garang.
βtidak mauβ¦β¦ lebih baik saya mati sajaβ¦..β triak Aulia sambil berlari kearah kamarnya.
βanak durhakaβ¦.. jangan harap kamu dapat memelihara anak haram ituβ¦..β triak Witarsa Tristan kepada Aulia yang berlari menjauhinya.
βoeeeβ¦..oeeeβ¦..oeeeβ¦β¦.oeeeeβ¦..β
βsingkirkan anak itu segera, bunuh dan buang mayatnya dihutanβ triak Witarsa Tristan sambil menatap bengis kearah bayi ditangan dukun beranak yang membantu kelahiran Aulia.
βjanganβ¦β¦ hentikanβ¦β¦β¦β¦β triak Aulia sambil berusaha bangkit dari ranjangnya, tubuhnya masih terasa lemah. Tubuhnya langsung ditahan oleh dua orang pelayan wanita dirumah itu.
Bayi berjenis kelamin lelaki itu langsung dibawa oleh seorang ahli keluarga besar Tristan kedalam hutan. Setibanya ditengah hutan lelaki itu menaruh bayi lelaki itu diatas batu.
βmaafkan saya ya nakβ¦. Saya hanya menjalankan tugas sayaβ ucap lelaki itu sambil mengangkat tinggi2 kepalan tangannya.
wusssβ¦β¦β¦..
bammmβ¦β¦..
tubuh lelaki itu terpental jauh sebelum sempat memecahkan kepala bayi lelaki yang masih terlihat merah.
βsiapa kamuβ¦β¦β¦β¦β¦..?β triak lelaki itu melihat kearah seorang pria tua yang terlihat mengangkat tubuh bayi lelaki dari atas batu.
wusssβ¦β¦β¦
Dalam sekejap lelaki itu langsung melesat pergi.
βKusnadiβ¦β¦β¦β bathin lelaki itu yang sempat mengenali wajah Kusnadi dalam keremangan rembulan.
Dengan menahan perih di pinggangnya, lelaki itu melesat balik kearah rumah keluarga besar Tristan.
βapaβ¦β¦..? kirim semua orang, cari anak itu sampai dapat dan bunuh anak itu, bunuh juga seluruh keluarga Kusnadi, jangan sisakan satu orangpunβ triak Witarsa Tristan murka.
Seminggu kemudian.
βtuanβ¦β¦ Nona Besar tidak ada dalam kamarnyaβ ucap seorang pelayan muda kepada Witarsa Tristan.
βdasar anak durhakaβ¦β¦. cari sampai dapatβ¦β¦..β triak Witarsa Tristan.
Sementara itu didalam hutan didekat sebuah tebing, terlihat seorang gadis berdiri tidak jauh dari puing2 bekas kebakaran sebuah rumah.
βkemana lagi saya harus mencari? Jangan2 mereka melarikan diri ke kota?β wanita itu pun segera berjalan meninggalkan puing2 bekas kebakaran itu. tubuhnya terlihat masih sedikit lemas, namun tekad dihatinya untuk mencari anaknya sangat besar.
Setibanya di kota ia segera mencari rumah kontrakan untuk dia tinggal sementara.
Selama berhari2 Aulia mencari informasi keberadaan anaknya, dengan meminta bantuan beberapa informan gelap, yang pada akhirnya hanya menguras uang yang ia miliki.
Dalam waktu 3 bulan Aulia telah kehabisan seluruh uangnya. Ia pun bingung bagaimana lagi ia dapat bertahan hidup sekaligus mencari anak lelakinya yang hilang.
Akhirnya ia bekerja sebagai pembatu di rumah duda kaya tanpa anak yang berumur 45 tahun dari Australia. Dirumah itu sudah ada 2 orang pengurus rumah tangga, seorang ibu tua yang bertugas masak dan mencuci baju dan seorang anak gadis berusia 9 tahun bernama Cantika yang bertugas membersihkan rumah.
Setiap minggu Aulia selalu keluar rumah untuk mencari informasi keberadaan anaknya, namun semua usahanya sia2. Ia tidak mendapatkan info apapun yang bisa ia dapat, yang ia tahu hanya anaknya dibawa oleh seorang ahli bernama Kusnadi, info itu ia dapatkan dari seorang pelayan dirumahnya dulu.
Enam bulan kemudian, Duda itu memutuskan pindah ke Ibukota demi mengembangkan bisnisnya. Duda itu mengajak semua pembantunya untuk ikut bersamanya. Pada awalnya Aulia menolak untuk ikut, namun karena bujukan lembut duda itu, akhirnya ia memutuskan untuk ikut sekaligus ia ingin mengumpulkan uang kembali supaya mempermudah ia nanti jika melanjutkan pencariannya kembali.
Selama di Ibukota hubungan Aulia semakin dekat dengan sang Duda, enam bulan kemudian sang duda melamarnya untuk menjadi istrinya.
Pernikahannya dengan sang duda tidak lama, 3 bulan kemudian sang duda meninggal dunia karena ditabrak oleh seekor bebek, namun kebetulan bebek tersebut nangkring dibamper depan truk Fuso yang sedang melaju kencang.
Aulia akhirnya mewarisakan bisnis sang duda, serta kekayaan lainya di Autralia berupa 1 vila, 1 gedung apartemen dan 5 buah pertenakan sapi.
Aulia yang sudah dekat dengan sikecil Cantika, akhirnya memutuskan untuk kembali menyekolahkan Cantika, dan mendukung hobinya di bidang seni beladiri.
Setahun kemudian, saat perjalanan bisnis ke Amerika, Aulia bertemu dengan seorang pengusaha muda yang kaya raya. Mereka menjalin hubungan yang sangat intim, 3 bulan kemudian pengusaha muda itu melamar dirinya yang janda. Namun kembali ia mengalami nasib buruk, pada usia pernikahan yang ke 6 bulan, suaminya tewas dalam tragedi besar gedung WTC. Ia pun kembali berduka. Suaminya mewariskan 3 buah vila, 2 buah hotel bintang lima, 1 buah rumah sakit, 3 buah gedung apartemen, serta sebuah perusahaan besar dibidang farmasi. Aulia pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah suaminya meninggal.
Cantika sangat berprestasi di sekolahnya, baik dibidang akademik maupun dibidang olahraganya, ia bahkan memperoleh mendali emas di turnamen beladiri Ibukota di usia belianya.
2 tahun kemudian, Aulia tidak sengaja bertemu dengan seorang Raja Minyak muda dari Arab Saudi, melihat kecantikan yang alami dan keseksian Aulia, Raja minyak itu langsung melamar Aulia. Aulia kembali menikah untuk yang ketiga kalinya, Aulia berharap ini akan jadi pernikahannya yang terakhir. Namun nasib sial kembali menimpahnya, suaminya tewas oleh serang pasukan Taliban saat sedang survey lahan baru ladang minyaknya. Semua rombongan tewas dibunuh saat itu, termasuk suami tercintanya. Aulia kembali berduka, ia mendapat warisan 20 ladang minyak, 2 hotel bintang 5, 4 gedung apartemen, 8 buah vila besar, sebuah rumah sakit serta sebuah perusahaan besar yang bergerak dibidang penyaluran tenaga kerja dari seluruh dunia.
Sejak saat itu Aulia tidak berani lagi menjalin hubungan dengan siapapun juga, ada banyak lelaki kaya raya yang mencoba mendekatinya, namun semuanya ia tolak. Ia merasa bahwa dirinya selalu sial dalam menjalin hubungan. Aulia mulai mefokuskan dirinya pada semua usaha yang dimilikinya, dan mulai membangun beberapa usaha baru, sambil terus mencari anaknya yang masih belum ia temukan.
Cantika yang telah lulus kuliah dengan cumlaude serta telah belajar berbagai jenis seni bela diri, akhirnya bekerja menjadi orang kepercayaan Aulia.
Hari ini ia divonis dokter mengidap penyakit kanker stadium 3, diperkirakan hanya dapat bertahan hidup maksimal 3 tahun.
Sepulang dari rumah sakit yang ia miliki. Aulia memutuskan untuk jalan2 menenangkan pikirannya. Ia memutuskan tidak membawa supir saat itu.
Saat berada dijalan Ketapang.
βbakarβ¦β¦.. bakarβ¦β¦β¦β¦β tiba2 terjadi keramaian dijalan, mobil2 yang ada langsung terjebak macet.
Duarβ¦β¦β¦..
Terjadi ledakan dahsyat dari sebuah mobil yang terbakar, mobil Aulia terjebak ditengah kemacetan, Aulia panik, ia melihat rombongan lelaki sangar berjalan sambil membakar mobil2 yang terjebak dalam kemacetan.
βbuβ¦.. buβ¦β¦ keluar dari mobilβ¦β¦.β
Tiba2 kaca jendelanya di ketuk oleh seorang anak muda. Aulia langsung membuka pintu mobilnya, ia langsung terkejut menatap wajah pemuda itu.
βmas Jamalβ¦β¦.β gumannya dalam hati.
Anak muda itu langsung menarik tubuhnya yang diam terbengong. Ia bahkan sempat terkena lemparan batu dikepalanya, namun ia tidak menyadari sakit itu sangking terkejutnya melihat wajah pemuda yang sedang menariknya. Sambil terus ditarik oleh pemuda itu Aulia terus menatap wajah pemuda tampan itu.
βpemuda ini mirip sekali dengan mas Jamal, dari depan dan dari samping, apakah diaβ¦.?β bathin Aulia.
Tanpa Aulia sadari pemuda itu sudah membawanya kedalam rumah sang pemuda. Terlihat rumah itu sangat sederhana. Tidak ada satu pun foto terpajang didinding ruang tamu itu.
βsiapa namu kamu dik?β tanya Aulia saat pemuda itu menyodorkan segelas air minum kepadanya.
βBayu Perkasaβ¦ ibu tidak apa2? Nanti saya akan antarkan ibu dengan motor saya kerumah sakit, sementara kita bersihkan dulu luka dikepala ibuβ ucap Bayu sambil menyiapkan kapas dan alkohol.
βkamu sangat baik sekali dikβ ucap Aulia sambil terus memandang wajah Bayu.
Setelah Bayu membersihkan luka Aulia.
βmari bu, saya antar kerumah sakit, ada Rumah Sakit Aulia Center di dekat sini.
βtapi dik, kerusuhannya?β Aulia sedikit khawatir atas keselamatan mereka nanti.
βjangan takut bu, saya kenal semua jalan tikus di daerah sini..β jawab Bayu.
Sepanjang perjalanan Aulia memeluk erat pinggang Bayu, menempelkan telinganya di punggung Bayu, ia ingin mendengarkan detak jantung Bayu.
Tak terasa mereka sudah tiba di rumah sakit, Rumah Sakit Aulia Center sangat ramai sekali saat itu, banyak korban kerusuhan yang dilarikan kerumah sakit itu, banyak terjadi kepanikan dimana2, koridor2 rumah sakit penuh sesak oleh orang2 yang sakit ataupun keluarga pasien.
Kondisi Aulia yang acak2an ditambah dengan ditemani anak muda yang terlihat ganteng namun lusu. Membuat semua karyawan rumah sakit tidak mengenali Aulia.
Aulia pun sangking bahagianya tidak memperdulikan kesibukan disekitarnya, ia hanya terus memperhatikan wajah Bayu yang sangat mirip dengan Jamal kekasihnya.
Hingga tiba2 ia sudah dibaringkan di atas tempat tidur dikamar kelas 3. Aulia mulai tersadar ketika Bayu berlari meninggalkannya.
Bayu ingin segera kesekolahan adik2nya, ia menghawatirkan keselamatan adik2nya ditengah kerusuhan yang terjadi.
βeh dik Bayuβ¦. tungguβ¦β¦.β triak Aulia, yang langsung berusaha bangkit, namun ditahan oleh suster yang masih ada di sampingnya.
βibu tenang aja duluβ¦..β ucap suster itu.
βlepaskan sayaβ¦. panggil Direktur Rumah Sakit ini segeraβ¦.β triak Aulia.
Suster itu terkejut, ia pun segera pergi melaporkan hal tersebut ke Dokter jaga yang ada. Dokter itu pun segera mengikuti suster menuju pasien yang dikeluhkannya.
βmaaf buβ¦ saya Dokter Hilman, Dokter Jaga dibangsal iniβ ucap Dokter Hilman.
βpanggil Direktur Abraham sekarangβ¦. Cepatβ triak Aulia dengan emosi.
βmaaf bu, pak Direktur tidak bisa diganggu tanpa ada kepentingan yang jelasβ ucap Dokter Hilman.
βkamu tidak kenal siapa sayaβ¦..?β bentak Aulia yang terlihat berantakan, dengan rambut yang acak2an karena luka di kepalanya.
β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Suster dan Dokter Hilman menatap wajah Aulia, berusaha mengingat2nya.
βsaya Auliaβ¦β¦.. saya pemilik Rumah Sakit iniβ¦β¦.β bentak Aulia dengan mata melotot
βbu Auliaβ¦β¦ maafkan saya tidak mengenali andaβ ucap Dokter Hilman sambil membungkukan kepalanya.
βcepat panggil semua, Nyonya Besar disiniβ¦β¦. β triak pelan Dokter Hilman kepada suster disampingnya.
Suster tersebut langsung lari terbirit2 bahkan sampai menabrak pintu bangsal.
Dokter Hilman pun segera melakukan beberapa panggilan singkat.
Dalam waktu singkat bangsal itu telah dipenuhi seluruh Staf Eksekutif dan Dokter Senior dirumah sakit itu. beberapa Suster kembali sambil membawa kursi roda, memindahkan Aulia kekamar VVIPnya.
βsegera periksa DNA dari rambut yang ada di tisu iniβ ucap Aulia sambil menyerahkan kertas tisu yang ada ditangannya kepada Dokter Senior yang ada disampingnya. Ia sempat mencabut rambut itu saat sedang naik motor bersama Bayu.
Beberapa jam kemudian hasil tes DNA telah keluar, dinyatakan 99% indentik. Aulia langsung memanggil semua staff eksekutif diperusahaannya, untuk melakukan rapat darurat.
Aulia memerintahkan semua sumber daya perusahan dikerahkan untuk mencari pemuda itu. namun dengan minimnya informasi, serta tidak jelasnya wajah Bayu, bahkan rekaman kamera CCTV dirumah sakit tidak dapat menangkap dengan jelas wajah Bayu karena saking ramainya suasana kala itu. membuat pencarian Aulia kembali mengalami jalan buntu.
Hari itu sepulang dari cek up kesehatannya, Dokter kepercayaannya memvonis waktunya tinggal 6 bulan lagi. Aulia memutuskan untuk mampir ke Universitas yang dikelola oleh perusahaannya.
Sepulang dari kampus, saat ia hendak keluar gerbang utama, melintas didepannya sebuah motor tua merah, ia mengenali motor tua itu, dan mengenali bentuk tubuh Bayu. Aulia berusaha mengejar motor merah itu. namun terhalang banyaknya mahasiswa yang baru bubar kuliah.
Aulia pun memutuskan untuk kembali ke dalam Gedung, untuk memeriksa data siswa berprestasi di kampus itu, sebab dengan perekonomian Bayu, pasti ia Siswa yang mendapat biasiswa dikampus elite itu.
βakhirnya saya dapat menemukannyaβ bathin Aulia sambil menatap foto yang tertera dikertas dokumen diatas meja Rektor.
βmas Jamalβ¦β ucap Aulia pelan sambil menatap pak Jamal.
Pak Jamal terkejut.
Semua mata memandang kearah pak Jamal.
Pak Jamal manatap wajah Aulia, mencoba mengingat2 wajah itu, wajah yang terlihat beda sekali, namun sorot matanya, pak Jamal mengenalinya, tatapan mata yang teduh penuh cinta kasih.
βdik Auliaβ¦β¦.β ucap pak Jamal pelan.
βdik Auliaβ¦β¦.β ucap pak Jamal sambil berlari lalu berlutut disamping Aulia.
Semua mata terkejut, terutama Bayu, Ayu dan Rosa.
Bu Surti langsung ingat kisah cinta Jamal yang dulu, ia langsung menarik kedua tangan anak gadisnya untuk keluar dari kamar itu.
βibuβ¦.?β Ucap Ayu dan Rosa penuh tanda tanya keibunya.
Pak Kusnadi melirik Cantika, Siska, Santi dan Jelita. Sejak kejadian pertarungan di komplek cluster, Cantika, Siska dan Santi jadi hormat dan segan kepada pak Kusnadi. Mendapat lirikan pak Kusnadi mereka bertiga langsung paham. Mereka keluar kamar itu bersama2.
Sekarang hanya ada Bayu yang masih berdiri melongo melihat bapaknya menggengam erat tangan Aulia.
βnak Bayuβ¦β¦. ini ibu kandungmu nakβ ucap pak Jamal sambil menarik tangan anaknya untuk berlutut.
βibuβ¦.?β Ucap Bayu pelan.
βiya nakβ¦. Saya ibu kamuβ¦..β ucap Aulia sambil menggengam erat tangan Bayu.
Bu Aulia dan pak Jamal akhirnya menceritakan kisah masa lalunya kepada Bayu, Aulia merasakan semua sakit penderitaannya selama ini seolah lenyap begitu saja saat melihat wajah tampan Bayu.
βterima kasih banyak mas Jamal sudah membesarkan anak kita dengan baik, maafkan ibumu nak, karena dulu tidak bisa melindungi dirimuβ ucap Aulia sambil menarik nafas dalam.
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttttttttβ¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ suara mesin deteksi jantung berbunyi nyaring.
βIbuuuuuuuβ¦β¦β¦β¦β¦β¦..β triak Bayu.
βdik Auliaβ¦β¦.. maaf kan mas juga karena tidak memperjuangkan cinta kitaβ bisik pak Jamal di kuping Aulia.
Bersambungβ¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.