Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Di Bodohi oleh Nafsu (No-Repost/No Copas)

Bimabet
Karena aku tak menggubris pertanyaannya, tiba - tiba penti ....

tiba - tiba penti (julukanku ke dia) a.k.a fenty minta aku untuk mampir sebentar ke kios pulsa yang di pinggir jalan.
"ren berenti bentar, gw beli kuota" pinta penti

Aku kasih lampu aba-aba dan mulai menepikan kenderaanku. dan tepat berhenti didepan kios 4x4 di sepanjang jalan di kota ini.
Kuperhatikan dari balik kaca, yang buka separuh. Dan sambil kuperhatikan ia dari dalam. Dengan sedikit menungging karena posisi etalase yang rendah, membuat jelas bulatan bokong.

Sambil memperhatikan, tiba-tiba aku ingat dengan candaan khas pemuda tongkrongan. "Kalo, cewek pantatnya masih bulet, dan agak nungging, biasanya gak pernah di tune up". " Ah shitttt, kenapa itu bemper belakangnya selalu mengodaku'.

" yuk, lanjut, " pinta penti

Seperti, kerbau dicucuk hidungnya, aku hanya diam dan melanjutkan perjalanan.

" ren, gw pengen tanya, tapi lo jangan marah ya" ujar penti.
"ya, giman pen" tanyaku

"dari tadi kayaknya lo sering perhatiin gw deh" kata penti
" ah masa sih, ya wajar aja sih kalo gw ngeliat, matahari aja boleh dipandang" jawabku ngeles

"hahahhah, bisa aja. " tawa penti.

Karena weekend, untuk sampai di mall am** bisa sampai 1 jam setengah. Sebenarnya jarak dari tempat kami tidak jauh. Ya dalam masa-masa seperti ini,justu macet dan jauh itu yang dicari.

"pegel, ya ren" kata penti
'iya, pen.. biasalah weekend gini, yogya parah macetnya" kataku

Lalu penti, memegang tengkukku, dan sambil memijit pelan. Dan berasa seluruh pembuluh darah bergerak cepat dan aktif menyusuri sel-sel tubuh dan finish di ujung hulu ledak.

"pen, udah ya pijetnya, gw ngilu" kataku pura-pura bloon
"hihiiihihi, paling lo terangsang" kata dia
"jiahhhh, mancing ya" tanyaku
"lumrah aja kali, kalo ada sepasang cowok cewek, berdekatan kemudian ada aktifitas fisik, dan bikin puyeng" kata penti

Dengan sok cool tapi butuh, aku hanya berkata " oh gitu ya pen, analisa yang bagus" kataku

"emang dengan pacar lu, ga ada tuh pijet-pijetan kayak gini"tanya dia
"ya, gak juga sih, formalitas aja" jawabku sekenanya
"pacar lu kemana ren" selidik penti
"gw, gak pacaran udah 3 tahun, gw lebih nyaman sendiri sambil nikmatin hidup, tapi gw tetep openin hati gw buat cewek, cuma belum ada aja sekarang" jawabku

"lu dicampakkan" tanya dia
"enggak, kita bubar gitu aja, setelah gw tau , pacar gw saat itu "main gila" sama orang lain, ya gw tinggalin aja" kataku

"maksud lo, main gila" tanya dia
" ya dia ke gep sama temen gw, dia lagi di hotel sama cowok lain" kataku
"langsung lu putusin" tanya dia
"gw tinggalin aja, ngapain musti susah-susah, kita masih muda kok" jawabku enteng

"trus, lu sama dia udah sampe tahap apa" tanya penti
"tahap?? apaan, kayak pemilu aja, tahapan? kataku

"hihihihihih si oon, bukan itu kali, maksudnya elo udah pernah ngapain aja sama dia" tanya penti
"eh ini gw serius loh, kita cuma pelukkan doang, itu pun pas clubbing,selebihnya enggak" kataku

"muke lo, ga percaya gw"kata penti
"idih, musti gitu" kata ku

"eh renold. lo aja tadi, perhatiin gw, kayak orang nafsuan gitu,, maana gw percaya" kata penti
" ehh, cantik... gw itu liat elo, karena gw suka aja liat elo..., dandanan lo pantes, itu yang gw suka" kataku

penti terdiam, kemudian sambil memainkan hapenya.

Setibanya kami di mall am** kami duduk di suatu resto. dan menikmati weekend. Saat itu jam 20.45 malam kami putuskan untuk keluar dari mall tersebut.

"pen, kita balik yuk, masih ada rencana mau muter lagi, atau mau beli sesuatu" tanya ku
"kita jalan-jalan ren, bebas deh kemana aja' kata penti

"kerumah gw aja yuk, sambil santai-santai" tawarku
"bisa digerebek tar" kata dia

"ya elaa gitu aja dipikirin, santai aja kali, rumahku ga terlalu rame penduduk, ada pos satpam, lingkungannya orang pekerja semua, gak sempat tuh mikirin gerebek, paling udah sibuk dengan bininya masing-masing' kataku

"ehmm gimana ya, gw kabarin temen kos gw ya, bilang kalo gw ga balik" kata dia
"ngapain pake bilang-bilang, hahhaha serah loh de" kataku

Setibanya kami di rumah, kendaraan terparkir di carpot, dan kami masuk pintu samping rumah (dari garasi ). Kemudian ku persilahkan penti masuk ke rumah.

"masuk, pen... santai aja" kataku
"okeh, kata dia" sambil melepas sepatu dan mulai duduk di sofa rumah.

"tinggal sendiri, ren" tanya penti
"iya, pen... biasa rumah investasi hari tua"sombongku

Ku bawakan air mineral plastik botol 600 ml dingin yang selalu ku sediakan di kulkas. Dan supaya praktis untuk dihidangkan ke tamu.

"Minum ren" tawarku
"makasih" jawabnya

Dengan santai aku duduk disebelah penti, yang duduk terlentang sedikit mengangkang, ya ilustrasinya seperti orang kecapean balik kerja,
Kami pun mulai ngobrol membahas kuliah sampai kisah-kisah tolol di medsos dan mulai membahas pribadi masing-masing

"Lu LDR kan, betah" tanya ku
"jujur enggak, ren. gw ga bisa" jawab dia
"kenapa" selidikku

"ya enggak bisa aja ren.... gw ga munafik ren, gw juga butuh pendamping saat gw butuh, gw butuh kasih sayamg, pelukan ciuman" jawab penti
"iya sih, susah juga ya" kataku

pembicaraan kami semakin intens, hampir 2 jam kami berbicara. tak lupa juga dibalut dengan candaan alay dan oldskool. Sampai pada akhirnya aku memulai kata hatiku.

"pen, sorry tadi siang itu, memang gw perhatiin elu, karena menurut gw elo cantik dan seksi dimata gw" kataku
"lalu? tanya dia
"jujur, gw terangsang saat itu, sorry ye gw open-open aja" jawabku
"lebih baik begitu, gw suka dengan cara lo yang jujur" kata dia

Dan saat terjadi pembicaraan itu, kami saling berpandangan dengan jarak tak lebih dari 40 cm.

Aku memberanikan diri, untuk mendekat dan mendekat untuk menggapai bibirnya, dan dia pun mendekat, dia tau apa maunya aku.
Kami pun saling melumat, bergantian menghisap bibir atas dan bawah kami. Tangannya membelai kepalaku,dan tanganku menekan halus punggungnya.

Aku mulai menurunkan dan mengarah pada leher bagian belakang, kusibak rambutnya panjang, berputar lidah dan bibirku dileher putih dan halus itu.

Sementara tangan penti, terus mengacak-acak rambutku, dan nafasnya mulai memburu.

Tanganku meremas bokongnya penti, dan terus menciumi sekujur bagian atas (kepala,wajah , kuping, leher) penti. Penti merontah kadang mengibaskan rambutnya. Dan aku mulai mengangkat penti ke pangkuanku, dan dia duduk diatas pahaku tepat diatas senjata andalanku.

Dia tersenyum, dan kembali melumat bibirku. (ilustracol nya adalah : bayangkan film semi korea uhuyyyy).

Tanganku masih dibokongnya penti, meremas dan kadang menusuk-nusuk bagian vital dari penti. Saat aku menusuk dia, sedikit mengerutkan wajah tapi binal. Saatku meremas dan menusuk bagian anal dan vaginanya, ia membalas dengan sedotan pada bibirku, dan tangan menelusup ke kemeja hitamku, memainkan putingku.

Penti pasti tahu, jika senjataku telah mengeras, tepat didepan mulut vaginanya, walau pun masih terbalut jeans

Perlahan, tanganku yang satunya mulai membuka kaosnya hingga batas payudara, (BH), tanganku menggosok pinggangnya, dan pelan-pelan menyusup dari belakang jeansnya.

Anjaaayyyy, tebal sekali daging bokong penti, celana dalam kain kasa halus terasa.

Tanganku terus bermain di lubang analnya penti, dan terus memaksa hingga sampai ke vaginanya (dari belakang), sementara penti terus maju dan menempelkan dadanya ke daguku, dada berukuran 36 itu memang membuatku tak bernafas.

"pen, buka ya" pintaku
Tanpa banyak bicara, penti melepaskan celana jeansnya, dan membuka kaosnya, tersisa bagaian dalam saja.

"kamu, mau ini, sambil ia menunjuk vaginanya" ujar penti

tanpa bicara, dia kutarik dan kembali ku lumat bibirnya. tanganku menyingkap celana dalam segaris itu kesamping, terasa lubang anal yang hangat, dan basah disekitar vaginanya. Dua jari telunjuk dan tengahku menggosok permukaan anal sampai ke vagina penti. Penti semakin tinggi, intesitas tanganku semakin cepat, aroma vagina semakin tercium dan lengketnya semakin seperti lem.

"ren, buka" pinta penti

aku langsung membuka celana jeans dan kaos hitamku, aku sudah bugil didepan penti. Penti pun demikian, ia pun menanggalkan busana dalamannya.

"ren, aku isap ya" ujarnya , tangan kirinya memengang kantong kemaluanku, dan tangan kanannya memegang kepala senjataku.

"puhhhh, ia meludah ke kepala kontloku, dan mulai telapak tangannya memutar 360 derajat mengusap kepala kontlo.

Terasa melayang tubuh dan berasa ringan tubuhku, ketika penti mulai memasukan kontlo kedalam mulutnya,. Ia berjongkok, sambil menatap tajam kearahku. Gerakkannya pelan, setiap masuk, lidahnya menyapu kepala kontlo, tangan kirinya tetap meremas kantong kontloku.

"cukup, pen " kataku

Penti aku baringkan di kasur angin (plastik) yang ada di lantai ruang tengah, yang tak jauh dari ruang tamu,
Ku buka, pahannya. dan aku mulai mengoral vaginanya. Sementara penti hanya bisa mengigit bibir bawahnya.

"hohhh hwmmm", ren geli reen" kata penti

Aku terus mengoralnya, sementara kasur plastikk ini mulai basah oleh keringat dan cairan yang entah dari mana munculnya.

Lalu aku kembali menindihnya, menciumi wajah, hidung, kening dan dagunya. sementara tangannya mengocok pelan kontloku.

Aku semakin ga tahan, aku mulai mengarahkan kontloku kearah vaginannya. Dan mulai menekan pelan, sambil terus kuciumi bibirnya, sementara kuku penti, menggaruk halus daging pantatku.

" ren,gw masih perawan" kata penti
"iya, gw masukin ya pen" kataku

penti hanya terdiam, dan mulai meringis ketika kepala kontloku mulai menyeruak di mulut vaginanya. Susah untuk memasukkannya, untuk kesekian kalinya percobaan-percobaan itu gagal, kadang keluar menuju analnya, dan ia kadang menampar halus pipiku.

"jangan itu ren" kata dia

Kucoba lagi, kadang meleset ke arah kelentit penti. Sampai akhirnya kaos itam yang kupakai, aku gunakan untuk mengelap kontlo ku yang basah, kontlo ini harus kering batinku, supaya gampang.

Ku paskan dibibir vaginanya, sambil ia menuntun dan memegang seperti cincin yang akan dipasang ke jari.

" tekan ren" kata penti

Dengan sedikit dorongan, aku fokuskan tenaga pada kontlo, blessshhh.... masuklah jagoanku kedalam vagina penti, ia sedikit menjerit sambil menutup mulutnya.

"sakit, ren" kata penti
"nikmati pen... kata ku

aku terus menggoyangnya, bunyi kasur plastik dan suara desahan penti yang hanya menghiasi ruang tengah, yang temaram.

5 menit aku menggasak vagina penti dengan posisi diatas,

"nungging pen" pintaku

Penti pun menungging, dan kembali aku menghajar kemaluan penti yang sudah basah, bulu-bulu yang tak terlalu tebal, kuyub oleh keringat dan cairan kenikmatan.

5 menit aku menghajar dengan nungging. Pertahananku pun masih cukup untuk pertempuran 5 menit kedepan.

Aku yang gemas dengan bokongnya, mulai memukul pantatnya....plak plak,,,

"ren, ahhhhh, aku lemas ren" kata penti

" sebentar lagim tahan ya" kata ku

Aku mencoba untuk menganalnya, sambil kupaskan dilubang analnya, dan mulai menekan dan...

"gak ren,enggak, sakit..." kata penti

aku hentikan percobaan anal ke penti,. Lalu dia mendorongku ke sofa, dan dalam posis berhadapan ia menduduki ku, dan langsung mempercepat gerakkannya, aku yang terus memandang wajahnya dan payudaranya. Payudara 36b itu berputar kesana kemari, kadang menampar wajahku, penti terus menggoyang dan terus menggoyang.

"pen, gw mau nyampe" kataku
"keluarin ren, ...jangan ditahan-tahan" kata penti.

Dan, pertahananku pun bobol, crettttttt cretttt, terasa ledakan itu mengalir dari ujung kontlo ku, dan penti pun terus menggoyang dan seperti bangga dengan keperkasaannya.

"udah pen. udah pen" kataku
"diemmm, nikmatilah" kata penti

1 menit dari keluar, penti akhirnya berhenti menggoyang, dan mengecup bibirku dan berkata

"kamu bandel, kamu sudah mengambil perawanku" kata dia sambil tersenyum dan terus memilin pentilku
"kamu juga, udah ngambil keperjakaanku" kataku

Tubuh kami berkeringat, dan kami saling berpelukkan. Setelah itu, penti meggeser duduknya ke sofa, dan aku tetap pada tempat semula.

" ren, kita kok begini ya" kata penti
" au ah, gak usah diomongin" kataku

"loh, tar kalo gw hamil, gimana" tanya penti, mulai tegak dari duduk dan menatap tajam.
"kan ada prosesnya penti..., ada mual-mual,pusing kan begitu kan" kataku

"tokai ah, jawabnya enteng banget" kata penti
"ya nikmatilah, kalo pun lo hamil, tinggal kawin aja kan" kataku
"yakin lo" tanyanya
"iya, santaiii aja kaleee" kataku, sambil berdiri mengambil botol mineral didepanku.

" pen, mulai saat ini,kita pacaran ya " kataku
" iyeee, tapi lo harus sayang sama gw, ga boleh nyakitin, apalagi sampe KDRT" kata penti
" ya elaaaa, sampe sgitunya, paling lu gw kasari di ranjang aja" jawabku

Lalu kami tertawa bersama.

"emang sekasar apa sih lo" tanya penti
"enggak,itu hanya mulut gw aja kalee' kataku
"pen. tar kita coba anal yuk" pintaku
"sakit itu ren, gimana sih, apa sih enakknya ren... nih mulut gw ada, memek gw ada, masa mau nyosor ke lain sih" kata penti
" hahahhahha, tar liat aja" kata ku
"sok yakin lo" kata penti

"pen, tidur yuk, udah ampir pagi nih" ajakku

Dan kami pun tertidur bugil di ruang tengah rumahku.

Tidurku cukup pulas semalam, tapi rasannya mata ini masih malas untuk membuka. Tidurku yang lelap diganggu oleh sesuatu yang membuatku tersadar dan mulai merasakan nikmat, ternyata penti menstimulasi kontloku dengan lidahnya. Lidahnya berputar di kontloku yang berdiri tegak, karena reaksi alami.

" ehhh sayang enottttt (panggilan khas dari penti dimulai saat itu" udah bangun" ujar penti kayak dimanja-manjain
"ihhhhh, ganggu aja, terusin " kataku
"ihhh maunya...., aku mainin kontlo kamu ya sayang, " kata penti

" udahhh pent.... udah pen cukup" kataku agak berteriak, tapi penti terus semakin ganas mengoralku....
"sudahhhhhhh penttiiiii" teriakku, dan penti tak mau tau dan.....


(kita akan lanjutkan lagi kisah penti dan renold, jika ada tanggapan positif dan dukungan moril terhadap penulis)

oeehhhhhhh eoehhhhhhhhhh terdengar suara tangisan bayi tengah malam memecah kesunyiannn
 
saya baca lagi, ternyata ada time skip, sayangnya disini time skipnya gak kelihatan. Seharusnya sebelum pragraf TAEEKKKLH disisipkan tanda **** (atau sejenisnya) sebagai pemisah paragraf. Atau ada kalimat yang menunjukkan time skip seperti, Sejam kemudian, 13.23 WIB, atau Setelah friska/fenty kembali dari dari bimbingan.

Oh ya disini nama Fenty/Friska juga tak dijelaskan di cerita kalo itu nama samaran. Keterangan nama samaran seharusnya tidak disebutkan saat menjawab komentar pembaca suhu @ShionUtsunomiy dia atas .Kalau memang itu nama samaran gunakan satu nama dulu, baru di cerita selanjutnya di buat modal untuk bikin twis.

yoi hu, penulis banyak lompat , supaya tidak bertele2 aja. karena bakal banyak dialog yang akan membuat boring audience (menurut ane).

trims atas masukan suhu
 
jangan terlalu banyak lompat" suhu...nanti ada bagian cerita yg terputus bikin bingung pembaca....seperti mau bimbingan skripsi kok tiba" di mall.
 
Renold, koq kagak ada update lagi? Udah lama lho ..
Loe kagak terpapar Covid 19 khan :(
 
Bimabet
bersambung . . . .
epidose selanjutnya . . . . kapan suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd