Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Diary of Gue: Tentang Mama dan Tante

Dika nya rada telmi ini mah... Kurang cerdas kurang kriminal otaknya
 
Kapan mamanya digarap sama om Gilang ....kok...... nggak ada kabar kabar nya
 
Sudah banyak sarang laba-laba di sini. Saya ingin lanjutkan cerita ini dulu. Yang belum sempet baca. Silakan flashback lebih dulu yo.



Malam itu gue udah gak peduli lagi chat WA nyokap yang masuk ponsel gue. Fokus pandangan gue udah jelas-jelas ke arah duel antara Tante Viona dan Pak Yono. Terima kasih gue kepada semilir angin, sedikit terlihat dari ruang tamu rumah di Bogor ini Tante Viona sedang memegangi kontol Pak Yono yang sudah tegang setegang-tegangnya. Mata Pak Yono sudah buas, mangsa yang dia nanti-nantikan selama ini tampak sudah berada dalam genggamannya. Semua pakaian sudah dilepas Yono. Tinggal Tante Viona yang masih lengkap dengan tanktop merah beserta hotpants bewarna krem. Tapi sepertinya, Pak Yono belum ingin membugili Tante Viona. Dibiarkan oleh Pak Yono, Tante Viona serius memerhatikan ukuran kontolnya. Sesekali Pak Yono menyentuh dagu Tante Viona. Mengangkatnya untuk saling bertatap-tatapan. Tante Viona lekas mengindahkan wajahnya. Pak Yono tersenyum.

Gue membetulkan posisi agar lebih nyaman menyaksikannya. Dengan dua lutut bertumpu pada lantai, terkadang sandaran, gue lihat Pak Yono mulai menginginkan kontolnya masuk ke mulut Tante Viona. Tante Viona menggeleng-geleng. Bibirnya tetap mengatup rapat. Pak Yono tak patah arang. Tante Viona yang berjongkok, diiberdirikan olehnya. Tante Viona tiba-tiba sedikit menjauh, ingin keluar dari kamar mandi. Akan tetapi, buru-buru tangan Pak Yono menariknya kuat. Tante Viona kembali masuk. Dibanting pintu kamar mandi itu rapat-rapat oleh Pak Yono. Hilanglah pemandangan gue.

Blaaakkk!!!

Gue gak bisa mendengar suara apapun. Ingin mendekat, sedikit ragu. Tahu-tahu pintu kebuka gitu aja pas gue mendekat. Apa yang musti gue respon? Alhasil, gue tunggu sekitar 5 menit lewat. Gak lama, setelah ok, gue barulah mendekati kamar mandi. Baru terdengar suara, kendati tidak begitu jelas.

"Ayo?! Apalagi yang kamu tunggu?"
"Bukan itu yang selama ini jadi fantasimu, sayang", ucap suara Pak Yono.

"tapi Bapak janji dulu, gak akan kasih tahu siapapun terkait perbuatan kita selama ini"

"Tenang sayang, janji"
"Lagian kegiatan apa sih, perasaan kita belum ngapa-ngapain"
"Hehe", terkekeh Pak Yono mencoba sedikit mengingat apa saja yang sudah ia lakukan bersama Tante Viona

"Diem! Gak usah deh pura-pura gak tahu!"

"Huduh, kamu sewot, iya tenang, janji aku"
"Yaudah, hayuk dihisap..."
"Aku juga gak akan lama-lama di sini kok"

"Sleeefhhhh...."

"Ohhh, pinternya kamu sayang..."
"Langsung dijilat dulu..."

"Hummmfhhh"

"Woalah kalau gini ceritanya, Bapak bakal perjuangin kamu jadi istri sayang..."
"Orgghg, terussss Viona..."

Aaarghhhhh Siaaaaall!!! Siall banget! Gue cuman bisa denger suaranya. Momen emas begini gagal gue lewatin secara maksimal haduh. Padahal, udah dari dulu gue pengen lihat adegan mesum langsung antara Tante Viona dan Pak Yono. Duh aduh. Musti gimana gue ngakalin kayak begini. AHA! Gue temukan! Gue bakalan pura-pura ketuk pintu kamar mandi ini. Gue juga mau tahu respon mereka berdua bagaimana. Gue tunggu sekitar 10 menitan. Barulah gue ketuk pintu kamar mandi dimana Tante Viona dan Pak Yono berada. Selanjutnya gue menyingkir ke arah dapur.

"Drugh... Drugh... Drughh..."

Gue tunggu beberapa menit. Tetep gak ada respon. Gue kembali mendekat, menguping pembicaraan Tante Viona dan Pak Yono di dalam.

"Tadi siapa?! Viona musti ngecek! Kalau maling gimana Pak?!"

"Tenang sayang, itu tadi suaranya perasaan kamu aja kok"
"Hayuk sekarang kamu lanjutin lagi"

"Gak mau, Viona tetep harus periksa!"

Seketika pintu kebuka, gue yang mau beranjak, tak sempat bersembunyi. Tante Viona memergoki keberadaan gue. Gue sedikit panik, namun terkendali.

"Dika, kok kamu?" Belum pulang?!", Tante Viona gue lirik sedikit berjarak dengan Pak Yono. Bukan hany gue, dia juga panik. Gue membisu. Menunggu respon Tante Viona kiranya dia mau ngomong apa setelah gue jelas-jelas memergokinya juga berada dalam satu kamar mandi dengan Pak Yono. Parahnya, Pak Yono keluar dengan kondisi bugil. Ugh, gue gak sabar tubuh bugil Pak Yono bersebadan dengan tubuh semok telanjang Tante Viona.

"Dika udah tahu semua kan sayang tentang hubungan kita?"
"Iya kan?!"

"Pak Yono! Diem di situ!"
"Dika kamu kenapa di sini?!", tanya Tante Viona dengan nada tinggi.

"Enghh, iya aku balik lagi.."
"Karena temenku, ternyata orang tuanya gak bolehin gue nginep di rumahnya", jawabku penuh dusta. Dalam hati, berharap permainan antara Pak Yono dan Tante Viona bisa dilanjutkan lagi. Pak Yono lalu mendadak sigap menarik tangan Tante Viona kembali. Akibatnya, Tante Viona terhuyung, terjatuh dalam dekapan Pak Yono. Pak Yono tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Diciumi tengkuk Tante Viona. Kedua buah dada Tante Viona yang masih terbungkus Tanktop pun diraup kedua tangannya. Refleks tangan Tante Viona mencegah, tapi terlambat.

"Wwohoohooo.... Ini Dikaaaa!"
"Susu Tantemu hahah...", Ketawa bangga Pak Yono, Tante Viona lalu berusaha melepaskan diri.

"Mau kemana kamu?!"
"Jangan ngelawan!"

"Viona bakal layanin Pak Yono"
"Tapi tolong suruh Dika keluar dulu...", pinta Tante Viona memandangku.
"Dika, soal ini kamu jangan kasih tahu siapa-siapa, atau aib Mama kamu bakal Tante bongkar ke orang-orang..."

"Hah?! Aib?! Aib apa Tante?!", tanya gue tercengang.

"Kamu gak perlu tahu sekarang, intinya kamu keluar dari sini?!"

"Hayuk Dika! Keluar dulu kamu?!" tegas nada Pak Yono kepada gue. Pura-pura galak, aslinya ingin cari muka depan Tante Viona. Tetapi Pak Yono mengedipkan mata. Gue terdiam sejenak. Gue gak mau menyahut, terlepas ucapan Tante Viona yang dimaksud barusan membuaT gue sangat penasaran, dan entah apa aib nyokap gue. Huh. Gue terpaksa mengalah demi hasrat pribadi. Tante Viona dan Pak Yono menang. Gue keluar. Pak Yono pun mengiringi jalan gue, dia diperintah Tante Viona menutup pintu. Sambil jalan, Pak Yono tak berhenti-hentinya menghardik gue. Sampainya gue di luar. Malahan Pak Yono mengedipkan mata ke gue lagi. Ternyata Ia pura-pura mengunci pintu. Gue pun berada di luar rumah Tante Viona.

Biar kejadian tadi gak berulang, gue menunggu sekitar lima belas menit lebih. Barulah gue menjejali rumah Tante Viona lagi. Pelan-pelan pintu gue buka, dan bersih tetap tidak ada orang. Gue lanjut mengendap-ngendap. Menengok kiri dan kanan penuh was-was. Pintu kamar mandi pun terbuka, kosong. Kemanakah Tante Viona dan Pak Yono sekarang? Astaga! Di kamar tamu, yang rencananya sempet dipersiapin buat gue. Pintunya tertutup. Gue menjaga jarak sedikit agar kejadian Tante Viona memergoki gue kayak tadi gak berulang. Setelah yakin, baru kemudian gue menguping kiranya apa yang terjadi di kamar tamu rumah Tante Viona yang sempet gue tinggali.

"Wuohhhh, ueenakk betul kali inih!!!"

"Heemmmffftt"

"Titik. Habis ini kamu harus bapak entot sayang..."

"Enggak! Tadi kan Viona udah bilang gak mau"
"Ngelayanin dalam arti ya gini aja.."

"Yowes lanjut dulu sayang, orghhh...."

"Pak Yono, mau bantuin Viona gak?"

"Apa itu?! Pasti bapak bantu..."

"Susah tapi inihhh", ucapan Tante Viona bikin gue penasaran sekali. Terpaksa gue buka sedikit pintu kamar. Gue lihat Tante Viona dengan rambut kuwel dan Pak Yono duduk berhadap-hadapan di atas ranjang. Tante Viona sedang ajak ngobrol Pak Yono seraya mengelus-ngelus kontol Pak Yono yang tetap tegak menjulang seakan supaya terjaga kerasnya. Kemudian gue perhatikan Tante Viona berbisik di telingam Pak Yono. Bagaimanapun aku tidak tahu bisikan apa yang disampaikan Tante Viona. SelAnjutnya gue sangat terkejut mengamati Tante Viona menelanjangi dirinya sendiri. Woaaaahhh! Ini baru adegan yang gue tunggu-tunggu selama ini. Pertempuran di mulai...

"Beneran yaaa, bakal diusahainnn", ujar Tante Viona seusai melepas tanktopnya, giliran memeloroti hotpants dan celana dalamny.

"Iya sayang.....", paras wajab pak yono sudah macam serigLa lapar.

"Pak, Viona belum mandi, gapapa bau?"

"Gimana mandi bareng?"

"Dingiinnn...."
"Justru sekarang Viona lagi pengen diangetin...", Tante Viona dalam keadaan telanjang, tubuh molekny mendekat ke Pak Yono.

"Yasudah gapapa, berarti kita sama sama belum mandi ya?",
"Gapapa kan?", Kedua tangan pak yono menyambar tetek Tante Viona.

"Gak apa apa"
"Mandiny habis kita mandi keringet aja...", Keduanya pun berciuman.


To be continued
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd