Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Mother's

traebamba

Semprot Kecil
Daftar
13 Sep 2022
Post
51
Like diterima
924
Bimabet
Halo agan-agan semua, disini ane mau berbagi cerita baru dan masih terinspirasi dari cerita sebelumnya yang pernah ane tulis.

Chapter 1

POV Lutfi


Perkenalkan namaku Lutfi. Aku berusia 17 tahun dan sedang duduk di bangku SMA kelas 2. Aku tinggal bersama Mama dan adikku, sementara Papaku baru meninggal satu bulan yang lalu. Papaku bernama Hendro meninggal di usia masih 40 tahun. Dulu Papa bekerja sebagai PNS di Dinas Perhubungan di daerahku. Sementara Mamaku bernama Pratiwi berusia 39 tahun dan bekerja sebagai PNS juga di Pemerintahan Kabupaten di daerahku. Mama merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Menurutku Mama adalah orang yang baik dan enerjik, dalam berpenampilan Mama juga selalu tertutup. Dari aku kecil Mama sudah berhijab. Meskipun tertutup menurutku penampilan Mama cukup menarik. Dengan wajah cantiknya, badannya yang proporsional dan ukuran dada Mama yang cukup besar aku yakin banyak laki-laki di luar sana yang juga tertarik ketika melihat Mama. Selain itu, Mama juga cukup aktif dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan sekitar. Aku juga mempunyai satu adik laki-laki yang masih berusia 8 tahun dan masih duduk di bangku SD kelas 2.


Sebelum Papa meninggal kehidupan di keluarga kami sangat bahagia. Papa dan Mama selalu terlihat romantis. Mereka juga sangat menyanyangi anak-anaknya. Setiap akhir pekan kita selalu liburan bersama entah sekedar ke mall ataupun makan bersama di restoran. Hari-hari yang indah itupun berakhir ketika Papa meninggal. Papa meninggal secara mendadak. Malam itu Papa pamit ke Mama kalau dia mau main futsal bersama teman-temannya. Papa memang sangat suka berolahraga berbeda denganku yang lebih sering sibuk dengan gadget. Sekitar dua jam setelah Papa pergi, Mama mendapatkan telepon kalau Papa sedang di rumah sakit. Saat itu Mama langsung pergi ke rumah sakit dan sesampainya di sana Papa ternyata sudah meninggal. Mama pun pulang ke rumah bersama jenazah Papa dan esoknya Papa baru dimakamkan.

Keadaan Mama saat itu sangat terpukul. Mama sangat shock atas kepergian Papa yang sangat mendadak itu. Mama menjadi murung dan tak ada semangat. Karena keadaan Mama seperti itu akhirnya Tante Ati (adik dari Mama) dan suaminya, Om Guntur membantu kami untuk mengurusi rumah tangga di rumah kami untuk beberapa saat sampai menunggu Mama pulih. Mereka membantu mengurusi berbagai kegiatan di rumah seperti memasak, membersihkan rumah, menyiapkan keperluan adikku, dan lain-lain.

Usia Tante dan Om sama-sama 30 tahun. Mereka belum mempunyai anak dan kesehariannya Om Guntur hanya bekerja serabutan sementara Tante Ati mempunyai usaha laundry di rumahnya. Dari dulu Tante dan Om memang sering dimintai tolong oleh Papa dan Mama, Papa sering memberi uang ke mereka karena sudah membantunya dan juga sekaligus bentuk rasa peduli dari Papa dan Mama kepada mereka. Rumah mereka tidak terlalu jauh dari rumah kami jaraknya. Hanya beda kelurahan dan masih dalam satu kecamatan. Rumah yang ditempati Tante dan Om dulunya adalah rumah dari kakek dan nenek. Setelah kakek dan nenek meninggal Tante dan Om yang menempatinya.

Dua minggu setelah kematian Papa, Mama kembali masuk kerja dan beraktivitas dengan normal kembali meskipun mama masih sering terlihat murung dan kurang bersemangat. Tante dan Om masih tetap membantu kami di rumah. Mereka datang di pagi hari dan membantu menyiapkan sarapan kami. Setelah sarapan siap Tante Ati akan balik ke rumahnya untuk mengurusi usaha laundry nya dan balik lagi siang hari untuk memasak makanan. Sementara Om tidak ikut Tante dan tetap di rumah sambil beres-beres dan membersihkan rumah.

Satu bulan setelah kematian Papa. Saat itu aku pulang sedikit awal karena ada rapat guru di sekolah. Aku pulang sekitar jam 1 siang. Sesampainya di rumah aku begitu terkejut karena aku mendengar teriakan orang yang tak lain adalah suara Tanteku. Setelah aku masuk rumah aku lihat Mama, Tante, dan Om sedang berdiri di ruang keluarga. Tante menangis dan marah-marah tak jelas ke Mama dan Om. Beberapa kali Tante ngomong ke Mama “Tega ya kamu mbak”. Aku yang masih belum jelas tentang permasalahan mereka hanya bisa berdiri diam saja. Di luar pagar rumah bahkan ada beberapa tetangga yang juga penasaran. Bahkan Tante berteriak meminta cerai kepada Om. Setelah itu Tante berjalan menuju ke pintu dan disitu aku menghentikannya dan menanyakan “Ada apa ini tan?”. Dan aku pun terkejut setelah mendengar jawaban dari Tante “Mama kamu fi udah tidur sama suami tante”.


INDEKS

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd