Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Diary Seorang Istri

Bimabet
sekedar informasi baru saja saya menyelesaikan bab 58, dan sekarang on going bab 59, lucunya malah bab terakhir udah lebih dahulu selesai wkwkwk, contohnya nih ya film hollywood terlaris sepanjang masa Avenger end of game, memerlukan waktu selama 155 hari dalam proses syuting saja, belum lagi pasca produksi seperti editing dan lain-lain, film ini cuma berdurasi 3 jam.

Intinya saya ini kan cuma amatir, penulis cerita yang menulis saat senggang aja, mohon maklum jika gak secepat yang di inginkan, terkadang menulis sebanyak 4000 kata bisa selesai dalam waktu 1 harian, kadang malah menulis 10 kata pembuka aja sulit, gak gampang membuat sebuah cerita yang panjang dan berkesinambungan, saya paham jika penggemar cerita ini menjadi kesal karena kelamaan menunggu, tapi apa mau dikata saya gak bermaksud untuk sengaja berlama-lama update. tapi saya juga senang karena cerita ini begitu ditunggu.

saat saya merilis update maka itulah yang terbaik yang saya bisa persembahkan, saya berusaha menjaga kualitas cerita dan benang merah dalam cerita ini, kalian gak bisa membayangkan betapa asiknya menulis cerita jika memang mood sesuai, namun ada kalanya saya blank saat menulis. bisa dibayangkan sudah hampir 57 bab saya selesaikan cerita ini, paling tidak sudah 76 ribu lima ratus kata yang saya ketik, dan saya senang jika memang semua yang telah saya tulis menjadi hiburan buat kalian, mohon maklum atas keterbatasan saya...thanks..
Semoga dr cerita ini akan banyak cerita2 bagus yg hadir hu:beer:
 
Sekedar Informasi, untuk prem akan saya update bab 58 dan 59 hari kamis/jumat besok, sedangkan untuk disini saya akan update setelahnya, thanks atas perhatian kalian semua, semoga selalu sehat
 
sekedar informasi baru saja saya menyelesaikan bab 58, dan sekarang on going bab 59, lucunya malah bab terakhir udah lebih dahulu selesai wkwkwk, contohnya nih ya film hollywood terlaris sepanjang masa Avenger end of game, memerlukan waktu selama 155 hari dalam proses syuting saja, belum lagi pasca produksi seperti editing dan lain-lain, film ini cuma berdurasi 3 jam.

Intinya saya ini kan cuma amatir, penulis cerita yang menulis saat senggang aja, mohon maklum jika gak secepat yang di inginkan, terkadang menulis sebanyak 4000 kata bisa selesai dalam waktu 1 harian, kadang malah menulis 10 kata pembuka aja sulit, gak gampang membuat sebuah cerita yang panjang dan berkesinambungan, saya paham jika penggemar cerita ini menjadi kesal karena kelamaan menunggu, tapi apa mau dikata saya gak bermaksud untuk sengaja berlama-lama update. tapi saya juga senang karena cerita ini begitu ditunggu.

saat saya merilis update maka itulah yang terbaik yang saya bisa persembahkan, saya berusaha menjaga kualitas cerita dan benang merah dalam cerita ini, kalian gak bisa membayangkan betapa asiknya menulis cerita jika memang mood sesuai, namun ada kalanya saya blank saat menulis. bisa dibayangkan sudah hampir 57 bab saya selesaikan cerita ini, paling tidak sudah 76 ribu lima ratus kata yang saya ketik, dan saya senang jika memang semua yang telah saya tulis menjadi hiburan buat kalian, mohon maklum atas keterbatasan saya...thanks..
Nikmati prosesnya hu... Kami menikmati apapun yg suhu sajikan hiya hiyaaa
 
sekedar informasi baru saja saya menyelesaikan bab 58, dan sekarang on going bab 59, lucunya malah bab terakhir udah lebih dahulu selesai wkwkwk, contohnya nih ya film hollywood terlaris sepanjang masa Avenger end of game, memerlukan waktu selama 155 hari dalam proses syuting saja, belum lagi pasca produksi seperti editing dan lain-lain, film ini cuma berdurasi 3 jam.

Intinya saya ini kan cuma amatir, penulis cerita yang menulis saat senggang aja, mohon maklum jika gak secepat yang di inginkan, terkadang menulis sebanyak 4000 kata bisa selesai dalam waktu 1 harian, kadang malah menulis 10 kata pembuka aja sulit, gak gampang membuat sebuah cerita yang panjang dan berkesinambungan, saya paham jika penggemar cerita ini menjadi kesal karena kelamaan menunggu, tapi apa mau dikata saya gak bermaksud untuk sengaja berlama-lama update. tapi saya juga senang karena cerita ini begitu ditunggu.

saat saya merilis update maka itulah yang terbaik yang saya bisa persembahkan, saya berusaha menjaga kualitas cerita dan benang merah dalam cerita ini, kalian gak bisa membayangkan betapa asiknya menulis cerita jika memang mood sesuai, namun ada kalanya saya blank saat menulis. bisa dibayangkan sudah hampir 57 bab saya selesaikan cerita ini, paling tidak sudah 76 ribu lima ratus kata yang saya ketik, dan saya senang jika memang semua yang telah saya tulis menjadi hiburan buat kalian, mohon maklum atas keterbatasan saya...thanks..
Gpp hu.. harus tetap semangat karena kita tetap setia menunggu update nya.
 
sekedar informasi baru saja saya menyelesaikan bab 58, dan sekarang on going bab 59, lucunya malah bab terakhir udah lebih dahulu selesai wkwkwk, contohnya nih ya film hollywood terlaris sepanjang masa Avenger end of game, memerlukan waktu selama 155 hari dalam proses syuting saja, belum lagi pasca produksi seperti editing dan lain-lain, film ini cuma berdurasi 3 jam.

Intinya saya ini kan cuma amatir, penulis cerita yang menulis saat senggang aja, mohon maklum jika gak secepat yang di inginkan, terkadang menulis sebanyak 4000 kata bisa selesai dalam waktu 1 harian, kadang malah menulis 10 kata pembuka aja sulit, gak gampang membuat sebuah cerita yang panjang dan berkesinambungan, saya paham jika penggemar cerita ini menjadi kesal karena kelamaan menunggu, tapi apa mau dikata saya gak bermaksud untuk sengaja berlama-lama update. tapi saya juga senang karena cerita ini begitu ditunggu.

saat saya merilis update maka itulah yang terbaik yang saya bisa persembahkan, saya berusaha menjaga kualitas cerita dan benang merah dalam cerita ini, kalian gak bisa membayangkan betapa asiknya menulis cerita jika memang mood sesuai, namun ada kalanya saya blank saat menulis. bisa dibayangkan sudah hampir 57 bab saya selesaikan cerita ini, paling tidak sudah 76 ribu lima ratus kata yang saya ketik, dan saya senang jika memang semua yang telah saya tulis menjadi hiburan buat kalian, mohon maklum atas keterbatasan saya...thanks..
Mantaaap om... Lanjutkan..
 
Sekedar Informasi, untuk prem akan saya update bab 58 dan 59 hari kamis/jumat besok, sedangkan untuk disini saya akan update setelahnya, thanks atas perhatian kalian semua, semoga selalu sehat
mantap suhu...
 
Gini ya, kalau mau baca disini silahkan gratis saya jamin saya akan update sampai selesai, kalau mau cepat ya silahkan ke Prem, tapi ada aja yang pikirannya primitif kenapa sih gitu kenapa sih gini, sampai komen sarkas, ampun! coba dong sekali kali bikin karya juga, drpada sekedar komen sok bijak, gua update disini dan juga update terbaru disana, gak masalah kan, semua free choice..komen aja tentang ceritanya gak usah komen behaviour authornya.
Baca yg prem dmn'a mas ?
 
Diary Seorang Istri
Part 54 - Keresahan Anto


“Mas..dah yuk aku dah rapih.” Ujar Maya pada Anto yang sedang menatap Lautan didepannya, Anto menoleh dan tersenyum, dipandanginya Maya dari atas ke bawah.

“Gimana bagus gak mas, bahan kaosnya sih gak terlalu enak, tapi ya udahlah adanya gini,” Maya memegang kaos yang dipakainya, Maya melihat Anto memandanginya dari atas ke bawah, “kenapa mas, kok mandangin kaya gitu, Aku kelihatan jelek ya.” Tanya Maya.

“Hmmm gak kok, apa hari ini gak pake hijab?” Tanya Anto sedikit surprise melihat penampilan Maya yang berbeda, baju kaos tosca lengan pendek dan ketat, memperlihatkan kulit lengan Maya yang mulus dan putih bersih, dan bawahannya Maya mengenakan celana pendek sedikit diatas lutut, tentu saja kaki indah Maya yang selama ini tertutup hijab terlihat begitu terang dan menarik perhatian.

“Kan aku gak bawa hijab lebih mas, yang kemaren kan untuk pakai pulang, lagian Cuma mau ke mall doang kan, di kamar juga gak perlu pakai baju hihihi..” Maya terlihat mulai lepas dan tak sungkan menggoda pria selingkuhannya itu.

“Hmmm, aku sih gak suka aja kulit mulus dek Maya di pamerin ke orang-orang..” Ujar Anto tersenyum.

“Duhh segitunya…kulit mulus apa sih kayaknya bajunya biasa aja, aku gak pake tanktop kan, mas gak suka ya aku pakai baju gini?” Maya mendekati Anto dan memainkan kemeja yang di pakai pria itu, Anto meraih tangan Maya dan mengenggam jemari lentik itu, “Soalnya dek Maya cantik banget, pasti nanti mata cowok-cowok pada melotot.” Ujar Anto pura-pura cemberut.

“Ya ampun…” Maya mencubit kecil pipi Anto, “ya udah yuk, dah siang aku juga dah laper..yuk mas..” Maya menggenggam tangan Anto dan mengajaknya pergi, Maya menunggu Anto yang sedang mengunci kamar bungalow, seorang petugas tergopoh-gopoh menghampiri mereka.

“Selamat siang bapak, apakah nanti kamar ini akan dibersihkan? Kami siap untuk membersihkan dan merapihkan kamar ini, tentu kalau bapak berkenan.” Ujar Petugas hotel tersebut, Anto memandang Maya dan Maya memberikan anggukan pada Anto.

“Ya udah bersihkan saja mas, terima kasih ya.” Anto kemudian kembali menggandeng Maya bagaikan istrinya sendiri, mereka saling berangkulan menuju Mobil.

Petugas kebersihan yang tadi mencuri-curi pandang pasangan itu, khususnya Maya, petugas itu sungguh kagum dengan kecantikan Maya, dan tak henti-hentinya bertanya dalam hatinya kenapa pria berkulit gelap penuh tato itu bisa mendapatkan wanita cantik yang begitu glowing seperti Maya.

***​

“Kita ke Counter Bank dulu ya mas, abis itu kita makan, takutnya kalau makan dulu, counternya tutup nanti.” Ujar Maya saat mulai memasuki Mal, Maya merangkul lengan Anto bagai pasangan yang sedang di mabuk asmara, Anto sendiri merasa bangga dengan dirinya yang kini menggandeng wanita cantik, Anto tahu beberapa mata pria mencuri-curi pandang ke Maya saat mereka berpapasan.

“Ya gak apa dek, dek Maya tahu tempat counternya?” Tanya Anto.

Maya menggeleng, “kita tanya satpam yang itu saja.” Maya menunjuk kearah petugas Satpam yang sedang berada di posnya, mereka berdua menuju Satpam tersebut, Anto bertanya pada satpam itu lokasi counter Bank yang dimaksud, dan Satpam tersebut dengan sigap dan ramah memberikan lokasi Counter yang ternyata berada di lantai 3.

Tak berapa lama, keduanya telah tiba di Counter Bank tersebut, Anto menemani Maya masuk kedalam, ternyata walaupun counter di Mall, tempat ini cukup lengkap, ada booth untuk membuat rekening baru, ada juga booth untuk promosi yang sedang berlangsung di Bank tersebut, Maya kemudian mengambil nomor antrian di meja pendaftaran, rupanya ada 2 orang sebelum Maya yang juga sedang bertransaksi, Maya menggandeng Anto menuju tempat duduk yang disediakan untuk menunggu antrian, Tiba-tiba Anto merasa handphone di saku celananya bergetar, Anto meraih hpnya dan mengintip siapa yang melakukan panggilan, Maya tak memperhatikan apa yang sedang dilakukan kekasih gelapnya itu.

“Dek Maya, aku tunggu diluar gak apa kan?” tanya Anto.

“Ya gak apa, mana mas no rekening istrinya?” Jawab Maya sambil bertanya.

“Hmm dek Maya kirim ke rekening mas aja, nanti biar mas yang kirim, soalnya repot nanti dia malah nanya macem-macem.” Ujar Anto.

“Ya udah, mas kirim aja no reknya ya..” Ujar Maya kemudian.

“Ya nanti mas kirim no reknya, mas tunggu diluar ya..” Maya mengangguk dan menuju tempat duduk yang disediakan.

Anto berjalan keluar, dan duduk di bangku panjang didepan counter bank tersebut, Anto mengambil hpnya yang terus bergetar, Nama Olive tertera sebagai pihak yang melakukan panggilan, Anto melihat kearah Maya yang tengah duduk memandang kearah depan, Anto mengangkat panggilan itu.

“Hai beb, kok lama banget sih angkatnya..” Ujar Olivia di ujung telepon.

“Sori sayang…aku lagi kerja tadi, eh bukannya di sana udah pagi dinihari ya? Tumben kok nelpon, aku jadi deg-degan kalau dapet telpon mendadak gini.” Ujar Anto.

“Iya aku baru pulang sayang..kamu lagi dimana beb? Kelihatannya rame banget? Bukannya hari sabtu Bank gak buka beb?” Tanya Olivia.

“Hmmm..iya Bank gak buka tapi ada acara di Bank beb, gak tau acara apa, tapi banyak yang parkir sih, kok kamu jam segini baru pulang beb?” Anto begitu cekatan mengalihkan pembicaraan.

“Iya beb, tadi ada perjamuan ama temen kantor, hehehe agak mabuk sih ini…beb aku punya kejutan buat kamu..” ujar Olivia.

“Ohh, kejutan apa beb?” Tanya Anto, hatinya berdebar tak karuan.

“Besok aku terbang ke Jakarta beb, aku dapat cuti hehehe, makanya tadi teman-teman minta traktiran, besok sore aku terbang ke jakarta, mungkin senin aku udah sampai di bandara, nanti aku telpon kalau udah mau berangkat, aku kangen banget beb ama kamu…” Ujar Olivia.

Anto hanya diam terperangah, berita ini benar-benar mengejutkannya, Anto benar-benar tak menduga kalau Olivia akan ke Jakarta, “Beb…kok diem sih…kamu gak seneng ya aku pulang..” Suara Olivia mengejutkan Anto.

“Ya seneng lah beb, ini benar-benar kejutan beb, wow, sori beb soalnya lagi kerja, nanti aku telpon balik beb, gak sabar banget pengen ketemu kamu..” Ujar Anto.

“Hmm ya udah aku juga udah ngantuk nih, nanti kita ngobrol lagi ya beb, aku kangen banget sayang..” Ucap Olivia suaranya memang terdengar agak aneh, mungkin karena kondisinya yang sedang mabuk.

Sambungan pembicaraannya dengan Olivia terputus, Anto memandangi hpnya dengan wajah cukup terkejut, begitu fokusnya perhatian Anto saat sedang berbicara dengan Olivia, sehingga dia tak menyadari ada dua lelaki berbadan tegap menghampirinya dan duduk mengapit dirinya.

Maya sendiri sesekali juga melihat Anto yang sedang menerima telpon tadi, ada sedikit rasa tak suka di hati wanita cantik itu melihat kekasih gelapnya menelpon dengan wajah serius, hatinya bertanya-tanya dengan siapa Anto berbicara di telpon, namun tak lama panggilan petugas Bank mengalihkan pikirannya.

Maya kemudian melakukan transaksi pemindahan saldo ke rekening Bank Anto, nominal 135 juta rupiah dengan cepat berpindah ke rekening pria bertato itu, “Sudah masuk ya bu Maya, apa ada lagi yang bisa kami bantu?” Petugas Teller memberikan secarik kertas bukti transfer ke Maya

“Sudah itu saja pak, terima kasih ya.” Maya menerima bukti transfer itu lalu menyimpannya di tasnya, Maya kemudian berjalan ke luar, dilihatnya Anto sedang berbicara dengan seorang pria berbadan tegap dengan penampilan cukup seram, Maya merasa pernah melihat pria berbadan tegap itu, namun dia lupa dimana, Maya melihat pembicaraan Anto dengan pria itu sepertinya cukup tegang.

Saat Maya baru saja melewati pintu counter, Anto bergegas menghampirinya dan mengajaknya segera pergi, Maya melihat pria yang berbicara dengan Anto tadi memandanginya dan bicara sesuatu yang kurang jelas, Anto segera membawa Maya menjauh dari kedua pria tersebut, Maya sempat menoleh dan melihat pria itu masih memandanginya sambil menyeringai, Maya buru-buru mengalihkan pandangannya, tatapan pria berwajah seram itu sungguh membuatnya takut.

***​

“Siapa sih orang tadi mas?” Tanya Maya saat sedang menunggu pesanan makan siangnya datang, Anto sedikit kurang fokus dengan pertanyaan Maya, Anto terlihat tengah memikirkan sesuatu, “Mas…” Suara Maya mengejutkan Anto.

“Ya dek.. maaf dek, tadi nanya apa?” Tanya Anto, Maya memandangi Anto dengan pandangan sedikit kesal.

“Aku tanya siapa orang tadi, kok kamu malah bengong lagi mikirin apa sih, aku juga tadi ngeliat kamu nelpon ama siapa gitu.” Ujar Maya, nada suaranya terdengar cemburu.

Anto menatap ke arah Maya, dan bukan Anto namanya kalau tak bisa mengalihkan pikiran wanita, “Ohh telpon tadi dari ibunya anak-anak dek, dia nanya udah dapet belum dana untuk operasi, ya aku bilang sedang diusahakan, kalau pria yang tadi mas juga gak kenal dek, kayaknya preman sini, mau malak tadi, makanya mas agak kesal.”

Maya kembali dengan mudah menerima bualan pria bertato itu, malah kini dia merasa bersalah menyangka Anto yang tidak-tidak, “ohh mas bilang aja dananya sudah ditransfer, mudah-mudahan bisa segera ditangani mas..” Ujar Maya lembut.

Anto menatap Maya, dan dengan akting kelas dunia matanya terlihat berkaca-kaca, Anto menunduk seolah merasa bersalah telah menyusahkan Maya, “Loh mas kok malah sedih..” Tanya Maya dengan polos.

“Mas gak tau harus ngomong apa dek, rasanya gak cukup Cuma berterima kasih atas pertolongan dek Maya, Mas sungguh takut kehilangan anak yang mas cintai dek…” Anto terbata-bata, suaranya terdengar lirih menghiba.

Maya meraih jemari Anto, digenggamnya tangan Dengan jari-jari besar itu, Anto membalas remasan jemari lentik Maya, “Mas gak usah ngomong kaya gitu, kebetulan aku bisa bantu ya udah aku bantu…sabar ya mas, pasti anak mas itu segera tertolong..”

“Ya udah kita makan yuk…semuanya pasti akan baik-baik saja mas, sabar ya..” Ujar Maya sambil tersenyum manis pada Anto.

Anto membalas senyum manis Maya dengan anggukan kepala, Anto menatap wajah Maya, namun pikirannya tak sepenuhnya fokus pada Maya, memang ada yang menganggu pikiran Anto saat itu, berita kepulangan Olivia yang tiba-tiba sungguh membuatnya bingung, Anto tak ingin Maya tahu semua kebohongan yang diciptakannya, dan Anto tahu kehadiran Olivia akan menimbulkan problem baru baginya, bagaimana jika Olivia tahu kalau Anto kembali berhubungan dengan istri orang, padahal dia sudah berjanji untuk tidak melakukan hal itu lagi, Anto tahu benar sifat Olivia, dan sungguh Anto tak ingin kehilangan Olivia.

Dan Perempuan cantik didepannya ini juga sungguh sangat sayang di lewatkan, seks dengan perempuan ini sungguh amat dahsyat, dan Anto menyukai ketika wanita cantik didepannya ini menggelepar saat mencapai puncak kenikmatannya, dan ahhh, kelembutan perempuan ini semakin membuat Anto tergila-gila, dan sungguh Anto tak bisa membayangkan kalau perempuan ini tahu siapa dirinya sebenarnya,

****

Bersambung
 
Diary Seorang Istri
Part 54 - Keresahan Anto


“Mas..dah yuk aku dah rapih.” Ujar Maya pada Anto yang sedang menatap Lautan didepannya, Anto menoleh dan tersenyum, dipandanginya Maya dari atas ke bawah.

“Gimana bagus gak mas, bahan kaosnya sih gak terlalu enak, tapi ya udahlah adanya gini,” Maya memegang kaos yang dipakainya, Maya melihat Anto memandanginya dari atas ke bawah, “kenapa mas, kok mandangin kaya gitu, Aku kelihatan jelek ya.” Tanya Maya.

“Hmmm gak kok, apa hari ini gak pake hijab?” Tanya Anto sedikit surprise melihat penampilan Maya yang berbeda, baju kaos tosca lengan pendek dan ketat, memperlihatkan kulit lengan Maya yang mulus dan putih bersih, dan bawahannya Maya mengenakan celana pendek sedikit diatas lutut, tentu saja kaki indah Maya yang selama ini tertutup hijab terlihat begitu terang dan menarik perhatian.

“Kan aku gak bawa hijab lebih mas, yang kemaren kan untuk pakai pulang, lagian Cuma mau ke mall doang kan, di kamar juga gak perlu pakai baju hihihi..” Maya terlihat mulai lepas dan tak sungkan menggoda pria selingkuhannya itu.

“Hmmm, aku sih gak suka aja kulit mulus dek Maya di pamerin ke orang-orang..” Ujar Anto tersenyum.

“Duhh segitunya…kulit mulus apa sih kayaknya bajunya biasa aja, aku gak pake tanktop kan, mas gak suka ya aku pakai baju gini?” Maya mendekati Anto dan memainkan kemeja yang di pakai pria itu, Anto meraih tangan Maya dan mengenggam jemari lentik itu, “Soalnya dek Maya cantik banget, pasti nanti mata cowok-cowok pada melotot.” Ujar Anto pura-pura cemberut.

“Ya ampun…” Maya mencubit kecil pipi Anto, “ya udah yuk, dah siang aku juga dah laper..yuk mas..” Maya menggenggam tangan Anto dan mengajaknya pergi, Maya menunggu Anto yang sedang mengunci kamar bungalow, seorang petugas tergopoh-gopoh menghampiri mereka.

“Selamat siang bapak, apakah nanti kamar ini akan dibersihkan? Kami siap untuk membersihkan dan merapihkan kamar ini, tentu kalau bapak berkenan.” Ujar Petugas hotel tersebut, Anto memandang Maya dan Maya memberikan anggukan pada Anto.

“Ya udah bersihkan saja mas, terima kasih ya.” Anto kemudian kembali menggandeng Maya bagaikan istrinya sendiri, mereka saling berangkulan menuju Mobil.

Petugas kebersihan yang tadi mencuri-curi pandang pasangan itu, khususnya Maya, petugas itu sungguh kagum dengan kecantikan Maya, dan tak henti-hentinya bertanya dalam hatinya kenapa pria berkulit gelap penuh tato itu bisa mendapatkan wanita cantik yang begitu glowing seperti Maya.

***​

“Kita ke Counter Bank dulu ya mas, abis itu kita makan, takutnya kalau makan dulu, counternya tutup nanti.” Ujar Maya saat mulai memasuki Mal, Maya merangkul lengan Anto bagai pasangan yang sedang di mabuk asmara, Anto sendiri merasa bangga dengan dirinya yang kini menggandeng wanita cantik, Anto tahu beberapa mata pria mencuri-curi pandang ke Maya saat mereka berpapasan.

“Ya gak apa dek, dek Maya tahu tempat counternya?” Tanya Anto.

Maya menggeleng, “kita tanya satpam yang itu saja.” Maya menunjuk kearah petugas Satpam yang sedang berada di posnya, mereka berdua menuju Satpam tersebut, Anto bertanya pada satpam itu lokasi counter Bank yang dimaksud, dan Satpam tersebut dengan sigap dan ramah memberikan lokasi Counter yang ternyata berada di lantai 3.

Tak berapa lama, keduanya telah tiba di Counter Bank tersebut, Anto menemani Maya masuk kedalam, ternyata walaupun counter di Mall, tempat ini cukup lengkap, ada booth untuk membuat rekening baru, ada juga booth untuk promosi yang sedang berlangsung di Bank tersebut, Maya kemudian mengambil nomor antrian di meja pendaftaran, rupanya ada 2 orang sebelum Maya yang juga sedang bertransaksi, Maya menggandeng Anto menuju tempat duduk yang disediakan untuk menunggu antrian, Tiba-tiba Anto merasa handphone di saku celananya bergetar, Anto meraih hpnya dan mengintip siapa yang melakukan panggilan, Maya tak memperhatikan apa yang sedang dilakukan kekasih gelapnya itu.

“Dek Maya, aku tunggu diluar gak apa kan?” tanya Anto.

“Ya gak apa, mana mas no rekening istrinya?” Jawab Maya sambil bertanya.

“Hmm dek Maya kirim ke rekening mas aja, nanti biar mas yang kirim, soalnya repot nanti dia malah nanya macem-macem.” Ujar Anto.

“Ya udah, mas kirim aja no reknya ya..” Ujar Maya kemudian.

“Ya nanti mas kirim no reknya, mas tunggu diluar ya..” Maya mengangguk dan menuju tempat duduk yang disediakan.

Anto berjalan keluar, dan duduk di bangku panjang didepan counter bank tersebut, Anto mengambil hpnya yang terus bergetar, Nama Olive tertera sebagai pihak yang melakukan panggilan, Anto melihat kearah Maya yang tengah duduk memandang kearah depan, Anto mengangkat panggilan itu.

“Hai beb, kok lama banget sih angkatnya..” Ujar Olivia di ujung telepon.

“Sori sayang…aku lagi kerja tadi, eh bukannya di sana udah pagi dinihari ya? Tumben kok nelpon, aku jadi deg-degan kalau dapet telpon mendadak gini.” Ujar Anto.

“Iya aku baru pulang sayang..kamu lagi dimana beb? Kelihatannya rame banget? Bukannya hari sabtu Bank gak buka beb?” Tanya Olivia.

“Hmmm..iya Bank gak buka tapi ada acara di Bank beb, gak tau acara apa, tapi banyak yang parkir sih, kok kamu jam segini baru pulang beb?” Anto begitu cekatan mengalihkan pembicaraan.

“Iya beb, tadi ada perjamuan ama temen kantor, hehehe agak mabuk sih ini…beb aku punya kejutan buat kamu..” ujar Olivia.

“Ohh, kejutan apa beb?” Tanya Anto, hatinya berdebar tak karuan.

“Besok aku terbang ke Jakarta beb, aku dapat cuti hehehe, makanya tadi teman-teman minta traktiran, besok sore aku terbang ke jakarta, mungkin senin aku udah sampai di bandara, nanti aku telpon kalau udah mau berangkat, aku kangen banget beb ama kamu…” Ujar Olivia.

Anto hanya diam terperangah, berita ini benar-benar mengejutkannya, Anto benar-benar tak menduga kalau Olivia akan ke Jakarta, “Beb…kok diem sih…kamu gak seneng ya aku pulang..” Suara Olivia mengejutkan Anto.

“Ya seneng lah beb, ini benar-benar kejutan beb, wow, sori beb soalnya lagi kerja, nanti aku telpon balik beb, gak sabar banget pengen ketemu kamu..” Ujar Anto.

“Hmm ya udah aku juga udah ngantuk nih, nanti kita ngobrol lagi ya beb, aku kangen banget sayang..” Ucap Olivia suaranya memang terdengar agak aneh, mungkin karena kondisinya yang sedang mabuk.

Sambungan pembicaraannya dengan Olivia terputus, Anto memandangi hpnya dengan wajah cukup terkejut, begitu fokusnya perhatian Anto saat sedang berbicara dengan Olivia, sehingga dia tak menyadari ada dua lelaki berbadan tegap menghampirinya dan duduk mengapit dirinya.

Maya sendiri sesekali juga melihat Anto yang sedang menerima telpon tadi, ada sedikit rasa tak suka di hati wanita cantik itu melihat kekasih gelapnya menelpon dengan wajah serius, hatinya bertanya-tanya dengan siapa Anto berbicara di telpon, namun tak lama panggilan petugas Bank mengalihkan pikirannya.

Maya kemudian melakukan transaksi pemindahan saldo ke rekening Bank Anto, nominal 135 juta rupiah dengan cepat berpindah ke rekening pria bertato itu, “Sudah masuk ya bu Maya, apa ada lagi yang bisa kami bantu?” Petugas Teller memberikan secarik kertas bukti transfer ke Maya

“Sudah itu saja pak, terima kasih ya.” Maya menerima bukti transfer itu lalu menyimpannya di tasnya, Maya kemudian berjalan ke luar, dilihatnya Anto sedang berbicara dengan seorang pria berbadan tegap dengan penampilan cukup seram, Maya merasa pernah melihat pria berbadan tegap itu, namun dia lupa dimana, Maya melihat pembicaraan Anto dengan pria itu sepertinya cukup tegang.

Saat Maya baru saja melewati pintu counter, Anto bergegas menghampirinya dan mengajaknya segera pergi, Maya melihat pria yang berbicara dengan Anto tadi memandanginya dan bicara sesuatu yang kurang jelas, Anto segera membawa Maya menjauh dari kedua pria tersebut, Maya sempat menoleh dan melihat pria itu masih memandanginya sambil menyeringai, Maya buru-buru mengalihkan pandangannya, tatapan pria berwajah seram itu sungguh membuatnya takut.

***​

“Siapa sih orang tadi mas?” Tanya Maya saat sedang menunggu pesanan makan siangnya datang, Anto sedikit kurang fokus dengan pertanyaan Maya, Anto terlihat tengah memikirkan sesuatu, “Mas…” Suara Maya mengejutkan Anto.

“Ya dek.. maaf dek, tadi nanya apa?” Tanya Anto, Maya memandangi Anto dengan pandangan sedikit kesal.

“Aku tanya siapa orang tadi, kok kamu malah bengong lagi mikirin apa sih, aku juga tadi ngeliat kamu nelpon ama siapa gitu.” Ujar Maya, nada suaranya terdengar cemburu.

Anto menatap ke arah Maya, dan bukan Anto namanya kalau tak bisa mengalihkan pikiran wanita, “Ohh telpon tadi dari ibunya anak-anak dek, dia nanya udah dapet belum dana untuk operasi, ya aku bilang sedang diusahakan, kalau pria yang tadi mas juga gak kenal dek, kayaknya preman sini, mau malak tadi, makanya mas agak kesal.”

Maya kembali dengan mudah menerima bualan pria bertato itu, malah kini dia merasa bersalah menyangka Anto yang tidak-tidak, “ohh mas bilang aja dananya sudah ditransfer, mudah-mudahan bisa segera ditangani mas..” Ujar Maya lembut.

Anto menatap Maya, dan dengan akting kelas dunia matanya terlihat berkaca-kaca, Anto menunduk seolah merasa bersalah telah menyusahkan Maya, “Loh mas kok malah sedih..” Tanya Maya dengan polos.

“Mas gak tau harus ngomong apa dek, rasanya gak cukup Cuma berterima kasih atas pertolongan dek Maya, Mas sungguh takut kehilangan anak yang mas cintai dek…” Anto terbata-bata, suaranya terdengar lirih menghiba.

Maya meraih jemari Anto, digenggamnya tangan Dengan jari-jari besar itu, Anto membalas remasan jemari lentik Maya, “Mas gak usah ngomong kaya gitu, kebetulan aku bisa bantu ya udah aku bantu…sabar ya mas, pasti anak mas itu segera tertolong..”

“Ya udah kita makan yuk…semuanya pasti akan baik-baik saja mas, sabar ya..” Ujar Maya sambil tersenyum manis pada Anto.

Anto membalas senyum manis Maya dengan anggukan kepala, Anto menatap wajah Maya, namun pikirannya tak sepenuhnya fokus pada Maya, memang ada yang menganggu pikiran Anto saat itu, berita kepulangan Olivia yang tiba-tiba sungguh membuatnya bingung, Anto tak ingin Maya tahu semua kebohongan yang diciptakannya, dan Anto tahu kehadiran Olivia akan menimbulkan problem baru baginya, bagaimana jika Olivia tahu kalau Anto kembali berhubungan dengan istri orang, padahal dia sudah berjanji untuk tidak melakukan hal itu lagi, Anto tahu benar sifat Olivia, dan sungguh Anto tak ingin kehilangan Olivia.

Dan Perempuan cantik didepannya ini juga sungguh sangat sayang di lewatkan, seks dengan perempuan ini sungguh amat dahsyat, dan Anto menyukai ketika wanita cantik didepannya ini menggelepar saat mencapai puncak kenikmatannya, dan ahhh, kelembutan perempuan ini semakin membuat Anto tergila-gila, dan sungguh Anto tak bisa membayangkan kalau perempuan ini tahu siapa dirinya sebenarnya,

****

Bersambung
Berharap anto saat memeluk maya kepergok santoso
 
sdh mulai menuju klimaks anto ketahuan nich...kaya nya lebih seru klo ketahuan ma olive dpd santoso hehehe,,jd penasaran siapa kira2 yg memergoki duluan anto..apakah olive atau anto...makasih update nya suhu
 
Waduhh. Makin kacau hu hubungan Maya. Udah terlalu jauh. Udah pasrah sama Kecoa Anto. Sampe ga sadar ada Mata yang tau kecurigaan Hubungan Adam dan Maya di Resort. Nunggu 2 Bodyguard Santoso laporan tentang Kecoa dan lepaslah kesabaran seorang Santoso.

Apa iya benih cinta Anto dah mulai keluar buat Maya?

Ga sabar euuy untuk Nunggu Olivia Marah besar ke Anto atau bahkan malah nyerahin si Kecoa sendiri ke Tangan Santoso dan Adam. Entahlah.

Jalan cerita dari @pujangga2000 kudu di tunggu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd