Sambungan part 2 : Dilemaku.
Setelah aku mengambil gitarnya mbak putri akupun langsung pulang dan akupun langsung menuju ke terasku dan duduk manis dikursi yang terbuat dari menjalin,.." sebelum gitaran bikin kopi dulu ah biar suaraku jadi merdu " Langsung saja aku menuju kedapur dan ketika aku sudah didapur kulihat ibuk lagi mengiris bawang merah dan kulihat air mata ibuk keluar.
" Kok ibuk nangis ada apa buk siapa yang nyakitin ibuk katakan siapa buk " Ucapku Tegas dan aku sangat tak tega bila melihat ibukku nangis.
" Ngagetin saja kamu Ar dan yang nyakitin ibuk ya kamu Ar kamu tega sama ibuk " Ucap ibuk yang masih tetap mengiris bawang merah.
" Lo la kok Arjuna ta buk, Salah Arjuna apa ke ibuk " Ucapku bingung.
" Kamu itu tak pernah nurut sama ibuk tak pernah bantu ibuk, main saja kerjaanmu itu yang membuat ibuk nangis " Ucap ibuk.
" Tak nurut apalagi Arjuna buk, kan Arjuna selalu nurut sama ibuk, tiap hari pula Arjuna bantu ibukkan nyapu,cuci piring dan masih banyak lagi kan buk " Balasku sambil menyalakan kompor.
" Iya iya anak ibuk ini nurut ke ibuknya " Ucap ibuk.
" La trus kenapa nangis buk " Ucapku.
" Siapa yang nangis ya memang gini kalo lagi mengiris bawang pedes dimata, ya jadi mata ibuk keluar airnya " Jawab ibuk menjelaskan.
" Mau nyoba Ar " Ucap ibuk.
" Ogah ah bau, mending Arjuna main gitar aja " Jawabku sambil melangkah menuju keteras, sambil membawa segelas kopi lalu akupun duduk manis dikursi dan mengambil gitarku, Eh gitarnya mbak Putri dan segeralah aku menyanyi jreng jreng jreng..
" Akulah Arjunaaaaaaa yang mencari cinta aaa.
" Wahai wanitaaaaaa cintailah akuuu.
Suaraku keras membahana membawakan sebuah lagu milik dewa 19 ini sebuah band kawakan yang digawangi sama bapaknya Al ghasali beserta kawan kawannya.
" Arjuna pelan dikit napa nyanyi nya suara sumbang gitu pake keras keras nyanyinya ntar ayam tetangga pada mati lo " Celoteh ibuk meledekku.
" Sumbang buk merdu kali buk dan satu hal lagi penghayatan buk biar makin mantep ''Jawabku.
" Kalo suaramu bagus tentu kamu sudah masuk tv Ar " Ucap ibuk sambil menyiram bunga di pot.
" Mereka mereka yang masuk tivi beruntung saja buk, padahal suaranya standar standar saja dan sebenarnya mereka mereka masih kalah sama penyanyi lokal buk, tapi sayang penyanyi lokal tak seberuntung mereka yang sudah terkenal contohnya sinden buk, Suaranya bagus namun kalah tenar sama penyanyi dangdut yang ditivi itu " Jelasku ke ibuk.
" Ngomong apa kumur kumur kamu nak " Ucap ibuk menjengkelkan.
" Ah ibuk...males ngomong sama ibuk mending nyanyi saja " Jawabku.
" Akulah Arjunaaaaaaa
" Arjuna pelanin suaramu " Ucap ibuk sedikit membentak.
" Ah ibuk " Ucapku kesal dan tiba tiba ada motor berhenti dihalaman rumahku dan ternyata Didi teman smpku dulu sekaligus teman sepermainanku dan rumahnya kurang lebih 200 meter dari rumahku.
" Sore budhe " Sapa Didi ke ibuk.
" Sore juga Di mau mencari Arjuna tuh orangnya " Jawab ibuk.
" Saya kesana ya budhe " Ucap Didi.
" Iya " Jawab ibuk singkat lalu Didi berjalan kearahku dan kemudian duduk disampingku.
" Sob ntar sore ikut aku ketaman ya " Ucap Didi sambil menyeruput kopiku ah brengsek nih orang aku ja belum minum ni kopi dah diseruput duluan sama Didi ah sial.
" Kapan Sob " Tanyaku.
" Habis isya" bisa " Ucap Didi.
" Bisa sih tapi aku tak ada Uang " bisikku ke Didi.
" Selalu itu kamu tapi tenang aku ada dan rokok full dan ntar aku traktir " Ucap Didi.
" Okelah,emangnya kenapa ke taman " Tanyaku.
" Biasa liatin cewek cewek sama ada urusan " Jawab Didi lagi lagi menyeruput kopiku dan sekarang tinggal 1/4 saja ah nasib nasib.
" Soal cewek disekolah banyak, Tiap hari aku lihat cewek cewek disekolah, ada yang nyeplak gitu bhnya dan salahmu sendiri tak melanjutkan " Ucapku memelankan suaraku takut ibuk mendengar dan mengecap aku sebagai anak cabul dan mesum.
" Sebenarnya aku juga menyesal nggak nerusin sekolah tapi ya sudah aku nikmati saja " Ucap Didi terlihat pasrah.
" Tapi aku beruntung kok selalu pegang uang nggak kayak kamu krismon mulu " sindir Didi.
" Eh iya iya kan kamu lum kerja kok banyak uang kamu nyolong ya " Tuduhku.
" Enak saja nyolong belum tau saja kamu " Jawab Didi.
" Emangnya apaan " Tanyaku penasaran.
" Ntar kau juga akan tau kawanku, dah aku mau balik ntar setelah isyak kamu harus dah siap oke my bro " Ucap Didi sambil berdiri yang sebelumnya menegak habis kopiku.
" Dan satu lagi makasih kopinya " Lanjut Didi sambil berjalan menuju motornya, meninggalkan aku yang lagi melongo sambil memandangi kopi yang telah habis.
" Pulang dulu ya budhe " Pamit Didi ke ibuk.
" Iya Di " Jawab ibukku singkat.
Kini aku dan Didi sudah berada ditaman tepat pukul 19:30 dan Didi memberikanku sebungkus rokok LA bolt wah kaya ni anak dan juga sebotol teh sosro juga 2 bungkus kacang kulit bener bener kaya nih anak,dan kulihat Didi seperti menanti seseorang kelihatan dari gelagatnya yang clingak clinguk.
" kamu tuh clingak clinguk kayak nunggu seseorang bro " Ucapku sambil menghembuskan asap rokokku ke udara.
" Iya neh...Eh itu orangnya aku kesana dulu ya dan kamu disini saja temani ni motor dan jangan kemana mana " Ucap Didi sambil menunjuk kedepan dan kulihat disana ada tante tante yang melambaikan tangannya kearah kami apa jangan jangan Didi jadi gigolo ya.
" Eh kamu jadi pemuas tante tante ya oh pantes " Ucapku.
" Dah kamu diem dan jaga rahasia hanya kamu yang tau dan satu lagi kalo kamu mau bisa aku ajak ntar " Ucap Didi.
" Kayak nggak kenal saya saja dan aku males dan aku masih perjaka amit amit deh sama tante tante " Terangku.
" Yang penting duit men dah aku kesana dulu " jawab Didi sambil sedikit berlari menuju kearah tante itu dan meninggalkan aku sendirian.
Sambil aku nunggu Didi balik akupun melihat kearah disekelilingku dan kilihat banyak pasangan muda mudi yang lagi memadu kasih dan membuatku jadi iri kan aku Arjuna kok malah masih jomblo sampai sekarang dan apa sih kurang dari aku punya wajah tampan rupawan,kulit kuning langsat,rambut lurus ala korea dan hanya satu kekuranganku tak punya motor sekarang dan juga selalu tongpes.
Pandanganku masih menelusuri seluruh halaman taman ini ya taman kebanggaan dikota kabupatenku Taman yang cukup luas dan banyak tumbuh pohon pohon juga bunga bunga yang membuat semakin indah taman ini.
Deg jantungku terasa mau lepas ketika pandanganku tertuju ke dua orang yang sangat aku kenal sangat sangat aku kenal dan dua pasang manusia itu yang selalu memenuhi hari hari indahku namun hari
ini sungguh aku tak percaya akan penglihatanku,Aku melangkah mendekat dan semakin mendekat dan memastikan apa benar yang kulihat tadi dan ternyata benar dua manusia itu saling duduk dan berpegangan tangan dan terlihat mesra oh ya ampun Nara Bagas salahku apa apa
salahku kalian tega padaku,..Bagas kau sahabatku dan kau tau aku suka Nara dan kau Nara juga tau aku naruh hati padamu tapi kuakui aku salah aku tak berani menembakmu tapi tapi kenapa harus dengan Bagas.
Inginku memergoki mereka berdua namun hati kecilku mencegahnya dan aku tak ingin persahabatanku hancur tapi kenapa dia tega kenapa tega padaku dan dia sendiri kan yang menganggap aku sahabat terbaiknya tapi kenapa malah menyakiti dan kau Nara seringkan kamu bilang padaku kalau kamu tak ingin aku bersedih tapi kenapa kamu membuatku hancur salahku apa apa salahku Nara.
Inginku berteriak keras namun aku tak ingin disebut gila akhirnya aku kembali menuju kemotornya Didi dan menjalankan motor Didi menjauh dari tempatnya Nara dan Bagas yang lagi berbahagia itu dan aku membawa motor Didi ketempat dimana tak akan dilihat sama Bagas dan Nara dan aku tak ingin sangat tak ingin Bagas dan Nara melihatku,Dilemaku antara sahabat dan pujaanku.