Sambungan part 14.
Kukuruyuk kukuruyuk" Bunyi alarm hpku yang menandakan hari sudah pagi. Dan aku masih berbaring miring sambil mendekap Citcit yang masih terlelap, kulihat wajah Citcit nampak begitu tenang dan damai, begitu cantik dan alami.
"Cit....bangun sayaaang,dah pagi nih"Ucapku membangunkan Citcit, dan kulihat menggeliatkan tubuhnya.
"Oaaahmm,jam berapa sekarang Juna"tanya Citcit sambil males malesan membuka matanya.
"Setengah 6 Cit,bangun yuk"Ajakku.
"Bentar lagi ya Juna, masih ngantuk nih" Ucap Citcit manja.
"Ya udah..tapi Juna mau bikin teh"Ucapku sambil mencium kening Citcit.
"Ikuuuuuut"rengek Citcit.
"Lo la,katanya masih ngantuk Cit"Balasku.
"Tapi kan Citcit sendirian disini,Citcit nggak mau Juna"Ucap Citcit sambil memandangku dengan pandangan sayu.
"Ya udah ehm minta gendong nggak Cit"Ucapku sambil duduk.
"Heemlaaaaah" Ucap Citcit dengan manjanya.
"Ayok naik"ucapku dan kini Citcit sudah dipunggungku,Dan kulangkahkan kakiku menuju kedapur,dan setelah sampai didapur kulihat ibuk sudah selesai memasak.."ehm apa ibuk ndak main sama bapak ya,ehm penasaran aku,ah sial bangunku terlambat lagi,kalo ndak pasti aku bisa liat ibuk begituan sama bapak he he he ngeres sekali kamu Juna,masak mau ngintipin bapak sama ibukmu lagi begituan sih,kan kan salah bapak dan ibuklah kenapa juga main begituan didapur kayak nggak ada tempat lain aja"..
"Juna..kok Citcit nggak diturunin sih"Ucap Citcit membuyarkan lamunanku.
"Eh iya iya,kan dah sampai didapur ya"Ucapku dan kemudian ku turunkan Citcit dan Citcit tiba tiba menghampiri ibuk.
"Budhe..masaknya dah selesai ya budhe,maafin Citra ya budhe,Citra nggak bantuin budhe masak"Ucap Citcit.
"Gapapa nak Citra,biasa saja gitu"Jawab ibuk sambil mengelus pipi Citcit.
"Tapi kan budhe,Citra ngerasa dah merepotkan budhe,nggak bantu budhe gitu"Ucap Citcit dengan nada sedih.
"Nak Citra dah jangan sedih gitu ya,budhe ikutan sedih lo,gapapa kok nggak bantu budhe,toh budhe nggak merasa direpotkan kok nak Citra"Ucap ibuk penuh kasih sayang.."ah ibuk giliran sama Citcit saja lemah lembut gitu,kalo sama Ar kok beda sih buk,senenarnya anaknya ibuk itu Ar apa Citcit sih"..
"Tapi kan budhe"Ucap Citcit lagi.
"dah gapapa nak Citra,wes bersikap biasa saja ya,anggap rumah ini rumahmu juga,dan anggaplah budhe ini ibukmu juga ya nak"Ucap ibuk.
"Ya budhe,makasih ya budhe sudah nganggep Citra anaknya budhe juga"Ucap Citcit.
"Budhe juga terima kasih,karena nak Citra mau anggap budhe ibuknya nak Citra"Ucap ibuk.
"Citra bahagia kok budhe,terima kasih ya budhe,karena budhe dah sayang ke Citra"Ucap Citcit sambil memeluk ibuk.
"Iya nak Citra"Ucap ibuk sambil membalas pelukannya Citra,sedangkan aku yang menyaksikan tersebut jadi terbawa suasana,dan tak terasa air mataku menetes dipipiku dan rasa terharu ini tak tertahankan.
"Aduh panas panas" Teriakku ketika tanpa sadar tanganku menyentuh kompor yang sudah aku nyalain tadi,langsung saja aku tiup tiup jariku yang terasa panas "uh sial gara gara melihat adegan drama tanganku jadi korban ahhhh.
"Kamu kenapa to nak kok tangan sendiri mau dimasak,apa mau nyate ya nak"Celoteh ibuk mengejekku sambil menahan senyum.
"Ah ibuk..anaknya lagi kecelakaan parah malah diledekin sih"Ucapku sewot dan kulihat Citcit menghampiriku dan tiba tiba meraih tanganku dan meniupnya.
"Juna...apa mau dibawa kedokter ya Juna"Ucap Citcit dan akupun mengangguk.
"Halah manja..ndak kenapa kenapa juga gitu pake ke dokter segala"Sela ibuk.."ah ibuk kan Ar belum pernah ke dokter buk,jahat banget sih ke Ar.
"Parah nih buk"Ucapku tak mau kalah.
"Manja..ada pacarnya manja"Goda ibuk sambil beranjak ke kamar mandi
"kedokter yuk Juna"Ucap Citcit terlihat cemas.
"Nggak sakit sayang,tadi sih cuma kaget saja he he he"Ucapku ngegoda Citcit.
"Beneran gapapa,kok teriaknya sampai sekampung denger semua sih Juna"Ucap Citcit.."ah Citcit ketularan ibuk nih pasti,ngomongnya pake majas mulu.
"Ihhhh ketularan ibuk ya gaya ngomongnya,pake majas majas gitu"Ucapku sambil menjepit hidung Citcit sambil menggoyang pelan.
"He he he kan anaknya weeeek"Ucap Citcit sambil tersenyum menggoda.
"Percaya deh"Ucapku sambil menyeduh teh.
"Suapiiiiin ak ak ak"pinta Citcit manja.
"Minta suapin ibuk sana week"Ucapku sambil melangkah menuju keruang tv,namun baru selangkah kulihat Citcit lagi duduk jongkok kaki rapat dan mukanya dibenamkan diantara pahanya.."what mewek nih anak ahhh Cit maafin Juna.
"Citcit sayang yuk naik"Ucapku sambil duduk membelakangi Citcit.
"Juna jahat hik hik hik"Ucap Citcit sambil nangis.
"Mau naik nggak,kalo nggak Juna tinggal neh"Ucapku.
"Jahat jahat jahat"Ucap Citcit sambil naik kepunggungku. "Citcit Citcit Juna bahagia Cit.
"Nggak ngambek lagi kan" Godaku dan Citcit malah menutup mataku.
"Ciiiiit ntar nabrak lo,kalo tehnya tumpah gimana"Ucapku.
"Juna sih sukanya usilin Citcit"Ucap Citcit sambil melepas tangannya tak menutupi mataku lagi dan bergelayut manja dipunggungku.
"Maaaaf"Ucapku dan kini aku sudah sampai diruang tv,dan disinilah aku dan Citcit menikmati segelas teh hangat berdua dan ehm jangan ngiri ya he he he.
Jam 6:30 aku dan Citcit berangkat kesekolah,dan seperti biasa sang Shogun hitam selalu setia mengantar kami kemanapun kami pergi,dan tujuan kami pagi ini tentu saja kesekolah. Dan penuh ketenangan shogun hitamku menyusuri jalan beraspal ini,menikmati udara sejuk dipagi ini,dan shogun hitamku ini tak ada marah sedikitpun disaat disalip sesama jenisnya dan tetap setia dan menjaga kami yaitu aku dan Citcit selamat menuju ketempat tujuan kami.
Ah akhirnya sampai juga dengan selamat disekolah tercintaku ini dan ya seperti biasa dengan manjanya Citcit ingin aku melepas helm yang melekat dikepalanya dan akupun dengan senang hati melepasnya.."Jangankan melepas helm Cit,melepas bajumu aku sangat mau Cit hik hik hik,hey udah udah pagi pagi dah mikir mesum sih.
Dan seperti biasa juga aku dan Citcit selalu bergandengan tangan menuju kekelas kami dan tiba tiba langkah kami terhenti dan menghentikan langkah kami ialah Nara.
"Citra..boleh minta waktunya"Ucap Nara yang sudah ada didepan kami.
"Boleh" Balas Citra.
"Ehm gini tolong ijinkan aku berbicara 4 mata dengan Arjuna,bisa"Ucap Nara "eh mau ngomong apa nih Nara ini,lo Bagas mana kok nggak barengan sih..aneh.
"Kalo mau ngomong ya silahkan,toh orangnya juga ada disini"Ucap Citcit.
"Nggak sekarang,tapi nanti sore ya jam 7 an lah,bolehkan"Ucap Nara lagi,dan kulihat Citcit nampak diam sebentar dan memandangku dan aku hanya menggeleng tanda tak setuju.
"Itu haknya Arjuna sih Nara,toh aku juga belum ada hak untuk mengatur Arjuna kok,jadi tanyainlah keorangnya langsung"Ucap Citcit tegas dan mantab.
"Ya setidaknya kan aku minta ijin ke kamu Citra,toh aku tau diri kok kalian sudah jadian,jadi kamu nggak perlu curiga gitu,dan satu lagi obrolanku ini sangat penting dan aku tak ingin ada orang lain yang ikut nimbrung jadi hanya aku dan Ar saja,bolehkan Citra"Ucap Nara sambil memandang aku dan Citcit.
"Maaf Ra,bagiku tak penting Ra"Selaku.
"Plisss Ar,kali ini aku benar benar serius Ar,ada hal penting yang ingin kusampaikan padamu Ar"Mohon Nara.
"Plisss juga Ra,sudahlah Ra,sepenting apapun aku tak peduli Ra"Ucapku.
"Juna sayang kasihlah kesempatan,mungkin Nara benar benar serius Juna,jadi Citcit mohon berilah waktu dan dengarkanlah yang dia Ucapkan"Ucap Citra."ahhh Cit,kok malah bantuin Nara sih,plis deh.
"Aku mohon Ar mau ya plissss"Ucap Nara dan tangannya seperti orang memohon saja ah bikin trenyuh saja.
"Apa yang ingin kamu obrolin sih Ra"Ucapku lagi.
"Ada,tapi nggak sekarang Ar..nanti malam saja dan semoga kamu mau"Ucap Nara.
"Kalo aku nggak mau"Ucapku.
"eh...kuharap kamu Ar,setidaknya apa yang kamu katakan dulu itu bukan hanya bualan saja"Ucap Nara sambil tersenyum kecut.
"Eh.."Ucapku terhenti dan mengingat apa yang pernah aku ucapkan ke Nara dan aku masih samar samar mengingatnya dan "deg" aku ingat.
"Apa yang kamu Ucapkan ke Nara Junaa"tanya Citcit penasaran.
"Anu itu" tak kulanjutkan ucapanku,dan terasa lidahku kelu.
"Aku tunggu jam 7 ditaman,tentunya kamu ingat tempat yang pernah kita habiskan bersama kan Ar..dan waktu itu saat ahhh sudahlah pastinya kamu masih mengingatnya Ar"Ucap Nara sambil berlalu menuju keruang kelasnya dan meninggalkan aku yang berdiri tertegun atas ucapannya itu..""aaaaaahhhhh kenapa Ra kenapa kamu masih mengingatnya Ra ahhhhhh.
"Juna...ada sesuatu yang kamu rahasiakan ke Citcit ya"Ucap Citcit sambil menatapku dalam dalam.
"Anu itu..aaku" dan aku tak mampu melanjutkan kata kataku.
"Juna sayang,Citcit akan sabar kok menunggu sampai Juna benar benar dah siap memberitahukan rahasia Juna ke Citcit"Ucap Citcit sambil tersenyum tapi apakah senyum itu senyum bahagia atau senyum kegetiran.."aaaaaaaahhhh pusing".
"Pasti Cit,semuanya akan Juna jelaskan padamu Cit,semoga saja berjalan seperti yang aku harapkan"Ucapku sambil melangkah dan tetap menggandeng tangan Citcit,dan aku tau pasti Citcit merasakan rasa dilema.
"maafkan aku Cit" Bicaraku dalam hati.
Dan aku juga Citcit sudah masuk kedalam kelas dan kami pun berpisah dan duduk dibangku masing masing dan kulihat Citcit nampak melamun ntah apa yang dia pikirkan dan aku "aaaaaaaaaahhhhhhhhhh" jeritku dalam hati.