Dokter Ayu bersimpuh disamping ranjang, disusul Lia dan Sari. Dengan tangan bertumpu di atas ranjang, Dokter Ayu mengguncang2 bahu Rosa.
“Bu Rosa….. Bu Rosa…. Kamu tidak apa2?” tanya Dokter Ayu khawatir.
“Akhhhh….. ini…. Terlalu….. nikmat…. Bu….. akhhh…… Dokter……. …….. ………. Akhhhh…….” Desah Rosa terpejam sambil menjawab pertanyaan Dokter Ayu.
“Bammm……… Bammmm…… Bammm….”
(kalau suara alu kecil biasanya bunyinya plok… plok… plok saat menumbuk padi, karena alunya besar bunyinya jadi Bammm…. Bammm….. Bammm…. )
Suara benturan kontol Bayu di memek Rosa terdengar nyaring dan merdu ditelinga Dokter Ayu, sementara Lia dan Sari yang juga tururt bersimpuh di samping ranjang berjejeran dengan Dokter Ayu, terkejut melihat jelas ukuran kontol Bayu yang besar dan Panjang sedang keluar masuk memek Bu Rosa yang putih dan gundul. Terlihat cairan cinta menempel di seluruh permukaan kontol Bayu, sehingga tampak mengkilat diterpa cahaya lampu kamar itu.
“ahhh… Maaf Bu Dokter, saya cuma melanjutkan prosedur ahhh…. rahasia yang tadi, saya tidak mau sampai ahhh….. batal sunat Bu Dokter” jawab Bayu polos, menatap Dokter Ayu. Sambil pinggul terus memompa memek Bu Rosa.
“Prosedur Rahasia?” jawab Dokter Ayu terkejut, namun seketika itu juga Dokter Ayu paham maksud Bayu. “Ohhh… iya, prosedur rahasia…. Ingat ya Dik Bayu, prosedur rahasia ini jangan sampai diketahui orang lain” lanjut Dokter Ayu sambil berdiri lalu duduk di ranjang besar yang berada di belakangnya.
Setelah menarik nafas panjang, Dokter Ayu berkata….
“Perkenalkan, pemuda ini bernama Bayu” ucap Dokter Ayu kepada Sari dan Lia.
“Perkenalkan, ini mbak Sari dan mbak Lia” ucap Dokter Ayu kepada Bayu, sambil menunjuk kearah Sari dan Lia bergantian.
“mereka yang akan membantu Bu Rosa dalam menjalankan prosedur rahasianya, sebab tampaknya Bu Rosa sudah tidak sanggup lagi meneruskan prosedur rahasianya itu” ujar Dokter Ayu sambil tersenyum kecil menatap kearah Bu Rosa yang mulai terlihat lemas.
Kedua tangan Bu Rosa yang tadi berada di leher Bayu, sekarang sudah terjatuh diatas kasur, mata Bu Rosa masih terpejam, desah pelan Bu Rosa masih terdengar, getaran2 pantat Bu Rosa masih belum berhenti seiring hujaman kontol keras Bayu.
“Mbak Lia…. Mbak Sari… ayo segera di mulai…. Buka baju kalian, dan langsung naik diranjang yang ini saja, biarkan Bu Rosa beristirahat sejenak tanpa terganggu aktifitas kalian nanti” ucap Dokter Ayu sambil berdiri dan berjalan kearah bangku sofa disudut kamar itu.
“Baik Bu…” jawab Lia dan Sari sambil berdiri lalu membuka seluruh pakaiannya di depan Bayu.
Bayu pun menghentikan genjotan kontolnya dan segera mencabut kontol besarnya dari memek Bu Rosa yang sudah mulai memerah.
“Blub……”
“Akhh…..” triak kecil Rosa ketika kontol besar Bayu dicabut dari memeknya, Rosa hanya diam terpejam menikmati sisa2 orgasmenya, kaki dan perutnya masih bergetar pelan.
Bayu pun langsung turun dari ranjang, dan berdiri dihadapan Sari dan Lia yang masih sibuk membuka pakaian dalamnya.
Bayu yang sudah tidak sabaran langsung melumat bibir manis Lia.
Lia yang baru melepas CD nya dan belum sempat melepas BH nya, langsung membalas lumatan bibir pemuda tampan itu. wajah tampan Bayu membuat gairah Lia cepat naik. Begitupun Bayu, melihat Lia yang cantik dengan tubuh yang masih terlihat kencang seperti Bu Rosa karena belum memiliki anak, membuat nafsu Bayu makin meningkat, apalagi membayangkan sebentar lagi akan menggarap dua wanita yang cantik2 di depannya ini.
Sambil mencium Lia, dengan tangan kiri berada di pinggang Lia, tangan kanan Bayu menarik Tubuh Sari yang sudah telanjang bulat untuk mendekat, dengan tinggi badan Bayu 185, tinggi badan Lia 165, tinggi badan Sari 167. Bayu sedikit kesulitan saat berciuman bergantian dengan Sari dan Lia.
Sambil berciuman, tangan Lia langsung menggenggam kontol bayu setelah ia selesai melepas BH nya. Sementara kedua tangan Bayu masih berada di pinggang Lia dan Sari.
Mereka berciuman cukup lama, disaksikan Dokter Ayu yang duduk manis di sudut kamar sambil mengawasi CCTV dikamar anaknya. Dokter Ayu berusaha meredam nafsunya yang mulai naik, ia selalu memikirkan kebaikan suaminya untuk mengalihkan pikirannya dari tontonan live yang sangat menggairahkan di depan matanya.
Sari perlahan berlutut sambil menciumi tubuh Bayu yang kekar dan berotot, sementara kedua tangan Bayu telah hinggap di kedua payudara Lia yang masih sangat kencang. Sari menatap sebentar kontol besar Bayu yang sudah ada dalam genggamannya. Kontol yang besarnya hampir sama dengan pergelangan tangannya, begitu kekar dan menggairahkan, sehingga Sari tidak tahan untuk segera melahapnya. Dengan sedikit keahlian yang Sari dapat dari menonton film porno bersama teman2nya ketika sedang kumpul di paviliun. Sari mencoba mempraktekan teknik yang dipelajarinya itu.
Tangan Sari sedikit kasar dirasa oleh kontol Bayu yang masih sedikit kebas. Namun rasa kasar itu berubah menjadi rasa lembut, basah dan hangat, ketika perlahan Sari mulai berusaha memasukan kontol besar Bayu ke mulutnya yang mungil.
“akhh… ini tidak mungkin muat dimulutku” bathin Sari, ketika dia hanya bisa memasukan kepala kontol Bayu di mulutnya.
Tidak ingin berlama2 karena
khawatir pembaca dan para suhu kecewa, Bayu segera membaringkan Lia diatas ranjang.
Lia pun yang mengetahui keinginan Bayu, segera membaringkan tubuhnya diatas ranjang, “rupanya sang Alfa muda ingin mengotrol permainan ini…” bathin Lia senang.
Setelah Lia berbaring, Bayu segera berlutut disamping ranjang, sehingga kontolnya yang saat itu berada dalam mulut Sari terlepas. Saat Bayu sudah dalam posisi berlutut, Bayu segera menarik pantat Lia agar lebih sedikit mendekatinya, perlahan Bayu mulai menjilati memek gundul Lia yang masih terlihat sedikit rapat karena belum pernah melahirkan anak. Sari yang tidak mau kehilangan kesenangannya, ikut bersujud didepan Bayu, dan melanjutkan aksi oralnya.
“Akh…..” Lia mendesah lemah ketika lidah lembut Bayu menjilat memeknya yang sudah sangat basah, Lia bangkit bertumpu dengan kedua sikunya sambil menundukan kepala ingin melihat wajah tampan pemuda yang sedang memberikan jilatan2 nikmat di memeknya……….
Bersambung………….