Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Dunia Fantasi

Bimabet
Awal mula

Hari itu tidak terjadi sesuai dengan harapanku. Aku memang mengeluarkan spermaku, tapi tidak dimulut Nisa. Permainan Nisa memang hebat sampai aku dibuat kepayahan menahan lihainya lidah dan bibir Nisa di penisku. Namun, seperti aku melihat keraguan dalam sorot mata Nisa saat penisku yang sudah ingin mengeluarkan spermanya. Aku kemudian menyemburkannya di payudara Nisa yang diikuti dengan lenguhannya.

Setelah itu Nisa memintakku mengantarnya ke pusat perbelanjaan di kota kami. Selama menemaninya berbelanja aku dan Nisa normal seperti pada umumnya. Karena umur kami yang tidak berbeda jauh mungkin banyak yang mengira kami berpacaran. Sebelum pulang kami sempatkan membeli lauk dan beberapa cemilan untuk di rumah. Kami menutup hari dengan bercerita tentang kegiatan kami selama hari-hari kebelakang. Nisa ternyata sudah lama punya pacar. Pacarnya kini sudah bekerja disuatu perusahaan. Sudah sekitar 3 atau 4 bulan mereka berpacaran. Dari pengakuannya mereka hanya pernah berciuman saja. Terlepas itu benar atau tidak biarkanlah.

Hari ini aku kembali keperantauan. Rasanya memang berat hiduap jauh dari keluarga. Selama aku hidup sampai kuliah aku memang berada dalam satu kawasan kota kelahiranku. Setelah aku menjadi pegawai barulah aku terjun ke kota besar. Meskipun disini akhirnya aku menemukan pujaan hati yang selama ini ku cari. Waktu berjalan cepat sampai aku tak sadari sudah sampai di kos yang jaraknya memang tak jauh dari kantor hanya 30 menit dengan angkutan umum. Senin telah datang, mengamburkan kenangan akan waktu berkesan selama akhir pekan. Kami bekerja seperti biasa. Kami hanyalah hamba dunia yang terkadang menjadi pengharap akhirat.

Aku Bara. Aku adalah seorang anak tengah yang dikaruniai kakak dan adik perempuan yang cantik. Sebelum bersama Nisa, aku mengidolakan kakakku, Rahma. Kak Rahma memang lebih berisi dari Nisa. Namun karena kami sekeluarga gemar berolahraga jadilah kak Rahma memiliki tubuh yang menawan. Ukuran payudaranya pun lebih besardari Nisa. 34 B jika aku tidak salah. Sebelum menikah aku sering memperkosa pakaian dalamnya. Karena kebiasaan itu kau jadi tau jika kak Rahma memiliki berbagai koleksi pakaian dalam yang menarik. Masih menjadi ingatanku adalah celana dalam mini dengan aksen renda berwarna merah marun dengan bra yang senada. Bahannya yang lembut membuat aku selalu terbayang betapa lembut dan basahnya kemaluan kak Rahma. Dari kebiasaan itu juga aku tau ternyata kak Rahma memiliki beberapa G-string. Entah untuk apa tapi yang jelas ini membuka pikiranku tentang kak Rahma selama ini.

Ibarat buah yang disimpan di wadah yang sama, Nisapun ternyata memiliki beberapa pakaian dalam yang menarik. Awalnya pakaian dalam Nisa memang biasa saja khas anak remaja. Meski standar tapi warnanya yang beragam justru menarik mataku. Tapi lama-lama pakaian dalamnya berubah menjadi lebih mini dan terbuka. Jika diingat masa itu, cukup puas rasanya jika aku sudah menyemburkan spermaku di pakaian dalamnya.

Awal aku dan Nisa terlibat pertautan nafsu ketika aku dan Nisa memergoki pacarnya berselingkuh. Nisa hancur sejadi-jadinya. Aku sebagai kakak langsung ambil bagian untuk menjadi pelipur lara. Namun entah siapa yang mulai, terjadilah percumbuan itu meski hanya sebatas berciuman bibir saja. Setelah diselidiki, ternyata Nisa merasa nyaman dengan perlakuanku padanya saat dia terpuruk. Entah karena aku yang baru putus dengan pasanganku atau memang bagaimana, akhirnya secara natural kami menjadi saudara sepernafsuan.

Dua bulan pertama kami masih malu-malu untuk saling melampiaskan. Namun pada akhirnya akal syahwat yang menang juga. Kini jika sempat kami sesekali bercumbu mesra di ruang keluarga. Di dukung dengan kamar kami yang terpisah dari orangtua menjadi sebuah anugrah bagi kami. Dan untuk diketahui bahwa sampai saat ini penisku belum pernah merasakan hangatnya liang kemaluan adikku ini. Pernah suatu ketika aku pulang ke rumah, orantua kami tidak ada kami bercumbu dengan hebat. Nisa sudah kepalang nafsu aku sudah kepalang tanggung. Kepala penisku sudah tertelan oleh bibir vaginanya namun aku urungkan karena menghargai suaminya kelak.

Pernah suatu ketika aku jujur tentang fantasiku padanya dan apa yang selama ini aku lakukan pada pakaian dalamnya. Repson Nisa hanya tertawa.

“terus, sekarang gimana perasaannya?” Tanya Nisa
“perasaan gimana maksudnya dek?” tanyaku bingung
“abang kan biasa coli pake daleman aku, terus sekarang gimana rasanya bisa liat yang punya daleman lagi telanjang? Hahaha” tanyanya membuatku malu
“hahaha ya gimana ya, gitu lah” jawabku sekenanya

Sejak percumbuan itu, aku tidak pernah lagi menggunakan pakaian dalamnya sebagai sarana mengeluarkan spermaku. Aku sudah bisa menikmati pemiliknya.

Kami tidak secara intens bercumbu. Hanya jika ada waktu luang dan saat aku dan Nisa ingin. Pernah suatu ketika aku sudah kepalang nafsu tapi ternyata Nisa sedang tidak dalam kondisi yang baik. Akhirnya Nisa meminjamkan pakaian dalamnya sebagai fantasiku bermastrubasi. Mungkin karena tak tega aku mendaki sendirian, akhirnya Nisa menawariku untuk di oral. Jujur saat itu aku tidak enak hati meski sedang membutuhkan yang enak-enak. Akhirnya kami sepakat untuk meminta Nisa bertelanjang dada sambil aku mengocok penisku dengan celana dalam katunnya yang lembut. Spermaku berhamburan di celana dalamnya. Sebagai tanda terima kasih aku mengajaknya berkelining kota sebelum aku kembali ke kota perantauanku.

Oiya, yang perlu kalian tau Nisa masih perawan. Kami hampir pernah keceplosan. Kami sudah terselimuti birahi dani ingin merasakan yang lebih dari sekedar gesekan alat kelamin kami. posisi saat itu kami hanya berdua, orangtua kami sedang keluar kota karena ada keluarga kami yang menikah. Kami memutuskan untuk tidak ikut karena kami ada kesibukan lain, ya saling mendaki kenikmatan. Saat itu Nisa sudah pasrah perawannya akan aku ambil, penisku sudah masuk kepalanya dalam vaginanya. Namun aku urungkan niat itu karena disaat yang bersamaan ada panggilan masuk dari pacar Nisa.

Seketika kami langsung tersadar jika apa yang kami lakukan sudah terlalu jauh. Aku langsung beranjak dan Nisa langsung memakai pakaiannya. Ada rasa bersalah dalam diri kami namun apa daya setan jua yang menguasai kami.

Selama di perantauan memang aku tidak terlalu fokus pada Nisa. Entah karena memang sibuk bekerja atau mungkin karen ada Fitri disini. Fitri bukan pacarku. Tapi dia adalah seseorang yang bisa membuatku tergila-gila. Fitri bukannya sosok yang terkenal di kantor. Namun pesona yang dipancarkannya cukup untuk membuat dunianya tertawan. Dibalik sosok yang cenderung pendiam, tersebunyi sisi liar seorang gadis penuh adrenalin petualangan masa silam. Fitri sukses menyimpan rapat semua masa lalunya sebelum semunya terbongkar karena buaian rekan kerjanya di ranjang.

Meski kami tak sering melakukannya, tapi hubungan kami masih harmonis. Aku dan Fitri berada disatu bagian yang saling berkesinambungan. Dalam satu bulan hampir pasti akan dan Fitri ditugaskan ke luar kota. Karena hubungan kami tidak mencolok jadi ya taka da yang curiga. Aku selalu suka dengan wajah kepuasannya ketika lawan mainnya menyerah pada sebuah kenikmatan. Bulir keringat yang muncul menghiasi payudaranya yang tidak besar membuatku semakin buas dalam melahapnya. Oiya, tentu saja lubang surgawinya yang selalu membuatku kewalahan.
 
Lebih detail donk om saat kejadian sama pacar
 
ngocok dulu.........semprotkan
 
Imajinasi


Kami sekeluarga berangkat menuju salah satu rumah makan di kota kami. Malam ini kami akan merayakan ulang tahun Nisa yang ke 23. Kak Rahma dan suami serta anaknya menyusul. Tidak ada acara spesial di hari itu hanya makan saja. Tampak pacar Nisa hadir diantara kami. Pacarku? Dia ada di kota dimana aku kerja jadi sengaja aku tak bawa.

Dari malam itu aku tau bahwa Nisa akan dilamar oleh kekasihnya. Oiya, Nisa saat ini bekerja di bank syariah di kota kami. Sedangkan kekasihnya, Rian bekerja sebagai di kota sebelah. Nisa dan Rian sepakat untuk segera menikah karena mereka ingin segera bersama. Terlebih Rian merupakan anak pertama, orangtuanya ingin segera menimang cucu. Sebenarnya, ada perasaan sedih saat aku tau kabar ini. Secara aku akan kehilangan pelampiasan nafsuku.

Setelah malam itu aku merasakan ada yang berbeda antara aku dan Nisa. Meskipun begitu aku dan Nisa masih intens berkomunikasi. Menjelang tanggal lamaran keluarga kami cukup dibuat sibuk. Otomatis aku dan Nisa tidak ada waktu untuk saling bercumbu. Pada saat itu juga akupun sering melakukan perjalanan dinas luar kota. Pendapatan dari dinas luar itu aku tabung untuk sedikit membantu orangtuaku dalam melaksanakan pernikahan Nisa. Saat pertunangan Nisa aku bahkan harus berada di luar kota. Hanya melihat dari foto yang dikirimkan oleh Kak Rahma di gurp keluarga. Beberapa waktu setelah pertunangan itu aku pulang. Setelah sekian lama, aku dan Nisa punya waktu untuk berdua.

“bang, marah ya sama aku?” katanya membuka obrolan
“marah kenapa?” jawabku seadanya
“kan Nisa udah mau nikah. Kita gak bisa kaya dulu lagi. Maaf ya bang”
“adek gak salah sendiri, abang juga salah terlalu berharap lebih. Suatu saat nanti abang juga bakal nikah, jadi yaudah” kataku mencoba bijak
“tapi abang izinin Nisa nikah kan bang? Atau mau dibeliin sesuatu sebagai syarat langkahin duluan?” tanyanya mulai serius
“gak usah Nisa. Abang ikut seneng. Kenapa jadi dramatis gini sih hahah” kataku mencoba mencairkan
“aku takut abang kecewa, tapi maaf bang aku juga gak tau kenapa kita bisa mulai pas dulu” katanya
“yaudah, kan kata abang juga gak apa-apa. Kan abang juga yang salah, abang terlalu berharap lebih. Tapi abang seneng juga karena udah sejauh ini tapi abang masih bisa jagain kamu” kataku
“iya bang, makasih juga ya udah gak minta lebih. Walau kadang Nisa maunya lebih sih, hehe” Nisa menjawab
“haha dasar adik mesum” kataku sambil memukul kepalnya pelan
“yaudah bang. aku sih rencana mau ngajak abang buat terkahir kali. Mau gak?” tanyanya ragu

Aku menarik nafas panjang.

“buat yang terkahir ya?” kataku meyakinkan

Nisa hanya mengangguk

“bentar abang cek ke bawah dulu ya, kamu siap2 aja di kamar” kataku sambil berjalan ke arah lantai bawah

Setelah memastikan aman, aku langsung masuk ke kamar Nisa. Nisa disana sudah bersiap dengan baju tidurnya. Setelah menutup pintu kamar, aku menyusul Nisa yang sudah duduk di tepian ranjang. Kami kemudian berciuman. Percumbuan itu terasa lebih hangat sekaligus dingin. Percumbuan terkahir dengan Nisa sebelum tubuhnya dimiliki oleh Rian sepenuhnya. Aku dan Nisa tampil all out malam itu. Entah berapa kali dia mencapai orgasme. Sedang aku sekuat tenaga menahan agar penisku tidak ejakulasi dengan cepat. Deru nafas kami salaing bersautan dengan suara AC. Kami mendaki nafsu tabu malam itu.

Dalam percumbuan itu, setelah sekian lama hubungan terlarang ini terjalin untuk pertama kalinya sekaligus mungkin yang terkahir Nisa menelan spermaku. Aku ejakulasi di wajah yang selama ini dia rawat. Rasanya memang ini sudah akhirnya. Kami masih menikmati sisa percumbuan kami. masih bertelanjang bulat saling berpelukan.

“dek, gue tau gue mau minta apa sebelum lo nikah” kataku sambil membelai rambutnya
“apaan bang?” tanyanya penasaran
“abang mau ngrasasin kontol abang keluar di dalem memek kamu, tapi harus diperawanin dulu sama Rian, hahaha” kataku bercanda
“hahaha, ide bagus. Aku tetep perawan sama Rian, dan aku bisa ngrasain di entot sama abang” kami tertawa bersama

Hari yang dinantikan telah tiba. Hari ini Nisa dan Rian resmi menikah. Aku ikut senang meski tubuh ini lelah karena sejak 3 hari sebelum Nisa menikah aku cuti untuk mengurus pernikahannya. Acara pernikahan dilaksanakan di sebuah gedung di kota kami. karena di gedung otomatis acara hanya sampai sore. Meski begitu aku baru sampai rumah sekitar jam 7 malam setelah memastikan semuanya sudah beres. Sampai di rumah aku langsung makan dan mandi. besok siang atau sore aku harus kembali ke kota tempat ku kerja. Lelah sekali rasanya sampai aku tak sempat memikirkan bagaimana malam pertama Nisa dan Rian.

Aku diantar oleh Nisa dan Rian menuju terminal. Setelah itu mereka akan berbelanja kebutuhan rumah tangga yang akan disimpan di rumah kontrakan mereka. Mereka sudah menyewa sebuah rumah untuk mereka tinggali. Hal yang baik karena menghindari konflik antara menantu dan mertua menurutku. Nisa pernah bercerita setelah menikah dia ingin lanjut kuliah. Dia menyadari bahwa menjadi pegawai bank aada batasan usianya. Untuk itu dia mengejar pendidikan untuk mendapat gelar sarjana.

Seiring waktu berjalan aku semakin jarang bahkan tak pernah berkontak lagi dengan Nisa. Hanya sesekali di grup keluarga karena saat aku pulang ke rumah Nisa tidak ada. Seperti biasa Jumat malam aku pulang. Aku terkaget karena disana ada Nisa dan Rian yang juga datang berkunjung. Senang rasanya bisa bertemu kembali dengan mereka, terutama Nisa.

Aku kemudian berbincang dengan Rian. Sekedar basa-basi tentang pekerjaan dan bagaimana rencana hidup kedepan. Tapi jujur aku kurang fokus dengan Rian. Hari itu Nisa tampil begitu menggoda meski dengan pakaian yang tertutup. Celana dalam Nisa tercetak jelas di celana jenis kulot yang dia pakai. Pembaca pasti tau model celana ini kan? Siapapun pemakainya pasti akan menunjukan tonjolan pantatnya. Jika beruntung kita bisa melihat garis celana dalamnya.

Celana itu sukses membentuk pantat Nisa yang bulat itu. Ditambah dengan cetakan celana dalam yang membelah di pantatnya, membuat aku berimajinasi dengan itu. Cobaan bukan hanya sampai situ. Nisa memakai kaos polos berwarna putih. Dari situ aku bisa melihat bra hitamnya menerawang membuat siapa saja yang jeli pasti akan melihat kearah sana. Perlahan tapi pasti penisku mulai kontraksi. Bayangan akan pakaian dalam Nisa yang dulu sering aku jadikan bahan mastrubasi kini menyergapku lagi.

Sambil terus berbincang dengan Rian sesekali mata jalangku mengintip kea rah istrinya. Sampai pada suatu ketika aku beranikan untuk mengirim pesan ke Nisa.

Nis
Apa bang?
Mau minta tolong, plis
Apaan bang? Kenapa gak langsung aja si
Abang sange liat baju kamu. Fak cd sama bh kamu nyeplak gitu
Eh, iya ya?

Nisa kemudian melihat penampilannya sebelum membalas pesanku

Terus gimana bang?
Pinjem cd sama bh kamu, mau coli hahah
Lah gimana ngasihnya?
Simpen di kamar mandi, cd sama bh yg kamu pake sekarang
Bang, aku bayanginnya jadi sange. Yaudah nanti dikonsisikan ya bang

Seteah itu aku mencari kesibukan lain dengan turun ke bawah untuk membereskan halaman. Sedikit demi sedikit rasa birahiku mulaibisa hilang karen aternyata halaman depan rumahku berantakan. Memang tidak ada aturan yang baku tentang siapa yang membersihkan, tapi karena sudah sore dan berantakan yasudah aku saja. Sambil membunuh waktu aku sedeikit berbincang dengan ayahku. Tak lama setelah itu aku lihat Nisa dan Rian pergi keluar. Mereka beralasan ingin membeli sesuatu ke pusat kota. Karena sudah lumayan petang aku memutuskan untuk mandi dan berisp untuk beribadah.

Sebelum mandi aku cek handphone yang ku charge di kamar. Ada pesan masuk dari Nisa. Seketika birahiku menukik naik. Nisa mengirimkan video yang diambil dari kamar mandi. dalam video itu terlihat Nisa seolah tak menyadari ada kamera di kamar mandi. dia membuka pakaiannya satu persatu. Terlihat bra dan cd dengan warna hitam senada. Dengan agak dramatis dia melepas bra dan celana dalamnya dan menyimpan di tempat cucian kotor. Sejenak Nisa memaikan payudara dan vaginanya ke arah kamera. Nisa melanjutkan kegiatannya untuk mandi. puncaknya adalah saat dia menyabuni sekujur tubuhnya. Dengan sengaja dia meremas. Memutar dan memainkan payudaranya yang tidak terlalu besar itu ke arah kamera. Aku spontan mengambil handuk dan langsung menuju kamar mandi. aku buka tempat baju kotor, ada cd dan bra Nisa yang tadi ia pakai. Aku hirup bagian vaginanya, faaaaakk, melayang kau dibuatnya.

Aku kemudian menyalakan keran air dan memutar ulang video mengintip Nisa. Sambil terus memperhatikan aku kocok penisku dengan branya yang lembut tanpa kawat sedang cdnya aku ciumi dan jilati sampai sedikit basah. Aku percepat kocokanku saat adegan menyabuni dan memainkan payudaranya sampai akhirnya kau klimaks. Aku semburkan spermaku di ccelana dalamnya. Setelah tenang, aku kemudian mandi dan mengembalikan pakaian dalam itu ke tempatnya tanpa di cuci. Hari ini aku cukup puas dengan celana dalamnya, lain waktu akan ku tumpahkan spermaku dalam vaginanya, akan ku buat rahimnya menghangat.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd