Aq juga harap om nya yang ini.. ingat pesan ama nasihatnya.. sblum Eka berangkat ke Singapore.. tapi itu lah plot twist nya..Ane sebenarnya disini sedikit berharap Aditya dan Magda lebih wise, karena klo Eka mau membalikkan kata2 mereka dengan kalimat "om Adit dan Tante Magda, saya berterima kasih atas nasihat om Adit dan tante yang di bab viii b",
Setidaknya bisa menambah satu pendukung tanpa harus menjatuhkan orang tua (om dan tantenya).
Memang bro@Elkintong pintar membangun alur dan membawa perasaan pembacanya, dulu tahun 90an ada novel2 yang ditulis oleh Freddy S seperti ini jenisnya, ada konflik dan sex, walau tidak vulgar. Belum lagi Bastian Tito dari tahun 80an dengan Wiro Sablengnya yang judulnya pendekar pemetik bunga. Keep semangat untuk berkarya. Salut saya dengan penjenengan.
Setuju bgt dg suhu @anto1475 ,suhu @Elkintong seakan membawa ane ke masa masa berjaya nya sang Freddy S(Petualang asmara, ini gelar dari ane buat Freddy S) krna memang begitu trasa bgt bahasanya,pun kalo kita berbicara Bastion Tito, dg Pendekar Terkutuk Pemetik bunganya, ane sendiri msh sering baca ni cerite ampe skr, bener bener tata bahasa nya suhu @Elkintong membuat ane terhanyut dan nagih terus dlm menanti setiap alur cerite nye...bravo buat suhu @ElkintongAne sebenarnya disini sedikit berharap Aditya dan Magda lebih wise, karena klo Eka mau membalikkan kata2 mereka dengan kalimat "om Adit dan Tante Magda, saya berterima kasih atas nasihat om Adit dan tante yang di bab viii b",
Setidaknya bisa menambah satu pendukung tanpa harus menjatuhkan orang tua (om dan tantenya).
Memang bro@Elkintong pintar membangun alur dan membawa perasaan pembacanya, dulu tahun 90an ada novel2 yang ditulis oleh Freddy S seperti ini jenisnya, ada konflik dan sex, walau tidak vulgar. Belum lagi Bastian Tito dari tahun 80an dengan Wiro Sablengnya yang judulnya pendekar pemetik bunga. Keep semangat untuk berkarya. Salut saya dengan penjenengan.