Elkintong
Senpai Semprot
INDEX CERITA :
BAB 1 : Daily Life
BAB 2 : Pagi Gersang
BAB 3 : Home
BAB 4 : Isi Celana Yang Mulai Nakal
BAB 5 : Ooh.....Kamu Ketahuan.....
BAB 6 : Life Must Go On
BAB 7 : Step By Step
BAB 8 : Suami Mengail, Istri Memancing
BAB 9 : Kopinya Mantap, Susunya Anyep Dikit
BAB 10 : Jeda Dikit
BAB 10 Lanjutan : New Day Has Come
BAB 11 : Sarapan Pagi Yuk
BAB 12 : Satpam Yang Membatalkan Hansip Bertugas
BAB 13 : Ada Ale Punya
BAB 14 : Mungkin Perlu Coba Teh Tarik
BAB 15 : Thingking Out Of The Box
BAB 16 : Celup Kaga Nih??
BAB 16B : Yah Celuplah, Masak Kagak
BAB 17 : Ko Boss, Ko Punya Kaki Baminya E??
BAB 18 : Ada Susu Keju Mau Campur Kopi
BAB 19 : Kodok Telan Cobra Hitam
BAB 20 : No Ale, No Party
BAB 21 : Pukimai, Ale Modus Betul
BAB 22 : Anda Belum Beruntung, Broer
BAB 23 : Skak Kau, Ale
BAB 24 : Pisang Matang Di Pohon
BAB 25 : Hak Veto Ci Boss
BAB 26 : Cici Pulang, Ale Ngaceng
BAB 27 : Liga Utama Libur, Liga Tarkam Yang Main
BAB 28 : Adu Pinalti Liga Tarkam
BAB 29 : Pipa Macet, Perlu Paralon Baru.....Dan Lebih Gede
BAB 30 : Air Mengalir Sampai Jauh
BAB 31 : Yang Pertama Memang Paling Berkesan
BAB 32 : Ale Jatuh Iba
BAB 33 : Perawan Memang Menawan Janda Juga Selalu Terdepan Tapi Istri Orang Selalu Bikin Resah
BAB 34 : Hubungan Baru, Masalah Baru
BAB 35 : Kapala Bawah Bikin Badan Nekat
BAB 36 : Beta Pung Pentungan So Tinggi, Pagar Pun Beta Sapurata
BAB 37 : Gamutu Talang Kalot
BAB 38 : .....
BAB 39 : Lagu Lama Kaset Baru
BAB 40 : Jangan Coba Lu Bagi Biji Lu.....
BAB 41 : Habis Gencatan Senjata, Perang Pun Berkobar
BAB 42 : Bendera Putih Setengah Tiang.....Bendera Hitam Berkibar Di Angkasa.....
BAB 43 : Jangan Coba - Coba Lawan Boss
BAB 44 : Rejeki Anak Soleh
BAB 45 : Usia Hanya Angka
BAB 46 : STW Rasa Poci
BAB 47 : Ikan Asin Di Rumah Memang Lebih Nikmat
BAB 48 : Torang Samua Basudara
BAB 49 : Licin Dan Tapalisi
BAB 50 : Susu Yang Kembali Segar
BAB I
DAILY LIFE
Sengat matahari lumayan menyiksa kulit siang ini.
Tapi tidak bagi Ruslan.
Ini sudah menjadi sarapan sehari hari. Dengan cepat dia bergerak mengangkat balok-balok kayu dari truk dan memindahkan ke tempat penyimpanan di gudang belakang. Dia sengaja bergegas cepat memindahkannya, karena akan ada semen satu truk lagi yang akan masuk sebentar lagi.
“istirahat dulu, Ale” Teriak Pak Wandi sambil duduk dan menghisap rokok
“slow Be” sahut Ruslan
Ale merupakan panggilan akrabnya, karena dia memang asli dari daerah Maluku, tepatnya daerah Ternate. Kulitnya hitam khas orang-orang timur, ditambah lagi ibunya dari Buton, maka lengkap sudah gelapnya kulit Ruslan
Tanpa memperdulikan Pak Wandi dan Kebot yang duduk sambil merokok dan minum, Ale tetap mengerjakan tugasnya hingga semua balok rapih tersusun di gudang belakang. Lalu dia berpindah ke samping lagi, mengangkat beberapa sak semen dan disusun rapih, agar jika semen baru masuk bisa dengan mudah peletakannya.
Ale lalu jalan kedepan dan laporan ke majikannya
“Ci, balok semua sudah dipindahkan trus nanti jam 1 semen mau masuk” ujarnya Ale dengan dialek timurnya yang tidak pernah lepas
“Oke Ale, gudangnya sudah lu rapihin kan?” Tanya sang majikan
“Sudah Ci…..beres”
Ale segera berlalu kebelakang lagi sambil membawa 2 bon dari meja etalase depan, untuk menyiapkan pesanan yang sudah masuk, nanti dimuat di mobil pickup lalu diantar ke pelanggan yang sudah memesannya.
PROLOG:
Toko bangunan Sinar Borneo ini merupakan milik toko bangunan milik Alvin Wiryadi, atau suka dipanggil Koh Alvin, usianya sudah dikepala 5 tepatnya 55 tahun. Selain toko Sinar Borneo ini, Koh Alvin juga memiliki bengkel motor dan toko sparepart yg letaknya kurang lebih 5 km dari took bangunannya yang diberi nama Bengkel Karya Borneo.
Istrinya bernama Stefany Hong, 38 tahun usianya. Memiliki tinggi 163 cm dengan badan yg masih langsing dan tidak pernah lebih dari 55 kg, membuat Ci Fany panggilan akrabnya tidak terlihat seperti wanita yang sudah mau masuk kepala 4.
Berbeda dengan suaminya yang sudah terlihat tuanya, dan suka berpakaian seadanya, maka Ci Fany selalu terlihat licin, wangi dan menarik, disamping dikarunia kulit putih mulus dan wajah cantik ala wanita oriental.
Koh Alvin sehari harinya mengelola bengkel dan took sparepart, dan Ci Fanny mengelola toko bahan bangunan atau material, dan seperti biasa jam bukanya jika toko bangunan itu mulai jam 9 hingga jam 5 sore, maka bengkelnya Koh Alvin bukanya jam 10-18 setiap harinya.
Mereka berdua sudah menikah selama 12 tahun, dan dikaruniai satu orang anak laki-laki yang berusia 11 tahun bernama Thomas, atau yg suka disapa Tommy yang kini duduk di bangku sekolah kelas 6 sekolah dasar swasta.
Sebenarnya anak Koh Alvin sendiri sudah ada 3 semuanya, ada Justin kini berusia 27 tahun yang sekarang memilih kerja dan tinggal di Singapore, sudah menikah dengan orang Malaysia, lalu ada Hendry 24 tahun yang baru lulus dari peternakan, tapi memilih tinggal dengan Akong dan a-mah nya di Pontianak, sekalian mengurus peternakan ayam potong dan budidaya telur disana.
Alvin sendiri istri pertamanya meninggal 14 tahun yang lalu, setelah dua tahun menduda, oleh keluarganya diperkenalkan dengan Stefany, yang waktu itu masih berusia 25 tahun atau beda 11 tahun dengan anak pertamanya.
Akibat repot mengurus anak dan kerjaannya, Alvin akhirnya memutuskan untuk melamar Stefany, meski mereka bisa dibilang tidak pacaran sama sekali, kecuali dicomblangin oleh pihak keluarga masing-masing.
Stefany sendiri sebenarnya lulusan Universitas juga bagian Accounting, dia ikut membantu usaha keluarganya di Pangkal Pinang. Namun sayangnya usaha restoran mereka harus gulung tikar dan nyaris bangkrut. Banyaknya saingan dan kondisi restoran mereka yang nyaris tidak banyak berubah, membuat banyak ditinggalkan oleh pelanggannya.
Stefany sendiri saat itu baru saja gagal menjalin hubungan dengan pacarnya, karena pacarnya memilih meninggalkan dia dan menikah dengan wanita lain. Disaat galau dan kondisi keungan keluarga seperti itu, maka lamaran dan uluran tangan dari Alvin rasanya sebagai pelampung penolong bagi mereka.
Adik Stefany, yaitu Stefanus sedang di bangku kuliah tingkat II Kedokteran, dan tanpa diminta pun Alvin sudah mengisyaratkan akan menolong keluarganya Fany jika pernikahan ini terjadi, sehingga pilihan buat Fany pun semakin sulit dan harus memilih Alvin, meski dia tidak pernah mencintai, bahkan kenal lebih dalam, apalagi bermimpi akan menikah dengan duda.
Setelah menikah Fany diboyong ke Jakarta dan menetap dipinggiran Jakarta, rumah mereka dekat dengan Toko Bangunan milik Alvin, dan Fany akhirnya harus beradaptasi dan ikut mendidik anak-anak Alvin, termasuk anaknya sendiri yang lahir setahun kemudian setelah menikah.
Setamat SMA Justin langsung pindah dan kuliah di Singapore hingga menikah dan menetap disana, dia juga jarang sekali pulang. Adiknya malah setamat SMP langsung pindah ikut Engkong dan A Mah nya ke Pontianak, maklum anak bungsu ini sangat dimanja oleh kakek dan neneknya.
Alvin sendiri tidak keberatan, Fany juga demikian, toh mereka bisa saling datang dan berkunjung jika rindu satu sama lain. Meski anak-anaknya kurang dekat dengan ibu tirinya, tapi Thomas adiknya sangat disayang oleh dua kakaknya. Thomas bahkan pernah ikut satu bulan lebih dengan Justin ke Singapore bersama Hendry, bahkan jalan-jalan bertiga hingga Malaysia.
Di bengkel Karya Borneo ada 4 staff Alvin, satu bagian administrasi dan kasir, dan 3 lagi tekhnisi bengkel yang mengurusi perbaikan hingga perawatan motor. Di Toko bangunan sendiri selain Fany yang bertugas menjaga toko sekaligus boss disana, ada 3 anak buahnya yang ikut membantunya.
Yang pertama Pak Wandi, sudah 60 tahun usianya merupakan pegawai lama dari jaman Koh Alvin baru buka toko bangunan ini,merangkap sopir pickup lalu ada Rivai yang suka dipanggil kebot, baru 3 bulan kerja sebagai kenek, dan terakhir ialah Ruslan atau yg suka dipanggil Ale.
Ale sudah bekerja selama 6 bulan, paling rajin dan tidak pernah diam orangnya. Bisa dibilang toko bangunan ini menjadi rapih, teratur dan juga tertata semua berkat Ale. Gudang yang berantakan semua ditata dan dirapihkan agar barang-barang dan material mudah dicari dan gampang dihitung saat opname. Pasir dan kerikil juga dibuatkan sekat dari kayu dan papan bekas agar tidak berhamburan kemana mana. Dia juga bisa menyetir dan jika Pak Wandi berhalangan, maka Ale yang mengambil alih. Sehingga sedikit banyak bisa dibilang Ale ini tangan kanannya Koh Alvin dan Ci Fany di toko bangunan ini, dan itu sangat membantu sekali kedua majikannya.
Terakhir diubah: