Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Fake Story] KISAH PALSU (Copas amburadul)

Ch.05

**

"Ayo... Aimee cantik, kita mandi yuk!" aku mencabut batang kontolku yang mulai mengecil dari memek hangat lembab Aimee.

"Ma..mandi?" Aimee seperi baru tersadar.

"Gu.. gue bisa sendiri.. Rico ..aagghhh!!"

Aku tak menggubris penolakan Aimee dan langsung angkat saja tubuh sintal indah itu.

"Tu..turunin! gue.. gue bisa jalan sendiri!" dipukulinya dadaku dengan manja.

Aku malah menggodanya dengan berlagak seperti tiba-tiba akan menjatuhkannya ke lantai. Refleks, Aimee langsung kaget dan memeluk erat leherku.

"Hahahha..." Aku tak bisa menahan gelak tawaku.

"Brengsek Lo Rico!"

"Terima kasih untuk pujian tulusnya, my lady"

"Uuughh.." Aimee kembali memberikan tinju kecil ke dadaku lalu meringkuk pasrah pada gendonganku.

"Do You wanna try next round in the bathroom, my pretty lady?" celetukku ketika kakiku sudah menjejak ke dalam kamar mandinya.

"WHAT?!?!" teriakan Aimee menggema di kamar mandi luas itu.

Aku diturunkan Aimee di bawah shower, lalu aku menyetel air pada suhu hangat suam-suam.

Aku meraih sabun cair yg berada tak jauh dari shower. aku menuangkan secukupnya di telapak tanganku lalu mengoleskannya ke dadanya. Seketika busa sabun memenuhi area dada Aimee.. Jemariku bergerak di seputar putingnya, menggoda benda kenyalnya itu dengan tanganku yang berbalur busa sabun yang licin.

“Emhhh ….aahhh….”

"Kenapa, …Aimee sayang? Apa lo sengaja mau menggetarkan iman gue dengan desahan lo yang sangat merangsang itu." bisikku.

Heh?! Desah? gue... mendesah? Enggak kok …siapa halusinasi otak mesum lo aja kali Ric!” Aimee berusaha mengelak dengan wajah bersemu merona malu. ….Damn cute abiss.

"Jangan.. seenaknya lo main-main sama tubuh gue! Dasar monster." kutuk Aimee yang sukses malah membuat aku terkekehn geli.

" Tapi, kok rasanya tubuh lo ini senang gue main-mainin, ….malah seperti ... mendambakan permainan gue, …Ya kan?" ujarku.

Namun belum sempat Aimee melancarkan sanggahan, aku sudah menjejalkan lidahku ke mulutnya membungkam Aimee. Aimee gelagapan menimpali cumbuanku yang ganas.

"Hummphgmm… emmmph!!.. hmhmm.. Ri-- hurmccghh.."

Lidahku begitu liar mengelus-elus rongga mulut Aimee. Mengelitiki langit-langitnya berikut juga area bawah lidahnya dan kemudian mengemut lidah Aimee. Dan itu berhasil membuat Aimee pasrah memeluk dan membelai belai punggungku yang basah disiram kucuran air hangat dari shower. Aku memilin-milin puting susu Aimee yang makin tegang mengeras kenyal.

"Aaaghhhh!" Aimee memekik kecil ketika putingnya aku camplok kulum emut-emuti dengan gemas. Sementara tanganku sudah meremasi bongkahan kenyal pantat Aimee dan mengelus-elus selipan belahannya.

"Aakhhh! ..Ric??!!!" Aimee terpekik ketika aku seenaknya saja menyelipkan satu jariku ke lubang anus sempit pantat Aimee.

Aimee memeloti aku, tapi aku malah nyengir.

"Kenapa, sayang? Apa…….. Disitu masih perawan ya??" tanyaku

"Jangan.. Rico….. sakit.." Aimee merintih lirih.

“Emang udah pernah?”

Aimee menggeleng ragu. Entah maksud gelengannya adalah “belum pernah” atau “jangan” .Tapi aku tak terlalu mendesak dan tidak terlalu ‘kepo ‘mau tau apakah Aimee pernah melakukan anal sex dengan client-client nya.

"Pelan-pelan aj…" bisikku.

Aku melanjutkan mengemuti puting susu payudara padat Aimee, sekaligus meneruskan menyelipkan jariku dengan bantuan licinya cairan sabun cair ke lubang pantat Aimee. Aimee membiarkanku, ….tapi saat aku hendak mencoba menambah memasukkan 2 jari ke anusnya, Aimee merintih dan mengeliat. Akupun menghentikan dulu dan beralih mengusap-usap belahan memeknya.

Setelah cukup puas membungkuk mengemuti kedua payudara Aimee berganti-gantian sambil mengobeli belahan memeknya, kini aku bangkit tegak dan memutarkan tubuh Aimee sehingga gadis itu kini bersandar dengan tangannya menghadap ke tembok kamar mandi.

Aku mematikan kran shower, lalu mengambil sabun cair kembali dan mengoleskannya ke sekujur tubuh Aimee seraya memeluknya dari belakang. Aku mengusap-usap payudara kenyal padat Aimee, lalu perutnya, dan berhenti selamgkangannya. Dia mengusap lebih intesif semua area itu dengan cairan sabun cair. Sepasang paha padatnya, bungkahan pantat kenyalnya dan area intim kewanitaannya dengan gerakan mengusap-usap lembut.

"Ahhh..aghhh ….ahhh" Aimee mendesah-lesah lembut. Aku menyeringai senang mendengarnya.

Aku merogoh belahan memeknya dan mencari-cari benda kenyal kecil seukuran kacang yang aku tau adalah titik kelemahan paling sensitif Aimee.

"Aaahh... Ric.. emphh …aghhh.."desahan rintihan merdu Aimee makin tak terkendali.

"Emmhh, ….kenapa, sayang? Enak ya?" bisikku sambil mengesek-gesek ‘kacang kecil kenyal’nya yamg sangat sensisif rangsangan sentuhan lembut.

Agak sulit memang menentukan tekanan dan gesekan yang tepat untuk merangsang klitoris, karena jika terlalu keras akan terasa sangat ngilu bagi wanita pada umumnya, sedamgkan terlalu pelan akan menjadi rasa geli. Dan juga tiap wanita tentu berbeda-beda merespon rangsangan, tergantung dari banyak faktor internal dan eksternal masing-masing.

Aku menggesek-gesekkan batangku yang sudah sangat tegang dan keras di sela-sela belahan pantat Aimee.

Aku masih memeluk Aimee dari belakang, tangan kirikku meremasi payudaranya bergantian, sedangkan tangan kananku masih sibuk memainkan itil nya. Dan mulutku menciumi mengemut tengkuk, bahu dan leher Aimee, terkadang juga lidahku sengaja mengelitiki lubang telinganya.

"Aduhhh ….Aaaghh!" Aimee merintih lirih ketika aku dengan tiba-tiba menyodok menyesakkan batang kerasku ke dalam liang vaginanya dari belakang.

Aku langsung menghentak kuat sambil mencengkeram pinggulnya sehingga Aimee terpaksa agak menungging.

"Sialan…. aaghhhhh.. Ricoo.. gak bisa pelan.. apa??? ….aaaghh ….aghh" protes Aimee.

"Haaiiyaahh!! RICO!!!!" Aimee langsung menoleh kebelakang sambil melotot protes, saat sambil terus mengenjot memeknya, ….lubang pantat sempitnya aku tusuk 2 jari sekaligus.

"Perih ….stupid!!" hardiknya yang cuma aku jawab dengan cengiran.

Aku makin mempercepat ritme hentakan sodokan batang kontolku di liang vagina memek Aimee. Tangan kiriku kini memeluk pinggang rampingnya dan tangan kananku meremas bongkahan pantan padat kenyal-nya, sambil jempolku menyusup menusuki lubang anus Aimee.

Aku rasakan dengkul Aimee mulai lemas hingga aku harus mengeluarkan tenaga extra utuh menahan tubuhnya dengan memeluk lebih erat pinggang Aimee.

"Ricc.. kelu..keluarin …gue udahhh.. aaghhhh.." erang Aimee

"Iya, Aimee sayang, sabaarr.." Aku mengoleskan sabun cair lagi ke lubang pantat Aimee.

"Siap, ya Aimee sayang."

"Hah? …Siap??? Siap ap--- ARRKKHH!!" Aimee pun memekik histeris dan megeliat-liat

Aku mencengkram pinggul Aimee dan tetap mendesak menyesaki batang kontolku dengan sangat perlahan di lubang pantat Aimee!

"Ricoo!! …..Sakit!! …***k mau Rico!! …..Sakiit …cabutt ..aduhhh!!" rintih lirih Aimee saat ujung bulat batangku sudah sukses aku tancapkan di pantat Aimee.

Aku menolehkan wajah Aimee kebelakang agar aku bisa langsung mengulum melumat bibirnya, sekaligus membekap mulut Aimee.

"EEmmhh.. emmphh.. empphh.. ngghh.. emmphhh.." aku terus melumat buas bibir Aimee dengan memegangi menahan pipinya ….dan perlahan aku terus mendorong pelan batang kontolku di lobang sempit anus pantat Aimee.

Jeritan Aimee terbungkam oleh lumatan bibirku. Aimee perlahan mulai pasrah menerima ayunan enjotan pelan pinggulku yang seperti memaku secara bertahap sedikit demi sedikit masuk menancapkan batangku makin dalam dipantat sempitnya.

Lama-kelamaan, irama sodokanku mulai lancar dan teratur. Meskipun licin karena cairan sabun cair yang cukup banyak namun lubang pantat Aimee masih tetap sangat sempit dan menyesakkanku. Bahkan aku sendiri pun merasa ngilu dan pegal.

Aku sebenarnya tidak terlalu terobsesi pada anal seks. Walaupun aku sudah pernah juga mencoba sebelumnya dengan beberapa gadis, tapi sebenarnya aku sendiri kurang menikmatinya. Namun entah kenapa saat ini aku tak perduli dan sangat ingin menuntut mendapatkan kenikmatan dari lubang Aimee, yang setidaknya jarang dinikmati laki-laki lain itu.

"Ric.. Ricoo... aghhh.. udah sayang…..aghhh…" Aimee merintih

"emfhh.. engkk ..yah sayangkk.. aghh.. sbentar…lagihh… " bahkan aku sendiri sudah mulai kepayahan sesak nafas menjawab desahan Aimee.

Tanpa aku duga Aimee malah mulai sendiri ikut meliukkan dan memaju-mundurkan pinggulnya. Meskipun dengan gerakan lembut namun efeknya sangat dasyat bagiku.

"Aghhhh, damn Aimeee! ….Don't move like that!... gue.. gue bisa.. aarrghh.. Fuck!!"

Aku mencengkeram kedua siku tangan Aimee dan menariknya dari belakang ,kemudian aku menghentakan hantaman dan sodokan-sodokan keras di lubang pantat Aimee dengan geram, …hingga…..

“Mee..! Aimee..! ……ARGHHH!!!"

Aku pun melepaskan desakan semburan-semburan deras bubur kental spermaku didalam pantat Aimee.

Kami sama-sama terdiam terengah-engah menunggu denyutan batang kontol mereda, ……lalu aku mencabut batangku

**

Tanpa bicara kami sama-sama meneruskan mandi, keramas dan membilas tubuh kami berdua dengan masih agak terengah-engah dan jantung berdebar-debar. Selesai mandi aku telaten menghanduki tubuh Aimee.

“Maaf ya Aimee” bisikku sambil memeluk Aimee dengan lembut dari belakang dan mengecup pipinya.

“It’s Ok don’t worry, ….puas lo?!” jawabnya agak ketus.

Namun Aimee tak menolak ketika aku melumat lembut bibirnya, bahakan Aimee pun ikut aktif membalas lumatan bibirku dengan mesra.

***

Selesai mandi aku memunguti dan mengenakan lagi semua pakaianku yang tercecer di kamar tidur Aimee. Aimee sendiri hanya memakai bh dan celana dalam yang dia ambil dari laci lalu menutup tubuhnya dengan kimono pendek hitam bermotif pohon bambu emas.

Melalui sebuh panel touchscreen dinding jemari lentik Aimee lincah memilih cepat menu-menu dan opsi yang muncul dilayar.

Tak seberapa lama seorang karyawan muncul membawakan sarapan berupa roti sandwich salmon, orange juice dan kopi. Lalu muncul lagi wanita petugas room service yang dengan sigap langsung membereskan unit apartemen penthouse mewah Aimee.

Damn!! Aku sendiri jadi terkesima dan berpikir ….berapa sebenarnya tarif dan penghasilan Aimee hingga bisa menikmati segala fasilitas mewah ini.

Aku dan Aimee sarapan di meja dapur yang semalam kami pakai untuk bercinta dengan liar.

Pagi ini suasana jadi awkward dan canggung, kami tak banyak bercakap-cakap dan hanya pendek-pendek. Kejahilan dan kekonyolan akupun mendadak sirna dengan adaya si Ibu petugas Room Service di sekitar unit penthouse apartemen mewah Aimee.

**

“Aimee, Lo istirahat aja dulu hari ini. Ini kartu nama gue. Hubungi gue kalo lo perlu apa aj” kataku sambil meletakklan kartu namaku di atas meja makan disamping Aimee yang tampak ak acuh dan menikmati perlahan sandwich salmon sarapannya.

"Trus, Lo?" tanya Aimee tanpa menoleh.

"Gue pulang dong, gue masih ada kerjaan siang ini. ….Tapi kalo lo maksa sih…, gue siap kok nemenin lo seharian disini Aimee my lady" ujarku sambir nyengir

"Pulang sana, gih! …Bisa ancur remuk semua badan gue kalo lo terus disini" ucap Aimee dengan jutek.

Aku hanya menimpali dengan tawa dan mengacak rambut Aimee, lalu aku mengecup lembut ke dua pipi dan dahi Aimee.

Dengan agak enggan dan berat hati akupun melangkah masuk ke lift khusus.

***

Tamat ...eh Bersambung…..
Maybe :D
 
Pertamax

Mantap suhu..hehe

Kalau ada gambar Rey & Aimee lagi bagus..ngak pun detail fizikal Rey/Aimee
 
Aime oooh aime...
Pasti bakal nyariin rico dech, gak bakal bisa puas sama om²..
 
Hehehe.... terima kasih apresiasi dan dukungannya :semangat:

Diantara sekian banyak Real/True story Kisah Nyata Asli No repost no copas, ane harap Fake Story Kisah Palsu (copas aburadul) bisa jadi sedikit variasi penyemarak aj :p
 
baca cerita ini malah jadi keingat omongan teman..."pilih aja yang rasanya enak..***k usah peduli lainnya...kalo nanti bubar ya takdir..."...high class LC emang mantab...eh ceritanya mantab...Lanjuuuttt
 
satu kata MANTAP SUHU :khappy:
Ringan sampai serasa melayang-layang :panlok3:
 
copas ka ngak..ceritanya super mantap lepas diedit

moga lebih banyak cerita lama yang hot yang tidak ada ending diedit & ada ending nya :p
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd