Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisah Perantau di Kota Kembang

Status
Please reply by conversation.

Batwriter

Suka Semprot
Daftar
20 Mar 2016
Post
19
Like diterima
20
Bimabet
Halo para semeproters dimanapun kalian berada! :)

Disini Saya, newbie dengan thread pertama saya, mau mencoba membuat tulisan (cerita) bersambung. so ini adalah cerita pertama yang saya buat.
untuk itu, langsung aja:

Judul : Kisah Perantau di Kota Kembang
Genre : MILF, Amoy, dll (masih dalam ide)

Penting sebelum membaca :
1. tulisan ini dibuat ada yang berdasarkan pengalaman pribadi, ada juga yang dikarang. silahkan pembaca mencari tahu sendiri mana yang nyata dan tidak :o

2. nama dalam tulisan ini semuanya disamarkan.

3. cerita ini memiliki ALUR CERITA, sehingga MEMBUTUHKAN BANYAK TULISAN DAN CERITA untuk sampai ke adegan panasnya. so kalian harus sabar dan mengikuti alur cerita. bagi yang ga suka.. ya silahkan langsung di jump ke adegan panasnya :shakehand

4. Akan selalu update selama ada tulisan BERSAMBUNG dengan waktu update yang tidak menentu. harap maklum karena penulis masih membagi waktu kuliah sambil kerja.

5. Komentar, kritik, saran yang membangun SANGAT DIPERBOLEHKAN. penulis sangat berharap bahkan adanya hal tersebut :)

6. Bagi para semproters yang mau memberi ide cerita SANGAT DIPERSILAHKAN. namun perlu dipahami, bahwa ide yang kalian kasih gak selalu saya tulis jadi cerita. tentunya saya pertimbangkan dengan alur cerita. SO, apabila ide sepertinya ditolak, jangan berkecil hati. Idenya bisa saya pakai untuk cerita-cerita lain (spinoff, cerita baru, cerita pendek, dll). dan tentunya saya cantumkan si pemberi ide dipost.

7. Bagi yang mau share SILAHKAN, tapi cantumkan ID SEMPROTERS dan link. dimohon kejujurannya.

8. Selamat membaca dan have fun :)


SINOPSIS


Cerita ini berkisah tentang seorang mahasiswa kedokteran semester awal bernama Aldi. mahasiswa perantauan dari luar pulau bedarah tionghoa yang sedang mencari ilmu di kota kembang. Kehidupannya sebagai mahasiswa di bandung, awalnya biasa-biasa saja, sampai akhirnya semua berubah sejak ia betemu dan menjalin hubungan dengan mama temannya. seorang janda muda bernama Ellen.
Dari situlah pertualangan sex nya dimulai. Mulai dari menjadi pemuas nafsu seksual demi uang, sampai demi cinta.


SELAMAT MEMBACA


PROGRESS :
CH. 1 : Posted - Page 1
CH. 2 : On Progress (paling lambat bulan depan)
 
Terakhir diubah:
CHAPTER 1 : A GOOD DAY TO SWIM

Hari Rabu adalah hari bagiku untuk berolahraga pagi, karena di hari ini aku memang libur tidak ada jadwal kuliah ataupun asistensi. Hari ini biasanya aku habiskan waktuku untuk berenang di sebuah sports club yang tidak jauh dari kos-kosan ku, jaraknya hanya 2 menit berjalan kaki. Ini bukan kali pertamanya aku berenang disini, karena sejak semester kemarin aku sudah menjadi member dan dapat menggunakan seluruh fasilitas semauku.

Suasana kolam renang selalu sepi setiap pagi, mungkin karena dinginnya cuaca kota Bandung membuat banyak orang enggan untuk berenang di pagi hari. Pagi ini pukul 5 pagi suasana juga sepi, sepengetahuanku ada sekitar 3 orang saja yang berenang di pagi ini. Namun ada 1 perempuan yang menarik perhatianku. Aku mengamati perempuan keturunan chinese yang sedang berdiri di pinggir kolam itu. Umurnya mungkin sama denganku, kulitnya putih mulus, hidungnya mancung, rambutnya agak pirang panjang sepunggung, mukanya sangat manis, dan tubuhnya bagus meski ukuran dadanya tidak besar. Aku menikmati pemandangan tersebut dari ujung kolam sambil duduk di pinggir kolam setelah lelah berenang.

Saat sedang enak-enaknya melamuni wanita itu, lamunanku lepas tiba-tiba ada yang mencolek bahuku dari atas kolam.

“hayo lagi liatin apa kamu?” Tanya seorang wanita yang mengejutkanku.

“eh tante Ellen.. apa kabar tante?” sapaku kepada tante Ellen. Tante Ellen adalah mamanya temanku, Joselyne. Aku mengenalnya karena kami teman dekat. Aku sering membantu Joselyne belajar ke rumahnya dan bertemu dengan tante Ellen. Tante Ellen berusia sekitar 39 tahun. Walaupun sudah termasuk tua, tante Ellen masih sangat terlihat muda, bagaikan kakak adik dengan Joselyne. Rambut pendek selehernya, tubuhnya yang langsing karena rajin senam, kulitnya yang putih mulus sebagaimana Chinese pada umumnya, dadanya yang lumayan besar, dan…. Wow.. aku melihat semua itu dengan balutan pakaian renang terusan bewarna kuning. Sangat serasi dengan warna kulit tante Ellen.

“baik Aldi.. hayo ngaku kamu liatin apa daritadi? Hmm..?” Tanya tante Ellen lagi yang sepertinya sudah tahu jawaban dari pertanyaan tadi. Tante Ellen menceburkan dirinya ke kolam renang dan berada di tepi kolam sebelahku.

“ngggh… nggak tante, gak liat apa-apa kok tadi istirahat abis selesai 3 lap bolak-balik.” Jawabku sambil mataku mecari perempuan manis tadi yang hilang dari pandanganku.. tapi aku nggak menyesal juga sih, soalnya ada tante Ellen yang mengantikan perempuan tadi.

“tante gak berenang? Saya baru udahan nih tan” tanyaku sambil mengalihkan pembicaraan.

“ihh cepet banget sih kamu? Gak mau nemenin tante dulu??” Tanya tante Ellen genit sambil memegang-megang lenganku.

“duh saya udah dari tadi tante haha..”

“udah tungguin tante reanang dulu aja. Bentar kok. Nanti pulangnya kamu bareng tante aja..”

Aku akhirnya mengiyakan permintaan tante Ellen, dan menunggunya berenang sebentar. Sambil menunggu aku menikmati pemandangan tante Ellen yang sedang berenang. Sedikit mengenai tante Ellen, Ia adalah seorang single mother beranak 1. Ia ditinggal suaminya. Mantan suaminya adalah pengusahayang setahun lalu meninggal karena kecelakaan pesawat. Tante Ellen meneruskan usaha suaminya yang memiliki toko elektronik terbesar se-Jawa Barat. Sekarang Tante Ellen mengembangkan bisnisnnya dengan sukses dan menjadi sangat kaya walaupun sangat kesepian.

Setelah agak lama aku menunggu, akhirnya tante Ellen selesai berenang. Tante Ellen mengajaku bersantai dulu di pinggir kolam yang ada tempat duduknya. Kami berdua duduk dan berbincang terlihat bagai sepasang kekasih.. bukan sebagai ibu dan anak. Mungkin karena tante Ellen terlihat masih muda.
“Di, tante denger dari anak tante, katanya kamu suka kesulitan uang ya? Tanya tante Ellen di sela perbincangan kami.

“ah nggak kok tante. Gak kesulitan, Cuma terkadang saya ngirit aja. Soalnya saya lagi nabung buat beli sesuatu hehe”

“ oh begitu.. Di, kamu mau nggak Tante kasih kerjaan? Jadi kamu gak usah ngirit-ngirit lagi kalo mau beli sesuatu.”

“wah kerjaan apa tante? Saya masih semester 4 nih, kayaknya belum siap kerja hehe. Apalagi jurusanku kedokteran tante”

“oh. Gak perlu kehalian khusus atau lulus kok buat kerjaan ini”

“Wah mlm nih kayaknya..” pikirku dalam hati. Lalu kuberanikan diri untuk beranya “ emang pekerjaannya ngapain tante?” tanyaku singkat.

“hmm.. begini. Kamu dengerin sampai habis ya ceritanya.. dan janji sama tante jangan kaget ya.” Pinta tente Ellen kepadaku.

“oke tante janji” jawabku yang masih menanggap ini adalah MLM.

“ jadi sejak ditinggal sama suami, tante agak kebingungan buat ngelepas birahi tante. Soalnya jujur, tante tipe orang yang agak hypersex. Tante udah coba segala macam sex toys untuk memuaskan tante, satupun nggak ada yang bisa. Untuk itu tante pustuskan, tante bakal cari orang ynag bisa muasin tante…” cerita tante Ellen dengan memasang tampang serius.

Aku kaget dan bingugn sekali mendengar cerita barusan. “maksud tante…”

“tante ga mau itu sembarang orang Di. Tante mau itu kamu. Tante mau, kamu bisa puasin keinginan seksual tante.” Jawab tante Ellen sambil malu-malu terlihat dari mukanya yang memerah dan berbicara sambil menggigit bibirnya.

Aku hanya terdiam mendengar ini karena kaget setengah mati. Tak kusangka seorang wanita cantik yang usianya jauh lebih tua daripadaku mengatkan hal ini. maksudku, tante Ellen bisa saja dengan tubuhnya yang indah dan parasnya yang cantik mendapatkan laki-laki manapun untuk memuaskan birahinya. Selain itu… aku juga dibayar. Mungkin dalam hal ini, aku sangat beruntung.

“tante tahu kamu kaget. Kalo kamu gak mau…”

“mau tante, mau!” jawabku memotong tante Ellen yan g belum menyelesaikan kaata-katanya. Sejujurnya aku menjawab tanpa pikir panjang, mengingat aku yang belum mempunyai pengalaman sex sama sekali. Tapi, ini kurahasiakan dari tante Ellen.

“ooh. Baguslah.” Tante Ellen tersenyum manis dan girang saat mendengar jawabanku.

“tapi tante, apa aja yang harus aku lakukan?” tanyaku.

“sebentar Aldi. Tante mau kasih kamu satu hal. Sebelum kita deal, tante mau trial dulu.”

“hah? Maksudnya trial apaan tante?”

“jadi gini. Tante mau tahu dulu kamu bisa puasin tante ato nggak. Jadi kamu tante uji coba dulu. Kalo memuaskan, ya Tante pake kamu. Kalo nggak, ya maaf-maaf aja Di. Tante harus cari pasangan lain.” Jelas tante Ellen sambil menepuk-nepuk tanganku.

“Waduh.. mati aku, mana belum punya pengalaman” pikirku dalam hati. Tapi aku memutuskan untuk mencoba dulu saja. Toh ini adalah sesuatu yang nothing to lose. Saya gak rugi apa-apa. Malah untung bisa merasakan hubungan sex dengan tante Ellen.

“trial ini t ante bayar kamu lho” kata tante Ellen sebelum aku memberikan jawaban.

“yaudah tante. Kita trial dulu gak papa.” Jawabku.

“bagus. Itu yang tante harapkan! Yaudah kita mulai trialnya sekarang ya! Tante udah gak sabar.”

“hah?? Sekarang tan? Tapi disini kan tempat umum?” jawabku heran.

“tante gak bilang disini Di. Tuh disana..” tunjuk tante Ellen kea rah kamar mandi perempuan.

Aku melihat sekeliling kolam renang, memang sangat sepi. Hanya ada 2 orang yang berenang selain aku dan tante Ellen. Yang satu seorang perempuan yang sedang berenang dan satunya perempuan cantik yang kulihat tadi sedang duduk-duduk di kursi sambil main hp. Sisanya hanya seorang lifeguard dan petugas kebersihan.
“oke tante.. sekarang?”

“tunggu. Tante masuk dulu baru terus kamu. Kalo 1 menit tante gak keluar, berarti keadaan aman dan kamu boleh masuk. Kalo tante keluar lagi, berarti keadaan gak aman. Tante tunggu di bilik nomor 5 ya. Bilik yang paling uujung dan luas” Kata tante Ellen sambil menuju kamar mandi perempuan.
Aku agak cemas dengan hal ini. cemas karena aku akan sex dengan tante Ellen dan takut tidak dapat memuaskan tante Ellen, dan cemas karena bisa-bisa kami tertangkap basah sedang melakukan sex ditempat umum. Dengan perasaan yang demikian, aku menuju kamar mandi perempuan setelah 1 menit, pertanda bahwa kamar mandi tersebut aman dan kosong tidak ada orang.

Aku memasuki kamar mandi perempuan secara diam-diam, karena bisa panjang urusannya kalau ketahuan orang. Setelah masuk ke dalam, aku merasakan suasana yang berbeda dari kamar mandi laki-laki. Disini lebih wangi dan bersih. Langsung saja kucari bilik mandi yang dimaksud tante Ellen. Diisini, terdapat sekitar 10 bilik kamar mandi. Satu perastu bilik hanya ditutupi dengan tirai bewarna putih. Di dalamnya cukup luas untuk mandi disana. Segera saja kucari bilik yang dimaksud tante Ellen. Aku berjalan ke ujung untuk menemukan bilik nomor 5. Setelah kutemukan, kubuka tirai bilik tersebut dan aku tidak menemukan tante Ellen disana.
“aneh..” pikirku.

Seat aku sedang melihat-lihaat bilik di sebelahnya, tibatiba ada tangan yang menarik tanganku dari bilik belakang. Tarikannya cukup kuat untuk membuatku masuk ke dalamnya.

“hei kaget ya? Hihi” kata tante Ellen sambil tertawa cekikikan.

“duh tante bikin kaget aja. Katanya bilik 5 tan? Ini kan bilik 10?” jawabku agak sebel karena dikagetin.

“bilik 5 tadi showernya rusak Di. Jadi tante pindah kesini deh.”

“oooh gitu. Eh tan, nanti kalo ada orang gimana? Entar ketahuan lho.” Jawabku
“tenang aja. Kita Cuma berdua disini.” Jawab tante Ellen sambil menyalakan shower.

“ini sengaja tante nyalain supaya ga ada yang bisa denger kita bercinta.. hihi” sambung tante Ellen.

Tante Ellen langsung memelluku dan membawaku ke bawah pancuran shower. Setelah berada di bawah pancuran, aku langsung mencium bibir tante Ellen dan tante Ellen membalas ciumanku. Begitu terus sampai kami akhirnya saling berpagutan. Aku merasakan tante Ellen sangat nafsu terlihat dari pagutannya.
“mff.. mff.. dii.. mff” kami terus berciuman nafas kami saling memburu. Saat aku hendak menciumi leher, tante Ellen langsung menarik kepalaku kea rah bibirnya dan kami saling berciuman kembali.

“di, jangan kamu lepas ciumannya, tante udah lama gak ngerasain bibir cowok sayang..” kata tante Ellen sambil terus menciumiku. Kami berciuman cukup lama sampai-samapai membuatku terangsang.

Setelah puas berciuman, aku langsung membuka baju renang tante Ellen, dan menurunkan setengahnya. Tampak sepasang buah dada yang indah. Bentuknya bagus, ukurannya lumayan besar pas dalam genggaman. Putingnya yang bewarna coklat muda serasi dengan warna kulit tante Ellen yang putih mulus.
“Cuma mau di liatin aja di?” goda tante Ellen.

Aku hanya tersenyum dan segera melahap dada tante Ellen sebbelah kanan.
“uuuh… pelan-pela… ahh.” Tante Ellen meracau sambil kujilati putting susunya, dan tanganku menjamah putting susunya yang kanan. Setelah kujilat, kurasakan putingnya yang ranum semakin mengeras.

“wah tante Ellen terangsang” pikirku. Aku langsung menghisap dengan penuh nafsu putting tante Ellen.

“slurp.. sluuurp”

“ugh.. ngisepnya pelan-pelang dong.. emmh. Kalo kamu ngisepnya kayak gitu… nanti bisa… uuahhhh”

Belum meyelesaikan kalimatnya, tante Ellen mendesah panjang, namun dengan suara pelan. Kukira tante Ellen sudah orgasme. Namun, kurasakan ada yang aneh di hisapanku. Aku merasakan ada sesuatu yang keluar dari putting tante Ellen.. rasanya asing, agak pahit. ya.. itu adalah asi dari tante Ellen. Aku terkejut dan segera menghentikan hisapanku di dada tante Ellen.

“aldi? Kok berhenti sih sayang??” kata tante Ellen agak kesal karena birahinya yang sedang naik tiba-tiba terhenti.

“Tan.. aku gak tahu. Maaf lho, aku ga sengaja tante..” jawabku agak kaget.

“gak papa kok Di, tante suka kok kalo kamu mainin toket tante kayak gitu.. ayo dong lanjutin jangan berhenti..” tante Ellen langsung menarik kepalaku kea rah dadanya, mengisyaratkan aku harus melanjutkan permainanku. Tak segan aku langsung kugerayangi payudara tante berambut pendek seleher itu. Kini giliran dada tante Ellen yang kanan.

“ahhh enakh banget dii.. emhhh.. mulut kamu enak bangett ahhh…” tante Ellen kembali meracau. Padahal aku baru foreplay dengan dadanya.

“ayo sayang, keluarin lagi susu tante.. kamu boleh habisin di.. uaaahh” aku sangat terangsang mendengar desahan tante Ellen. Kusadari penisku menjadi tegang dan kereas. Aku sesekali mengintip ke wajah tante Ellen sambil menghisap dadanya. Tante Ellen terlihat sedang menikmati hisapan di dadanya, kulihat wajah tante Ellen yang makin memerah sambil mengiggit bibirnya.

“sayang.. engh.. mainin bawah tante dong.. nggh udah basah nih.” Pinta tante Ellen kepadaku.

Aku langsung menuruti perintahnya. Sambil menghisap dadanya, aku segera memindahkan tanganku yang sebelumnya meremas dada tante Ellen ke vaginanya. Kuselipkan jariku kedalam baju renangnya, dan mulai menjelajahi area birahi tante Ellen. Setelah kutemukan lubang vaginanya, aku langsung memainkan jariku dengan cara keluaar masuk. Dan wow. Kurasakan vagina tante Ellen sudah sangat basah. Apa karena permainanku atau mungkin karena air shower?

“enggh.. yeah dear, right there.. ahh, terus sayang jangan stop..” racau tante Ellen sambil mendesah keenakan dengan permainanku di kedua spot, yaitu vagina dan dada tante Ellen. Aku menyudahi permainanku di dada tante Ellen, dan berpindah ke bibir tante Ellen. Kami kembali berciuman.
Selagi aku berkonsentrasi dengan jariku di dalam lubang diantara paha tante Ellen, tiba-tiba konstentasiku pecah karena tante Ellen tiba-tiba membuka celana renangku, dan mengocok penisku.

“wahh. Kontol kamu bagus banget bentuknya.. putih, panjangnya juga proporsional. hihi” kata tante Ellen sambil kemudian menciumku lagi. Ya memang ukuran penisku termasuk ukuran rata-rata. Tidak terlalu besar dan tidak kecil juga. Tapi syukurlah tante Ellen menyukainya.

Ini pertama kalinya aku memainkan vagina perempuan. Cairan didalamnnya rasanya hangat, dan ajariku bisa masuk agak dalam. Ini juga kali pertamanya ada tangan lain selain tanganku yang memegang penisku. Rasanya sungguh berbeda dengan onani. Tante Ellen mengocok penisku dengan pelan namun sangat nikmat. Tekniknya sungguh terlatih. Sungguh erotis yang kami lakukan bersama. Berciuman sambil tante Ellen mengocok penisku dan aku fingering vaagina tante Ellen. Tanpa sadar kami melakukan itu hampir 10 menit. (soalnya sama-sama enak)
Lama-kelamaan, kurasakan tante Ellen semakin mendekati klimaks. Tubuhnya yang suka bergetar saat kumainkan klitorisnya, ciumannya yang semakin memburu, dan kocokannya juga semakin tak beraturan. Ya, walaupun aku juga merasakan hal yang sama.

“uhhh.. say.. ang.. tante mau khlimaks.. mhhh..”

“mmh tante, aku juga mau keluar nih.. barengin aja tante..”

Tante Ellen tersenyum kepadaku dan memegang mukaku dan menyenderkannya di hidungnya yang mancung. Kami saling bertatapan. Aku senang dapat melihat ekspresi tante Ellen saat sedang horny saat ini, tidak seperti setiap harinya, tante Ellen yang ceria dan suka bercanda. Muka tante Ellen semakin merah, dan banyak liur yang menetes dari mulutnya karena berciuman denganku lama tadi.

Aku mempercepat permainan di vagina tante Ellen. Jari tengahku mengobok-obo lubang vagina, dan jari telunjuk dan jempolku mencubit-cubit klitoris tante Ellen. Tante Ellen juga mengocok penisku dengan agak kencang. Belum pernah kurasakan sensasi di penisku seperti ini.

“tan.. te.. ahh.. enak banget kocokan tante.. ngghh”

“di, fingering kamu juga en.. ak.. bangeeet… aahh.. uuh… ohhh! Di! Tante udah naik… bentar lagi mau keluar..” kata tante Ellen dengan nada yang semakin meninggi.

Aku segera mencium tante Ellen, kuatir tante Ellen nanti teriak dan terdengar kemana-mana. Akupun juga merasakan sebentar lagi akan klimaks.

“mnggghh! Nghkk.. ahh!” tante Ellen mendesah di bibirku. Walaupun sudah kuredam tapi masih terdengar agak keras.

“tante aku keluar nih.. nghh”

“ohhhh ya sayang, keluarin aja.. tante juga keluar.. nguuhh…!”

Dan… aku menyemprotkan carian spermaku ke arah perut tante Ellen.. rasanya sungguh luar biasa nikmat penisku dikocokin sama tante-tante ccantik. Aku sampai lupa sudah crot berapa kali. Bersamaan dengan tante Ellen orgasme, aku merasakan semua badannya menegang, dan jariku terasa tdijepit di vaginanya. Kurasakan ada cairan hangat keluar kearah jariku. Walapun bercampur dengan shower, aku bisa melihat cipratan cairan cinta milik tante Ellen ke arah penisku. Kami saling bertukar cairan cinta kami dan masih memainkan alat kelamin satu sampai lain sampai tetes terakhir. Tante Ellen langsung terduduk lemas dengan nafas yang terengah-engah, sedangkan aku masih berdiri. Sungguh pemandangan yang indah bisa melihat wanita setengah telanjang ini sedang duduk tak berdaya di bawahku.

“aldi, kamu mainnya enak banget..” kata tante Ellen seperti setengah sadar.

“tante juga enak banget kok.. aldi suka.” Kataku kepada tante Ellen.

“wow! Lihat, kontol kamu kok masih teegang gini sih?!” Tanya tante Ellen yang tiba-tiba kaget setelah melihat penisku yang masih berdiri. Ya memang kalau aku onani sendiri, perlu 2x onani untuku agar bisa menenangkan penisku sendiri.

“ah, iya nih tante.. emang kayak gini dari dulu hehe..”

“nggh dasar, kamu masih mau ya?!”

“iya nih tante.. hehe” jawabku.

Tante Ellen hanya tersenyum, dan segera berdiri dan menggenggam penisku yang masih berdiri tegak seperti belum klimaks.
“tante juga masih horny kok di..” kata tante Ellen sambil tersenyum kepadaku, dan memegang pipiku. Tante Ellen kembali duduk dan bersandar di tembok. Ia menarik penisku untuk membuatku duduk juga di hadapannya. Tante Ellen membuka seluruh pakaian renangnya, dan langsung mengangkang di hadapanku. Sangat terlihat jelas dimataku, vagina tante Ellen yang warnanya agak merah (mungkin habis orgasme) dan terlihat basah di dalamnya. Diatasnya terdapat bulu-bulu halus yang rapid an tidak terlalu lebat.kesukaanku.

“sekarang kita have sex ya di..” pinta tante Ellen.

Aku kaget. Karena ini akan menjadi sex pertamaku seumur hidup. Dan aku akan menyerahkan keperjakaanku ke tante Ellen. Namun aku harus berpura-pura. Aku membiarkan diriku tetap tenang dan focus.

“emm.. oke tante..” jawabku.

Aku segera mengarahkan penisku ke liang vagina tante Ellen. Terlihat ekspresi tante Ellen yagn sudah tidak sabaran mendapatkan vaginanya diisi kembali oleh penis laki-laki. Saat penisku sudah menyentuh bibir vagina tante Ellen, kami mulai berciuman dan perlahan-lahan aku memasukan penisku ke dalam vagina tante Ellen. Belum kepala penisku masuk, tiba-tiba….

SREEEK…!

Terdengar suara yang membuat kami berdua kaget, dan langsung kami menghentikan ciuman kami dan memasukan penisku ke dalam vagina tante Ellen.. suara itu adalah suara dari tirai bilik kamar mandi dibuka.dan untungya, bukan bilik kamar mandi kami yang dibuka. Aku dan tante Ellen memasang muka panik dan tidak bersuara sediktpun.
“kayaknya dari bilik seberang deh. Nomor 5 itu.” Bisik tante Ellen. Aku hanya menangguk-angguk dan mencoba melihat keuar tirai secara hati-hati.
Dan ternyata benar ada orang lain. Orang itu adalah perempuan cantik yang kulihat tadi pagi, dan yang lebih mengejutkan lagi.. dia telanjang! Ternyata dia sudah selesai berenang dan hendak mandi. Tubuhnya agak kurus dan dadaanya tidak besar. Tapi.. wah! Kulitnya putih seperti tante Ellen, tubuhnya langsing tanpa ada lemak sedikitpun, dan vaginanya tidak berbulu. Saat sedang asik menikmati pemandangan, tante Ellen dari belakang mencoleku.
“di, gimana? Udah aman belom?” Tanya tante Ellen sambil berbisik.

Aku menggelengkan kepala, dan lanjut melihat situasi. Perempuan tadi tidak jadi masuk ke bilik 5, mungkin karena airnya rusak. Perempuan itu langsung ke bilik sebelahnya dan menutup tirai.

Aku melihat ke tante Ellen sambil menganggukan kepala, menandakan bahwa semua sudah aman. Namun, kami sama-sama berpikir untuk tidak melanjutkan hubungan kami di tempat umum ini. aku segera keluar secara diam-diam dari kamar mandi perempuan dan menuju kamar mandi laki-laki untuk bersih—bersih.

Setelah selesai dan kembali berpakaian, aku janji bertemu dengan tante Ellen di depan kolam renang.

“mmm.. di, tante mau omongin sesuatu tentang yang tadi.. tante ternyata suka sama permainan kamu. Untuk itu tante mau kamu jadi anak-anaknannya tante ya? Mau ya?” kata tante Ellen

“baguslah kalo tante suka.. aku juga suka kok tante hehe..”

“tapi sayang.. tante ga bisa ngeerasain kontol kamu.. kecewa deh. Gara-gara perempuan tadi sih, nyebeliin!”

“haha.. kan masih ada lain waktu tante…”

“oiya. Tante harus segera berangkat kerja nih.. dan mulai besok sampe minggu depan tante pergi keluar kota… jadi gabisa nikmatin kontol kam deh…”
“ya sabar aja tante.. hehe” pikirku sial juga. Padahal sedikit lagi bisa merasakan vagiina perempuan. Tapi yausdahlah, tante Ellen sudah jadi miliku ini. aku bisa merasakannya kapanpun. hehe.

Kami berjalan sampai ke depan. Tiba-tiba ada mobil mewah menjemput tante Ellen. Tante Ellen dijemput joselyne anaknya.
“hai Di.. berenang sama mama ya?” Tanya Joselyne kepdaku.

“ah iya nih, tadi kebetulan ketemu.. jadi barengan.”

“ciee yang akrab ya sama mama gua Di!”

Aku hanya tersenyum.. dan berkata dalam hati “oh kami udah lebih dari akrab..”

Setelah pamit, tante Ellen masuk ke mobil dan hendak pergi. Aku memanggil joselyne.
“eh jos..”

“ya? Kenapa di?” tanyanya.
“emmm gajadi deh.. lupa mau ngomong apa..”

Joselyne hanya tersenyum dan melambaikan tangannya kepadaku, dan segera pergi dengan mobil sportnya.

“kita minum susu, dari sumber yang sama loh..” aku membisikan apa yang akan hendak kukatakan pada joselyne tadi..


BERSAMBUNG KE PART 2
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Udah bagus bro..
Saran saya pisahin antara narasi ama dialognya biar reader nggak pusing bacanya kasi juga jeda antar dialog contoh

Terimakasih bro saranya. sudah dirapikan ya.
soalnya baru pertama kali post. di ms word sama di forum kok hasilnya beda ya? apakah harus diedit manual setiap saat mau post?
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Wah, ini salah satu genre kesukaan gue... Lancrotkan Bro!
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd