Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY [Fanfic] Corrupted Yor (SpyxFamily)

hetles

Suka Semprot
Daftar
15 Nov 2020
Post
12
Like diterima
30
Bimabet
Salam suhu semua, di sini Newbie ingin mencoba membuat cerita fantasy. mohon maaf bila banyak kekurangan dalam cerita ane, karena ane masih baru dalam hal menulis. masih butuh banyak belajar.
cerita ini dimaksudkan untuk menghibur bukan untuk tujuan lain. bila ada yang tidak suka waifunya ane bikinin cerita fanfic, ane minta maaf karena semua ini cuma sekedar fantasy ane.
sekarang silahkan menikmati ceritanya. ^^

Yor : Hari Kejatuhan

Namaku Yor Forger, aku mengganti nama keluargaku sejak hidup bersama dengan Loid Forger. Seorang lelaki berambut pirang yang sangat tampan. Ia adalah seorang duda dengan satu anak yang melakukan pernikahan palsu denganku. Semua itu ia lakukan agar anaknya Anya bisa bersekolah di sebuah sekolah elit nomor 1, Akademi Eden. Aku menerima semua hal tentang loid untuk menutupi kehidupanku sebagai seorang pembunuh bayaran.



Ini adalah cerita kehidupanku sebagai putri duri (Thorn Princess) yang tidak diketahui siapapun termasuk Loid. Semuanya bermula dari hari itu, hari dimana aku mendapatkan target pembunuhan. Suatu hari yang cerah dimana aku hendak berangkat kerja seperti biasa, tapi sebuah telepon menghentikan langkahku.

“Kamu mendapatkan tamu… putri duri… lokasi pabrik tua jalan x no xx… berhati-hatilah, dengan target kali ini… dan layani mereka dengan baik…”

“Baik pimpinan…! Saya akan segera layani para tamu…”

Wajahku secara otomatis langsung berubah menjadi serius. Aku melihat kecermin dan melihat betapa dinginnya tatapan mataku. Namun aku tidak mempedulikannya, semua ini demi pekerjaan karena tidak boleh ada kegagalan.

“Baiklah yor… mari selesaikan semuanya dengan cepat sebelum Anya pulang ke rumah…”

Aku langsung berangkat menuju lokasi yang disebutkan pimpinan. Untuk jaga-jaga, aku juga mempersiapkan sesuatu untuk keadaan darurat. Sayangnya aku tidak pernah memperkirakan seberapa banyak jebakan yang mereka buat.

*BOOM…*

Aku berhasil menghancurkan perangkap yang mereka siapkan. Tapi mereka juga berhasil membuat tangan kananku terluka.

‘Aku tidak boleh gagal…!’

“Itu dia…!”

“Si putri duri ada di sana…!”

“Tangkap dia…!”

Aku terus berlari menuju rute pelarian yang sudah aku siapkan sebelumnya untuk menyusun ulang rencana. Namun sebelum aku sampai di rute terakhir, sebuah ledakan kembali terdengar.

*BOOM…*

Aku sangat terkejut karena sumber ledakannya berasal dari rute terakhir. Tempat dimana aku menyiapkan beberapa peralatan untuk rencana cadangan. Aku terdiam beberapa detik dan melupakan tentang musuh yang mengejarku.

‘Bagaimana mereka tahu…!? Padahal aku sudah memastikan keamanan rutenya…!’

*bang…*

Sebuah tembakan mengenai leherku hingga membuat diriku kehilangan kesadaran. Aku kembali mengingat pesan peringatan dari pimpinan ketika pingsan.

‘Berhati-hatilah dengan target kali ini…’

Aku tidak pernah menyangka ada orang yang bersiap untuk menghadapi pembunuh dengan puluhan orang bersenjata lengkap. Bahkan ada beberapa dari mereka yang menggunakan plat besi di bali rompinya. Sehingga senjataku tidak bisa menembus tubuh mereka dengan mudah.

*byur…*

Aku sangat terkejut ketika wajahku tersiram air dingin, hal itu membuatku langsung membuka kedua mataku dan melihat tamuku ditemani beberapa anak buahnya.

“Hahaha… siapa sangka aku benar-benar menjadi target putri duri. aku sejak awal sudah curiga dengan gerak-gerik pemerintah akhir-akhir ini… mereka seakan seakan sedang mencoba memburu diriku.”

Pria yang merupakan targetku kali ini bernama John Gotn, seorang pengusaha swasta yang sudah memiliki banyak kenalan di pemerintahan. Ia adalah sampah masyarakat yang harus segera disingkirkan karena terus menjual obat-obatan terlarang di negara ini secara ilegal. Tubuh john terbilang gendut dengan kulit putih dan tato di dadanya. Aku melihat sekeliling area tempatku ditahan, banyak penjaga bersenjata lengkap yang berjaga. Mustahil bagiku untuk melarikan diri tanpa melakukan persiapan yang matang.

“Percuma saja… tempat ini dijaga oleh pasukan elit yang sudah aku latih selama 5 tahun. Tidak ada yang bisa menyelamatkanmu, tempat ini jauh dari perkotaan… lebih tepatnya ini tempat kami biasa melakukan pengetesan pada obat jenis baru. Jadi tingkat keamanannya sangat terjamin… kecuali, polisi rahasia negara menyerang dengan anggota elitnya.”

“Langsung saja pada intinya…! Apa yang kau mau dariku…? Normalnya kalian bisa saja membunuhku, tapi kalian malah menahanku seperti ini. Seakan kalian ingin melakukan atau mendapatkan sesuatu dariku.”

“Heee… rupanya tahanan cantik kita tidak sabaran…”

“Eh…!? Ca-cantik katamu…! A-aku tidak senang sedikitpun dibilang cantik oleh orang seperti kalian… dasar pengkhianat bangsa…”

“Hahaha…. Begitu manisnya tingkah tanahan kita ini. Aku ini orang yang baik hati, jadi aku akan memberitahumu… dari awal aku memang sudah mengincar putri duri untuk dijadikan bahan ujicoba obat terbaik yang kamu buat.”

*tap bret…*

John yang memegang pakaian yang ada di bagiaan dadaku awalnya aku mengira ia hanya akan melakukan hal mesum. Aku begitu kaget ketika john menarik gaun hitamku hingga robek. Gaunku tercabik hingga membuat pakaian dalamku terekspose dengan jelas. Wajahku terasa panas ketika diriku yang sedang terikat memperlihatkan tubuhku pada para lelaki.

“Wow… pakaian dalam yang sexy… aku menyukainya.”

John berbicara sambil meremas payudaraku yang masih terbungkus bh. Tangan lainnya terasa meraba pahaku, wajahnya terlihat sangat mesum hingga membuatku jijik.

“Kau akan menyesal karena tidak membunuhku John Gotn.”

Aku kembali menatap john dengan tatapan dingin yang bercampur hawa membunuh. Tubuh john langsung merinding karena merasakan ancaman dariku.

“Si-sialan…! Beraninya seekor kucing yang tertangkap jebakan mengancamku… kalian… pastikan memberikan dosis tertinggi pada wanita ini…! Aku tidak peduli dia akan jadi gila atau semacamnya…! Harga diriku lebih penting dari sekedar ujicoba ini.”
“Siap bos… hehehe…”

“Mari kita lihat, apakah kau masih bisa membunuh setelah kecanduan kontol nanti…!”

Aku terkejut dengan ucapan terakhir john yang menyebut kata kontol. Aku langsung mengerti jenis obat apa yang akan mereka berikan padaku. Aku ingin sekali melarikan diri sekarang ini, tapi kesempatannya sangat kecil bila melakukannya sekarang. Apalagi mereka tidak terlihat lengah, mataku langsung terbelalak ketika merasakan tusukan jarim suntik. Mereka menyuntikan cairan merah muda ke dalam tubuhku melalui payudara dan pantatku. Masing-masing payudara disuntik satu dosis, begitu juga pantatku. Sehingga mereka menghabiskan 4 dosis obat untuk tubuhku.

*deg…*

Tubuhku langsung terasa sangat panas, padahal baru beberapa detik aku disuntik oleh mereka. Aku tanpa sadar menjulurkan lidahku keluar dari mulut karena tubuhku terasa sangat panas. Air liurku perlahan menetes dari mulut dan mengalir ke lidahku. Nafasku mulai semakin berat dan aku merasakan vaginaku mulai mengeluarkan cairan hingga membuat celana dalamku basah.

“Hehe… lihat pembunuh seram ini sekarang terlihat seperti kehabisan nafas.”

“Tenang boys… sekarang ini bos belum nyuruh buat nikmatin tubuhnya. Ada juga kemungkinan dia berusaha kabur kalau kita entot sekarang. Jadi lebih baik kita kasih obat perangsang secara rutin dulu…”

Hari pertama mereka mengurungku di dalam kurungan kaca yang berisi gas aneh. Mereka melepaskan borgolku dan membiarkanku di dalam kurungan kaca. Tubuhku terasa semakin aneh dan panas, gesekan pakaian dalamku semakin lama semakin mengganggu. Setelah terkurung di dalam kotak kaca berisi gas aneh selama 1 jam. Akhirnya akupun melepaskan pakaian dalamku dan memainkan kedua puting payudaraku yang terasa gatal.

“Sshhhh… eehhhnnn… aahhhnnn…”

Aku mendesah sejadinya, vaginaku juga terus mengeluarkan cairan cinta karena kenikmatan yang disalurkan payudaraku. Rasanya begitu nikmat, kenikmatan yang luar biasa hingga membuatku lupa diri. Tanganku terus meremas putingku hingga pandanganku menjadi putih dan pikiranku menjadi gelap.

“Oooohhh…”

*crit….!*

Saat mengalami orgasme cairan vaginaku muncrat dengan sangat deras hingga membasahi dinding kaca. Hal itu tentunya membuat para bajingan yang mengurungku semakin senang. Tubuhku yang sudah sangat lemas pun dibawa ke ruangan lain. Mereka mengolesi seluruh tubuhku dengan cairan aneh hingga seluruh tubuhku terlihat berkilau. Mereka melakukannya dengan cepat dan tubuhku juga masih lemas. Jadi aku membiarkan mereka melakukan apapun yang mereka mau. Aku harus menghemat tenaga untuk keluar dari tempat ini.

“Aaahhnnn… sshhh ssshhh…”

Aku terus mendesah semalaman karena kedua tanganku kembali diborgol ketika dimasukkan ke dalam sel. Lalu pada malam hari seseorang datang masuk ke dalam sel tempatku dikurung.

“Gimana rasanya sange terus semalaman…?”

“Aaahhh gatal… tolong… aahhh… garukin memekku… pilin putingku…. Ssshhh….”

Tanpa sadar aku terlihat begitu menyedihkan di depan john yang mengunjungi diriku. Namun tubuhku benar-benar terasa sangat panas dan gatal. Aku sudah mengalami orgasme kecil dengan menggesekkan tubuhku pada kasur dan dinding. Tapi rasanya tetap kurang, berbeda dengan orgasme yang aku rasakan ketika di ruang kurungan kaca.

“Dasar lonte duri…!”

“Oooohhhh….”

Tubuhku langsung tersentak ketika kedua putingku dipilin dan ditarik oleh john. Rasa nikmat yang aku rasakan seperti sambaran petir yang menjalar ke seluruh tubuhku. Padahal aku tidak pernah merasakan seks dengan loid atau pria lain. Tapi pria bernama john ini dengan mudahnya membuatku merasakan kenikmatan yang luar biasa.

*crit…!*

Tubuhku mencapai batasnya dan mengalami orgasme. Vaginaku kembali menyemburkan cairan dengan sangat deras hingga membasahi kasur dan lantai. Mulutku terus menganga ketika mengalami orgasme.

“Dari pembunuh paling ditakuti… sekarang dia sudah menjadi lonte murahan… wajahnya bahkan lebih menyedihkan dari pelacur di pinggir jalan.”

“Haaa haaa… aku… tidak akan kalah… aku pasti akan membunuhmu…”

“Hahaha… mari kita lihat saja nanti siapa yang akan menang… kau yang menjadi wanita lacur dan ketagihan seks atau aku yang akan mati…”

John melepaskan borgol di kakiku dan ia pun mulai melepaskan seluruh pakaiannya. Tubuhku yang sudah telanjang sejak masuk ke dalam sel masih terasa sangat lemas. Aku tidak berdaya ketika john membuka kedua kakiku hingga vaginaku terekspose.

“Memeknya tidak berbulu… bagus sekali… kamu merawatnya dengan baik.”

“A-apa yang mau kau lakukan…!? Jangan berani-beraninya kau…!”

“Hahahaha… rasakan kontol ini…!”

*bret… blesh…*

Mulutku langsung terbuka sangat lebar ketika merasakan sebuah penis masuk ke dalam vaginaku untuk pertama kalinya. Aku merasakan sakit yang bercampur dengan kenikmatan tiada tara dari selangkanganku.

“Lihatlah betapa bahagianya wajahmu ketika kontolku masuk ke dalam memekmu… wahai putri duri.”

Seorang penjaga membawa cermin dan mengarahkannya ke depan wajahku. Aku benar-benar terlihat kacau, aku tersenyum dengan wajah memerah. Lidahku menjulur keluar dengan mata sayu karena aku sudah terangsang. Nafsuku sudah menguasai tubuhku hingga membuatnya tidak bisa dikendalikan.

“Karena kamu sudah melihatnya, sekarang waktunya melakukan eksekusi… kontolku sudah tidak tahan ingin menikmati memekmu yang rapat ini…!”

Aku melihat john mulai menggerakkan pinggulnya hingga membuat penisnya tertarik keluar dari vaginaku.

“Ja-jangan…! Ka-kalau kau lakukan itu…! Aku bis-...”

*plok…*

“Oooohhhh….”

Aku hanya bisa mendesah ketika merasakan sodokan penis menusuk vaginaku dengan keras. Aku tidak pernah tahu melakukan seks akan senikmat ini. Katanya ketika pertama kali melakukannya, kamu akan merasakan sakit. Tapi rasa sakit yang aku rasakan hanya beberapa detik saja, semuanya berganti dengan nikmat.

“Sepertinya obat yang kami berikan sangat manjur… setelah malam ini kau akan jadi wanita yang doyan dientot sama kontol…! Aku akan membuatmu ketagihan dientot…!”

“Tidaakk…. Aku tidak mauuuu uuuhhhnnn… ♥”

‘Gawat… tubuhku sudah benar-benar takluk karena kegagahan penisnya… aku harus melakukan sesuatu… sebelum semuanya terlambat…’

Belum sempat aku mengambil tindakan, mulutku sudah di pasangkan sebuah alat pernafasan yang dipenuhi gas. Seketika itu juga tubuhku semakin lemas, kenikmatan yang aku rasakan menguasai semuanya. Aku tidak bisa memikirkan apapun selain selankanganku.

“Aaahhhh…. Iyaaaahhhh oooohhh tidaaaaakkk ini salaaahhh tapiii uuuhhh… rasanya terlalu nikmaaattt…. Aaahhhnnn…”

“Sebenar lagi semuanya akan semakin nikmat… jadi bersiaplah…!”

*plok plok plok plok plok plok plok plok…*

Gerakkan penis john semakin cepat hingga membuat semua pandanganku menjadi putih dan pikiranku benar-benar blank.

“Aku bakal crot di dalam memek milikmu lonte duri…!”

“Aaahhh iyaaahh entotin dan sembur memek lonte duri ini dengan spermamu… uuuhh aku harus melayani tamu dengan baikk iaaahhnnn…”

“Bagus… rasakan ini…! Peju dari tamumu…! Aku akan membuatmu hamil lonte duri… ooohhhh…”

John mendorong penisnya dengan keras hingga membuat tubuhku tersentak karena sengatan rasa nikmat dari vaginaku tersalur ke otak.

*crot crot crot crot,,, crit crit crit….*

Aku menyemburkan cairan kenikmatan dari vaginaku sebanyak 3 kali hingga tubuhku lemas. Aku hanya bisa merasakan kehangatan di bagian rahimku sebelum akhirnya tertidur. Hari pertamaku di sel tahanan milik john pun berakhir. Namun di hari kedua, aku harus berhadapan dengan anak buah john.

“Hehehe… lonte duri semua tes hari ini sudah selesai… sekarang giliran kami yang nikmatin tubuhmu…”

Ujicoba obat jauh lebih sedikit di hari kedua karena john memberikan izin ke anak buahnya untuk menyetubuhi diriku.

“Tenang saja kami akan memperlakukan tubuhmu dengan baik… hehehe…”

“Iyaa… ayo kemari kami sudah siap… lihat kontol kami sudah ngaceng semua…”

Aku tidak mungkin bisa kembali kalau harus digilir oleh puluhan anak buah john. Akupun mengumpulkan sisa kewarasanku dan melepaskan diri.

*prang…*

Semua orang terkejut ketika melihat aku bisa memutuskan rantai borgol yang mengikat tanganku. Sejak awal aku memang menunggu mereka lengah dan membuat tanganku terikat dengan borgol biasa. Agar aku bisa menghancurkan borgolnya dengan kekuatanku.

“Ba-bagaimana dia bisa lepas…?”

“Bodoh… sekarang yang terpenting kita harus seg-...”

*crat…*

Aku mengeluarkan salah satu senjata cadangan yang aku sembunyikan di rambutku. Sebuah pisau kecil yang lentur pisaunya cukup tajam untuk memotong leher seseorang.

“Semuanya lawan…!”

“Tapi bro… kita sudah telanjang…”

“A… sial…”

*slash…*

Pekerjaanku semakin mudah karena mereka semua sudah telanjang. Seluruh bawahan john yang ada di ruangan tengah pun berhasil aku bunuh.

“Kalian ini kenapa kok berisik sekali… padahal sudah aku kasih ngentotin lonte baru… eh…!?”

John sangat terkejut ketika melihat seluruh anak buahnya sudah tidak bernyawa. Aku yang sedang bersembunyi tepat di atas john pun menatapnya dengan tajam. Lalu aku melancarkan serangan mematikan hingga ia mati tanpa sempat menyadari keberadaanku.

“Misi selesai…”
 
Dampak Permanen

Yor Forger yang berhasil membunuh targetnya pun kembali pulang ke rumah. Ia mencoba bersikap senormal mungkin di depan Anya dan Loid.

“Maaf karena sudah membuat kalian khawatir…”

“Tidak apa… asalkan kamu baik-baik saja… aku tidak akan mempermasalahkannya, toh itu juga berkaitan dengan pekerjaanmu.”

“Sekali lagi aku minta maaf… lain kali aku akan pastikan mengabari dulu bila ingin mengikuti rapat dadakan seperti kemarin…”

Yor menundukkan kepalanya sambil terus meminta maaf di depan Loid dan Anya.

‘Siapa sangka misi pembunuhannya membutuhkan waktu 1 hari satu malam… aku harus lebih berhati-hati lagi lain kali…’

Anya tersenyum ketika membaca pikiran Yor yang terus memikirkan kesalahannya dalam misi pembunuhan john.

“Anya tidak masalah… asalkan ibu kembali pulang dengan selamat… iyakan ayah…”

“Iya… anya benar…”

“Terima kasih…”

Kecemasan Yor langsung menghilang, berikutnya ia pun pergi ke kamar untuk menulis laporan pada pimpinannya. Ia mengabarkan dirinya baik-baik saja, tapi Yor sebenarnya merasakan keanehan pada tubuhnya. Tidurnya menjadi gelisah dan tubuhnya terasa semakin melemah.

‘Aku tidak boleh begini aku harus menahannya…’

Begitulah tekad Yor ketika ia merasakan gesekan pakaian tidurnya begitu menyiksa biharinya. Yor ingin terus melawan nafsunya sendiri agar ia bisa kembali hidup normal. Namun pada akhirnya tubuh Yor lebih dulu menyerah.

“Aahhhnnn… kenaapaaa…? Padahal aku ingin melawannyaaaa uuuhhhnnn…”

Kedua tangannya lepas kendali dan mulai meraba tubuh Yor yang sedang dalam keadaan sensitif. Tangannya sangat liar meremas payudaranya sendiri, ia pun kembali membayangkan dirinya yang tidak berdaya dihadapan john dan anak buahnya. Yor membayangkan bagaimana bila dirinya jatuh ke tangan anak buah john waktu itu. Ia membayangkan dirinya digilir puluhan pria yang seharusnya dibunuh olehnya.

“Aaahhh jangaaann… putingku sangat lemaaahhh uuuuhhh… oooohhh jangan vaginaku… aaahhh… jangan cabuli akuuuhhhhh uuuhhhnnnn… aku sampai… aaahhh…”

Yor meraba tubuhnya sendiri sampai tubuhnya mengejang dan vaginanya menyemburkan cairan dengan deras.

*crit crit crit…*

“Haaa… haaa… aku harus segera mengatasi ini…”

Setelah lemas karena mengalami orgasme, akhirnya Yor bisa tidur. Namun pagi harinya ia merasa sangat malu karena mengingat kejadian semalam. Dimana Yor membayangkan dirinya sendiri dicabuli banyak lelaki sampai ia mencapai puncak kenikmatan. Hari itu Yor tetap menjalankan kegiatan hariannya dan bekerja seperti biasa.

Yor : Pengalaman Mesum

Namaku Yor Forger, aku adalah seorang pembunuh yang menyamar sebagai pegawai negeri sipil. Setelah menyelesaikan misi pembunuhan john, aku mencoba memulihkan diri dan meminta izin pada pimpinan. Akhirnya ia memberikan waktu 1 bulan untuk memulihkan diriku. Namun aku tidak bisa izin sebagai PNS selama 1 bulan seperti itu. Hasilnya sekarang aku tetap harus bekerja di balai kota seperti biasa.

“Ah, yor… bisa kamu mengantarkan surat ini ke kantor pos seperti biasa…?”

“Baik pak…”

“Terima kasih…”

Tugas rutin mengantar beberapa dokumen penting ke kantor pos juga menjadi hal biasa untukku. Kepala Divisi sangat mempercayaiku dan aku juga tidak ingin merusak kepercayaannya. Sebab hal itu memudahkanku ketika mengambil cuti untuk misi pembunuhan yang memakan banyak waktu.

“Haaa… selesai juga dengan ini dokumen sudah dikirim… syukurlah untuk hari ini bisa menahan diri… setidaknya aku tidak menunjukkan wajah mesum ketika berada di tempat kerja.”

*bug bragh…*

Saat mengkhawatirkan soal efek samping obat perangsang di depan kantor pos, tiba-tiba aku mendengar suara keras dari gang kecil yang berada di samping kantor pos.

“Haaa… pasti hanya kucing liar atau semacamnya.”

“Oi masa cuma segini…! Gimana sih elu…!”

“A-ampun… sa-saya tidak punya uang lagi…”

“...!”

Aku langsung menoleh karena mendengar suara seorang wanita di gang kecil yang sebelumnya terdengar gaduh. Aku melihat sekeliling area depan kantor pos yang ternyata sedang sepi. Tidak ada seorang pun yang lalu lalang di jalan, akupun akhirnya bergerak dengan cepat ke gang kecil. Di sana aku melihat 2 orang berandalan sedang menindas seorang wanita berambut pirang.

“Hentikan kalian…!”

“Wah gawat ada yang lihat…!”

“Kabur bro…!”

Kedua berandalan itu pun berlari masuk ke dalam gang yang gelap. Aku pun menghampiri wanita yang menjadi korban mereka sebelum mengejar.

“Kamu tidak apa-apa…?”

“Iya… saya tidak apa-apa… tapi uang saya… hasil kerja saya selama sebulan…”

“Tenang saja… aku akan mengejar mereka dan mendapatkan kembali uang kamu… cukup tunggu di dekat kantor pos…”

“Te-terima kasih…”

Aku langsung bergerak cepat melacak keberadaan berandalan yang sebelumnya mencuri dompet wanita malang itu. Sesampainya di ujung aku melihat berandalan pencuri sedang berdiri dengan santai. Mereka terlihat menggunakan masker dan juga memegang senjata tumpul.

“Wah wah… padahal awalnya kita bersiap buat lawan beberapa pria atau polisi… tapi yang datang malah seorang wanita…”

“Kalau lawannya wanita mending kita pakai itu saja… sayang kalau cuma di gebukin…”

“Elu benar bro… sekalian kita juga belum mencobanya sejak membeli barang itu.”

Aku tidak mengerti mereka sedang membicarakan apa. Tapi yang jelas mereka ingin melakukan hal buruk padaku. Aku langsung memasang kuda-kuda untuk menyerang mereka berdua. Tapi sebelum aku bergerak, langkah kaki 3 orang terdengar dari belakang.

“Aku tidak akan terkena serangan rendahan seperti itu…!”

*dust…*

Aku langsung meninju kantung mencurigakan yang dilempar salah satu dari 3 pria di belakangku. Sebuah serbuk aneh berterbangan hingga mengenai tangan dan wajahku, tapi itu tidak mengganggu pandanganku. Aku dengan cerobohnya menghirup serbuk itu dan kembali mengambil posisi kuda-kuda.

“Kalau tidak mau terluka… cepat kembalikan barang yang sudah kalian curi.”

“Kamu terlalu bertele-tele nona cantik… lebih baik maju sini dan lawan kami.”

*bush…*

“Eh…!?”

Aku menerjang ke arah salah satu dari 3 pria yang menghalangi jalan keluarku. Lalu aku memukulnya dengan keras.

*bam…!*

“Uhack…”

Ia langsung tersungkur karena menerima pukulanku di bagian perut. Namun aku merasakan ada yang aneh dari pukulanku sendiri, seakan tenagaku berkurang sangat jauh.

“...!”

Aku merasakan bahaya dari belakang dan langsung menggerakkan tanganku untuk menghalangi bahaya itu. Lagi-lagi sebuah serbuk aneh berterbangan di udara dan terhirup olehku. Seketika itu juga tubuhku bergetar, aku merasakan keanehan pada tubuhku.

“Ini…”

“Hahaha… sepertinya obatnya mulai bekerja… kau pasti menghirup setidaknya sekian mili… itu sudah cukup untuk membuat pria kekar berotot setinggi dua meter teler. Aku cukup terkejut karena kamu bisa tetap berdiri setelah menerima serbuk itu dua kali… padahal waktu yang sebelumnya di bekep sekali pakai bubuk ini sedikit langsung susah jalan.”

Aku mengingat kembali wanita pirang yang aku tolong memang kesulitan berjalan. Ini berada diluar perkiraanku, tubuhku terasa semakin lemas. Tiba-tiba aku kembali di kejutkan karena sebuah dekapan dari belakang, sebuah sapu tangan yang berisi bubuk digunakan untuk mendekap mulut dan hidungku. Otomatis aku menghirupnya, serbuk yang sangat aneh itu langsung membuatku teler.

“Aaahhh…”

“Wah sayang juga ini kalau cuma dibiarin begini bro…”

“Lukas, elu bawa mobil bukan…?”

“Iya gua bawa… emang kenapa…?”

“Ayo bawa ini cewek ke markas… kita kan juga punya sedikit sisa obat perangsang dimarkas.”

“Eh elu yakin…?”

“Iya yakin… sekalian kita tes teknik baru yang diajarin sama bos kemarin…”

“Wah ide bagus… meskipun kelihatannya dia lebih tua dari kita… tapi wajahnya masih oke…”

Percakapan mereka masih terdengar olehku samar-samar, lalu aku masih bisa merasakan tubuhku dimasukkan ke dalam mobil. Mereka pun membawaku ke sesuatu tempat yang cukup jauh dari keramaian. Tangan mereka pun jelalatan di tubuhku dan mereka mulai terganggu dengan pakaian kerjaku.

Pakaianku langsung dilucuti hingga hanya tersisa celana dalam dan bra hitamku. Samar-samar aku melihat wajah mesum dari para berandalan yang menangkapku. Mereka meraba payudaraku sepanjang perjalanan. Bahkan ada yang mengarahkan tanganku ke selangkangannya. Aku menggigit bibir bawahku agar tidak mendesah karena kenikmatan yang aku rasakan dari tangan berandalan. Padahal aku masih bisa melihat samar-samar, tapi aku tetap tidak bisa menggerakkan tangan dan kakiku. .

“Hehehe… empuk juga toketnya…”

“Tangannya juga lebih lembut dari perkiraan gua… kontol gua langsung keenakan dikocokin tangannya cuy uuuhh…”

“Jangan terlalu nafsu lu pada… entar lemes duluan sebelum sampai markas…”

Aku tidak percaya, sekarang tubuhku dipermainkan layaknya boneka oleh para berandalan jalanan seperti ini. Tanganku bahkan menyentuh penisnya yang sudah tegang, ia tidak sungkan menggunakan tanganku untuk mengocok penisnya.

“Sudah bro… tahan sange elu… entar juga kita entot dia… sekarang ayo bopong dia ke markas…”

“Yah… padahal dikit lagi crot gua di tangannya…”

“Gak usah banyak ngeluh lu… buruan…”

“Iya-iya…”

Mereka akhirnya membawa tubuhku ke sebuah apartemen lusuh yang terlihat sangat kacau bagian luar dan dalamnya. Mereka pun membuatku duduk disebuah kursi kayu tanpa mengikatku. Sebab aku memang tidak bisa bergerak karena lemas, salah satu dari mereka tersenyum sebelum akhirnya memberikan perintah.

“Siram…!”

*byur…*

“kyaa…”

Saat disiram air dingin, pandanganku semakin jelas aku juga bisa menggerakkan mulutku lagi. Tapi tubuhku masih terasa sangat lemas dan sulit digerakkan.

“Percuma nyonya cantik… tubuhmu gak akan bisa gerak selama beberapa jam… air dingin cuma akan membuat kamu bisa melihat dan berbicara dengan lancar.”

“Jangan pikir kalian bisa lepas dari semua ini…!”

“Banyak bacot ini cewek… langsung aja gua akan bikin elu jadi cewek nakal yang bakal ngemis buat dientot sama cowok…!”

Seorang berandalan maju dan membawa sebuah jam saku yang memiliki suara setiap jarum jamnya bergerak.

“Perhatikan baik-baik jarum jamnya…”

Tanpa sadar aku yang dipaksa melihat ke arah jam saku pun memperhatikan jarum jamnya.

“Setiap kamu mendengar detikkan jam, kamu akan merasa rileks dan mengantuk… matamu akan terasa berat.”

Aku tidak mengerti kenapa tiba-tiba mataku terasa sangat berat. Padahal barusan aku merasa sangat segar karena disiram oleh air dingin.

“Tidak perlu melawan rasa ngantuk yang kamu rasakan… kamu akan aman… jadi tidurlah dan biarkan alam bawah sadarmu mengambil alih…”

Seketika itu juga pandanganku menjadi gelap, aku tidak bisa mengingat apapun. Aku terjatuh jauh ke dalam alam bawah sadarku.

Kehancuran Mental

Yor benar-benar kehilangan kesadarannya, ia sekarang sudah terkena hipnotis sepenuhnya. Pria bernama lukas yang sebelumnya menyetir pun menggerakkan tangannya di depan Yor. Namun Yor tidak merespon.

“Wah gila… sudah kena hipnotis bro… siapa sangka cara ini berhasil.”

Lukas terlihat sangat senang melihat Yor yang terkena pengaruh hipnotis.

“Ini berhasil karena ceweknya sudah kena obat bro… jangan terlalu seneng elu… kita habisin banyak uang buat dua kantong obat jenis baru itu…”

“Benar kata Wilson, wanita ini telah menghabiskan banyak uang kita… jadi kita harus jadiin dia mainan setidaknya sampai besok pagi. Soalnya gua gak mau nanti polisi mengendus keberadaan kita…”

Ketua dari gerombolan berandalan itu pun ikut berkomentar. Ia adalah seorang pemuda bernama Rein. Wilson, Lukas, Ricky, dan Astron merupakan berandalan bawahan Rein yang ia kumpulkan sendiri.

“Sekarang mari kita coba tahap selanjutnya… Lukas kamu tahu apa yang harus kamu lakukan…”

“Tentu Rein… tapi… apa aku boleh menambahkan sesuatu sesukaku…?”

“Tentu saja boleh… wanita ini cuma bahan percobaan kita… anggap saja barang sekali pakai.”

“Siap bro…”

Lukas kembali mendekatkan bibirnya ke telinga Yor ketika hendak memberikan sugesti.

“Mulai sekarang dengarkan sugestiku… kamu tidak boleh mendengar suara lain selain suaraku… mengangguklah bila kamu mengerti…”

Yor mengangguk pelan hingga membuat para berandalan tersenyum.

“Mulai detik ini tubuhmu akan menjadi sensitif ketika bersentuhan dengan lawan jenis… lalu kamu tidak akan bisa mengeluarkan kekuatanmu untuk melawan setiap kali ada lelaki yang berani menjamah tubuhmu… tanamkan perkataanku pada alam bawah sadarmu kamu tidak boleh menolaknya… saat aku tampar wajahmu… kamu akan kembali sadar dan semua.”

*plak…*

Yor seketika itu juga kembali sadar dan kembali dapat menggerakkan tangan dan kakinya. Namun sebelum Yor bergerak, dari belakang Lukas memeluk tubuhnya.

“Kyaaa…. Apa yang kau lakukan…! Eehhnn… jangan sentuh tubuhku…! eh…?”

‘Kenapa aku tidak bisa lepas dari pelukannya…? Kenapa tenagaku tidak mau keluar…?’

Yor kebingungan, seluruh kekuatannya tidak mau keluar dan ia hanya bisa meronta-ronta ketika payudaranya diremas.

“Lu tahu… lonte kaya elu itu… gak pentes pake bh…!”

“Aaahhh jangaaaannn sssshhhh…”

‘Kenapa aku malah mendesah seperti wanita murahan… seharusnya efek samping obat perangsang yang sebelumnya tidak terlalu kuat… tapi sentuhan tangan pria ini… aaahhh rasanya sangat nikmat…’

Yor jatuh secara perlahan ke dalam lubang kenikmatan. Tangan lukas sangat lihai bermain di area payudara yor yang memang sangat sensitif sekarang. Efek dari obat perangsang dan hipnotis membuat seluruh tubuh Yor semakin sensitif. Pakaian dalam Yor dengan mudah dilepaskan oleh Lukas.



“Hahaha… ternyata kita dapet lointe yang masih seksi bro… lihat memeknya juga gak berbulu… dia pasti rajin ngerawatnya…”

“Bisa aja lu lukas… by the way gua tadi di mobil nanggung… gua pinjem tangannya ya buat ngocokin kontol gua…”

“Silahkan… selama gak ganggu gua nikmati payudaranya… lu bebas ikutan bro…’

Tanpa ragu wilson menarik tangan Yor dan memaksanya menggenggam penis.

“Ka-kalian hentikan…! Kalau tidak aku akan membunuh kalian semua…!”

“Bawel banget ini lonte… rasain nih tangan gua… pelintiran maut…!”

“Oooohhhh…”

Yor hanya bisa ternganga dengan lidah menjulur keluar ketika merasakan puting payudaranya ditarik dan dipelintir. Dari bawah Ricky mengambil inisiatif membuka kedua kaki yor dan mulai menjilati vaginanya.

“Uuuggghhhh…. Jangan dijilaattt aaahhhnn… memekku kotor ssssssshhhhh uuuhhhnnn…”

Wajah mesum Yor terlihat jelas ketika ia merasakan sapuan lidah Ricky yang begitu liar. Lidah Ricky terus bermain di bibir vagina Yor dan menari di sekitar clitorisnya.

“Aaahhhhiiiii… ♥ oooohhh… jangaaaannnnnhhhhnnn… sssshhhh…♥”

Yor hanya bisa menatap ke atas dengan wajah mesumnya karena kenikmatan yang ia rasakan. Dirinya tidak bisa melawan rasa nikmat yang disalurkan dari seluruh tubuhnya.

“Hahahaha… ini lonte sudah sange berat kayanya… “

“Jelas bro… slurp… memeknya basah banget begini… slurp…”

“Ssshhh… ♥ aahhhh…. Kalau kalian tidak berhenti ssshh… aaahhh akuuuuhh… bisa gilaaaa ooohhhnnn…♥”

“Hahahaha…”

Mulutnya terus meminta para berandalan untuk berhenti, tapi mata Yor terlihat sangat menikmati pencabulan dirinya itu. Kedua kaki Yor juga terbuka semakin lebar hingga membuat vaginanya terlihat jelas oleh Ricky. Sementara berandalan lain hanya tertawa melihat wanita yang sebelumnya terlihat kuat menjadi seperti pelacur rendahan.

“Anjir… gak tahan gua… pengen gesekin memeknya pake kontol…”

“Masukin aja langsung tolol…”

“Bener juga…”

“Ja-jangan… kalau dimasukin sekarang… aaahhh akuuuhh… aaahiiiii… ♥ oooohhhh…!”

Saat Yor mencoba menolak keinginan Ricky, Lukas langsung memilin putingnya. Hasilnya otak Yor seperti tersambar petir kenikmatan. Ricky memanfaatkan kesempatan itu untuk memasukkan penisnya.

*blesh…*

“Oooohhhh…♥”

Seketika itu juga semua pikiran Yor untuk melepaskan diri lenyap. Pikirannya berganti dengan kenikmatan yang membuat otaknya terasa meleleh.

“Oooohhhh iyaaahhhh ampuuni memek sayaaaahhhh… aaahhhh….”

“Gila rapet benget memeknya bro… enaaakk…”

“Anjir lu ki… gua kan jadi pengen ngentot juga…”

Lukas terlihat iri karena Ricky mendesah karena mendapatkan jatah pertama ngentotin Yor. saat posisi tubuh Yor menjadi kayang ketika digagahi penis Ricky, Lukas pun mengambil kesempatan.



“Buruan buka mulut lu dan isep kontol gua lonte…! Gua dah sange ngeliatain elu dientot…!”

“Iyaaahhh maafff… pakai mulutku sesukamu… eehhhmmmm…♥”

“Oooohhh anjir… sepongannya mantep juga ini lonte…”

Yorpun membuka mulutnya dan menerima penis Lukas yang sudah ngaceng. Yor bahkan memainkan lidahnya untuk memberikan kenikmatan pada penis Lukas.

‘Aahhhh kenapa penisnya terasa enak… padahal aku tidak pernah menyepong penis sebelumnya… tapi rasanya bisa senikmat ini… kalau tahu begini… aku sudah ngisepin kontol targetku sebelum membunuhnya…’

Pikiran liar Yor melayang ketika mulutnya digunakan sebagai alat pemuas nafsu penis Lukas.

“Aaahhhh anjirrr… di genjot juga mulutnya ini lonte gak berontak cukk….”

“Lihat nih tangan lonte… dia ngocokin kontol gua tanpa harus gua paksa… uuuhhh…”

*plok plok plok plok plok…*

Pemandangan dimana seorang wanita cantik seperti Yor disetubuhi mulut dan vaginanya membuat berandalan lain terangsang. Mereka mulai melepaskan pakaian hingga telanjang sambil menunggu giliran.

“Aaahhh anjir… cepet crot ini guaaa… gawat bangettt uuuuhhhh…”

*crot crot crot crot crot…*

Lukas menjadi yang pertama mengeluarkan sperma ke dalam mulut Yor. Yor pun menjilati sisa sperma yang ada di pinggir mulutnya.

“Aaahhhh enaaakk bangeeettt eeehhhmmm… glup…”

Yor menelan habis dan ia tidak menyangka rasa sperma bisa begitu lezat di lidahnya. Tubuhnya pun bergetar setiap kali ia menelan sperma sampai akhirnya Yor mengalami orgasme.

“Glup glup… Aaahiiiii…. Oooohhh… aku orgasme hanya karena menelan pejuuu uuuhhhh….”

*crit crit crit crit….*

Cairan cinta dari vagina Yor menyembur dengan sangat deras hingga membuat perut bagian bawah Ricky basah.

“Dasar lonte sialan… berani bikin perut gua basah…!”

“Ooooohhhh ampuuuunnn aaaahhhh…♥”

Yor merasa kepalanya seperti memeleh ketika clitorisnya yang menonjol digesek-gesek tangan Ricky.

*plok plok plok plok plok plok….*

“Memek elu bakal gua pejuin sebentar lagi… gua buntingin elu lonte…!!”

Tangan Ricky meremas kedua payudara Yor ketika mempercepat genjotan pinggulnya. Mata yor pun menjadi sayu karena merasakan sodokan kepala penis di rahimnya.

“Aaaahhh maafkan aku loidddd…♥ Ooohhh kontol dia terlalu nikmat aaaahhhhnnn… aku sudah jadi lonte berandalan… aahhhnnn… ♥”

“Aaaaahhh anjirrr lonte…! Makan ini peju gua…. Aaahhhh… !”

“:iyaaahhh pejuin memek akuuuhhh… aaahhh pejuin memek lonte ini… oooohhh aku istri yang doyan kontol orang lain ooooggghhhh…”

*crot crot crot crot crot… crit crit crit crit…*

Yor dan Ricky pun mengalami puncak kenikmatan bersama. Semburan sperma hangat Ricky memenuhi rahim Yor. tidak lama kemudian Wilson pun ikut mengalami ejakulasi dan memuntahkan spermanya di perut Yor.

“Yah elah jorok banget elu pada maennya… ini lonte jadi kotor kena peju…”

“Maaf bro… udah kepalang sange sejak di mobil…”

“Emang bener-bener elu ya… nemu lonte bisa entot dan muka cakep langsung pengen crotin badannya… dasar… sekarang kita kudu siram lagi badannya sebelum ronde kedua… padahal gua udah sange…”

Rein mengeluh sambil menyuruh Astron mengambil air. Setelah menyiram tubuh yor dengan air dingin dan membersihkannya sebentar. Ronde kedua pun dimulai, tapi kali ini hanya Astron dan Rein yang mengambil jatah.

“Hehehe… pokoknya kita puas-puasin hari ini…!”
 
Keren hu! Kalo misal ada lanjutannya sangat ditunggu sih. Mantap.
 
Penuh Kegilaan

Yor yang diculik dan ditahan di dalam sebuah apartemen pemukiman kumuh tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya diam ketika para berandalan menggenjot vaginanya dengan penis mereka. Rein sebagai pemimpin geng akhirnya mendapatkan jatah dan ia pun menyetubuhi Yor dengan penuh semangat.

*slurp…*

“Aahhh anjir… ini lonte memeknya enak banget… uuuhhh.. Pengen crot gua…”

“Dientot mulutnya juga mantep bro… gila bener sich ini…”

*plok plok plok plok…*

Yor sudah dalam posisi terlentang dengan kaki yang terbuka lebar mengangkang. Vagina dan mulut Yor sudah dimasuki penis dua pejantan, ia sudah pasrah. Tubuhnya tunduk pada nafsu yang terus menutupi akal sehatnya. Yor juga tidak bisa mengeluarkan kekuatannya, seakan ia hanya seorang wanita lemah yang tidak berdaya ketika diperkosa para berandalan. Semua itu tidak lepas dari dampak hipnotis yang mempengaruhi mentalnya. Lalu ditambah efek samping obat perangsang yang masuk ke dalam tubuhnya.

Yor bahkan terus menggerakkan lidahnya agar terus menempel pada batang penis yang terus keluar masuk di mulutnya. Sontak hal itu membuat penis berandalan yang belum banyak pengalaman bergetar.

“Uuuuhhhh… gak kuat anjirr… lidahnya liar banget…”

‘Iyaaah keluarkan cairan putih hangat dari penismu… aku sangat ingin mencicipinya lagi… aku tidak pernah tahu peju pria bisa seenak ini…’

Astron mendorong penisnya dalam-dalam di mulut Yor karena hampir mengalami ejakulasi.

*crot crot crot… glup…*

“Ooohh anjir… enak banget crot di dalam mulut cewek cantik…”

Astron mendongak keatas ketika menarik kepala Yor agar tidak melepaskan penisnya yang masih bersarang di dalam mulut. Astron pun menyemburkan semua sperma hangat dari penisnya ke dalam mulut Yor. Yor menerima semua spermanya dan menelannya hingga tidak tersisa. Tanpa rasa malu Yor juga menjilati batang penis Astron untuk membersikan sisa sperma.

“Uuuhhh anjir… kalau bisa gua pengen simpen ini lonte… liat bro… dia jilatin kontol gua tanpa harus disuruh… gimana rasanya kontol gua…? Enak bukan…?”

“I-iya… slurp… enak… pejunya juga… aaahhhnnn…. Ssshhh… pelan-pelan… uuuuhhhh…”

Yor sudah tidak menahan diri untuk mengucapkan kata-kata vulgar. Apalagi sekarang vaginanya masih digenjot oleh penis Rein. Genjotannya yang ganas membuat Yor meremas payudaranya sendiri sambil mendesah.

‘Bagaimana bisa perempuan lain tidak ketagihan ngentot…? Padahal rasanya senikmat ini… padahal aku sedang diperkosa… tapi rasanya bisa senikmat ini… apalagi bila bersama loid…’

Saat Yor membayangkan tentang hal kotor yang ia ingin lakukan bersama Loid. Vaginanya semakin rapat hingga membuat Rein kesulitan menjaga ketahanannya.

“Uuuhhhh anjir… makan nih peju…! Memek elu yang rapet bakal gua siram pake peju anget…!”

“Iyaaahhh siram memek yor pake pejumu… aahhh aku sudah kalah melawan lelaki seperti kaliaannn… aahhhnn… sudah sepantasnya kalian boleh melakukan apapun yang kalian mau padakuuu uuuhhhiiii…”

“Dasar tante lonte…!”

*crot crot crot crot crot… crit crit crit crit crit…*

Yor dan Rein mengalami orgasme secara bersamaan keduanya pun langsung terbaring lemas. Rein dan Astron beristirahat sejenak karena baru saja mengalami ejakulasi. Namun berbeda dengan Lukas, Wilson dan Ricky yang sebelumnya beristrahat.

“Sepertinya gua bakal ngambil jatah solo buat ngentotin tante-tante lonte ini…”

“Meskipun bisa dibilang tante-tante… tapi dia masih cantik dan body masih oke punya… memeknya juga rapet banget… ati-ati crot duluan lu…”

“Tenang bro… gua maennya selow…”

Acara menggangbang Yor pun berubah menjadi acara untuk ngentotin Yor secara bergilir. Tubuh Yor semakin kecanduan dengan kenikmatan yang ia rasakan. Sampai keesokan siangnya, tubuhnya penuh dengan ceceran sperma. Ia tertidur lelap karena kelelahan digilir 5 orang berandalan yang terus bernafsu padanya hingga dini hari.

“Bro… enaknya kita apain ini lonte…? Kalau gak kita balikin… dalam 2 hari dia akan menjadi orang hilang dan keluarganya akan melakukan pencarian resmi. Bisa gawat kalau sampai polisi rahasia turun, apalagi dia ini pegawai balai kota.”

“Benar juga elu bro… untuk sekarang kita bikin dia jadi korban pemerkosaan aja. Kita juga tambahin hipnotisnya supaya dia gak bakal inget sama kita…”

Semua berandalan itu menganggukkan kepala dan akhirnya memutuskan untuk menghipnotis Yor untuk kedua kalinya.

“Mulai sekarang elu gak akan mengingat apapun tentang wajah berandalan yang sudah memperkosa dirilu… yang elu inget cuma kenikmatan dari kontol-kontol mereka ketika memperkosa memek lu. Elu juga akan gampang sange kalau lihat selangkangan lelaki yang menonjol. Dan elu bakal langsung sange berat sampe memek lu pengen dientot, bila elu melihat batang kontol yang sedang ereksi.”

Setelah Yor mengangguk, mereka pun kembali menggangbangnya untuk terakhir kali dan merobek sedikit baju Yor. Lalu malam harinya mereka membuang Yor di pinggir jalan, tubuh Yor pun ditemukan oleh polisi yang patroli malam.

“Jadi anda benar-benar tidak bisa mengingat wajah pelakunya…?”

“Iya… mereka sepertinya membuat saya terus berada dalam keadaan setengah sadar. Mungkin mereka menggunakan semacam obat-obatan… atau narkoba.”

“Begitu ya… terima kasih atas keterangannya, sekarang kami akan mengantar anda pulang.”

Sesampainya di rumah Loid dan Anya langsung menyambut Yor, mereka terlihat begitu khawatir.

“Bunda…!”

“Yor…”

“Loid… Anya…”

Setelah anya tertidur, Loid mengajak Yor untuk berbicara empat mata. Ia ingin membahas apa yang terjadi pada Yor 2 hari yang lalu. Yor pun menceritakan tentang dirinya yang mengejar para berandalan.

“Jadi kamu mengejar para berandalan yang mencuri uang milik seorang wanita… dan kamu kalah melawan melawan mereka karena mereka menggunakan cara curang.”

“Benar… mereka menggunakan obat-obatan yang bisa terhirup olehku… jadi aku kalah karena lengah… maafkan aku loid…”

“Selama kamu baik-baik saja… aku tidak akan mempermasalahkannya.”

‘Lagi pula pernikahan ini cuma untuk menjalankan misiku. Selama Yor tidak terluka atau mati… aku tidak akan ada masalah dengan semua hal yang ia alami… termasuk pemerkosaan yang ia alami… tapi… entah kenapa… aku merasa kesal setelah mendengar kejadian yang ia alami.’

Pembicaraan mereka pun selesai sampai di sana, Keesokan paginya Anya dan Loid pergi untuk bekerja seperti biasa. Namun Yor yang baru saja mengalami pemerkosaan telah mendapatkan izin libur selama 2 hari dari kepala divisinya.

“Haaa… aku jadi mendapatkan libur selama 2 hari… sungguh kejadian yang tidak terduga. Tapi entah kenapa aku tidak merasa depresi atau trauma setelah dipekosa… padahal biasanya aku dengar para wanita akan sangat trauma dan depresi ketika mengalami pemerkosaan.”

Yor bertanya pada dirinya sendiri ketika membersihkan piring dan alat masak. Setelah selesai membersihkan seluruh rumah, Yor pun mengajak bond berjalan keluar. Semua itu adalah permintaan dari anya, dimana Yor harus selalu membawa bond ketika pergi keluar rumah. Setelah belanja, Yor pun mengisi tempat makan untuk bond.

“Bond kamu makan dulu ya… aku akan memeriksa pakaian kerja lamaku.”

Yor melihat pakaian kerjanya yang sobek dan berantakan. Ia pun tanpa sengaja mengibaskan pakaian lamanya yang sobek hingga sisa serbuk obat terbang ke tempat makanan bond. Bebeberapa saat kemudian bond langsung berhenti makan karena merasakan keanehan pada tubuhnya.

“Guk… wof wof wof...”

Bond terlihat tidak nyaman dan mulai berbaring terlentang di lantai. Yor melihat keanehan tersebut dan meletakkan pakaian sobek miliknya.

“Apa yang terjadi…? Kamu kenapa bond…? Makananmu belum habis…”

*tuing…*

Secara tiba-tiba penis bond menojol keluar dan mengeras sehingga membuat Yor menatap penisnya yang sudah ereksi.

“K-kontol ngaceng… kontol bond ngaceng…”

Perkataan Yor terdengar sangat vulgar ketika melihat penis bond dengan tatapan sayu. Ia sudah terlihat seperti wanita yang horny hanya karena melihat sebuah penis. Tangan Yor terus bergerak mengikuti instingnya ketika menatap penis bond yang sudah ereksi. Namun batin Yor masih bisa menjerit karena belum semua akal sehatnya lenyap tertutupi nafsu.

‘Yor kamu gak boleh… jangan pegang kontol itu… kalau kamu memegangnya… nasibmu tidak akan berakhir baik…!’

Yor tersentak sejenak dan berbalik sambil memegangi tangannya yang hampir menyentuh penis bond.

“Fiuh hampir saja…”

‘Kalau aku menyentuhnya… aku pasti akan melakukan hal mesum pada penis itu… meskipun aku tahu itu bukan penis manusia…’

Yor yang berhasil berpaling hendak melangkah untuk masuk ke dalam kamarnya. Namun tiba-tiba bond berguling hingga posisinya kembali berada di depan Yor dalam posisi terlentang.

“B-bond…!?”

“Woof…”

Mata Yor kembali melihat ke arah penis Bond yang mengalami ereksi. Kedua tangan Yor langsung bergerak dengan sendirinya menggenggam penis merah tersebut.

‘Be-besar… ini bahkan lebih besar dari ukuran penis para berandalan yang memperkosaku… entah kenapa aku hanya mengingat ukuran dan bentuk penis mereka… sementara wajahnya aku tidak bisa ingat sama sekali.’

Yor kembali dipusingkan oleh ingatannya yang kacau akibat hipnotis. Lamunannya membuat tubuh Yor bergerak lebih leluasa sampai kedua kakinya terbuka lebar. Vaginanya Yor yang masih tertutup celana dalam pun semakin terlihat jelas. Apalagi rok merah pendek yang menutupi bagian bawah tubuh Yor sudah tersingkap. Roknya tersingkap karena Yor terlalu lebar membuka kedua kakinya.

‘Ke-kenapa aku selalu terjebak hal seperti ini… kapan semua kesialan mesum ini akan berakhir… dan kenapa juga aku rasanya sangat ingin menjilati batang penis seekor anjing…?’

Batin Yor terus bergejolak ketika ia sudah menjulurkan lidahnya dan terus mendekatkan wajahnya ke penis bond.

*slurp…*

“Hyaa…!”

Yor sangat terkejut sampai mengeluarkan suara aneh karena jilatan lidah Bond yang sudah mengenai selangkangannya. Seluruh tubuh Yor menggigil karena terkejut, tapi pinggul Yor secara perlahan terus turun. Seolah ia menyuguhkan selangkangannya sendiri pada Bond untuk dijilati.

‘Yor apa yang kamu pikirkan… kenapa kamu malah terus menurunkan pinggulmu.. Kalau sampai selangkanganmu dijilati lagi… akal sehatmu akan terbang menja-...’

*slurp slurp slurp...*

“Uuuhhhh…”

‘Padahal memekku masih terbalut celana dalam… tapi rasanya sudah begitu nikmat… ah…! Ba-bagaimana bila aku melepaskan celana dalamku…? I-ini bisa gawat… aku bakal ketagihan kalau rasanya jauh lebih nikmat dari ini… tapi… aku sangat ingin mencobanya.’

Yor perlahan menoleh ke belakang dan mulai menurunkan celana dalamnya.

‘Mulai dari sini tidak ada lagi jalan untuk kembali Yor… kamu akan ketagihan dengan jilatan cabul seekor anjing di memekmu… tapi sekarang tidak ada yang bisa menghentikan perbuatan mesummu dan juga tidak ada yang melihatnya.

Wajah Yor terlihat sangat mesum ketika mencoba menurunkan pinggulnya lagi. Ia membuat vaginanya yang sudah tidak memiliki pertahanan apapun mendekati lidah Bond.

*slurp slurp slurp slurp…*

“Ooohhhh…. Yessss…. Aaahhhh… booonnnddd-samaaaa…”

*crit crit crit crit crit…*

Yor langsung mengalami squirt ketika merasakan sapuan lidah Bond tanpa ada halangan di vaginanya. Yor terjatuh lemas dalam posisi agak menungging dan wajahnya jatuh tepat di samping penis Bond.

‘Aku tidak percaya… ini baru sebentar… tapi sudah senikmat ini, aku bahkan dibuat squirt seperti betina rendahan. Aku sudah tidak layak disebut istri dari seorang Loid Forger… aku hanya wanita cabul yang memeknya keenakan karena jilatan seekor anjing jantan. Bahkan sampai dibuat mengalami squirt… sungguh hinanya diriku ini, ditambah… aku masih ingin melakukan hal yang lebih mesum lagi dengan anjing ini…’

“Aahhh… haaa… aku juga harus memberikan kenikmatan pada kontol ini… ini tanggung jawabku sebagai wanita cabul yang sudah squirt karena jilatan pemilik kontol ini…”

*slurp…*

Tanpa rasa jijik atau ragu sedikitpun, Yor mulai menjilati penis Bond. Kenikmatan yang dirasakan Bond membuatnya kembali menjilati vagina Yor.

“Aaahhh bond… slurpp… ehhmmm teruuusss… jilati memekkuuuu uuuhhh… memek seorang istri palsu yang sudah kotor ini memang ada untuk dicabuli pejantan sepertimuuu… slurp…”

“Woof… slurp slurp slurp…”

Bond hanya bisa terus menggogong sambil melanjutkan kegiatannya menjilati vagina Yor. di sisi lain, Yor terus merasakan sengatan rasa nikmat yang mengalir ke otaknya.

‘Aaahhh rasanya otakku hampir meleleh karena rasa nikmat… rasanya aku ingin kenikmatan yang lebih… lebih besar lagi dari sekedar jilatan… tapi… aku juga takut bila mendapat kenikmatan yang lebih dari ini… aku pasti akan ketagihan dan jadi betina tempat Bond melampiaskan nafsunya… ssshhh… memikirkannya saja membuat vaginaku berdenyut…’

Baru saja Yor memikirkan tentang kenikmatan yang lebih besar, ia langsung merasakan tusukan lidah Bond.

*tusuk…*

“Aaaahiiiii… ♥ oooohhhh…”

Lidah Yor langsung menjulur keluar dan kepalanya mendongak ke atas karena merasakan tusukan lidah Bond di vaginanya. Lidah Bond berhasil masuk ke bagian dalam vaginanya hingga membuat rasa nikmat yang mengejutkan tubuh Yor.

“Ga-gawat… a-aku… aku tidak bisa berpikir lagi… aaahhhh…♥ Bond…♥”

*crit crit crit crit crit…*

Tubuh Yor bergetar hebat dan ia pun mengalami orgasme keduanya. Seluruh pikiran Yor menjadi blank dan pandangannya menjadi putih. Ia mengalami kenikmatan yang luar biasa sampai membuat akal sehatnya lumpuh. Yor akhirnya jatuh ke dalam jurang kenikmatan dan matanya terlihat sayu dengan pupil berbentuk seperti hati.

‘Aku sudah tidak bisa menahannya lagi… instingku sebagai wanita membuatku ingin dijadikan betina untuk kontol Bond…’

Yor berdiri dan ia pun berjalan beberapa langkah sebelum akhirnya bersujud sambil menungging di lantai. Insting seekor anjing jantan milik Bond langsung bangkit dan ia pun bergerak ke arah Yor. Bond mendekati Yor hingga berada tepat di atasnya, kemudian Bond mulai menggesekkan penisnya ke bibir vagina Yor.

“Ooohh iyaaaahhhh… anggaap akuuuuuhhh… betinamuuuuuhhhh bond…. Oooohhh… entoti akuuuhhh… jangan aaahhhh raguuuhhhh… ”

“Woof woof… grrr…”

Bond terus menggesekkan penisnya sampai ia menemukan celah pada bibir vagina Yor. Tanpa ragu Bond mengerahkan seluruh tenaga untuk mendorong penisnya.

*blesshh…*

“Ooo… oo… aaa…♥”

‘Aaahhhh… ini gilaaa… kontolnya masuk dan langsung menabrak pintu masuk rahimku… aku tidak tahu seperti apa wajahku sekarang ini… tapi kenikmatan ini membuatku tidak bisa mengeluarkan suara desahan sedikitpun karena rasanya seperti tersengat dan nikmat.’

Mulut Yor langsung menganga seperti ikan mas di dalam kolam. Ia tidak bisa berkata apa-apa ketika merasakan tusukan penis Bond.

*plok plok plok plok plok…*

Bond benar-benar seperti anjing liar ketika menyetubuhi Yor dengan penisnya. Pinggulnya bergerak dengan sangat cepat untuk mencari kenikmatan. Lidah Yor dan lidah Bond sama-sama terjulur keluar ketika persetubuhan itu berlangsung.

“Aaahh ah ah ah…. Uuuhhhhnnn…♥ booonnndd…♥ kontolmuuuuu… gede bangeeeettt aaaaahhhhnnn…♥”

“Ouuu… woof… ggrrr…”

“Kontolin terus memek istri yang tidak berguna ini aaahhhhnnn… maafkan aku Loid… aku sebenarnya menikmati apa yang dilakukan para pemerkosa waktu itu… aku berbohong padamuuu… sekarang kontol bond peliharaan Anya juga sedang menyetubuhiku… aku sekarang seperti betina rendahan… padahal seharusnya aku menjadi ibu untuk Anya… aaahhhnnn… aahiiii… aaahhhh aaahhh… aku sudah jadi… betina bond uuuhhhnnn..”

Yor meracau dengan wajah yang terlihat seperti wanita mesum, liurnya juga mengalir keluar dari pinggiran bibirnya. Yor merasakan sodokan penis bond semakin lama semakin dalam menembus vaginanya. Otaknya bahkan terasa sudah meleleh karena rasa nikmat yang terus mengalir tanpa henti. Tiba-tiba Bond membenamkan penisnya dengan satu hentakan kuat hingga membuat Yor tersentak.

“Au… WOOOF…”

*crot crot crot crot crot crot…*

“Aaahhh aku bisa merasakannya… kontol… bond… menyemburkan pejunya hangatnyaaaa… aahhh… gawat… rasanya terlalu nikmat…”

Bond berbalik badan dengan penis yang masih bersarang di vagina Yor, hal itu sontak membuat tubuh Yor langsung mengejang.

“Aaaahhhhh akuuu sampaaaiii booonndd…♥ ssssshhhh uuuuhhh…”

*crit crit crit crit crit… crot crot crot crot crot…*

“Aaaahhhh tidaaaakkk kalau kamu pejuin memekku sekarang… akuuuhhh akan jadiii idiot aaahhhnn… uuuuhhhh ooooghhh…”

Belum sempat Yor selesai mengalami orgasmenya, penis Bond kembali mengeluarkan sperma hangatnya di dalam vagina Yor. Hal itu membuat Yor mengalami multiple orgasme selama lebih dari 20 detik.

“Aaahhh aaahhhh…. Aahiiiii… haaaa… haaa… gawaaat… kalau sudah begini… aku dijamin ketagihan dientot kontol anjing…”

Yor yang masih dilanda orgasme ringan mengoceh sendiri dan berbaring di lantai. Ia benar-benar merasa kelelahan karena harus meladeni nafsu bond. Bond juga langsung tertidur dengan puas karena semua sperma yang ia simpan sudah dikeluarkan. 2 jam kemudian barulah Yor terbangun dan merapikan seluruh rumah, terutama tempat dimana ia dan bond bersetubuh.

“Haaa… aku benar-benar tidak percaya… aku melakukannya dengan seekor anjing… ini bisa menjadi sangat gawat… aku harus menghindari kontak mata dengan bond sebisa mungkin… agar kejadian ini tidak terulang.”

Yor terus mengeluh ketika akal sehatnya kembali, ia tidak sadar semua hal yang ia alami karena pengaruh obat dan sugesti dari hipnotis.

“Karena sudah terlanjur begini… aku harus belajar hidup normal… aku harus melampiaskan nafsuku pada suamiku sendiri…”

Malam harinya tepat setelah Anya tertidur, Yor bergerak cepat menggunakan lingerie dan masuk ke kamar Loid. Saat Yor mengunci pintu kamar Loid, suaranya langsung membuat sang pemilik kamar terbangun.

“Eh…!? Y-Yor…?”

“L-loid… maafkan aku sebelumnya… aku sudah menjadi wanita yang tidak bisa menahan diri… tapi… untuk hal ini aku minta tolong padamu… untuk hal ini saja… aku ingin kamu tetap berperan menjadi suamiku…!”

Yor mengakhiri perkataannya dengan melompat dan memeluk tubuh Loid yang masih berada di atas kasur. Mata Yor terlihat penuh dengan nafsu ketika melihat Loid yang berada di bawahnya. Tangan Yor meraba perut Loid dengan sangat lembut hingga membuatnya bisa merasakan otot-otot perutnya.

“Ssshhh loid… mulai sekarang tolong bantu aku memuaskan hasrat ini juga…”

“Yor kamu…!”

‘Dia terlihat sangat frustasi… sepertinya sejak pemerkosaan itu… ia mulai mengerti soal kenikmatan hubungan dengan lawan jenis… meskipun tidak ada hubungannya denganku karena dia hanyalah istri palsuku… tapi… membantunya tidak akan membuatku rugi dalam hal apapun… ditambah aku sudah sering melakukan hal seperti ini untuk misi.’

Loid langsung bersikap natural layaknya seorang pria jantan, ia tidak bertanya apapun pada Yor. tangan Loid juga mulai meraba bongkahan pantat Yor.

‘Hmmm… lebih lembut dari yang aku kira… sepertinya tidak rugi juga menikmati semua ini dengan Yor.’(Loid)

‘Wawawawa….! Lo lo loid…! Di-dia menyentuh bokongku… dan dia juga meremasnya dengan lembut…! Apakah selama ini dia juga tertarik dengan tubuhku…?’(Yor)

Wajah Yor dan Loid sama-sama memerah ketika keduanya memikirkan hal mesum. Penis Loid juga mulai mengeras di dalam celana dalamnya karena terus merasakan gesekan lembut dari tubuh Yor.

‘Aaahhh benar… ternyata Loid juga seorang pria yang menyukai tubuh ini… kalau saja aku tahu lebih awal… tapi percuma juga… aku baru tahu kenikmatan seks setelah diriku diperkosa… namun kali ini berbeda… jantungku berdetak sangat cepat dan rasanya begitu menghanyutkan.’

“Eehhhmmm… ssshhh aahhmmm…♥”

Keduanya pun langsung berciuman, Loid dengan mudah memimpin jalannya permainan. Tangannya pun berpindah posisi dari meraba menjadi memeluk tubuh Yor. hal itu membuat Yor merasakan sensasi kenikmatan yang berbeda dari sebelumnya. Apalagi Loid mulai menggunakan lidahnya untuk menyerang lidah Yor.

‘Gawat… ini terlalu menghanyutkan… lidah kami juga terus beradu… gawat… vaginaku sudah berdenyut… rasanya aku ingin sekali meraba selangkangan Loid… dan melakukan hal cabul dengannya… tapi aku tidak ingin memulainya duluan…’

“Ahhh… Yor…:”

*deg…*

Saat mendengar suara Loid yang memanggil namanya, seketika itu juga akal sehat di kepala Yor mati. Tangannya yang sempat ragu meraba selangkangan Loid pun bergerak dengan sendirinya.

“Loid… kamu curang… aku jadi sange berat begini… kamu harus tanggung jawab…”

“Tentu saja… sesuai keinginanmu Yor…”

Yor menarik lepas celana dalam Loid, lalu Loid juga menurunkan celana dalam yang digunakan Yor. Keduanya pun bisa saling melihat kelamin masing-masing. Yor bisa melihat dengan jelas penis Loid yang berukuran cukup besar, Loid juga bisa melihat vagina Yor yang sudah basah dan licin terkena cairan cinta.

“Yor… kamu sangat liar dan cantik diwaktu yang bersamaan…”

“Lo-Loid… ja-jangan memujiku ketika berpelukan seperti ini… apalagi anumu terasa sangat keras dan hangat…”

“Anuku…? Apa itu anu…?”

“Ah itu…”

“Apa itu…?”

“Aaahhh kontol kamuuu…!”

Yor menjawab dengan wajah merah merona hingga membuat Loid ikut terhanyut dalam permainan malam tersebut.

“Aku ingin memasukkannya ke lubangmu…”

“A- itu… nanti aku pasti mendesah seperti wanita murahan… kalau kontol kamu masuk…”

“Apa gak boleh…?”

Loid memasang wajah memelas dengan mata yang berkaca-kaca di depan Yor hingga membuatnya semakin salah tingkah.

“Ja-jangan pasang muka memelas seperti itu…! Boleh kok… boleh… jadi hentikan…”

“Kalau begitu aku permisi…”

Salah satu kaki Yor diangkat ke atas oleh Loid hingga membuat vaginanya terbuka tanpa pertahanan. Hal yang membuat Yor tidak berdaya seperti itu langsung membuatnya semakin sange.

‘Posisi memalukan ini…! Kalau begini aku tidak akan bisa berbuat apa-apa ketika penis Loid masuk ke dalam memekku…! Aku pasti akan dengan mudah dientot olehnya… aaaahhhh…’

Loid yang sudah memiliki banyak pengalaman dengan mudah mengarahkan penisnya ke lubang vagina Yor.

*blesh…*

“Ooohhh… masukkk kontolnya masuuukkk oooohhh kontol Loid… masuk ke memekku yang kotor… aaahhhh…♥”

“Kamu tidak kotor… kamu hanya korban dari para berandalan sampah… kamu tidak bersalah Yor meskipun sudah diperkosa oleh mereka…”

“Loid…!”

*cium…*

Keduanya bersenggama sambil berciuman, Loid mulai menggerakkan pinggulnya. Yor pun bisa merasakan penis Loid yang mulai keluar masuk di dalam vaginanya.

*plok plok plok plok plok…*

“Aaahhhnnn aku bisa merasakan setiap sodokaaannn nyaaa…. Oooohhh…”

Yor benar-benar merasakan sodokan penis Loid terus menyentuh rahimnya. Kenikmatannya terasa sampai ke otaknya dan membuat Yor semakin tidak berdaya.

“Iyaaahhhh entottin istimu ini Loid… memang seharusnya aku ada untuk dientotin sama kontol kamuuuhhhh uuughhhnnn…”

“YOOORR… memekmu nikmat bangeett…. Aku baru tahu semua ini… beraninya kamu memberikan kenikmatan ini pada para berandalan sebelum diriku…:”

“Maaaf LOID… ooohhhnnn akuuuuhhh… kena obat biusss… waktu ituuuhhh… makanya mereka bisa memperkosakuuu uuughhh… ooohhhnnn…”

Loid benar-benar mencurahkan seluruh kekuatannya untuk membuat penisnya semakin cepat menggenjot vagina Yor. hal itu membuat pemilik vaginanya merasakan kenikmatan yang semakin besar.

“Aaaahhhhiii… Loid… akuuu sampaaaiii… entotin terus memekkku… aaahhhnnn…”

“Yor…!”

*crot crot crot crot crot crot… crit crit crit crit crit…*

Setelah mengalami orgasme dahsyat secara bersamaan keduanya pun beristirahat di pinggir kasur. Lalu mereka kembali melakukannya dengan berbagai macam gaya hingga pagi hari. Hubungan mereka pun semakin erat semenjak hari itu.

End~
Note : mungkin cerita Yor akan selesai sampai di sini. soalnya ane mendadak ingin menulis cerita lain. bila ada yang tidak puas dengan endingnya, ane mohon maaf. tapi bila hendak mencoba atau ingin melanjutkan ceritanya. atau mungkin ingin membuat ending yang berbeda dengan versi kalian. silahkan kontak ane terlebih dahulu terima kasih. ^^
 
Ditunggu cerita selanjutnya gann :beer: :semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd