hetles
Suka Semprot
- Daftar
- 15 Nov 2020
- Post
- 12
- Like diterima
- 30
Salam suhu semua, di sini Newbie ingin mencoba membuat cerita fantasy. mohon maaf bila banyak kekurangan dalam cerita ane, karena ane masih baru dalam hal menulis. masih butuh banyak belajar.
cerita ini dimaksudkan untuk menghibur bukan untuk tujuan lain. bila ada yang tidak suka waifunya ane bikinin cerita fanfic, ane minta maaf karena semua ini cuma sekedar fantasy ane.
sekarang silahkan menikmati ceritanya. ^^
Yor : Hari Kejatuhan
Namaku Yor Forger, aku mengganti nama keluargaku sejak hidup bersama dengan Loid Forger. Seorang lelaki berambut pirang yang sangat tampan. Ia adalah seorang duda dengan satu anak yang melakukan pernikahan palsu denganku. Semua itu ia lakukan agar anaknya Anya bisa bersekolah di sebuah sekolah elit nomor 1, Akademi Eden. Aku menerima semua hal tentang loid untuk menutupi kehidupanku sebagai seorang pembunuh bayaran.
Ini adalah cerita kehidupanku sebagai putri duri (Thorn Princess) yang tidak diketahui siapapun termasuk Loid. Semuanya bermula dari hari itu, hari dimana aku mendapatkan target pembunuhan. Suatu hari yang cerah dimana aku hendak berangkat kerja seperti biasa, tapi sebuah telepon menghentikan langkahku.
“Kamu mendapatkan tamu… putri duri… lokasi pabrik tua jalan x no xx… berhati-hatilah, dengan target kali ini… dan layani mereka dengan baik…”
“Baik pimpinan…! Saya akan segera layani para tamu…”
Wajahku secara otomatis langsung berubah menjadi serius. Aku melihat kecermin dan melihat betapa dinginnya tatapan mataku. Namun aku tidak mempedulikannya, semua ini demi pekerjaan karena tidak boleh ada kegagalan.
“Baiklah yor… mari selesaikan semuanya dengan cepat sebelum Anya pulang ke rumah…”
Aku langsung berangkat menuju lokasi yang disebutkan pimpinan. Untuk jaga-jaga, aku juga mempersiapkan sesuatu untuk keadaan darurat. Sayangnya aku tidak pernah memperkirakan seberapa banyak jebakan yang mereka buat.
*BOOM…*
Aku berhasil menghancurkan perangkap yang mereka siapkan. Tapi mereka juga berhasil membuat tangan kananku terluka.
‘Aku tidak boleh gagal…!’
“Itu dia…!”
“Si putri duri ada di sana…!”
“Tangkap dia…!”
Aku terus berlari menuju rute pelarian yang sudah aku siapkan sebelumnya untuk menyusun ulang rencana. Namun sebelum aku sampai di rute terakhir, sebuah ledakan kembali terdengar.
*BOOM…*
Aku sangat terkejut karena sumber ledakannya berasal dari rute terakhir. Tempat dimana aku menyiapkan beberapa peralatan untuk rencana cadangan. Aku terdiam beberapa detik dan melupakan tentang musuh yang mengejarku.
‘Bagaimana mereka tahu…!? Padahal aku sudah memastikan keamanan rutenya…!’
*bang…*
Sebuah tembakan mengenai leherku hingga membuat diriku kehilangan kesadaran. Aku kembali mengingat pesan peringatan dari pimpinan ketika pingsan.
‘Berhati-hatilah dengan target kali ini…’
Aku tidak pernah menyangka ada orang yang bersiap untuk menghadapi pembunuh dengan puluhan orang bersenjata lengkap. Bahkan ada beberapa dari mereka yang menggunakan plat besi di bali rompinya. Sehingga senjataku tidak bisa menembus tubuh mereka dengan mudah.
*byur…*
Aku sangat terkejut ketika wajahku tersiram air dingin, hal itu membuatku langsung membuka kedua mataku dan melihat tamuku ditemani beberapa anak buahnya.
“Hahaha… siapa sangka aku benar-benar menjadi target putri duri. aku sejak awal sudah curiga dengan gerak-gerik pemerintah akhir-akhir ini… mereka seakan seakan sedang mencoba memburu diriku.”
Pria yang merupakan targetku kali ini bernama John Gotn, seorang pengusaha swasta yang sudah memiliki banyak kenalan di pemerintahan. Ia adalah sampah masyarakat yang harus segera disingkirkan karena terus menjual obat-obatan terlarang di negara ini secara ilegal. Tubuh john terbilang gendut dengan kulit putih dan tato di dadanya. Aku melihat sekeliling area tempatku ditahan, banyak penjaga bersenjata lengkap yang berjaga. Mustahil bagiku untuk melarikan diri tanpa melakukan persiapan yang matang.
“Percuma saja… tempat ini dijaga oleh pasukan elit yang sudah aku latih selama 5 tahun. Tidak ada yang bisa menyelamatkanmu, tempat ini jauh dari perkotaan… lebih tepatnya ini tempat kami biasa melakukan pengetesan pada obat jenis baru. Jadi tingkat keamanannya sangat terjamin… kecuali, polisi rahasia negara menyerang dengan anggota elitnya.”
“Langsung saja pada intinya…! Apa yang kau mau dariku…? Normalnya kalian bisa saja membunuhku, tapi kalian malah menahanku seperti ini. Seakan kalian ingin melakukan atau mendapatkan sesuatu dariku.”
“Heee… rupanya tahanan cantik kita tidak sabaran…”
“Eh…!? Ca-cantik katamu…! A-aku tidak senang sedikitpun dibilang cantik oleh orang seperti kalian… dasar pengkhianat bangsa…”
“Hahaha…. Begitu manisnya tingkah tanahan kita ini. Aku ini orang yang baik hati, jadi aku akan memberitahumu… dari awal aku memang sudah mengincar putri duri untuk dijadikan bahan ujicoba obat terbaik yang kamu buat.”
*tap bret…*
John yang memegang pakaian yang ada di bagiaan dadaku awalnya aku mengira ia hanya akan melakukan hal mesum. Aku begitu kaget ketika john menarik gaun hitamku hingga robek. Gaunku tercabik hingga membuat pakaian dalamku terekspose dengan jelas. Wajahku terasa panas ketika diriku yang sedang terikat memperlihatkan tubuhku pada para lelaki.
“Wow… pakaian dalam yang sexy… aku menyukainya.”
John berbicara sambil meremas payudaraku yang masih terbungkus bh. Tangan lainnya terasa meraba pahaku, wajahnya terlihat sangat mesum hingga membuatku jijik.
“Kau akan menyesal karena tidak membunuhku John Gotn.”
Aku kembali menatap john dengan tatapan dingin yang bercampur hawa membunuh. Tubuh john langsung merinding karena merasakan ancaman dariku.
“Si-sialan…! Beraninya seekor kucing yang tertangkap jebakan mengancamku… kalian… pastikan memberikan dosis tertinggi pada wanita ini…! Aku tidak peduli dia akan jadi gila atau semacamnya…! Harga diriku lebih penting dari sekedar ujicoba ini.”
“Siap bos… hehehe…”
“Mari kita lihat, apakah kau masih bisa membunuh setelah kecanduan kontol nanti…!”
Aku terkejut dengan ucapan terakhir john yang menyebut kata kontol. Aku langsung mengerti jenis obat apa yang akan mereka berikan padaku. Aku ingin sekali melarikan diri sekarang ini, tapi kesempatannya sangat kecil bila melakukannya sekarang. Apalagi mereka tidak terlihat lengah, mataku langsung terbelalak ketika merasakan tusukan jarim suntik. Mereka menyuntikan cairan merah muda ke dalam tubuhku melalui payudara dan pantatku. Masing-masing payudara disuntik satu dosis, begitu juga pantatku. Sehingga mereka menghabiskan 4 dosis obat untuk tubuhku.
*deg…*
Tubuhku langsung terasa sangat panas, padahal baru beberapa detik aku disuntik oleh mereka. Aku tanpa sadar menjulurkan lidahku keluar dari mulut karena tubuhku terasa sangat panas. Air liurku perlahan menetes dari mulut dan mengalir ke lidahku. Nafasku mulai semakin berat dan aku merasakan vaginaku mulai mengeluarkan cairan hingga membuat celana dalamku basah.
“Hehe… lihat pembunuh seram ini sekarang terlihat seperti kehabisan nafas.”
“Tenang boys… sekarang ini bos belum nyuruh buat nikmatin tubuhnya. Ada juga kemungkinan dia berusaha kabur kalau kita entot sekarang. Jadi lebih baik kita kasih obat perangsang secara rutin dulu…”
Hari pertama mereka mengurungku di dalam kurungan kaca yang berisi gas aneh. Mereka melepaskan borgolku dan membiarkanku di dalam kurungan kaca. Tubuhku terasa semakin aneh dan panas, gesekan pakaian dalamku semakin lama semakin mengganggu. Setelah terkurung di dalam kotak kaca berisi gas aneh selama 1 jam. Akhirnya akupun melepaskan pakaian dalamku dan memainkan kedua puting payudaraku yang terasa gatal.
“Sshhhh… eehhhnnn… aahhhnnn…”
Aku mendesah sejadinya, vaginaku juga terus mengeluarkan cairan cinta karena kenikmatan yang disalurkan payudaraku. Rasanya begitu nikmat, kenikmatan yang luar biasa hingga membuatku lupa diri. Tanganku terus meremas putingku hingga pandanganku menjadi putih dan pikiranku menjadi gelap.
“Oooohhh…”
*crit….!*
Saat mengalami orgasme cairan vaginaku muncrat dengan sangat deras hingga membasahi dinding kaca. Hal itu tentunya membuat para bajingan yang mengurungku semakin senang. Tubuhku yang sudah sangat lemas pun dibawa ke ruangan lain. Mereka mengolesi seluruh tubuhku dengan cairan aneh hingga seluruh tubuhku terlihat berkilau. Mereka melakukannya dengan cepat dan tubuhku juga masih lemas. Jadi aku membiarkan mereka melakukan apapun yang mereka mau. Aku harus menghemat tenaga untuk keluar dari tempat ini.
“Aaahhnnn… sshhh ssshhh…”
Aku terus mendesah semalaman karena kedua tanganku kembali diborgol ketika dimasukkan ke dalam sel. Lalu pada malam hari seseorang datang masuk ke dalam sel tempatku dikurung.
“Gimana rasanya sange terus semalaman…?”
“Aaahhh gatal… tolong… aahhh… garukin memekku… pilin putingku…. Ssshhh….”
Tanpa sadar aku terlihat begitu menyedihkan di depan john yang mengunjungi diriku. Namun tubuhku benar-benar terasa sangat panas dan gatal. Aku sudah mengalami orgasme kecil dengan menggesekkan tubuhku pada kasur dan dinding. Tapi rasanya tetap kurang, berbeda dengan orgasme yang aku rasakan ketika di ruang kurungan kaca.
“Dasar lonte duri…!”
“Oooohhhh….”
Tubuhku langsung tersentak ketika kedua putingku dipilin dan ditarik oleh john. Rasa nikmat yang aku rasakan seperti sambaran petir yang menjalar ke seluruh tubuhku. Padahal aku tidak pernah merasakan seks dengan loid atau pria lain. Tapi pria bernama john ini dengan mudahnya membuatku merasakan kenikmatan yang luar biasa.
*crit…!*
Tubuhku mencapai batasnya dan mengalami orgasme. Vaginaku kembali menyemburkan cairan dengan sangat deras hingga membasahi kasur dan lantai. Mulutku terus menganga ketika mengalami orgasme.
“Dari pembunuh paling ditakuti… sekarang dia sudah menjadi lonte murahan… wajahnya bahkan lebih menyedihkan dari pelacur di pinggir jalan.”
“Haaa haaa… aku… tidak akan kalah… aku pasti akan membunuhmu…”
“Hahaha… mari kita lihat saja nanti siapa yang akan menang… kau yang menjadi wanita lacur dan ketagihan seks atau aku yang akan mati…”
John melepaskan borgol di kakiku dan ia pun mulai melepaskan seluruh pakaiannya. Tubuhku yang sudah telanjang sejak masuk ke dalam sel masih terasa sangat lemas. Aku tidak berdaya ketika john membuka kedua kakiku hingga vaginaku terekspose.
“Memeknya tidak berbulu… bagus sekali… kamu merawatnya dengan baik.”
“A-apa yang mau kau lakukan…!? Jangan berani-beraninya kau…!”
“Hahahaha… rasakan kontol ini…!”
*bret… blesh…*
Mulutku langsung terbuka sangat lebar ketika merasakan sebuah penis masuk ke dalam vaginaku untuk pertama kalinya. Aku merasakan sakit yang bercampur dengan kenikmatan tiada tara dari selangkanganku.
“Lihatlah betapa bahagianya wajahmu ketika kontolku masuk ke dalam memekmu… wahai putri duri.”
Seorang penjaga membawa cermin dan mengarahkannya ke depan wajahku. Aku benar-benar terlihat kacau, aku tersenyum dengan wajah memerah. Lidahku menjulur keluar dengan mata sayu karena aku sudah terangsang. Nafsuku sudah menguasai tubuhku hingga membuatnya tidak bisa dikendalikan.
“Karena kamu sudah melihatnya, sekarang waktunya melakukan eksekusi… kontolku sudah tidak tahan ingin menikmati memekmu yang rapat ini…!”
Aku melihat john mulai menggerakkan pinggulnya hingga membuat penisnya tertarik keluar dari vaginaku.
“Ja-jangan…! Ka-kalau kau lakukan itu…! Aku bis-...”
*plok…*
“Oooohhhh….”
Aku hanya bisa mendesah ketika merasakan sodokan penis menusuk vaginaku dengan keras. Aku tidak pernah tahu melakukan seks akan senikmat ini. Katanya ketika pertama kali melakukannya, kamu akan merasakan sakit. Tapi rasa sakit yang aku rasakan hanya beberapa detik saja, semuanya berganti dengan nikmat.
“Sepertinya obat yang kami berikan sangat manjur… setelah malam ini kau akan jadi wanita yang doyan dientot sama kontol…! Aku akan membuatmu ketagihan dientot…!”
“Tidaakk…. Aku tidak mauuuu uuuhhhnnn… ♥”
‘Gawat… tubuhku sudah benar-benar takluk karena kegagahan penisnya… aku harus melakukan sesuatu… sebelum semuanya terlambat…’
Belum sempat aku mengambil tindakan, mulutku sudah di pasangkan sebuah alat pernafasan yang dipenuhi gas. Seketika itu juga tubuhku semakin lemas, kenikmatan yang aku rasakan menguasai semuanya. Aku tidak bisa memikirkan apapun selain selankanganku.
“Aaahhhh…. Iyaaaahhhh oooohhh tidaaaaakkk ini salaaahhh tapiii uuuhhh… rasanya terlalu nikmaaattt…. Aaahhhnnn…”
“Sebenar lagi semuanya akan semakin nikmat… jadi bersiaplah…!”
*plok plok plok plok plok plok plok plok…*
Gerakkan penis john semakin cepat hingga membuat semua pandanganku menjadi putih dan pikiranku benar-benar blank.
“Aku bakal crot di dalam memek milikmu lonte duri…!”
“Aaahhh iyaaahh entotin dan sembur memek lonte duri ini dengan spermamu… uuuhh aku harus melayani tamu dengan baikk iaaahhnnn…”
“Bagus… rasakan ini…! Peju dari tamumu…! Aku akan membuatmu hamil lonte duri… ooohhhh…”
John mendorong penisnya dengan keras hingga membuat tubuhku tersentak karena sengatan rasa nikmat dari vaginaku tersalur ke otak.
*crot crot crot crot,,, crit crit crit….*
Aku menyemburkan cairan kenikmatan dari vaginaku sebanyak 3 kali hingga tubuhku lemas. Aku hanya bisa merasakan kehangatan di bagian rahimku sebelum akhirnya tertidur. Hari pertamaku di sel tahanan milik john pun berakhir. Namun di hari kedua, aku harus berhadapan dengan anak buah john.
“Hehehe… lonte duri semua tes hari ini sudah selesai… sekarang giliran kami yang nikmatin tubuhmu…”
Ujicoba obat jauh lebih sedikit di hari kedua karena john memberikan izin ke anak buahnya untuk menyetubuhi diriku.
“Tenang saja kami akan memperlakukan tubuhmu dengan baik… hehehe…”
“Iyaa… ayo kemari kami sudah siap… lihat kontol kami sudah ngaceng semua…”
Aku tidak mungkin bisa kembali kalau harus digilir oleh puluhan anak buah john. Akupun mengumpulkan sisa kewarasanku dan melepaskan diri.
*prang…*
Semua orang terkejut ketika melihat aku bisa memutuskan rantai borgol yang mengikat tanganku. Sejak awal aku memang menunggu mereka lengah dan membuat tanganku terikat dengan borgol biasa. Agar aku bisa menghancurkan borgolnya dengan kekuatanku.
“Ba-bagaimana dia bisa lepas…?”
“Bodoh… sekarang yang terpenting kita harus seg-...”
*crat…*
Aku mengeluarkan salah satu senjata cadangan yang aku sembunyikan di rambutku. Sebuah pisau kecil yang lentur pisaunya cukup tajam untuk memotong leher seseorang.
“Semuanya lawan…!”
“Tapi bro… kita sudah telanjang…”
“A… sial…”
*slash…*
Pekerjaanku semakin mudah karena mereka semua sudah telanjang. Seluruh bawahan john yang ada di ruangan tengah pun berhasil aku bunuh.
“Kalian ini kenapa kok berisik sekali… padahal sudah aku kasih ngentotin lonte baru… eh…!?”
John sangat terkejut ketika melihat seluruh anak buahnya sudah tidak bernyawa. Aku yang sedang bersembunyi tepat di atas john pun menatapnya dengan tajam. Lalu aku melancarkan serangan mematikan hingga ia mati tanpa sempat menyadari keberadaanku.
“Misi selesai…”
cerita ini dimaksudkan untuk menghibur bukan untuk tujuan lain. bila ada yang tidak suka waifunya ane bikinin cerita fanfic, ane minta maaf karena semua ini cuma sekedar fantasy ane.
sekarang silahkan menikmati ceritanya. ^^
Yor : Hari Kejatuhan
Namaku Yor Forger, aku mengganti nama keluargaku sejak hidup bersama dengan Loid Forger. Seorang lelaki berambut pirang yang sangat tampan. Ia adalah seorang duda dengan satu anak yang melakukan pernikahan palsu denganku. Semua itu ia lakukan agar anaknya Anya bisa bersekolah di sebuah sekolah elit nomor 1, Akademi Eden. Aku menerima semua hal tentang loid untuk menutupi kehidupanku sebagai seorang pembunuh bayaran.
Ini adalah cerita kehidupanku sebagai putri duri (Thorn Princess) yang tidak diketahui siapapun termasuk Loid. Semuanya bermula dari hari itu, hari dimana aku mendapatkan target pembunuhan. Suatu hari yang cerah dimana aku hendak berangkat kerja seperti biasa, tapi sebuah telepon menghentikan langkahku.
“Kamu mendapatkan tamu… putri duri… lokasi pabrik tua jalan x no xx… berhati-hatilah, dengan target kali ini… dan layani mereka dengan baik…”
“Baik pimpinan…! Saya akan segera layani para tamu…”
Wajahku secara otomatis langsung berubah menjadi serius. Aku melihat kecermin dan melihat betapa dinginnya tatapan mataku. Namun aku tidak mempedulikannya, semua ini demi pekerjaan karena tidak boleh ada kegagalan.
“Baiklah yor… mari selesaikan semuanya dengan cepat sebelum Anya pulang ke rumah…”
Aku langsung berangkat menuju lokasi yang disebutkan pimpinan. Untuk jaga-jaga, aku juga mempersiapkan sesuatu untuk keadaan darurat. Sayangnya aku tidak pernah memperkirakan seberapa banyak jebakan yang mereka buat.
*BOOM…*
Aku berhasil menghancurkan perangkap yang mereka siapkan. Tapi mereka juga berhasil membuat tangan kananku terluka.
‘Aku tidak boleh gagal…!’
“Itu dia…!”
“Si putri duri ada di sana…!”
“Tangkap dia…!”
Aku terus berlari menuju rute pelarian yang sudah aku siapkan sebelumnya untuk menyusun ulang rencana. Namun sebelum aku sampai di rute terakhir, sebuah ledakan kembali terdengar.
*BOOM…*
Aku sangat terkejut karena sumber ledakannya berasal dari rute terakhir. Tempat dimana aku menyiapkan beberapa peralatan untuk rencana cadangan. Aku terdiam beberapa detik dan melupakan tentang musuh yang mengejarku.
‘Bagaimana mereka tahu…!? Padahal aku sudah memastikan keamanan rutenya…!’
*bang…*
Sebuah tembakan mengenai leherku hingga membuat diriku kehilangan kesadaran. Aku kembali mengingat pesan peringatan dari pimpinan ketika pingsan.
‘Berhati-hatilah dengan target kali ini…’
Aku tidak pernah menyangka ada orang yang bersiap untuk menghadapi pembunuh dengan puluhan orang bersenjata lengkap. Bahkan ada beberapa dari mereka yang menggunakan plat besi di bali rompinya. Sehingga senjataku tidak bisa menembus tubuh mereka dengan mudah.
*byur…*
Aku sangat terkejut ketika wajahku tersiram air dingin, hal itu membuatku langsung membuka kedua mataku dan melihat tamuku ditemani beberapa anak buahnya.
“Hahaha… siapa sangka aku benar-benar menjadi target putri duri. aku sejak awal sudah curiga dengan gerak-gerik pemerintah akhir-akhir ini… mereka seakan seakan sedang mencoba memburu diriku.”
Pria yang merupakan targetku kali ini bernama John Gotn, seorang pengusaha swasta yang sudah memiliki banyak kenalan di pemerintahan. Ia adalah sampah masyarakat yang harus segera disingkirkan karena terus menjual obat-obatan terlarang di negara ini secara ilegal. Tubuh john terbilang gendut dengan kulit putih dan tato di dadanya. Aku melihat sekeliling area tempatku ditahan, banyak penjaga bersenjata lengkap yang berjaga. Mustahil bagiku untuk melarikan diri tanpa melakukan persiapan yang matang.
“Percuma saja… tempat ini dijaga oleh pasukan elit yang sudah aku latih selama 5 tahun. Tidak ada yang bisa menyelamatkanmu, tempat ini jauh dari perkotaan… lebih tepatnya ini tempat kami biasa melakukan pengetesan pada obat jenis baru. Jadi tingkat keamanannya sangat terjamin… kecuali, polisi rahasia negara menyerang dengan anggota elitnya.”
“Langsung saja pada intinya…! Apa yang kau mau dariku…? Normalnya kalian bisa saja membunuhku, tapi kalian malah menahanku seperti ini. Seakan kalian ingin melakukan atau mendapatkan sesuatu dariku.”
“Heee… rupanya tahanan cantik kita tidak sabaran…”
“Eh…!? Ca-cantik katamu…! A-aku tidak senang sedikitpun dibilang cantik oleh orang seperti kalian… dasar pengkhianat bangsa…”
“Hahaha…. Begitu manisnya tingkah tanahan kita ini. Aku ini orang yang baik hati, jadi aku akan memberitahumu… dari awal aku memang sudah mengincar putri duri untuk dijadikan bahan ujicoba obat terbaik yang kamu buat.”
*tap bret…*
John yang memegang pakaian yang ada di bagiaan dadaku awalnya aku mengira ia hanya akan melakukan hal mesum. Aku begitu kaget ketika john menarik gaun hitamku hingga robek. Gaunku tercabik hingga membuat pakaian dalamku terekspose dengan jelas. Wajahku terasa panas ketika diriku yang sedang terikat memperlihatkan tubuhku pada para lelaki.
“Wow… pakaian dalam yang sexy… aku menyukainya.”
John berbicara sambil meremas payudaraku yang masih terbungkus bh. Tangan lainnya terasa meraba pahaku, wajahnya terlihat sangat mesum hingga membuatku jijik.
“Kau akan menyesal karena tidak membunuhku John Gotn.”
Aku kembali menatap john dengan tatapan dingin yang bercampur hawa membunuh. Tubuh john langsung merinding karena merasakan ancaman dariku.
“Si-sialan…! Beraninya seekor kucing yang tertangkap jebakan mengancamku… kalian… pastikan memberikan dosis tertinggi pada wanita ini…! Aku tidak peduli dia akan jadi gila atau semacamnya…! Harga diriku lebih penting dari sekedar ujicoba ini.”
“Siap bos… hehehe…”
“Mari kita lihat, apakah kau masih bisa membunuh setelah kecanduan kontol nanti…!”
Aku terkejut dengan ucapan terakhir john yang menyebut kata kontol. Aku langsung mengerti jenis obat apa yang akan mereka berikan padaku. Aku ingin sekali melarikan diri sekarang ini, tapi kesempatannya sangat kecil bila melakukannya sekarang. Apalagi mereka tidak terlihat lengah, mataku langsung terbelalak ketika merasakan tusukan jarim suntik. Mereka menyuntikan cairan merah muda ke dalam tubuhku melalui payudara dan pantatku. Masing-masing payudara disuntik satu dosis, begitu juga pantatku. Sehingga mereka menghabiskan 4 dosis obat untuk tubuhku.
*deg…*
Tubuhku langsung terasa sangat panas, padahal baru beberapa detik aku disuntik oleh mereka. Aku tanpa sadar menjulurkan lidahku keluar dari mulut karena tubuhku terasa sangat panas. Air liurku perlahan menetes dari mulut dan mengalir ke lidahku. Nafasku mulai semakin berat dan aku merasakan vaginaku mulai mengeluarkan cairan hingga membuat celana dalamku basah.
“Hehe… lihat pembunuh seram ini sekarang terlihat seperti kehabisan nafas.”
“Tenang boys… sekarang ini bos belum nyuruh buat nikmatin tubuhnya. Ada juga kemungkinan dia berusaha kabur kalau kita entot sekarang. Jadi lebih baik kita kasih obat perangsang secara rutin dulu…”
Hari pertama mereka mengurungku di dalam kurungan kaca yang berisi gas aneh. Mereka melepaskan borgolku dan membiarkanku di dalam kurungan kaca. Tubuhku terasa semakin aneh dan panas, gesekan pakaian dalamku semakin lama semakin mengganggu. Setelah terkurung di dalam kotak kaca berisi gas aneh selama 1 jam. Akhirnya akupun melepaskan pakaian dalamku dan memainkan kedua puting payudaraku yang terasa gatal.
“Sshhhh… eehhhnnn… aahhhnnn…”
Aku mendesah sejadinya, vaginaku juga terus mengeluarkan cairan cinta karena kenikmatan yang disalurkan payudaraku. Rasanya begitu nikmat, kenikmatan yang luar biasa hingga membuatku lupa diri. Tanganku terus meremas putingku hingga pandanganku menjadi putih dan pikiranku menjadi gelap.
“Oooohhh…”
*crit….!*
Saat mengalami orgasme cairan vaginaku muncrat dengan sangat deras hingga membasahi dinding kaca. Hal itu tentunya membuat para bajingan yang mengurungku semakin senang. Tubuhku yang sudah sangat lemas pun dibawa ke ruangan lain. Mereka mengolesi seluruh tubuhku dengan cairan aneh hingga seluruh tubuhku terlihat berkilau. Mereka melakukannya dengan cepat dan tubuhku juga masih lemas. Jadi aku membiarkan mereka melakukan apapun yang mereka mau. Aku harus menghemat tenaga untuk keluar dari tempat ini.
“Aaahhnnn… sshhh ssshhh…”
Aku terus mendesah semalaman karena kedua tanganku kembali diborgol ketika dimasukkan ke dalam sel. Lalu pada malam hari seseorang datang masuk ke dalam sel tempatku dikurung.
“Gimana rasanya sange terus semalaman…?”
“Aaahhh gatal… tolong… aahhh… garukin memekku… pilin putingku…. Ssshhh….”
Tanpa sadar aku terlihat begitu menyedihkan di depan john yang mengunjungi diriku. Namun tubuhku benar-benar terasa sangat panas dan gatal. Aku sudah mengalami orgasme kecil dengan menggesekkan tubuhku pada kasur dan dinding. Tapi rasanya tetap kurang, berbeda dengan orgasme yang aku rasakan ketika di ruang kurungan kaca.
“Dasar lonte duri…!”
“Oooohhhh….”
Tubuhku langsung tersentak ketika kedua putingku dipilin dan ditarik oleh john. Rasa nikmat yang aku rasakan seperti sambaran petir yang menjalar ke seluruh tubuhku. Padahal aku tidak pernah merasakan seks dengan loid atau pria lain. Tapi pria bernama john ini dengan mudahnya membuatku merasakan kenikmatan yang luar biasa.
*crit…!*
Tubuhku mencapai batasnya dan mengalami orgasme. Vaginaku kembali menyemburkan cairan dengan sangat deras hingga membasahi kasur dan lantai. Mulutku terus menganga ketika mengalami orgasme.
“Dari pembunuh paling ditakuti… sekarang dia sudah menjadi lonte murahan… wajahnya bahkan lebih menyedihkan dari pelacur di pinggir jalan.”
“Haaa haaa… aku… tidak akan kalah… aku pasti akan membunuhmu…”
“Hahaha… mari kita lihat saja nanti siapa yang akan menang… kau yang menjadi wanita lacur dan ketagihan seks atau aku yang akan mati…”
John melepaskan borgol di kakiku dan ia pun mulai melepaskan seluruh pakaiannya. Tubuhku yang sudah telanjang sejak masuk ke dalam sel masih terasa sangat lemas. Aku tidak berdaya ketika john membuka kedua kakiku hingga vaginaku terekspose.
“Memeknya tidak berbulu… bagus sekali… kamu merawatnya dengan baik.”
“A-apa yang mau kau lakukan…!? Jangan berani-beraninya kau…!”
“Hahahaha… rasakan kontol ini…!”
*bret… blesh…*
Mulutku langsung terbuka sangat lebar ketika merasakan sebuah penis masuk ke dalam vaginaku untuk pertama kalinya. Aku merasakan sakit yang bercampur dengan kenikmatan tiada tara dari selangkanganku.
“Lihatlah betapa bahagianya wajahmu ketika kontolku masuk ke dalam memekmu… wahai putri duri.”
Seorang penjaga membawa cermin dan mengarahkannya ke depan wajahku. Aku benar-benar terlihat kacau, aku tersenyum dengan wajah memerah. Lidahku menjulur keluar dengan mata sayu karena aku sudah terangsang. Nafsuku sudah menguasai tubuhku hingga membuatnya tidak bisa dikendalikan.
“Karena kamu sudah melihatnya, sekarang waktunya melakukan eksekusi… kontolku sudah tidak tahan ingin menikmati memekmu yang rapat ini…!”
Aku melihat john mulai menggerakkan pinggulnya hingga membuat penisnya tertarik keluar dari vaginaku.
“Ja-jangan…! Ka-kalau kau lakukan itu…! Aku bis-...”
*plok…*
“Oooohhhh….”
Aku hanya bisa mendesah ketika merasakan sodokan penis menusuk vaginaku dengan keras. Aku tidak pernah tahu melakukan seks akan senikmat ini. Katanya ketika pertama kali melakukannya, kamu akan merasakan sakit. Tapi rasa sakit yang aku rasakan hanya beberapa detik saja, semuanya berganti dengan nikmat.
“Sepertinya obat yang kami berikan sangat manjur… setelah malam ini kau akan jadi wanita yang doyan dientot sama kontol…! Aku akan membuatmu ketagihan dientot…!”
“Tidaakk…. Aku tidak mauuuu uuuhhhnnn… ♥”
‘Gawat… tubuhku sudah benar-benar takluk karena kegagahan penisnya… aku harus melakukan sesuatu… sebelum semuanya terlambat…’
Belum sempat aku mengambil tindakan, mulutku sudah di pasangkan sebuah alat pernafasan yang dipenuhi gas. Seketika itu juga tubuhku semakin lemas, kenikmatan yang aku rasakan menguasai semuanya. Aku tidak bisa memikirkan apapun selain selankanganku.
“Aaahhhh…. Iyaaaahhhh oooohhh tidaaaaakkk ini salaaahhh tapiii uuuhhh… rasanya terlalu nikmaaattt…. Aaahhhnnn…”
“Sebenar lagi semuanya akan semakin nikmat… jadi bersiaplah…!”
*plok plok plok plok plok plok plok plok…*
Gerakkan penis john semakin cepat hingga membuat semua pandanganku menjadi putih dan pikiranku benar-benar blank.
“Aku bakal crot di dalam memek milikmu lonte duri…!”
“Aaahhh iyaaahh entotin dan sembur memek lonte duri ini dengan spermamu… uuuhh aku harus melayani tamu dengan baikk iaaahhnnn…”
“Bagus… rasakan ini…! Peju dari tamumu…! Aku akan membuatmu hamil lonte duri… ooohhhh…”
John mendorong penisnya dengan keras hingga membuat tubuhku tersentak karena sengatan rasa nikmat dari vaginaku tersalur ke otak.
*crot crot crot crot,,, crit crit crit….*
Aku menyemburkan cairan kenikmatan dari vaginaku sebanyak 3 kali hingga tubuhku lemas. Aku hanya bisa merasakan kehangatan di bagian rahimku sebelum akhirnya tertidur. Hari pertamaku di sel tahanan milik john pun berakhir. Namun di hari kedua, aku harus berhadapan dengan anak buah john.
“Hehehe… lonte duri semua tes hari ini sudah selesai… sekarang giliran kami yang nikmatin tubuhmu…”
Ujicoba obat jauh lebih sedikit di hari kedua karena john memberikan izin ke anak buahnya untuk menyetubuhi diriku.
“Tenang saja kami akan memperlakukan tubuhmu dengan baik… hehehe…”
“Iyaa… ayo kemari kami sudah siap… lihat kontol kami sudah ngaceng semua…”
Aku tidak mungkin bisa kembali kalau harus digilir oleh puluhan anak buah john. Akupun mengumpulkan sisa kewarasanku dan melepaskan diri.
*prang…*
Semua orang terkejut ketika melihat aku bisa memutuskan rantai borgol yang mengikat tanganku. Sejak awal aku memang menunggu mereka lengah dan membuat tanganku terikat dengan borgol biasa. Agar aku bisa menghancurkan borgolnya dengan kekuatanku.
“Ba-bagaimana dia bisa lepas…?”
“Bodoh… sekarang yang terpenting kita harus seg-...”
*crat…*
Aku mengeluarkan salah satu senjata cadangan yang aku sembunyikan di rambutku. Sebuah pisau kecil yang lentur pisaunya cukup tajam untuk memotong leher seseorang.
“Semuanya lawan…!”
“Tapi bro… kita sudah telanjang…”
“A… sial…”
*slash…*
Pekerjaanku semakin mudah karena mereka semua sudah telanjang. Seluruh bawahan john yang ada di ruangan tengah pun berhasil aku bunuh.
“Kalian ini kenapa kok berisik sekali… padahal sudah aku kasih ngentotin lonte baru… eh…!?”
John sangat terkejut ketika melihat seluruh anak buahnya sudah tidak bernyawa. Aku yang sedang bersembunyi tepat di atas john pun menatapnya dengan tajam. Lalu aku melancarkan serangan mematikan hingga ia mati tanpa sempat menyadari keberadaanku.
“Misi selesai…”