Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA [Final Sequel] Birahiku

Sekarang kehidupan seksku menjadi membara ini dikarenakan Arya telah memberikan aku puncak kenikmatan dan kepuasan dalam bersetubuh, Arya selalu meminta ku untuk bersetubuh kapanpun dan dimanapun asalkan tidak ada suamiku. Sedangkan bersetubuh dengan suamiku, aku
lakukan hanya sebagai kewajibanku memberikan nafkah batin tapi kalau dilihat dari segi kepuasan aku sangat membutuhkan anak angkatku;Arya. Karena keasyikan aku memberikan tubuh molekku ke Arya, Arya semakin tidak terkendali. Dia menghalalkan apa saja demi kepuasan seks nya.
Seperti pada waktu iti, ketika aku sedang mens, Arya memintaku untuk ngentot tapi aku menolaknya secara halus namun seperti yang kesetanan, arya memperkosa aku.

"Aryaaa, mama sedang mens, sayaang. nanti aja yaaa", kataku

"enggak ma, sekarang arya sedang nafsu2nya, aku ingin ngentot memek kamu, ayaa", balasnya

"tapi mama sedang menstruasi, aryaa"

"aku ga peduli, ayaaa. ayooo buka memek kamuu, jalang", bentaknya

"Aryaaa, janggaaann, ooohhhh", rontaku

Dengan sedikit paksaan akhirnya Arya berhasil mengentot memek aku walaupun dia sedang datang bulan. Arya menarikku dan menghempaskan tubuh bahenolku ke kasur dan dia langsung menerkamku. Bibir aku berusaha dilumatnya namun aku selalu menghindarnya. Karena tidak berhasil akhirnya Arya meremas2 kuat toketku sedangkan tangan yang satu lagi berusaha untuk mengobel2 memekku.

"Ayaaaa, ooohhh, toketmuu, oooohhhh, aku nafsuuu sama kamuuu, mmmsshh", desahnya

"Accchhhh, ooohhh, jangaaann, naaakkk, mmmsshhhh", erangku

"oooossshhhhh, mmmsshhh"

"ssssccchhhhh, aryaaaaa, ooohhhhh", teriaku

Setelah puas bermain dengan toket dan memekku, arya melepaskan celana boxernya, sedangkan aku hanya pasrah dengan apa yang dilakukannya sebab akupun sekarang dilanda birahi karena arya terus menstilumasiku. Dengan kasar dan buas, Arya mengentot memek ku yang sedang mens

Plloookk Plloookk Plloookk Plloookk
Plloookk Plloookk Plloookk Plloookk
Plloookk Plloookk Plloookk Plloookk
Plloookk Plloookk Plloookk Plloookk

"Accchhh, nikmaaattt ayaaaa, ooohhhh, memekkk muuu, aaacchhh", erangnya

"Liiiaatt, ayaaaa, ooohhhh, kontolku adaa daraaahh menss muu, ooohhh, enaaakkk"

"akuu sukaa ngentott memek kamuuu, ayaaa kuuu, mmmsshhh"

"Accchhh, ooohhh, aaaccchh"

Itulah erangan, desahan dan teriakan Arya;anak angkatku, ketika sedang asik mengentot memekku, sedangkan aku sama sekali tidak merasakan kenikmatan seperti arya. Yang ada hanya rasa perih dan sakit di dalam memekku. Sampai akhirnya arya mendapatkan ejakulasi nya di dalam memekku. Darah bercampur sperma mengalir keluar dari memekku, melihatnya aku menjadi illfeel karena aku tidak menyukainya.

Crrrotttt Crrooottt Croooot

"Akuuu munncrrraatttt, ayaaaa, oooooooohhhhh", jeritnya

Kini bagi Arya tiada hari yang terlewati untuk mengentot memek aku itu pun kalo papa sedang tidak ada tapi bila papa ada biasanya kami ngentot bila papa sudah tidur. Entah apa yang ada di pikiran Arya dia hanya peduli dengan nafsu birahinya tanpa mengenal bagaimana perasaan aku bila sudah diperkosanya. Dan entah apa yang harus aku lakukan, membiarkan perlakuan kasarnya terhadapku ato memberi tahukan semua tentang apa yang sudah kami lakukan ke suamiku, aku menjadi pusing, dilema sehingga menjadi beban di pikiranku.

Untuk menenagkan beban di pikiranku kini aku mencari kegiatan lain yang menurutku menyenangkan seperti melihat2 album pernikahan aku dan suamiku, mendengarkan musik, menonton streaming film sampai menata ulang kamar tidurku. Di dalam kamar, melihat2 berkas pentingku karena kecapaian, tak terasa aku tertidur sampai aku tersadar dibangunkan oleh suamiku. Dan celakanya, suamiku sempat melihat berkas2 penting itu. Tamatlah aku, begitu pikiranku. Dengan mimik muka yang menahan marah, suamiku mencecarku dengan berbagai macam pertanyaan dan pernyataan, terjadilah pertengkaran.

"Tidak papa sangka mama berbuat seperti itu ke papa"

"apa salah papa, ma ??", kata suamiku dengan suara meninggi

"Selama ini kamu sudah menbohongi aku", bentak suamiku

"Membohongi apa, papa", kataku

"Pura2 tidak tahu segala", balasnya

"Selama ini aku tidak pernah membohongi kamu, aku selalu terbuka tapi kamu..."

"Kamu memang munafik, ayaa", bentaknya

"tidak papa, aku bukan seperti itu", belaku

"pantesan selama ini kamu susah hamil, susu kamu jadi besar seperti itu, pantat kamu juga"

"munafik kamu, ayaaa", bentaknya lagi

"kenapa papa berkata seperti itu ?", tanyaku iba

"hahahh, malah nanya laggii", potongnya

"Selama ini aku ingin punya anak dari mu tapi kalo kamu seperti ini, kamu ga bakalan punya anak", sambung suamiku sambil melemparkan berkas itu ke aku

"Buat apa kita nikah kalo ga punya anak"

"lebih baik kita cerai saja", kata suamiku

Seletah itu suamiku melangkah ke luar kamar lalu melemparkan cincin pernikahan kami lalu dia membanting pintu kamar dengan keras. Aku hanya bisa menangis mengalami kejadian itu. Tak ku sangka akan mengalami hal yang sangat buruk itu. Semalam suntuk aku menagis di kamar, entah apa yang harus aku lakukan, penderitaanku semakin bertambah.

Pagi pun menjelang, aku bangkit dari tempat tidurku lalu menuju meja makan sambil sarapan pagi, sebelumnya aku mencari2 cincin suamiku yang dilemparkannya tapi tidak aku temukan. Tak berapa lama, Arya muncul dari kamarnya dan menyapaku aku pura2 tidak mendengar dan mengacuhkannya ketika arya menyapa untuk yang ke-3x nya baru aku merespon dengan melihat dan menganggukan kepalaku, tanpa sengaja aku melihat ke tangan Arya dan melihat sebuah cincin yang khas yang aku kenali melingkar di jari manisnya.

Kini hidupku luluh lantah, suamiku pergi entah kemana lalu suamiku hendak menceraikan aku dan Arya selalu memperkosa aku tp entah kenapa
memek dan toketku menerima semua perlakuan Arya. Jiwaku sekarang yang sakit, banyak beban yang terpanggul di bahuku. Belum selesai 1 masalah datang masalah yang lain.Aku sudah tidak kuat lagi. Aku pergi dari rumahku sendiri, entah kemana...
 
Aku menyusuri trotoar jalanan kota kembang ini dengan pikiran yang kacau balau. Jiwaku menerawang jauh entah kemana. Entah berapa kilometer jalan yang ku tempuh sejak tadi pagi, tak terasa malam pun tiba. Semua sudah gelap ketika aku melemparkan pandanganku ke sekeliling, yang ada hanya lalu lalang kendaraan yg tidak begitu ramai di temani cahaya lampu penerangan jalan yg redup. Aku sudah tidak kuat lagi, aku dudukan tubuh ini di sebuah emperan toko yang sudah tutup. Aku sudah tidak memikirkan lagi perutku yang kelaparan yang sedari pagi belum di isi makanan. Tak lama berselang rasa kantuk menyerang, aku rebahkan tubuhku ke lantai emperan toko dan aku terlelap.

Entah berapa lama aku terlelap, tiba2 aku merasakan ada tangan2 yang meremas remas susu ku lalu tangan2 itu berpindah ke memek ku, aku hanya bisa merasakan tanpa bisa membuka mataku. Aku di buat kegelian dan keenakan oleh tingkah polah tangan2 itu, nafsuku bangkit. Aku berusaha sekuat tenaga membuka mataku, apakah ini mimpi atau kenyataan, akhirnya sedikit demi sedikit mataku terbuka dan melihat sesorang sedang menggerayangi tubuh semokku. Telihat dengan samar seorang remaja jalanan sedang jongkok di hadapakanku, tangannya liar dan buas menggeranyangi susu dan memekku. Aku langsung bangun dan berusaha menghindarinya namun usaha itu gagal karena remaja itu langsung menerkam dan menindih tubuhku.

"Heeiii, kamuu mauu apaaa ?", kataku sambil ketakutan

"Diiaamm, bbuuu atoo pisau ini akan menusuk perutmu", jawabnya sambil menghunuskan pisaunya ke bagian perut

Terasa sekali tajamnya pisau itu ketika dia menempelkannya ke bagian perutku.

"Jjjanggaaann sakkiti akuuu, toooolongg", jawabku

"Jangan teriak dan ikuti kemauanku. kalo tidak aku bunuh kamu", ancamnya

"jjjaanggaann, toloong, janggan bunuh saayaa", ibaku

"hehe, baguus, buu", selanya

"aku pengen tubuh kamu, buu", pintanya sambil meremas2 toketku

"jaanggaaan. janggaaan perkosaa ibuuu, ooohhh", jawabku

"uuuhhhhh, susu kamu mantaabbb, bbuuu"

"kenyaaall, lemmbbuutt", katanya

"ooooccchhh, aaacchhhh, janggaaaannn", pintaku

Kini remaja itu menyingkapkan kaos putih ketatku ke atas dan membuka paksa braku sehingga kini bagian atas ku terpampang denga bebas. Udara malam yang dingin menusuk2 susuku di tambah dengan remasan gemas remaja itu menambah birahiku semakin meninggi. Aku hanya bisa mendesah mendapatkan perlakuan itu. Kini remaja itu membuka seluruh celananya dan wooww, kontol nya sungguh besar sekali, berbeda dengan
kepunyaan suamiku dan Arya. Dengan tergesa2 remaja itu langsung menancapkan kontol besarnya ke dalam memekku.

"Aaaaacccchhhhh", desisku

Entah mengapa meskipun sekarang aku sedang diperkosa tapi nafsu birahiku tinggi. Remaja itu dengan menggebu2 mengentot memekku yang sudah basah pula

"ohh, bu, enak sekali memek nya", kata remaja itu

"ooommmcchhh, ssscchhhh, aaacchhh", desahnya menikmati perkosaannya

"Muuaacchh, mmmuucchhh", desah remaja itu ketika melumat bibir sensualku

Aku hanya bisa pasrah dengan semua perlakuannya itu.

"mmmssscchhh, bbuuuu, enak sekali ngewe memek ibu, ooohh", erangnya

Plookkkk Plookkkk Plookkkk
Plookkkk Plookkkk Plookkkk

"ooohhhh, nikkmaattt"

"ngewee memekkk, ooohhhh, aaccchhh", erangnya

Tangan remaja itu kini meremas2 toketku, terkadang pentilku di hisapnya.

"ooooccchhhh, aaacchhh, sssshhhhh"

"mmmmssshhhh", desahku

Aku hanya bisa mendesah dan mengerang tanpa bisa melawan, aku membiarkan birahiku yang bekerja. Cukup lama remaja itu mengentot memekku, sudah 10 menit tapi tidak ada tanda2 dia akan ejakulasi.

"bbuu, memek ibbuuu, semmpiitt, ooohhhh"

"ngenttoottt, aaacchhh, eweaaannn, ooohhh", erang remaja itu

Lalu remaja itu mengeluarkan kontolnya dan menyampingkan tubuhku lalu dia mulai lagi mengentot memekku. Dengan posisi menyamping kini semakin sesak memekku dengan kontol besarnya. Dia pun semakin merem melek dengan seret dan sempitnya memekku.

"aaaccchhh, aaccchhh, aaacchhhh"

"mantttaappp memek ibbuuu, semmmpittt nyaaa, ooohhh", erangnya

Plookkkk Plookkkk Plookkkk
Plookkkk Plookkkk Plookkkk
Plookkkk Plookkkk Plookkkk
Plookkkk Plookkkk Plookkkk

Hanya desahan dan erangan yang keluar dari mulutku. Sejujurnya aku sangat menikmati perkosaan ini, kenapa ? karena sebentar lagi aku mendapatkan orgasme, yaaa, puncak kenikmatan birahii

"aaaaaaaaaaaaaccccccccccchhhhh"

Seeerrrr Seeerrrrr

"kenaappaa, bbuuuu ?", tanya nya

"bbuucaattt yaaa, ooohhhh, pejuhhnyaa banyaaak, mmmsshhh", katanya lagi

Aku tidak menjawag, aku sibuk dengan orgasmeku yang membuat tubuh terasa lemas sekali. Seperti yang kesetanan, kini Remaja itu mempercepat entotannya dan semakin dalam kontol besarnya mengaduk2 isi memekku sampai terasa kepala kontolnya menyentuh dinding rahimku

Plookkkk Plookkkk Plookkkk Plookkkk Plookkkk Plookkkk Plookkkk Plookkkk Plookkkk

"aaacchhhh, enaaakkk, buuuu, meeeemeeekk, ooooohhh", teriaknya

Belum sempat aku istirahat dari gelombang birahiku yang pertama, kini gelombang kenikmatan itu akan datang lagi menuju puncak birahi

"aaaaccchhhhh, ooooohhhhh, aaaaaacchhh", teriaku tanpa malu2

"ooohhh, bbuuu, eeenaakk yaa, teriimaaa pejuuhku, ooohhh", balasnya

"aaaaaaaacchhhhhhhhhhh"

Seeerrrrrr seeeeerrrrrrrrr sssssseeerrrr
Crrrroootttt Crrrrrrroootttttt

Tiba2 penglihatanku buram dan dunia diselimuti gelap gulita. Aku tidak ingat apa2 lagi....
 
Entah berapa lama waktu berjalan berlalu dan entah apa yang terjadi kepadaku yang aku ingat sekarang, aku berada di sebuah ruangan putih seurukan kamarku. Ingatanku sedikit demi sedikit kembali, yang aku ingat terakhir kalinya yaitu aku diperkosa oleh remaja jalanan. Tak lama berselang pintu kamar terbuka dan datang seorang perawat wanita menghampirku dan menyapa.

"Selamat siang, buuu"

"siang, suster", jawabku

"Acchhh, syukurlah, ibu sudah mulai pulih", jawabnya seperti kegirangan

"maaf, suster, emang saya kenapa ?", tanyaku

"Ohh, ga apa apa, koq", jawabnya

"saya diman suster ?", tanyaku

"Maaf, bu. ibu ada di RSJ xxxx", jawabnya

"haaaahhhhhhh, appaaaaa", teriakku

"tenaaang, buuu, teenaang, yaaaa", jawabnya menenangkankulalu aku di kasihnya air minum dan dia menyuruhku untuk minum dulu supaya tenang.

Setelah itu suster menjelaskan dengan detail riwayatku dari pertama datang ke RSJ ini sampe sekarang. Aku mendengarkan dengan seksama
tak terasa air mata meleleh di mataku. Lalu aku bertanya tentang kondisiku sekarang

"sekarang kondisi psikis saya, gimana ?", tanya ku

"Secara keseluruhan kondisi ibu sudah mulai stabil, ini juga berkat dorongan mental dan doa dari seorang pria yang suka mendampingi kami dalam setiap terapi ibu", katanya

"Pria ????", tanyaku

"iyaaa, beliau selalu datang menjenguk ibu. menanyakan kondisi ibu bahkan ibu sempat tidur di pelukannya", katanya

"dia seorang pria yang baik dan perhatian sama ibu", sambungnya

"kami memang sengaja tidak menanyakan jati dirinya karena ada cincin yang melingkar di jari manisnya", sambungnya lagi

"trus kami yakin klo itu adalah cincin pernikahan. yaa seperti yang ibu kenakan ini", katanya

Lalu aku memalingkan penglihatanku ke arah jari manisku dan memang benar ada cincin di situ. Aku mulai berfikir memang aku sudah menikah.

"Sus, sekarang kemana pria itu ?", tanyaku

"Ohh iyaa, katanya dia belum bisa menjenguk ibu karena sedang berada di luar kota", jawabnya

"sudah 5 hari, beliau tidak kemari", sambungnya

"kami yakin kalau beliau itu suami ibu", katanya lagi

Aku mengingat2 kembali masa lalu ku tapi semakin di ingat2 kepala ku menjadi pusing dan suster pun mengetahuinya

"Sudah, bu. ga apa2 nanti juga ingatan ibu pulih kembali", kata suster

Seiring dengan berjalannya waktu, ingatanku kembali pulih, yang pertama aku ingat2 adalah statusku. Yaa, aku mempunyai seorang suami yang aku cintai dan aku sayangi yaitu Armand. Lalu aku ingat2 kembali masa2 bersama suamiku. Sudah 3 hari proses pengingatan kembali memori aku yang telah hilang, sampai waktu itu ada suster yang datang ke kamarku dan memberitahukan kalo ada seseorang yang ingin menemuiku yaitu seorang pria yang selama ini merawatku. Aku penasaran sekali, siapa dia.

"Bu, beliau menunggu ibu di ruang tamu VVIP", kata suster

Aku pun beranjak ke ruangan itu dan akhirnya aku bertemu dengan pria pahlawanku dan aku terkejut sekali ketika mengetahui siapa pria itu

"Maa,Mamaa...", katanya sambil berdiri dan langsung memelukku

"Ohhh, Sayaaangku,....", kataku lembut sambil memeluknya erat

Cukup lama kami berpelukan, lalu aku berucap

"Makasih, Suamiku sayaaang...", kataku

Beliau pun melepaskan pelukannya dan berkata

"Mama, aku...", katanya

Sebelum beliau meneruskan perkataannya, aku tempelkan jari telunjuknya di bibir beliau

"Udah, Cintaku, tak perlu kamu teruskan, aku tahu", kataku memotong pembicaraannya

Lalu kami saling berpandangan lalu memegang tangan lawan dan aku merasakan cincin itu masih melingkar di jari nya.

"Makasih, Armand. Kamu sudah kembali kepadaku"

"Dan cincin ini masih tetap menjadi saksi kita berdua", kataku

"Iya, Sayangg", katanya

"Aku kembali untukmu", sambungnya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd