Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gadis Baliku (Real Story)

Yes..kita jadian!!!

Malam itu, akibat perasaan yang tak menentu membuatku agak kesulitan untuk tidur. Rasanya tidak sabar menanti datangnya esok hari.

Pagi hari aku bangun tidur seperti biasanya, setelah menunaikan ibadah dan mandi, lalu kemudian aku bersiap untuk berangkat. Kupanaskan terlebih dahulu motor tiger 2000 ku, sambil aku sambi mengenakan sepatu.

Seperti biasa aku melintasi jalanan Sunset Road yang masih terlihat hijau asri kala itu, banyak sawah yang masih menghampar sepanjang perjalanan. Jalanan yang terbilang masih sepi dan udara yang masih fresh di pagi hari.

Sepanjang perjalanan aku masih mencoba menebak nebak kira kira jawaban apa yang bakal kudapat. Dan sampailah aku di sekolah pagi itu. Semua nampak masih berjalan normal seperti biasanya. Jam istirahat, merupakan waktu yang sangat kunantikan saat itu. Rasanya hati ini bertambah deg degan saat kulihat jam istirahat kurang dari 5 menit.

"Teng..teng..teng" bunyi lonceng pertanda jam istirahat pertama. Beberapa temanku lantas menuju ke kantin sekolah untuk sarapan pagi. Sedangkan aku masih dilanda kebingungan hendak pergi kemana. Akhirnya kuputuskan untuk nongkrong di halaman depan kelasku. Kulihat Ayu sedang jalan bergerombol bersama beberapa temannya.

"Aahh..tidak mungkin kuhampiri saat ini" pikirku.

Akhirnya jam istirahat pertama kuhabiskan dengan ngobrol bersama teman temanku. Tak lama lonceng kembali berbunyi, semua siswa langsung bergegas memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran berikutnya.

Pelajaran terasa membosankan seperti biasanya. Aku benar benar tidak dapat berkonsentrasi saat itu. Yang kupikirkan hanya 1, bertemu Ayu dan mendapat jawaban darinya.

Waktu istirahat kedua pun sama halnya dengan situasi istirahat pertama, kembali sikon tidak mendukung untuk menemuinya. Rasa malu mengalahkan keberanianku untuk menyambangi kelas Ayu, walau kelas kami saling bersebelahan.

Akhirnya saat pelajaran terakhir, kuputuskan akan menemui Ayu bagaimanapun caranya.

"Teng..teng..teng" kembali lonceng berbunyi, pertanda waktu pelajaran telah berakhir. Sekitar jam 1 siang saat itu. Dengan perasaan gugup, aku bergegas menuju parkiran motor. Kucari letak motor Ayu diparkirkan, dan menunggu kedatangannya di tempat tersebut.

Tak lama, kulihat Ayu datang menuju ke arahku, tepatnya di tempat dia memarkirkan motornya. Detak jantungku semakin berdetak tak karuan rasanya. Namun, mau tidak mau harus kuberanikan diri.

"Hai.." sapaku dengan sedikit malu
"Hai..kok disini?" kata Ayu

"Nungguin kamu" jawabku
"Oya, kenapa gitu?" tanyanya seperti pura pura tidak tahu

"Yang semalem, jadi gimana jawabannya?" tanyaku dengan sedikit gugup
"Oh yang itu..hmm..gimana ya?" jawabnya kembali seolah ingin mempermainkan perasaanku terlebih dahulu.

"Dug..dug..dug..dug" waktu tiba tiba terasa lambat. Suasana hening seketika.

"Hmmm..iya mau" jawabnya dengan tersenyum malu

"Huffftttt..." lega banget perasaanku saat itu.

"Serius?" kembali aku memastikan
"Menurut kamu?" tanyanya balik

"Lah...heehehe" tawaku
"Ya udah..kita pulang yuk" ajakku

Kebetulan perjalanan pulang ke rumah kita searah, dan di hari itu dan berikutnya kita selalu pulang berbarengan, walau dengan motor masing masing.

Dalam perjalanan pulang sembari mengawalnya dari belakang, aku berpikir "Kok habis diterima, malah berasa hilang sensasinya ya. Aku juga udah ga bisa sebebas kemarin lagi berarti dan kudu memperhatikan anak orang juga deh. Ya udah deh aku coba jalanin dulu aja"

Terakhir kali aku pacaran memang saat kelas 1 SMA, dan posisinya saat itu aku ditembak oleh dia, wanita yang sempat menjadi TTM Binorku 2 tahun yang lalu 🤭. Sedangkan terakhir kali aku menembak cewek dan paling berkesan itu, justru saat aku kelas 3 SMP dengan Gadis Bali yang kebetulan berkasta Ida Ayu, walau itu bukan pengalaman pertamaku menembak cewek.

Tak terasa hubungan kami sudah berjalan sebulanan. Seperti pacaran pada umumnya, berantem tentunya menjadi hal yang lumrah dalam hubungan kami. Komunikasi kami lebih banyak dilakukan di luar sekolah, alias melalui telpon rumah. Karena jujur terkadang aku masih merasa malu untuk berbincang di sekeliling teman temanku.

Ciuman pertama kali kami, aku lupa tepatnya kapan dan dimana. Namun harus kuakui, dia sangat lihai dalam berciuman, terlihat dari caranya membalas ciumanku. Yang menurutku kurang lazim, adalah kami hampir tidak pernah jalan bersama ke tempat tempat umum, seperti Mall, Cafe dan sejenisnya. Malam minggu kami lebih banyak dihabiskan di tempat tempat mojok, di pantai sekitaran Sanur.

Seperti misalnya di suatu malam minggu, aku berencana mengajaknya jalan bareng. Dia pun kemudian menjemputku dengan menggunakan mobilnya di pintu gerbang perumahanku. Motorku sendiri kutitipkan di rumah temanku yang masih sekomplek denganku, kemudian aku berjalan menuju pintu gerbang dan menanti kedatangannya, jam 7 malam saat itu.

Ayu datang dengan menggunakan mobil SUVnya berwarna hitam, yang kebetulan aku suka sekali dengan mobil itu saat pertama kali kulihat di jalan. Kebetulan sekali aku mendapat pacar yang memiliki mobil tersebut, dan mengizinkan aku mengendarainya.

"Mmuaaccchhh.." ciuman Ayu kepadaku saat aku baru saja menaiki mobilnya.

"Kita kemana ni?" tanyaku basa basi
"Hmmm.*** tau hehe" jawabnya sambil bergelayutan di pundakku

"Ke Mall yuk" ajakku
"Ga ah..mau ngapain juga kesana..ribet" jawabnya

"Hmm..ya udah kita ke Sanur, mojok hehe" kataku

Mobil pun kujalankan menelusuri jalananan By Pass Ngurah Rai menuju Sanur, tepatnya ke Pantai Matahari Terbit.

Sekitar 30an menit berlalu, dan akhirnya sampailah kita di parkiran Pantai tersebut yang cukup luas. Beberapa mobil kulihat banyak terparkir disana, namun tak kujumpai orang orang tersebut saat aku dan Ayu sampai di pinggiran pantai tersebut.

Kami pun memilih spot yang agak jauh ke pinggir, disebelah Perahu Jukung yang sedang terparkir di daratan pasir. Angin malam berhembus cukup kencang saat itu, membuat tubuh kami terasa sedikit kedinginan. Akhirnya kami pun memilih untuk duduk setelah berjalan beberapa puluh meter menyusuri pinggir pantai.

Awalnya aku mengambil posisi duduk bersebelahan dengannya. Lama lama, karena situasi yang sedari tadi sepi tanpa lalu lalang orang, aku berpindah duduk di belakangnya. Kupeluk tubuh Ayu hingga bersandar di dadaku.

Sambil bercerita, kuselingi dengan mengusap kepalanya dan mencium pipinya. Begitu situasi kurasa benar benar aman, kita pun mencuri curi kesempatan untuk berciuman.

"Mmmuuuaacchh" Ayu menengadahkan kepalanya ke hadapanku untuk menerima ciuman bibirku.

Lama lama karena terbuai dengan suasana, pikiran jahil pun muncul di kepalaku. Aku mulai mencoba meraba raba payudaranya yang selama ini membuatku penasaran. Awalnya Ayu menolak dengan manja, namun akhirnya dia menyerah setelah berulang kali tanpa pantang menyerah aku terus bergerilya di sekitar payudaranya.

Kadang kualihkan perhatiannya dengan cara mencium bibirnya, sembari tanganku mulai menggerayangi dadanya. Lantas karena rasa penasaranku yang kian menggebu, kucoba pelan pelan untuk mulai menyusupkan tanganku ke dalam sela kaosnya.

Agak susah tentunya, karena dia saat itu mengenakan t shirt dengan jaket berbahan katun, belum lagi dengan segala penolakannya setiap kali tanganku berusaha masuk ke dalam kaosnya.

Dengan prinsip pantang menyerah, kucoba berkali kali hingga membuatnya menyerah tanpa syarat. Namun kali ini, kucoba dari arah bawah kaosnya sehingga membuat kaosnya sedikit tersingkap saat tanganku mulai masuk menelusuri bagian perut hingga sampailah tanganku menyentuh payudaranya yang masih tertutup dengan BHnya.

Sebenarnya hal ini sangatlah beresiko, bila sewaktu waktu kedapatan orang yang tak sengaja melihat aktivitas kami.

Dan benar saja, tak lama kemudian muncullah seorang pemuda pantai dengan mengenakan kaos oblong dan celana pendek melintas di hadapan kami.

Bersambung..
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd