Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Gairah di desa tepi hutan

panugatel

Semprot Lover
UG-FR
Daftar
1 Jun 2012
Post
213
Like diterima
1.047
Bimabet
Perkenalkan namaku hendy, umurku menginjak 21 tahun.
Aku berasal dari sebuah daerah di jawa tegah yang masih banyak hutan jatinya. Walapun sejak sekolah di STM aku sudah tinggal dengan nenekku di daerah lain agar bisa belajar ngaji, tapi bagiku tanah kelahiranku tetaplah nomer 1 yang wajib dikunjungi ketika liburan.

Rumah orang tuaku terletak di pinggir jalan raya dimana mamaku mempunyai toko kelontong yang lumayan ramai. Setiap hari aku membantu mamaku melayani pembeli ketika sedang ramai. Dari sekian banyak pembeli ada beberapa cewek yang tinggal tidak jauh dari rumah ortuku. karena memang aku sedang jomblo, sesekali aku mencuri pandang ke mereka.

Dari sekian pembeli cantik, ada cewek yang namanya ani yang tinggal hanya 300 meter dari rumah. Seorang gadis yang berkulit putih, walapun tidak terlalu tinggi tapi sangat menarik bagiku. Berpenampilan sederhana dan terkesan lugu khas gadis pedesaan. Sebenarnya aku sering melihatnya sejak 5 tahun lalu ketika ortuku pindah ke daerah situ. Tapi karena aku jarang disana, jadi belum pernah berkenalan secara langsung hanya tahu namanya dari cerita mamaku tentang tetangga tetanggaku.

Suatu hari di bulan agustus, aku pulang ke rumah setelah merantau ke sebuah kota di Jawa Timur untuk magang di sebuah BUMN selama 1 hampir tahun. Karena belum ada kabar rekruitment perusahaan maka aku tinggal agak lama di rumah ortuku.

Bulan itu adalah bulan Agustus dimana bangsa kita merayakan hari kemerdekaan, seperti biasa di bulan agustus banyak kegiatan lomba 17 an. Tak terkecuali di kampungku. Karena penasaran dengan acara lomba 17 an, sore itu jam 4 sore aku pergi ke lapangan voli yang tak jauh dari rumahku. Sayup sayup terdengar suara lomba dari loud speaker, segera aku beranjak dari rumah dan pergi ke tempat lomba.

Sesampainya di tempat lomba ternyata ada kegiatan lomba panjat pinang, banyak sekali penonton yang melihat lomba tersebut. Sambil menonton aku melihat sekeliling siapa tahu ada orang yang aku kenal. Tidak jauh dari aku berdiri aku melihat gadis cantik yang bernama ani. Aku sempat ragu untuk mendekatinya, tapi kukumpulkan keberanian dan kuhampiri dia.
“Hi, boleh kenal gak?” kataku membuka percakapan.
“Iya” jawabnya sambil tersipu malu.
“Namamu Ani kan?”
“Iya mas” jawabnya sambil tersenyum.
“Mas Anaknya pak burhan kan?”
“Iya hehe” Jawabku
“Lagi liburan kah mas?, kok tumben lama disini”
“Iya an, sambil nunggu panggilan kerja, refreshing di sini dulu”.

Menghadapi gadis polos seperti dia, perlu strategi khusus. Tapi karena aku orang yang suka to the point segera kuutarakan maksudku.
“Oya, nanti malam aku boleh gak main ke rumahmu?”.
Dia berfikir sejenak dan tak lama kemudian menjawab:
“hmmm… boleh kok mas. Tapi ortumu gak marah kah mas?”
“yee emang kenapa harus marah hehe” jawabku

Ortuku lumayan terpandang di daerahku, sehingga banyak orang yang kenal. Sedangkan Orang tua ani dari keluarga sederhana dan aku bisa maklumi kalau dia bertanya seperti itu.

Jam menunjukkan pukul 18.30. Sesuai rencana segera aku berdandan yang rapi, tidak lupa memakai minyak wangi. Tidak seperti biasanya yang pakai pakaian ala kadarnya sehingga mamaku sempet keheranan.
“Wangi banget Hend? Emang mau kemana?” tanya mamaku
“Biasa ma, anak muda. Mau ke rumah temen hehe.”.
“Ya udah makan dulu sono baru berangkat”.
“Nanti aja ma, masih kenyang”.jawabku kemudian..
“Yowis ati2. jangan pulang malem malem yo”.
“Ok ma”.

Karena rumah ani yang tdak terlalu jauh, maka kuputuskan berjalan kaki saja.
Tidak sampai lima menit aku sudah sampai dirumah ani.
“Kulonuwun” ucapku sambil berdiri di depan pintu rumah ani.
“Monggo” Sayup sayup terdengar suara dari ruang tengah.
“O.. mas hendy, mlebet mas” kata seseorang perempuan paruh baya yang merupakan ibunya Ani.
“Ani ada bu?” tanyaku
“Ada mas, silahkan duduk.”.

Aku melihat sekeliling ruang tamu di rumah ani. Walapun sederhana rumah ini lumayan besar khas orang desa jaman dulu. Tak beberapa lama muncul sosok yang aku tunggu tunggu. Seorang gadis sederhana berwajah cantik dengan dandanan ala kadarnya. Kecantikan yang polos tanpa banyak polesan make up. Dia memakai rok panjang dengan kaos lengan pendek sehingga terlihat lengannya yang putih. Selama aku tinggal di desa ini aku jarang melihat gadis berkulit putih, entah karena mungkin cuaca yang jarang hujan atau memang hal lain.

“hi ani, maaf mengganggu ya hehe” kataku membuka pembicaraan.
“Gak kok mas, santai saja” jawabnya polos.

Kami bercerita banyak hal malam itu, dalam upayaku PDKT ke dia. Pembicaraan mengalir begitu saja sesekali diselingi dengan guyonan. Pukul 9 malam aku pamit dan langsung pulang ke rumah.

Entah kenapa malam itu aku sulit melupakan wajahnya, aku bertekat untuk dapat menaklukkan hatinya.
Beberapa hari setelah kunjungan pertama aku memutuskan datang lagi ke rumah ani, dia menyambutku dengan hangat dan kami kembali ngobrol banyak hal seperti waktu lalu, aku akhirnya tahu bahwa dia ternyata sudah punya pacar seorang pemuda dari desa sebelah.

Aku tidak berputus asa dengan keadaan ini. Prinsipkku Sebelum janur kuning melengkung maka dia masih bisa menjadi milik siapapun.

Bersambung

Update KEDUA hal 3
Update KETIGA hal 4
Update KEEMPAT hal 7
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd