Paginya aku bangun jam 4.30 dan segera mandi, makan lalu bersiap-siap sekolah. Ku lihat jam ternyata masih jam 5.00 pasti ibu sebentar lagi bangun, lalu aku buru-buru berangkat sekolah karena malas bertemu ibu.
Akupun dengan cepat keluar rumah, ketika menutup pintu dan ingin berjalan ke arah motor tiba-tiba aku kepikiran ibu, karena baru kali ini engga pamit makanya sedikit sedih.
"Maaf bu aku sekolah dulu ya semoga aku tidak apa-apa dijalan". batinku, aku berjalan ke arah motorku, lalu mengendarainya.
POV MELISSA SANDRA ALYDRUS (IBU ALVA)
Alarm dihpku bunyi, aku lalu mengambilnya dan melihat jam, "Sudah jam 5.15 ternyata" batinku.
Telat lima belas menit aku harus cepat membangunkan Alva karena Angelica sedang sakit, dengan buru-buru berjalan ke kamarnya. Setelah sampai aku lalu membuka pintunya memang anakku tidak terbiasa dikunci.
"Kemana ini anakku yang ganteng". batinku sambil melirik ke semua ruangan dikamarnya
"Ternyata dia tidak ada disini". kataku sambil menuju kamar mandi dan meja makan ternyata tidak ada juga dirinya, aku lalu melihat ke luar dan ternyata pintu tidak dikunci.
"Pasti dia sudah berangkat, tumben bangat dia biasanya baru bangun". batinku.
Perkenalkan namaku Melissa Sandra Alydrus aku sudah lama menjanda karena masih belum melupakan suamiku, sejak dia pergi aku tak pernah main dengan lelaki lain kecuali anakku.
Alva (anakku) wajahnya tampan sekali bahkan akupun sebagai ibu sangat mengaguminya, oleh karena itu waktu dia masih SMP aku melarangnya untuk pacaran, bukan karena takut dia berbuat mesum kepada wanita lain tapi cuma takut ada yang bisa mendapatkan hatinya dan dia melupakan aku sebagai ibunya.
Bahkan sampai saat ini kelas tiga SMA dia masih belum mempunyai pacar padahal wajahnya sangat tampan, tapi malam tadi dia kayanya sedikit marah dengan perkataanku yang bilang bahwa dia "belum dewasa dan tidal laku". Aku tahu ketika dia marah karena warna wajahnya akan merah jika sedang marah.
Aku sebenernya menyesal telah berkata seperti itu tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur, pagi ini terasa hampa karena baru pertama kali dia pergi sekolah tanpa pamit dan tanpa kucium keningnya.
Lalu aku kembali ke kamar dan memikirkan apa yang ia katakan semalam bahwa ia akan membawa wanita kerumah ini, tentu aku akan sangat cemburu melihat anakku yang sangat tampan itu bermain dengan wanita lain apalagi dirumah ini.
Karena tidak mau kepikiran terus karena masalah tadi malam lebih baik aku mandi saja, berjalanlah aku ke kamar mandi. Sesampainya disana aku lalu membuka seluruh pakaianku, ketika semuanya sudah terlepas aku pun lalu melihat cermin.
"Indah juga tubuhku ini, pantes saja kalo lagi belanja atau jalan-jalan dengan anakku banyak yang menggoda". batinku sambil mengelus seluruh bagian tubuhku
seketika aku terangsang dan, "Arrrrrgggggh apa kamu tidak tertarik kepada tubuh Ibumu yang seksi ini sayang". kataku sambil menggesekan tangan di area selangkanganku lalu memasukan jari ke dalam memekku
"Arrrrrrggggh entot mama dengan kontolmu ituuuunaaaak argggggh, jilat puting mama nak, masukkkan kontolmu ke rahim mama nak...... kamu harus mengeluarkan spermamu di memek mama yang melahirkaaaaan kamu naakkk". kataku meracau sambil mengobok memekku dengan dua jari dan tangan satu lagi meremas-remas payudaraku sendiri
"Arrrrggggh enak nak teruuus masukannnn kontolmu nakkkk, ahhhh mama pengen keluuuuuar nakkkk arghhh enaaak". kataku sedikit berteriak
"Criiiiiiit, critttt, criiiiit". aku keluar hanya dalam waktu tiga menit, enak sekali sambil membayangkan kontol anakku gila
Setelah mencari kepuasan oleh tanganku aku dengan lemas membersihkan seluruh tubuhku, gila rasanya keluar semua cairan yang ada di memekku.
Setelah selesai mandi aku melakukan kegiatan dirumah seperti biasa.
BACK TO ALVARO DOMINIC
"Sepi sekali sekolah jam segini, gerbang pun belum dibuka sepertinya" ucapku melihat ke arah sekolahku
"Mending cari warung dulu, lumayan ngopi sambil main hp, buka sosmed buat ngilangin jenuh". batinku sambil mengendarai motorku mencari warung terdekat
Tak terasa hampir setengah jam aku diwarung itu dan ternyata sudah banyak murid-murid SMA ku yang menuju arah sekolah, lalu aku membayar kopi dan sedikit jajananku setelah itu langsung peegi ke sekolah.
Sesampainya dikelas aku terkejut karena sudah ada seorang wanita didalam, "Rajin juga dia jam segini udah disekolah dan buka-buka buku". batinku
