Setelah selesai makan aku pun mencari adikku ke kamar dan menemukan dia yang sedang bermain hp sambil tiduran, ku lihat dia hanya memakai kaos sedikit ketat dan celana pendek.
"Sexy sekali kamu dek". batinku
Aku langsung saja bicara padanya untuk menghilangkan pikiran kotorku.
"Asyik bangat kayanya, lagi chatan sama siapa si sayang". kataku langsung duduk dikasurnya
"Engga lagi ig-an doang". jawabnya
Lalu ia pun duduk sambil bersandar di belakang kasurnya
"Tumben kesini kak". katanya heran
"Cuma mau bilang maaf karena kakak belum bisa balas kebaikanmu sayang, kakak bersyukur punya adik seperti kamu".
"Gapapa, aku juga beruntung punya kakak seperti ini udah ganteng baik lagi, hihi". katanya genit
"Kamu juga sayang cantik, kamu mirip bangat sama ibu".
"Kan anaknya wajar dong". katanya
"Ehiya sayang kamu udah punya pacar sekarang". tanyaku serius
"Belum kak aku engga mau pacaran kecuali". ucapnya terhenti
"Kecuali apa sayang?".
"Hmmm, kecuali". ucapnya kembali terhenti
"Kamu bikin kakak penasaran sayang".
"Kecuali kakak yang jadi pacar aku". katanya dengan cepat
"Ah apaan sii kamu pasti bercanda sayang". jawabku tak percaya mendengar ucapannya
"Serius kak, aku sayang sama kakak melebihi seorang saudara". ia sedikit malu mendengar ucapannya sendiri
Aku sungguh tak menyangka adikku ternyata mencintaiku lebih dari seorang kakak, aku bingung harus ngomong bagaimana.
"Apa kakak tidak cinta padaku?". tanyanya
"Kakak sayang bangat sama kamu dek, tapi kakak tidak bisa kalo harus jadi pacar kamu". jawabku
"Gapapa kak aku tahu pasti tidak akan bisa memilikimu, aku tidak bisa sayang kepada lelaki lain selain kakak". katanya
Aku yang terharu mendegar ucapannya langsung memeluk tubunya
"Makasih sayang, tapi kamu harus punya suami suatu hari nanti". kataku bicara tepat dikupingnya
"Itukan masih lama, sekarang aku maunya kakak jadi suamiku dulu". katanya membalas ucapanku
Kurasakan payudaranya menekan dadaku, besar juga payudara adikku untuk seusianya.
"Kak cium aku dong". katanya berbisik, aku melepaskan pelukanku dan langsung mencium keningnya
"Bukan itunya, bibirnya". protesnya
Aku menolak ajakannya itu, tapi dia malah mencium bibirku.
"Slurrrp, Slurrrp".
Dia terus menjilati bibirku, aku yang sudah terangsang membalas ciuman bibirnya, ku sedot lidahnya setelah puas aku hentikan ciumanku.
"Apakah kamu udah sering melakukan ini?". tanyaku
"Belum pernah kak".
"Tapi kok kamu bisa melakukannya". ucapku heran
"Aku sering lihat video porno yang ada di handphone kakak". katanya
Aku tak menyangka ternyata ia sering menggunakan hpku untuk liat-liat video seperti itu.
Aku yang sudah terangsang padanya lalu membuka kaosnya dan meremas payudaranya.
"Besar sayang kamu seksi". kataku
Lalu ku mainkan putingnya dengan jariku, kulihat ia sedikit kegelian dan mendesah. Melihat ia seperti itu aku semakin bernafsu padanya ku jilati putingnya yang berwarna pink itu sambil ku sedot seperti bayi menyusui.
"Ouggggghhh kak geli". desahnya
Aku semakin cepat saja menjilati payudaranya yang besar itu
"Kamu besar dek kakak suka". kataku berkata disela-sela jilatanku
"Udahhhhh kak geliiiii". ia terus mendesah
Aku yang sudah lupa kalo dia ternyata adalah adikku lalu membuka celananya dan juga celana dalamnya.
Aku lalu turun selangkangannya, tanpa basa-basi langsung kujilati memeknya yang sudah basah itu
"Ough kak itukan jorok". aku tak peduli ucapannya karena aku sudah terbiasa dengan tante sarah
Kujilati terus menerus sampai badannya bergetar karena ingin keluar
"Aku geliiiii mauuuu pipissssss ah kak". erangnya
Aku yang sedang asyik menjilati memeknya pun merasakan ada cairan yang keluar begitu banyak dari memeknya, mungkin ini pertama kali ia diperlakukan seperti ini makanya cukup banyak cairan memeknya.
"Sudah kak aku lemas sekali". katanya seperti orang kecapean, aku yang merasa kasian pun lalu berhenti menjilatinya
Aku yang telah tersadar karena telah berbuat salah padanya langsung meminta maaf.
"Sayang maaf kakak khilaf, kakak tidak bermaksud seperti ini". kataku meminta maaf padanya
"Gapapa lagian ini semua salah adek yang mulai duluan". katanya menyalahkan diri sendiri
"Tapi sayang ini bukan salah kamu kakak yang terlalu bernafsu".
"Bukan kak ini salah kita berdua, jangan menyalahkan diri sendiri gitu dong". ucapannya menenangkanku
"Yaudah sayang kakak keluar kamar dulu ya takut ada yang kesini". kataku
"Iya kak, makasih yang tadi enak kak". katanya
"Sudah jangan bahas itu sayang".
Aku keluar dengan perasaan menyesal sekaligus kentang karena aku sudah sangat terangsang sekali tadi tapi tidak dikeluarkan, aku tidak mungkin menyetubuhi adikku atau memintanya untuk memuaskanku karena sama saja aku merusak masa depannya.
Malamnya jam 8.45 setelah kejadian itu, aku yang sedang tiduran dikamar tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
Aku berjalan ke arah pintu lalu membuka nya, belum sempat aku bicara ia lalu memasuki kamarku lalu menutup pintuku dan menguncinya.
"Ngapain kamu malam-malam kesini besok kan sekolah bukannya ngerjain tugas, segala dikunci lagi". kataku padanya
"Aku mau kaya tadi lagi". ucapnya
"Gila kamu, anggap kejadian tadi itu tidak ada". ucapku tegas padanya
"Tapi enak kak". ucapnya manja
"Tidak kamu itu adikku, keluar sana". ucapku mendorong badannya keluar
"Yaudah kalo tidak mau aku laporin ibu soal kejadian tadi". ucapnya mengancamku
"Kamu mau kakak diusir dari rumah ini". ucapku menatapnya
"Biarin aja lagian adik sendiri dicabulin, yaudah aku keluar". katanya
"Eh, yaudah sana ke kasur". ucapku pasrah karena takut dia bicara pada ibu
Ia pun tersenyum, lalu duduk dikasurku.
"Kalo ibu masuk ke kamar kamu bagaimana melihat kamu tidak ada?". tanyaku
"Tenang aja aku udah kunci pintunya dari luar". sambil menunjukkan kuncinya padaku
"Pintar juga kamu". kataku memujinya
"Iyalah aku gitu, yaudah kak lakuin kaya tadi lagi cepat". katanya menyuruhku
Tak disangka ternyata ia langsung membuka seluruh pakaiannya dan anehnya lagi dia tak memakai daleman sama sekali.
"Kak mau aku jilatin engga punya kakak". katanya, akupun semakin terkejut rupanya dia nakal juga
"Jangan sayang jorok". kataku
"Tadi aja kakak tidak jorok menjilati memekku". katanya nakal
Aku hanya pasrah mendengar ucapannya lalu berdiri ditepi ranjang membuka celanaku, diapun kemudian duduk ditepi ranjang posisi kepalanya tepat menghadap kemaluanku.
"Kamu sudah pernah melakukan ini?". tanyaku
"Tidak pernah aku masih perawan semuanya, aku akan kasih perawanku malam ini untukmu".
"Tapi sayang kakak tidak tega". kataku tidak tega jika perawan dia diambil olehku kakak kandungnya
"Udah gapapa aku senang jika perawanku diambil oleh lelaki yang paling aku cinta". katanya
"Yaudah sayang maaf ya kakak sudah tidak perjaka".
"Gapapa kak, tapi beruntung sekali wanita itu". katanya
"Yaudah sini aku jilatin itunya kakak". katanya lalu memegang kontolku
"Kamu emang bisa?".
"Kan belajar, besar kaya di video-video". katanya memuji ukuran kontolku
Lalu ia pun memasukan kontolku ke mulutnya, ia menjilati kemaluanku tapi aku sedikit kesakitan karena mengenai giginya
"Sayang jangan kena gigi ngilu". kataku
Sekarang ia menjilati kontolku dengan hati-hati, aku lalu memaju-mundurkan kontolku dimulutnya.
Tak terasa 10 menit diperlakukan seperti itu kontolku pun makin tegak dan besar saja merasakat jilatannya, aku menyuruhnya untuk menghisap ia pun hanya menuruti saja keinginanku.
"Iya gitu sayang pinter kamu sekarang". ucapku keenakan
Ia pun mempercepat jilatan dan kocokannya pada kontolku, aku yang sadar akan keluar lalu menyuruhnya untuk berhenti.
"Sudah sayang gantian memek kamu kakak jilatin".
Ia tiduran dengan posisi kemaluannya tepat ditepi ranjang, aku berjongkok dan melebarkan pahanya lalu membenamkan wajahku dikemaluannya.
Dengan penuh nafsu aku menjilati dan menghisap vaginanya, ku jilati bagian luarnya lalu menghisap-hisap klitorisnya.
"Ah kak kamu ngapain itu geli bangat kemaluanku". tubuhnya menggelinjang akibat ulahku
Aku semakin kencang saja menghisap klitorisnya
"Slurrrp, slurrrp, slurrrrp". bunyi suara lidahku dikemaluannya
"Ouuugh kak aku mau pipis lagi". tubuhnya sedikit bergetar
"Yaudah keluarin sayang". kataku
Lalu cairan orgasme nya keluar sama banyaknya seperti tadi laluku hisap cairan orgasmenya, beda sekali rasanya dengan cairan tante yang ini lebih terasa enak.
"Ih kakak jorok hisap cairan kencing aku".
"Ini bukan kencing sayang ini cairan kenikmatan perempuan, kalo lelaki disebutnya sperma". kataku menjelaskan
"Pantes kaya ada geli sama enaknya gitu hihi". ia sedikit tertawa
"Ih keenakan ya kamu". kataku
"Hihi sekarang kakak harus perawanin aku". ucapnya
"Kamu yakin tidak sayang?". tanyaku
"Yakin, cepat keburu ngantuk". perintahnya
"Baiklah kalo gitu lebarkan pahamu". perintahku
Dengan cepat aku langsung membuka bibir vaginanya kemudian ku masukan kontolku dengan perlahan.
"Awww sakiiiiit". ia meringis kesakitan
"Kamu sakit? kakak keluarin lagi ya". ucapku tak tega melihat mukanya kemerahan
"Jangan kak lanjutkan aku bakal tahan kok". jawabnya tersenyum
Lalu akupun kembali menekan kemaluanku ke vaginanya, butuh waktu beberapa menit untukku menjebol perawannya.
"Awwwww kak". ia meringis kesakitan, karena aku telah berhasil menjebol perawannya
Masuklah kontolku di kemaluannya, ku diamkan beberapa saat kontolku dikemaluannya.
"Kak kenapa diam". ucapnya
"Takut kamu sakit sayang".
"Gapapa kak cepat goyangkan". perintahnya
Akupun lalu menggoyangkan pinggulku dengan pelan karena kurasa ia masih kesakitan karena ukuran kontolku yang lumayan besar.
"Owh, awwwwwh".
Mendengar ia mendesah kesakitan akupun langsung menghentikan genjotanku, baru sedetik aku hentikan ia menatapku dengan tajam karena takut akupun menggenjot vaginanya lagi.
"Plok, plok, plok". bunyi kemaluan kami beradu
"Owh yeaaaah kak mmmmph". desahnya
"Ought enak sayang memekmu sempit". kataku memuji kemaluannya
"Iyaaaah terus kak ah mpppph". desahnya kembali
Kurasakan kontolku enak sekali karena vagina adikku begitu rapat, tak tahan oleh kedutan vaginanya aku merasakan kontolku akan keluar langsung kucabut lalu keluarlah spermaku.
"CROT, CROT, CROT". spermaku menyemprot diperurnya bahkan hingga ke payudaranya.
Aku lalu mencium keningnya, sambil mengucapkan terimakasih langsung ku rebahan disampingnya, kulihat ia sedikit menangis.
"Kenapa sayang kamu menyesal ya? kakak bodoh sekali telah merusakmu". aku menyesali perbuatanku
"Tidak kak aku menangis bahagia karena kakak orang pertama yang memperawaniku bukan lelaki lain, kakak jangan menyesal dong". katanya
Aku masih terdiam menyesali perbuatanku sambil menatapnya dari samping.
"Kak aku ngantuk". katanya disela-sela lamunanku
"Yaudah kakak gendong ke kamarmu sayang". tawarku karena tak mungkin aku membiarkan dia berjalan karena mungkin masih sedikit kesakitan
Sebelum menggendong adikku menuju kamarnya aku keluar kamar dulu takut ada ibu atau kakakku, setelah semuanya aman aku lalu menggendong adikku menuju kamarnya.
Setelah sampai dikamarnya aku lalu menaruhnya ditengah kasurnya itu lalu menyelimuti dia.
"Tidur yang nyenyak sayang, night". ucapku
"Iya kak jangan tidur malam-malam ya, night to". kata adikku
"Bye". ucapku meninggalkannya menuju kamarku
