Part 10
Keesokan paginya setelah mandi ku bersiap siap ke sekolah ternyata ku lupa sebagian pakaianku masih ku laundry dan seluruh pakaian dalamku masih ada yg kurendam dan kotor. Alhasil aku berangkat tak memakai daleman langsung mengenakan kemeja putih dan rok hitamku, untung masih tertolong ku mengenakan blezer hitam huhu. Agak risih karena gesekan kain kemeja ke putingku. Seperti biasa diawali dengan upacara bendera dan lanjut ada pengumuman dari kepala sekolah klo hari ini sesi pengambilan foto untuk kelulusan siswa 9 dan foto promosi untuk penerimaan siswa didik baru lagi. Semua tampak antusias termasuk staff dan para guru. Sesi foto foto pun dimulai dari para murid guru staff dan guru dengan murid. Cukup lama sesi foto ini berlangsung karena hanya dikerjakan 2 orang. Hingga menjelang siang hari salah satu fotografer ini menghampiriku dan berkata “permisi bu, boleh tidak nanti stelah selsai ada acara sesi foto sendiri buat ibu, karena ibu cukup menjual disini” . Dengan malu aku menjawab “yah boleh mas klo gtu”, “baik siap bu nanti kita kabarin lagi yah bu”. Mereka pun lanjut dengan tugas mereka masing masing hingga waktu menunjukkan waktu isoma. Setelah itu aku mengajar sebentar memberi materi dan tugas, dipanggilnya kembali aku oleh 2 fotografer tadi “bu tadi kami sudah mencoba survei mencari ruang kosong untuk sesi foto buat ibu agar tidak ada mengganggu dan dapat diedit disesuikan latarnya nanti bu”. Ku jawab “oh yah boleh dimana tempatnya mas?” , “ada di belakang bu mari”. Kami pun menuju ruang belakang. Masuklah aku dan kedua fotografer ini. Aku baru tau ada ruangan kosong ini cukup bersih “apa mereka sudah membersihkannya tadi” batinku. Alat alat pemotretan pun mulai disiapkan. Pertama tama sesi fotoku secara formal menggunakan baju kemeja putihku tadi dibalut dengan blazer dan rol hitamku tak lupa jilbab hitamku. Kemudian lanjut aku disuruh ganti pakaian oleh mereka “bu maaf kami sudah sediakan baju untuk ibu ganti, kami akan menunggu diluar klo sudah slsai ganti bajunya bu”, “ohh oke mas”. Aku pun mengambil baju tersebut dan mulai kutanggalkan seluruh pakaianku kecuali jilbabku dan kupakai baju dari si fotografer tadi yg ternyata baju olahraga murid disini. Kucoba pakai satu persatu dari celana panjang olahraga yg saat kupakai ukurannya sangat sesak buatku sempat menyangkut pada bagian pantatku tapi alhasil bisa kupakai, kemudian kupakai baju olahraga ini yg ukurannya sama kekecilan bagiku sempat kesulitan aku memakainya tp alhasil bisa kukenakan. Sangat sesak rasanya seperti memakai pakaian serba ketat sampai bagian pusarku pun hampir kelihatan apalagi karna aku gapakai BH atau CD hari jadi terlihat menerawang dari bajuku. Baru selesai aku memakai baju tiba tiba mereka masuk ke dalam ruangan “sudah selesai kah bu”, “wooww ibu pantes pakai baju kayak gini seksi hihi” ,”yokk sesi foto dimulai” . Aku terlihat sangat malu membuat putingku sedikit menonjol dalam baju ini. Sesi foto pun berlangsung aku mulai memperagakan pose foto sesuai arahan sang fotografer hingga beberapa gerakan tak sengaja “krekkk” membuat celana bagian bawah pantatku robek ditambah bagian bawah ketiakku jg ikut robek. Tapi seperti tidak ada yg menyadari. Kini aku dipandu foto berdua bersama mas fotografer yg satunya. Awalnya pose kami bergandengan lenganku dirangkul olehnya kadang entah dengan sengaja menyenggol nyenggol bagian samping payudaraku. Kemudian berganti posisi ia membelakangiku merangkulku dari belakang “aww..” aku merasa pantatku sepeti ditekan sesuatu kemudian berganti lagi posisi kami saling berhadapan. Aku diminta untuk saling berhadapan dan merapatkan tubuh. Perlahan payudaraku tertekan olehnya dan ada sesuatu yg menyentuh bagian bibir vaginaku “mmph”. Aku berusaha tetap tenang. Dilanjut sesi berikutnya katanya seperti adegan di film film tubuhku direbahkan kedua tanganku digenggamnya kakiku kurapatkan takut klo ia tahu celana bagian bawahku robek dan ditindihnya tubuhku olehnya “aughh” seperti tersentuh lagi bibir vaginaku oleh sesuatu, “sebentar yah bu tahan, cekrek, oke sipp mantap” . Diangkatnya tubuhku hingga posisiku berpangkuan dengannya saling berhadapan dan diminta untuk menghadap kamera “yak hadap sini ceesss cekrekk, baguss” . Tiba tiba posisinya kini berbaring dan tiba tiba aku mlorot diatasnya “aghkk..” aku terpekik kaget ternyata aku duduk tepat diatas penisnya yg sudah terbuka “hah sejak kapan iya mengeluarkan penisnya”. Ditahannya kedua tanganku dan digoyangkannya pinggulnya membuat penis dan bibir vaginaku saling bergesekan “ahhhh…. Akhhhh…. Ahhh…. “ seketika itu aku langsung panik. Si fotografer yg memegang kamera tadi langsung menghampiriku menyumpal mulutku dengan kain agar tidak berteriak dan langsung meraih kedua tangan kebelakang tubuhku dan mengikatnya. Wajahku pun ditutup dengan sebuah kain topeng seperti perampok tapi hanya disisakan lupang dimulutku saja sambil menggelengkan kepala diangkatnya bajuku hingga kedua payudaraku terpampang jelas dihadapan mereka “wooaahh mantap ini bro, sikattt” diremas remasnya kedua payudaraku oleh 2 orang ini sambil bibir vaginaku masih bergesakan dengan satu pria dibawahku, seketika itu pria yg satu lagi dari meremasi payudaraku kini ikut mengeluarkan penisnya dibukanya sumpalan kain di mulutku dicubitnya hidungku dan “mmmpphhhhh…. Mmmphhhhh….” Dimasukkannya penisnya kedalam mukutku “aooughhh enak skali broo”, “wahh wahh emang mantap betul guru satu ini, semok bohay, ga sia sia dapat job plus plus hari ini kita broo”. Aku pun tak dapat berbuat apa apa, airmataku pun mulai mengalir membasahi penutup wajahku ini. Dengan kondisiku saat ini mulutku yg disumpal penis payudaraku dimainkan dan gesekan gesekan dibibir vaginaku makin intens membuatku “mmmphhh…. Mmmphhhh…. Mmmppphhhh…. “ hanya itu yg bisa kluar dari dalam mulutku tubuhku bergetar tanda cairanku keluar dan “bleesss… argggghhhhhh….” Aku menahan erangan penis itu masuk “wahh mantap btul pokoknya broo memeknya masih sempit jepit banget pokoknya uhhh.. ahhh… “. Gerakanku pun berganti naik dan turun seirama dengan keluar masuk penis pria dibawahku ini “mmmphhhh… mpphhhh…. Ahhhh…. “ dilepasnya sumpalan penis dimulutku dan “ahhhhh…. Tolonggg… tolongg…. Ahhhh…. “ diangkatnya tubuhku hingga terlepas penis yg sblumnya keluar masuk vaginaku “plopp ahhh…“ .” gantian broo” direbahkannya tubuhku ditempelkan penis dibibir vaginaku ditepuk tepuknya diatas vaginaku yg basah ditekan dan digeseknya perlahan membelah bibir vaginaku “ahhh.. plisss.. janggann .. sudahh…” sambil menggelengkan kepala dan “blesss… ahhhh…” masuklah penis pria yg satunya kedalam vaginaku “ahhhh… shhhh… sudahhhh…. Cukupp… ahhhh lepasss… tolongg….”. “Ahhh emang mantep bener broo guru satu ini ga rugi hihi”. “Ayoo broo cepetan aku jg masih pengen lagi ini” . Gerakan kelur masuk penisnya makin intens “ahhh… ahhhh… sudahhh… jangann… tolonhg.. lepasshh… aahhh…” tiba tiba “ bugg! buggg!” terdengar seperti suara hantaman dan “plopp ahhh… “ akhirnya penisnya bisa terlepas dari vaginaku. Tedengar ada seorang pria yg datang menghajar 2 pria yg memperkosaku ini “kurang ajar kalian berbuat hal senonoh ditempt ini, buggg! bugg!”. “Aughhh.. ampun pak tolong ampun huhu”. Aku pun segera merapatkan kedua kakiku. “Sekarang pakai celana kalian masing masing dan saya laporkan kalian ke pihak berwajib.” “Tolong jangan ampun pak tolong” .”hass ikut saya dulu ayo kalian berdua” . Seketika itu suara ruangan menjadi hening. Dan kembali lagi kumendengar langkah kaki mendekat, perlahan ditariknya bajuku kebawah menutupi kedua payudaraku kembali, diangkatnya tubuhku hingga berdiri. Dikenakannya aku jaket oleh orang ini. Entah siapa, dituntunnya aku dengan posisi tangan masih terikat kebelakang dan memakai penutup wajah. Entah dibawanya aku kemana hingga kemudian dituntunnya aku untuk duduk yg kurasa empuk seperti kasur dan ia mulai berkata “dasar bocah bocah sialan, berani beraninya bertindak sperti itu ditempat ini!”. Kemudian disusul dengan suara “cklingg srttt” . Tubuhku pun direbahkannya dan “tenang neng skarang giliranku, aku jg pengen merasakan tubuh neng sperti mereka, entah siapa neng tp disini aman mau berteriak atau mendesah silahkan”. Dilebarkannya kedua pahaku dan ku merasa bibir vaginaku seperti ditepuk tepuk dan mulai menggesek bibir vaginaku. Aku tersadar ternyata pria tadi bicara melepas celananya. Aku pun mulai panik, belum sempat akh berteriak sudah dilumatmya bibirku dengan ganas “mmmphhh….. mmmpphhh….” Bersamaan dengan gesekan penis dibibir vaginaku dan tiba tiba diangkatnya kembali bajuku hingga terpampanglah kedua gundukan payudaraku yg dengan cepat langsung diremasnya dengan ganas “mmmphhh…. Mmmppphhh…. Ahhhh….” Terlepasnya ciuman dibibirku dan “blesss…. aaggkkkhhh…..” penisnya mulai masuk kedalam vaginaku. “Waah ternyata jepit banget memekmu neng, enakk bangettt ahhhh..” .”aaahhh…. Jangann…. Sshhhhh ahhhh sudahhh cukuppp ahhhh….” Gerakan penisnya kian maju mundur memompa vaginaku “aahhh shhhh ahhhh ahhh….” Hingga tiba tiba tubuhku mengejang dan “ahhhh… ahhhh… ahhhh…” aku keluar. Dengan penis yg masih tertancap diangkatnya tubuhku hingga posisiku kini duduk diatas pinggul pria ini. Digerakkannya pinggulnya keatas dan kebawah membuat sodokan di vaginaku makin “ahhh….ahhh…akkhhhhh….kenpa aku malah jd menikmatiii ahhhh….” Gerakannya pun mulai berhenti dan dibalikkannya lah tubuhku diangkatnya pantatku dan didorongnya perlahan tubuhku hingga tengkurap dan “ahhhh…. Ahhhh…. Ahhhh….” Dipompanya vaginaku dari belakang dengan posisi pantat terangkat keatas dan tubuhku diatas kasur “ahhhh… ahhhh… ohhhhh…. Oohhhh… ahhhhh….mmmpphh ahhhh…. Aaahhkkhhhhhhhh….” Tubuhku bergetar aku keluar lagi perlahan aku mengatur nafas “kenapa? Keenakan yah neng jarang disodok sodok yah neng hehe pantes masih sangat jempit hihi” . Aku hanya melenguh “eghhhh….” Diangkatnya lagi tubuhku, sepetinya kini aku berada ditepian kasur dengan posisi penis masih tertancap dipangkunya aku dilebarkannya kedua pahaku dan “ahhhh…. Ahhhh….. ahhhhh…. Ahhhhh…. “ ditambah kedua payudaraku diremasinya tak terkecuali kedua putingku dicubitnya dan dimainkannya “ahhhhh…. Akhhhh…. Sudahhhh… ahhhhhh…. Ahhhh…” akhirnya goyangan pun berhenti dicabutnya penisnya dari dalam vaginaku “plop ahhh..”. Direbahkan kemudian tubuhku dan “blesss… ahhhhh….” Ditancapkannya lagi penisnya kedalam vaginaku “akkkhhhh… shhhh… sudahhh.. cukupp ahhhh….” Dipompanya kembali vaginaku semakin cepat “ahhhhh…. Ahhhhh….ahhhhh….. ahhhh….” Aku merasa takut jika ia menumpahkan cairannya kedalam vaginaku, aku berusaha menggoyangkan pinggulku ke kanan ke kiri agar terlepas dari penis pria ini dan gerakan pun makin cepat “ahhhhhh…. Ahhhhh…. Aahhhh… aaaahkkkk…. “. “Plopp… ahhh… crott crottt crottt… “ . Akhirnya penisnya dapat terlepas dari vaginaku, cairannya pun menyembur mengenai payudaraku dan perutku, akupun mengatur nafas perlahan. Ku merasa penis pria ini masih menempel di bibir vaginaku berdenyut denyut hingga ku dapat merasakan cairain yg mengalir melewati bibir vaginaku. “Sialan kamu bersihkan kontolku ini”. “Blesss… ahhhh…” dimasukkannya kembali penisnya yg masih berlumuran cairan dan dilepaskannya kembali “ploop ahhh..” kumerasa ada yg mengalir hangat dari dalam vaginaku sepertinya vaginaku basah sekali. Ia pun kemudian berbaring disebelahku “huff mantap jg kamu neng nunggu kontolku berdiri lagi kita coba lagi crot di dalam hehe”. Aku pun tak membayangkan akan seperti apa nanti, tiba tiba ada suara dering telpon masuk “yaa pakk sbentar ya kesana”. Setelah itu iya berkata padaku “tunggu sbntar yah aku ada urusan” . Ia pun langsung pergi dan setalah mendengar suara pintu tertutup kembali aku dengan tenaga yg masih lemas perlahan mencoba membungkukkan badan melewatkan kedua tanganku yg terikat kebawah kakiku hingga kini kedua tanganku sudah ada didepan, kulepas penutup wajah ini “hufff akhirnya” . Aku mencoba melihat sekeliling tempat ini sperti kamar dan ada sebuah foto yg tak asing ternyata ini tempat istirahat si tukang kebun sekolahku, keburu ia kembali aku mencoba melepas ikatan dengan gigiku dan akhirnya bisa terlepas “hufff..” hela nafasku. Ku benahi bajuku hingga tertutup kembali kedua gundukan payudaraku walau masih terlihat menonjol kedua putingku yg masih mengeras. Kumengendap perlahan sepertinya aman. Segera ku menuju tempat parkir tuk mengambil motorku. Saat kulihat langit ternyata sudah sangat sore. Segera kuambil motorku dan “astaga kunci motor dan barangku masih dikelas” segera ku menuju kelas secara perlahan. “Huff ini dia” setelah dapat ku segera kembali mengambil motorku dan meninggalkan sekolah ini. Sempat kepikiran sebelum ke kos aku ambil laundryku dulh walau lumayan jauh. Setalah menempuh beberapa menit akhirnya aku sampai dan mengambil laundryku kemudian kini aku otw balik menuju kosku walau hari sudah mulai gelap, dalam perjalanan menuju kosku tiba tiba akh dihadang oleh sekumpulan anak muda “heii siuuwwiitttt cantikk berhenti dulu dong hehe”. “Maaf permisi” . “Widii galak amatt uhuyy” “bodynya mantep broo”. Aku segera menutup kedua payudaraku dengan tanganku, digodanga aku disitu hingga tiba tiba ada yg langsung naik keatas motorku “hah jangan macam macam yah!” .”santai neng aman” dengan panik tiba tiba pria yg dibelakangku menarik bajuku hingga bagian samping dadaku robekk “ahhhh… “ reflek tanganku mencoba melepaskan tarikan tangan pria ini dibajuku tetapi malah membuat kesempatan pria ini dengan cepat menarik sobekan bajuku yg depan dikerutkannya ditengah tengah antara kedua payudaraku, membuat payudaraku terpampang jelas dan dilihat oleh beberapa anak muda disini “woooww montok broo ternyata uhuyyy” . “Aww awas menyingkir kalian!” Sambil ku mencoba menutupi payudaraku tetapi belum sempat aku menutup tanganku sudah diraih pemuda yg berada dibelakangku. Hingga membuat payudaraku menjadi tontonan, secara bergantian mereka meremasi kedua payudaraku tak terkecuali pria yg berada dibelakangku “ahhhhh… ahhhh… “ ternyata ada yg sudah mengeluarkan penis dan “croott… croot” mengenai wajahku “gila kamu bro langsung main coli aja”. Aku mulai berontak salah satu tanganku bisa lolos langsung kuraih kemudi dan tancap gas aku gapeduli lagi. Satu persatu mereka menyingkir dan yg dibelakangku tersungkur kebelakang. “Akhirnya aku sampai di kos” dengan kondisi baju robek dan masih ada cairan pria tadi segera aku masuk kekamar menuju kamar mandi dan membilas tubuhku, sempat aku bersedih dan menangis “kenapa aku ini huhuhuhu.” Setelah itu aku kenakan baju tidurku dan beristirahat diatas kasurku yg empuk