Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Guru Muda Baru

Part 9



Tiba di hari minggu. Aku bersiap siap mengemasi barang barang keperluanku yg mau dibawa ke kosku nanti. Yah aku diantar bersama kedua orangtuaku menggunakan mobil. Karna masih libur di sepanjang perjalanan kadang kita mampir untuk makan bersama menikmati suasana pegunungan karena tempat tujuanku melewati daerah pegunungan yg sejuk dan asri. Akhirnya kami sampai ditempat kosku. Mulailah aku menaruh barang barangku dari mobil kedalam kosku. Menata dikit demi sedikit bersama ayah ibuku. Setelah itu mereka berpamitan meniggalkanku sendiri disini “huff sedih rasanya”. Aku pun lanjut merapikan tempat kosku. Selang beberapa lama “akhirnya beres juga” aku pun kemudian merebahkan tubuhku diatas kasur “huh nyamannya” gumamku. Perlahan aku ketiduran dan terbangun karena mendengar ada kendaran yg datang, aku cek melalui jendela ternyata seorang perempuan yg ternyata tetangga kosku “Ah aku iseng iseng mampir berkenalan ke sebelah lah setidaknya tidak sendiri dikos ini” . Aku pun merapikan pakaian dan kerudungku dan mulai keluar kamar dan mencoba menyapa “haii.. permisi mba” ia menjawab “ehh iya gimana mba”. “Maaf salam kenal sebelumnya aku Hilda tetangga kos baru disini, datang dari jauh karena ada tugas mengajar disini” dijawabnya lagi “ohh iya salam kenal aku Rahmi, ku jg dari jauh kebetulan aku jg dapat kerja sebagaai perawat di klinik dekat sini, kebetulan ini baru pulang dari tugas”. “Ohh iyaa hehe, yaudah mba klo mau istirahat aku pamit balik kekamarku dulu yah mba”. Kami pun kemudian kembali masuk ke kamar kami masing masing. Rahmi ini sama sepertiku berjilbab, badannya bagus terlihat dari pakaian yg ia kenakan tadi agak ketat memperlihatkan tiap lekuk tubuhnya. Lanjut malam hari karena lapar aku mencoba mengetuk pintu kamar Rahmi “tok tok tok” “iyahh” . Aku mencoba mengajaknya makan bareng diluar “mm mau cari makan bareng engga mba?” Tanyaku. Dijawabnya “boleh mba”. Akhirnya kami bersiap siap dan keluar berboncengan cari makan bareng diluar, yah karena lebih lama Rahmi yg tinggal disini aku ngikut ia aja mau makan apa. Akhirnya kami berhenti di tempt makan pinggir jalan yg lumayan rame. Kami pun turun dari motor dan masuk untuk memesan makanan. Banyak mata mata jelalatan yg melirik lirik ke kami. Aku hiraukan dan lanjut ngobrol bersama Rahmi ternyata orangnya asik diajak ngobrol. Kami pun makin akrab dan saling panggil nama satu sama lain sambil ketawa ketiwi. Lanjut makan dan setelah itu kami akhirnya balik ke kamar kita masing masing. Lanjut di hari berikutnya akhirnya hari yg dinanti tiba waktuku mengabdika diri di sekolah tuk yg pertama kalinya “jangan sampai terlambat hari ini, semangat” . Aku pun tiba di sekolah lebih awal hanya ada beberapa guru yg datang. Hari ini jadwalnya ada upacara bendera setelah itu dilanjut mengajar dari kelas 7-9. Ternyata banyak murid yg antusias saat aku mengajar. Kadang ada jg yg mencoba merayu merayuku. Cukup senang aku bisa mengajar dan dekat dengan murid muridku. Hanya sampai jam 2 siang aku mengajar setelah itu aku kembali ke kosku atau jajan makan didaerah sekitar sini. “Huff kadang sebel banyak abang abang penjual yg genit padaku”. Yah kadang klo ada Rahmi kami keluar besama sekedar jalan jalan atau kuliner bersama. Hari demi hari pun berlalu hingga suatu ketika saat malam hari aku mendengar dari kamar sebelah yaitu kamar Rahmi terdengar seperti orang mengobrol dan “akhhhh…. “ dengan samar terdengar suara desahan. Aku pun jadi perasaan dan hanya menempelakan telingaku kedinding antara kamarku dan kamar Rahmi. Desahan itu kian lirih terdengar di telingaku membuatku ikut membayangkan apa yg terjadi dengan Rahmi. “Mmmphhh.. ahhh…” perlahan kuremasi kedua payudaraku dari luar bajuku hingga perlahan masuk kedalam dan memencet mencet kedua putingku. “Mmmphhh.. sshhh..” . Kudengar lagi dari kamar Rahmi “eghh… eghh.. akkhhh…. “. Tanganku yg satu lagi menelisik masuk kedalam CD yg ternyata sudah licin dan basah. Jariku kemudian menggesek gesek bibir vagina mengikuti iringan suara desahan dari kamar Rahmi hingga perlahan ku masukkan jariku kedalam dan keluar “ahhhhh…. Ahhhhh…. Ahhhhh… sshhh…. Mmmppph… ahhhh… “ akupun ikut mendesah keenakan. Cukup lama kuremasi payudaraku dan jariku divaginaku dan “aakhhhh… akhhh… akuu basahhh ahhh… keluarrr… ahhh…” bersamaan suara erangan dari kamar sebelah aku pun mulai melemas dan mengatur nafasku. Tak berselang lama aku mendengar ada seorang yg keluar dari kamar aku mencoba mengintip dari jendela kamar ternyata seorang pria yg segera mengambil sepeda motor dan pergi, membuatku penasaran siapakah ia. Setelah itu kubersihkan vaginaku dan kurendam CDku. Aku pun kembali ke kasur dan perlahan tertidur lelap. Keesokan harinya sebelum ke sekolah aku sempat berjumpa dengan Rahmi dan mencoba menanyakan perihal semalam ada seseorang yg pergi dari tempat ini. Dan setelah Rahmi menjelaskan ternyata pria semalam adalah pacar Rahmi, yah ternyata sudah punya pacar tp sampai berani melakukan hal sperti itu. Aku pun tak melanjutkan pertanyaanku sampai hal privasi sperti itu dan langsung berangkat ke sekolah. Aku senang disekolah banyak hal dan pengalaman yg kutemui dan jg banyak interaksi dengan banyak orang dan murid muridku. Waktupun berjalan begitu cepat, saat pulang sekolah aku kembali dulu ke kosku mengumpulkan semua pakaian kotorku untuk ku bawa ke laundry. Cukup lama ku berkeliling mencari akhirnya dapat sebuah laundry yg lumayan jauh dikosku. Setelah aku kembali ke kosku dan bertemu Rahmi. Ia mengajakku besok untuk jalan bareng ke pasar malam kebetulan katanya ada pasar malam disini besok. Kujawab “yahh boleh deh klo gtu aku ikut aja”. Mmpung besok aku jg libur. Aktivitasku hari ini pun tak begitu banyak akhirnya liburku pun tiba hari ini ku mau menyelesaikan tugasku menilai hasil pekerjaan murid muridku setelah itu siap siap pergi bersama Rahmi ke pasar malam hihi. Akhirnya slesai jg tugasku, ku rebahkan tubuhku sebentar dan segera mandi, kulihat hari jg sudah menjelang sore. Stelah mandi akupun mengenakan baju lengan panjang hitam celana panjang cream, krudungky tak lupa ku memakai cardiganku. Aku pun menghampiri kamar Rahmi. Rahmi pun mmbukakan pintu dan “yokk berangkat” yah Rahmi berdandan spertiku cuma ia pakai kemeja. Kamipun mulai menuju ke acara pasar malam dan ternyata sudah banyak pengunjung yg datang. Aku dan Rahmi pun terkesima banyak wahana hiburan dan jajanan disini. Kami pun mencoba jajanan dulu yg menurut kami menarik dan jarang. Tak halnya saat masukpun kami berdesak desakan dengan banyak orang. Kadang ada yg tak sengaja menyenggol pantat kami atau menyenggol payudara kami huhu. Setelah puas jajajan Rahmi mengajak naik salah satu wahana, aku pun mengiyakan saja. Aku degdegan dan “aaawwww…” wahana ini mulai berjalan berputar berayun naik turun hingga membuatku pusing. Setelah selesai Rahmi masih bisa tertawa dan memapahku berjalan. Kali ini Rahmi mangajakku masuk ke rumah hantu. Awalnya aku menolak karean takut tapi kemudian aku luluh jg dan ikut. “Yahh sesekali lah ku jg belom pernah smoga tidak menyeramkan huhu” . Akhirnya perlahan kami masuk karena tempatnya gelap kami kesulitan melihat arah dan kadang tiba ada sesuatu yg menyeramkan dan mengagetkan kami membuat kami panik dan berusaha keluar dari rumah hantu ini. Akupun tertinggal kehilangan jejak Rahmi dan tiba tiba “ahhh…” ada yg menggenggam pergelangan tanganku dan menarik membekap mulutku “mmmphhhh”. Dipeluknya tubuhku, aku berusaha melepaskan diri tapi kekuatanku tidak sebanding dengan orang ini. Dalam gelap dengan samar aku melihat ia mengeluarkan pisau lipat kecil dan mengancamku “jangan banyak bergerak atau tau sendiri kamu akibatnya!”. Dengan perasaan tegang perlahan ia mengarahkan pisaunya ke arah bawah bajuku dan “krekkkk…” tersobeknya bajuku dari bawah sampai atas tak terkecuali tali BHku pun ikut terputus dan kini tertampanglah kedua gundukan payudaraku ini, “klick klick” kedua tali BHku yg ikut diputusnya dan “mmmmphhhh…. Mmmmpphhh….” Diremasnya dengan ganas payudaraku satu persatu. Dicubitnya cubitnya putingku hingga mengeras membuatku menggeleng gelengkan kepalaku “mmmmphhh… hhhh..” hanya itu yg dapat kluar dari mulutku “dari awal kamu masuk sini aku sudah mengincar toketmu ini, benar benar mantap hehe”. Hingga tiba tiba terdengar suara dering hp yg ternyata milik orang ini. Ia pun segera mengangkatnya dengan kesal dan setelah ada kesempatan ku coba menggigit tangan orang ini dan lari mencari jalan keluar dari tempat ini sambil ku kancingkan cardiganku perlahan menutupi kedua payudaraku “Ceklek” akhirnya aku keluar dari tempat ini dan langsung bertemu Rahmi “Hilda apa yg terjadi, kamu tidak apa apa? ituu bajumu… “ kemudian aku melihat tubuhku “ahh iyaa” cardigan ini tak bisa menutupi seluruhnya masih menyisakan belahan dadaku yg kelihatan segera ku atur jilbab agar bisa menutupi bagian tersebut dan ku jawab “gapapa nanti aku cerita, skarang pulang yukk” karena waktu jg sudah mau menunjukkan hampir tengah malam kami pun akhirnya berjalan menuju parkiran meninggalkan tempat ini sambil ku menahan cardiganku supaya tidak terlepas. Karena putingku masih mengeras terlihat samar menyeplak di cardiganku dan saat keluarpun masih berdesak desakan karena ramai kadang putingku tersenggol atau bergesakan dengan orang yg lalu lalang. Aku sperti mendapat sensasi baru dalam diriku “ahh kenapa aku ini”. Segera kami menuju tempat parkir mengambil motor dan kembali ke kos kami. Sesampai di kos aku langsung pamit ke Rahmi dan kami pun masuk kamar kami masing masing. Ku rebahkan tubuhku sambil kubuka kancing cardiganku dan tertidur. Keesokan harinya ada yg mengetuk pintu ksmar kosku. Dalam setengah sadar kubukakan pintu dan “wooww” ternyata Rahmi yg baru kusadari kedua payudaraku terpampang dan terbuka lebar, sempat aku melihat ada pacar Rahmi melongo melihatku. Segera ku menutup bagian dadaku dengan tanganku dan Rahmi berpamitan padaku “Hilda hari ini ku mau pergi dulu, jangan lupa tu pakai baju hihi” “ahh iyaa hati hati Rahmi” dengan perasaan malu kemudian aku menutup pintu kamar kosku ini “hufff kenapa huhu”. Akupun segera mandi dan yah tak banyak aktivitas hari ini. Ku mencoba mau bertelanjang bulat seharian ni dikamar kosku ini. Akhirnya ku tak mengenakan apapun dan guling gulingan diatas kasur kadang masih terbayang kejadian yg semalam terjadi “ahhh… kenapa aku ini”. Iseng aku berjalan dan membuka kulkas karena sempat ada sayur pemberian ibukku “ahh ini” kudapati sebuah terong kecil kemudian ku ambil lakban. Ku lakban terong ini pada gulingku. Perlahan aku berdiri diatas guling dan duduk perlahan mengarahkan bibir vaginaku pada terong ini hingga tertempel “ahhhh..” ku goyangkan pinggulku perlahan menggesek terong ini “mmmpphhh ahhhh” kucoba sambil meremasi payudaraku dan mencubit cubit putingku “sshhhh aughhh… mppphh ahhh…” hingga vaginaku mulai basah dan licin kumerasa ujung terong ini masuk sedikit kedalam vaginaku “aggghhh…” gerakanku pun berganti naik turun keluar masuk vaginaku “mppphhh shhhh ahhhh” hingga aku mengajang “akhh akhhh akhhh……” .aku pun kemudian berbaring kuarahkan lg terong ini ke arah vaginaku, kupeluk guling ini sambil kakiku melingkar dan kugerakkan perlahan dan “blesss aghhh…. Huum mmmppphh mmphhh shhhh ahhhh enak sekali ahhhh” semakin cepat gerakan pada guling dan “ahhhh akhhhh akhhh….” Aku keluar lagi tubuhku melemas dan tertidur lagi. Saat bangun ku segera merapikan tempat tidurku dan membuang terong yg tadi kupakai segera kumandi setelah itu ada yg mengetuk pintu kamarku dengan masih memakai handuk kubuka perlahan ternyata Rahmi. Ia memberikan oleh oleh dari pergi tadi. Baik banget ternyata Rahmi huhu. Setelah ia berpamit balik ke kamar begitu jg aku langsung pakai pakaian tidurku mulai menikmati oleh oleh dari Rahmi, kebetulan pas banget laper dan setelah itu ku mencari cari materi untuk mengajar besok dan tidur
 
Terakhir diubah:
Part 10



Keesokan paginya setelah mandi ku bersiap siap ke sekolah ternyata ku lupa sebagian pakaianku masih ku laundry dan seluruh pakaian dalamku masih ada yg kurendam dan kotor. Alhasil aku berangkat tak memakai daleman langsung mengenakan kemeja putih dan rok hitamku, untung masih tertolong ku mengenakan blezer hitam huhu. Agak risih karena gesekan kain kemeja ke putingku. Seperti biasa diawali dengan upacara bendera dan lanjut ada pengumuman dari kepala sekolah klo hari ini sesi pengambilan foto untuk kelulusan siswa 9 dan foto promosi untuk penerimaan siswa didik baru lagi. Semua tampak antusias termasuk staff dan para guru. Sesi foto foto pun dimulai dari para murid guru staff dan guru dengan murid. Cukup lama sesi foto ini berlangsung karena hanya dikerjakan 2 orang. Hingga menjelang siang hari salah satu fotografer ini menghampiriku dan berkata “permisi bu, boleh tidak nanti stelah selsai ada acara sesi foto sendiri buat ibu, karena ibu cukup menjual disini” . Dengan malu aku menjawab “yah boleh mas klo gtu”, “baik siap bu nanti kita kabarin lagi yah bu”. Mereka pun lanjut dengan tugas mereka masing masing hingga waktu menunjukkan waktu isoma. Setelah itu aku mengajar sebentar memberi materi dan tugas, dipanggilnya kembali aku oleh 2 fotografer tadi “bu tadi kami sudah mencoba survei mencari ruang kosong untuk sesi foto buat ibu agar tidak ada mengganggu dan dapat diedit disesuikan latarnya nanti bu”. Ku jawab “oh yah boleh dimana tempatnya mas?” , “ada di belakang bu mari”. Kami pun menuju ruang belakang. Masuklah aku dan kedua fotografer ini. Aku baru tau ada ruangan kosong ini cukup bersih “apa mereka sudah membersihkannya tadi” batinku. Alat alat pemotretan pun mulai disiapkan. Pertama tama sesi fotoku secara formal menggunakan baju kemeja putihku tadi dibalut dengan blazer dan rol hitamku tak lupa jilbab hitamku. Kemudian lanjut aku disuruh ganti pakaian oleh mereka “bu maaf kami sudah sediakan baju untuk ibu ganti, kami akan menunggu diluar klo sudah slsai ganti bajunya bu”, “ohh oke mas”. Aku pun mengambil baju tersebut dan mulai kutanggalkan seluruh pakaianku kecuali jilbabku dan kupakai baju dari si fotografer tadi yg ternyata baju olahraga murid disini. Kucoba pakai satu persatu dari celana panjang olahraga yg saat kupakai ukurannya sangat sesak buatku sempat menyangkut pada bagian pantatku tapi alhasil bisa kupakai, kemudian kupakai baju olahraga ini yg ukurannya sama kekecilan bagiku sempat kesulitan aku memakainya tp alhasil bisa kukenakan. Sangat sesak rasanya seperti memakai pakaian serba ketat sampai bagian pusarku pun hampir kelihatan apalagi karna aku gapakai BH atau CD hari jadi terlihat menerawang dari bajuku. Baru selesai aku memakai baju tiba tiba mereka masuk ke dalam ruangan “sudah selesai kah bu”, “wooww ibu pantes pakai baju kayak gini seksi hihi” ,”yokk sesi foto dimulai” . Aku terlihat sangat malu membuat putingku sedikit menonjol dalam baju ini. Sesi foto pun berlangsung aku mulai memperagakan pose foto sesuai arahan sang fotografer hingga beberapa gerakan tak sengaja “krekkk” membuat celana bagian bawah pantatku robek ditambah bagian bawah ketiakku jg ikut robek. Tapi seperti tidak ada yg menyadari. Kini aku dipandu foto berdua bersama mas fotografer yg satunya. Awalnya pose kami bergandengan lenganku dirangkul olehnya kadang entah dengan sengaja menyenggol nyenggol bagian samping payudaraku. Kemudian berganti posisi ia membelakangiku merangkulku dari belakang “aww..” aku merasa pantatku sepeti ditekan sesuatu kemudian berganti lagi posisi kami saling berhadapan. Aku diminta untuk saling berhadapan dan merapatkan tubuh. Perlahan payudaraku tertekan olehnya dan ada sesuatu yg menyentuh bagian bibir vaginaku “mmph”. Aku berusaha tetap tenang. Dilanjut sesi berikutnya katanya seperti adegan di film film tubuhku direbahkan kedua tanganku digenggamnya kakiku kurapatkan takut klo ia tahu celana bagian bawahku robek dan ditindihnya tubuhku olehnya “aughh” seperti tersentuh lagi bibir vaginaku oleh sesuatu, “sebentar yah bu tahan, cekrek, oke sipp mantap” . Diangkatnya tubuhku hingga posisiku berpangkuan dengannya saling berhadapan dan diminta untuk menghadap kamera “yak hadap sini ceesss cekrekk, baguss” . Tiba tiba posisinya kini berbaring dan tiba tiba aku mlorot diatasnya “aghkk..” aku terpekik kaget ternyata aku duduk tepat diatas penisnya yg sudah terbuka “hah sejak kapan iya mengeluarkan penisnya”. Ditahannya kedua tanganku dan digoyangkannya pinggulnya membuat penis dan bibir vaginaku saling bergesekan “ahhhh…. Akhhhh…. Ahhh…. “ seketika itu aku langsung panik. Si fotografer yg memegang kamera tadi langsung menghampiriku menyumpal mulutku dengan kain agar tidak berteriak dan langsung meraih kedua tangan kebelakang tubuhku dan mengikatnya. Wajahku pun ditutup dengan sebuah kain topeng seperti perampok tapi hanya disisakan lupang dimulutku saja sambil menggelengkan kepala diangkatnya bajuku hingga kedua payudaraku terpampang jelas dihadapan mereka “wooaahh mantap ini bro, sikattt” diremas remasnya kedua payudaraku oleh 2 orang ini sambil bibir vaginaku masih bergesakan dengan satu pria dibawahku, seketika itu pria yg satu lagi dari meremasi payudaraku kini ikut mengeluarkan penisnya dibukanya sumpalan kain di mulutku dicubitnya hidungku dan “mmmpphhhhh…. Mmmphhhhh….” Dimasukkannya penisnya kedalam mukutku “aooughhh enak skali broo”, “wahh wahh emang mantap betul guru satu ini, semok bohay, ga sia sia dapat job plus plus hari ini kita broo”. Aku pun tak dapat berbuat apa apa, airmataku pun mulai mengalir membasahi penutup wajahku ini. Dengan kondisiku saat ini mulutku yg disumpal penis payudaraku dimainkan dan gesekan gesekan dibibir vaginaku makin intens membuatku “mmmphhh…. Mmmphhhh…. Mmmppphhhh…. “ hanya itu yg bisa kluar dari dalam mulutku tubuhku bergetar tanda cairanku keluar dan “bleesss… argggghhhhhh….” Aku menahan erangan penis itu masuk “wahh mantap btul pokoknya broo memeknya masih sempit jepit banget pokoknya uhhh.. ahhh… “. Gerakanku pun berganti naik dan turun seirama dengan keluar masuk penis pria dibawahku ini “mmmphhhh… mpphhhh…. Ahhhh…. “ dilepasnya sumpalan penis dimulutku dan “ahhhhh…. Tolonggg… tolongg…. Ahhhh…. “ diangkatnya tubuhku hingga terlepas penis yg sblumnya keluar masuk vaginaku “plopp ahhh…“ .” gantian broo” direbahkannya tubuhku ditempelkan penis dibibir vaginaku ditepuk tepuknya diatas vaginaku yg basah ditekan dan digeseknya perlahan membelah bibir vaginaku “ahhh.. plisss.. janggann .. sudahh…” sambil menggelengkan kepala dan “blesss… ahhhh…” masuklah penis pria yg satunya kedalam vaginaku “ahhhh… shhhh… sudahhhh…. Cukupp… ahhhh lepasss… tolongg….”. “Ahhh emang mantep bener broo guru satu ini ga rugi hihi”. “Ayoo broo cepetan aku jg masih pengen lagi ini” . Gerakan kelur masuk penisnya makin intens “ahhh… ahhhh… sudahhh… jangann… tolonhg.. lepasshh… aahhh…” tiba tiba “ bugg! buggg!” terdengar seperti suara hantaman dan “plopp ahhh… “ akhirnya penisnya bisa terlepas dari vaginaku. Tedengar ada seorang pria yg datang menghajar 2 pria yg memperkosaku ini “kurang ajar kalian berbuat hal senonoh ditempt ini, buggg! bugg!”. “Aughhh.. ampun pak tolong ampun huhu”. Aku pun segera merapatkan kedua kakiku. “Sekarang pakai celana kalian masing masing dan saya laporkan kalian ke pihak berwajib.” “Tolong jangan ampun pak tolong” .”hass ikut saya dulu ayo kalian berdua” . Seketika itu suara ruangan menjadi hening. Dan kembali lagi kumendengar langkah kaki mendekat, perlahan ditariknya bajuku kebawah menutupi kedua payudaraku kembali, diangkatnya tubuhku hingga berdiri. Dikenakannya aku jaket oleh orang ini. Entah siapa, dituntunnya aku dengan posisi tangan masih terikat kebelakang dan memakai penutup wajah. Entah dibawanya aku kemana hingga kemudian dituntunnya aku untuk duduk yg kurasa empuk seperti kasur dan ia mulai berkata “dasar bocah bocah sialan, berani beraninya bertindak sperti itu ditempat ini!”. Kemudian disusul dengan suara “cklingg srttt” . Tubuhku pun direbahkannya dan “tenang neng skarang giliranku, aku jg pengen merasakan tubuh neng sperti mereka, entah siapa neng tp disini aman mau berteriak atau mendesah silahkan”. Dilebarkannya kedua pahaku dan ku merasa bibir vaginaku seperti ditepuk tepuk dan mulai menggesek bibir vaginaku. Aku tersadar ternyata pria tadi bicara melepas celananya. Aku pun mulai panik, belum sempat akh berteriak sudah dilumatmya bibirku dengan ganas “mmmphhh….. mmmpphhh….” Bersamaan dengan gesekan penis dibibir vaginaku dan tiba tiba diangkatnya kembali bajuku hingga terpampanglah kedua gundukan payudaraku yg dengan cepat langsung diremasnya dengan ganas “mmmphhh…. Mmmppphhh…. Ahhhh….” Terlepasnya ciuman dibibirku dan “blesss…. aaggkkkhhh…..” penisnya mulai masuk kedalam vaginaku. “Waah ternyata jepit banget memekmu neng, enakk bangettt ahhhh..” .”aaahhh…. Jangann…. Sshhhhh ahhhh sudahhh cukuppp ahhhh….” Gerakan penisnya kian maju mundur memompa vaginaku “aahhh shhhh ahhhh ahhh….” Hingga tiba tiba tubuhku mengejang dan “ahhhh… ahhhh… ahhhh…” aku keluar. Dengan penis yg masih tertancap diangkatnya tubuhku hingga posisiku kini duduk diatas pinggul pria ini. Digerakkannya pinggulnya keatas dan kebawah membuat sodokan di vaginaku makin “ahhh….ahhh…akkhhhhh….kenpa aku malah jd menikmatiii ahhhh….” Gerakannya pun mulai berhenti dan dibalikkannya lah tubuhku diangkatnya pantatku dan didorongnya perlahan tubuhku hingga tengkurap dan “ahhhh…. Ahhhh…. Ahhhh….” Dipompanya vaginaku dari belakang dengan posisi pantat terangkat keatas dan tubuhku diatas kasur “ahhhh… ahhhh… ohhhhh…. Oohhhh… ahhhhh….mmmpphh ahhhh…. Aaahhkkhhhhhhhh….” Tubuhku bergetar aku keluar lagi perlahan aku mengatur nafas “kenapa? Keenakan yah neng jarang disodok sodok yah neng hehe pantes masih sangat jempit hihi” . Aku hanya melenguh “eghhhh….” Diangkatnya lagi tubuhku, sepetinya kini aku berada ditepian kasur dengan posisi penis masih tertancap dipangkunya aku dilebarkannya kedua pahaku dan “ahhhh…. Ahhhh….. ahhhhh…. Ahhhhh…. “ ditambah kedua payudaraku diremasinya tak terkecuali kedua putingku dicubitnya dan dimainkannya “ahhhhh…. Akhhhh…. Sudahhhh… ahhhhhh…. Ahhhh…” akhirnya goyangan pun berhenti dicabutnya penisnya dari dalam vaginaku “plop ahhh..”. Direbahkan kemudian tubuhku dan “blesss… ahhhhh….” Ditancapkannya lagi penisnya kedalam vaginaku “akkkhhhh… shhhh… sudahhh.. cukupp ahhhh….” Dipompanya kembali vaginaku semakin cepat “ahhhhh…. Ahhhhh….ahhhhh….. ahhhh….” Aku merasa takut jika ia menumpahkan cairannya kedalam vaginaku, aku berusaha menggoyangkan pinggulku ke kanan ke kiri agar terlepas dari penis pria ini dan gerakan pun makin cepat “ahhhhhh…. Ahhhhh…. Aahhhh… aaaahkkkk…. “. “Plopp… ahhh… crott crottt crottt… “ . Akhirnya penisnya dapat terlepas dari vaginaku, cairannya pun menyembur mengenai payudaraku dan perutku, akupun mengatur nafas perlahan. Ku merasa penis pria ini masih menempel di bibir vaginaku berdenyut denyut hingga ku dapat merasakan cairain yg mengalir melewati bibir vaginaku. “Sialan kamu bersihkan kontolku ini”. “Blesss… ahhhh…” dimasukkannya kembali penisnya yg masih berlumuran cairan dan dilepaskannya kembali “ploop ahhh..” kumerasa ada yg mengalir hangat dari dalam vaginaku sepertinya vaginaku basah sekali. Ia pun kemudian berbaring disebelahku “huff mantap jg kamu neng nunggu kontolku berdiri lagi kita coba lagi crot di dalam hehe”. Aku pun tak membayangkan akan seperti apa nanti, tiba tiba ada suara dering telpon masuk “yaa pakk sbentar ya kesana”. Setelah itu iya berkata padaku “tunggu sbntar yah aku ada urusan” . Ia pun langsung pergi dan setalah mendengar suara pintu tertutup kembali aku dengan tenaga yg masih lemas perlahan mencoba membungkukkan badan melewatkan kedua tanganku yg terikat kebawah kakiku hingga kini kedua tanganku sudah ada didepan, kulepas penutup wajah ini “hufff akhirnya” . Aku mencoba melihat sekeliling tempat ini sperti kamar dan ada sebuah foto yg tak asing ternyata ini tempat istirahat si tukang kebun sekolahku, keburu ia kembali aku mencoba melepas ikatan dengan gigiku dan akhirnya bisa terlepas “hufff..” hela nafasku. Ku benahi bajuku hingga tertutup kembali kedua gundukan payudaraku walau masih terlihat menonjol kedua putingku yg masih mengeras. Kumengendap perlahan sepertinya aman. Segera ku menuju tempat parkir tuk mengambil motorku. Saat kulihat langit ternyata sudah sangat sore. Segera kuambil motorku dan “astaga kunci motor dan barangku masih dikelas” segera ku menuju kelas secara perlahan. “Huff ini dia” setelah dapat ku segera kembali mengambil motorku dan meninggalkan sekolah ini. Sempat kepikiran sebelum ke kos aku ambil laundryku dulh walau lumayan jauh. Setalah menempuh beberapa menit akhirnya aku sampai dan mengambil laundryku kemudian kini aku otw balik menuju kosku walau hari sudah mulai gelap, dalam perjalanan menuju kosku tiba tiba akh dihadang oleh sekumpulan anak muda “heii siuuwwiitttt cantikk berhenti dulu dong hehe”. “Maaf permisi” . “Widii galak amatt uhuyy” “bodynya mantep broo”. Aku segera menutup kedua payudaraku dengan tanganku, digodanga aku disitu hingga tiba tiba ada yg langsung naik keatas motorku “hah jangan macam macam yah!” .”santai neng aman” dengan panik tiba tiba pria yg dibelakangku menarik bajuku hingga bagian samping dadaku robekk “ahhhh… “ reflek tanganku mencoba melepaskan tarikan tangan pria ini dibajuku tetapi malah membuat kesempatan pria ini dengan cepat menarik sobekan bajuku yg depan dikerutkannya ditengah tengah antara kedua payudaraku, membuat payudaraku terpampang jelas dan dilihat oleh beberapa anak muda disini “woooww montok broo ternyata uhuyyy” . “Aww awas menyingkir kalian!” Sambil ku mencoba menutupi payudaraku tetapi belum sempat aku menutup tanganku sudah diraih pemuda yg berada dibelakangku. Hingga membuat payudaraku menjadi tontonan, secara bergantian mereka meremasi kedua payudaraku tak terkecuali pria yg berada dibelakangku “ahhhhh… ahhhh… “ ternyata ada yg sudah mengeluarkan penis dan “croott… croot” mengenai wajahku “gila kamu bro langsung main coli aja”. Aku mulai berontak salah satu tanganku bisa lolos langsung kuraih kemudi dan tancap gas aku gapeduli lagi. Satu persatu mereka menyingkir dan yg dibelakangku tersungkur kebelakang. “Akhirnya aku sampai di kos” dengan kondisi baju robek dan masih ada cairan pria tadi segera aku masuk kekamar menuju kamar mandi dan membilas tubuhku, sempat aku bersedih dan menangis “kenapa aku ini huhuhuhu.” Setelah itu aku kenakan baju tidurku dan beristirahat diatas kasurku yg empuk
 
Part 11



Akupun terbangun dipagi hari dan melanjutkan rutinitas seperti biasa, saat tiba disekolah aku merasa agak canggung saat berpapasan dengan bapak tukang kebun walau disapa hanya dengan senyuman. Lanjut dengan tugasku mengajar. Nampak normal sperti biasa sperti tidak pernah ada kejadian apa apa sebelumnya, hingga hari demi hari kulalui sampai waktu liburku silih berganti kadang aku mengajak Rahmi menemaniku pulang ke kota asalku saat libur bebarengan. Sudah hampir sebulan aku tinggal dan mengajar di tempat ini musim pun mulai berganti dari yg siang kadang suasana terik sekali kini terselimuti awan mendung kadang gerimis dan hujan. Saat itu aku baru ingat mengambil baju seragam untukku mengajar setelah selama sebulan. Akhirnya kuputuskan setelah selesai jamku mengajar aku berniat mampir ke tempat jahit yg waktu pertama kali aku datang putingku serasa ditekan tekan huhu. Kini aku datang dan sampai ditempat jahit, ku coba mencari bapak penjahitnya “permisi, permisi” taka lama ada jawaban “ohh ya sbentar, eh neng”. Tanpa basa basi langsung kujawab “pak saya mau ngambil baju seragam yg waktu itu saya kesini”. “Ohh ya… sudah jadi neng sbentar, ini neng”. “Ohh yah makasih yah pak, berapa ini?” . Seketika itu aku langsung membayar dan “bentar neng, gamau dicoba dulu neng sblum pulang, nnti klo ada yg kurang pas bisa saya perbaiki”. Kupikir pikir dahulu tak ada salahnya lah ku coba dulu “permisi pak klo mau nyoba dimana yah?”. Langsung dijawab “didalam sini neng gapapa, saya tak masuk dulu kedalam”. Aku mulai masuk dan kupastikan bapak tadi sudah masuk, kini kuperlahan melepas kancing kemejaku satu persatu karena tadi ku dari mengajar masih memakai baju putih dan rok hitam langsung menuju kesini. Aku berganti di ruang tamu, kutanggalkan kemeja putihku dan terpampanglah kedua payudaraku yg masih dibalut BH. Aku pun mulai mencoba salah satu seragam yg sudah selesai dijahit “yah lumayan pas sih walau agak ketat tapi tak apalah”. Saat ku mulai melepas baju seragamku sambil duduk di kursi ruang tamu ini tiba tiba dari belakang “mmmphhhh… mmmphhhh…” dibekapnya mulutku hinga aku berusaha melepaskan tapi dengan cepat diikatnya kedua tanganku dileher, aku pun mulai berteriak “tolongggh…. Lepaskan aku!” Disumpalnya mulutku dengan sebuah kain dan tiba tiba dikeluarkannya penis bapak ini dari dalam celana pendek miliknya “hehe aku sudah lama menunggu neng balik kesini lagi, ga sabar aku menikmati body mantap neng hehe”. Sambil ku geleng gelengkan kepala berusaha menolak tapi perlahan ia mendekat kearahku mengarahkan penisnya yg sudah tegang kesela sela payudaraky yg masih tertutup BH “hehe maaf ya neng” digerakkannya penisnya naik turun membelah sela sela payudaraku sambil diremas remasinya “mmpphhh mpphhh..” hanya itu yg keluar dari mulutku dan “aughh mantap sekali tetekmu neng besar dan anget ughhh kapan lagi ughh ughhh..” aku merasakan hangat dibagian dadaku. “Sebentar yah neng”. Dibukanya kaitan BHku dan terbukalah kedua payudaraku dengan putingku yg sudah mulai tegang. Diremasinya kemudian tak terkecuali putingku pun ikut dimainkannya “dihisap boleh kan neng, slurrpppp… ahhhh.. mantapp” aku hanya bisa mengerang erang saat putingku mulai dihisapinya “mmmphhhhh…” . Ditempelkannya penis miliknya dan goyangkannya payudaraku secara bergantian yg kiri dan kanan. “Uuuu mantapp neng tetekmu ini, empukkk” . Saat putingku dipencet pencetnya lagi aku tiba tiba mengejang dan “mmphhh mpphh mphhhhhhhh…” aku keluar. “Yah neng udah sange yah udah gak tahan yah hehe”. Ditariknya aku dan dilepaskannya kain dimulutku dan tiba tiba “mmmphhhh slurpppmmphhh… “ dimasukkannya penisnya kedalam mulutku “ughhh mantap kali emutanmu neng, ga sia sia ku menantimu ughhh ahhhh… mantap”. Dipompanya mulutku oleh penisnya dan tak berselang lama “ahhh… ahhh.. ahhh… croottt croott”. Ia memuntahkannya kedalam mulutku dan melepaskannya “uhug uhuggg uhugg…” membuatku terbatuk dan rasanya aneh aku berusaha memuntahkannya dan kulihat iya masih memainkan penisnya dan “crott… crottt.. “ mengenai wajah dan payudaraku “ahhhh… ahhhh.. bener bener mantap”. Penisnya pun kulihat mulai melemas “huff padal aku belom nyoba memekmu neng, tapi yasudah tunggu ni berdiri lagi hehe”. Aku pun bergidik ngeri mendengarnya “tolonggg sudahh lepaskan aku”. “Toktoktok” tiba tiba ada yg mengetuk pintu. “Wah sialan siapa yg tiba tiba bertamu” segera ia memakai celananya kembali dan aku bersembunyi dibalik kursi. Dengan posisi masih terikat dan telentang aku berusaha memotong ikatan dipergelangan tangan dan leherku dengan menggesekkannya ke sudut kursi tamu ini yg masih terbuat dari kayu. Kulihat bapak penjahit tadi masih mengobrol dengan sesorang didepan dan “srrtttt” akhirnya ikatan tali ni lepas. Kumulai membenarkan BHku, ku lap cairan diwajahku dengan kerudungku dan memakai kemeja putihku lagi, tak lupa seragamku ikut kubawa. Perlahan aku menuju pintu keluar dan tanpa berkata apapun aku langsung sedikit berlari dan mulai menyalakan motorku tuk kembali ke kostku.
 
Part 12



Aku merenungi keadaan diriku yg begitu mudahnya tubuhku dinikmati oleh banyak orang, aku sedih, aku selalu menjaga martabat keluargaku yg selalu terpandang yg selalu terlihat baik taat pada agama. Kenapa aku ini huhu. Ohh tubuhku kenapa huhu. Aku memeluk tubuhku sendiri sambil menangis meratapi nasibku. Ku guyur tubuhku setelah itu. Siap siap menuju ke sekolah dengan seragam baruku. Setelah kupakai ternyata emang agak ketat tapi tak apalah. Saat mengajar pun banyak muridku yg sering memandangiku kadang menggodaku terutama murid laki laki. Yah hari hari berlalu mulai sering hujan, kadang saat sendiri di kos aku merasa dingin pengen kehangatan dan pada akhirnya aku hanya memainkan diriku hingga lemas dan tertidur. Sampai di waktu kenaikan kelas tak terasa sudah 3 bulan aku disini, banyak murid murid yg berbondong bondong menyelesaikan tugas yg belum selesai sampai kadang aku pernah memergoki ada murid yg mengikutiku saat pulang mengajar. Dan suatu ketika saat kupulang dan saat itu jg cuaca mendung aku kembali ke kosku. Belum lama aku berbaring diatas kasurku tiba tiba ada yg mengetuk pintuku, saat kubuka ternyata murid muridku yg berjumlah 3 orang Aldi, Dodit, Irvan. Aku pun kaget “loh kalian kok bisa sampai sini?” Mereka menjawab “maaf bu kami terlambat mengumpul tugas jd tadi kami ngikutin ibu dari belakang.” “Ohh yah ibu terima nanti ibu koreksi, masuk dulu, kalian naik apa kesini.”. Dodit menjawab “anu bu Aldi pakai sepeda karena lumayan jauh, Irvan dan saya jalan kaki bu karena tidak terlalu jauh bu hehe” . Akupun tersenyum melihat tingkah mereka yg lucu dan mempersilahkan masuk terlebih dahulu. Aldi kemudian nyeletuk mau ke kamar mandi “permisi bu mau numpang kamar mandi dimana yah bu”. Aku antar ia menuju kamar mandi dibalik kamarku ini, setelah itu kembali menemui 2 muridku yg lain. Baru mau aku tawarin minum tiba tiba Aldi sudah kembali dari kamar mandi dan mereka izin berpamitan padaku “maaf bu kami izin balik dulu yah bu keburu hujan”. Kujawab “weh iya baru mau tawarin minum, yaudah hati hati yah”. Setelah kumenutup pintu kurebahkan tubuhku lagi diatas kasur mengingat besok libur jadi sekarang santai santai dulu sebentar. Akupun kemudian beranjak bangun dan melucuti pakaianku tuk segera mandi, terdengar suara gemuruh dan hujan mulai turun. Selesai mandi kulilitkan handuk pada tubuhku dan rambutku. Saat ku akan berganti pakaian dilemari seketika itu aku bingung karena kunci lemari tuk membuka lemariku tidak ada dan aku baru ingat sebagian jemuranku terkena air hujan. Alhasil aku hanya berlilitkan handuk ditubuhku dan rambutku. Aku mencoba mencari kunci lemariku tak membuahkan hasil. Tiba tiba ada pesan masuk dihp ku dan saat kubaca ternyata pesan dari Dodit bahwa meninggalkan pakaian dikasur untuk ku pakai. setelah itu aku lihat pakaian yg ditinggalkan Dodit ternyata hanya sebuah BH dan CD tipis dan kecil. Saat kucoba kupakai hanya menutupi bagian lingkar putingku dan bagian bawah rambut vaginaku masih terlihat sedikit “Apa aku harus keluar dengan seperti ini?”. Aku mencoba menghubungi Rahmi tuk meminjam baju dan celana. “Tok tok tok” kubuka dan kuintip ternyata Rahmi yg katanya “kebetulan aku mau berangkat kerja shift ni kemeja sama celanaku pakai dulu aja aku buru buru”. Kujawab “makasih Rahmi hati hati”. Kulihat ada beberapa panggilan masuk dan pesan dihpku dari Dodit. Segera kupakai kemeja yg lumayan cukup ketat yg kucoba kututupi dengan jilbabku, tak lupa kupakai celana panjang yg agak kesulitan ku pakai dan ternyata yg kupakai adalah celana legging. “Mau apa mereka ini sebenarnya, apa mereka yg membawa kunci lemariku huh!” segera ku ambil motorku dan menuju lokasi yg sudah dikirimkan di hpku.
 
Part 13



Tak cukup jauh kini kusampai ditempat yg kutuju sesuai arahan map dihpku. Tepat didepan rumah yg cukup luas. Aku segera mengetuk pintu dan sudah disambut oleh Dodit, Aldi dan Irvan. Mereka pun mempersilahkan aku duduk. Dengan canggung aku pun duduk dan dipersilahkan minum terlebih dahulu. Mereka tampak tenang seperti tidak pernah terjadi apa apa. Setelah selesai minum tak berselang lama aku mulai berkeringat, nafasku mulai terengah, ku merasa gerah lalu mereka pun berkata “gimana Bu, kok berkeringat kalo gerah dilepas aja bu bajunya.” Aku mulai merasa gelisah seperti nafsuku mulai keluar. “Atau perlu kami bantu Bu tuk buka bajunya Bu hehe.” “Ahhh” sambil kumenahan bajuku mereka perlahan mendekat dan berusaha melepas kancing kemejaku satu persatu dan ditariknya paksa kini terpampanglah kedua payudaraku yg masih tertutup BH yg kecil ini. “Waaaw dalemannya sekarang bagus Bu, menggoda hihi”. “Kami sudah lama mengincar ibu saat kejadian foto bersama waktu itu, tapi baru kita memberanikan diri sekarang hehe gausah malu bu tenang aja”. Aku berusaha menutupinya dengan kedua tanganku tapi segera celanaku ditariknya oleh Aldi hingga terlepas “wihhh ni jg dalemannya sampe ga muat Bu dipakai Ibu hihi”. Mereka kemudian satu persatu menggerayangiku “ahhh aww hentikannn sudahhh sshhh ahhh”. Ditariknya kedua tanganku oleh Aldi dan Irvan ke belakang dan diikatkannya dibelakang punggungku. Dodit pun kemudian mengambil sebuah cream yg entah apa, dioleskannya ke bagian payudaraku dan vaginaku. Dilepasnya aku kemudian dengan kondisi masih terikat dan memakai daleman yg serba mini ini. Aku merasa cream yg dipleskan di payudaraku dan vaginaku mulai bereaksi. Rasanya tiba tiba putingku terasa berkedut kedut mengencang dan vaginaku terasa hangat dan gatal. “Ahhh… apa yg kalian lakukan!…”. Ditariknya BHku ini hingga terlepas “aaww..” . “Waaww udah tegang amat Bu putingnya hehe”. Aku yg masih bersimpuh kemudian mereka pun langsung mengeluarkan penis mereka. Disentuh sentuhkannya ke payudaraku dan mengenai putingku. Rasa geli enak dan nikmat menjalar keseluruh tubuhku “aoouhhh…. aahhh….” . “Hehe gimana Bu enak bukan ramuan dari kami hehe”. Diangkatnya kemudian tubuhku ditariknya CD miniku hingga terlepas “aww…” keluar sebuah lendir dari vaginaku “udah basah aja Bu hehe”. Dido pun pergi dan kembali lagi membawa sebuah timun dilakbannya dilantai. Ditariknya tubuhku hingga posisi vaginaku tepat diatas timun tersebut dan “ahhhh…” bagaikan tersengat sekujur tubuhku mengejang dan aku seperti mengompol “wuihhh dah ga tahan yah Bu hihi” aku bersimpuh dengan vaginaku yg menempel diatas permukaan timun. Rasa geli dan enak menjalar ditubuhku. Dibiarkannya aku dengan posisi seperti itu. Sambil mereka memainkan penis mereka masing masing kucoba menggerakkan tubuhku yg membuat vaginaku bergesekan dengan timun itu “ahhhh… shhhh… ahhhh…” membuatku malah pengen bergerak lagi “ahhhh… shhh ahhhh… ahhhh..”. “Sepertinya guru kita menikmatinya hehe”. Gerakanku makin cepat “ahhh.. ahhhh… ahhhh…blesss… akhhhhh….” Ujung timun itu sedikit masuk ke vaginaku membuatku mengejang dan keluar tuk kedua kalinya. Kuatur nafasku perlahan “hufff hufff”. Bebarengan dengan mereka mengeluarkan cairan masing masing “agkhhh terima ini Bu.. croottt croott croott ahhh…” banyak mengenai dibeberapa bagian tubuhku. Tiba tiba ada suara kendaraan datang. Dodit langsung berkata “sialan sepertinya bapakku pulang”. Aldi langsung menyahut “katamu rumah sepi aman”. Mereka langsung mengenakan celana mereka masing masing aku pun langsung perlahan mencoba berdiri dan mencari tempat sembunyi. Entah apa yg terjadi setelahnya, aku masuk kedalam kamar dan membuka sebuah lemari dengan kedua tanganku yg masih terikat dibelakang, akupun bersembunyi didalamnya. Entah berapa lama sampai aku tertidur di dalam sini. Perlahan aku mencoba mengintip keluar dari celah celah lemari. Sepertinya sepi dan aman. Aku mencoba keluar melihat sekeliling. Saat aku melihat jendela ternyata hari sudah menjelang sore dan saat keluar dari kamar dengan posisi aku masih telanjang dan tanganku terikat dibelakang terdengar suara orang mendengkur didepan. Aku mengendap perlahan mencoba mengintip. Ternyata ada seorang bapak bapak tertidur diruang tamu dan hanya mengenakan sarung “apa beliau bapaknya Dodit, lalu kemana perginya mereka kok kelihatan sepi”. Aku mencoba mengendap perlahan mencari kunci motor dan kemejaku. Tak kunjung ketemu, seketika itu saat kulihat bapak Dodit berguling ke kanan kulihat kunci motorku disana. Blum sempat kuambil posisi beliau kembali telentang dan terlihat beliau sedang menggaruk sesuatu dari balik sarung hingga saat beliau melebarkan pahanya tertariklah sarung beliau hingga membuat penis beliau keluar terpampang jelas didepan mataku. “Aku harus bagaimana ini mengambilnya”. Aku menunggu beliau sampai merapatkan pahanya kembali tapi malah beliau memainkan penisnya hingga tegang. Dan saat merapatkan pahanya kembali mau tidak mau aku perlahan naik diatas beliau dan berjongkok mencoba meraba kunciku dengan tanganku yg masih terikat dibelakang. Perlahan aku meraba semakin dalam hingga vaginaku yg masih sedikit basah menempel di penis beliau. “Aahh apa yg harus kulakukan, kunciku masih belum jg kutemukan”. Hingga aku bergeser lagi membuat kepala penis itu berada tepat dilubang vaginaku “ahhh.. “ aku mencoba meraba lagi “akhirnya ketemu”. Saat aku mencoba meraih dan menggapai kunciku, agak kugeser tubuhku kebelakang dan “ahhhh blesss… “ kumenahan bibir bawahku terpekik kaget, setengah penis beliau tertancap ke dalam vaginaku. Aku mulai goyah dan perlahan seluruh penis beliau masuk kedalam vaginaku “mmmphhhh ahhh…” aku mencoba memotong ikatan ditanganku dengan kunciku malah membuat getaran divaginaku “mmphhhh mppphh…” aku mencoba menahan agar beliau tidak bangun. Cukup lama karena kesulitannya aku memotongnya sambil menahan rasa ini divaginaku. Kulihat beliau sperti mau bangun. Dan “ahhhh…” ditahannya pinggulku oleh tangan beliau dan meracau “ohhh memekmu sempit” dengan mata yg masih teroejam sepertinya beliau mengigau tapi “mmmmmmhhhh… mmhhh… ssshhhh…. “ tubuhku naik turun mengikuti tangan beliau hingga akhirnya tanganku bisa lepas dari ikatan. Perlahan ku coba melepaskan dekapan tangan beliau dari pinggulku. Tetapi tangan beliau kini malah mencengkeram pantatku dan mempercepat gerakan divaginaku “mmmphhh ammmppphhhahhha ahh shshh aahhh ahhhh… aku tidak kuat lagi dan ahhha hhhammppp ahhhh… “ tubuhku mengejang dan aku keluar lagi. Aku mengatur nafas dan kurasa tangan beliau sudah melemas kulepaskan perlahan. Aku mencoba berdiri dan “plopp ahhh…” vaginaku basah sekali. Kulihat penis beliau masih tegang. Aku mengendap endap mencari kemeja dan celanaku disetiap sudut ruangan. Akhirnya ketemu ternyata berada dikamar Dodit. Hari mulai gelap, setelah kupakai lekas aku menuju motorku dengan hati hati. Kuberhasil menyalakan motor dan berjalan menuju ke kostku kembali.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd