Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Here Come The Sun [Update chapter 7]

Gates_

Semprot Kecil
Daftar
4 Dec 2020
Post
51
Like diterima
326
Terakhir diubah:
Chapter 1: Girl

Matahari sudah tenggelam jauh meninggalkan kota Jakarta, kios-kios serta pertokoan pun sudah tutup. Kantor-kantor yang sibuk pada siang hari perlahan sepi ditinggalkan pekerja yang pulang untuk melepas lelah dan akan kembali esok hari. Tapi ini bukanlah akhir untuk kota Jakarta. Pada saat matahari terbenam disanalah kehidupan malam Jakarta mulai menggeliat.

Sekarang sudah hampir tengah malam, tepatnya jam 11.00.

Dalam kamar sebuah hotel mewah di Kawasan Menteng, aku sedang mencumbui seorang gadis yang baru saja aku kenal. Namanya Chika, dia memiliki wajah yang cantik. Matanya membuatku terpana. Rambutnya yang Panjang dan tubuhnya yang semampai membuat hatiku takluk. Setelah aku mengobrol dengannya, aku mengetahui dia baru berumur 19 Tahun. Dan sangat kebetulan sekali, dia fansku.

Fans? Ya benar.

Biar aku perkenalkan sedikit tentang diriku. Namaku Recky. Umurku 25 tahun. Pekerjaanku adalah seorang musisi. Dulu aku adalah seorang gitaris sebuah Band terkenal, Namanya MasterPlan. Kesuksesan karirku ada pada Band itu. Tur keliling dunia, memecahkan rekor penjualan album, uang yang banyak, dan juga gadis-gadis yang cantik dan seksi selalu menemani kami kemanapun kami pergi. Namun, Kami memutuskan untuk membubarkan band tersebut. Sekarang aku mencoba untuk membuat sebuah solo project, Aku membuat band dengan nama Strawberry Fields dimana diriku menjadi gitaris sekaligus lead vocal. Aku tidak suka untuk menyanyi solo, jadi aku membentuk sebuah band meskipun yang lain hanya session player.

Aku bertemu dengan chika Ketika aku sedang berada disebuah bar setelah aku mengisi acara festival musik sebelumnya. Waktu itu aku sudah menghabiskan beberapa gelas minuman dan beberapa pil obat penenang. Harus kuakui, aku kecanduan terhadap minuman beralkohol dan obat-obatan. Ketika sedang minum dan sedang menikmati efek dari obat-obatan yang aku konsumsi, Chika menghampiriku dan mengajaku berkenalan. Dan saat mengobrol aku mengetahui bahwa dia adalah salah satu fansku dan yang membuatku kaget dia masih berumur 19 tahun. Dia sangat cantik dan menawan. Dan obrolannya pun bisa menyesuaikan denganku. Dan kamipun terus menikmati obrolan dengan meminum alcohol. Malam pun semakin larut, dan gelas yang kami habiskan semakin bertumpuk.

“You look so beautiful, chik” kataku. Lalu aku mendekatkan wajahku ke wajahnya, dan kamipun mulai berciuman. Keadaan kami yang mulai meninggi karena pengaruh alcohol membuat ciuman ini terasa sangat panas. Tanganku pun tidak tinggal diam. Tanganku mulai menggenggam lehernya dan satu lagi menggenggam pinggangnya. Setelah beberapa saat aku berinisiatif untuk menyudahi ciuman ini. Aku lalu aku berbisik ke chika, “Kita lanjutin dihotel yah”

Kemudian akupun beranjak dari kursi dengan menggenggam tangan chika.

Ketika sedang membayar bill tagihan, akupun menelpon supir pribadiku untuk bersiap didepan bar. Jika aku keluyuran malam, aku memang selalu membawa supir karena aku pasti pulang dalam keadaan mabuk berat. Tubuh chika sudah memeluk erat tanganku.

Setelah didepan pintu depan bar, mobilku sudah siap dan langsung saja aku masuk. Tentunya aku duduk dibelakang Bersama chika.

“Ke Hotel Yang di Menteng ya pak” kataku kepada supirku.

“Siap Pak” supirku mengiyakan.

Didalam perjalanan, Aku dan Chika saling berciuman didalam mobil. Ciuman ini semakin panas Ketika kami mulai saling menggerayangi. Sopirku pun tampak memindahkan spion tengah supaya bayangan aku dan chika tidak terlihat dan mencoba untuk berkonsentrasi untuk mengemudi.

Sesampainya di depan Hotel akupun menyuruh supirku pulang dan menjemputku esok pagi. Aku dan chika segera masuk hotel dan memasuki lift. Aku sudah memesan hotel ini sebelumnya.

Didalam Lift akupun berbisik kepada chika “malam ini akan sangat Panjang, dan kamu hanya menjadi milikku malam ini, chika.”

Akupun menatap wajahnya lalu mencium chika saat didalam lift. Aku mendorongnya ke sudut lift kemudian aku mulai menaikan kakinya ke pinggangku. Lalu aku mulai mencium lehernya.

“SSSSSHHHHHH ahhh” Chika mendesah.

Tidak lama pintu lift pun terbuka. Akupun beranjak keluar dari lift dengan chika yang masih berada dalam gendonganku.

Setibanya didepan pintu kamar, aku menurunkan chika sejenak. Lalu aku membuka pintunya. Setelah pintunya terbuka aku Kembali menggendong chika dan menciumnya. Setelah dekat Kasur aku menyandarkan tubuh chika keatas Kasur, akupun tetap berada diatasnya.

Chika lalu berbisik kepadaku “Tubuhku malam ini akan menjadi milikmu, ka Recky”.

Lalu akupun Kembali mencium chika.



“Slurp..slurp..slurp..ahh”.



Nafas kami terengah-engah. Tanganku mencoba menelusup dari bawah kedalam kaos hitam ketat yang dipakai chika. Lalu tanganku menemukan payudaranya yang masih terbungkus oleh BH. Tanganku pun sibuk untuk mencari pentilnya dan setelah kutemukan aku mencoba untuk memilinnya sambal bibirku mencium leher dan tengkuknya.



“Ahhh iyaaah disana Ka” Chika mendesah keenakan



Chika semakin mendesah. Setelah beberapa saat, aku pun beranjak untuk melepaskan kaos hitam lengan Panjang yang dipakai oleh chika. Lalu terpampanglah tubuh indah chika serta payudaranya. Akupun membuka BH serta celana jeans chika. Di tubuh chika sekarang hanyalah G-String hitam.

Akupun berusaha untuk melepas kemeja serta kaos yang kukenakan. Chika pun membantu membuka kancing serta resleting celana jeansku dan menurunkannya. Tampaknya, chika memang cewek yang cukup berpengalaman dalam sex. Setelah celana dalamku diturunkan dan dilemparkan ke sembarang tempat oleh chika, akhirya chika bisa melihat penisku yang sudah tegang sedari tadi. Sebelum tangan chika menggenggam penisku, aku sudah duluan menerkam chika. Aku menjilat-jilat leher serta tengkuk chika. Tanganku sibuk untuk meremas payudara chika.

Akupun mencupang leher chika, dan tentunya akan bertambah hingga malam ini usai. Setelah lehernya berhasil aku cupang. Jilatanku bergerak kebawah menuju payudaranya. Aku menjilat sisi luar payudara sebelah kanan chika terlebih dahulu lalu menuju pentil chika.



“slurp..slurp..slurp…ccmmmpph..cmmph” Aku menjilat lalu menyedot pentil payudara chika sembari payudara satunya tidaklupa aku remas menggunakan tanganku.



“AAAAHHHH….. enak ka…. Terusin… ahhh” Desah chika yang semakin membuat birahiku naik.



Akupun bergantian menjilat dan menyedot pentil chika seakan semuanya miliku yang tidak mau aku lepaskan. Tak lupa juga aku memberikan tanda cupang ke payudara chika.



“Ahhh kaa…. Terus…ahhh”. Chika terus mendesah tidak karuan.



Setelah puas dengan payudaranya. Akupun Kembali turun menjelajahi tubuhnya. Aku menjilati bagian perutnya. Kulihat chika merem melek serta mendesah keenakan.



“Ahhh kaa..” Begitu desah chika



Tak lama aku menjilat bagian perutnya. Kemudian aku turun mengendus g-stringnya yang sudah lembab.Kemudian akupun menurunkan lalu melepaskan g-string milik chika.

Kulihat sejenak vagina milik chika, bersih dengan bulu kemaluan yang tercukur rapih memperlihatkan bentuknya yang mirip sandwich serta warnanya yang pink.



“Ahh ka recky kenapa diliatin ajah ahh” desah chika mengaburkan lamunanku



Akupun langsung menggesek vaginanya dengan tanganku kemudian aku mulai menjilati klitorisnya.



“Ahhh.. ka.. jago banget sih jilatnya..ahh” desah chika mengalun dengan manja.



Akupun semakin mempercepat jilatanku.Tanganku sekarang sedang memegang pinggul chika. Sementara tangan chika sendiri tengah sibuk untuk memegang dan meremas rambutku. Aku berhasil membuat chika keenakan.

Chika tidak tahan lagi, nafsunya semakin besar seiring semakin cepatnya jilatanku pada bibir vagina dan klitorisnya. Chika akhirnya mengeluarkan cairan orgasme. Chika sedikit bergetar. Cairan itu mengenai wajahku. Akupun berhenti menjilat vagina chika lalu mendekatkan jariku kepada bibir vagina chika yang sudah orgasme

“AHHHH……” suara desahan chika Ketika sudah orgasme.

Akupun bangkit dan menyodorkan jariku yang basah karena cairan vagina chika. Lalu chika pun mengemut jariku dengan nakal.



“Plopphh…” terdengar suara Ketika jariku keluar dari kuluman bibir chika.



Akupun berdiri sejenak dari Kasur untuk menemukan bungkus rokok dan koreknya. Setelah menemukannya, akupun Kembali menuju Kasur dan mencium kening chika yang telah duduk bersender lalu akupun ikut duduk, akupun menyelimuti bagian bawah kita berdua. chika menyender disampingku lalu memeluku dan merebahkan kepalanya pada dadaku.



Aku menawari chika rokok, diapun mengambilnya. Lalu akupun membantu menyalakan rokoknya. Lalu aku pun mulai menyalakan rokok miliku.



“Malam masih Panjang sayang, istirahat dulu yah” ucapku. Lalu akupun Kembali mengesap rokokku.
 
Terakhir diubah:
Chapter 2: Oh! Darling

Setelah menghabiskan rokok kami masing-masing. Kamipun saling bertatapan lalu chika pun mendekatkan bibirnya ke telingaku dan berkata, “Lanjut yah… Sekarang bagian aku muasin kaka.”

Kemudian chikapun mencium daun telingaku, akupun mendesah kegelian.

“ahhh…chik…geli”

Setelah sudah puas menciumi telingaku, chika pun memindahkan posisi badannya sekarang duduk dikedua pahaku. Lalu secara otomatis penisku yang tegang bergesekan langsung dengan bibir vaginanya yang sudah Kembali basah. Chika pun iseng menggesekan bibir vaginanya pada batang penisku.

“Ahhhh….” Desah kami berdua sambal memejamkan mata setelah chika menggesekan bibir vaginanya pada batang penisku.

Kemudian chika mendekatkan bibirnya pada bibirku, kamipun berciuman. Kedua tangan chika memegang daguku sementara tanganku memegang pinggangnya.

“Slurp…slurp..mmmppphhh….ahhh” suara ciuman kami berdua beserta desahannya mengisi penuh kamar hotel ini.

Kemudian chika mengarahkan ciumannya kepada leherku. Chika mencium leherku, mengendusnya, menjilatinya, lalu tidak lupa mencupang leherku.

“ahhhh… cupangnya jangan di leher chik..” pintaku kepada chika.

Kemudian chikapun Kembali menurunkan ciumannya ke bagian dadaku kemudian chika pun menjilat putingku.

“Ahhh chik..ahhh” desahku.

Chika dengan gemasnya menjilat putingku kiri dan kanan secara bergantian. Aku dibuat kelonjotan oleh servisnya kepada tubuhku. Setelah melumat seluruh bagian dadaku, chika semakin menurunkan ciumannya. Chika mencium perutku lalu semakin kebawah menuju batang penisku. Chika mendengus-denguskan hidungnya mengelilingi pangkal penisku. Lalu chika menjilat biji zakarku secara bergantian.

“Ahhhh… nikmat chik.. terusin” desahku tak tertahankan.

Chika menghentikan jilatannya pada biji zakarku dan tangannya pun memegangi penisku. Wajah chika yang mungil didekatkan kepada penisku.

“Gede juga ya ka…muat gak yaahh…hihihi” Kata chika sambil menatapku chika lalu memberikan senyuman manis kemudian menggigit bagian bawah bibirnya. Ahhhh…. Sungguh nakal sekali ekspresi wajahnya. Nafsuku semakin meningkat dibuatnya.

Tangan chika mulai mengocok batang penisku, dengan sangat lembut tangan chika mengurut-ngurut batang penisku. Lalu chika langsung mengulum kepala penisku.

“Cplak…cplak… gloogh…glooogh” suara mulut chika yang sedang mengulum penisku. Tampak penisku tidak masuk sepenuhnya kedalam mulut chika, mungkin hanya setengahnya.



“Ahhh… enak banget chik..” Desahku menahan kenikmatan yang diberikan chika.



Malam ini memang akan menjadi malam bercinta yang sangat Panjang untukku dan chika.



“Slurp..slurp..slurp”

“Ah chika… youre the best ever…youre doing great..”



Chika semakin sibuk menyedot penisku sembari mengocok dengan tangan mungilnya. Rambutnya sangat berantakan. Akupun merapikan rambut chika dan memegang rambutnya sambil terus memperhatikan sekaligus menikmati chika yang sedang mengulum penisku.



Lalu chika menjilati kapala penisku. Jilatan chika semakin liar selayaknya sedang menjilat es krim yang sedang meleleh. Kepala penisku kemudian dicium lalu dilumuri ludah oleh chika. Kemudian chika juga mencium dan mengulum kedua biji zakarku.



“Ahh… Nikmat banget chik.. ahh” desahku tidak karuan sambil tetap memegang rambutnya yang indah. Chika Kembali mengulum penisku dan chika makin menyedot kuat dan mempercepat kulumannya.



Sesekali tangan chika pun menyentuh vaginanya yang mungkin semakin basah setelah melakukan rangsangan dan blow job kepadaku. Dan ternyata chika cewek yang iseng. Dia menggigit sedikit penisku dan aku langsung reflek menjambak rambut yang sedari tadi kupegang lalu aku mendorong kepala chika agar kulumannya semakin dalam melumat penisku.



Chika pun terlihat kehabisan nafas dan mulai tersedak lalu mulai memukulkan tangannya pelan ke paha ku. Aku berusahan menahannya sebentar sehingga chika pun semakin berontak. Tak lama aku pun membebaskan dorongan tanganku. Chika pun mengap-mengap mengambil nafas.



“Ahhh.. ka.. jahat banget sih..haaa” kata chika sambil kehabisan nafas

“Lagian iseng banget sih pake acara gigit kontol segala” Balasku tertawa.



“Abis kontol kaka gemesin sih” chika menjawab.



Aku lalu mengangkat tubuh chika untuk Kembali ke pelukanku. Jemari dan tangan chika masih tetap mengelus-elus penisku. Aku lalu membaringkan tubuh chika. Akupun menyelipan tanganku kepada vagina chika.



“Basah banget chik..” kataku kepada chika

“Ahhh… sange banget aku ka” balasnya



Akupun melumat bibir chika yang telah menyervisku dengan begitu luar biasa. Jariku memberikan stimulasi kepada vagina chika dengan menggeseknya, sementara tanganku satu lagi memegang leher samping chika. Tangan chika pun tak tinggal diam. Satu tangannya masih menggenggam erat penisku dan mengurutnya dengan perlahan dan tangan satunya sedang meremas-remas payudaranya sendiri.



“Slurp..slurp..ah…” suara desahan kami berdua.



Aku menggunakan tiga jariku untuk mengobok-obok vagina chika. Jari telunjuk dan jari manis kuletakan pada bibir vaginanya sementara jari tengahku bertugas untuk menyisir bagian tengah vaginanya. Mulai dari bagian bawah sampai ujung klitoris aku jelajahi semuanya. Obokan jariku semakin cepat. Vagina chika semakin becek.



“Ahh..kaaa… lebih dalem lagi ka…ahhh” Desah chika sekaligus memberi perintah kepadaku untuk menyodok vaginanya lebih dalam menggunakan jari tengahku. Akupun mulai menyodoknya.



“Ahh… enaaak… ka..iyahhh…disitu… ah..”



Chika semakin menggila karena permainan jariku. Sekarang kedua tangannya telah sibuk untuk meremas dan memilin putting kedua payudaranya sendiri. Ciuman kami pun sudah terlepas. Aku sedang memandangi wajah sange chika yang semakin menjadi. Lenguhan dan desahannya semakin keras terdengar. Hal itu menjadikan diriku semakin terburu nafsu pula.

“Ahhh..ka..aku mau nyampe lagi..ahhh..” teriak chika dalam desahannya.



Akupun semakin mempercepat jariku untuk menyodok vagina chika. Akupun Kembali melumat bibir chika yang warna lipsticknya sudah memudar digantikan oleh nafsu yang sudah di ubun-ubun. Tanganku yang tadi menganggur aku gunakan untuk membantu meremas payudara chika. Tangan chika tiba-tiba memeluk tubuhku. Menggerayangi punggungku sejadi-jadinya.



“slurp…slurp..slurp..”

“plok..plok..plok..plok”



Chika menggelinjang dan bergetar hebat sambil mencengkram punggungku sangat erat. Ciuman kami terlepas. Jariku yang berada di vagina chika sangat basah. Akupun menghentikan aktivitas jariku membiarkan chika merasakan orgasmenya sambil tetap mengendus pangkal leher dan payudara chika dengan lembut.



“Ahh… enak banget ka..ahh” lenguh chika manja.



Setelah gelombang orgasmenya selesai. Aku kemudian bangkit kemudian menyodorkan penisku ke wajah chika.



“Emut dulu chika sayang” perintahku kepada chika



Chika pun menuruti permitaanku untuk mengemut penisku agar Kembali tegang maksimal. Jariku masih bermain dengan vagina chika meskipun temponya lambat untuk memberi stimulasi agar vaginanya Kembali basah. chika masih fokus mengemut penisku sambil menatap nakal. Tatapannya itulah yang membuat penisku Kembali tegang maksimal.



Akupun memerintahkan chika untuk berhenti mengemut penisku. Akupun mencari dompet yang ada dalam celanaku. Setelah aku temukan dompetnya, aku merogoh isi dompet untuk menemukan kondom. Aku selalu menyiapkan beberapa kondom didalam dompetku. Setelah kutemukan kondomnya.Aku serahkan ke chika.

“Pakein ya sayang”perintahku dengan manja. Lalu dia mengambil kondom itu dan menjilat bungkusnya mecoba menggodaku dengan ekspresi sange nya. Kemudia dia membuka bungkus dan memakaikan kondomnya ke penisku.
 
Chapter 3 : Twist and Shout

Sesudah chika memakaikan kondom ke penisku, akupun langsung menuju selangkangan chika. Chika sudah terlentang. Dia mengangkangkan kedua kakinya.

“Ka… pelan-pelan yaaah, soalnya punya kakak gede banget” kata chika memohon padaku.

“Siap chik” sahutku

Aku pun mengarahkan penisku pada vagina chika. Tangannya memegang penisku untuk membimbing menuju ke liang kenikmatan miliknya. Ketika kepala penisku mulai memasuki bibir vagina chika, ekspresi chika perlahan berubah. Mulutnya mulai terbuka dan matanya mulai merem melek.

“Ahh ka pelan-pelan ka” pinta chika sambil mendesah.

Akupun berdiam sebentar, lalu mulai sedikit memaju mundurkan kepala penisku pada bibir vagina chika. Setelah vagina chika sudah semakin basah, akupun mendorong penisku lebih kedalam. Dan akhirnya seluruh batang penisku bisa memasuki vagina chika



“Blessss…..”

“Ahh ka penuh banget ah” desah chika

“Ahh chik sempit banget” sahut ku sambil mendesah



Akupun mulai memaju mundurkan penisku dengan pelan. Batang penisku yang sudah tegang maksimal itupun menggesek keluar masuk vagina chika yang sempit ini. Vaginanya yang sempit membuat kenikmatan yang luar biasa pada penisku. Nafsuku semakin membuncah tinggi dibuatnya. Akupun makin menaikan tempo genjotanku. Chika pun membalas dengan menggoyang dan memutar pantatnya yang membuat kenikmatan dari persetubuhan ini semakin nikmat.



“Cleep..cleep..cleep..cleep..plook..plook..plook..plook”. Begitu suara batang penisku yang bertabrakan dengan vagina chika.



“Ahhh… ka… terus kaa.. enaaak.. ahh..”

“Tubuhku milik kaka mala mini.. ahh..”

“Ahh.. ka..terus.. nikmat.. ahh”



Begitulah racau chika yang membuatku semakin bernafsu untuk menggenjotnya. Akupun mendekatkan wajahku ke wajahnya. Lalu akupun melumat bibirnya lembut. Chika pun memeluk tubuhku erat. Kedua telapak tangannya berada dipunggungku. Mengelus-elus seluruh bagian punggungku. Bibirku pun menjelajahi bagian lehernya. Mendenguskan hidungku pada setiap jengkal lehernya kemudian berakhir pada pangkal lehernya. Lalu aku Kembali mencium bibirnya, semakin lama ciuman kami semakin liar.

“Ahh ka… akum au nyampe..” Erang chika sangat keras.

Chika sebentar lagi akan mencapai gerbang orgasmenya. Akupun lebih mendekatkan tubuhku kepada chika dan akupun menaikan tempo genjotanku. Chika semakin erat memelukku. Kukunya semakin mencengkram punggungku.



“ahhh…ahh…ahh… terus ka..”



“ahh enak kak.. lebih cepet ka..”



Racau chika semakin keras



“Arrrrrggggghhhhhh…..ahhhhhh” Desah chika sangat keras menikmati orgasmenya.



Tubuh chika bergetar hebat. Chika memeluk sangat erat tubuhku. Pantat chika dinaikan setinggi-tingginya untuk melahap semua batang penisku. Kurasakan vaginanya berdenyut-denyut sangat hebat dan mengeluarkan banyak cairan. Lalu akupun mencium lembut bibirnya lalu mengusap semua peluh keringat yang ada dikeningnya. Kulihat rambutnya sudah sangat basah oleh keringat. Aku merapikan rambutnya yang berantakan. Akupun mencium keningnya lalu membenamkan kepalanya ke dadaku. Kembali aku mengelus rambutnya serta mencium kepalanya. Kamipun mencoba mengatur nafas kami yang memburu akibat persetubuhan kami yang sangat luar biasa.



Setelah nafasnya Kembali normal. Akupun mulai mencium Kembali bibirnya. Tak lupa aku mengelus payudaranya, meremasnya, lalu memilin putingnya.



“Ahhh…” Desah chika pertanda dia sudah Kembali terangsang.



Akupun berdiri dari Kasur kemudian menuntun chika untuk beranjak dari Kasur. Aku menuntun dia menuju cermin yang ada di kamar hotel. Aku memeluk chika dari belakang lalu menghadapkannya kedepan cermin aku remas payudaranya kemudian satu tanganku yang lain mengelus lembut vaginanya. Ternyata vaginanya sudah Kembali basah. Akupun melumat bibirnya dari belakang. Sesekali kulihat bayangan kami berdua didepan cermin. Terlihat chika memjamkan matanya dan sangat menikmati cumbuan kami. Kulihat wajah chika sangat manis bila dilihat dari samping.

Setelah puas menggerayangi chika, aku pun memegang kedua tangan chika lalu menyandarkannya ke cermin. Akupun sedikit menunggingkan tubuh chika. Tanpa berlama-lama aku masukan batang penisku kedalam vagina chika. Dengan bantuan tanganku, aku mengarahkan penisku ke liang senggamanya. Berbeda dengan pertama kali, kini vagina chika sudah bisa menerima penisku sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk memasukan semua batang penisku.

“Blessss” semua batang penisku masuk ke liang vagina chika.

“Arrrggghhh” Kami berdua mendesah Ketika penisku masuk.



Setelah itu semua beres, tanganku Kembali mendekap tangan chika. Kami berdua melihat satu sama lain lewat cermin. Chika menggigit bibir bawahnya. Ekspresi wajah yang membuatku sangat bernafsu. Kemudian aku mencium tengkuk chikasambil menjelajahinya. Menurutku tengkuk chika tak kalah seksi dibandingkan bagian tubuh lainnya. Aku memberikan cupang kebagian tengkuk chika.



Aku memaju mundurkan penisku dengan sangat pelan. Aku ingin lebih merasakan nikmatnya vagina chika senti demi senti dan lebih merasakan denyut vagina chika yang membuatku mabuk kepayang. Sebuah kenikmatan duniawi.



“Ahhh…ka..” Desah chika perlahan



“chika… kamu cantik banget malam ini ahh” desahku sekaligus memuji chika sambil melihatnya di cermin.

Dan memang benar, chika sangat cantik dan mempesona. Tidak ada seorang pria pun yang dapat membantah kecantikan chika. Aku sangat beruntung bisa bersenggama dengannya.



“plook..plook..plook” suara kelamin kita berdua yang sedang beradu untuk saling mencari kenikmatan.



Aku mencium bibir chika dari belakang. Aku menurunkan tanganku. Merayap dari tangannya. Kemudian aku gerayangi setiap lekuk tubuhnya. Sayang sekali bila aku tak menjamah semua yang ada di tubuh chika. Mulai dari bagian atas tangannya, ketiak, menuju kebawah pada bagian pinggangnya, hingga pahanya. Semuanya kujelajahi menggunakan kedua tanganku.

“mmmmmmppppphhhh…..” desah chika Ketika aku melumat bibirnya dan merasakan rangsangan yang diberikan penis juga tanganku.



Kemudian akupun menggerayangi kedua payudara indahnya. Tidak terlalu besar dan tidak juga terlalu kecil, namun bentuknya sangat pas dan indah. Akupun meremas-remas dan memilin putting payudaranya. Tangan chika pun menjangkau kepada bagian belakang telingaku kemudian yang satunya memegang dan membantu tanganku yang sedang meremas payudaranya.



“Do you like it, Darling?” Bisikku kepada chika



“Ahh.. enak banget ka..” desahnya menjawabku



“Fuck me harder please.. ahh..” desah chika kemudian



Mendengar hal itu, aku pun menaikan tempo genjotanku terhadap vagina chika. Akupun meremas kedua payudara chika dengan keras. Tidak lupa aku mecium tengkuk chika. Tangan chika yang tadi menggenggam tanganku sekarang telah turun menuju klitorisnya lalu melakukan rangsangan terhadap itilnya itu.



“Ahhh kak…” Desah chika sambil mendongakan wajahnya keatas dan memejamkan matanya untuk lebih menikmati persetubuhan ini.



Tanganku turun memegang kedua pinggangnya agar chika lebih bisa merasakan kenikmatan. Akupun berkonsentrasi penuh untuk mengenjot chika. Wajah chika semakin mendongak tubuh atasnya semakin melengkung. Aku semakin menaikan tempo genjotanku.



“mmmmppphhh…. Arrrrgghhh” chika tiba tiba berteriak.



Badan chika bergetar hebat. Denyut vaginanya sangat berdenyut kencang. Cairannya bukan hanya cairan orgasmenya tapi air pipisnya keluar. Chika mengalami squirt hebat. Akupun baru pertama kali menyaksikan Wanita squirt dengan hebat. Badan Chika pun lemas tak berdaya. Kucabut penisku dari vaginanya. Kemudian aku balikan tubuhnya lalu memeluk tubuhnya erat.



“Ahhh… maafin aku kak..” ucap chika lemas



“Its okey darling, youre doing great” kataku



Akupun memapah tubuh chika sambil tetap mencium bibir chika. Akupun menidurkan chika ke sofa yang tidak jauh dari cermin. Lalu aku kemudian duduk dibawah. Memegang erat tangan chika lalu menciumnya. Aku biarkan chika untuk beristirahat sejenak setelah merasakan pengalaman orgasme yang sangat luar biasa.



Setelah nafas chika Kembali normal. Dia beranjak untuk duduk di sofa. Ia lalu menarik tanganku dan mengajaku duduk di sofa. Chika langsung duduk diatas pahaku. Nampaknya tenaga dan nafsunya Kembali pulih. Penisku dengan sengaja digesek-gesek oleh chika. Kemudian setelah cukup basah, tangan chika membimbing penisku untuk masuk kedalam vaginanya.



“Blesss…” batang penisku masuk kedalam liang senggama yang memanjakanku sepanjang mala mini.

“Ahhhh….” Suara lenguhan kami berdua bersautan



“Memek aku sesek banget ka…ahh” lenguh chika



Chika berusaha bergerak naik turun, ia menggenjot pelan keatas dan kebawah dengan irama yang membuatku terbuai. Chika sangat piawai menari-nari diatas tubuhku. Pinggulnya bergerak kekiri-kekanan, keatas-kebawah. Sangat nikmat sekali.



“plok…plok…plok..plok” suara peraduan selangkangan kami

“Ahhh…. Terus chik… that’s so good..” desahku



Kini aku kewalahan dengan goyangan chika. Vaginanya mengulek-ulek penisku dengan sangat nikmat. Aku sangat mabuk kepayang dibuatnya. Akupun meremas-remas payudara chika. Ku pilin-pilin putingnya, lalu kusedot dengan mulutku. Sangat nikmat sekali malam ini.



“Ahhh ka… enaaak… terus ka..” desah chika Ketika aku mengemut putingnya



“mmmpppph….mpppph…ah” desahku yang makin kesetanan akibat goyangan chika.



Setelah cukup lama menggenjot chika di sofa, akupun mengangkat tubuh chika sambil mencium bibirnya lalu membawa chika Kembali keatas Kasur. Akupun membaringkan tubuh chika diatas Kasur. Kaki chika melingkar diatas pingganggku. Akupun terus menggenjot vaginanya. Nafas kami berdua semakin memburu. Tak kusangka chika bisa mengimbangi permainanku. Malahan sekarang aku yang terbawa suasana permainan chika.



Akupun perlahan mendekati telinganya, lalu aku berbisik.



“chika..sayang.. nungging yaah.. ahh” pintaku sembil terus mendesah menahan kenikmatan yang diberikan chika.



Chika lalu menurunkan kakinya yang sedari tadi melingkar diatas pinggangku. Lalu tanpa melakukan aba-aba, tubuh chika memutarkan posisi dari berbaring menjadi menungging tanpa melepaskan penisku yang sedang berada dalam vaginanya. Ahh sungguh nikmat Ketika vaginanya berputar saat penisku masih berada didalamnya.



Kulihat tubuh belakang chika yang sedang menungging. Sangat seksi sekali. Bongkahan pantatnya membuatku gemas. Aku lalu menampar pantatnya beberapa kali hingga chika sedikit meringis kesakitan. Sesaat kemudian chika merapikan rambutnya lalu melihat kebelakang kearahku.



“Ayo ka genjot lagi” pinta chika kemudian menggigit bibir bawahnya.



Akupun langsung menggenjot vaginanya. Mulai dari tempo pelan, lalu beberapa saat kemudian semakin cepat. Aku sering kali menampar pantat chika yang sangat sekal.



“Ahhh…kaa.. sakit…ahh” keluh chika sambil tetap mendesah.



Aku tidak memperdulikannya. Aku sudah kesetanan karena persetubuhan ini.Malahan sekarang aku Tarik rambut chika yang memaksanya untuk mendongak.

“Plak…plak..plak..” tamparan Kembali aku arahkan ke pantatnya membuat tempo genjotan kami semakin cepat.



Persetubuhan ini ibarat cowboy yang sedang menunggangi kuda liarnya. Malam ini memang gadis yang sedang kusetubuhi sangat liar. Aku dibuat mabuk kepayang. Nafsuku dibuat naik sampai ke ubun-ubun. Tempoku semakin cepat menggenjot vagina chika. Kurasa aku akan menuju klimaks. Kugenjot terus vagina chika.



Tubuh chika Kembali bergetar dan vaginanya berdenyut hebat pertanda dia sudah orgasme. Seakan tau aku juga sedikit lagi klimaks, chika Kembali memutarkan badannya dari menungging lalu berbaring tanpa melepaskan penisku yang membuat aku secara otomatis mendekat kepelukannya. ahh sungguh nikmat Gerakan itu.Chika memeluk erat tubuh lalu sekarang posisi kami berganti. Sekarang chika berada diatasku dan mengontrol permainan.



“Sekarang bagianku yang puasin kaka”

Chika memulai aksinya dengan menaik turunkan vaginanya. Menggenjot kebawah keatas. Lalu pinggulnya bergerak kekiri dan kekanan, memutar-mutar penisku yang sedang berada didalam lubang surgawinya.



“Ahhhh… enak sayang..” desahku tidak karuan



Ulekan chika terus menerus menghantam selangkanganku. Penisku dibuatnya merasakan sesuatu yang sangat luar biasa. Akupun mengimbangi dengan menggenjot keatas berusaha menenggelamkan penisku lebih dalam.



“Plok…plok…plok..plok” selangkangan kami terus beradu dengan tempo yang semakin cepat



Suara ranjang semakin lama semakin keras tanda persetubuhan ini semakin liar. Tanganku sekarang ada pada pinggang chika yang membantuku untuk membawa penisku lebih dalam mengarungi lubang kenikmatan milik chika. Sedangkan tangan chika sedang berada diatas perut dan pahaku untuk membantu tumpuan badannya. Penisku semakin menggemuk dan buah zakarku menegang tanda sebentar lagi akan klimaks.



“Ahhh… chika.. sayang.. aku mau nyampe” desahku



“Ahhh… aku juga bentar lagi nyampe ka” sahut chika mendesah



Aku membangkitkan tubuh atasku dan memeluk chika. Aku lalu menciumnya. Lalu melepaskan ciuman ku lalu turun mencium pangkal lehernya. Genjotan kami semakin kencang dan semakin memburu. Penisku semakin menggemuk dan berdenyut. Aku semakin mempercepat genjotanku.



“Plok..plook…plook…plok”



“Chika.. sayang.. im coming…aaarrrrrrrrrggggggghhhhhhhh” Geramanku



“croooot…crooot…croooot..croooot”



Penisku berkedut hebat. 10 kali semprotan memenuhi ruang kondom yang kupakai. Ternyata vagina chika ikut berkedut dan terisi oleh cairan kenikmatan orgasmenya. Aku sangat terpuaskan oleh gadis yang membuatku sangat tergila-gila malam ini.



Kami berdua sangat dibuat lemas akibat persetubuhan yang kami lakukan malam ini. Badanku tergolek lemas tak berdaya. Sementara chika masih berada diatasku sambil menyandarkan kepalanya ke dadaku. Aku merapikan rambutnya yang sudah sangat basah oleh peluh keringat. Kami berdua sangat berkeringat mala mini. Lalu aku mencium keningnya, lalu aku berbisik



“Makasih ya chik buat malam ini” kataku



“Makasih juga ka… udah ngasih pengalaman yang sangat menyenangkan” balasnya sambil menyunggingkan senyum manja.



Lalu kamipun Kembali berciuman. Aku menurunkan tubuh chika kesampingku. Aku lalu melepaskan kondom yang berisikan spermaku dan membuangnya ketempat sampah. Setelah itu aku menyelimuti chika dan tidur disampingnya. Chika lalu memeluk erat tubuhku lalu menyandarkan kepalanya ke dadaku. Tak berselang lama, chika pun tertidur. Mungkin karena kelelahan akibat persenggamaan yang sangat luar biasa. Akupun mengecek HP ku. Sekarang sudah jam 3 pagi. Aku juga membuka chat yang masuk. Dari Jerry, managerku.

“Besok jam 1 siang ketemu gue di kantor label, ada meeting soal album baru lo”

Begitu pesan Jerry

“OK”

Aku membalas chat itu singkat.



Akupun menyimpan handphoneku. Lalu aku pun tidur sambil dipeluk oleh chika, gadis yang baru kukenal hanya beberapa jam lalu. Sungguh malam yang menyenangkan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd