Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Hiden Diary of Viviyona

Mampir dulu siang gini di minggu yang mendung.

:motor1:

Viviyona tetap di hati tetap dinanti :adek:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantap juga.
Keep update hu.
Make it wilder and Viviyona become more bitchy.
:cendol:
 
Ikutan baca. bagus juga. Viviyona nya dipaksa terus tapi nikmatin juga. hihi

:fgenit:
 
Menunggu update dr MahYon
Jgn sampai kalah liarnya sm MahYon yg di trit sblah....

:o
 
Where are you Viviyona.
My sword thirsty for blood eh i mean orgasmic fluid.
:colok:
 
Bimabet
Hidden Diary of viviyona part 5




Sudah beberapa hari terakhir ini tidur Yona dihantui mimpi buruk. Silih berganti wajah Samy dan Robert muncul dalam mimpinya, mengejar-ngejar dirinya dan selalu berakhir dengan bayangan mengerikan bagaimana dirinya ditelanjangi secara paksa lalu diperkosa berulang-ulang. Yona tidak pernah bisa memperkirakan kapan atau di mana salah satu dari kedua pria itu menghubunginya meminta dirinya untuk melayani nafsu birahi mereka. Tentu saja Robert adalah yang paling diuntungkan dengan posisinya sebagai satpam di Apartemen Yona, karena dia yang sering berinteraksi denganya. Bagi Yona, menghindari Samy tidaklah terlalu sulit. Tapi menghindari Robert adalah persoalan yang tidak bisa dianggap ringan. Bertahun-tahun robert bekerja di apartemenya dan bertahun-tahun pula Robert hafal jadwalnya, teman-temannya, bahkan tempat-tempat yang sering dikunjunginya.
Terakhir persetubuhannya dengan satpam itu terjadi akhir pekan lalu, dimana selama satu hari satu malam penuh Yona dipaksa menjadi pelacur gratisan di kamarny sendiri yang membuat Yona tidak bisa bangkit dari tempat tidurnya setelah persetubuhan gila-gilaan itu selesai. Kesibukannya di luar jadwal theater yang jauh lebih melelahkan ketimbang jadwal tetapnya membuat Yona terpaksa menjaga kebugaran tubuhnya dengan ekstra hati-hati. Yona sadar bahwa salah bersikap terhadap dua bajingan tengik yang menjebaknya tersebut bisa berakibat fatal, tidak hanya akan menghancurkan karirnya, tapi juga hidupnya. Berulang kali menjadi pemuas nafsu seksual oleh dua orang pria berbeda secara bergantian mau tidak mau membuat Yona memperhatikan kalau kedua orang itu menggunakan pola dan metode yang berbeda yang membawa sebuah kesimpulan bahwa kedua orang tersebut bekerja secara terpisah dan sangat mungkin tidak saling mengenal secara dekat. Yona yang selama berhari-hari memutar otak mencari cara untuk melepaskan diri dari jerat setan yang ditebarkan oleh kedua orang itu seolah menemukan ide cemerlang.


Siang itu Yona terlihat sedang sibuk melakukan latihan kebugarandi balkon kamarnya. Mengenakan busana fitness putih ketat sepotong dengan celana model bike pants juga putih ketat membuat tubuh yona yang putih jadi kelihatan makin terang.


Bagian perutnya yang terbuka jelas memperlihatkan perut yang rata dan kencang. Rambut kecoklatannya yang diikat ekor kuda melompat kesana kemari mengikuti gerakan yona yang sedang berlari di atas treadmill. Payudaranya yang kencang terlihat berguncang lembut seirama hentakan kakinya.. Yona baru saja selesai mandi di kamar mandi dalam kamarnya saat pintu kamarnya diketuk. Dengan buru-buru Yona menyambar mantel mandinya yang berwarna putih dan menutup tubuhnya yang belum berpakaian dengan mantel itu. Rambutnya yang basah dibiarkannya tergerai membuat sebagian punggung mantelnya basah menyerap air yang menetes dari rambutnyanya yang kecoklatan. Dan seperti sudah dapat menebaknya, yona melihat Robert berdiri di depan pintu dengan senyum penuh arti. Tanpa dipersilakan masuk, robert menerobos ke dalam kamar dan langsung memeluk tubuh Yona yang hanya terbungkus mantel mandi.


“Ohh...” Yona mendesah saat Robert mulai mencumbui lehernya. “Pelan-pelan saja Bob..” kata Yona lirih. “nanti ada yang lihat..”


“Siapa yang akan melihat?” tanya Robert tanpa berusaha menghentikan usahanya mencumbui leher jenjang wanita bertubuh seksi itu.



“Ohh.. Ohh..” Yona mendesah dengan nafas yang mulai tidak teratur. “tapi jangan terburu-buru Rob..” ohh...” Yona mencoba mengelak, meski penolakannya terkesan setengah hati karena saat Robert mulai mencium bibirnya, Yona menyambutnya dengan semangat. Keduanya segera bergulingan di atas ranjang sambil berpelukan tanpa merasa perlu untuk menutup pintu kamar. Hanya butuh waktu beberapa detik bagi Yona untuk menyadari kalau mantel mandi yang dikenakannya sudah lepas dari tubuhnya, membuat tubuh mulusnya kini kembali telanjang bulat karena dia tidak sempat mengenakan pakaian barang selembarpun.





“Ohh...” Robert mendengus liar, tatapan matanya nyalang penuh kemenangan. “Sudah kebelet kepingin dientot ya Yon..?” kata Robert mengejek.. “Kok udah nggak pakai pakaian dalam?”


Yona diam saja mendengar ejekan itu, seolah sudah memasrahkan dirinya untuk melayani nafsu bejat satpamnya tersebut, dan Robertpun tahu itu. Dengan buas Robert segera mencengkeram payudara yona yang mencuat tegak kemudian meremasinya dengan kekuatan penuh sambil menjilati payudara mulus itu dengan rakus.


“Oohh.. oohh..” Yona mendesah penuh nikmat.


Kepasrahannya yang total membuat libidonya meningkat dengan cepat. Tubuhnya menggeliat dan bergetar sambil sesekali melengkung ke atas membuat payudaranya yang membusung tegak kian mencuat dan mengeras. Robert mencaplok kedua payudara montok itu dan meremasinya dengan remasan-remasan yang amat kuat. Payudara Yona yang lembut itu dibuatnya tidak beda dengan adonan tepung pizza yang diuleni oleh juru masaknya. Jilatan-jilatan dan kenyotan Robert pada puting payudara Yona makin membuat wanita cantik itu menggeliat tidak terkendali. Robert lalu melanjutkan jilatannya ke daerah perut Yona yang licin. Lidahnya yang terjulur menelusuri perut yang kencang dan rata tersebut, meninggalkan jejak ludah yang berkilat-kilat saat tertimpa sinar lampu.


“Oohh... aahh...” desahan dan erangan Yona kian keras saat jilatan lidah satpamnya itu mulai menelusuri wilayah vaginanya. Seperti ular, lidah itu mencoba menelusup ke dalam celah vagina Yona. Kemudian lidah itupun menari-nari menyapu bagian dalam vagina Yona. Dengan bantuan jari, Robert membuka bibir vagina Yona untuk membuat ruang bagi lidahnya. Sentilan-sentilan ujung lidah Robert membuat tubuh Yona bergetar seperti disengat aliran listrik. Tubuh mulus wanita cantik itu bergetar dan menggeliat-geliat merasakan bagian tubuhnya yang paling sensitif itu disentuh. Apalagi saat lidah Robert mencapai bagian klitoris Yona, membuat wanita cantik itu makin megap-megap merasakan gelombang libido yang seolah-olah menekan kerongkongannya.


“OHHKK... OOHHH.. AHHKK...HH..” Yona mengerang keras dengan tubuh menegang kuat. Tubuh mulus itu menegang dan melengkung begitu keras sehingga hanya kepala dan pantat Yona saja yang menyentuh ranjang. Payudaranya yang mencuat tegak bergetar keras setiap kali tubuh mulusnya menggeliat. Secara tidak sadar Yona menggerak-gerakkan sendiri pinggulnya maju mundur membuat daerah selangkangannya makin melekat ke wajah Robert yang sekarang sibuk menjilati cairan yang mengalir dari vagina wanita cantik itu. Selama beberapa detik tubuh Yona mengejang-ngejang dan menggeliat-geliat.


Aliran libido yang meledak seolah memompa tubuh mulus itu dan menekannya ke segala arah. Selama beberapa detik lamanya nafas Yona terhenti merasakan kenikmatan yang begitu hebat menggetarkan syarafnya. Dan selewat itu, pelan-pelan tubuh yang putih mulus itu kembali melemas dan tergolek tidak berdaya di atas ranjang. Terengah-engah, antara puas dan malu, Yona hanya tergolek di ranjang, menunggu kelanjutan aksi Robert yang dilihatnya mulai menanggalkan seragam satpamnya. Hanya sepasang kaus kaki hitam yang kini dipakai satpam kekar itu. Tubuhnya yang hitam legam terlihat basah oleh keringat Penisnya yang hitam legam berdiri tegak seperti mengancam membuat Yona sedikit merinding meskipun penis berukuran super itu sudah berulang kali menggenjot vaginanya. Dengan amat tenang, Robert meneruskan aksinya. Dia menarik pergelangan kaki Yona sampai pantat wanita cantik itu nyaris menyentuh bibir ranjang. Sepasang kaki mulus Yona itu lalu disampirkan ke pundaknya. Kemudian dengan memegangi seapasang paha mulus Yona tersebut, robert mulai mengarahkan penisnya ke liang vagina Yona. Hanya butuh satu dorongan bagi Robert untuk membuat penisnya kembali amblas ke dalam liang vagina wanita cantik itu.


“Ehhkk...” Yona mendesah merasakan pedih pada vaginanya.


Yon sendiri tidak habis mengerti, padahal sudah berulang kali Robert menggagahinya tapi tetap saja dia merasa kesakitan saat penis besar itu membenam di dalam liang vaginanya.. Penis itu seolah-olah mendesak vaginanya melar ke segala arah membuat otot-oto vaginanya melebar dengan paksa, sampai-sampai Yona nyaris yakin kalau vaginanya tidak akan bisa kembali normal jika Robert terus-menerus menggagahinya. Meski begitu hanya butuh beberapa kali genjotan bagi Yona untuk melupakan rasa sakitnya. Sodokan demi sodokan penis Robert kembali menimbulkan sensasi kenimatan yang harus diakui membuatnya ketagihan.


“Oohh....... oohh...... aaahh...... aahhh.............” Yona mendesis-desis dengan tubuh menggeliat-geliat. Payudaranya yang kenyal terguncang-guncnag kesana-kemari mengikuti setiap gerakan tubuh mulusnya. Tangannya mencengkeram erat pada seprai sementra kepalanya bergoyang-goyang liar merasakan kenikmatan yang mendera tubuhnya.


Robert yang tanggap pada reaksi Yona jadi makin bersemangat. Gerakan pantatnya yang menyodok-nyodok menjadi makin kuat dan temponyapun jaidi makin cepat. Robert bahkan membuat gerakan memutar membuat penisnya seperti mengaduk-aduk liang vagina Yona. Untuk lebih membangkitkan gairah Yona, Robert kadang-kadang menghentikan gerakannya selama beberapa saat dambil menekan penisnya dalam-dalam di liang vagina wanita seksi itu. Hal itu membuat respon Yona jadi makin ganas. Tubuh mulus wanita cantik itu bergetar keras menahan desakan sensasi yang makin menggila, sampai tak sadar, Yona menggerakkan sendiri pantatnya maju mundur.


“Ohh...... ohh...... ahhkk....... aahhh....... aahhss... ahhhss...” Yona mendesis-desis sambil menggigit bibirnya sementara tubuhnya melengkung ke atas membuat payudaranya kian membusung. Robert tidak tahan lagi untuk meremas-remas sepasang payudara mulus itu. Tangan kekar Robert mencengkeram sepasang payudara mulus itu dengan kuat seolah seperti mencengkeram tanah liat empuk.. Gabungan antara genjotan penis Robert pada vagina Yona dan remasan tangan Robert pada payudaranya membuat birahi wanita cantik itu makin tidak terbendung. Tubuh putih mulus idol itu kembali menggeliat kuat, desahan dan erangannya makin keras, sampai pada puncaknya tubuh itu kembali mengejang bagaikan disengat listrik puluhan ribu volt.


“AHHHKKH........ AHHH.... OOOOHHH..........!!” Yona meraung bagaikan srigala terluka, selama beberapa detik tubuhnya mengeras seperti batu, vaginanya berdenyut kencang membetot penis Robert yang masih membenam kuat di dalamnya.


Tidak ingin buru-buru, robert mencabut penisnya dari cengkeraman vagina Yona. Tubuh mulus wanita cantik itu terkapar lemas dengan kaki terjuntai ke lantai. Robert mendiamkan tubuh telanjang yang menggairahkan itu selama beberapa saat untuk memberi kesempatan beristirahat sebelum kembali menggarapnya. Kemudian dibimbingnya Yona turun dari ranjang, lalu Robert memposisikan dirinya terlentang di lantai membuat penisnya yang tegang berdiri tegak. Disuruhnya Yona untuk mengangkangi penisnya. Yona yang paham maksudnya mulai membimbing penis legam itu menuju vaginanya sendiri, kemudian dengan satu gerakan, Yona memaksa penis itu menembus vaginanya saat dia menggerakkan pantatnya.




“Ooohhh..” Yona mengerang lirih, penis Robert melesak dengan mulus ke daam vaginanya, kemudian sepeti sudah diprogram, Yona mulai menggerakkan pantatnya naik turun membuat penis Robert yang keras itu kembali menggenjot vaginanya.


“Oohh... oohh... aahh... aahh.. ehhsss.. ehhss..” Yona kembali mengerang dan mendesah-desah nikmat, tubuhnya bergerak naik turun di atas tubuh Robert, penis Robert memompa keras vagina idol cantik itu. Bunyi berdecak muncul setiap kali Yona menggerakkan pantatnya sebagai akibat dari gesekan sepasang alat kelamin yang menyatu ketat. Payudara Yona yang kenyal dan montok berguncang-guncang setiap kali dia menggerakkan tubuhnya. Gerakan payudara mulus itu membuat Robert kian gemas, ditariknya tubuh Yona sampai agak condong ke depan membuat satpam itu makin leluasa menjamah sepasang payudara indah tersebut. Sembari Yona menggerakkan tubuhnya di atas tubuh Robert, si satpam tersebut juga menikmati keindahan dan kemulusan payudara idol cantik itu dengan remasan dan cumbuan ganas.


“oohh.... yeahh.... ayoo.... teruss..... terus Yon.... ahh.... ahh..... ahh.... kencengan goyangannya...” Robert tertengah-engah sambil memberi komando pada Yona yang makin mempercepat gerakan pantatnya, sementara penis Robert bagaikan sepotong karet yang tidak bisa lemas dan terus-menerus memompa vagina Yona yang kian basah. Yona melenguh-lenguh makin liar merasakan kenikmatan gesekan penis satpamnya tersebut pada dinding vaginanya, rasa yang muncul silih berganti antara pedih dan nikmat membuat Yona kian frustrasi dan memaksa dirinya untuk mencapai orgasmenya lagi.





















“OOOUUHHH !!!”, Yona mengeluh panjang lagi, gelombang orgasme melanda tubuhnya.


“hhhh…”, nafas keduanya menderu-deru, bulir-bulir keringat Yona jatuh membasahi tubuh Robert yang juga tak kalah basah oleh keringat. Kedua insan itu bercinta dengan sangat bergairah, begitu menggelora. Desahan-desahan penuh kenikmatan keluar dari mulut keduanya.Yona pun menurunkan tubuh ny Keduanya saling berpelukan dengan erat sementara alat kelamin mereka terus bergesekkan semakin cepat dan tanpa henti.


“ooh ooohh gw mau keluar OOOKKHHH !!!!”, erang Robert,tau robert akan segera orgasme yona semakin mempercepat genjotanya pada penis robert selah beberapa menit yona merasakan penis robet berdenyut "aaagghj ohhhj erang robert melepas orgasmenya Sambil memeluk kencang tubuh yona




“AAAAHHH !!!”, Yona juga mengerang lepas. Keduanya sama-sama meraih puncak kenikmatan yang mereka bangun bersama-sama. Rasa hangat dan becek terasa oleh Yona di liang kewanitaannya. Mata Yona sayup-sayup, semakin tak jelas pandangannya.
Rasa lelah karena hampir seharian digempur robert dengan ‘senjatan’ya yang bukan main keras nymembuat Yona tak bisa menahan rasa kantuknya. Dia pun tertidur tanpa memikirkan batang Robert yang masih ‘menyangkut’ di vaginanya. Saat Yona terbangun, Yona mendapati robert masih tertidur di samping ny dirinya yona bangun dan lalu menuju kamar mandi.


Dia mengambil shower dan menyemprotkan air ke daerah intimnya untuk membersihkan alat kelaminnya yang telah ‘dinodai’ Robert. Yona menyabuni setiap jengkal dari tubuhnya.




Tubuh yona pun kembali segar dan wangi. Yona melilitkan handuk ke tubuhnya yang basah. Handuknya yang bisa dibilang kecil hanya bisa menutupi payudara sampai 5 cm di bawah ‘lembah’ miliknya. Saat dia duduk di kursi meja rias, handuknya pun terangkat saking pendeknya.


Tanpa Yona sadari sedari tadi robert sudah terbangun dari tidur nya sambil memperhatikan apa yang yona lakukan di depan meja rias nya,mata yona terpokus pada tangan robet yg sedang mengocok penis nya yang sedah berdiri dengan keras nya,Masih segar ingatan Robert akan tubuh indah Yona yang tak tertutup apa-apa sehingga Robert memandang yona seolah tembus pandang, tahu bagaimana bentuk dan setiap lekuk tubuh Yona meski tertutup handuk.Lalu robert pun menarik tubuh yona dan langsung melemparkanya ke ranjang,
Robert langsung menindih tubuh yona dan mencumbu bibir yona “eeemmhh..emmhhh..ccpphhh”. yona pun hanya bisa pasrah terhadap apa yang robert lakukan malahan sekarang yona sudah membalas cumbuan robert Keduanya saling pagut, saling bergantian melumat dan menghisap bibir satu sama lain. Memang beda rasanya jika cipokan dengan gadis yang masih muda dan sangat cantik, bibirnya terasa lembut dan seperti ada rasa buah di bibirnya, pikir Robert. Yona pun tak bergerak membiarkan bibirnya dipagut, dilumat, dihisap, dan dikulum habis-habisan oleh robert. Sesekali Yona menjulurkan lidahnya untuk menjadi ‘makanan’ Robert. Enak sekali rasanya mencumbu bibir yang begitu lembut dan empuk sampai Robert tak mau berhenti melumat bibir Yona untuk waktu yang cukup lama. Yona pun tak berusaha melepaskan diri, dia begitu meresapi dan menikmati cumbuan Robert bahkan sampai memeluk Robert dengan sangat erat bagai memeluk kekasihnya saja. Robert pun menarik bibirnya setelah sangat puas mencumbu Yona.
Keduanya megap-megap kekurangan oksigen. Yona dan Robert saling menatap mata satu sama lain. Pandangan mata Yona adalah pandangan wanita yang sudah ‘on fire’, siap untuk digempur habis-habisan. Pandangan mata Robert pun menunjukkan kalau dia sudah tak sabar ingin merengkuh kenikmatan dari tubuh gadis cantik yang ada di hadapannya.
















Tapi di tengah serunya pergumulan itu, tiba-tiba HP Yona berbunyi. Deringnya keras sekali membuat kedua orang yang sedang memacu diri dalam gelombang nafsu seksual itu terkejut.


“Sialan!” Robert memaki. Yona pun terkejut mendengar HP nya berbunyi. Rasanya seperti anjlok dari lantai dua, gairah seksual mereka yang menggebu nyaris mencapai puncak langsung padam seketika seperti api unggun tersiram air. Robert merasa penisnya lansung mengerut ke ukuran normal, nafsunya seperti terbang entah ke mana, sementara Yona langsung bangkit dan mengambil HP nya yang masih berbunyi dan bergetar keras.


“Dari siapa sih?” Robert bertanya dengan emosi meninggi, lebih tinggi ketimbang birahinya yang terputus di tengah jalan. Tapi Yona tidak mempedulikannya, dia menyambar HP nya dan menjawab panggilan yang masuk.


“Sorry..” Yona berkata pelan. “Hari ini gue nggak bisa..” tambahnya. “Ada yang harus gue kerjakan.” Ujarnya. Ada nada cemas tersirat dari caranya bicara. Robert mengamati Yona terlihat gelisah dan ketakutan, seperti sedang bicara pada seseorang yang bisa menentukan nasibnya saja.


“Paling tidak elo tunggu gue dulu, jangan main paksa gitu.” Yona berkata gugup pada peneleponnya. “Gue kan nggak bisa berada di dua tempat sekaligus.” Tambahnya kembali masih dengan nada gugup yang sama. Sejenak Yona diam mendangarkan ucapan peneleponnya.


“Oh.. yah.. baiklah.. terserah elo..” kata Yona sebelum mematikan HP nya. Robert mendekatiya dengan penuh curiga. Ditatapnya wanita cantik itu dengan pandangan menyelidik. Yona tampak ketakutan melihat tampang Robert. Dia menundukkan wajah menghindari kontak mata.


“Dari siapa?” tanya Robert penuh curiga. Matanya masih menyelidik, tapi Yona diam saja, seolah sedang memikirkan sesuatu.


“Dari Samy.” Jawab Yona memecah kesunyian yang terjadi selama beberapa saat.


“Samy?” Robert berpikir sesaat. “Bukannya dia itu mantan sopir elo Yon?”


Yona mengangguk. Dia memutuskan untuk menceritakan semuanya pada Robert.


“jadi elo mau kan bantu gue Rob?” tanya Yona dengan nada memohon, meskipun jelas sekali terlihat kalau itu hanya akting, rupanya Yona baru saja menemukan sebuah ide cemerlang untuk mengadu domba kedua pria yang selama ini menjadi mimpi buruk baginya.


“Tenang saja Yon.” Robert tersenyum. “Asal.. yah.. tahu sendiri lah..cepet nungging”


Yona tersenyum cerah, untuk pertama kalinya sejak dirinya dijebak dan dijadikan budak nafsu dia bisa tersenyum. Tanpa malu-malu Yona segera melakukan apa yang robert perintahkan Robert lalu memegang penis ny lalu mengarahkan ny ke vagina yona dengan gaya doggy style


Tak beberapa lama kemudian, bunyi ranjang yang bergerak-gerak serta desahan, lirihan, dan rintihan keduanya pun terdengar dari dalam kamar. Hanya ada mereka berdua di dalam ruangan itu sehingga mereka bisa mengekspresikan kenikmatan yang sedang mereka rasakan sesuka hati
Keduanya kembali tenggelam dalam pergulatan penuh gairah.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd