Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI HISTORY OF AXEL

Semoga suhu yg satunya yang bikin cerita GGM (Ganteng Ganteng Macan) juga segera muncul meramaikan dunia persemprotan lagi.. Hehe
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
AXEL #4 NOT TODAY


Dewi berdebar-debar saat mendekati Axel yang sudah bugil di atas tempat tidur. Majikannya ini berbaring bertelekan kedua tangannya namun penisnya yang berdiri tegak mengacung.

Axel dengan senyum kurang ajar menatap Dewi, ART-nya yang baru. Dewi yang sadar di perhatikan oleh Axel jadi salah tingkah. Dewi berusaha menahan desiran nafsu dalam dirinya, ia mencoba mengindahkan pemandangan menggoda yang ada di depannya dengan berjalan pelan menatap ke lantai. Tetapi ia tadi sempat melihat dengan jelas penis milik Axel yang aduhai tanpa ada bulu kemaluan, batangnya yang panjang dengan diameter “mengerikan” berwarna keputihan sehingga urat yang terukir di sepanjang batang penisnya terlihat kehijauan. Belum lagi kepala penis yang sudah di sunat bak jamur berwarna kemerahan.

Seumur-umur Dewi baru kali ini melihat penis khas bule yang sangat beda dengan penis-penis lokal yang Dewi pernah lihat, nikmati selama bertualang birahi semasa di kampung. Selaput dara Dewi di jebol saat ia dan pacarnya bersetubuh di antara rimbunnya semak belakar perkebunan sawit di kampung.

Sakit sih iya. Bahkan Dewi sempat menyesal karena ia begitu mudah kena rayuan pacarnya. Karena ia hampir tidak merasakan nikmat sedikitpun, yang ia rasakan cuma perih, panas di tengah tumbukan kelamin pacarnya. Untung saja, pacar yang memerawani dirinya tidak tahan lama, belum ada lima menit pacarnya sudah mengejang menembakkan spema di liang kemaluannya. Saat pacarnya sedang berdiri untuk mengenakan celana, Dewi menatap kemaluannya yang kemerahan. Ia merasakan dari liang vaginanya mengalir sesuatu.

Dewi lantas memasukan jemarinya ke dalam liang vagina, cairan tersebut hangat. Saat Dewi lihat, dari sela jemarinya yang berlumur cairan, cairan berwarna keputihan bercampur dengan warna kemerahan. Perpaduan keduanya menghasilkan aroma yang susah untuk Dewi ungkapkan. Aroma sperma dan tekstur kentalnya Dewi sudah tidak asing karena ia sudah terbiasa mengocok, menghisap penis milik pacarnya hingga laju sperma dari penis merojok wajah, payudara bahkan rongga mulutnya. Tapi cairan berwarna merah yang Dewi liat sekarang ini adalah darah perawannya. Dewi tidak menyesali keputusannya membiarkan selaput daranya di jebol oleh Arip. Cuma ia kecewa karena Arip tidak bisa memberikan pengalaman pertama bersetubuh yang pantas untuk ia ingat kecuali rasa sakitnya.

Baru di persetubuhan berikutnya yang ia lakukan dengan Arip di rumahnya saat keluarga Dewi tengah pergi kondangan, Dewi bisa menikmatinya. Arip juga entah kenapa bisa tahan lama, persetubuhan sore itu membuat Dewi menjadi suka dengan seks. Hubungan dengan Arip tidak lah berlangsung lama karena Arip menjadi salah satu korban yang mati akibat tawuran antar sekolah. Duka Dewi berlangsung hanya sesaat, karena Dewi punya banyak cowok yang menyukai dirinya. Meski menyukai seks, Dewi bukan cewek gampangan, ia hanya melakukan persetubuhan dengan cowok yang jadi pacarnya.

Karena Dewi menyadari ia aktif berhubungan seks dengan pacarnya, Dewi tidak pernah ketinggalan menghitung tanggal kapan ia berada dalam periode subur yang artinya ia akan meminta pacarnya memakai kondom saat berbubungan intim. Jika sedang tidak subur, ia membiarkan pacarnya menyemburkan spema di vaginanya. Setelah beberapa kali gonta-ganti pacar, hati Dewi kemudian tertambat kepada Jono, cowok yang boleh di bilang paling ganteng di kampungnya yang kemudian jadi suaminya karena Dewi dan Jono menikah di usia sangat belia. Meski tidak bertahan lama, Dewi yang sudah terbiasa mendapat nafkah batin, kadang merasa tersiksa saat birahinya muncul dan tidak cukup dengan masturbasi. Pikirannya tentang seks kemudian teralihkan saat ikut Mbak Anies ke kota karena di terima kerja di rumah yang sama dengan Mbak Anies kerja.

Hanya saja, anak majikannya yang bernama Axel, yang sedang berbaring di tempat tidur memamerkan penis londo-nya, membuat Dewi ingat betapa ia “haus” dengan seks. Dewi membuang rasa malu dan canggung, ia kini benar-benar terbius dengan pemandangan yang amat sangat seksi di hadapannya. Dewi kini berdiri di samping tempat tidur. Nafasnya naik turun, ingin rasanya Dewi menerkam Axel yang ganteng dan melumat penisnya. Dewi tidak peduli, bahkan mau, mau banget jika anak majikannya ini meminta ia untuk melayani birahinya.

Dengan senang hati, batin Dewi. Dada Dewi berdebar luar biasa kencang, bahkan Dewi melenguh pelan tanpa ia bisa tahan lagi saat ia melihat lubang penis Axel sudah mulai mengeluarkan precum.

“Siapa tadi nama lo?” Axel bertanya kepada Dewi.

“De-Dewi, mas,” jawab Dewi gugup dan semakin bertambah gugup saat Axel menggenggam penisnya.

“Dew, gue minta tolong donk,”

“Apa..mas..Dewi..Dewi siap..bantu..bantu..Mas Axel..Apa saja..” kata-kata Dewi nan jujur meluncur begitu saja dari mulutnya.

“Bersihin kamar gue.”

“A-apa..Mas?” Dewi tergagap kaget karena ia tidak menyangka Axel “hanya” meminta untuk membersihkan kamarnya. Padahal sebelumnya Axel memintanya untuk mengunci kamar dan kemudian Axel menelanjangi dirinya sendiri.
“Bersihin kamar gue karena gue mau coli.”

Kemudian Axel dengan santai mulai mengocok penisnya sambil bersiul-siul, ia tidak mengacuhkan Dewi. Dewi yang masih tidak habis pikir dengan Axel, akhirnya mulai membereskan seisi kamar Axel yang memang berantakan. Dewi kesal tentu saja, ia tahu tidaklah cantik, tetapi untuk urusan bodi, Dewi berani bersaing sama cewek Kota. Dengan tinggi 170 cm tinggi semampai dengan pinggul serta pantat membulat, payudara berukuran 34D yang montok, kulit putih halus. Belum lagi tanpa perlu Axel paksa pun, ia mau untuk melayani nafsu Axel. Singkatnya, ini ada cewek seksi nganggur tapi Axel malah coli?

“Apa jangan-jangan Axel itu cowok penyuka sesama jenis ya?hiii, batin Dewi bergidik ngeri. Masak iya seganteng dan punya perkakas begitu besar, suka sama cowok? Jadi yah Dewi nurut saja lah. Ia pun mulai bersih-bersih kamar. Baju celana jeans yang berserakan di lantai, ia ambil dan ia letakkan di keranjang baju kotor. Di balik gantungan pintu, ada lebih banyak jaket serta celana panjang.

“Mas, ini jaket dan celana di pintu, di cuci juga?”

CLOP…CLOP…CLOP..CLOP…CLOP…CLOP…CLOP..CLOP…CLOP…CLOP…CLOP..CLOP…

Axel tidak menjawab, ia asyik mengocok penisnya sambil memejamkan mata. Dewi jadi panas dingin melihat pemandangan ini. Bunyi khas batang penis yang di kocok dengan tempo cepat dan menimbulkan suara, makin membuat Dewi tersiksa. Dewi melongo dan ikut menikmatinya. Seumur-umur baru kali ini Dewi dibuat gemas sama cowok. Kalau saja Mbak Anies sedang tidak ada di rumah, Dewi rasanya ingin melolosi bajunya sendiri hingga bugil lalu mengangkang di atas penis kokoh Axel. Kalau perlu Dewi yang perkosa Axel, bukan sebaliknya! Dewi yang nafasnya naik turun, jadi gak sabar, ia ingin segera membereskan kamar Axel kemudian pergi ke kamar mandi untuk masturbasi, Dewi sudah tidak tahan!

Tanpa bertanya lagi, Dewi mengambil semua jaket dan celana yang tergantung dan ia masukkan ke keranjang baju kotor. Dewi mengecek tiap kantung agar tidak ada barang berharga di kantung yang nanti ikut kena cuci. Setelah keranjang penuh dengan baju dan celana, Dewi membereskan meja belajar serta rak TV yang berantakan. Kaset-kaset PS4 serta komik bertebaran. Gitar yang tergeletak di lantai, Dewi ambil dan letakkan di pojok. Sambil beres-beres Dewi masih sempat untuk melirik ke arah Axel. Sayang, ia sedang tidak mengantungi ponsel, kalau saja ia tadi membawa ponsel, ia akan memotret diam-diam Axel yang dengan cuek coli di tempat tidur.

Saat Dewi sedang jongkok untulk membereskan tumpukan kaset serta kabel-kabel charger yang entahlah kenapa bisa begini banyak, Dewi terkejut karena tiba-tiba TV besar berukuran 40 inci menyala tepat di atasnya. Dan gilanya, di layar TV tengah menampilkan adegan video porno, seorang cowok sedang menghentak-hentakkan pinggulnya ke arah pantat seorang cewek cantik yang dalam posisi menungging ! Belum selesai rasa terkejut Dewi, Dewi lambat laun menyadari bahwa si cowok yang ada di dalam video porno adalah majikannya alias Axel dan jika di lihat dari latar belakang lokasi, Axel sedang bersetubuh dengan seorang cewek cantik di kamar ini! Di rekam pula! Dewi merasa jengah namu di sisi lain ia merasa lega karena Axel bukanlah penyuka sesama jenis tetapi ia jelas adalah seorang penjahat kelamin!

CLOP…CLOP…CLOP..CLOP…CLOP…CLOP…CLOP..CLOP…CLOP…CLOP…CLOP..CLOP…CLOP…CLOP…CLOP..CLOP…CLOP…CLOP…CLOP..CLOP…CLOP…CLOP…CLOP..CLOP…

Bunyi hentakan serta tarikan penis semakin heboh, Axel sedang mengocok penisnya sendiri dengan kecepatan penuh! Dan Dewi cuma bisa melongo. Ia sudah tidak sanggup untuk bekerja dengan situasi seperti ini. Yang bisa Dewi lakukan sekarang ini adalah ia duduk bersimpuh di lantai dengan satu tangan masuk ke dalam celananya. Dewi sudah membuang rasa malunya, yang ada di pikiran Dewi sekarang ini adalah ia juga ingin memuaskan birahinya sendiri!

Badan Dewi terlonjak kaget saat jemari kirinya mengelus liang vaginanya yang sudah becek. Saat Dewi ingin berbuat lebih dengan tangannya, ia mendengar Axel memanggil namanya.

“Dew, ambilin lotion di atas meja, lotion di botol bening,” pinta Axel dengan suara parau.

Dewi pun menurut, ia langsung berdiri dan mengambil lotion di atas meja. Lotion tanpa merk yang di botol transparan yang kini Dewi pegang, seperti cairan kental tanpa warna. Botol ini mengeluarkan aroma tipis harum yang sukar untuk Dewi deskripsikan. Dewi berdiri di samping tempat tidur sembari memegang botol. Ia kini bingung dan menunggu instruksi Axel. Sambil menunggu instruksi Axel, wajah Dewi merona merah, dadanya berdebar-debar karena ia bisa melihat dengan jelas tangan kiri Axel sedang membetot batang penisnya sendiri hingga kemerahan.

“Lo tuang isi dalam botol ke penis gue,” kata Axel.

Dewi terkejut namun ia tidak sanggup berkata-kata lagi. Ia menuruti perintah Axel, membuka tutup botol dan kemudian menuangkan cairan putih seperti gel tepat di atas kepala penis Axel yang wow. Sehingga penis dan tangan Axel kini berlumuran cairan gel. Ingin rasanya Dewi mengambil alih kendali dengan menggenggam penis Axel yang demikian panjang. Selanjutnya Axel kembali mengocok penisnya sendiri dan kali ini ia mengocok dengan sangat cepat. Karena gel ini terlihat licin dan lengket, tangan kiri Axel dengan mudah mengurut batangnya dengan cepat.

Axel tahu kalau ART barunya yang seksi ini, juga ikut sange. Terbukti Dewi kini berdiri gemetar di sisi tempat tidur, matanya sudah tidak bisa lepas dari penisnya haha. Axel memang sengaja mencuekkan keberadaannya dan memilih coli, padahal kalau ia mau bisa dengan mudah meniduri Dewi. Setelah 15 menit lebih mengocok penisnya dengan brutal, Axel merasa titik puncaknya sudah dekat. Apalagi ia sambil melihat kembali video persetubuhan dengan Bertha yang memang sengaja ia rekam untuk dokumentasi pribadi, Bertha juga tidak keberatan sih. Persetubuhannya dengan Bertha yang begitu liar, memperlancar Axel yang semakin mendekati garis “finish”.

“Anjeeeenggg, ngecroottttttt!!” teriak Axel.

Axel sampai mengangkat pinggulnya dan mengocok kuat-kuat hingga gumpalan-gumpalan pejuh terlontar dari lubang penisnya. Amat sangat banyak dan pekat. Gumpalan pejuh tersebut mendarat di ranjang, sebagian membasahi perut pahanya sendiri. Tangannya berlumuran dengan pejuh. Axel terus mengocok sehingga tidak tersisa lagi pejuh yang bisa ia peras dari hasil mencekik batang penisnya.

Di saat yang sama, Dewi gemetar melenguh sambil menutup mulutnya, ia tidak kuat melihat pemandangan saat Axel klimaks. Dewi jatuh terduduk saat ia melihat dari lubang penis Axel menembakkan banyak sekali pejuh hingga membasahi badan, paha Axel. Sisanya mendarat di sprei. Aroma pejuh yang ia rindukan tercium jelas sekali di udara. Dewi sampai menutup mata dan menghisap aromanya kuat-kuat.

Setelah puas menyiksa penisnya, Axel lalu turun dari ranjang dengan santai. Dewi lagi-lagi terperangah kaget karena meski Axel sudah klimaks, batang penisnya masih tetap mengacung.

Edan, sudah keluar aja, masih terlihat keras gini? Batin Dewi saat ia melihat Axel turun dari tempat tidur, ia nampak tidak risih dengan pejuh yang meleleh di perut dan pahanya. Axel lalu sambil bersiul berjalan menuju kamar mandi.

“Dew, lanjut lagi bersih-bersih kamar, sprei gue yang bau pejuh lu cuci juga. Dah ah gue mau mandi, siapkan juga sarapan gue di ruang makan,” kata Axel kepada Dewi.

Dewi diam saja, ia cuma bisa mengangguk. Badan Dewi gemetaran. Begitu pintu kamar mandi tertutup, Dewi langsung naik ke atas tempat tidur, ia menjilati pejuh Axel yang membasahi sprei.

“Ah nikmaat, nikmaattt banget pejuhmu,” erang Dewi yang sudah lepas kendali, ia terus membaui aroma badan Axel, semua ceceran pejuh Axel sudah masuk ke dalam mulutnya tanpa sisa, Dewi bahkan menyesap dan menghisap-hisap bekas pejuh yang ada di sprei hingga berantakan. Setelah tidak ada lagi tersisa pejuh Axel, Dewi melepas celana jeans dan menarikknya hingga di bawah lutut. Lalu Dewi berbaring mengangkang di tempat tidur Axel dan mulai masturbasi ! Birahi Dewi sudah tidak bisa tahan lagi, ia bahkan tidak akan berhenti masturbasi meski Axel keluar dari kamar mandi. Dua jari Dewi sudah masuk namun Dewi tidak merasa puas, kini empat jari kanannya sudah masuk sekaligus menggaruk-garuk liang vaginanya yang sudah becek, ah bukan lagi becek, tapi membanjir. Tangan kiri Dewi meremas-remas payudaranya dari luar kaos. Dewi masturbasi dan meremas payudaranya sendiri dengan brutal ! Untuk meredam suaranya saat masturbasi, Dewi sengaja menyumpal mulutnya dengan sprei yang masih mengeluarkan aroma pejuh. Pikirannya melayang memutar kembali adegan saat penis Axel menyemburkan pejuh bak gunung berapi yang memuntahkan laharnya.

Axel menyeringai.

Ia membuka sedikit pintu kamar mandinya dan melihat Dewi tengah masturbasi di atas tempat tidur.Axel puas karena sukses mengerjai Dewi hingga ia kini masturbasi sambil menjilati aroma pejuhnya di sprei haha! Pemandangan tersebut cukup menggugah nafsu Axel, batang penisnya kini sudah mengeras. Ia bisa saja keluar dari kamar mandi lalu memperkosa Dewi dengan kasar, ah bukan pemerkosaan sih jatuhnya, karena Dewi juga pasti sudah bertekuk lutut, tidak akan mungkin menolak ia setubuhi, bahkan Dewi mungkin sudah sampai ke taraf mengiba meminta untuk di setubuhi.

Surely, I,m gonna fuck her so hard, but not today,” gumam Axel sambil menutup pintu kamar mandi, membiarkan Dewi memuaskan birahinya. Axel menyalakan shower dan mulai mandi. Ia sedang tidak berselera untuk bercinta pagi ini, dengan siapapun, karena hari ini Axel mempunyai banyak hal yang harus ia kerjakan. Yakni mengeksekusi rencana untuk hari ini.

Brutal assault.


XXX *** XXX

 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd