Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IBUKU DIRAMPAS DARIKU (UPDATE 22/08/2023)

mending pakai mulustrasi gak? takut kebanyakan mulustrasi bikin lelet loading


  • Total voters
    981
PART 002

RABU PAGI, JULI 2019

SEKOLAH

POV RINO


Pagi itu seperti biasa aku berangkat sekolah dengan menaiki motor kesayanganku. Sudah beberapa hari ini aku berangkat sekolah tidak dengan ibuku. Bukanya apa apa hanya saja aku merasa sudah besar jadi aku merasa sedikit malu jika harus berboncengan ke sekolah dengan ibuku. Meskipun satu sekolah sepertinya sudah mengetahui aku adalah anak seorang guru tetap saja aku agak merasa tidak enak jika terus terusan terlihat bersama ibuku yang notabene adalah salah satu guru senior di sekolah ini.

Ibuku adalah seorang guru matematika yang mengajar di kelas untuk jurusan ilmu pasti alam atau IPA, sedangkan aku sendiri mengambil jurusan sosial atau IPS. Jadi sejak kelas 10 hingga sekarang sudah kelas 12 kemungkinan besar aku tidak akan pernah diajar oleh ibuku sendiri. Aku memang kurang pandai dalam hal pelajaran sekolah oleh karena itu pula aku mengambil jurusan IPS. Semua itu aku kompensasi dengan aktif di kegiatan ekstrakulikuler seperti OSIS maupun olahraga basket. Akupun juga mempunyai wayah yang lumayan tampan dan tubuh yang cukup ideal. Maka tidak heran aku cukup popular di kalangan teman teman sekolahku, terutama diantara siswi siswi baik itu seangkatan maupun adik kelas.

Karena masih minggu pertama awal semester kegiatan belajar mengajar masih belum berjalan full, masih ada beberapa jam pelajaran yang kosong karena gurunya berhalangan masuk kelas karena satu hal dan lainnya. Sperti saat ini, di dalam kelas akupun hanya bermain game di hape smartphone ku bersama beberapa teman sekelasku, namun karena beberapa kali mengalami kekalahan beruntun, akupun menyudahi permainan dan bermaksud untuk pergi jajan ke kantin.

Aku “ke kantin yok”

Teman 1 “ gak ah masih pagi juga”

Teman 2 “iya, lagian nanti kalo gurunya tiba tiba masuk gimana”

Aku “yaelah, sebentar aja, beli minum sama nyemil aja”

Teman 1”gak ah udah”

Aku “bener ya, aku ke kantin sendiri ini”

Teman 2 ”iya iya buruan sana”

Aku “awas aja, gak boleh ada yang mau nitip makan ato minum”

Akupun pergi meninggalkan teman temanku, dan berjalan keluar kelas menuju kantin sekolahanku. Kelasku yang terletak di lantai 2 bangunan depan sekolah lumayan jauh dari kantin yang terletak di bagian belakang sekolah. Akupun berjalan sambil agak sembunyi sembunyi agar tidak bertemu salah satu guru di tengah jalan. Sesampainya di kantin yang suasananya masih sepi, tentu saja ini masih pagi bahkan belum jam isitirahat, namun beberapa jajanan seperti gorengan maupun kue kue sudah tertata rapi di atas meja jualan.

Hanya ada ibu ibu penjaga kantin yang masih sibuk menata dagangan dan menyiapkan kantin.

Ibu kantin “lho pagi pagi udah kesini” tanyanya padaku

Aku “iya bu, gurunya gak masuk”

Ibu kantin “o yaudah, mau pesen apa, ini baru minum aja yang siap”

Aku “iya bu, es teh aja, makannya nanti aja masih kenyang”

Ibu kantin “pagi pagi kok es teh, yaudah sebentar, ibu bikinin”

Aku “bu, aku nunggu di dalem ya, takut keliatan guru hehe”

Ibu kantin “masuk aja, biasanya juga masuk masuk aja, lagian jadi anaknya bu umi kok sering sering bolos ke kantin”

Aku “hehehe”

Akupun segera masuk ke dalam dapur kantin, sambil mencomot beberapa potong tahu bakso dari depan. Akupun memainkan hapeku untuk mengecek instagram hingga tiba tiba kudengar suara beberapa orang dari luar. Akupun melongok menintip dari jendela takut jika yang datang adalah guru atau satpam sekolah. Bisa berbahaya jika aku ketahuan membolos di kantin ketika masih jam pelajaran.

Namun ternyata mereka adalah anak anak kelas 11 IPA yang ternyata juga membolos ke kantin.

“ternyata anak IPA ada juga yang bandel bandel” batinku dalam hati.

Mereka pun mulai berbicara ngobrol, akupun sedikit banyak menguping pembicaraan mereka dari mulai soal bola, game maupun tentang kehidupan asmara remaja pada umumnya. Dari pembicaraan normal hingga yang tidak jauh jauh dari urusan bokep.



Suara siswa 1 “wah ini di twit**ter, ada yang lagi trending lagi ini”

Suara siswa 2 “apa apa coba lihat”

Suara siswa 3 “paling bokep dari OME lagi kan. Lagi colmek”

Suara siswa 1 “iya tapi ini beda coy, ini ibu ibu yang di bokepnya”

Suara siswa 3 “ah selera mu ibu ibu ternyata”

Suara siswa 2 “yaa kalo ibu ibu MILF, aku sih juga doyan hehe”

Akupun yang mendengar percakapan bokep di pagi hari itu hanya tertawa dalam hati.

Suara siswa 1 “eh tapi iya lho, apalagi kalo kaya bu umi hwe hwe hwe”

Suara siswa 2 “bu umi, guru matematika kita”

Akupun kaget mendengar percakapan itu. Aku tidak menyangka mereka berani bicara yang tidak tidak tentang ibuku yang juga seorang guru di sekolah ini. Aku merasa kesal dan rasanya ingin mendatangi mereka namun kutahan emosiku.

Suara siswa 1 “tapi iya sih bu umi emang cantik diantara guru guru yang lain”

Suara siswa 1 “bahkan disbanding guru guru yang lebih muda bu umi gak kalah cantik”

Suara siswa 2 “iya coy, kalo lihat mukanya jadi adem”

Suara siswa 1 “iya kan, pokoknya MILF bangetlah kalo pas lagi ngajar”

Suara siswa 1 “tapi jangan salah bodi bu umi juga mantep”

Suara siswa 3 “ iya , bokong sama susunya semok banget”

Suara siswa 2 “haha bisa aja lho, kaya pernah lihat aja”

Suara siswa 1 “ehhh coba aja bayangin dibalik seragam itu kan lumayan kenceng ya bodinya bu umi”

Suara siswa 3 “iya sih, mana janda lagi”

Suara siswa 1 “eh ya bener”

Suara siswa 3 “denger denger sih gitu, suaminya meninggal udah lama”

Suara siswa 1 “wah apa gak liar banget janda kaya begitu”

Suara siswa 2 “coba jadi anaknya”

Suara siswa 1 “ah ngimpi, kalo pengen tahu gimana jadi anaknya, Tanya aja sama bang rino tuh”

Suara siswa 2 “lah itu anaknya bu umi, bang rino anak osis itukan”

Suara siswa 1 “iya, baru tahu ya, kemana aja sih”

Suara siswa 3 “wah enak banget jadi bang rino”

Suara siswa 2 “eh udah yok, balik balik, ngomong bokep mulu, ini ada guru masuk kelas nih”

Suara siswa 1 “eh yaudah buruan balik, nitip bayarin gorengan dulu ya, tempe 2 bakwan 1”

Suara siswa 3 “aku juga sekalian, tahu bakso 4”

Suara siswa 1 “yaelah, tungguin tapi jangan balik duluan”

Suara siswa 1 “iya iya”

Akupun hanya diam mendengarkan sampai kudengar mereka pergi dari kantin. Aku masih mencoba mencerna percakapan yang kudengar barusan. Aku menjadi teringat kejadian beberapa hari yang lalu, dimana aku mengintip ibuku yang sedang masturbasi di dalam kamar. Aku pun menjadi berpikir kenapa ibu bisa kuat sendirian selama ini. Akupun juga tidak berani menanyakannya langsung, hanya saja kudengar tidak sedikit yang mencoba mendekati ibuku namun ditolak dengan berbagai alasan.

Akupun segera kembali ke kelas, setelah membayar minuman dan gorenganku. Aku hanya melamun sepanjang kembali ke kelas. Entah kenapa ada perasaan was was bercampur kesal mengetahui ibuku ternyata bahan obrolan jorok oleh siswa siswa di sekolah ini. Aku bahkan menjadi penasaran apakah banyak yang berpikiran seperti itu tentang ibuku.

Seharian itu aku hanya banyak melamun di kelas, beberapa pelajaran kulalui tanpa fokus, Karena masih kepikiran tentang kejadian di kantin tadi. Hingga pulang sekolah, akupun segera buru buru pulang tidak nongkrong seperti biasanya.




POV IBU

SORE, DI RUMAH


Aku baru saja sampai di rumah dan membereskan barang barang, ketika kudengar suara motor anakku masuk garasi. Tidak lama kudengar pintu depan terbuka, dan anak semata wayangku masuk kedalam rumah. Dia hanya diam saja tanpa mengucap salam

Aku “masuk rumah kok diam aja, gak bilang salam”

Rino “eh iya, assalamualaikum”

Aku “walaikumussalam”

Aku “lho tumben kok langsung pulang”

Rino “ lah kemarin ibu yang nyuruh buat ngurangin main gimana sih”

Aku “oh iya, yaudah ibu seneng kalo kamu nurut sama ibu”

Aku “yaudah ibu bersih bersih sekalian mandi dulu”

Rino “iya bu, rino mau ngadem dulu, ibu duluan mandi aja”

Aku “oiya nanti mau dimasakin apa”

Rino “terserah ibu aja lah”

Aku “yaudah, atau nanti kita makan di luar mau gak?”

Rino “eh iya boleh bu”

Rino pun berlalu ke kamarnya tanpa banyak bicara lagi, aku agak heran kenapa anak itu kelihatannya kok banyak melamun pulang dari sekolah hari ini.

“ah kutanyakan nanti sekalian pas makan di luar” pikirku

Akupun segera melanjutkan bersih bersih dan mengambil handuk untuk segera mandi.


POV RINO

WARUNG BAKSO, MALAM HARI


Aku baru saja memarkirkan motor matic ibuku, sementara ibu turun dari boncengan motor. Malam ini kami berdua makan di luar, seperti ajakan ibuku tadi sore. Sepanjang perjalanan aku masih terus kepikiran tentang ibuku. Aku menjadi was was jika seandainya ternyata banyak orang yang berpikiran jelek tentang ibuku. Seperti saat ini, ketika aku dan ibu masuk ke dalam warung bakso langgananku. Aku yang berjalan di belakang mengikuti ibuku, entah kenapa terus melihat orang orang disekitar yang sedang makan juga di warung itu.

Kuperhatikan mata mata mereka terutama para pria terus melihat gerak gerik ibuku. Aku yang baru menyadari hal ini menjadi semakin tidak karuan. Bahkan pegawai warung yang melayani pesanan pun sepertinya tidak malu malu menatapi ibuku. Akupun heran sebenarnya penampilan ibuku biasa saja seperti ibu ibu pada umumnya, baju gamis lengkap dengan kerudung lebar. Namun memang ibuku tampak lebih menarik dibanding dengan wanita wanita seusianya. Apalagi dengan tubuh yang masih terawat karena rajin senam dan wajahnya yang masih cantik meskipun mulai nampak garis garis halus.

“kamu pesen apa nak” Tanya ibuku sambl membolak balik kertas pesanan

“aku bakso biasa aja bu, minum es jeruk”

“malam malam kok es, jeruk anget aja ya”

“yaudah bu, jeruk anget ga papa” jawabku sekenanya sambil masih memperhatikan pelayan toko yang menunggu pesanan kami.

Ibu “mas, pesen bakso biasa satu, bakso urat gak pakai mie satu, minumnya jeruk anget 2”

“oh eh iya bu, itu aja” pelayan itu agak tergagap

“iya mas itu aja”

“baik bu, ditunggu ya” kata pelayan laki laki muda itu masih saja menatap lekat ibuku sampai akhirnya pergi .

Aku dan ibuku pun tidak banyak bicara selagi menunggu pesanan kami datang. Ibukupun mengambil kerupuk untuk dicemil dari toples plastik besar di depan kami.

“mau kerupuk?” Tanya ibuku kepada ku.

Akupun hanya menggelengkan kepala tanda tak mau.

“kamu kenapa sih dek?” Tanya ibuku sambil memakan kerupuk ditangannya.

Aku yang kaget sekaligus bingung pun tak tahu mnjawab pertanyaan ibuku

“kok dari tadi pulang sekolah kaya ngelamun gak semangat gitu”

“eh ga ada apa apa kok bu”

“bener, soalnya kaya gak biasanya kamu gak semangat kaya gini”

“iya bu, rino gak apa apa kok”

“yaudah, kamu kalo ada masalah bilang ke ibu ya”

“iyaa bu”

Suasana kembali hening, hingga aku pun kepikiran atas penasaranku seharian ini.

Aku “eh ibu, rino boleh nanya”

“iya boleh nak, kenapa?’

“eh ini bu, ibu kan selama ini kan sendirian besarin rino? Ibu gak capek gitu sendirian terus”

“ya gak dong saying, ibu mana capek merwat kamu”

“bukan itu maksud rino, maksud rino ibu gak pengen cari gantinya bapak gitu?”

“kamu kenapa sih kok tiba tiba nanya kaya gitu”

“yaa ga papa bu, Cuma ini kan sebentar lagi rino kuliah, jadi kemungkinan rino pasti ngekos gak di rumah lagi”

“oh ituu, kalo ibu sih gak terlalu mikirin itu, yang penting kamu nurut sama ibu dan rajin belajar aja ibu udah seneng, yaa nak ya”

“oh iya bu”

Pembicaraan kami terhenti ketika pesanan bakso kami datang, kami pun mengahbiskan bakso tanpa banyak ngobrol. Entah kenapa kini suasana menjadi sedikit canggung, terutama ketika aku menanyakan soal hal tadi pada ibuku.

 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd