Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY MY SECRET FANTASY [Based On True Story]

Areezz

Guru Semprot
Daftar
15 May 2020
Post
612
Like diterima
1.523
Bimabet
[Based On True Story]

Aku menutup layar latptopku, selesai sudah tugas membuat program web yang diberikan dosen. Karena pandemic virus covid-19 yang melanda dunia, maka mata kuliah yang harusnya dikerjakan di kelas kini semua dikerjakan secara online. Aku beranjak dari kamar menuju dapur unruk membuat secangkir kopi. Ku ambil gelas dan meuangkan sesendok kopi dan gula kedalam gelasku, lalu kutuangkan air panas yang sudah kupanaskan dari kompor kedalam gelasku. Kemudian aku menuju teras rumah untuk menikmati kopi yang telah aku buat danangin malam yang segar setelah 3 jam lebih menantap layer laptop. Aku duduk di karpet teras rumah yang memang disediakan untuk tamu. Kuseruput kopi panasku, kemudian ku nyalakan sebatang rokok dan menghisapnya dalam lalu ku keluarkan asap rokok dari dalam mulutku bersamaan penatnya pikiranku. Bayangan masa lalu datang menyapa pikiranku, jiwaku terbawa arus kemasa lalu, masa dimana fantasy liarku dimulai. Ya, sebuah fantasi gila dimana aku ingin menyetubuhi ibu kandungku sendiri. Aku memang memiliki libido seks yang cukup tinggi, entah itu hypersex atau maniak, aku sendiri tidak terlalu memikirkan apa Namanya. Tapi aku merasa mungkin libido seks ku yang tinggi dikarenakan faktor keturunan dari ibuku.

Dari yang aku sering dengar dari adik ibuku, ibu semasa muda memang nakal. Bahkan saat sudah berumah tangga dengan ayahku pun ibu masih saja nakal. Ayah sering rebut dengan ibu, ibu juga sering pergi dari rumah entah kemana. Yang aku tau dari bisik-bisik tetangga, ibu sering pergi dengan pria lain. Saat itu aku masih kecil dan belum mengerti apa-apa. Waktu aku kecil aku sering melihat ibuku ganti baju setelah mandi di depanku. Payudaranya menggelantung saat ibuku bungkuk mau memakai celana dalam atau saat ibuku menggunakan BH nya, memperlihatkan urat-urat warna hijau di payudaranya. Bulu kemaluannya cukup lebat menurutku, Tapi waktu itu aku belum punya hasrat apa-apa karena waktu itu aku masih SD.

Ibuku memiliki wajah yang cukup cantik, rambutnya ikal, tubuhnya tinggi, gemuk serta sintal. banyak orang bilang kalo ibuku semok. Ibuku memiliki ukuran payudara dan pantat yang cukup besar. Kulitnya putih bersih. Saat pergi ibuku selalu menggunakan hihab dan pakaian yang tertutup. Tp saat dirumah ibuku lebih sering menggunakan daster, alasannya karena lebih adem katanya.






Aku memiliki 4 saudara kandung, 1 kakak perempuan yang sekarang sudah menikah, 2 adik perempuan dan 1 adik laki-laki. Watu itu tahun 2006 yang lalu ayahku meninggal karena penyakit lever, saat itu usiaku masih 16 tahun. aku hidup Bersama ibu kandungku serta ketiga adik-adikku yang masih kecil dari hasil uang Tunjangan Hari Tua dan uang kematian ayahku dari perusahaan swasta di jakarta tempat ayah bekerja semasa hidupnya. Rumah fasilitas di daerah bogor dari kantor ayah yang selama ini keluargaku tempati kini harus kami tinggalkan karena ayah sudah tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut.

Akhirnya keluargaku memtuskan untuk mengontrak rumah sementara selama belum mendapatkan rumah baru. Keluargaku mengontrak dirumah yang tak terlalu besar dengan ukuran 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan tempat untuk mencuci baju. Aku tidur dikamar depan, sementara ibuku dan ketiga adik-adikku tidur di kamar belakang.




Kegiatan ibuku sehari-hari pergi keluar rumah, ia selalu mengatakn pergi untuk berjualan kue dan baju dengan teman-temannya, entah teman=temannya yang mana. Tapi aku yakin saat itu ibuku sebenarnya pergi dengan pria lain. Setiap hari ibuku selalu pulang malam. Selepas pulang ia biasanya langsung ganti baju , shalat isya dan langsung tidur atau mencuci baju kotor dirumah. Saat dirumah pun

Dari situ hasrat gilaku mulai meracuni isi kepalaku. Saat sedang tidur pintu kamarnya tidak pernah ditutup. Daster yang ibu pakai sering tersingkap, waktu itu aku ingat betul, aku terbangun tengah malam karena meras lapar. Saat keluar kamar aku melewati kamar ibuku, kulihat ibuku sedang tertidur, aku sedikit melongo melihat pemandangan tubuh ibuku. Aku coba masuk ke dalam kamarnya, dan memperhatikan tubuhnya dari rambut sampai ke kaki, ibuku tidur menggunakan daster yang kancing bagian dadanya putus. Memperlihatkan belahan dadanya serta urat-urat di payudaranya. Bagian bawah dari dasternya juga tersingkap, pahanya yang mulus putuh dab bersih membuat zakarku meronta-ronta. Hasratku bergejolak hebat. Saat itu aku sudah memiliki nafsu syahwat, tetapi belum pernah sekalipun aku bernafsu dengan ibuku, ibu kandungku sendiri. Ingin sekali aku menyentuh tubuh ibuku saat itu. Tapi kesadaranku masih kuat, akhirnya aku memutuskan untuk mengocok zakarku di kamarku menggunakan handbody milikku sambal membayangkan aku sedang mengagngkangi ibuku.



Pernah saat ibuku sedang mencuci pakaian pun dasternya sering basah karena keringat atau tersiram air.memperlihatkan dengan jelas lekuk tubuhnya yang sintal. Putting payudaranya menonjol karena dasternya yang basah. Pahanya sangat mulus membuatku membayangkan ingin menumpahkan spermaku yang banyak di pahanya yang putih. Kadang saat ibuku sedang mencuci baju aku pura-pura menemaninya mengobrol sambal makan atau sambal melakukan sesuatu supaya bisa terus melihat bagian payudaranya dan pahanya yang sintal.







“bu, kenapa belum beli ruamh juga” tanyaku waktu itu pada ibuku.

“sabara’a, ibu belum dapet rumah dengan harga yang sesuai” jawab ibuku.

“Waktu itu temen SMP a’a nawarin ruamh tetangganya mau dijual murah, 30 juta lumayan gede, tinggal rapihin sedikit tapi ibu gak mau” kataku.

“Ih jalan masuk kerumahnya jauh dari jalan raya, nanti ibu kalo mau jualan susah” jawab ibuku,

“Nanti uangnya keburu habis lho” kataku sedikit ngambek.

“Iya nanti masih ibu cari, sambal ibu jualan kue dan baju bareng temen ibu” jawab ibuku lagi.



Setiap hari memang ibuku selalu pergi entah kemana, ibuku selalu mengatakan bahwa ia pergi kerumah temannya untuk berjualan kue dan baju. Entah temannya yang mana, aku sendiri tidak tahu. Yang aku yakin ibuku pergi dengan pria lain karena saat itu aku sudah memiliki sedikit pengetahuan tentang seks, bahwa usia-usia wanita seperti ibuku pasti saat itu sedang haus akan seks. Ditambah ibuku memang memiliki libido seks yang tinggi.



Hari berganti hari, bulan berganti bulan, namun ibuku belum juga mendapatkan rumah baru. Uang yang di dapat dari Tunjangan kematian ayahku semakin tinggal menipis, namun keluargaku masih saja tinggal mengontrak. Uang yang disimpan pun semakin habis, singkat cerita ibuku pergi dan tak pernah kembali.





“Kak, lo dimana?” tanyaku ditelfon saat menelfon kakakku.

“Gue dirumah al, kenapa?” tanya balik kakakku.

“Ibu pergi udah 3 hari gak balik, kemarin yang punya rumah juga nagih uang kontrakan” kata ku sambal menagis.

“Ya udah lo tunggu dirumah sambal beresin barang-barang, besok gue kesana kita angkut barang kerunah gue. Tinggal dirumah gue aja” jawab kakakku.

“Ya udah, iya gue bteresin barang-barang dulu kalo gitu” kata ku.



Telfon ditutup. Aku dan kakakku sebenernya sudah gak kaget dengan kelakuan ibuku yang seperti ini. Karena dari kecil ibuku sering pergi meninggalkan anak-anaknya karena sering ribut dengan ayahku. Mungkin saat ayah masih adapun ayah sudah capek menghadapi kelakuan ibuku tetapi ayah tak pernah menceritakan kepada anak-anaknya. Saat itu aku mulai membenci ibuku.



Tiga Tahun kemudian ibuku sering mengirimi uang ke kakaku untuk anak-anaknya tanpa sepengetahuanku. Lama kelamaan aku mengetahuinya. Aku ribut dengan kakakku.

‘Kenapa lo masih suka kontek ibu sih kak?” tanyaku sambal membentak kakakku.

“Elo pikir coba darimana biaya buat makan elo sama adek-adek lo makan selama ini!!” bentak kakakku juga.

“Gue kan kerja juga ngaih uang ke elo kak” kataku tidak terima.

“Gue paham, tapi penghasilan lo juga gak seberapa, sekolah SMA berhenti Cuma ngandelin kerjaan dari ijazah SMP lo gak seberapa, suami gue juga gak sanggup kalo harus ngasih makan elo dan adek-adek lo, mikir dong” jawab kakakku dengan nada tinggi.



Aku terdiam, dan membalas kata-kata dari kakakku. Aku sadar memang kondisi sedang sulit. Tapi rasanya aku gak bisa terima kalo ternyata kakakku sudah baik dengan ibuku. Padahal aku dan kakakku awalnya sangat membenci kelakuan ibuku. Aku sangat yakin, setelah kejadian semua ini, tidak lama lagi ibuku akan kembali datang dan merusak kehidupanku lagi.

Beberapa bulan setelah aku ribut hebat dengan kakakku, ibuku datang kerumah kakakku. Saat ibuku datang kerumah kakakku, aku memutuskan untuk pergi dari rumah kakakku karena benci dan gak ingin betemu ibuku. Aku pergi kerumah teman baikku dan tinggal selama beberaoa bulan diruamh temanku. Selama dirumah teman baikku, aku terus memikirkan yang terjadi kepadaku. Apakah aku harus memaafkan ibuku seperti kakakku?, rasanya aku sangat sulit menerima kehadiran ibuku lagi. Tapi tetap terus tinggal dirumah teman baikku juga aku merasa tidak enak dengan orang tua nya. Kuputuskan untuk kembali kerumah kakakku walau sebenarnya aku masih sangat membenci ibuku.



Satu bulan kemudian, karena rumah kakakku yang gak besar dan gak bisa nampung banyak oran, ibuku mengajak aku dan ketiga adikku mengontrak rumah di dekat rumah kakakku. Kami mengontrak rumah dengan ukuran 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan dapur.kali ini kamar depan tempat tidur ibuku dan ketiga adik-adikku, kamar belakang tempat tidurku. Dengan uang yang masih dimiliki ibuku, ibuku berjualan nasi uduk di rumah. Walau sudah tinggal serumah kembali, tetapi kebencianku pada ibuku masih belum juga hilang. Aku jarang menegur ibuku, namun hasrat untuk menyetubuhi ibuku juga kembali bangkit.



Nafsu yang begitu membara mengalahkan rasa amarahku pada ibuku. Ada sesuatu yang menggeliat saat aku membayangkan menyetubuhi ibuku. Aku pernah membayangkan menyetubuhi wanita lain, tetapi gak terlalu meggelitik libido ku ketimbang mambayangkan bisa menyetubuhi ibuku. Hampir setiap malam aku selalu masuk ke kamar tidur ibuku dan memperhatikan tubuh ibuku yang sangat menggoda untukku. Ada rasa yang sangat sulit dijelaskan untukku saat melihat tubuh ibuku yang sedang tertidur itu. Benci, saying, dan bergairah saat melihat wanita tidur dengan daster ukuran pendek. Namun kali ini yang tidur dihadapanku malam itu adalah ibu kandungku, gila!....



Disuatu malam

Kuperhatikan wajah ibuku yang masih cantik. Pandangankku turun kebawah, memperhatikan belahan dada ibuku. Payudaranya yang besar seperti memberontak untuk keluar. Urat-urat yang terlihat di payudaranya seperti membuktikan bahwa payudara ibuku sudah terlalu besar dan siap meledak. Buah zakarku semakin naik. Aku mundur dan sedikit jongkok, pandangan ku turun kebawah tubuh ibuku. Kuperhatikan paha ibuku yang putih, ingin rasanya aku belai supaya bisa merasakan halusnya paha ibuku.

Darahku benar-benar berdesir hebat. Syahwatku sudah sampai ke otak, sulit untuk berfikir jernih. Aku melongok pandangan lebih dalam kearah selangkangan ibuku. Bulu kemaluannya sedikit menyembul keluar dari dalam celana dalamnya. Tubuhku bergetar luar biasa, gak mampu menahan semua hasrat ini. Semua rasa benci, cinta, hormat, dan nafsu yang begitu besar ingin kutuntaskan malam ini juga. Ku pelorotkan celana pedek dan celana dalamku, kuraih dan ku kocok batang kemaluanku. Ku beri air liurku di batang kemaluanku agar lebih licin mengocoknya.

Aku terus bermasturbasi di depan tubuh ibuku yang sedang tertidur. Membayangkan menyetubuhi ibuku adalah rasa yang tak terhingga untuk dijelaskan saat itu.



“a’a kamu lagi ngapain?” ada suara yang membuatku melek dari nikmatnya masturbasiku.

Aku sangat kaget melihat ibuku yang terbangun dari tidurnya malam itu. Sontak aku melepas tangan kananku yang sedang memegang kemaluanku. Aku langsung menutup mulutnya dengan tangan kananku dan memegang tangan kanannya dengan tangan kiriku. Aku sangat panik dan takut ibuku mencoba teriak atau menamparku. Namun aku gak menyangka tangan kiri ibuku yang bebas malah menunjuk satu jari di depan mulutnya yang kubungkam dengan tangan kananku. Ibuku memberi isyarat untukku dan seolah ingin berdamai dengan perasaanku saat itu. Tangan kirinya meraih batang kemaluanku yang sedikit turun karena shock melihat ibuku terbangun dari tidurnya. Aku melepaskan tangan kananku yang membungkan mulut ibuku. Seolah ibuku sangat mengerti dengan perasaan yang kurasakan saat ini.

Ibuku yang terbaring langsung duduk di pinggir kasurnya, Tangan kanan ibuku yang terus bergerak mengocok batang kemaluanku membuat Kasur yang ibuku duduki ikut bergerak dan sedikit mengeluarkan bunyi berdecit. Gak ingin adik-adikku terbangun, ibuku turun dari Kasur dan berlutut di hadapan kemaluanku. Aku yakin ibuku pasti pernah melakukan ini dengan pria lain diluar sana, karena ibuku langsung menyambar batang kemaluanku dan measukan kedalam mulutnya.



“Aaahhh….” Aku sedikit mendesah



Ibuku yang sedang mengulum batang zakarku langsung memberi isyarat satu jari di depan mulutnya.

“Sssstttttt…..” kata ibuku dengan sangat pelan, takut adik-adikku terbangun.

Gak mau menyia-nyiakan moment saat ini, aku langsung menarik tangan ibuku untuk pindah ke kamar tidurku. Di kamar tidurku, aku mematikan lampu kamar dan menutup pintu kamar dan mengunci nya dari dalam. Aku langsung memegang pinggang ibuku. Kedua tanganku turun dari pinggang ibuku dan mengusap usap pantatnya yang besar. Mulutku langsung mengarh ke leher ibuku kemudian menjilat jilat lehernya.



“hhh……” ibuku mendesis.

“hhh….” Suara deru nafas yang sangat memuncak keluar dari hidungku.



Ibuku memeluk kepalaku yang masih bertahan mejilati lehernya. Kedua tangannya yang sedang memeluk kepalaku mengarahkan untuk turun sedikit ke payudaranya.kujilati belahan dadanya dengan sangat basah dari air liurku. Kedua tanganku langsung masuk dari bawah daster ibuku dan beusaha untuk memegang kedua payudaranya.



“hhh… gak kuat ibu a’” kata ibuku sambal melenguh.



Kedua tangannya melepaskan pelukan dikepalaku. Kemudian ibuku berlutut dan langsun meraih batang kemaluanku, mengocoknya hanya beberapa kali dan langsung memsukan batang zakarku ke dalam mulutnya. Ibuku sangat menikmatinya. Ia terlihat seperti terbiasa dan sering melakukannya.



“uhhh…ibu…” aku mengerang memanggil ibuku dengan rasa yang luar biasa hebatnya.



Seperti pertahanan yang mudah jebol, aku gak kuat bertahan lama saat ibuku mengulum batang zakarku. Begitu memuncaknya perasaan itu, perasaan yang tiada tara saat bisa melakukan ini dengan ibuku, ibu kandungku.



“ggghhh…” aku melenguh.



Lututku bergetar, kemaluanku berkedut seperti ingin menumpahkan sesuatu. Kedua tanganku memaju mundurkan kepala ibuku dengan sedikit keras. Pikiranku membayangkan bahwa aku sedang memperbudak ibuku, pikiran ini yang membuatku merasa sangat tinggi, tinggi dan tinggi dengan cepat. Tangan kiri ibuku memainkan biji kemaluanku, sementar tangan kanannya memegang rambutnya yang ikal dan Panjang di belakang kepalanya.



“Buuu….” Aku meanggilnya sambil mengadahkan kepalaku ke langit-langit kamar yang gelap.


ibuku bagaikan tak peduli, ia terus mengulum batangku dan semakin cepat.



“Ahhh….” Aku tuntas.

Ku majukan pantatku dan menarik kepala ibuku lebih dalam ke selangkanganku ujung batang zakarku teras sedikit menyentuh kerongkongan ibuku. Spermaku keluar cukup banyak di dalam mulut ibuku, namun ibuku gak membiarkan batangku keluar dari mulutnya. Aku menunduk memperhatikan ibuku, ia terlihat begitu binal dihadapanku saat ini. Beberapa detik kemudian ibuku melepaskan batangku dari mulutnya. Ia menengadahkan kepalanya, membuka mulutnya yang penuh dengan sperma dariku dan memperlihatkannya kepadaku yang sedang bediri dihadapannya saat ini. Ibuku menelan seluruh spema yang ada didalam mulutnya.

Aku gak mau melewatkan malam ini begitu saja. Aku merebahkan tubuh ibuku yang sedang berlutut dihadapanku, aku angkat sedikit kakinya dan melebarkan kedua pahanya yang putih. Aku menarik celana dalamnya dengan penuh syahwat yang memuncak. Kujilati lubang kemaluan yang sudah melahirkan 5 orang anak itu. Ku kumpulkan air liurku dan kutumpahkan semua sambil terus menjilat lubang tempat pertama ku melihat dunia.



“uuhhhh….” Ibuku melenguh.

Kedua pahanya mengapit kepalaku, sementara kedua tangannya menjambak rambutku dan menekan kepalaku agar semakin dalam. Ibuku sedikit mengangkat pantatnya, tetapi kedua tangannya menekan kepalaku agar semakin dalam. Aku begitu terangsang dengan perlakuan ibuku saat ini. Batang zakarku kembali naik dengan cepat. Lubang kemaluannya berkedut, pahanya yang menahan kaki nya bergetar. Ibuku orgasme hebat.



“Ahh… a’a enaaakk a” kata ibuku menumpahkan hasratnya.



Aku terus menjilati kemaluannya yang basah bercampur air liur dan cairan kemaluan ibuku. Menelan kembali cairan wanita yang telah melahirkanku ke dunia. Perasaanku gak menentu. Setan telah merasuki akal dan fikiranku dan ibuku. Rangsangan yang datang dengan cepat membuatku merasa ingin menghabisi ibuku sampai lemas malam ini juga.

Aku menindih badan ibuku di Kasur, kedua tangan ku menahan badanku disamping ibuku.kulumat bibir ibuku dengan mulutku, ia membalasnya dengan penuh rasa rindu, rindu seperti seorang ibu yang sudah sekian lama tidak bertemu dengan anaknya. Kedua tangannya merangkul kepalaku, kami terus saling melumat mulut dengan penuh hangat dan nafsu yang begitu membara. Air liurku dan air liur ibuku yang bercampur menjadi satu mengalir membasahi pipi ibuku. Begitu nikmat yang tiada tara. Disaksikan oleh setan yang terus memaksaku dengan sukarela untuk melampiaskan hasratku yang menggebu untuk menyetubuhi ibuku.



“Buruan masukin sayang…” pinta ibuku.



Kupegang batang kemaluanku dan kuarahkan ke lubang kenikmatan itu, lubang yang sudah tidak sempit lagi karena sudah melahirkan 5 orang anaknya. Kumasukan kepala batang kemaulanku dengan mudah karean sudah sangat basah dan longgar itu, tapi masih begitu nikmatnya. Nikmat karena telah berhasil membuat ibuku mabuk kepayang saat ini.

Aku berlutut di depan lubang kemaluan ibuku Sekarang. Kuangkat kedua kakinya tggak keatas, kurebahkan kedua kakiku di kedua sisi tubuh ibuku.kudorong pantatku maju mundur dengan tangan menahan dibelakang badanku. Kujilati seluruh kakinya karena terbuai dengan kenikmatan saat ini.



“Ahhh….ibu sayang a’a” ibuku mulai meracau.



Aku menyibakan kedua kaki ibuku kembali, aku menindihi tubuhnya dari atas dan terus menenjot lubang vital ibuku. Kedua tangannya merangkul leherku, sementara kedua kakinya sekarang merangkul pinggangku. Sungguh, ibuku benar-benar lihai dalam merubah rasa benciku selama ini menjadi rasa nikmat yang ia berikan tiada tara. Rangsangan yang ibuku berikan mampu dengan mudah menjatuhkan pertahananku malam ini.



“Ibuuu..ahhh….hhhh….” panggilku ke ibu begitu keenakan.



“Gapapa a’a…, keluarin di dalem aja sayang, ibu pake KB kok…” kata ibuku seperti tau apa yang sedang anaknya rasakan.



Kupercepat sedikit enjotanku.

“Plook…plookk…plokk….” Suara yang terus berbunyi bertemunya kemaluanku dan lubang kemaluan ibuku.



Ibuku meraskannya, ia tau betul apa yang ia harus lakukan saat ini. Kedua kakinya semakin mencengkram tubuhku, tangannya yang merangkul leherku memaksaku untuk mendekatkan mulutku ke mulutnya. Bibir kami saling berpagutan, kemudian saling tatap, dan saling malamut bibir.



“Ahhh….” Aku melepaskan seluruh spermaku kedalam Rahim ibuku.



Dengan binalnya begitu mudah ibuku mengobrak abrik pertahanan batang kemaluanku. Aku merasa batang kemaluanku begitu lelah, namun rasa ingin untuk terus menyetubuhi ibuku tak kunjung redam. Keringatku membasahi tubuhku dan tubuh ibuku. Rasa hangat membasahi batang kemaluanku yang masih bersangkar di dalam lubang kemaluan ibuku.

Ku tatap wajah ibuku, tak kulihat rasa lelah sedikitpun menghinggapinya, luar biasa! Suasana semakin hening. Pikiranku melayang jauh, akhirnya segalanya yang kurasakan selama ini tercurahkan. Aku berhasil menikmati tubuh ibuku. Rasa benciku yang begitu dalam pada ibuku seolah sirna, berganti rasa sayang yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata.



“Kok melamun??” bisik ibuku dengan nada sedikit manja, membuyarkan lamunanku saat itu juga.

Aku menggelengkan kepala dengan pelan, gak mampu mengeluarkan suara dari mulutku. Terlalu nikmat.



“Udah capek belum?” tanya ibuku lagi sambil tersenyum.

Aku hanya terdiam. Rasa lelah masih menghinggapi tubuhku, tubuhku yang masih bersandar diatas tubuh ibuku yang begitu ku kagumi. Ibuku mengelus-elus kepalaku yang bersandar pada payudaranya yang besar dan sangat kenyal.



Selang beberapa detik, ia merebahkan tubuhku di samping kirinya. Aku pikir ibuku akan menyudahi semua ini. Dugaanku meleset, ibuku bangkit dan langsung memegang batangku dengan tangan kanannya, mengocoknya dengan lembut kemudian ia sedikit membungkukkan tubuhnya yg sedang duduk disebelah kiriku. Mulutnya langsung menyambar batang kemaluanku yang masih lemas. Sambil terus mengulum batang kemaluanku, ibuku merapihkan sedikit rambutnya yang terurai, dan menyelipkan sedikit rambutnya yang ikal ke belakang daun telinga nya yang sebelah kanan. Pemandangan yang sungguh erotis. Kupegang dan kuarahkan naik turun kepala ibuku. Tangan kanannya terus memegang ujung dalam batang kemaluanku, sementara tangan kirinya mengepal rambutnya dibelakang kepalanya agar tidak mengganggu aktifitasnya sekarang.

Lima menit berlalu, batang kemaluanku mulai kembali tegak. Kulumannya yang begitu syahdu terus ia berikan pada batang kemaluanku. Aku gak tinggal diam, ku naik turunkan patatku dengan sangat keras menghantam mulutnya sambil memegang kepala ibuku, tetapi ibuku tetap terus mengulum dengan begitu tenangnya, seolah ia sudah terbiasa dengan perlakuan seperti ini.



“Eggghhh….” Suara yang keluar dari mulut ibuku akibat hantaman yang begitu keras kuhujamkan kemulutnya.



Aku memegang pundaknya, mengarahkan ibuku untuk berbaring disampingku dan membelakangi tubuhku. Kini tubuh ibuku membelakangi tubuhku. Kuarahkan batang kemaluanku untuk masuk ke lubang vagina nya, sulit mencari lubang kemaluan ibuku dengan posisi yang seperti ini dan keadaan kamar yang gelap. Ibuku mengangkat sedikit kaki kanannya agar aku lebih leluasa, aku berhasil mendapatkannya. Aku menghujamkan batang kemaluanku dengan keras di lubang yang sudah sangat basah itu. Tangan kananku sibuk meremas-remas payudaranya yang begitu berisi dan kenyal. Mulutku sibuk menciumi leher dan tengkuknya, sesekali aku menggigit-gigit kecil pundaknya.

Tangan kanannya yang bebas membelai dan meremas-remas kepalaku yang dibelakang kepalanya.



“Terus a’…..” kata ibuku sambil menikmati hujaman keras batang kemaluanku.

“Plookk….ploook…plookk….” suara batangku yang kuhjamkan mengenai pantatnya

“Ibu mau lagi?, haaah??.... mau terus??” kataku sambil terus menhantam pantatnya yang begitu berisi dan besar.

“Iyaa sayang, terus sayang….” Jawab ibuku.

“Kenapa ibu pergi selama ini hah??? Ibu pergi sama siapa bu??” tanyaku.

“Maafin ibu sayang, ibu pergi sama pak nurhalim… eegghhh…” jawab ibuku sambil terus membelai rambutku.

“Ibu ngapain pergi sama pak nurhalim??? Ibu udah ngapain aja sama pak nurhalim??” tanayku dengan sediki emosi.

“Ibu mau dijadiin isteri kedua pak nurhalim sayang, pak nurhalim yang selama ini ngasih uang ke ibu untuk kita hidup sehari-hari…” jawab ibuku lagi

“Kalo gitu ibu harus terus dikasih pelajaran, aku sangat benci sama ibu….” Kataku..

Dialog antara aku dan ibuku yang begitu menggariarhkan untukku, membuat libidoku semakin cepat memuncak. Aku mencabut batang kemaluanku, tanganku memegang pundak ibuku dan mengarahkannya agar ibuku berbalik badan menghadapku, kemudian aku coba memasukan batang ku lagi ke dalam lubang ibuku. Ibuku sedikit mengangkat kaki kirinya. Aku meremas-remas payudara ibuku dan menjilat-jilat putingnya, sesekali menggigit-gigit kecil putingnya yang hitam dan besar. Membuatnya sedikit berdesis. Kutatap wajah ibuku, taka da rasa lelah sedikitpun yang kulihat dari raut wajahnya, seperti ia sangat terbiasa melakukan ini dengan pria, aku yakin sekali.

Kupeluk kepalanya dan meletakkan kepala ibuku di dadaku. Aku menggigit-gigit kecil telinganya. Batangku mulai berkedut, ibuku juga meraskannya. Ia memeluk tubuhku dengan erat dengan tangan dan kaki kirinya.

“Ahhh….” Lenguhku tanda spermaku telah kutuntaskan di dalam lubang ibuku.

Aku melepaskan pelukanku dikepala ibuku, kemudian berbaring menghadap langit-langit kamar disamping kanan ibuku. Aku gak mampu berpikir apa-apa sekarang, begitu nikmat, begitu sensual yang kurasakan malam ini. Ibuku sedikit bangkit dengan tangan kanan yang menahan tubuh aduhainya. Ia melumat bibirku, aku hanya sedikit membalas. Begitu binalnya ternyata ibuku, sampai aku tak berdaya melawan syahwatnya. Libido ku yang besar dari hasil genetic darinya gak mampu membuatnya meringis sedikitpun. Justru mala mini akulah yang berhasil dibuatnya begitu terkapar.

Aku melirik jam di dinding kamarku, pukul 02:11. Ibuku terus melumat bibirku dengan sangat tenang dan begitu manja, kemudian ia menjilat-jilat leherku yang basah dengan keringat. Ia berpindah posisi duduk dihadapan batang kemaluanku, sepertinya ibuku akan mengulum batang kemaluanku lagi pikirku. Sekarang ibuku sedang mengulum penisku. Aku bangkit dan berdiri dihadapan ibuku. Kudorong dengan kuat pantatku maju mundur kemulut ibuku.



“Egghh…” suara dari mulut ibuku, sepertinya ujung penisku sedikit menyentuh atas tenggorokannya.



Tetapi ibuku tetap mengulum dengan sangat tenang, seolah ia sudah sering mendapati perlakuan seperti itu. Aku memegang kepala ibuku dengan kedua tanganku, membenamkan penisku dalam-dalam kemulutnya. Aku sudah gak perduli apa yang sedang ibuku rasakan. Aku tau, mala ini yang sedang dipuaskan oleh hasrat adalah aku, bukan ibuku.

Ujung penisku begitu ngilu menyentuh atas tenggorokan ibuku. Lututku bergetar akibat orgasme kembali. Ibuku masih saja mengulum penisku yang terasa ngilu. Aku menunduk melihat ibuku yang asik terus mengulum penisku. Sperma yang kulepaskan dimulutnya terllhat menetes keluar dari dalam mulutnya yang terus mengulum. Aku begitu lemas, belum pernah dalam hidupku mendapatkan perlakuan senikmat ini. Benar-benar surga dunia yang kuraskan saat ini yang diberikan oleh ibuku. Seseorang yang sangat kubenci yang telah sangat berhasil mengoyak-oyak hasrat dan libidoku.

Aku terbaring lemas, aku sudah tak sanggup melawan tangguhnya libido ibuku yang masih saja terus mengulum penisku. Ngilu begitu yang kurasakan membuatku ingin meronta-ronta untuk menyudahi kenikmatan yang sudah melampaui batas ini. Aku melongokkan kepalaku sedikit kearah penisku dari tubuhku yang sedang terkulai lemas. Ibuku masih saja mengulum. Aku sudah gak sanggup, tanganku memukul-mukul Kasur, tapi sepertinya ibuku tak peduli, ia terus mengulum tanpa menoleh kearahku. Aku terkapar, aku pingsan di taman kenikmatan. Aku kalah telak!









Aku membuka kedua mataku dengan sangat berat. Kepalaku terasa sangat pening, tapi mimpi indah yang semalam aku rasakan begitu melekat di dalam pikiranku. Aku memejamkan kedua mataku kembali, membayangkan mimpi yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Seolah aku enggan untuk menyudahi mimpi itu.

Kulirik jam dinding di kamrku, pukul 10:17. Aku benar-benar terlambat pergi ke sekolah, ya sekolah SMA ku yang tertunda dulu kini kulanjutkan dari biaya bantuan tetanggaku. Aku memutuskan untuk tidak masuk sekolah hari ini. Rasa pening yang kuraskan di kepalaku perlahan sedikit hilang, tapi bayangan mimpi indah semalam masih terasa sangat jelas.

“Apakah ini benar-benar mimpi?” batinku bertanya.

Badanku terasa berat untuk bangkit dari kasur karena lelah yang begitu kursasakan, lengket karena keringat yang telah mongering dari tubuhku. Aku duduk sejanak di atas kasurku. Kuperhatikan seluruh tubuhku yang tanpa busana sedikitpun, aku sedikit terperanjat. Ternyata apa yang kurasa mimpi indah semalam adalah sebuah kenyataan, aku tersenyum!

Kudapati rumah dengan keadaan hening.

“mungkin adik-adikku sudah berangkat sekolah” pikirku,

Aku keluar kamar dengan keadaan tanpa busana. Aku merasa sangat lapar. Kutuang air dari dispenser kedalam gelas dan meminumnya. Kulakukan tiga kali hal yang sama, kerongkonganku terasa hau tercekat. Meskipun lapar, aku malah membuat secarngkir kopi hitam panas, kemudian membawa kopi ke ruang tamu. Aku duduk di sofa, menyeruput sedikit kopi yang masih panas. Kuambil rokokku di atas meja ruang tamu, aku menyalakannya sebatang. Kuhisap dalam-dalam, begitu nikmat.

Pintu depan rumah terbuka, aku sedikit kaget karena kupikir orang lain yang akan masuk rumah. Ternyata yang masuk adalah ibuku. Aku belagak sedikit pilon menahan rasa yang bergejolak di dalam dadaku sambil menghisap rokokku.

“Kok a’a belum pake baju?” Tanya ibuku.

Aku gak menjawab, sambil menghisap rokok dan menyeruput kopiku. Ibuku masuk kedapur untuk menaruh dagangannya. Ia menggunakan jilbab warna hijau dengan baju Panjang yang tertutup berwarna kuning emas dan rok Panjang berwarna hitam. Ibuku keluar dari dapur, duduk di sofa disebelah ku. Ia mengambil remote tv diatas meja dan menyalakan tv tanpa berkata apa-apa. Aku memperhatikan payudaranya yang menonjol dari dalam bajunya. Ada rasa malu dan ketika penisku mulai bergerak dan mulai berdiri. Kuseruput kopiku sampai habis, dan buru-buru menghabiskan rokokku. Ibuku menoleh kearahku, melihat diriku yang begitu gugup. Ia melirik kearah penisku yang sudah tegap dan memegangnya.

Dadaku terasa berdebar-debar sangat kencang. Kuhisap dengan kuat rokokku dan langsung mematikannya di dalam asbak. Aku berdiri, kemudian berjalan kearah pintu rumah dan menguncinya dari dalam. Kuhampiri ibuku yang masih menggunakan jilbab dan pakaian yang tertutupnya. Sekarang aku berdiri tepat dihadapan ibuku yang sedang duduk di sofa. Aku mengarahkan penisku ke mulutnya. Ibuku mengocok penisku dengan sangat lembut, saat ibuku ingin memasukan penisku kedalam mulutnya, aku mengelakkan penisku aku malah menampar-nampar penisku ke pipi ibuku dengan sangat kencang, tapi Ia diam saja. Ibuku malah tersenyum, membuatku merasa bergairah.]

Kuarahkan kembali penisku langsung ke mulut ibtuku. Ia mengulum dengan syahdu dan begitu menjuwai. Sambil ibuku mengulum dan menjilat-jilat ujung penisku. Keduan tangan ku bergerilya membuka kancing bajunya satu persatu. Ibuku hendak mau melepas jilbabnya, tapi segera kutahan dengan kedua tanganku. Ada sensualitas yang begitu menggelitik saat melihat ibuku sedang mengulum penisku yang masih mengggunakan hijabnya.

Semua kancing baju ibuku sekarang sudah terlepas. Kulepaskan bajunya dan melemparnya jauh. Kuremas-remas payudaranya yang hanya tertutup BH nya. Kulepaskan pengait BH nya dari belakang punggungnya. Aku ingin membalas kekalahan telak semalam, dalam hatiku berkata.

Aku mengumpulkan air lliur di dalam mulutku. Kulepaskan penisku dari mulut ibuku. Kuludahi payudaranya yang begitu kenyal terkena cahaya lampu yang menyala di ruang tamu. Aku memasukan penisku diantara kedua payudaranya. Ibuku segera memegang payudaranya dan menjepit penisku dengan kedua payudaranya. Aku membaringkan ibuku disofa, kemudian aku duduk diatas perut ibuku. Aku mendorong penisku maju mundur yang diapit oleh payudara ibuku. Aku begitu terbang, begitu tak terkendali saat ini.

Sudah puas bermain-main dengan payudaranya aku kemudian menyibakkan rok panjangnya. Ku gesek-gesekkan penisku di depan lubang vaginanya yang lebat dengan bulu kemaluannya. Aku gak ingin kalah lagi, aku mencumbu klitorisnya dengan mulutku.

“Kali ini aku yang akan berkuasa” batinku.

Kugigit-gigit kecil klitorisnya yang sudah mekar akibat sering dijamah oleh penis lain. Kuumasukan tiga jari kananku sekaligus kedalam lubang vaginanya, terasa mulai basah. Kullirik wajah ibuku. Mata nya terlihat merem melek. Kujilat-jilat lubang vagina ibuku. Tangannya menjambak rambutku dengan kuat dan menekan kepalaku agar semakin dalam kelubang vaginanya. Ia sedikit menaikan pantatnya.

“Aaa…. Aaahhh….” Ibuku mengerang.

Carian yang begitu banyak keluar dari lubang vaginanya, tapi aku tak peduli, aku terus saja menjilat-jilat lubang tempatku dilahrikan. Cairan itu membasahi mukaku.

Ibuku menurunkan pantatnya, ia menarik kedua tanganku agar tubuhku berada diatas tubuhnya. Lalu segera meraih batang kemaluanku, tapi aku menepis tangannya. Ku pegang penisku dan kuarahkan ke depan lubang kemaluannya. Gak ku masukan, hanya mengesek-geseknya saja di klitorisnya. Ia berupaya menekan pantatku, namun aku menahannya. Aku ingin sedikit menyiksa dirinya.

Matanya terbelalak seperti memohon.

“a’a ayoo masukin, ibu udah gak tahan lho…” pinta ibuku.

Tangannya meraih leherku dan mendekatkan mulutku ke lehernya. Kucumbu lehernya dan kugigit sedikit daun telinganya. Tangan kananku menyambar payudaranya. Ku tatap wajahnya, mata nya sayu seperti sedang tersiksa. Ibuku mendekatkan wajahkku ke wajahnya, ia menjilati mukaku yang basah dari cairan sucinya.

Aku melepaskan kedua tangan ibuku dari leherku. Kemudian aku beranjak kedapur dan mengambil sebuah mentimun yang cukup besar yang kulihat tadi di dapur. Kuberikan mentimun itu pada ibuku.

“kenyot sampe puas bu” kataku pad ibukku.

Ibuku menurut. Ia terus mengulum-ngulum mentimun itu. Aku duduk disofa kecil dan meyalakan sebatang rokok kembali. Aku begitu menikmatil pemandangan tersebut. melihat ibuku yang menggunakan jilbabnya sedang mengulum mentimun. Begitu binal. Begitu erotisnya apa yang sedang aku lihat sekarang.

Tapi aku ingin melihat sesuatu yang lebih gila lagi. Aku pergi kedapur kemudian mengambil botol minum dan mengisi penuh air kedalam botol itu. Aku meminumnya sampai habis. Kuhampiri ibuku yang sedang mengulum mentimun. Kupegang kepalanya dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku mengocok-ngocok penisku. Kuarahkan penisku kedepan wajahnya. Aku menyemprotkan air seniku ke wajah ibuku. Kubasahi juga jilbabnya dan seluruh wajahnya. Kini seluruh tubuhnya basah oleh air kencingku.

Alu beranjak ke kamar dan mengambil lotion di meja kamarku. Ku olesskan lotion itu agak banyak ke penisku sambil berjalan kearah ibuku di sofa.ku kocok-kocok penisku di depan wajahnya. Aku memperhatikan wajahnya yang binal. Kuremas payudaranya dengan tangan kiriku. Penisku berkedut-kedut.

“Creett…crett…crettt…” aku jackpot.



Sperma ku juga membasahi wajah ibuku. Buru-buru aku meratakan sperma keseluruh wajahnya dengan tangan kananku. Ku lempar mentimun yang sedang dikulum ibuku, kutarik tangan ibuku ke kamar mandi. Aku menyalakan sakelar lampu kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi dari dalam.ku tunggingkan tubuh ibuku dan mulai menyodok pantatnya dari belakang, tapi ibuku malah menggoyangkan pinggulnya. Membuat penisku terasa seperti dipellintir.

Sambil menyetubuhi ibuku, aku menyiram kepalanya yang masih menggunakan jilbab hijaunya dengan air yang kuambil menggunakan gayung. Terus ku siram sambil menyetubuhi ibuku. Tak puas sampai disitu, aku memegang kepala ibuku dan mencelupkannya kedalam bak mandi.

“a’a… udahhh…” ibuku meronta.



Terasa nikmat kulihat ibuku sedang meronta saat ini. Aku mengambil sabun dan menyabuni seluruh tubuhnya. Kupilin-pilin putting susunya yang licin karena sabun mandi. Kusentak penisku dengan kuat kedalam lubang vagina ibuku.

“Uhh…ahhhh….” Aku jackpot kedua kalinya.



(To Be Continue)
 
Terakhir diubah:
Ninggalin anak cuma buat ngewe doang. Haha kacau banget ibunya. Selama tuh ibu hidup udah berapa kontol tuh yang masuk. Ga mungkin cuma kontol suami , Nurhalim sama anak nya doang kan. Binal nya Udeh terlalu over .
 
Bimabet
PART 2

Setelah mandi dan berganti pakaian aku menyetel lagu favorit ku dari hp ku Bohemian Rhapsody – nya Queen. Aku Berbaring di tempat tidur ku. melamun dan membayangkan apa yg telah terjadi. Aku pikir aku akan puas setelah berhubungan badan dg ibuku, ternyata syahwat ku begitu jahat. seolah-olah terus meraung dan tak pernah mampu ku puaskan. Libido ku seolah semakin besar saja utk selalu bisa menyetubuhi ibu kandungku.



“Tok….tok..tokk..” suara pintu kamar ku diketuk.

tanpa aba2 ibuku membuka pintu kamar yg memang tidak ku kunci.

“a’a sayur udh mateng, makan dulu yah” kata ibuku sambil berlalu ke dapur kembali.

Aku tak menjawab tp langsung beranjak dari tempat tidur ke dapur.

Kulihat ibuku sedang membuat sambal di cobek, ia menggunakan daster panjang yg sdh longgar. terliahat jelas belahan payudara nya yg putih dengan urar2 kehijauan di payudaranya nya.

Aku mengambil gelas dan menuangkan air minum dari dispenser. ku tenggak sampai habis. Otak ku yg sdh kotor sejak tadi membuat penis ku menyembul terlihat dibalik celana pendek ku. ibuku menoleh ke arah penis ku. tp ia kembali menlanjutkan aktivitas nya , seolah tidak terjadi apa2. jantungku berdetak tak karuan, bergumuruh. Ku hampiri ibuku yg sedang jongkok dari belakangnya, ku peluk ibuku dan kuciumi tengkuknya dengan penuh gairah.

“kamu gak mau makan dulu?” tanya ibuku

aku hanya menggelengkan kepala sambil terus menciumi leher ibuku dan meremas payudara indah nya dengan kedua tangan ku.

Ibuku memegang kepalaku dan berusaha menghentikan ku. ia kemudian bangkit utk mencuci kedua tangan nya di wastafel dapur. setelah mencuci tangan ibuku berkata

“Mau dikamar apa di ruang tengah?, mumpung adek2 lg pada ngaji diluar” kata ibuku sambil mau berjalan ke ruang tengah.

Tangan kiri ku sdg mengocok2 penisku aku menghampiri ibuku dan menariknya.

“Disini aja bu…” kata ku sambil tangan kiri ku terus mengocok2 penisku.

Aku menghampiri ibuku, ku lumat bibir nya dg penuh nafsu yg membara, lidah kami saling berpagutan sambil ku raba pipi nya dan mulai bergerilya ke bagian tubuhnya yg lain. aku mengarahkan ibuku berdiri di dkt wastafel dapur, ibuku paham ia langsung menunggingkan pantatnya dan menarik daster panjangnya. kulepas celana pendek ku dan menggesek2an penis ku dibelahan pantatnya. Tangan kiriku memegang penis ku sambil ku gesek2an ke belahan pantat ibuku. tangan kananku mencoba meraih rambut ikal milik ibuku dan menjambak nya. begitu erotis nya moment ini, setidaknya begitulah yg sedang kurasakan.

setelah sedikit puas menggesek2an penisku, aku meraba2 lubang rahim ibuku dengan jari tengah, terasa begitu hangat dan basah dari cairan kewanitaan ibuku. ku jilat jari tengah yg baru saja ku masukan ke dalam lubang ibuku. terasa wangi dan aroma khas wanita dewasa yg sedang bergairah.

Aku semakin lupa akan daratan. kucoba utk jongkok dan menjilati lubang ibuku dengan lidah ku.

“Aaaahhhhh…” ibuku melenguh kenikmatan yg luar biasa.

aku terus memainkan lidah ku di lubang ibuku. aku merasakan kaki ibuku yg gemetaran.

Kucoba menarik kedua pahanya, aku sambil tetap menikmati lubang ibuku dg lidahku. sekarang posisi ku yg rebahan sedang dikangkangi lubang ibuku , ibuku berjongkok sambil terus mendesah tak karuan, sedkit kuperhatikan wajahnya ia sesekali menggigit bibirnya.

Tak bbrpa lama, ia menjenggut rambutku, seketika mulutku penuh dengan cairan hangat dari lubang ibuku. Aku mengajak ibuku utk berdiri ke posisi semual. aku mengangkat kaki kanan nya agar berpijak ke wastafel, ku coba melakukan penetrasi dari belakang dengan penuh syahwat yg tak bisa ku bendung. ku genjot terus penisku ke lubang tempat dimana aku pertama kali melihat dunia.

10 menit berlalu, aku mencoba pindah ke lubang tempat pembuangan ibuku. terus ku genjot sampai bunyi plok plok plok karna hantaman penisku yg keras. tangan kananku menjambak rambut ibuku.

Sperma ku ingin sekali keluar aku tak kuasa menahan nya. namun aku tak ingin berakhir disini. ku cabut penisku dari lubang pantatnya. aku berhenti sejenak dan coba menggesek2an penisku ke pantatnya yg terasa sangat kenyal. mataku sedikit tertuju pada sambal di cobek yg masih setengah jadi. Tiba2 muncul ide gilaku. aku mengambil sambal yg di cobek dg tangan kiriku. awalnya ibuku sedikit terlihat heran, namun setelah aku mengoleskan sambal ke kedua pantatnya ia paham maksudku dan sdh tidak bisa menghindar, 10 detik kemudian ibuku merasakan sensasi panas yg luar biasa dari pantatnya yg sdh aku oleskan sambal, aku semakin bernafsu utk menggenjotnya lagi.

aku meraba dan meremas2 pantatnya dg kedua tanganku nikmat nya begitu tiada tara.

“uuhh….” aku melenguh sambil mengadahkan muka ku ke langit2 dapur.

ku remas kedua payudaranya dengan kedua tangan ku yg terasa panas akibat sambal itu.

“aa’aaa… ibu gak kuat…..!!!!!!’ kata ibuku.

Namun aku tak peduli, aku terus menggenjot ibuku, ku coba raih kran air di wastafel kubuka kran air, lalu aku meraih gelas bekas minum ku dan kuisi dengn air dari kran. sambil terus menggenjot ibuku, aku menyiram rambut dan punggungnya dengan air itu. terus ku ulangi sampai ibuku benar2 basah kuyup. aku membalikan tubuh ibuku, kini aku bertatapan dengan ibuku. kumasukan penisku kelubangnya lagi sambil membelai rambut dan wajahnya. ibuku terlihat sudah tidak kuat namun aku tetap memompa lubangnya dengan keras sambil menatap matanya dengn sngt bernafsu. terasa penisku mulai berkedut, kucabut penisku. ku tarik bahu ibuku agar berjongkok dihadapanku.

“Creet…creet…creet…” spermaku ku mencuat deras di wajah ibuku.

“aaahhhh… “ aku melenguh tiada tara.

setelah selesai bertempur ibuku langsung lari ke kamar mandi dan segera mandi karna sdh tak tahan dg panas dari sambal yg ku balurkan ke tubuhnya.

Akupun lemas berdiri mematung, tak mampu kujelaskan bagaimana nikmatnya sensasi dari semua ini. Sambil tetap bertelanjang bulat, aku mencuci tangan dg sabun karna panas bekas sambal dari tanganku , lalu aku mengmbil piring dari rak utk makan, perutku terasa sangat lapar sekali.



“Ceklekk…..” Pintu depan rumah dibuka, adik2ku baru pulang dari pengajiannya.

(to be continue)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd