Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG I'm not a Loser

GravindoP

Adik Semprot
Daftar
19 May 2022
Post
131
Like diterima
8.235
Bimabet



I'M NOT A LOSER
Sinopsis
Karna Radeya, seorang pemuda misterius dari Gunung Lawu. Dia adalah seorang ahli seni bela diri, dan memiliki pengetahuan pengobatan tradisional dengan sangat baik. Setelah tidak ada yang bisa dipelajari dari gurunya, Karna memutuskan untuk merantau ke kota dan memperluas wawasannya.

Kata orang, semua diatur oleh takdir. Ada juga yang bilang bahwa seseorang mungkin saja di kutuk. Karna Radeya yang datang dari gunung, ditakdirkan untuk selalu direndahkan. Namun, tidak ada yang tahu bahwa dia juga dikutuk. Dikutuk untuk menjadi pria beruntung.

Disclaimer
1. Cerita ini terinspirasi dari berbagai cerita favorit penulis. Tidak ada maksud untuk plagiat cerita manapun, dari siapapun. Jika ada kemiripan dan dirasakan mengganggu, mohon beritahu penulis.
2. Semua mulustrasi adalah milik dari Photografer aslinya. Penulis hanya mempermanis untuk membangun imajinasi pembaca.
 
BAB I


"Loe inget apa yang gw bilang?" Suara wanita yang dingin terdengar di dalam Ferrari yang mewah.

"Yup. Jangan bilang ke siapa2 kalau gw adalah suami loe. Jangan nyari loe dikantor. Jangan berulah di kantor" kata Karna yang duduk di kursi penumpang tanpa ekspresi.

"Dan jangan pernah membahas kejadian malam itu lagi!" Wanita itu memelototi Karna dan berkata dengan dingin, "Sekarang, turun dari mobil!"

"Tapi, ini kan belum sampe kantor? Kenapa gw gak bareng loe sampe kantor?"

Wanita itu memutar matanya ke arahnya dan dengan suara dingin yang sama, dia berkata, "Menurut loe apa yang akan terjadi kalau kita datang berdua?"

Mendengar ini, Karna tertegun sejenak dan kemudian dia mengangguk dengan senyum masam, "Okay, gue paham. Orang akan mudah salah paham ketika melihat boss cantik mereka bergaul dengan orang kayak gw".

"Gw turun." Karna membuka pintu dan turun.

"Bagus kalau loe ngerti", wanita di dalam mobil berkata dengan suara dingin, dan Ferrari itu meraung ke dalam gedung besar sekitar satu kilometer dari tempat itu, dengan tanda besar "Beauty Lab" terpampang di gedung itu.

Di dalam Ferrari, Katsia melihat sosok yang menghilang melalui kaca spionnya dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengernyit. Sambil menghela nafas, dia berbisik pada dirinya sendiri, "Hadeh, cowok ini... tapi situasinya mendesak. Aku mendapat banyak tekanan dari keluargaku, hanya ini yang bisa kulakukan untuk saat ini."

Ternyata sebagai CEO dari Beauty Lab, dan dengan kecantikannya yang terkenal di seantero kota, Katsia Putri telah mengalami hal-hal konyol dalam seminggu terakhir. Kerjaan dan tekanan sedang membayang-bayangi Katsia. Jadi, weekend lalu dia pergi ke bar untuk bersantai bersama beberapa temannya. Tanpa diduga, dia mabuk. Dia tidak ingat apapun, dan ketika dia bangun, dia sudah berada di hotel. Pakaiannya sudah lama hilang, dan ada seorang pria berbaring di sampingnya. Pria ini adalah Karna Radeya.

Kalau dilihat dari karakter Katsia Putri, ketika hal seperti ini terjadi, dia pasti sudah melaporkannya ke polisi. Namun, karena tekanan dari keluarganya baru-baru ini, Katsia mendapat ide. Alih-alih melaporkan Karna ke polisi, Katsia memutuskan untuk menjadikannya suami sementara. Dalam waktu singkat, keduanya pergi ke KUA untuk mendaftarkan diri menikah secara resmi. Hari ini, Katsia secara spontan mengatur pekerjaan untuk suami barunya di kantor. Ini agar ketika keluarganya bertanya tentang Karna, dia bisa memberikan penjelasan.

---

Di jalan, Karna Radeya yang sedang membawa tas kanvas di punggungnya mengusap keringatnya dan berjalan ke gedung yang tidak jauh darinya. Sejujurnya, dia tidak pernah mengharapkan hal ini. Sejak kecil, Karna Radeya mempelajari ilmu bela diri dan pengobatan tradisional dari gurunya di gunung. Untuk membuat terobosan di bidang seni bela dia pergi ke kota. Belum genap tiga hari sejak dia meninggalkan gunung, dia bertemu Katsia. Pada saat itu, Katsia yang terlihat sangat mabuk sedang berjalan keluar dari sebuah club. Ada beberapa pria di sekitarnya yang mencoba menariknya. Niat jahat mereka terlihat jelas oleh Karna. Melihat situasinya, sudah menjadi sifatnya untuk membanu Katsia. Dia segera mengusir orang-orang itu.

Setelah itu, Karna yang hendak memanggil polisi tiba-tiba menyadari bahwa Katsia tidak hanya mabuk, dia dibius oleh seseorang. Situasi menjadi lebih krusial. Oleh karena itu, Karna membawa Katsia ke hotel dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya untuk menyembuhkannya. Efek samping yang kuat dari obat bius ini adalah efek afrodisiaknya yang menyebabkan hal-hal yang seharusnya tidak terjadi terjadi di antara mereka.

Setelah itu terjadi, Karna merasa tidak enak meninggalkan Katsia. Dan pada akhirnya, dia menyetujui rencana Katsia untuk mendaftarkan pernikahan mereka dalam waktu singkat. Kemudian, Karna diatur untuk bekerja sendiri di perusahaan Katsia dan dia menjadi salah satu bawahannya. Tanpa dia sadari, Karna telah mencapai parkiran kantor tersebut. Dia memandangi gedung 20 lantai itu dan staf yang keluar masuk perusahaan.

Saat Karna hendak memasuki perusahaan, tiba-tiba terdengar bunyi klakson. Dengan suara pengereman yang tajam, sebuah Mercedes hitam berhenti di samping Karna. Saat jendela dibuka, wajah seorang pria dengan kacamata berbingkai emas muncul. Dia berteriak pada Karna dengan marah, "Woi, kamu buta?"

"Maaf saya tidak melihat-" Karna ingin menjelaskan.

Namun, pria berkacamata melambaikan tangannya dengan jijik dan berteriak, "Minggir."

Penjaga keamanan di pintu masuk gedung bergegas dan menarik Karna ke samping. Mercedes hitam itu kemudian melesat ke tempat parkir di Basement.

"Mas, ini pintu masuk karyawan, bukan untuk umum. Tolong jangan lewat sini" Satpam melambaikan tangannya kepada Karna untuk mengusirnya.

"Saya di sini untuk bekerja. Ini hari pertama saya bekerja di departemen R&D," kata Karna cepat.

"Departemen R&D punya rekrutan baru lagi? Kenapa saya belum dikasih tahu?" Satpam itu bingung, tapi dia tetap menelepon untuk memastikan identitas Karna. Setelah semuanya jelas, satpam mengizinkan Karna masuk ke perusahaan.

Begitu Karna memasuki perusahaan, pertama-tama dia mencium aroma yang harum sekali dan kemudian dia melihat seorang wanita berdandan cantik di perusahaan itu.

Baru pada saat itulah Karna teringat bahwa perusahaan istrinya, Beauty Lab, bergerak di bidang kosmetik wanita. Jadi, wajar jika memiliki begitu banyak wanita cantik di dalamnya.

Beberapa menit kemudian, Karna menemukan bagian R&D di lantai empat. Setelah mengetuk pintu, Karna mendorong pintu dan masuk.

---------
"Kamu rekrutan baru?" Di ruang R&D, seorang gadis muda dengan rambut pendek dan wajah bulat menatap Karna dengan mata hitamnya yang indah.

"Ya, benar bu. Nama saya Karna Radeya."

Gadis itu sadar setelah beberapa saat dan dengan cepat mengulurkan tangan untuk menyapa Karna. "Namaku Clara Maharani. Kamu ga usah terlalu kaku mas. Aku juga masih baru kok. Silakan mas, meja kamu disana"

Clara adalah gadis yang ramah. Karna hanya butuh waktu singkat untuk mengenalnya. Tidak lama, Clara menemani Karna untuk mempelajari tentang perusahaan sambil memperkenalkannya kepada beberapa orang. Kemudian, dia mengajak Karna ke kantin perusahaan untuk makan siang. Saat mereka sedang makan, tiba-tiba suara berisik obrolan disekitar mereka berhenti. Keheningan memenuhi tempat itu. Mata semua orang tertuju pada satu arah.

"Loh, ada apa?", Karna bertanya dengan rasa ingin tahu.

Clara menyenggolnya dengan lembut dan menunjuk ke satu arah.

Karna menoleh ke arah yang ditunjuk Clara dan melihat seorang wanita berusia pertengahan dua puluhan berjalan mendekat. Dia wanita cantik dengan pakaian yang cukup terbuka. Rambut indahnya diikat dan kacamat berbingkai hitam menghiasi wajahnya. Wanita itu terlihat agak tegas, tetapi saat dia melewatinya, pinggulnya bergoyang, yang membuatnya tampak seksi.

"Wanita secantik itu, gak heran orang-orang sampe salfok." Karna akhirnya mengerti reaksi semua orang.

"Cantik ya?" Clara mengedipkan mata pada Karna sambil berbisik.

"Ya!" Karna mengangguk.

Clara melanjutkan dengan desahan kecil, "Itu Ibu Devina Lin, Direktur Human Capital. Dia juga sahabat baiknya Ibu Katsia, CEO kita. Mereka kenal dari kecil, dan sangat dekat. Ibu Devina Lin adalah wanita paling cantik di kantor kita. Dia cuma kalah sama Ibu Katsia Putri. Bahkan, setahuku banyak orang yg deketin dia di level direktur perusahaan ini."

"Mas, kamu naksir juga?" Clara tiba-tiba bertanya pada Karna.

"Ah!" Karna masih terkejut dengan hubungan antara Devina & Katsia yang tidak sempat dia sadari sejenak. Dia kemudian menggelengkan kepalanya dan berkata,

"Aku ngg-"

"Aku tahu kok pikiranmu, pasti sama kayak cowok-cowok lain. Gausah pura-pura lah." Clara mengedipkan mata pada Karna dan berkata dengan setengah bercanda.

Karna menghela nafas pelan dan berkata, "Ah, gak mungkin lah aku bisa ngalahin para direktur yang deketin dia"

"Bukan gak mungkin lah. Hmm.. Kalau pacaran sih mungkin emang agak susah ya. Tapi klo untuk yang lain-lain mah masih ada kemungkinan kok" Clara tersenyum penuh arti.

"Hah? Maksudnya?"

Clara hanya diam dan tertawa, dan terus menggoda Karna hingga jam makan siang selesai. Tentunya, menyusul kepergian Devina, kantin berangsur-angsur kembali normal. Tidak terasa hari sudah sore dan sudah waktunya pulang.

"Mas, kamu langsung pulang?", tanya Clara.

"Hmm. Belum tau nih, kamu mo kemana?", jawaban jujur dari Karna. Dia belum tahu nasibnya sore ini. Tidak mungkin dia pulang bareng istrinya, Katsia.

"Yaudah, nongkrong dlu yuk. Mas kan baru sampe di kota ini. Kita sekalian cari makan lah."

"Eh boleh, boleh. Yaudah yuk jalan sekarang. Etapi aku mo ke toilet dulu, sama report ke HR dlu ya"

"Yaudah, aku turun duluan ya. Nanti mas cari mobilku aja, brio warna merah"

"Oke-oke. Nanti aku susul ya

Setelah urusannya selesai, Karna turun ke Basement, setelah ngeWA Katsia bahwa dia pulang sendiri. Ketika mencari mobilnya Clara, Karna melihat seorang wanita cantik di dalam mobil, sedang berciuman dengan seorang pria. Wanita itu adalah Devina Lin.


“Mmmmffff...mmmmffff”, Suara lenguhan wanita tersebut perlahan mulai mengeras, membuat nafsunya langsung naik ke ubun-ubun.

Sentuhan tangan pria tersebut, mulai menjalar di sekujur tubuh Devina. Perlahan tangan tersebut mulai meremas-remas pelan payudaranya, dari luar kemeja putih yang dikenakannya. Tangan pria tersebut pun mulai melepaskan beberapa kancing baju kemeja Devina. Kemudian, pria tersebut mulai menyibakkan baju kemeja Devina, memperlihatkan payudara montok miliknya, walau masih terbungkus bra merah. Masih berciuman, tangan tersebut dengan terampil mulai menyibakkan bra milik Devina, ke atas, dan memperlihatkan payudara kanan yang utuh miliknya. Begitu ranum dengan puting pink yang mengundang untuk dijilat.

Melihat keindahan payudara Devina, Karna semakin tertegun. Nafsunya mulai terpancing.

Tak! Tok! Tak! Tokk! Tiba-tiba terdengan suara langkah kaki seseorang, yang kemungkinan besar seorang wanita, sedang berjalan di sekitar mobil itu. Devina dan pria tersebut buru-buru merapihkan baju mereka yang mulai berantakan. Dan tidak lama kemudian, mobil mereka pun segera bergerak keluar gedung.

Sambil menghela nafas, Karna berbisik pada dirinya sendiri, "Bangsaattt...hah...entah gw harus seneng ato sedih, kegiatan menggairahkan terjadi di depan mata gw. Heh...what a lucky guy" pikirnya.

Seorang wanita, yang mungkin merupakan salah satu karyawan di gedung ini, berjalan melewati Karna, hingga ke ujung parkiran. Karna kemudian melanjutkan tujuannya, mencari mobil milik Clara, yang ternyata ada di seberang mobil yang ditumpangi oleh Devina Lin. Beberapa saat kemudian, Clara membuka jendela dan melambaikan tangannya ke arah Karna. Dia pun langsung masuk ke kursi penumpang. Di keremangan basement, terlihat wajah Clara bersemu merah.

"Clara? Abis ngeliat adegan mesra Ibu Devina ya?"

"Yaiyalah orang didepan mobilku gitu"

"Buset, Bu Devina senafsu itu. Ga inget posisi kali ya. Direktur Human Capital kok begituan di basement"

"Nah, itu yg tadi aku maksud mas. Aku udah berapa kali nge-gap-in Ibu Devina kayak tadi, udah mana, ganti-ganti lagi cowoknya. Tapi aku ga pernah tau sih cowoknya siapa. Kayaknya bukan orang kantor sini deh"

"Astaga. Ga nyangka aku. Kok ga malu ya di tempat umum gini"

"Loh, emang kamu ga pernah mas di tempat umum ciuman?"

"Gak pernah. Gak nyaman lah. Eh, emang kamu pernah?"

Clara tidak menjawab pertanyaan Karna, dan hanya tersenyum penuh arti. Kemudian, dia mengalihkan obrolan dan berangkat keluar dari gedung parkir itu dan menuju kafe tempat mereka mencari makan malam. Disisi lain, Karna berbisik didalam hatinya. "Duh, ini Clara tampang alim tapi jangan-jangan pengalamannya banyak ya. Jangan sampe dia tau deh klo gw baru kehilangan keperjakaan minggu lalu, sama bossnya pula".

Malam itu tidak ada kejadian berarti lainnya. Setelah makan malam, Karna & Clara pulang kerumah masing-masing, walaupun Clara sempat memaksa mau mengantarkan Karna kerumahnya. Tentunya, Karna berusaha setengah mati untuk menolak, khawatir statusnya diketahui oleh Clara. Akhirnya Clara mengalah dan membiarkan Karna pulang menggunakan Ojek Online.

----
 
Terakhir diubah:
kayak nya sih keren cuma sering baca yang hampir mirip mirip begini di F***O dan biasanya disana alurnya njelimet alias ruwet karena terlalu di panjang panjangin jadi sering hilang feel bacanya

semoga alurnya gak terlalu njelimet alias ruwet dan panjang lebih enak baca yang alurnya simpel jadi gak hilang feel
 
cerita khas wuxia
- MC ahli bela diri dan pengobatan baru turun gunung
- cewek utama bos perusahaan obat/kosmetik
- MC kerja di perusahaan ceweknya dan temen kerja pertama dia cewek dan anak baru
- ada tanda-tanda ada tuan muda kaya yang songong minta ditampol mukanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd