Chapter 5
DEGH...
Terkejut aku melihat apa yang dilakukan Ibu di dalam kamarnya saat ini. Aku kira Ibu lagi makan bakwan dengan cabe 5 kg-nya. Tapi yang kulihat saat ini sungguh membuat mataku langsung melotot sejadi-jadinya.
"Kamu udah pulang nak ?," ujar Ibuku membuka kecanggungan di antara kami.
"Uu-daahhh Buu," jawabku tergagap, masih dalam pandangan mata menatap ke arah tubuh polos Ibuku.
Iya saat ini aku sedang melihat Ibuku dalam keadaan telanjang total atau lebih tepatnya bugil. Dan yang membuatku lebih terkejut, jari Ibu masih di dalam vaginanya.
"Maafkan Ibu ya nak, ini gak seperti yang kamu kira. Ibu terpaksa melakukan ini semua nak," ujar Ibuku sambil menitikan air matanya seakan menyesal perbuatannya ketahuan olehku.
"Iya bu, Agus gak marah kok sama ibu.
Agus malah suka melihat ibu seperti itu, di usia ibu yang udah gak muda lagi tapi badan ibu masih bagus kayak anak abg," ucapku masih dalam keadaan tak sadar, sambil terus melongo juga ngeces melihat tubuh polos Ibuku.
"Ehhh, kamu nih gus. Udah sana dulu, Ibu mau pakai baju," ucap Ibuku dengan pipi memerah.
"Iya bu," jawabku.
Enggak habis pikir aku dengan ibu. Ibu yang kesehariannya menggunakan busana yang santun, tapi di depan mataku sendiri beliau malah melakukan tindakan yang tak senonoh. Wajar juga sih ibu melakukannya, ibu kan udah lama hidup menjanda, dan di saat gairah ibu lagi dalam puncaknya ibu cuma bisa menyalurkan hasratnya lewat masturbasi. Pernah sebelumnya aku tanya ibu, kenapa gak nyari pendamping hidup lagi. Biarpun ibu menikah lagi aku ikhlas yang penting ibu bisa bahagia. Tapi ibu menyanggahnya kalau cinta ibu hanya untuk almarhum ayahku seorang. Makin bangga aku dengan ibu.
Cekleekkk....
Bunyi suara pintu terbuka, dan sesaat ibu keluar dari kamarnya. Ibu terkejut melihat ku yang masih berdiri di depan pintu kamarnya. Aku hanya bisa menunduk dan tak berani menghadap kearah ibu.
"Kok kamu masih disini sih nak ?," ujar Ibuku
"Hmmm, cuma memastikan ibu aja kok," jawabku
"Ya sudah, kita ke ruang makan yuk nak, kamu pasti belum makan kan habis pulang sekolah, " ucap Ibuku
" Iya bu, aku belum makan, "ucapku
Di ruang makan kami cuma diam-diaman tanpa ada sepatah kata yang keluar dari mulut kami. Kami lebih tenggelam pada pikiran masing-masing. Aku masih kepikiran betapa seksinya badan ibu tadi, payudara besar tapi padat dengan puting kecil warna coklat mudanya, serta perut yang rata dan pinggul yang ramping. Seketika itu kemaluanku pun tiba-tiba berdiri dengan kokohnya. Kok aku jadi berpikiran jorok sama ibu, cepat-cepat aku usir pikiran laknat ku itu.
"Hmmm, nak ibu mau ngomong sesuatu sama kamu," ujar Ibuku membuka obrolan dari kami
"Iya bu, ibu mau ngomong apa, " jawabku
"habiskan dulu makanan kamu, selesai makan ibu tunggu di kamar.
(Fiuhh ibu mau ngomong apa ya, ngajak di kamar lagi, disini kan juga bisa, atau jangan-jangan ibu...)
"iya bu", jawabku
Dengan cepat aku habiskan makanan ku. Dan langsung menuju kamar ibuku.
Tokk... tokk...
ku ketuk pintu kamar ibuku.
"Masuk nak, pintunya gak di kunci, " ujar Ibuku
"Iya buu," jawabku sambil membuka pintu
"Duduk disini nak, " ujar Ibuku sambil menunjuk kasurnya.
Aku langsung beranjak dan duduk di ujung kasur ibuku.
"Hmmm, ada apa ya bu, kelihatannya ada masalah serius ?," ucapku kepada ibu.
"Tentang masalah tadi nak, ibu harap kamu tidak membenci ibu karena hal yang tak seharusnya kamu lihat tadi," ujar Ibuku dengan wajah bersalahnya.
"Gak kok bu, aku udah maafkan ibu dari tadi. Wajar ibu melakukannya, ibu juga kan udah lama ditinggal sama ayah.
"Makasih yah nak, kamu udah mengerti ibu, ucap ibuku sambil memelukku.
"Iya bu, Sama-sama, " jawabku sambil membalas pelukan ibuku.
Aku merasakan sesuatu benda yang sangat kenyal menekan dadaku. Ini pasti gegara tadi, otak kotorku pun seketika langsung mempengaruhi pikiranku yang mesum ini. Apalagi sekarang ibu memakai daster yang tipis tanpa BH, makin terasa gencetan puting payudara ibuku di badanku. bisa mati terangsang lama-lama aku kalau disini terus. Dengan cepat aku melepaskan pelukanku.
Seketika itu ibu langsung menatapku dengan tajam. Aku yang ditatap seperti itu nyaliku langsung menciut.
"Kenapa bu, ada yang salah dengan Agus, "ujarku
"Hmmm, kamu udah janji kan tadi sama ibu, kalau sepulang sekolah kamu mau cerita tentang masalah kamu," ujar ibuku menatap ku dengan tajam.
"Iya ya bu, aku cerita nih,"
"Begini bu, di sekolah tuh ada cewek cantik, dan aku," belum selesai aku bicara ibu udah memotongnya.
"Kamu suka sama dengan cewek itu," ujar Ibuku
"Iyaa bu," jawabku
Kulihat ibuku langsung murung mendengar jawaban ku.
"Ibu marah ya, aku dekat dengan cewek", ucapku kepada ibu
"Enggak kok nak, ibu cuma letih saja kok. Ya udah kalau gitu kamu keluar ya, ibu mau istirahat dulu.
"Iyaa bu," jawabku
Di dalam kamar aku merenung mengingat kembali percakapan ku dengan ibu. Kenapa ya ibu sepertinya gak suka kalau aku dekat sama cewek. Dari raut mukanya saja tadi udah terlihat kalau ibu jelas gak suka aku dekat sama cewek. Hmmm biarkan saja lah mungkin ibu lagi kecapekan hari ini. Ku lihat jam di kamarku udah menunjukkan pukul 11 malam. Sebelum tidur aku ke toilet dulu mau kencing, saat hendak ke toilet aku melintas di kamar ibuku dan terlihat pintunya terbuka sedikit. Niatnya aku mau menutup pintu kamar ibuku, tapi alangkah kagetnya aku melihat di dalam kamar, ibuku sedang tidur dan yang membuatku terkejut daster yang di pakai ibu tersingkap sampai di atas paha.
"Gleekkk," aku menelan ludahku, lalu dengan sangat hati-hati aku masuk ke kamar mendekati ibuku yang lagi tertidur. Sampai di ujung ranjang aku melihat dengan jelas warna putih celana dalam ibu. Gilaa kenapa baru sekarang aku bisa melihat pemandangan indah ini kenapa gak dari dulu, pasti ini gara-gara yang tadi aku jadi membayangkan tubuh ibu, dan sosok yang kubayangkan sekarang ada di depan mataku. Dengan nekat aku coba meraba paha ibu, aku merasakan paha ibu sungguh mulus sekali. Aku coba lebih berani lagi untuk memegang payudara ibu, aku tekan-tekan bagian tepi payudaranya menggunakan jari telunjuk ku. Aku lihat sebentar ke wajah ibu, takut kalau ibu terganggu dengan aktivitas ku ini. Terdengar suara dengkuran pelan dengan nafas yang teratur dari mulut ibu. Aku beranikan memegang penuh payudara ibu, gila-gila tanganku saja tak cukup menampung payudara ibu, ini sih melon raksasa hehe. Sambil meremas payudara ibu ku keluarkan kontolku yang dari tadi udah menegang dengan sempurna, sekilas ukuran kontolku sih tidak terlalu besar cuma panjangnya 15 cm berdiameter 3,5 cm saja haha, cukuplah untuk memuaskan wanita, (emang udah pernah muasin wanita, pacaran aja belum pernah hehe).
Ku cumbu leher ibu yang jenjang sambil memainkan puting ibuku. Posisi tidur ibuku ini menyamping, jadi dengan mudah aku meremas payudara ibuku dari samping. Sesekali ku gesekan kontolku dibelahan pantat ibu yang masih menggunakan celana dalamnya.
Ssshhhh...oh ibu seksi sekalii sihh, payudaramu besar sekali bu, bisa cepat keluar aku kalau kayak gini. Kupercepat kocokan kontolku yang sebentar lagi memuntahkan laharnya.
Ohhh buu, Aku gak kuat lagih buu.
Croott... croottt
Setidaknya ada 5 semburan pejuhku yang keluar membasahi pantat seksi ibu.
Nafasku masih ngos-ngosan terbaring di samping ibuku, ku lihat ibuku masih tertidur dengan pulasnya. Cepat - cepat ku bersihkan lelehan pejuhku di pantat ibu dan aku langsung keluar dari kamar ibuku.
BERSAMBUNG....