Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Impianku

Status
Please reply by conversation.
jangan-jangan di kebun tersebut ibu nya agus yg minta tolong...
Lanjutkan om jadi penasaran nih...?
Cemungut om...
 
Chapter 7

Tolooonggg. . . Tolooonggg !!!

Aku yang mendengar jeritan orang minta tolong langsung segera menepikan motorku menuju arah suara minta tolong itu. Kulihat disana ada seorang perempuan meronta-meronta sedang di tindih seorang laki-laki, perempuan itu menjerit histeris minta di lepaskan, tapi apa daya seorang perempuan melawan laki-laki yang tenaganya lebih kuat darinya. Baju dress yang di gunakan perempuan sudah tersingkap semua menyisakan bra dan celana dalamnya. Jarakku dengan kedua orang itu kurang lebih 5 meter. Lelaki itupun mencoba membuka bra yang dipakai perempuan sambil mencumbui lehernya. Kulihat di samping ku ada sebuah balok kayu, tanpa pikir panjang lagi aku ambil balok kayu itu. Pelan-pelan ku berjalan mendekati dua orang itu. Posisi ku yang di belakang lelaki itu membuat lelaki tidak mengira kalau aku ada di belakangnya saat ini. Tanpa babibu lagi langsung ku ayungkan balok kayu yang ditanganku tepat mengenai belakang kepala lelaki itu, langsung saja si pemerkosa itu terkapar dengan darah di kepalanya. Ku bantu berdiri perempuan itu yang masih menangis sesunggukan, sepertinya dia mengalami trauma atas kejadian tragis yang dialaminya. Perempuan itu lantas memelukku sambil mendekapkan kepalanya di dadaku.

"Hiks. .hiks, makasih banyak ya mas sudah menolong ku, aku gak tau nasibku tadi kalau gak ada kamu mas", ujarnya yang masih menangis di dalam pelukanku

"Iya mbak sama-sama, kebetulan saja aku tadi waktu lewat dijalan mau pulang mendengar suara orang minta tolong, ya langsung saja aku kesini," ucapku menjelaskan kepadanya.

Eh aku kok merasakan ada benda yang empuk dan kenyal menekan dadaku ya. Seketika aku sadar kalau perempuan ini gak memakai apa-apa lagi selain celana dalamnya.

"Sudah mbak pelukannya, gak enak aku sama mbak," ujarku kepadanya

"Eh maaf ya mas," ucapnya

Kulihat dia sedang bingung melihat dress yang di pakainya sudah koyak semua. Dengan inisiatifku kulepas kemeja yang kupakai dan kuberikan kepadanya, dia lantas menerimanya.
Kulihat dirinya yang sedang memakai kemeja yang kuberikan, sepertinya aku pernah melihat perempuan itu, tapi dimana ya. Hmmm sudahlah kupikirkan nanti saja.

"Sekali lagi makasih ya mas," ujarnya

"Iya mbak sama-sama, " jawabku

Sejenak kulihat dirinya yang memakai bajuku, baju yang dipakainya cuma bisa menutupi setengah pahanya saja.

"Kalau gitu mari aku antarkan ke rumah kamu mbak," ujarku

"Gak usah mas, dari tadi mas udah banyak membantuku," ucapnya yang merasa tak enak

"Emang mau nanti kena tangkap preman lagi," ucapku menakut-nakutinya

"Gak mau mas," jawabnya

"Iya udah makannya aku antarkan kamu pulang mbak," ujarku

"Iya udah kalau gitu mas, tapi benar gak ngrepotin kamu lagi mas," ujarnya lagi

"Enggak-enggak, ya udah yuk,"

Aku dan dia pun pergi meninggalkan kebun jagung itu menuju motorku.
Setelah sampai ditempat aku menaruh motor, kupersilahkan dia duduk di belakang jok motorku.

Di jalan pun kami lebih banyak diam, cuma ngomong sesekali habis itu diam lagi. Tadi sempat aku tanya dia tinggal dimana, ternyata dia tinggal di dekat sekolahku dan disana dia ngekost.

Tak lama kami sampai di tempat kostnya. Awalnya aku selesai ngantarkan dia langsung pulang kerumah. Tapi dia menahan ku, untuk masuk sebentar di dalam kamar kostnya. Kulihat kamarnya yang terlihat rapi, di dalam kamarnya terdapat kasur lipat, lemari pakaian juga ada kipas angin di sudut kamarnya. Dia lantas izin ke kamar mandi, hendak membersihkan badan dulu katanya. Setelah dia selesai membersihkan badannya dia keluar dari kamar mandi menggunakan baju tidur babydoll warna ping. Sejenak aku mengingat-ingat perempuan ini, kayaknya aku pernah melihatnya tapi dimana ya. Tak lama dia sudah duduk di depan ku sambil menaruh dua gelas teh yang di bawanya.

"Di minum dulu tehnya, mumpung masih panas," ujarnya

"Iya mbak makasih, " jawabku

"Oh ya kita dari tadi belum tau nama masing-masing ya," ujarnya

"Betul juga ya hehe," ujarku sambil garuk-garuk kepala

"Aku Rani," ucapnya sembari mengulurkan tangannya

"Aku Agus mbak," jawabku meraih uluran tangannya

"Manggilnya gak usah pakai embel-embel mbak segala mas, sepertinya umur kita juga gak beda jauh," ujarnya kemudian

"Ii-yaa mbak, eh maksudku Rani," ucapku gugup

"Kamu sekolah dimana Ran," ucapku kemudian

"Tuh sekolahku, " ucapnya sambil menunjuk bangunan yang mirip seperti kandang burung dara.

(Pantas saja aku seperti tak asing melihat dirinya, ternyata oh ternyata dia satu sekolahan dengan ku)

"Hah yang bener Ran, satu sekolahan lah berarti kita," ujarku kepadanya

"Kok bisa kebetulan gini sih hehe, ujarnya sambil tersenyum melihatkan gigi gingsulnya

"Gak tau juga ya hehe," ucapku

"Hmmm, kamu kelas berapa Gus ?,"ujarnya kepadaku

"Kelas 10 TKJ-2 Ran, kalau kamu ?, " jawabku

"Aku kelas 11 Ak-1 Gus. Jadi kamu adek kelasku dong hehe," ujarnya

"Duh senangnya yang jadi senior," ucapku sok jutek

"Hahaha," makin senang saja Rani

Oh iya sedikit tentang Rani ya coy. Orangnya cantik rambut lurus sepunggung, kulit putih, tingginya mungkin lebih tinggi sedikit dari Novi. Tapi yang membuat Rani lebih menggoda dia mempunyai bemper depan belakang yang aduhai. Pantas saja tadi hampir di perkosa, lha wong dia punya bodi kayak gitu. Dan bisa kulihat saat dia tertawa sekarang, sepasang payudaranya sedang naik turun yang membuat tubuhku panas dingin, apalagi sekarang adek kecilku mulai bangun. Duhh gusti godaan apalagi ini.

Sadar aku dari tadi memperhatikan payudaranya, Rani langsung menyilangkan tangannya ke arah payudaranya.

"Ihh dasar Agus mesum," ujarnya

"Hehe maaf Ran gak sengaja, "ujarku sambil cengengesan

"Gak sengaja kok dari tadi dilihat terus," sambungnya

"Eh kalau itu. .Khilaf aku Ran,"ujarku lagi

"Nanti kalau kamu pengen, tau rasa kamu !," ujarnya

Sial apa maksud perkataan Rani barusan. Mau mancing aku atau apa coba ? kalau aku pengen kan ada dia Hahaha

"Pengen apa emangnya Ran ?," pancing ku

"Ya pengen aja," katanya salah tingkah

"Hahaha, " aku lantas ketawa ngakak melihat dia salah tingkah seperti itu

"Udah puas ketawanya," ujarnya

"Udah Ran hehe, "ujarku masih dengan ketawa

"Huhh, dasar cowok. . Otaknya cuma lari di selangkangan aja," keluhnya sambil membuang muka

Rani sepertinya marah gara-gara bercanda ku tadi yang kelewatan. Kugeser tubuhku di samping Rani, kulihat sekilas air matanya mengalir membasahi pipinya. Langsung saja kuraih tubuh Rani, kulingkarkan tanganku memegang punggungnya dan ku tarik badanya agar mendekat ke badanku. Sesaat ku dengar tangisan Rani yang sesunggukan, ku elus-elus punggungnya untuk memberikan kekuatan kepadanya.

"Maaf ya Ran, kalau kata-kataku tadi membuat kamu sedih," ujarku

"Hiks. . hiks, Kamu gak salah kok mas," ujarnya pelan

"Lha kok masih nangis aja sih, senyum dong," ujarku sambil menyeka air matanya

"Aku ingat kejadian tadi Gus," ujarnya

"Maaf nih ya Ran sebelumnya, emang mau kemana kamu tadi tuh Ran," ujarku

"Iya gus gapapa kok. Jadi gini nih tadi kejadiannya. Aku tadi kan ada acara ulang tahun di tempat temanku, waktu mau pulang temanku sebenarnya mau mengantarkanku sampai di kost, tapi ku tolak, aku gak mau merepotkan temanku Gus, soalnya kostku sama rumahnya beda arah. Temanku masih bersikeras untuk mengantarkanku sampai rumah, ya sudahlah dari pada bolak-balik aku ambil jalan tengahnya saja, aku meminta temanku mengantarkan ke pengkolan ojek. Setelah sampai pengkolan ojek kulihat cuma ada satu motor aja Gus, biasanya sih masih rame jam 8 malam Gus, tapi tumben kok sepi banget malam ini. Tanpa menaruh curiga sedikit pun aku langsung menyuruh tukang ojek itu mengantarkan ke rumahku Gus. Tiba di tengah jalan arah motor yang kami kendarai berbelok arah bukan seperti biasa arah yang kulalui Gus. Sempat aku tanyakan kenapa arah nya kok berbeda,tapi kata tukang ojeknya sih jalan yang menuju kostku lagi ada perbaikkan jalan, makanya dia putar arah yang lebih jauh. Saat kami sampai dikebun jagung, dia menyuruhku turun katanya motor yang kami kendarai ada masalah gitu. Aku yang baru turun langsung di tariknya ke arah kebun jagung. Aku hendak lari tadi Gus, tapi aku malah di dorongnya sampai aku jatuh dan dia menodongkan pisau lipat yang di bawa ke arahku dan dia tak segan untuk mengoyakan bajuku. Tapi aku bersyukur Allah mau mengabulkan permintaan tolongku, yaitu lewat kamu Gus," ujar Rani panjang lebar menjelaskan kisah tragis yang di alaminya tadi.

Kutatap wajah Rani lebih cerah sekarang tidak seperti tadi yang mendung terus di sertai hujan.
Sesekali ku belai rambut lurusnya memberikan perasaan nyaman untuknya.

"Hmmm, Gus," tiba-tiba Rani memanggil ku

"Iya Ran ada apa," jawabku

Rani lalu bangkit dari duduknya dan memandangku dengan tatapan yang sulit ku mengerti. Dengan rentan waktu seperkian detik tiba-tiba Rani mendorong tubuhku sampai aku telentang dan yang membuatku terkejut posisi ku saat ini sedang di tindih oleh Rani.

"Ran ini harusnya gakk," belum sempat aku bicara Rani sudah menyumpal mulutku dengan bibirnya.

"Hmmppp, gumamku

Setelah Rani melepaskan pagutan bibirnya dari mulutku, barulah aku bisa bernafas.

"Hahh. .hahhh," suara nafasku yang tersengal-sengal

"Gimana rasanya Gus," ujar Rani sambil menatapku dengan genit

"Gak nyangka aja, kamu berani ngelakuin kaya tadi," ujarku

"Emang kamu mau lagi," jawabnya sambil mendekatkan bibirnya ke bibirku

Kali ini aku lebih siap menerima ciuman darinya, lidah kamipun saling beradu. Sungguh agresif Rani saat ini, lidahku di sedotnya kuat-kuat sampai aku sulit untuk bernafas. Dengan berani aku remas pantatnya yang bulat menantang itu dan efeknya Rani pun mulai mendesah dengan bibir yang masih menyatu dengan bibirku. Kurang lebih ada sekitar 5 menit kita saling berpagutan.

Hoshh. . hoshh. . Nafas kami berdua saling bersautan setelah pagutan kami terlepas.

"Gimana, enak gak," ujar Rani

"Sadis kamu Ran, "jawabku

"Hahaha, sadis tapi enakkan," ujarnya sambil menggigit bibir bawahnya

Oh shittt, bisa-bisa ku setubuhi juga Rani nih. Demi menurunkan nafsuku, aku berdiri menuju toilet yang ada di dalam kamarnya untuk mencuci wajahku. Setelah selesai mencuci wajahku aku keluar dengan pikiran yang sedikit lebih jernih. Kulihat Rani masih berbaring di ranjangnya. Kulihat jam ditanganku sudah menunjukkan jam 11 malam, Mateklah aku bakal di omelin habis-habisan nanti sampai di rumah oleh ibuku. Kudekati Rani aku hendak pamitan pulang dulu.

"Ran aku pulang dulu ya," ujarku

"Kenapa gak nginap disini saja," ucapnya dengan enteng, Ku perkosa juga kamu nanti Ran biar tau rasa wkwk

"Lain kali aja ya," ucapku lagi

"Ya udah hati-hati di jalan," ujarnya sambil beranjak dari kasurnya

Rani pun mengantarkanku ke parkiran kostnya. Aku lalu menaiki motorku dan menghidupkannya. Sebelum pergi ku panggil Rani untuk mendekat ke arahku.

"Ran sini dulu deh," ujarku kepada Rani

"Ada apa sih," ucapnya

"Udah sini aja bentar, " ujarku lagi

Lantas Rani sudah berdiri di sampingku.

"Ada apa sih," ujarnya penasaran

"Coba kamu lihat bintang itu," ujarku sambil menunjuk salah satu bintang yang ada di atas sana.

Saat dia sedang melihat bintang yang ku tunjuk tadi, tanpa dia sadari aku sedang merencanakan sesuatu, dan langsung saja kuremas payudara yang mangkal itu dengan keras.

"Haihhh, Dasar mesum," ujarnya kesal

"Hahaha, "

Langsung ku jalankan motorku, takut kena hajar nanti Hahaha.

Hari ini emang hari yang paling indah di hidupku, gimana gak indah coba, satu hari ini saja aku mendapat hattrick ciuman dari perempuan yang berbeda. Indah sekali bukan Hahaha


BERSAMBUNG. . . .
 
haisss....dikit amit...wkwk...***s suhu dalang...panjanginlah...
 
Nungguin agus pulang ah, hukuman apa yang bakal di terima dari ibunya gegara pulang kemalaman.
 
minta sarannya hu, gimana caranya masukin ilustrasi tokoh di thread ?
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd