Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

indonesia - australia

brogos153

Semprot Kecil
UG-FR
Daftar
9 Feb 2013
Post
63
Like diterima
104
Bimabet
cerita ini hanya fiktif belaka, langsung aja ke tkp ya gan

Jumat, 22 November 2013 Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio menyiagakan armada perangnya di laut Arafura yang berbatasan langsung dengan Australia, angkatan laut Indonesia mengerahkan kekuatan patroli terbarunya seperti tujuh kapal perang FPB buatan PT. PAL kelas Pandrong yang sudah dipersenjatai dengan rudal, tujuh kapal perang cepat kelas Krait, lima kapal perang fiber kelas Boa, dan tiga kapal PC kelas Sibarau. Bukan Cuma itu armada pemukul milik TNI AL seperti dua kapal selam kelas Cakra, sebelas Fregat kelas Ahmad Yani, lima Korvet anti kapal selam kelas Parchim, sebelas kapal cepat rudal kelas Mandau, sembilan kapal cepat torpedo kelas Ajak. Dan juga dua kapal Landing Platform Dock (LPD) kelas Makassar yang mengangkut 6 helikopter serang, dan dua kapal bantuan cair minyak (BCM) ikut dikerahkan. Hal tersebut atas intruksi langsung dari Presiden.
Sebelumnya….
Rabu, 30 Oktober 2013 Indonesia digemparkan dengan laporan terkait ditemukannya fasilitas penyadapan yang ditemukan di Kedubes Australia di Indonesia, pemerintah dituntut besikap tegas atas peristiwa ini.
Belum reda isu tersebut Senin, 18 November 2013 The Guardian sebuah majalah terbitan Inggris menyebutkan SBY bersama 9 jajaran petinggi negara. Termasuk Wakil Presiden Boediono dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menjadi target penyadapan pada 2009. Hal itu sontak membuat Indonesia marah, rakyat Indonesia melakukan demo di depan Kedubes Australia di Jakarta, mereka minta Duta Besar Australia untuk Indonesia diusir dari tanah air.
Senin, 18 November 2013 Indonesia menarik Duta Besar untuk Australia kembali ke Indonesia, bukan cuma itu. Indonesia juga memutuskan pelbagai kerjasama yang telah dijalinnya dengan Australia seperti latihan gabungan TNI, Indonesia menarik lima pesawat tempur F-16 dua pesawat Hercules dan 60 personel TNI AU dari Australia. Kopassus juga men stop latihan bersama tentara Australia di Lembang dan langsung memulangkan tentara Australia kembali ke negaranya. Hal tersebut dilakukan atas bentuk protes dari Indonesia dan sambil menunggu penjelasan dari pihak Asutralia terkait penyadapan yang dilakukannya. Serta menuntut agar Australia meminta maaf atas kelakuannya ini.
Rabu, 20 November 2013 ketua DRP Priyo Santoso curhat kepada Rusia terkait penyadapan. “Saya beri tahu (kepada wakil ketua parlemen Rusia) yang mulia wakil ketua parlemen Rusia, seminggu ini rakyat kami satu bahasa, satu rasa gusa, kecewa, marah dengan tindakan ilegal sebagai negara bersahabat terhadap perlakuan negara Australia juga Amerika yang tega menyadap presiden kami menyadap ibu negara dan beberapa tokoh lain.”
Entah itu benar benar curhat atau sebagai bentuk dalam mencari dukungan jika terjadi perang dengan Australia.
Keadaan semakin memburuk ketika seorang politisi Australia dari Partai Leberal menyebut wajah Marty Natalegawa seperti bintang porno Filiphina era 70-an. Rakyat semakin tak terima atas perlakuan Australia yang menganggap rendah Indonesia sekaligus melecehkan harga diri bangsa Indonesia, rakyat Indonesia mendesak agar presiden melakukan sesuatu yang membuat Australia menyesal dan meminta maaf kepada bangsa Indonesia meskipun harus berperang. “Indonesia harus membuat mereka menyesali perbuatannya itu, mereka telah memata matai bapak dan ibu presiden kami, mereka telah menghina menteri luar negeri kami, mereka telah menganggap rendah Indonesia dan mereka juga telah melecehkan harga diri bangsa Indonesia. Kami rakyat Indonesia meminta tolong kepada bapak presiden untuk membuat mereka menyesal dan menarik kembali kata-kata mereka, dan meskipun harus perang kami siap.”
Lalu setelah penempatan armada lautnya di laut selatan Indonesia, apa perintah SBY selanjutnya?
 
Lewat rapat bersama komisi l DPR, menteri pertahanan, menteri keuangan, dan para jenderal. SBY memerintahkan agar segera mengakuisisi sejumlah peralatan perang yang ditawarkan oleh pihak Rusia seperti rudal pertahanan udara S-300 dan 10 kapal selam kelas Kilo. Bukan Cuma itu saja hasil dari rapat juga membuat alutsista Indonesia bertambah, yaitu dengan pembelian 57 helikopter serang Kamov KA 52, 83 pesawat tempur Sukhoi SU-35 Flanker E, 43 pesawat tempur T 50, 60 armored personal carrier(APC) buatan Pindad Anoa 4×4, 92 tank amphibi sekaligus bisa sebagai kendaraan angkut personel BMP 3, tambahan 362 tank tempur utama (MBT) Leopard RI, 98 tank tempur ringan Marder, 50 kapal cepat rudal(KCR) kelas Clurit buatan PT. PAL, 83 kapal cepat rudal(KCR) trimaran buatan PT. Lundin, 30 kapal perusak ‘KDX III/Sejong the great class’ buatan Korea Selatan, dan senjata strategis lainnya.
Sebenarnya China dan Iran juga menawarkan berbagai macam alutsista canggih buatan negeri sebagai bentuk dukungan terhadap Indonesia tetapi tawaran tersebut masih dikaji oleh Komisi l DPR. SBY minta alutsista yang dibeli adalah alutsista yang baru diserahterimakan kepada militer negara penjual tersebut karena walaupun bekas tetapi masih tergolong baru dan agar cepat menjadi milik Indonesia karena tidak perlu proses panjang pembuatannya.
Mendengar berita ini tentu kita berpikir kenapa secepat itu Indonesia langsung memutuskan untuk menambah kekuatan militernya dan bukan malah memperbaiki hubungan, tetapi SBY sudah tahu Australia tidak akan meminta maaf kapada kita. Karena aksi penyadapan itu bukanlah untuk kepentigan Australia saja, tetapi juga untuk kepentingan Amerika dan israel tentu hal itu akan membuat Ausralia merasa berani, karena mempunyai teman yang akan turut serta membela dan membantunya.
Rusia, Korea Selatan, dan Jerman menyetujui permintaan pesanan senjata yang diajukan oleh Indonesia, diharapkan persenjataan tersebut mulai berdatangan lima minggu kedepan dan mulai lengkap hingga tujuh minggu. Pengiriman tersebut sangat singkat karena dukungan ketiga negara tersebut kepada Indonesia, dan mereka mengerti akan kebutuhan Indonesia terhadap alutsista baru. Bahkan Rusia memberikan bonus kepada Indonesia, mereka menyertakan persenjataan pesawat tempur tersebut ke dalam satu paket penjualan yang artinya akan lebih menghemat keuangan Indonesia.
 
Mendengar Indonesia membeli alutsista besar besaran bahkan yang terbesar dalam sejarah Indonesia dan se Asia. Membuat geger dunia, Indonesia yang selama ini dipandang memiliki peralatan militer yang sudah uzur berubah menjadi negara super power hanya dalam beberapa minggu. Perdana Menteri Timor Leste mengatakan Indonesia akan mengancam perdamaian dunia dengan mainan barunya, pengamat militer Singapura mengatakan Indonesia bagaikan macan lumpuh yang mendapatkan kekuatannya kembali dalam semalam, Presiden Venezuela Nicolas Maduro pun ikut angkat bicara Nicolas mengatakan Australia telah membuat Indonesia marah besar dan mengatakan Australia telah berbuat ngawur serta menyarankan agar Australia untuk segera meminta maaf kepada Indonesia sebelum mereka rata dengan tanah. Pengamat hubungan luar negeri Rusia mengatakan Indonesia telah membuat tekad. Jika harus menyerang Australia maka Indonesia pasti akan melakukannya. Bahkan Perdana Menteri Malaysia mengizinkan AS untuk mendirikan pangkalan militernya dekat Kuala Lumpur jika membutuhkan.
Australia tak tinggal diam Jumat, 22 November 2013 Presiden bersama Perdana Menteri negara anggota aliansi Fire Power Defence Arrangements (FPDA) Australia, Inggris, Singapura, Malaysia, dan Selandia Baru dikumpulkan untuk rapat darurat menyusul ketegangan tersebut. Amerika pun ikut dalam rapat tersebut, Australia meminta dukungan secara penuh jika terjadi perang lawan Indonesia.
Adanya rapat tersebut langsung direspon oleh SBY, Sabtu, 23 November 2013 Indonesia memutuskan tali hubungan diplomat dengan Australia. Seluruh mahasiswa dan warga negara Indonesia di Australia dipulangkan, melarang kunjungan warganya ke Australia, dan memulangkan semua warga Australia yang berada di Indonesia termasuk para investor. Indonesia menegaskan bahwa bangsa Australia tidak dibutuhkan Indonesia, pada hari itu juga Indonesia menyarankan semua warga Asing, Duta Besar, dan konsulat Jendral yang berada di tanah air untuk segara pulang ke negaranya masing masing. Sebelumnya pada Jumat, 22 November 2013 Australia juga telah memulangkan Duta besar nya di Indonesia.
Minggu, 24 November 2013 SBY menginstruksikan Perdana Menteri beserta anggota Komisi l DPR untuk melobi ke negara negara sahabat seperti China, Korea Selatan, Rusia, Iran, Arab Saudi, Pakistan, Kuba, Venezuela, dan Korea Utara Untuk mencari dukungan. di dalam negeri sendiri SBY melakukan kampanye perang, rakyat setuju meskipun ada yang menentang. Anggota DPR menggedok palu menunjukkan kesetujuannya, para jenderal, Perdana Menteri, dan petinggi-petinggi negara lainnya termasuk Menteri Pertahanan mengamini kampanye SBY.
Lalu bagaimana hasil lobi yang dilakukan oleh Perdana Meneri dan anggota Komisi l DPR kita? Berikut hasilnya!
Cina, Rusia, Pakistan, Iran, Kuba, dan Venezuela mendukung dan bersedia memberikan bantuan militer kepada Indonesia. Korea Selatan bersitegang dengan Korea Utara Presiden Korea Selatan mengatakan tak sudi jika berperang bersama Korea Utara, hingga akhirnya Korea Selatan memilih untuk netral dan Korea Utara tetap ambil bagian dalam mendukung Indonesia. Arab Saudi menyatakan netral dalam hal ini karena kecaman dari pihak Amerika jika ikut dalam mendukung Indonesia. Bukan Cuma itu, para relawan perang yang kebanyakan dari Timur Tengah menyatakan siap untuk membantu Indonesia dalam menghadapi Australia, seperti Taliban, Hizbullah dan al Qaeda yang mengatakan mereka akan mengirimkan pasukannya ke Indonesia dalam waktu dekat ini. ( bersambung )
 
nunggu lanjutannya tapi tolong di benerin suhu tanda baca dan di kasih spasi di setiap paragraf biar bacanya ga sakit matanya :ampun:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
lanjut.....
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk bahwa Indonesia benar benar marah, dan sebagai bentuk pertanda bahwa Indonesia masih memiliki harga diri yang masih tegak berdiri dengan gagah. Disaat kemarahan rakyat Indonesia tersebut, SBY masih memberikan waktu bagi Australia untuk meminta maaf. Lewat pernyataannya SBY mengatakan “Saya beserta seluruh tumpah air bangsa Indonesia disaat sedang mencapai titik didih kemarahan masih memberikan kesempatan bagi mereka untuk meminta maaf kepada kami, kami beri tenggang waktu selambat lambatnya pada hari Kamis, 28 November 2013 pukul 7.00 pagi.

Kalau sampai pada waktu yang telah ditentukan tersebut saya beserta seluruh bangsa Indonesia tidak mendengar perkataan maaf dari mereka, Indonesia akan membuat mereka menderita dengan menggempur habis habis an menggunakan kekuatan militer dan dengan bantuan para negara sahabat kami. Kami akan menggunakan taktik bumi hangus yang akan membakar setiap instalasi penting yang mereka miliki sehingga mereka akan bangrut, saya juga akan mengirim pasukan rakyat Indonesia untuk menyerbu masuk ke dalam wilayah Australia untuk menaklukan setiap bentuk perlawanan yang dilakukan oleh mereka walaupun tentara rakyat saya adalah seorang pelajar, seorang pegawai negeri, seorang pegawai swasta, seorang buruh, bahkan seorang pengangguran yang berjiwa berani dan memiliki rasa cinta tanah air yang dalam, walaupun mereka akan menggunakan kapal kayu ataupun baja untuk menuju ke negara mereka dan untuk menghabisi mereka.

Kami akan memotong jalur perdagangan mereka, kami akan mem bom setiap inchi dari wilayah mereka, kami akan jadikan Canberra sebagai ladang api dan Australia sebagai kuburan massal bagi mereka, Australia akan kami jadikan bagian dari wilayah Indonesia, kami akan mengkliam setiap yang ada di Australia. Hingga mereka bersujud memohon ampunan dari kami.” Pernyataan tersebut di suarakan lewat pidato SBY di Stadion Gelora Bung Karno yang dihadiri oleh ribuan warga, didengarkan oleh jutaan rakyat Indonesia, dan di muat di majalah luar negeri seperti BBC, al Jazeera, Voa International.

Selasa, 26 Nopember 2013 militer bersama alutsista negara negara sahabat Indonesia sudah mulai berdatangan, mulai dari kapal perang hingga pesawat tempur mereka datangkan, bahkan Rusia dan Cina mengirim kapal induknya lengkap dengan pesawat-pesawat tempurnya. Tank tank mulai diturunkan lewat Pangkalan Utama IV di Pontianak milik TNI AL untuk disebar dekat pebatasan, hal ini bertujuan untuk membendung serangan dari Malaysia dan Singapura jika sewaktu waktu mereka menyerang. Rencananya, Rusia, Cina, dan Iran membatu Indonesia dalam bertempur di wilayah selatan. Sementara Venezuela, Kuba, dan Korut membantu Indonesia melawan serangan dari wilayah Utara yang kemungkinan besar diakukan oleh Singapura, Malaysia, dan Inggris.

Mendengar hal tersebut PBB dan anggota Gerakan Non Blok melakukan rapat darurat. PBB berusaha mencegah terjadinya perang antara Indonesia dengan Australia yang akan menambah buruk stabilitas kawasan dan akan menghancurkan perekonomian negara negara Asia dan Eropa. Rapat tersebut menghasilkan keputusan berikut! negara anggota PBB yang bersikap netral akan mengirimkan armada lautnya untuk misi perdamaian di perairan laut Ambalat dan laut Arafura yang mana akan dijadikan zona netral yang dijaga oleh pasukan perdamaian, dan negara anggota Gerakan Non Blok akan mengirim menempatkan militernya di perairan Natuna. Karena dianggap tempat yang vital, Indonesia tidak setuju laut Arafura dijadikan zona netral dan mengancam akan meyerang seluruh kapal berbendera PBB yang masuk ke laut Arafura. Dengan tindakan Indonesia itu PBB memutuskan untuk mengirimkam pasukan di wilayah laut Australia yang dekat dengan laut Arafura.
 
Rabu, 27 November 2013 kapal kapal perang armada laut pasukan perdamaian PPB tiba. Mereka melihat kapal kapal perang Indonesia dengan bendera merah putih raksasa berkibar di tiang kapal ditemani bendera lambang Garuda di bawahnya, di kawal oleh kapal kapal perang berbendera Iran, China, dan Rusia.

Mereka tampak mondar mandir di laut Arafura dengan menghadapkan moncong meriamnya ke atas. Untuk di perairan Natuna kapal kapal perang penjaga perdamaian negara anggota gerakan non blok, mereka disuguhkan dengan kehadiran kapal perang Indonesia, Venezuela, dan Korea Utara yang tampak bersiaga. Pada hari itu juga Indonesia mendirikan pos pos pembagian senjata di wilayah perbatasan untuk dibagikan kepada para warga dan suku yang akan ikut berpartisipasi, sekaligus melatihnya melatih mereka untuk dapat menggunakan senapan.

Bagaimana reaksi Australia beserta negara aliansinya?
Sebelum para pasukan negara sahabat Indonesia tiba, mereka sudah mengirim bantuan militernya. di laut sebelah utara Australia yang berbatasan langsung dengan Indonesia telah disiagakan kapal perang milik Angkatan Laut Australia, New Zewland, dan Amerika. Malaysia menyiagakan tentaranya beserta tentara Inggris di perbatasan Indonesia di Kalimantan timur dan dilaut perbatasan Ambalat, tentara Singapura dan Malaysia bergabung siaga di perbatasan dengan perairan Natuna.

Kamis, 28 November 2013 pukul 4.00 pagi, tiga jam sebelum waktu permohonan maaf Australia habis. SBY memberi perintah kepada para jenderal nya untuk menyiagakan seluruh angkatan tempur untuk persiapan memulai serangan jika pada waktu yang telah ditentukan Indonesia tidak mendengar kata maaf dari mereka. Pukul 5.00 pagi, tidak ada telepon antar petinggi negara, tidak ada diplomasi. Hanya Vladimir Putin yang terakhir kali menelpon menanyakan perkembangan situasi terakhir. SBY memerintahkan pasukan front utara untuk menghadang serangan yang dilakukan oleh tentara Malaysia, Singapura, dan Inggris menggunakan taktik bertahan dan menyerang.

Sedangkan pasukan front selatan di perintahnya untuk menyerang menggunakan taktik menyerang dan bertahan, strateginya Indonesia akan masuk ke laut Australia menghancurkan pertahanan lautnya kemudian menguasai laut Australia yang berbatasan dengan Indonesia. Setelah berhasil menguasai, pasukan armada laut Indonesia dan yang lainnya akan membuat jalur aman untuk dilalui pesawat tempur dan pesawat pengebom. Pesawat tempur dan pengebom tersebut di tugaskan untuk menyerang dan mengebom pertahanan depan Australia yang terletak di pulau Melville yang kemudian akan dikuasai dan dijadikan base pertahanan terdepan serta pangkalan untuk penyerangan selanjutnya.

Pukul 6.00 pagi kapal perang Indonesia dan yang lain mulai mendekati perbatasan, kapal misi perdamaian PBB mendekat dari arah depan dan bersimpangan, semua saling memandang dan bersiaga. Tak lama kemudian terdengar suara kontak radio yang dilakukan oleh kapten komandan perang Kanada HMS Charlottetown sebagai kapal komando selama operasi PBB tersebut “Kreegg… ini komandan kapal HMS Charlottetown kepada KRI Yos Sudarso ganti kreegg…” kata kapten tersebut menggunakan bahasa Inggris.

Tetapi Laksamana Madya Yayan Sofyan yang menjadi komandan kapal perusak kawal rudal terbesar TNI yang saat itu menjadi kapal komando pasukan tempur tak menggubrisnya. Komandan tersebut menghubunginya lagi “ Kreegg… ini komandan kapal HMS Charlottetown kepada komandan KRI Yos Sudarso, kami memerintahkan anda untuk memerintahkan pasukan anda menjauh dari daerah perbatasan ganti. kreegg… ” Tak ada tanggapan, mereka mengkontak lagi “kreegg… sekali lagi, kami peringatkan kalian untuk meninggalkan daerah perbatasan atau kami akan menyerang kalian ganti. kreegg…” dengan suara lantang dan tegas. “jika mereka menyerang, berarti mereka menyerang empat negara. Beritahu seluruh armada jika pasukan perdamaian PBB menyerang, balas serangan mereka!” kata Yayan Sofyan. “Baik pak.” Kata perwira bagian komunikasi kapal.
 
Beberapa menit kemudian terdengar suara tembakan dari salah satu kapal perdamaian PBB. Dan tiba tiba, Duuaaarr…! anjungan kapal KRI Mandau, sebuah kapal cepat rudal yang mengawal KRI Yos Sudarso terbakar di anjungan terkena tembakan. ”kami tertembak!” teriak juru mudi kapal. seluruh kapal membalas serangan dengan menembakkan meriam ke arah kapal PBB. Keadaan mulai memanas, “laporkan keadaan!” kata Yayan Sofyan kepada komandan KRI Mandau. “anjungan kapal terbakar dan meriam utama tak berfungsi”, “kami akan menembakkan rudal sebagai serangan balasan ” kata komandan KRI Mandau. Sesaat kemudian SHAAASSHH…. sebuah rudal C-705 meluncur dari buritan KRI Mandau menghantam salah satu kapal PBB, kapal tersebut terbakar hebat di bagian anjungan hingga akhirnya kapal tersebut mundur.

Kontak senjata masih berlangsung antara kapal TNI dengan kapal perdamaian PBB. Yayan Sofyan menghubungi seluruh komandan dari armada tempur angkatan laut Iran, Rusia dan China “terjadi kontak senjata antara kami dengan kapal PBB, satu kapal tentara Indonesia tertembak dan terbakar di bagian anjungan, meriam tak berfungsi. Kalian tahan dulu tembakan, kepada Jendral Ahmad Ali saya tugaskan anda untuk mengkomando kapal angkatan laut Iran untuk menangani serangan dari pasukan perdamaian. Sementara yang lainnya melanjutkan misi ”. “ kami mengerti! ” kata Jenderal Ahmad Ali.

“Armada laut dari pihak Indonesia baku tembak dengan armada laut pasukan perdamaian PBB Pak!” Kata seorang perwira angkatan laut Australia kepada komandan kapal HMAS Hobart, Laksamana Muda Yoshua Robert, dan ia hanya tersenyum.

Pukul 8.00 SBY mengirimkan sinyal penyerangan, seluruh pasukan laut Indonesia, Rusia dan China mulai memasuki laut Australia. Angkatan laut gabungan Australia segera melakukan menuver berbalik arah untuk menghadang kapal kapal pihak Indonesia, seorang prajurit yang bertugas di bagian radar mengetahui kapal kapal tersebut berputar arah dan melaporkannya kapada Yayan Sofyan. sang Komandan kemudian melakukan perintah penyerangan, seluruh armada berbelok ke arah kapal – kapal Australia.
Semua prajurit sudah bersiap di pos mereka masing – masing, kemudian Yayan Sofyan memerintahkan sang juru tembak kapal untuk menembak mereka jika jarak sudah tercapai.

Pada jarak 10.000 meter KRI Yos Sudarso menembakkan meriam utama OTO-Melara 76mm gun sebanyak 5 kali ke arah kapal HMS Hobart, tembakkan tersebut diketahui dan kapal melakukan menuver menghindar 2 peluru lolos 3 peluru menghantam buritan kapal. Kapal Rusia dan Cina kemudian melancarkan serangan bantuan ke arah musuh. Sebuah rudal Yakhont meluncur dari KRI Yos Sudarso menghantam kapal jelajah Amerika yang mengambil posisi depan, kapal sempat melaju kencang ke arah depan dan berbelok tajam kiri untuk menghindari hantaman rudal, senjata perisai udara Close in Weapon System (CWIS) yang ada di anjungan kapal tersebut menembaki rudal berusaha untuk menghancurkannya di udara, akan tetapi senjata tersebut tak berdaya menghadang Yakhont dan akhirnya kapal tersebut terbakar dan tenggelam akibat hantaman rudal Yakhont. Memang rudal buatan Rusia yang saat ini masih digunakan TNI dapat menghancurkan sasaran dengan ketepatan 100%, jadi musuh akan merasa sudah menemui ajalnya jika rudal tersebut diluncurkan. ( bersambung....... )
 
sudah agak enak sih ,,,, alurnya dah mulai dapat nih walau hanya sedikit sedikit ....
 
Pencerita yang jarang menggunakan dialog dalam ceritanya. Ane suka karena ane juga lebih sering menggunakan narasi ketimbang dialog. Oh iya gan satu kata, walau ini Fiksi sekalipun jangan terlalu Hyper Realita dalam menggambarkan kekuatan militer negara kita. Walau tidak bisa di tampik kalau kekuatan negara kita tidak bisa dianggap enteng tetapi sesuatu apapun itu pasti ada sisi lemahnya. . Halah ngomong opo aku iki. Yah intinya sih begitu. Sejauh ini sih walau agan mencoba To De Point ane belum bisa meraba Inti sari cerita ini. Mungkin bisa terlihat di tulisan berikutnya.
:semangat: gan
 
Pencerita yang jarang menggunakan dialog dalam ceritanya. Ane suka karena ane juga lebih sering menggunakan narasi ketimbang dialog. Oh iya gan satu kata, walau ini Fiksi sekalipun jangan terlalu Hyper Realita dalam menggambarkan kekuatan militer negara kita. Walau tidak bisa di tampik kalau kekuatan negara kita tidak bisa dianggap enteng tetapi sesuatu apapun itu pasti ada sisi lemahnya. . Halah ngomong opo aku iki. Yah intinya sih begitu. Sejauh ini sih walau agan mencoba To De Point ane belum bisa meraba Inti sari cerita ini. Mungkin bisa terlihat di tulisan berikutnya.
:semangat: gan

terima kasih atas masukkan dari suhu, ane masih newbie 100%! mohon bimbingannya...
 
Rudal Yakhont kedua diluncurkan dari KRI Ahmad Yani dan lagi lagi tepat sasaran dan kembali kapal milik angkatan laut Amerika yang kena, kapal terbakar dan lambung pecah hingga akhirnya kapal tersebut tenggelam.

kapal pihak Australia belum melucurkan rudal sekalipun, kemudian Kapal perang Cina meluncurkan sekaligus 6 rudal C-705 dari kapal kapal mereka dan semuanya mengenai sasaran.

Perang rudal yang sebenarnya telah dimulai dimana 3 rudal yakhont dan rudal jelajah C – 802 milik TNI ditembakkan, kapal perang jelajah kelas MOSKVA milik Rusia juga melepaskan tembakkan 2 buah torpedo, sementara pihak China lebih brutal lagi, sepertinya mereka ingin pertempuran cepat berakhir dengan hasil yang membanggakan, tak habis pikir 12 rudal jelajah YJ – 62 dan 4 buah torpedo dari pelbagai jenis kapal mereka hantamkan ke kapal kapal musuh.

9 kapal pihak Australia tenggelam, 7 kapal rusak parah dan 6 kapal rusak ringan akibat serbuan peluru kendali dari pihak Indonesia tersebut. Kebanyakan yang tenggelam dan rusak adalah satuan kapal perusak dan jelajah yang dianggap paling berbahaya, atas musibah ini mereka kehilangan kekuatan di satuan kapal serang paling ampuhnya.

Pihak Australia berbalik menyerang, mereka meluncurkan rudal rudal dan terpedo pada kapal yang memiliki kemampuan bermanuver tinggi seperti fregat dan korvet, agar mereka bisa cepat menghindar dari serangan balasan musuh.

2 Rudal mengejar kapal perang Cina Shenzhen, sebuah senjata Close in Weapon System atau senjata pertahanan dari serangan rudal, pesawat dan ancaman dari udara lain Type 730 menembakkan pelurunya ke arah rudal tersebut, rudal pertama meledak hancur berkeping keping jatuh ke lautan.

Kemudian rudal kedua mendekat, sang komandan kapal memerintahkan untuk melakukan manuver cepat belok ke kanan agar dapat menghindari rudal, sambil menembakkan Close in Weapon System dengan kecepatan penuh 30knot kapal melesat ke depan.

kemudian sang juru mudi membanting setir ke arah kanan, tetapi rudal tersebut menghadangnya dari depan, dengan kecepatan penuh tersebut malah membuat rudal menghatam tepat di ruang kemudi kapal dan mengakibatkan ledakan, semua orang yang ada didalamnya tewas dan kapal tersebut sudah tak dapat digunakan lagi.

Korvet milik TNI KRI Diponegoro menembakkan rudal SAM (Surface to Air Missile) MBDA Mistral TETRAL karena diketahui salah satu rudal tersebut mengejar kapal, dan akhirnya rudal tersebut berhasil dihadang dan dlumpuhkan di udara. Serangan rudal tersebut menenggelamkan 9 kapal, yaitu 3 kapal Rusia, 2 kapal milik Indonesia dan 4 kapal milik Cina sementara 6 kapal lainnya rusak.
 
Serangan rudal tersebut tidak terlalu membuahkan hasil yang membanggakan di pihak Australia hingga akhirnya mereka meminta bantuan udara, kapal Induk Amerika USS Abrahm Lincoln merespon perintah tersebut dan menerbangkan 32 jet tempurnya yang terdiri dari 19 F-18 dan 13 F-22, yang menjadi target serangan adalah kapal kapal perusak serta kapal jelajah yang memang sangat berperan dalam pertempuran laut ini.

Misi dimulai, dari pertempura laut kini bisa saja jadi duel pertempuran udara. Melihat dari radar, gerombolan jet tempur musuh mendekati mereka, senjata senjata pamungkas yang akan melindungi mereka dari marabahaya jet tempur tersebut di siapkan, sebuah meriam bofors yang awalnya dipergunakan untuk menembak kapal beralih fungsi menjadi senjata yang mematikan bagi pasukan jet tempur.

Bofors mulai ditembakkan ke arah 2 pesawat F-22 musuh yang akan mengebom kapal, 9 peluru telah di tembakkan tetapi pilot pilot tersebut berhasil menghindarinya, mereka terbang menjauh dan menentukan posisi baru yang aman untuk penyerangan, kemudian pesawat F-22 raptor yang berada di belakangnya memberondongnya dengan tembakan dari senjata 20mm M61A2 yang ada di sayapnya, tembakkan tersebut mengakibatkan body kapal banyak berlubang, yang akan membuat kapal tak kokoh lagi.

Kapal berusaha melawan serangan pesawat berikutnya canon 76mm yang berada di anjungan terus memuntahkan peluru, karena pesawat sudah berada pada jarak yang sangat dekat tak memungkinkan kapal untuk merudalnya, sebuah bom dijatuhkan dari pesawat hingga akhirnya kapal meledak terbelah menjadi dua. Rudal rudal surface to air missile (SAM) seperti Mistral dan S-300 diluncurkan untuk memburu dan menembak jatuh pesawat pesawat tersebut.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd