Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ISTRI BINAL

Membelokkan cerita citra , citra tidak bekerja di laboratorium , belum punya anak ,pun anak angkat jadi berbeda , hanya nama² awal yang sama +awal jalan cerita, cerita ini di Dedi kadikan sambungan Ambar , ANDI
Apakah ambar bakalan nongol juga bos?
 
"Mbak Alhamdulillah setelah pengujian yang ke3 ASI ku sudah keluar lancar."
"Ellany enggak nangis lagi sekarang aku bisa menuhi kebutuhan ASI Ella"
"Alhamdulillah San kalau gitu"
"Terimakasih banget Lo mbak sudah bantu aku"
"Santy sama sama"
"Oiya kamu sibuk apa enggak buat pengujian hari ini"
"Maaf mbak aku enggak bisa ikut pengujian hari ini soalnya aku lagi di rumah mertua 2 minggu"
"Emmm gitu ya ya dah enggak papa"
"Bu Ellzania" ucap kepala bagian pemasaran memanggilnya"
"Iya pak Yono ada apa"
" Tolong Semple Pengujiannya tolong diserahkan nanti sore ya Bu sekalian presentasi di rapat"
" Apakah tidak bisa di undur pak soalnya adik saya lagi keluar kota"
"Maaf Bu tidak bisa Tolong di usahakan sebisa mungkin semple tiap hari harus ada"
sementara Nia kebingungan menangapi sepele pengujian yang dia dapat masih belum cukup untuk digunakan sebagai sampel dan presentasi nantinya.

Bagaimana ini Nia tidak ada waktunya mepet sekali.
Nia mencoba memikirkan cara untuk pengujiannya dan dia baru ingat kalau setelah persetubuhan nya dengan pak Bejo
Selang sehari payudaranya dapat mengeluarkan ASI dan
karena efek dari obat kontrasepsinya pula saat berhubungan seks dengan Seto
Payudara besarnya mengeluarkan air ASI semakin deras
'heeemmmmm sudah saatnya aku memeras susuku untuk pengujian terakhir ini tapi tidak mungkin kulakukan disini' batin Nia.
Alhasil selama 2 Minggu Nia memeras susunya sendiri sebagai semple pengujian
Hari ini dia belum membuat seple pengujian
Nia mencoba melihat keadaan sekitar ruanagn kerjanya yang ramai penuh orang.
sementara dia tidak mungkin memeras di dalam ruangan kerjanya yang berdinding kaca bening karena tidak ada yang boleh tahu dia sendiri yang memberikan sample ASI BOOSTER itu pada dirinya sendiri.

Nia mencoba keluar ruangan untuk mencari tempat yang memungkinkan dia bisa memeras susu dengan leluasa.

Nia berjalan menyusuri lorong lorong panjang pabrik tempatnya bekerja sambil melihat lihat seandainya ruang kosong.

'selamat pagi bu'

'selamat pagi pak'

'selamat pagi mbak'

'selamat pagi mas'

Nia bertemu rekan rekan kerjanya selama berjalan jalan menyusuri setiap sudut pabrik yang cukup luas itu.

tiba tiba dia teringat laboratorium klinis tempat dia dan pak Bejo, tidak masalah jika dia memeras disana karena pak Bejo juga sudah mengetahui rahasianya dan menikmati badannya.
selain itu disana ada alat alat yang dia perlukan untuk memeras susu, sehingga tidak perlu memeras secara manual dengan tangan.

Nia segera berbalik arah dan berjalan kembali menyusuri lorong lorong menuju laboratorium tempat dia dan pak bejo bekerja.

'tok tok tok' ketukan tangan Nia di pintu stainless steel itu.

Nia membuka pintu menuju laboratorium itu dan melihat sekeliling ruangan mencari keberadaan pak bejo di sana.

'hemmm mungkin pak Bejo ndak disini'

Nis langsung masuk kesana tanpa ragu setelah melihat lampu di ruangan kerja pak bejo padam, menandakan tidak ada orang disana.

Nia memantapkan diri untuk memeras susu disini karena jika pak Nia tidak ada bisa dipastika ruang itu kosong.

ruangan lab itu tidak rutin digunakan karena hanya untuk pengecekan kondisi medis pada personil yang terlibat dalam proses produksi obat.

oleh karena itu tidak banyak orang yang keluar masuk pada ruangan itu pada jam jam kerja seperti ini.

Nia pun bersiap memeras susu dengan membuka baju kemeja putih yang dia pakai dibalik jas laboratoriumnya.

sebelumnya dia juga menyiapkan pompa susu elektrik yang akan dia pakai untuk memeras payudaranya yang sudah penuh susu.

tangan Nia dengan piawai melepas kaitan depan cup beha putih yang dia pakai saat itu tanpa kesulitan.

beha menyusui itu memungkinkan Nia memeras susu dari payudaranya tanpa harus melepas seluruh pakaiannya.

kedua corong penghisap dia arahkan ke ujung payudaranya yang berwarna coklat gelap dengan puting seukuran telunjuk oarng dewasa.

ketika corong itu menempel pada payudara secara otomatis payudaranya terhisap sehingga dia tidak perlu memeganginya lagi.

puting payudara Nia bergerak gerak dan berkedut karena hisapan vakum pompa elektrik itu.


sedikit demi sedikit air susu mulai menetes dari ujung puting payudaranya yang berwarna kontras dengan warna air susu itu.

lama kelamaan tetesan air susu berubah menjadi pancaran air susu yang semakin lama semakin deras memancar keluar dari putingnya.

butuh waktu setidaknya 30 menit sampai air susu memenuhi botol bening penampung susu yang tersambung langsung ke corong penghisap.

sembari menunggu Nia mencoba bermain dengan smartphone ditangannya, dia membuka timeline media sosial miliknya.

satu persatu dia menelusuri berita terbaru di timeline dan membacanya dengan begitu serius.

begitu seriusnya dia tidak menyadari pak bejo masuk ke dalam ruangan itu dan melihat Nia yang sedang bertelanjang dada.

'bu Nia'

suara pak Bejo mengejutkan Nia yang sebelumnya larut oleh gadget dalam genggaman tangannya itu.

'eh pak Bejo' Nia terkejut menyadari kehadiran pak Bejo dihadapannya.

'maaf bu saya mengagetkan ibu'

eh ndak apa apa pak, saya yang justru minta maaf masuk kesini sembarangan'

Nia berusaha menutup baju kemeja yang dia pakai untuk sedikit menutupi payudaranya yang terbuka meskipun tidak banyak berguna.

sementara itu suara pompa susu elektrik terus mendengung mengisi keheningan diantara pak bejo dan nia.

'saya numpang meras disini pak?'

'iya bu silakan silakan'

'makasih pak soalnya saya belum sempat meras tadi pagi'
'oh begitu bu'

pak Bejo terus menerus berdiri di hadapan nia dan membuatnya agak risih karena payudaranya terpampang bebas di hadapan lelaki yang bukan suaminya.

namun dia merasa hal itu tidak terlalu masalah karena mereka bekerja secara profesional di dalam bekerja.

apalagi tentu ini bukan pertama kalinya pak Bejo melihat tubuh telanjang seorang wanita mengingat pekerjaan pak Bejo berlatarbelakang medis.
memangnya sehari berapa kali bu?'

'saya sekarang sudah harus memeras tiap 8 jam sekali'
wah banyak juga produksinya ya bu?'

'ya syukurlah berarti obat kita berhasil'

apalagi ibu kan tidak sedang menyusui, produksinya bisa sebanyak ini'

'hehehe iya pak'

'kalo begitu silakan bu dilanjutkan saya ke ruangan saya dulu'

'silakan pak'

pak bejo berjalan meninggalkan ambar sendirian sementara dia melanjutkan kegiatan memeras susunya.

sesampainya di ruangan kerjanya pak Bejo segera menutup pintunya rapat rapat dari dalam ruangan kerjanya.

dia membuka sedikit tirai blindfold yang menghalangi pandangan keluar masuk dari raungan kerjanya.

dia mengintip Nia yang sedang memeras susu dari balik tirai dan melihat tajam ke arah payudara Nia yang terbuka sedang diperas.

beberapa kali pak Bejo membetulkan letak penisnya di balik celana kain yang dia pakai karena terlalu tegang.
Setelah memeras Nia kembali ke ruang kerjanya.
Nia mengambil tas berisi laptop dan segera berjalan keluar ruangan untuk menuju ke ruang rapat di lantai 3.

sementara itu dibelakangnya bejo mengikuti sambil membawa berkas berkas data, namun mata lelaki itu terus menatap goyangan pinggul Nia.

bokong Nia yang begitu semok bergoyang dan berguncang kesana kemari seiring dengan langkah kakinya.

begitu juga dengan betis kaki Nia yang membunting padi dibawah rok span yang menempel pas pada pahanya yang tak kalah menggoda.

'cklek'
Nia membuka pintu ruang rapat yang masih lenggang karena peserta rapat yang masih belum ada satupun yang datang.

Nia segera menghidupkan lampu ruangan yang belum dinyalakan semua agar keadaan di dalam bisa lebih terang.

'pak bejo itu ditaru di meja saja'

'disini bu?'

'iya, terima kasih ya pak'

'iya sama sama bu, ada yang bisa dibantu lagi?'

'ehm sudah ndak ada pak"

'kalo begitu saya permisi dulu bu?'

'oiya pak silakan'



####

Nia segera larut dalam kesibukannya menyiapkan bahan bahan meeting karena sebentar lagi jajaran direksi akan segera tiba.
Nia menejelaskan tiap slide presentasinya dengan sistematis dihadapan jajaran direksi yang duduk dihadapannya.

mereka dengan tenang memfokuskan perhatian mereka pada sosok ambar yang begitu menggoda insting kelaki lakian mereka.

mereka begitu tergoda melihat ukuran buah dada ambar yang terlihat semakin besar dari yang selama ini mereka ketahui.

namun yang tidak mereka sadari bahwa payudara besar itu semakin bertambah besar karena penuh dengan produksi air susu.

'jadi kesimpulannya, pengujian menghasilkan data yang sesuai dengan harapan kita'

'ehm bagus bagus' kata general manager, pak heri.

'mungkin ada yang kurang jelas?'

semua peserta rapat tampak membaca kertas di tangan mereka dan mengangguk anggukan kepala tanda puas dengan penjelasan ambar.

'terus bisa didaftarkan untuk sertifikasi kapan?'

'ehhhmm...segera pak, saya masih mengisi berkas berkas penunjangnya'

'baiklah, mungkin ada yang kamu butuhkan lagi?'

'mungkin hanya persetujuan dari jajaran direksi'

'kalo itu gampang, ada lagi?'

'sudah pak cukup'

'bagus, segera saja diselesaikan saya akan mengabari klien kita soal progress kita ini'

'baik pak'

'kalo begitu rapat hari ini cukup sekian, selamat atas keberhasilan kita, silakan kembali ke pekerjaan masing masing, selamat siang'

pak heri berdiri dari kursinya bersama dengan manager yang lain dan berjalan keluar meninggalkan ruangan bersama.

sementara itu Nia masih tinggal di ruang rapat untuk membereskan peralatannya untuk presentasi tadi.

Nia tersenyum ketika membaca pesan masuk setelah smartphone miliknya yang berbunyi.

dia beitu gembira ketika meninggalkan ruangan rapat dan langsung menuju ke ruangannya.
sementara itu di tempat lain 2 sosok lelaki tampak sibuk mengamati sebuah layar monitor yang tengah menyala.

mereka sibuk melihat monitor yang sedang menampilkan gambar sebuah ruangan dengan seorang wanita di dalamnya.

'jadi ini yang mau kamu kasih liat ke saya'

'iya pak'

'kapan tanggal rekaman ini?'

'ini rekaman tanggal 14 pak'

'ada yang lain?'

'ada pak selama hampir tiap hari selama 1 minggu'

'tempatnya juga sama?'

'sama pak, dan waktunya juga hampir bersamaan tiap harinya'

'heeemmm. jadi begitu ya'

kedua laki laki itu tidak bisa melepaskan tatapan matanya dari layar monitor selama percakapan tadi.

mereka juga berkali kali membetulkan posisi selangkangan mereka yang menjadi lebih sesak
 
Alhamdulillah update hihihi toket nia keluar susu bisa bisa basah terus deh kemejanya🤭
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd