Menulis dan menghayal itu ternyata beda banget rasanya... Nulis itu butuh komitmen, dan harus mikirin kontinuitas cerita. Kalau sekedar ngayal sih... Sejam-dua jam udah selesai ceritanya. Tapi kalau nulis bisa berhari-hari...
Mungkin cerita dewasa itu lebih simpel karena ujung-ujungnya cuma soal eksee doang, tapi nggak sesimpel itu juga. Perlu penulisan yang baik supaya enak dibaca dan nggak ngebentur logika pembaca. Ana kok jadi curcol sih? Anyways... Mksh atas responnya suhu2 disini.
Enggak nyangka ada jga yg suke tipe cerita slow kayak gini.