Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kakakku Ternyata... (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Masih nungguin si dewi eksekusi kak fara, lanjutin sampai tamat ya bro
 
Upd update update.
Maaf kalau kurang greget. maklum ane masih meraba-raba dalam hal tulis menulis.
Nantikan Chapter 8 part 2 dalam waktu dekat ini.


Chapter 8


Alangkah enaknya kalau segera pulang dan rebahan di kasur yang empuk. Serasa surga dunia ada di hadapanku. Dasar akunya aja yang tukang tidur. Maklum beberapa hari ini banyak begadang bikin tugas. Dan hari ini bisa dikatakan hari yang melelahkan. Sangat sangat melelahkan.

Bau masakan mbakku tercium dari beranda depan. Yummi nih, hehehehe.
"Assalamualaikum mbak, aku pulang." Teriakku.
"Wa'alaikum salam dek." Jawab mbakku dari arah dapur.
"Masak apa nih mbak? Harum kali ni masakan, sampai ngiler aku dibuatnya." Ujarku ketika sampai di dapur. Aku mengambil piring, sudah lapar lagi nih. Padahal tadi udah makan.
Plakkkkkkkkk..... Tanganku ditampar mbakku.
"Adu duh, sakit tau mbak. Kenapa sih?" Tanyaku heran.
"Dasar anak nakal. Ganti baju dulu, terus cuci tangan dan kaki." Ucapnya galak. Wihh aura iblisnya keluar. Aku ndak berani membantah lagi. Aku ngacir ke kamar. Untung tadi namparnya ndak di bagian tangan yang sakit. Bisa tambah parah deh. Kulepas jaketku dan cuci tangan. Segar dan sejuk. Meluncur untuk makan. Wussshhhh......
"Itu tanganmu kenapa dek? Berantem?" Tanya mbakku. Wah jawab apa ya?
"Ng.. ndak kok, aku tadi jatuh disekolah. Ya babak belur gini deh." Ucapku. Moga aja ndak tanya lagi.
"Awas aja kalau berantem, mbak ndak kasih uang jajan kamu selama sebulan." Ucapnya galak. Duh serem juga ancamannya.
"Iya iya. Ndak berantem deh. Lagian wajar aja cowok berantem." Ujarku santai.
"Ehhh, siapa bilang wajar? Mau jadi bagian kamu? Kalau ntar ketangkap polisi gimana? Sekolah mu berantakan dan bla bla bla..." Mbakku mulai menceramahi ku. Dikiranya aku anak kecil apa. Hadeh.
"Iya deh mbak, ndak bakalan berantem. Suer tekewer kewer deh." Candaku. Btw kali ini mbakku pakai baju kaos tanpa lengan dan celana super pendek. Apa ya namanya? Hotpants atau apalah. Widih bikin horny aja deh. Sejak kejadian tadi di sekolah aku makin berani berfantasi aneh-aneh tentang mbakku. Hehehehe maafkan adikmu yang kurang ajar ini ya mbak Fara ku yang cantik.
"Awas aja kalau berantem. Cepetan maem, terus habis ini bantuin mbak bentar." Ucap mbakku.
"Sipp lah kalau itu." Sudah tak sabar perut ini. Sambil kulirik bodynya yang aduhai kunikmati makan siang itu. Kali ini mbakku masak sayur sop dan lauknya ayam goreng. Kayak Upin Ipin aja deh, lauknya ayam goreng. Heheheheh ittadakimasu. Makan siang disuguhi pemandangan yang indah mana bisa nolak?

"Fyuh kenyangnya." Gumamku.
"Habis maem itu baca do'a atau gimana gitu." Ucap mbakku.
"Ah iya lupa, kekenyangan nih mbak. Masakan mu itu luar biasa enak." Pujiku. Emang bener enak bangetttttt.
"Habis ini jangan lupa bantuin mbak ya." Ucap mbakku mengingatkan.
"Emang bantuin apa sih? Kayaknya penting banget." Tanyaku.
"Itu tolong pindahin kardus-kardus di gudang keluar. Mau ada tukang loak datang. Daripada numpuk gak jelas gitu. Mbak mau mandi bentar. Gerah." Ujar mbakku. Wah kok suruh angkat-angkat sih? Kuat ndak ya?
"Oke deh." Jawabku. Sebenernya sih pengen juga ngintipin, cuma aku masih menghormati mbakku. Ya masih ada rasa sungkan gitu.

Berat juga kardus-kardus di gudang ini. Demi kakak secantik dia aku rela deh jadi kuli kali ini. Setelah aku pindahin semua barang kedepan rasanya badanku sakit semua. Sialan, padahal tadi udah agak mendingan. Sialan. Aku rebahan di ruang tengah depan TV, sampai aku tertidur pulas.

"Dek bangun, udah sore." Kudengar suara mbakku samar-samar.
"Bentar mbak, masih ngantuk." Ucapku malas.
Ini udah sore, mandi sana. Jorok." Ucapnya sambil menepuk lengan atas ku agak keras.
"Whhhooaaaaa.... Addduuhhhhh.... Sakit mbak." Teriakku. Sakit bingitssss tauu.
"Apaan sih? Cuma ditepuk dikit aja teriak." Ucap mbakku heran.
"Beneran sakit tau mbak. Mungkin efek samping jatuh tadi di sekolah." Jawabku. Mbakku mulai menginterogasi ku. Ditanyakan semuanya. Macam-macam deh, intinya dia ndak percaya aku cuma jatuh biasa. Wah masak iya ceritain masalah gituan? Hadeh...
Akhirnya aku bercerita panjang lebar mengenai hal yang menimpa ku. Tentu saja aku skipbagian "itu" nya. Dan mbakku pun percaya. Aku beralasan jatuh karena bolos pelajaran olahraga. Hehehehe.
"Ntar mbak urut deh badanmu yang sakit itu." Ucap mbakku.
"Aduh ndak usah deh mbak, beneran." Tolakku.
"Hadeh, harus mau pokoknya. Atau tak panggilin tukang urut? Langganan mbak kalau butuh dipijat." Tawar mbakku. Eh,sejak kapan mbakku dipijat?
"Emm, dipijat mbak aja deh. Ntar ngerepotin lagi." Jawabku.
"Tapi mandi dulu kamunya. Bau tau." Ucap mbakku sambil berlagak menutup hidung. Hehehehe
"Bay the way, tadi tukang loak nya jadi datang?" Tanyaku. Aku langsung ketiduran aja tadi sih.
"Ah iya, kamu tuh main tidur aja. Tadi pas mbak mandi ada yang teriak-teriak gitu. Kan ndak ada yang nyari, yaudah mbak keluar pakai handuk temuin tu orang." Jelas mbakku. Waduh, nemuin orang asing pakai handuk doang? Hadeh...
"Mbak temuin itu orang pakai handuk ja? Berani amat." Jawabku terkejut.
"Habis gimana lagi? Kan kasian kalau orang itu nunggu lama, kamu sih." Ujar mbakku. Waduh apa perasaanku aja ya mbakku ini nakal? Tapi itu juga salah ku sih. Mungkin aja terpaksa mbakku keluar pakai handuk. Pikiranku berkecamuk. Aku pun mandi agak lama. Nyabunin ini otong yang tegang membayangkan mbakku. Sialan. Adek macam apa aku ini. Maafkan aku ya mbak. Hehehehe

Setelah mandi aku langsung rebahan dikamar. Fyuh segar sekali badanku ini. Tiba-tiba pintu kamar ku diketuk.
"Iya, masuk aja mbak. Ndak dikunci kok." Jawabku.
"Mbak masuk ya. Lagi ngapain nih dek?" Tanya mbakku.
"Lagi tiduran aja nih. Sakit semua mbak." Ucap ku.
"Yaudah, sini mbak urut." Ucap mbakku. Tapi sejak kapan mbakku bisa urut mengurut? Bodo amat deh, yang penting nikmati aja mbakku. Maksud ku urutan nya. Hehehehe.
Yang membuat ku kegirangan, mbakku cuma pakai CD dan BH aja. Waowww. Geblek, ya ndak mungkin lah dia mau pakai pakaian begituan. Ngeres aja nih otak ku. Ampun deh... Mbakku pakai baju kaos berlengan sangat pendek dan bawahannya pakai celana selutut yang super ketat. Wihhh seksi nih cewek. Hehehehe.

"Aduh mbak, gitu banget sih pakaian nya. Itunya yang Bonjol nyeplak semua tuh." Ucapku tanpa basa-basi.
"Napa emang dek? Nafsu lihat kakak sendiri?" Tanya dia. Hmmmm... Dasar.
"Ya enggak juga sih. Yaudah cepet pijitin aku mbak." Aku tengkurap takut tonjolan di celana ku ketahuan.
"Heem, lepas baju gih." Aku pun melepaskan bajuku. Dingin banget... Brrrrr.... Perlahan mbakku memijat mulai dari kakiku menggunakan balsem. Fyuhhhh enak sekali, mulai hangat karena efek balsemnya. Baru tau pijitan mbakku enak juga. Kulit lembut tangannya membuat darahku berdesir. Ampun deh.
Sampai di bagian punggung jari-jari lentiknya mengusap lembut punggungku. Otongku makin tergencet nih. Aku hampir tertidur, ketika mbakku memijat tangan kananku.

"Wadaw.... Sakit mbak. Pelan-pelan napa?" Protes ku.
"Udah diem aja, mau sembuh ndak?" Jawab mbakku. Sialan, mendadak mengkerut ini otong.
"Balik badan gih, mbak pijit yang depan." Perintah mbakku. Aku pun membalikkan badanku dan mbakku mulai memijatku lagi mulai dari kaki, lututku yang sakit itu pun tak luput dari sentuhan jari-jari lentiknya. Tapi beneran sakit sekali. Aku teriak-teriak lagi.
"Yee, jadi cowok cemen amat sih dek? Baru jatuh aja udah heboh." Ledek mbakku.
"Bukan masalah cowok atau cewek mbak, yang namanya sakit ya sakit." Ucapku sambil meringis menahan sakit. Mbakku cuma senyum aja. Rasanya mulai aneh saat mbakku mulai memijat bagian pahaku. Perlahan si otong mulai bangkit dari kuburnya. Bangkit dari tidurnya maksudnya. Aku saat itu cuma pakai celana boxer tanpa CD. Dinaikkan nya celana ku sebatas selangkangan, biar ndak mengotori celana katanya.
"Ihhh dek, ini punyamu berdiri. Masak baru diginiin udah berdiri?" Ucap mbakku. Waduh, kepergok ereksi nih. Malu campur sange nih.

"Emmmmm ya bagus dong mbak. Aku berarti masih normal." Ucapku membela diri. Dikiranya aku gay, disentuh cewek ndak berdiri.
"Nafsu ya mbak pijit pahanya? Hayo?" Ledek mbakku lagi. Dasar, ndak usah ditanya kan udah tau lah. Mana pijitnya nyenggol otong lagi. Sengaja sengaja deh.
Kali ini mbakku menghentikan pijatan nya di pahaku. Harus kecewa atau lega? Kecewa kenikmatan itu terhenti, atau lega bisa kembali mengatur nafas? Sejak kapan kah aku jadi seperti ini? Memang nafsu itu luar biasa mengendalikan manusia. Mbakku mulai lagi memijat bagian dada dan perutku. Tapi ia memijat sambil menaiki tubuhku. Apa apaan lagi ini? Katanya biar gampang. Gampang sange akunya betul nih. Waduh jadi salah tingkah. Dasar si otong bandel, udah berdiri aja dia. Lagian mbakku juga kayaknya ada yang salah. Atau aku yang berlebihan?

"Dek, perasaan kok ada yang ganjel di pantat mbak deh." Ucap mbakku belagak ndak tau. Duh duh, salah siapa juga gini.
"Ehh, a anu... Mbak sih posisi ya gini." Ucapku gugup. Mana dia gesekin lagi pantatnya sama otong ku. Bazenggg....
"Hahahaha hahaha hahaha sumpah, lucu banget mukamu itu. Kayak kepiting rebus." Ledek mbakku. Makin gencar aja nih gesekan nya. Antara nikmat dan malu, sensasi incest memang luar biasa. Cukup lama mbakku diposisi itu, tapi dia fokus memijat ku tanpa menghiraukan kondisi ku. Kakak gila.....
"Eengggghhhh...." Erangku lirih.
"Hayo napa dek?" Aku terkejut juga, ndak menyadari posisi. Bedebah, bisa dipermalukan ini aku.
"Enggak kok mbak, mijitnya mbak pas kena yang sakit." Dalihku. Fyuhhhh.... Makin nikmat aja otongku. Baru juga digesek, mungkin aja kalau dipegang mbakku langsung keluar. Hehehehe
Dan ternyata sudah selesai mijitnya. Kecewa juga sih. Tapi okelah, daripada ketahuan yang enggak enggak. Tapi ada yang aneh. Perasaanku gak enak.
"Hahahaha hahahaha hahahaha, kamu ngompol ya dek?" Sialan dikatain ngompol. Wait a second, kulirik tonjolan di celana ku. Dan benar saja, ada sedikit cairan nyeplak dicelanaku. Mampus deh.
"A a anu, mungkin itu keringat atau apa mbak. Ndak mungkin lah aku ngompol." Ucapku. Pusing deh.
"Yaudah, jangan lupa dicuci tu celana." Ucap mbakku senyum-senyum. Kakak gila.... Adeknya digodain.

Dengan perasaan malu setelah mbakku keluar kamar ku ganti celana ku dan kuteruskan dengan onani di kamar mandi. Satu perbuatan yang benar-benar aku benci nyatanya aku lakukan sekarang. Bazenggg deh.
 
Terakhir diubah:
Jangan-jangan kakak nya tinggal Di Kasih trigger nih buat maen kuda-kudaan.. hahaha
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd