Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 2

Balak 6

Tukang Semprot
UG-FR
Daftar
21 Nov 2015
Post
1.414
Like diterima
5.075
Lokasi
Jakarta, Makassar
Bimabet
SELAMAT MALAM PARA SUHU BESAR, SENPAI, PERTAPA JUGA PARA READER SEMPROT YANG TERHORMAT.

Izinkan nubie yang hijau dan masih kuncup ini mencoba meneruskan cerita yang sudah pernah nubie tulis sebelumnya.

Dan untuk mengingat lagi cerita terdahulu dan bisa mengerti jalan cerita awal nya, izinkan nubie memberikan usul untuk membaca cerita Lonely Adventure story (1).

Cerita ini masih sangat jauh dari kata bagus, bahkan sangat banyak kekurangan di sana sini. Dan nubie usahakan agar bisa Tamat.

Mohon kripik dan saran yang bisa berguna bagi tulisan nubie dimasa yang akan datang.

Inilah...

Story of

Lonely Adventure 2




INDEX...


https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-1/Chapter 1

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-2/Chapter 2

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-3/ Chapter 3

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-4/Chapter 4

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-5/Chapter 5

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-6/Chapter 6

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-8/Chapter 7

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-9/Chapter 8

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-10/Chapter 9

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-12/Chapter 10

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-14/Chapter 11

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-15/Chapter 12

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-17/Chapter 13

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-17/Chapter 14

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-18/Chapter 15

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-20/Chapter 16

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-21/Chapter 17

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-23/Chapter 18

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-24/Chapter 19

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-26/Chapter 20

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-28/Chapter 21

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-30/Chapter 22

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-32/Chapter 23

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-33/Chapter 24

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-36/Chapter 25

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-39/Chapter 26

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-41/Chapter 27

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-44/Chapter 28

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-46/Chapter 29

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-48/Chapter 30

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-52/Chapter 31

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-55/Chapter 32

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-57/Chapter 33

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-60/Chapter 34

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-62/Chapter 35

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-64/Chapter 36

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-66/Chapter 37

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-68/Chapter 38

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-70/Chapter 39 - Tamat

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-73/Epilog

https://www.semprot.com/threads/lonely-adventure-story-2.1242453/page-75/Epilog
 
Terakhir diubah:
Lonely Adventure story 2



"Gila... gila... anjrittt memang. Kacau lo man. Petualangan lo gila, gue gak ada apa apanya ternyata." celetuk Ridwan setelah aku ceritakan semua yang terjadi 7 bulan lalu.

Dimana akhirnya aku presentasi menggantikan Ajie, bertemu Aiko, dan akhirnya menjalin hubungan yang sangat serius.

"Ah, biasa ini man. Gue juga gak nyangka sih. Bakal langsung dapat istri disana. Hei, jadi lo gimana? Skripsi lo kebut man, masih 1 bulan lagi. Hajar dah." kata aku

"Iya gue mau sih. Gue mau bareng lo lulus nya man. Biar kita wisuda bareng yah."

"Gitu dong baru temen gue."

"Lo bantuin gue yah, mumpung lo dah longgar nih. Eh tapi lo kan musti belajar buat sidang kan?"
ujar Ridwan

"Gak apa pa, gue bantuin lo. Justru gue bantuin lo sekalian gue belajar. Kalo belajar sendiri yah bete juga. Yang ada gue jadi kelayaban mulu."

"Kelayaban juga paling juga kemane? cewek lo jauh." kata Ridwan

"Gak apa pa man, mumpung cewek gue jauh dan gue belum ada ikatan apa apa. Ntar kalo gue dah merried dan juga gue dah full time urus perusahaan bokap, gue dah gak bisa bebas kaya sekarang." kata ku

"Yoi man, mumpung masih bebas. Ntar kita udah ada hidup masing masing cuma tinggal kenangan yang kita punya."

"Kapan kita mulai?" tanya ku

"Senin lah di sukabumi."

"Kok disono? jauh bet deh ah." kata ku

"Gimana sih lo, kan gue bilang gue dah kerja freelance di koperasi simpan pinjam di kampung nyokap."

"Trus skripsi lo gimana kerjain nya?" tanyaku

"Nah itu peran lo man. Ntar materi gue kasih lo, lo ketik in yah.. hehehe..."

"Busyet, kebagian ampek gue."

"Jiah katanye mau bantuin lo nyuk.. kalo bantuin jangan setengah setengah."

"Ya udah gue bantuin lo. Tapi jatah gue makan yah ama jajan. Materi lo kudu lengkap ya nyet, gue ntar pusing musti analisa lagi."

"Kalo makan oke dijamin, kalo jajan, ehem..ehem.. masih suka jajan lo kaya bos bos gitu."
kata Ridwan

"Otak lo jing, ngeres amat, perek doang isinya. Bukan itu maksud gue, buat ngetik itu perlu asupan snack ama minuman energi, sarap... Biar gue gak ngantuk sama bete." jelas aku.
.
"Iye tenang itu urusan gue. Kalo lo pegel, butuh yang bikin relax lagi, siap gue, tau gue disono dimane nyari nye.

"Barang bagus gak?'

"Bagus lah, putih putih man. Tau dah umumnya orang sono. Terkenal seantero Indonesia."
Ridwan berpromosi kampung nya.

"Hahaha.. percaya deh.. percaya biar lo seneng. Tapi tipe lo ama gue beda ya man. Gue sih bener seneng yang agak mungil trus putih agak sipit imut. Kalo lo kan, big size and chubby. Jadi gue masih agak ragu, bagus menurut lo belom tentu bagus kata gue."

"Kampret, selera gue di remehin. Nih yg gue sebut ini cewek cakep abis, menurut lo gimana."


"Chelsea Island?"

"Manis."

"Natasha Wilona?"

"Cantik."

"Raisha"

"Eksotis dan menarik"

"Tuh, standard gue kan lo iya in semua itu oke punya semua. Kalo kata gue bagus, memang bagus man. Disono ada lo man yg kaya gitu"
jelas Ridwan

"Bener kata lo, mereka itu mantep mantep semua. Bagus semua. Tapi tetep bukan tipe gue. Lewat semua sama tipe standard gue." kata ku

"Standard tipe lo kaya gimana?"

"Aiko Nakazawa."

"Kampret..."
wuuutt... tutup gelas melayang manis ke kepala ku.

"Mentang mentang udah gak jomblo, lupa deh, lo dulu dengan lebay nya memuja muja kecantikan cewek cewek tadi." susul Ridwan dengan cerocosnya.

Aku cuma nyengir seolah tanpa dosa. Masa muji cewek sendiri gak boleh, dulu aku kan masih galau buat mikir yang pas buat ku, sekarang sudah ada yang pasti buat apa menghayal lagi.

"Ya udah, besok lusa, senin kita cabut ke cibadak, sukabumi yah. Jalan siang aja biar sore sampe sono."

"Yoi bro."
jawab ku

Hari minggu aku lalui dengan biasa. Pada saat makan siang bersama, aku izin dengan ke dua orang tua ku, aku mau ke sukabumi bersama Ridwan selama kurang lebih 2 minggu untuk membantu skripsi Ridwan sekaligus refresing mengisi waktu menunggu waktu sidang pada 1 bulan lagi yang akan datang. Disana sambil juga belajar bersama agar bisa saling membantu jika ada kesulitan. Ayah dan ibu tidak keberatan, malah ayah bilang itu bagus, belajar ber dua biasanya lebih mudah di banding sendiri. Tapi ada catatan dari mereka, aku harus bisa jaga diri dan sikap, sebab aku tetap di tuntut tanggung jawab, bahwa aku harus selesai pada semester ini. Karena rencana melamar Aiko sudah di tetapkan. Aku menyanggupi nya.

Malamnya persiapan terakhir aku selesaikan. Selain baju, laptop, dan buku buku, juga aku bawa perlengkapan dan alat latihan ku. Aku tidak mungkin dua minggu tidak berlatih.

Malam sekitar jam 8, aku video call dengan Aiko, calon nyonya Anto.

"Hai sayang, lagi apa?" tanya ku

"Sedang mengerjakan latihan ini. Besok ada test di kampus. Middle test."

"Wah, artinya kamu sedang sibuk ya say?"

"Sebenarnya iya, tapi karena abang yang telp, adek senang. Adek mau belajar yg baik biar tidak mengecewakan abang. Abang kan smart, pasti bisa mengerjakan semua bahan kuliah, aku juga harus smart kaya abang. Ini bikin motivasi ku bertambah bang. Aku sangat senang bisa kenal abang."

"Sama sayang, aku juga sangat bersyukur mengenal dan menerima kamu menjadi bagian hidupku."

"Besok jadi jalan bang ke desa nya teman nya?."

"Jadi sayang. Ke cibadak sukabumi, kampung nya Ridwan. Abang mau bantu in skripsi dia sekalian me review tugas dan materi kuliah."
jawabku

"Take care ya bang. Hati hati.. Jaga diri dan hati ya sayang. Pokok nya abang harus buat aku yah, jangan macam macam ya bang. Dan, kalo sudah disana telp aku ya sayang." pesan Aiko

"Iya pasti. Kita sudah komit untuk terus terhubung kan?."

"Dan jangan lupa bulan depan sudah final ya sayang. Nanti aku doakan terus ya bang supaya lulus dengan baik."

"Ya sayang, pasti aku berikan yang terbaik. Kamu juga aku yakin test nya selesai dengan hasil yang bagus sekali. Aku percaya, kan calon istri ku.."
balas ku

"Adek percaya sama abang kan, bahwa abang gak menyia-nyiakan kepercayaan adek. Apapun itu, abang akan menjaga kepercayaan adek."

"Adek percaya sama abang. Karena sudah selama 20 tahun lebih abang bisa jaga diri, masa hanya 2 minggu abang akan tidak setia? hanya pesan adek, jaga diri, karena abang sudah tidak sendiri lagi ya bang."
Kata Aiko

"Ya dek, abang akan baik baik saja. Kamu juga jaga diri ya sayang. Abang makin sayang sama adek. Nanti kalau sudah tiba, abang akan langsung kabari adek yah. I love you so much, honey." jawab ku

"I love you too, really love you."

Video call terputus. Aku merenung sebentar, mengingat jalan nya hubungan kami sejak 7 bulan terakhir. Kami memang hanya 1x ketemu saat aku ke Tokyo, sisanya kami hanya bertemu melalui video call. Aku memang sangat konsen menyelesaikan skripsi ku, agar segera selesai. Karena ternyata ayah telah mempersiapkan semua acara tahap tahapan menuju pernikahan kami. Dan tanggal nya pun sudah di tetapkan ayah. Ini artinya, tidak ada kompromi lagi. Tidak boleh mundur apalagi gagal. Memang ayah agak diktator jadinya, tapi sejauh ini aku masih oke oke saja.

Aku merebahkan diri di kasurku, melonggarkan pikiran, mengatur nafas, dan aku pun terlelap dengan sukses.

Senin jam 11 siang, kami start dari rumah Ridwan di kawasan Permata Hijau, Jakarta selatan. Menggunakan mobil kijang innova 2012 nya, aku dan Ridwan menuju daerah sukabumi. Melalui tol jorr, lalu berbelok ke tol jagorawi, terus menuju ciawi, kami istirahat makan siang di resto di ciawi. Jam 2 siang. Sudah agak telat memang, tapi karena sebelum jalan kami isi tengki kami masing masing dengan nasi uduk plus telur dan sate, jadi tidak terlalu kelaparan sih. Mobil Ridwan juga selain berisi baju, tas, laptop plus printer, kertas, buku buku dan diktat, juga Ridwan bawa perlengkapan olahraga juga. Net dan bola volley, juga bola sepak. Wah, kami memang tidak mau suasana jadi membosankan disana.

Setelah tengki kami full lagi, kami jalan lagi terus meninggalkan ciawi, jalan arteri propinsi kami lewati.

Sekitar 1 jam setengah kemudian kami masuk kecamatan cibadak, sampai simpang tiga jl. Perintis kemerdekaan, mobil berbelok ke kanan arah palabuhan ratu. Kami jalan terus sekitar 5 km lagi, lalu berbelok ke kiri. Terus sekitar 30 menitan berbelok belok melewati jalan menanjak dan hutan, kami sampai pada persimpangan empat, lumayan ramai banyak yang berjualan disana. Ridwan ambil jalan kanan. Masuk desa Cibodas Herang. Mobil memasuki desa, terus melewati baris baris rumah yang tertata rapih, kiri kanan jalan di tumbuhi pohon besar nan rimbun namun bersih. Udara sangat terasa sejuk nya. Terdapat rumah yang besar sekali, 3 lantai, bercat biru langit, gaya modern, halaman yang luas, dan pagar yang tinggi. Kami lewati terus, sekitar 200 meter kemudian, mobil masuk pekarangan rumah. Sebuah rumah bergaya tradisional tapi sudah ditata modern, cukup luas, 1 lantai, 5 kamar tidur, 2 kamar mandi, ada ruang makan, ruang tamu, pendopo yang cukup luas. Inilah rumah neneknya Ridwan.

Aku dan Ridwan turun, disambut oleh kakek dan nenek nya Ridwan. Kami salim pada beliau. Lalu ada juga seorang lelaki sekitar umur 30 tahunan. Dikenalkan Ridwan namanya kang Dedi, kakak sepupu Ridwan, anak dari kakak nya ibu Ridwan.

"Ridwan, kamu teh sudah makan belum? Hayo makan dulu, itu nenek masak sayur asem, tahu tempe goreng, lalapan, sambal dadak, ayam dan lele goreng juga karupuk. Maklum disini mah desa. Nak Anto mudah mudahan kerasan nya disini.." jelas nenek

"Kaya nya sih betah nek, alam nya, udara nya, suasana nya bikin betah nek. Disini beda dengan di jakarta, benar benar bisa bikin pikiran segar nek. Anto, izin mau tinggal di tempat nenek selama disini ya nek. Anto dan Ridwan mau kerjakan skripsi Ridwan, sekaligus belajar bersama nek."

"Iya nak, Ridwan sudah bilang ama nenek. Silahkan saja nak, tapi kondisi nya seperti ini nak, sederhana."

"Silahkan istirahat dulu yah, kamar mandi satu dibelakang satu disamping. Kalau mandi silahkan yah, nenek mau beberes yang lain."

"Baik nek, terima kasih nek."


Aku dan Ridwan tiba jam 5 kurang sedikit. Cuaca cukup sejuk. Kami yang menempuh perjalanan lebih 6 jam, ingin segera beristirahat sekedar melepas lelah.

Malam nya kami makan malam bersama kakek dan nenek Ridwan. Lauk sederhana tapi sangat cocok di lidah ku. Lele dan ayam goreng, tahu tempe bacem, lalapan kemangi dan timun plus terong muda mentah, sambel dadak , karupuk ala nenek. Muantap...

Aku dan Ridwan sampai nambah. Mungkin karena badan yang lumayan lelah, jadi rasa lapar sangat terasa karena tubuh memerlukan asupan gizi pengganti yang hilang tadi siang. Hah, badan langsung keringatan.

Saya teringat ujar ujaran lucu lucuan teman, orang jepang bingung liat orang Indonesia. Kalo di jepang, kerja keluar keringat saking kerasnya, tapi makan akan tenang dan santai. Tapi orang indonesia, kerja nya santai, makan nya yang penuh keringetan. Aduh.. jadi malu, malah punya calon istri orang Jepang pula. Mungkin bingung Aiko jika menghadapi kenyataan ini nanti. Hehehe.. just joking..

Aku dan Ridwan, ngariung diteras rumah bersama kakek. Setelah tadi kami membantu nenek beberes piring, gelas dan lain nya.

Kakek cerita, bahwa dirumah ini hanya bertiga. Kakek, nenek dan kang Dedi. Kang Dedi seorang duda cerai mati tanpa anak. Sedang menunggu pekerjaan, sedang melamar kerja di dekat sini, sekalian menunggu kakek nenek. Sedang anak anak kakek nenek yaitu bibi dan om nya Ridwan termasuk mama nya Ridwan, semua sudah merantau keluar desa bahkan sampai ada yang di sulawesi.

Kakek juga cerita tentang desa ini. Cibodas Herang ini desa sudah ada dari zaman penjajahan. Banyak sudah anak asli desa ini yang sudah sukses di kota kota besar Indonesia bahkan ada yang jadi konsulat di negara luar. Kakek pun dahulu pernah menjabat kepala desa, tetapi sudah 3 tahun di gantikan oleh orang yang relatif baru masuk, baru 4 tahunan. Pak Harris Sanjoyo, pensiunan mantan pejabat Bea dan Cukai. Asli pendatang dari timur, tapi ber istri wanita asli kampung sini. Rumah nya itu yang terbesar didesa ini, yang 3 lantai dan sangat megah yang tadi siang kami lewati saat mau ke rumah nenek.

Desa ini hasil utama nya kebun dan padi. Kebun nangka dan kayu mahoni. Di sisi desa tersebar sawah yang luas dan subur.

Nenek cerita, bahwa kades yang sekarang sombong dan angkuh, sangat otoriter, mau nya di turuti semua omongannya. Mungkin karena bekas pejabat penting, jadi gaya nya masih terbawa ke masyarakat. Padahal sudah bukan pejabat, sangat tidak layak sebenarnya.

Anak anak nya masih ada yang menganggur, tiga orang yang masih belum menikah, dan 3 masih tinggal di rumah itu. Banyak warga yang kurang suka dengan tingkah pola anak anak nya pak kades ini.

Tak terasa sudah jam 10 malam, terasa singkat pembicaraan kami, sebab sangat ramai dan hangat. Kami terasa sangat diterima dengan sangat baik. Kang Dedi sesekali juga bergabung, tapi sering nya pergi lagi, kata nenek kang Dedi sedang beternak kambing etawwa. Jadi Kang Dedi, dari tadi beberapa kali lalu lalang, katanya lampu kandang ada yang padam. Sudah ada 30 ekor, dan rutin 2 minggu sekali ada yang beli dari sukabumi kota. Namanya pak Maman, pedagang kambing terkenal di sukabumi, yang mensupply juga sampai ke Jakarta. Daging Kambing kang Dedi juga sdah masuk ke supermarket grosir besar, yang kebetulan memang di supply oleh pak Maman.

Jika melihat segala aktivitas kang Dedi, sepertinya memang semakin betah dia beternak saja. Semakin berat sepertinya mau cari kerja. Selama ini lancar usaha nya.

Malam ini kami istirahat dengan nyeyak nya. Karena perut kenyang, udara sejuk dan badan cukup lelah.

Kami bangun subuh, setelah melakukan kewajiban, Ridwan dan aku melakukan olahraga pagi keliling desa. Udara sejuk dan segar. Kami jogging memutari desa. Nampak para petani mulai menuju ke sawah dan kebun masing masing. Dan beberapa siswa SMP dan SMA setingkat mulai berangkat ke sekolah, sebab sekolah mereka berada di luar desa bahkan sampai di cibadak. Ketika matahari mulai naik, aku dan Ridwan menyudahi olahraga kami. Kami pendinginan, dan mulai antri untuk mandi. Kamar mandi satunya di isi oleh kakek. Nenek sedang sibuk didapur, kang Dedi sibuk di kandang kambing. Ridwan duluan mandi, aku menemani kang Dedi. Berbincang mengenai peluang beternak kambing, ternyata memang butuh kesabaran, keseriusan dan dilakukan dengan hati, istilah yang digunakan oleh kang Dedi. Karena ini menyangkut makhluk bernyawa kata nya.

"Nyuk, gantian mandi lo." kata Ridwan memotong omongan kami

"Iye iye..." aku pun mengambil handuk ku yang tadi ku sampirkan di jemuran dan masuk kamar mandi.

Jam 08.30 aku dan Ridwan sudah di koperasi simpan pinjam "MAJU BERSAMA" kami disambut oleh pak Ujang sebagai bagian umum yang membuka dan mengunci kantor koperasi setiap harinya. Hari operasional nya Senin sampai Sabtu. Hanya Sabtu hanya sampai jam 12 siang.

Rapat Umum Anggota adalah kekuasaan tertinggi koperasi. Dan pelaksanaan nya mengacu pada AD/ART koperasi. Bidang usaha nya selain simpan pinjam juga membuka toko sembako dan peralatan pertanian. Besar memang koperasi ini. Dan sudah berjalan 20 tahun lebih.

Kami konsentrasi pada hal keuangan dan akuntansi sesuai bidang study kami.



Bersambung ya suhu..
 
Terakhir diubah:
Boleh di share di mari hu,L.A.S 1 Nya Buat Kita2 Yang belom Baca ....?!! trims
Maaf suhu, nubie belum bisa bikin link seperti subes lainnya. Jadi suhu bisa juga pakai tabel search yang diatas layar ini yang logo nya kaca pembesar. Lalu isi aja cerita yang mau dicari atau nama penulisnya. Biasa nya itu yang nubie kerjakan kalau mau cari cerita suhu.. maaf kalau kurang berkenan..:ampun::ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd