Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT KARENA MEMERGOKI ADIKKU DAN PACARNYA

Status
Please reply by conversation.
Bagus ceritanya hu, tp tetep lebih keren cerita yg real kemaren, sampe baper ane jadinya ikutan syg sama hana hehe
 
Update

Aku terlarut dalam permainan bibir yg disuguhkan oleh Lius. Ada perasaan ingin menolak, namun aku merasakan kelembutan dan kehangatan lewat sentuhannya. Lius masih mencumbu mesra bibirku ketika aku merasakan belaian lembut tangannya pada kepala dan pipiku, sesaat dia melepaskan ciumannya dan menatapku dalam, ada rasa bersalah dari sorot matanya.
"maaf aku udah lancang.. Aku bener-bener reflek tadi.. Maafin aku ha Hes"
Ujar Lius sambil mencoba menjauhkan badannya dariku, namun entah apa yg merasukiku aku menahan tangan Lius, dan tanpa sadar aku bangkit dari kursiku, duduk dipangkuan Lius dan meraih kepalanya untuk kemudian melanjutkan ciuman kami yg terpotong tadi. Dan Lius menyambut tubuhku dengan mendekapnya sambil membelai lenganku. Aku mengecup bibir Lius mesra sambil membelai sekujur lengan, leher, dan punggungnya, entah itu nafsu atau apa, saat itu aku tak ingin melepaskan Lius sedikitpun dari dekapanku. Oh Tuhan, aku sungguh mencintai laki-laki ini. Beberapa bulan aku harus menahan rindu dan kangen pada dirinya, dan kini ketika bertemu, aku dipaksa berpisah oleh jarak dan takdir. Kenyataan ini memang kadang sungguh kejam.
Kami terengah-engah ketika melepaskan ciuman kami, Lius menatapku hangat, dia tersenyum. Wajah orientalnya nampak semakin tampan.
"Aku bakal kenang terus ciuman dari kamu ini sebagai hadiah terindah yg pernah aku dapet seumur hidupku.. Thanks, Hesti sayang"
Katanya sambil membelai-belai wajahku. Aku sendiri mencoba tersenyum, namun tanpa sadar air mataku menetes, malam ini adalah saat terakhir aku melihat wajahnya, entah firasat apa ini, namun aku merasa setelah hari ini aku tak akan pernah lagi berjumpa dengan laki-laki yg aku cintai ini. Perasan itu yg membuat hatiku sakit sekali, aku hanya bisa membelai-belai rambutnya. Lius sendiri menghapus air mataku yg mulai membanjiri sekujur wajahku, aku masih tak ingin melepaskan tubuhku dari dekapannya. Wajah kami saling menatap dari dekat, aku bisa merasakan hembusan nafasnya diwajahku, pun dengan Lius.
Namun dipahaku, aku merasakan batang penis Lius menegang dari tadi, risih sebenarnya, namun disatu sisi ada sensasi aneh, kepalaku terasa panas, jantungku berdebar-debar hebat. Aku benar-benar merasa kacau, ada nafsu yg tiba-tiba naik membuat darahku berdesir, ada juga perasaan cinta yg mengharu biru dan pilu karena kami tak akan jumpa lagi. Aku masih menatap wajah Lius dalam, sebelum dia mengecup keningku dan memelukku erat. Hingga akhirnya tanpa sadar aku berbisik kecil ditelinganya.
"Lius, malam ini aku sepenuhnya buat kamu"
"Iya aku tau, trims udah mau nemenin aku selama ini" Lius mungkin belum paham maksudku.
"Aku mau ngasih hadiah lagi buat kamu Lius"
"Apa lagi?"
Aku langsung melepaskan pelukanku dari Lius dan bangkit dari pangkuannya, lalu berdiri dihadapan Lius. Lius sendiri tampak bingung dan penasaran. Aku sendiri bingung harus berbuat apa, secara mudah aku ingin menikmati saat-saat terakhir kami dengan bersetubuh bersama, namun aku juga tak mau dianggap wanita murahan dengan serta merta membuka pakaianku didepannya untuk membuatnya mengerti, dan juga aku sendiri diliputi malu luar biasa, selain ini pertamakalinya buatku berduaan dalam kamar oleh laki-laki yg belum halal buatku, aku yg kenyang diajarkan sopan santun oleh kedua orangtuaku kini malah berniat memadu nafsu layaknya sepasang suami istri. Ah Lius, tak bisakah kau peka sedikit, padahal nafsu sudah menguasaiku, dan aku sudah berniat memberikan hadiah perpisahan terindah pada Lius yg begitu kucintai ini, dan kini aku masih berdiri salah tingkah didepannya.
"Kamu mau ngasih apalagi ke aku sayang? "
Aku merasa wajahku panas sekali menahan gengsi dan malu, aku benar-benar salah tingkah. Antara mau dan malu.
"Hadiah ku ini.. Ehm.. Lius aku..." aku terbata-bata.
"Hes kamu gak apa-apa?"
Sialan, bagaimana ini, apa yg harus aku lakukan. Tiba-tiba Lius bangkit, dia mendekatikuyg tampak bingung dengan tingkah laku ku yg jadi aneh sekali, seperti orang ling-lung.
"Lius aku..."
"Iya Hes.. Kenapa?"
Entah dia ini benar-benar tidak tau atau apa, tapi Lius memegang tanganku. Firasatku mengatakan kalau dia tau apa maksudku, tapi dia sengaja mengulur waktu agar keinginanku terucap jujur dari mulutku, sial, apa semua pria seperti ini. Nafsuku sendiri sudah menggelegak, seolah akan meledak dari dalam tubuhku, bagaimana ini Tuhan. Hingga akhirnya diantara batas malu dan memalukan aku berkata setengah berteriak.
"Malam ini, sekujur tubuhku aku hadiahin ke kamu, Lius"
Mukaku bertambah panas, aku yakin wajahku memerah padam.
Tak tampak ada rasa kaget dari wajah Lius. Sesuai dugaanku, dia sebenarnya sudah mengerti maksudku. Sial!!
Lius hanya tersenyum, saat itu juga dia kembali mendaratkan bibirnya dibibirku, aku yg masih dikuasai malu jadi geragapan dibuatnya.
Ciuman Lius turun, dicumbuinya sekujur wajah hingga leherku, aku merasa nafsuku meledak-ledak memenuhi setiap aliran darah hingga ke pori-pori kulitku, membuat tubuhku dilanda panas dan merinding luarbiasa. Mataku terpejam menikmati perlakuan kekasihku ini. Saat cumbuan mulut Lius mendarat ditelinga, aku tak bisa lagi menahan geli, mulutku mendesah pelan, Lius mendekap tubuhku sambil berbisik pelan..
"Kamu yakin sama keputusan mu sayang? Coba kamu pikir lagi, kalo kamu mau kamu bisa mundur sekarang, aku gak masalah kalo keputusan kamu berubah sekarang"
Aku masih terpejam & terdiam mendengar bisikannya, Lius kembali berbisik..
"Kalo kamu mau lanjut, ini tarohan besar buat kamu, kamu bakal kehilangan sesuatu yg berharga kalo kamu keukeuh"
Shit! Perkataan Lius ini malah membuatku semakin jatuh hati padanya, hatiku seolah meleleh, dia benar-benar laki-laki sejati buatku. Aku hanya bisa merespon dengan membalas dekapannya hingga tubuhku kini merapat dengan tubuh Lius, lalu aku balas dengan berbisik..
"Aku gak akan nyesel kalo aku hadiahin ke kamu, milikku yg berharga ini"
Lius menatap wajahku, lalu tiba-tiba diangkatnya tubuhku ini, dan dijatuhkan lembut diatas kasur miliknya, kini tubuhku berada dibawah tubuhnya yg tegap dan kokoh.
Perlahan tangan Lius menyentuh buah dadaku, aku berdebar-debar, masib ada sedikit keragu-raguan yg terbesiy dalam diriku, siapkah aku untuk melakukan ini? Benarkah aku akan memberikan sekujur tubuhku kepada pria yg mungkin tak akan kutemui lagi disisa hidupku nanti. Tapi aku sudah terlanjur jatuh hati pada pria ini, aku benar-benar ingin memberikan yg terbaik yg bisa kuberikan untuknya. Lius mulai meremas pelan buah dada sebelah kiriku, dia menatap wajahku dalam mengamati reaksiku, kembali dia remas lembut, aku mendesah, nafsuku naik, keragu-raguanku lenyap digulung birahi, apalagi ketika dia pagut mesra bibirku. Oh ayah-ibu, maafkan aku, tapi inilah keputusanku, aku berharap tak ada penyesalan untukku dimasa depan nanti, tapi saat ini aku mantap memberikan diriku sepenuhnya untuk Lius kekasihku.
Tak perlu menunggu waktu lama bagi Lius ketika dia melucuti seluruh pakaianku, dia tersenyum mengamati tubuhku yg tak ditutupi sehelai benangpun, wajahku merah padam, ini pertamakalinya aku bugil didepan orang lain.
Lius langsung memainkan kedua buah dadaku, dia remas gundukannya, dia jilati dan pilin putingnya, aku mendesah, menikmati setiap sentuhan Lius pada tubuhku.
"ooh.. Ehmm.. Sayaanghh.. Ouuhh"
Lalu kepalanya turun, dia buka kedua pahaku, dan tak lama-lama dia langsung menjilati kemaluanku, pinggangku bergoyang hebat, kali ini mulutku meracau tak karuan, apalagi saat Lius memainkan klitorisku dengan lidahnya, tanganku menjambak kepalanya, tubuhku bergelinjang, hingga sekitar lima menit aku merasakan ada cairan yg keluar dari kemaluanku disertai goncangan hebat dan desiran darah pada tubuhku membuat pinggulku naik, yah aku orgasme untuk pertamakalinya dalam hidupku.
"oourgghh... Argghh!! Ooooohhhh" lenguhku setengah berteriak, lalu pinggulku terbanting lagi. Gila! Perasaan apa ini?! Ini sungguh luarbiasa nikmat. Aku terengah-engah, mencoba mengatur nafasku yg tak beraturan, namun tiba-tiba Lius sudah kembali berada diatasku, wajahnya memerah, jelas dia juga sudah dikuasai nafsu.
"Hes, aku mau ambil hadiahku sekarang. Tapu untuk terakhir kalinya, kamu yakin sama keputusan mu? Ini masih bisa dibatalin. Dan sekali lagi, kalo kamu berubah pikiran sekarang, aku gak akan keberatan, gimana?"
Ah, sial! Dia masih ragu-ragu dan meragukan kemantapanku.
"Kenapa kamu harus ragu-ragu lagi Lius, kamu pikir aku ini wanita gampangan yg bisa semudah itu ngasih mahkotaku ke kamu?!! Picik sekali pikiran mu!! Oh Lius, aku sudah dikuasai nafsu, tolong berikanlah balasan yg terbaik juga buat aku!!"
"Gitu ya... Okey, sorry.. Kalo gitu, kita mulai ya sayang.. Mungkin bakal sakit awalnya, kamu tahan ya.."
Lius mulai memajukan pantatnya, dan deg! Aku merasakan sesuatu yg tumpul mulai memasuki liang senggamaku, pelan-pelan namun pasti penis Lius mulai menusuk, aku mejamkan mata sambil menggigit bibir, kedua tanganku mencrngkeram ujung bantal..
"ehhhmmm....!!!!" lenguhku. Dan aku merasa penis Lius menemukan selaput daraku.
"aku mulai ya sayang, kamu tahan"
Aku membuka mataku, menatap wajah Lius dalam. Dan akhirnya Lius memajukan pinggulnya dan, blesss!!!
"eeerrrggggghhh!!! Aku menahan sakit sambil merasa sesuatu terkoyak, dan kini batang penis Lius seutuhnya berada dalam vaginaku.
"oouuuh" Lius ikut mendesah. Tak terasa air mataku menetes, inilah hadiah, sekaligus pengorbanan untuk pria yg aku sayangi. Lius menghapus air mataku, dan dia mulai memaju mundurkan pantatnya, kami memulai persetubuhan itu, awalnya memang sakit, namun perlahan aku bisa menikmatinya, Lius sendiri walau masih nampak canggung namun juga menikmati hubungan badan ini, dia mampu membuatku orgasme sampai tiga kali, dan kami mencapai puncaknya dengan orgasme bersama dalam orgasme ketigaku. Malam itu, aku serahkan seluruhnya untuk Lius, tanpa paksaan, tapi ini murni hadiah dariku.

*****

Aku masih bisa merasakan kecupan hangatnya tadi malam, dia mendatangiku dan memberikanku sebuah boneka sapi besar sebagai hadiah perpisahan. Hari ini dia berangkat ke Taiwan. Aku hanya bisa mendoakan keselamatannya dari rumah, tak mampu aku mengantarkannya sampai bandara, aku pasti menangis lagi disana nanti. Yang jelas dia tau betapa aku menyayanginya, dan kami akan terus mengenang malam itu.


Bersambung


Sorry telat hu, baru bisa lepas dari kesibukan. Semoga masih mantengin trit ini. Hehehehehe
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
mantap suhu...
ane baru ngikutin dari awal, tp dah bisa masuk dalam cerita..
:beer:
:semangat:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ternyata hesti yang mau....
Nama cowoknya lius kayak manajer badminton Indonesia yang salah strategi pas Sudirman cup wkwk
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
mantap update nya suhi
moga bisa segera diupdate ampe tamat
 
Dengan luis sekali tp kok dah lancar aja ya itu jalan bayi ato jgn2........... ada kah yg meneruskan dan melancarkan jalan bayi itu sebelum kakaknya hahaha
Kita tunggu aja cerita pengalaman hesti dengan buldoser2 selain luis yg telah melancarkan proyek jalan bayinya hahaha
 
Bimabet
jangan terlalu lama update nya huu
Jd lupa alurnya huu,, jd kurang seruu..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd