Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kenangan di Bumi Perkemahan

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Terimakasih atas support dan apresiasinya suhu-suhu semua :beer:
Chapter 2 bakal diupdate besok pagi ya.. :Peace:
 
Gelar tenda buat ikut camping

"Buk sonya" pemakaian kata buk "bu" berakhiran "k", menandakan klo dari jawa timur :);)
 
Gelar tenda buat ikut camping

"Buk sonya" pemakaian kata buk "bu" berakhiran "k", menandakan klo dari jawa timur :);)
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Chapter 2 - Riri Indrayani

25544770d697245909775681bbdeb7941c3e788c.jpg

*hanya ilustrasi

“Woi, Ray!”

“Eh, iya..” Suara itu menyadarkan ku dari lamunanku.

“Lu napa bengong sih? Kita dipanggil Buk Sonya tuh, disuruh ngumpul sama anak pramuka yang lain.”

“Oh iya, yuk kita ke sana Yud.”

Yudha, cowok yang bernama lengkap Syuhada Ikhsan ini adalah teman sebangku ku di kelas X-B yang juga sama-sama mengikuti ekskul Pramuka bersamaku. Bisa dibilang dia adalah sahabat terdekat ku di sekolah ini. Aku sebangku dengannya sejak awal kelas X. Meskipun namanya terkesan alim, tapi dia adalah cowok dengan otak yang paling ngeres yang pernah ku kenal. Alasannya masuk Pramuka karena anggota ceweknya rata-rata cantik, sementara aku mengikuti Pramuka karena suka hal-hal yang berkaitan dengan alam.

Besok kami akan berangkat mengikuti perkemahan, karena itu hari ini kami mengumpulkan barang-barang yang diperlukan untuk kegiatan perkemahan tersebut. Seperti tongkat, tali temali, tenda, perlengkapan masak, bahan makanan, dan perlengkapan kelompok lainnya. Sementara perlengkapan pribadi baru akan kami bawa esok pagi dari rumah masing-masing.

Kak Bayu memeriksa kelengkapan barang-barang kelompok, agar besok pagi kami tinggal berangkat dengan tenang.

“Oke, sepertinya semua sudah lengkap, semua bisa kembali ke kelas masing-masing.”

“Sebentar kak, sepertinya ada yang kurang nih.” Sanggah Yudha.

“Apa Yud?”

“Gitar kak, gak seru nih kalo gak bawa gitar. Biar malemnya kita bisa nyanyi bareng-bareng gitu..”

“Ah, bener juga. Tapi mau cari dimana Yud? Kalau besok pagi di bawa barang pribadi kita udah banyak bisa ngerepotin kalau disuruh bawa gitar lagi.”

“Iya sih.. ada gak yang rumahnya deket sini dan punya gitar?” Yudha bertanya kepada semua anggota yang hadir.

“Gue punya, rumah gue gak jauh kok kalo pake motor.” Seorang wanita tampak mengangkat tangannya.

Dia adalah Riri, Riri Indrayani. Dikenal sebagai Primadona Kelas X-A karena parasnya yang cantik atau lebih tepat disebut imut, memiliki otak yang pintar, dan juga ramah terhadap semua orang. Tubuhnya tidak begitu tinggi, mungkin hanya sekitar 150-an cm, matanya bulat berbinar, hidungnya sedikit pesek, dan bibirnya tipisnya melengkapi keimutannya yang membuat banyak cowok menaruh hati padanya.

“Wah, bagus. Bisa gak kamu jemput ntar pas jam istirahat Ri?” Tanya Kak Bayu kepada Riri.

“Bisa aja.. tapi aku gak bawa motor kak, kalo jalan kaki lumayan capek juga.”

“Oke, ada yang bisa pergi bareng Riri gak nanti? Gue jam istirahat ntar harus ngelapor sama Buk Sonya nih.”

“Oh, si Rayhan bisa nih kak.” Seru Yudha sambil mengangkat tangan ku.

“Eh, apaan sih lu Yud?” tanyaku berbisik kepada Yudha sambil menyiku rusuknya dengan pelan.

“Udah lu anterin aja, kapan lagi lu bisa ke rumahnya Riri… Sebenernya gue mau nemenin dia, tapi gue juga mesti ke perpus nih jam istirahat nantik, gue udah 3 hari telat balikin buku yang gue pinjem kemaren. Bisa-bisa gue kena semprot lagi sama itu Ibuk Penjaga Perpus yang judes.” Bisiknya kepadaku.

“Ray, kamu ntar juga gak ada kegiatan kan? Anterin Riri ya.” Kak bayu seenaknya memutuskan.

“Oke deh kak.” Aku hanya mengangguk pasrah.

***

Bel istirahat berbunyi, setelah Pak Agus yang saat itu mengajar Bahasa Indonesia keluar dari kelas ku, aku pun juga keluar dari kelas dan mencari Riri di kelas X-A. Aku berdiri di depan pintu kelas X-A dan melihat Riri masih merapikan buku yang ada di mejanya. Sesaat kemudian dia keluar dan menghampiriku yang sedari tadi menunggunya di depan kelasnya.

“Jadi kan Ray?” Tanya Riri padaku.

“Jadi lah, yuk cabut.”

Aku melangkah ke parkiran untuk mengambil motor dan Riri mengikuti ku dari belakang. Sebelum pergi aku sempat melihat tatapan sirik dari cowok-cowok di kelas Riri.

 
Updetnya panjanginlah, biar mantep bacanya.....
Penulisan cerita udah bagus.
 
alurnya udah enak hu, tapi kok pendek amat ya.. Atau emang sengaja pendek tapi sering update? Hehe
 
Updetnya panjanginlah, biar mantep bacanya.....
Penulisan cerita udah bagus.
Thanks masukannya suhu... Chapter 3 dipastikan bakal lebih panjang dari 2 chapter sebelumnya...:semangat:

alurnya udah enak hu, tapi kok pendek amat ya.. Atau emang sengaja pendek tapi sering update? Hehe
Thanks suhu... ane selalu berusaha untuk update sesering/secepat mungkin tanpa mengurangi kualitas tulisan...:semangat:
 
Bimabet
Masang jangkar Dulu ah .. dibaca sekilas sepertinya si Ray yg bakal menang Banyak .. hahaha
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd