Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
pada kesempatan ini nubi ingin menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat sekitar mengenai proyek mangkrak yg telah membuat resah publik. kemangkrakan ini dikarenakan nubi dibebani proyek lain dan juga nubi mendapat musibah yaitu hdd laknak nubi rusak sehingga nubi harus ngetik lagi nih cerita :(
lebih dan kurang nubi mohon maaf
 
PATAH HATI YANG MERUBAH GUE
“Lelaki Beruntung”

‘Lelaki beruntung’, mungkin inilah julukan yang cocok disematkan pada diri gue. bagaimana tidak, gue yang hanya butiran extrajoss bisa begitu akrab dengan Nova, seorang cewek yang amat populer di kalangan cowok. Kedekatan gue dan Nova bukan lagi sekedar teman biasa, bisa dikatakan teman tapi mesra bahkan lebih. Kami sudah layak disebut pacaran.

Semenjak kejadian di kosan gue, hubungan gue dan Nova menjadi lebih panas daripada demamnya sewaktu di pulau. ‘Petting’ sudah menjadi hal yang biasa kami lakukan saat bertemu dan kami udah hampir setiap hari ketemuan dalam sebulan ini. Hal itu kami lakukan disaat ada kesempatan yang pastinya selalu terbuka lebar. Di ruang ganti mall, di taman yang lagi sepi, bahkan di mobil eko ataupun taxi. Tak jarang dia nanyain ke gue kapan gue siap melepaskan keperjakaan gue. Bukan hanya ‘petting’ saja, Nova juga sering nyuciin baju hingga kolor gue, masakin gue makanan serta nemenin gue tidur di kosan. Gak sampai disitu, Nova juga tergolong terlalu baik untuk gue. Biaya kami pergi jalan dari makan makan, nonton dan beli baju hampir semua ditanggung doi. Semenjak kedekatan ini gue pun jadi jarang coli lagi, karna terkadang selagi melakukan petting dengan Nova, sperma pada muncrat-muncrat di dalam kolor gue. Nova kayaknya gak tau, karna gue selalu menggunakan tiga lapis celana sejak pertama kali gue muncrat di kolor saat petting. meskipun Nova juga sering tiduran di kosan gue, kami belum pernah berhubungan badan sekalipun sebab, yah, gue belum punya nyali dan masih terikat sugesti jadul. Dan satu lagi, saat ini gue belum pernah melepas sehelai pakaian Nova karna ‘petting’ kami masih sebatas ciuman, grepe-grepe dan gesek-gesek.

Nova mengakui kalau perlakuannya ke gue selama ini murni karena perasaan suka. Setelah apa yang gue lakuin terhadapnya di pulau membuat dia penasaran dan mulai nanya-nanyain tentang gue ke Ocha dan Retno yang pada saat itu juga secara sukarela menjadi ‘intel’ gue. Mereka menceritakan banyak hal yang mereka tahu tentang gue. Perlakuan gue yang ngejagain dia sewaktu mabok membuat dia merasa diperhatikan mengingat dia yang memang jarang bertemu orang tua dan juga pergaulannya di dunia gemerlap. Informasi yang gue terima dari Ocha, Nova selalu ‘dimanfaatkan’ oleh gebetan ataupun ‘teman’nya dulu jikalau doi sudah mabok berat. You know lah. Berbeda dari perlakuan gue ke doi saat lagi mabok. Itulah awalnya dia berniat menjebak gue saat hujan-hujanan demi melihat apakah gue emang seperti yang dibicarakan Retno dan Ocha. So, ugly peoples,be nice, honest and be yourself. Good things takes times.

Malam ini Nova lagi berada di kos gue. Berdua kami menikmati momen-momen romantis sambil nonton film di laptop gue dan makan kuaci. Sesekali dia cium pipi gue saat terjadi adegan romantis pada film yang kami tonton malam itu, begitu juga gue.
“kira-kira malam ini lu siap nggak?” tanya Nova melirik gue saat lagi nyenderan di bahu gue.
“hhhmm aduh gimana ya, gue pengen sih tapi...”
“tapi apalagi sayang? Kan selama ini kita udah kek gini masa belum siap?!”
“aduhh gimana ya.... gue pengen banget malah tapi gue bingung....”
“kan udah sering nonton bokep, bingung apalagi?”
“bukan bingung ituu.. gue bingung aja”
“kayak abis nyabu aja lu pake bingung-bingung gak jelas”
“hahaha aduuhh... gimana yah, ling-lung gua kalo ditanyain gini mah...”
“udah lama kok masih gak mau. Jangan-jangan lu homo beneran ye...?”
“enak aja lu bilang homo, sini gue buktiin” jawab gue keras dan langsung menyerang bibir Nova yang tanpa lipgloss kala itu.
Gue melumat habis bibir merah mudanya dengan penuh nafsu. Saat ini gue udah mulai ‘pro’ dalam berciuman karna udah sering. Tangan gue mulai memegang pinggangnya dan melata hingga payudara kanannya Nova yang saat itu menggunakan baju kaos pink tanpa bra. Gue mulai meremas-remas toket bulatnya dan menarik-narik puting susunya yang mulai muncul mengeras. Tangan Nova tak kalah diam, dia juga meremas-remas dada gue dan sesekali mencubitnya. Berbeda dengan pahanya, kini pahanya yang menggunakan hotpants tipis mulai mengesek-gesek alat vital gue yang sudah memanas. Baru sebentar doi ngelakuin hal itu gue udah crot. Anjing. Namun ciuman tak berhenti. Emang udah kebiasaan kalau kami berciuman bisa sampai hitungan belasan atau puluhan menit. Nova melepaskan ciumannya dan memandangi gue sambil menggigit bibirnya.
“sekarang ya?” tanya Nova ke gue.
Gue cuma terdiam mikirin alasan buat menolak. Bukan karna gue gak mau, tapi gue udah crot duluan dan gue gak pengen dianggap ‘lemah’ oleh Nova. Saat Nova hendak menarik celana pendek gue, gue langsung megangin tangannya.
“besok aja gimana?” pinta gue ke Nova berharap doi mengerti keadaan.
“ntar ga jadi lagi, besok lagi…!” jawabnya ngambek.
“besok beneran, gue gak bohong!” mencoba meyakinkannya dengan tatapan sok jentelman.
“janji ya?” tanyanya mengacungkan jari kelingkingnya ke arah gue.
“iya, janji!!” jawab gue lalu mengaitkan kelingking gue pada kelingkingnya.
“awas kalau nggak!” ucapnya yang kemudian mencium bibir gue dan kamipun melanjutkan romantisme kembali.

Esok malamnya, setelah seharian gue menghabiskan waktu bareng Nova, kami mulai pulang kerumah Nova demi menunaikan janji gue. Nova ngebet banget pengen di rumahnya biar gue gak ada alasan lagi. Nova minta bantuan Retno buat minjamin mobilnya eko sebagai kedok belajar bareng dirumah Nova agar bibinya gak curigaan. Akhirnya gue, Nova dan Retno sampai di rumahnya Nova menggunakan mobil eko yang dipinjam Retno. Luar rumahnya memang besar dan mewah namun bagian dalamnya tidak. bagian dalam rumah Nova tampak baru setengah jadi. Masih banyak dinding yang belum dicat dan loteng rumahnya pun masih belum diselesaikan secara sempurna. Keadaan rumah yang seperti itu karena faktor pekerjaan ayahnya yang sering keluar kota dan memang ayahnya yang sangat sibuk sehingga gak sempat buat nyelesaiin rumah tersebut. Mamanya pun juga pulang kerumah sekali dalam beberapa hari karna bisnis yang dijalaninya.

Kami pura-pura diskusi tugas hingga akhirnya bibi Nova yang lagi nonton tv masuk kekamar untuk tidur.
“nah, aman, gue cabut dulu guys…” ucap Retno saat mulai berjalan ke luar.
“oke, thanks ndut” balas Nova
“siiip, gue apa aja mah asal temen gue seneng”
“makasih banyak ya ret, lu emang the best”
“ya asal jangan lupa aja bayarin gue dikantin besok, nyil”
“yeee lu gitu ah”
“hahaha kebalik ya, sekarang malah pemiliknya yang dikurung sama ayamnya”
“hah? Maksud... eh setan lu ndut!”
“hahaha yaudah gue balik, jangan sampai viral lu pade”
“tenang...”serentak gue dan Nova menjawab kata-kata retno.

Retno akhirnya pergi meninggalkan rumah tersebut dan kamipun langsung bergegas menuju kamar Nova yang berada di lantai dua. Kamar Nova ternyata merupakan ruangan yang paling lengkap di rumah ini. Dindingnya berlapis kertas dinding berwarna putih dan pink vertikal. Terdapat banyak boneka dihampir setiap sudut ruangan beda dengan kamar gue yang dipenuhi botol beer pada sudutnya. Terdapat sebuah meja rias yang megah lengkap dengan peralatan kecantikannya dilengkapi lemari kaca yang berisi tas dan sepatu. Bener bener girly dan fancy banget kamar satu ini.
“tunggu bentar ya, gue mandi dulu” ucap Nova dengan senyuman manisnya.
Nova mengambil beberapa kain dari dalam lemari pakaiannya dan langsung menuju ke kamar mandinya sambil menebar senyum genit ke gue yang lagi duduk di atas kasurnya yang berukuran besar dan beraroma harum.

Dari paginya gue udah mempersiapkan mental buat bercinta dengan Nova. Gue udah membulatkan tekad bahwa hari itu gue gak bakalan ciut lagi dan mengingkari janji gue. Dengan sedikit riset dari mbah gugel, gue menemukan beberapa tips dan trick buat ngewe di malam hari. Gue mengikuti tips tersebut. Pagi hari sebelum ketemuan bareng Nova, gue sengaja coli dulu biar ntar gue bisa tahan lama. Gak cuma itu, gue juga menolak melakukan petting dengan Nova yang mancing mancing gue, dengan alasan “kalau sekarang petting, ntar pas main jadi kurang asik”. Juga ketika di mall saat kami makan, gue sempet-sempetin ke wc buat ngelap kontol gue dengan tissu magic agar pada saat eksekusi, Nova gak mengetahui kalau gue pakai tisu dan menganggap gue emang perkasa, sehingga gue yakin banget malam ini gue gak bakal ngecewain doi.

Setelah sekitar hampir setengah jam menunggu Nova mandi, doi akhirnya keluar dengan penampilan yang udah seksi banget membuat gue nafsuan. Doi memakai sebuah set baju lingerie kimono tipis yang seksi dengan bahan licin mengkilat berwarna pink dan bissnya yang berwarna hitam. Baju itu hanya sebatas cdnya doang sehingga gue bisa sedikit melihat cdnya yang berwarna putih bersih. Rambutnya terikat menumpuk keatas dan menyisakan sebagian helai rambutnya berjatuhan di dekat wajahnya. Berdiri senderan di pintu kamar mandinya yang berada di dalam kamar sambil memutar-mutar tali yang mengikat bajunya Nova menggoda gue dengan kedipan matanya yang genit. Dia berjalan pelan terpatah-patah kearah gue menggoyangkan bahu dan pinggangnya sambil menggigit-gigit bibir bawahnya. Gue langsung berdiri ketika doi udah berada di deket gue dengan maksud gue juga mau mandi dulu biar daki yang ada pada tubuh gue menghilang sementara.
“gue... mandi dulu juga ya?!” ucap gue sambil memperhatikan belahan dadanya.
“gak usah mandi, lu udah oke kok kayak gini” balasnya sambil mengelus dada gue dengan jari telunjuknya.
“anu... gue bau berkeringat gini ah, mending mandi dulu kan?”
“nggak kok biasa aja, malah cowok banget lagi”
Nova langsung melingkarkan tangannya dan mencium gue. Nova menggerakan tubuhnya seperti sedang berdansa disaat kami berciuman dan perlahan-lahan membuat gue berjalan mundur hingga kaki gue mentok di kasurnya dan kamipun roboh diatas kasur tersebut. Dalam keadaan melakukan french kiss, sesekali gue gigit dan tarik bibir Nova sambil kedua tangan gue meremas-remas bokongnya yang montok. Nova mulai menggesek-gesekan vaginanya yang masih tertupup cd ke penis gue yang sudah ngaceng memberontak. Helaan nafasnya yang wangi membuat gue makin bernafsu mencumbunya malam itu. Nova melepaskan ciumannya dan mengangkat baju gue hingga ke bagian dada dan mulai menciumi dada gue hingga akhirnya doi berlutut didepan kontol gue yang masih terbalut celana jeans. Dia membuka ikat pinggang gue perlahan sambil melempar senyum-senyum nakalnya ke gue yang mulai panikan kembali. Gue pegang tangannya dan kembali mengecewakannya malam itu. Gobl*k.
“bentar... gue belum siap!” jawab gue dengan nafas yang sesak dan jantung yang seakan akan hampir copot.
“lho, gimana sih? kan udah janji...” balas Nova dengan raut mukanya datar.
“iyaa gue tau, gue ternyata belum siap aja gitu”
“gituu mulu, emang lu kenapa sih nolak mulu, jujur deh, gasuka banget kalo kek gini!” bentak Nova yang sudah mulai ngambek.
“gue... gue takut kalo ngecewain lu ntar nov”
“kecewa apaan? Gue tu pengen sama lu bukan karna ini, gue pengen sama lu karna lu tu diri lu sendiri, apa adanya, gak munafik, gue suka sama cowok kayak lu. lu pikir kalau lu ngecewain gue karna ngentot gue bakal cariin kontol lain apa?”
“bukan itu.. maksud gue gini-”
“ah udahlah males gue gini mulu!”
Nova mulai beranjak dari hadapan gue dan berjalan menuju bagian pinggir kiri tempat tidur (saat itu kami berada di pinggir kanan) sambil mengumpat.
“janji trus ingkar besok janji lagi, gitu mulu gitu mulu kalau emang enggak yaudah pergi aja gak usah janji janji gitu!”
Nova marah dan langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur memalingkan wajah cantiknya dari gue. Gue yang merasa sangat tolol waktu itu merangkak di kasurnya dan mencoba minta maaf sama Nova.

“Novaa... maafin gue ya...”
 
Ijin nyimak ceritanya hu :beer:

Maraton dulu :baca:
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd