Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kisahku, kisahnya, dan kisah kita (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
Tumben ya up up nggak rame kayak kemaren,,, kecewa ya suci nggak dijebol kakeknya...??

Ayok lanjut lagi huuu
 
Mau kebaca kek alurnya ane mah masa bodoh
Tp ane suka dengan suhu yg berani bikin cerita dan bikin para reader mungkin pd naik turun wkwkwkwk
Dan ane plng demen dengan cerita yg seperti ini penyiksaan dengan disertai tanya jawab wkwkwkekwk
Lanjutken
 
Masih nunggu reaksinya kakek suci yang nantinya tau kalau suci sudah tidak prawan lg. Alanlah dapet pelajaran dari kakek suci?
 
Bagian 11

(pov andi)


Setelah aku memerawani suci, kami tidak melakukannya lagi hingga keberangkatan suci ke kota T untuk kuliah. Aku hari ini mengantarkan suci ke stasiun, suci tidak mau naik bis karena takut mabuk. Aku mulai bersiap dan langsung menuju rumah suci. Sesampainya disana aku langsung disambut ayah suci, karena hari ini hari minggu maka ayah suci ada di rumah.

Aku: “assalamuallaikum pak”

Ayah suci: “wallaikumsalam, ayo masuk ndi. Suci lagi sholat ashar dulu”

(aku lalu masuk ke rumah suci dan sudah ada sebuah tas besar)

Ayah suci: “mau minum teh apa kopi ndi?”

Aku: “kopi aja pak hehe”

Ayah suci: “bu, tolong bikini kopi buat andi” (sambil sedikit berteriak)

Ibu suci: “iya yah” (suara ibu suci dari arah dapur)

Ayah suci: “kamu kapan berangkat ke kota M ndi?”

Aku: “aku berangkat besok pagi pak”

Ayah suci: “naik kereta apa bis?”

Aku: “naik kereta pak biar cepet sampe haha”

Ayah suci: “nanti kamu disana tinggal dimana?”

Aku: “aku sementara di tempat sepupu ku, sambil nyari tempat kos”

Ayah suci: “oh begitu”

(ibu suci datang sambil membawa kopi)

Ibu suci: “silahkan ndi”

Aku: “wah terima kasih bu hehe”

Ibu suci: “ibu tinggal ke belakang dulu ya ndi, mau mandiin adiknya suci dulu”

Aku: “iya bu”

(setelah ibu suci pergi, lalu suci langsung bergabung denganku dan ayah suci di ruang tamu)

Ayah suci: “udah di cek lagi kan ci? Jangan sampe ada yang ketinggalan”

Suci: “udah semua kok pak”

Ayah suci: “sekarang kalian masing2 fokus kuliah dulu ya, anggep aja sekarang bagian dari proses kalian menuju kesuksesan”

Aku dan suci: “iya pak”

Ayah suci: “kamu disana nanti nurut apa kata kakek dan nenek ya ci”

Suci: “iya pak”

Aku: “jangan lupa ngasih kabar aku terus”

Suci: “kamu juga gitu dong wooo”

Ayah suci: “haha kalian ini, eh tapi kalian memang akan berjauhan ya.”

Aku: “iya pak, tapi gpp kok. Asal sling setia hehe”

Ayah suci: “ayah sih yakin kalo suci setia, tapi gak tau kalo kamu ndi”

Aku: “eh aku pasti setia sama suci kok pak”

Suci: “bener ya, awas kalo bohong”

Ayah suci: “sudah2, yang penting fokus kuliah dulu besok dan lulus tepat waktu. Diminum kopinya ndi, kebuu dingin nanti”

(aku meminum kopiku)

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul setengah 5, aku pun mulai siap2 untuk mengantar suci ke stasiun. Kereta suci berangkat jam 7 malam, karena jarak rumah suci ke stasiun lumayan jauh. Jadi kami memutuskan berangkat lebih awal.

Suci: “ayah ibu aku berangkat ya, kalian jangan bandel di rumah.” (kata suci kepada ayah, ibu, dan ke 3 adik suci)

Ayah suci: “iya ci, kamu hati2 ya. Kabarin ayah kalo sudah sampe”

Ibu suci: “jangan lupa sholat disana ya ci, inget nurut kata kakek sama nenek”

Suci: “iya siap” (sambil memeluk ibunya cukup lama)

Suci: “yaudah aku berangkat dulu ya, assalamuallaikum. Dadah dek”

Ayah dan ibu suci: “wallaikumsalam”

Aku: “aku nganter suci dulu ya, sekalian pamit pulang. Assalamuallaikum.” (kataku kepada ayah dan ibu suci)

Ayah dan ibu suci: “wallaikumsalam, hati2 kamu kalo besok pagi berangkat ndi”

Aku lalu mulai berangkat dari rumah suci menuju stasiun, diperjalanan senja mulai terlihat. Ya mulai hari ini aku akan berjauhan dengan suci. Entah aku mampu atau tidak berjauhan dengan dia, namun aku yakin suci bisa menjaga hatinya untukku. Kurang lebih 50 menit perjalanan akhirnya aku dan suci sampai di stasiun. Aku lalu membawa kan tas suci dan menuju ruang tunggu.

Aku: “kamu tunggu disini dulu sebentar ya”

Suci: “iya yang”

Aku lalu menuju mini market, aku membeli minuman dan makanan kecil untuk bekal suci di dalam kereta. Setelah aku mengambil beberapa minuman dan makanan aku langsung membawanya ke kasir untuk membayarnya. Setelah itu aku langsung menghampiri suci. Kulihat suci sedang memainkan hp nya.

Aku: “keretanya jam 7 kan yang?” (kataku sambil mengagetkan suci)

Suci: “eh iya yang, kamu dari mana?”

Aku: “ini aku abis beli minuman dan makanan buat ngemil di kereta. Aku gak mau wanitaku ini kelaperan di perjalanan”

Suci: “hehe ya ampun, makasih ya yang” (sambil menggenggam tanganku)

Aku: “tunggu di dalem aja yok, aku tungguin kamu sampe kereta mu datang)

(suci mengangguk)

Aku mulai menggendong tas suci dan suci membawa tas plastik berisi makanan dan minuman yang ku beli tadi. Ketika pemeriksaan tiket, suci memberikan tiketnya ke petugas dan aku memberikan ktp sambil menjelaskan bahwa aku hanya pengantar bukan penumpang. Ya, pada saat itu pengantar masih diperbolehkan masuk ke dalam peron tetapi meninggalkan tanda pengenal.

Aku: “duduk di situ yuk” (sambil menunjuk sebuah kursi panjang)

Suci; “yuk yang”

Kami lalu berdua duduk di kursi panjang itu. aku mengambil hp untuk bermain game sambil menunggu kereta suci datang. Setelah aku menyelesaikan 1 pertandingan di game, aku memasukan hp ku kedalam kantong baju. Aku menatap suci disampingku dan suci sudah kulihat menatap wajahku dengan kedua matanya yang mulai berkaca-kaca.

Aku: “hei kamu kenapa?”

Suci: “aku pasti bakalan kangen banget sama kamu” (katanya lirih)

Aku: “aku juga begitu, entah bagaimana rasanya kalo berjauhan sama kamu”

Suci: “jangan tinggalin aku ya yang”

Aku: “aku gak mungkin tinggalin kamu, kecuali kamu yang memintaku untuk meninggalkan ku. ah tapi kamu gak mungkin minta aku buat ninggalin kamu kan? Haha”

Suci: “hehe iya yang”

(Tak berselang lama terdengar pengumuman bahwa kereta suci akan segera tiba)

Aku: “tuh kereta mu udah mau datang”

Suci: “iya yang”

Kami lalu menunggu kereta suci di peron dan terlihat penumpang yang akan naik tidak terlalu banyak. Terlihat dari kejauhan sinar lampu lokomotif kereta yang akan membawa suci dan perlahan kereta datang dan berjalan pelan di depan kami. Setelah kereta berhenti, aku langsung menggandeng tangan suci untuk masuk ke gerbongnya dan aku langsung menuju tempat duduk suci yang sudah tertera di tiketnya. Aku lalu menaikan tas suci diatas, dan suci aku suruh duduk. Suci duduk di dekat jendela, dan aku berkata “kamu hati2 ya, kabarin aku setelah kamu ngabarin ayahmu kalo udah sampe.” Aku lalu berjalan untuk keluar dari gerbong dan langsung menuju jendela dan melihat suci dari luar. Sangat berat rasanya untuk berjauhan, apa lagi yang pertama kali. Kulihat suci mengelap jendela yang sedikit berembun akibat ac di dalam gerbong dengan tangannya. Melihat hal itu aku langsung tersenyum dan suci membalas senyumanku. Mulai terdengar pengumuman bahwa kereta suci akan di berangkatkan, aku mulai melambaikan tangan ku ke arah suci. Kereta mulai berjalan perlahan dan aku masih menatap suci hingga kereta yang dinaiki suci meninggalkan ku sendiri di peron. Aku masih berdiri di peron hingga kereta mulai tak terlihat lagi. Setelah itu aku langsung pulang untuk mempersiapkan barang2 yang akan kubawa besok pagi.

(pov suci)

Aku sudah berada di dalam kereta, dan mulai hari ini akan berjauhan dengan keluarga dan juga andi. Baru beberapa menit saja kereta berjalan, aku sudah sangat rindu dengan andi. Lalu aku mulai mengambil hpku dan mencolokan earphone di hpku. Lalu aku memasang earphone di telingaku dan aku mulai mendengarkan lagu yang akan menemani perjalanan ku dan tak terasa aku mulai terlelap.

Aku terbangun saat pegawai kereta memberiku selimut dan aku mulai merasa lapar. Lalu aku menggunkan selimut dan mulai mengambil plastik berisi makanan dan minuman yang dibelikan oleh andi tadi. Aku lalu mulai makan dan minum, saat aku melihat jam ternyata aku sudah tertidur selama 2 jam dan sekitar 5 jam lagi aku akan sampai di tujuan. Aku merasa berat sebenarnya untuk tinggal di rumah kakek saat kuliah nanti. Aku sangat takut bila kakek mengulangi perbuatannya kepadaku. Tiba2 hpku berbunyi menandakan ada pesan masuk. Aku yang berharap pesan itu dari andi, ternyata pesan itu dari nenekku yang memberitahu bahwa nanti yang menjemputku di stasiun ada lah pak mun (tetangga kakek). memang sudah terbiasa, bila keluargaku berkunjung ke rumah kakek pasti pak mun yang menjemput. Karena perjalanan masih agak lama, aku memutuskan untuk tidur lagi.

5 jam kemudian

Aku terbangun dari tidurku dan langsung melihat jam di tangan kiriku, waktu menunjukan pukul 2 dini hari. “astaga, ini udah sampe mana?” (kataku mulai panik). Tak lama kemudian terdengar pengumuman bila sesaat lagi kereta akan tiba di stasiun G, mendengar hal itu aku langsung bersiap mengambil tas ku dan bersiap untuk turun. Kereta mulai jalan perlahan dan lama kelamaan mulai berhenti, aku langsung turun dari kereta dan langsung menuju toilet stasiun sebelum menuju keluar. Setelah selesai dari toilet aku langsung keluar stasiun. Saat aku sudah keluar dari stasiun samar2 aku mendengar orang yang memanggilku “mbak..mbak suci” (suara itu), aku mencari sumber suara itu dari mana asalnya. Dan tiba2 ada seorang lelaki paruh baya mendekatiku, aku mulai memperhatikan lelaki itu dan ternyata itu pak mun.

Pak mun: “gimana perjalanannya mbak?”

Aku: “aku tidur terus di kereta pak hehe” (sambil salim kepadanya)

Pak mun: “yaudah yuk langsung ke mobil aja, sini tasnya aku bawa”

Aku: “eh iya makasih pak”

(kami langsung menuju mobil kakekku)

Di dalam mobil kami mengobrol sebentar dan karena masih mengantuk aku mulai tertidur di mobil. Aku terbangun saat merasakan ada tangan yang mengelus2 bahuku dan mulai mendengar pak mun membangunkanku “mbak, mbak suci. Bangun mbak, udah sampe kita” (sambil mengelus bahuku). Aku pun mulai membuka mataku dan tersadar dari tidurku “astaghfirullah, maaf pak aku ketiduran” (kataku). “gpp mbak, lagian mbak suci keliatan kecapekan banget. Yaudah yuk turun mbak” (kata pak mun mengajakku turun dari mobil).

Aku pun turun dari mobil dan disambut oleh nenek yang sudah menungguku di depan rumah.

Nenek: “uhh akhirnya kamu sampe juga nduk” (kata nenek sambil memeluku)

Aku: “hehe iya nek. Nenek sehat kan?” (sambil memeluk nenek)

Nenek: “Alhamdulillah sehat, kamu gimana? Ayah ibumu dan adikmu juga sehat semua kan?” (sambil melepas pelukannya)

Aku: “Alhamdulillah aku sehat nek, ayah ibu dan adik2 juga sehat. Ka..kek mana nek?”

Nenek: “kakekmu udah tidur dari tadi, ini nenek gak bisa tidur gara2 kamu belom sampe rumah.”

Aku; “yaampun nek, yaudah abis ini nenek tidur ya”

Nenek: “iya nduk, ayo nenek anter ke kamarmu”

Pak mun: “bu, saya pamit pulang dulu. Ini kunci mobilnya. Mari mbak suci” (pak mun pamit sambil menyerahkan kunci mobil ke nenek)

Nenek: “oh iya makasih ya mun”

Aku: “makasih ya pak mun udah jemput aku pagi2 gini”

Pak mun: “iya sama2 bu, mbak suci” (sambil berjalan meninggalkan rumah kakek)

Aku dan nenek langsung masuk ke dalam rumah setelah kepulangan pak mun. nenek langsung mengantarkan ke kamar yang aku tempati selama tinggal disini. Aku masuk ke dalam kamar bersama nenek, “kamu istirahat ya nduk, nenek juga mau nyusul kakek di kamar untuk tidur” (kata nenek). “iya nek aku juga mau ngabarin ayah dulu kalo udah sampe disini” (kataku). Nenek lalu meninggalkan ku di kamar sendiri, setelah nenek pergi aku langsung menutup pintu dan menguncinya. Aku melepaskan jilbab dan mengganti pakaianku. Setelah itu aku mengambil hpku ditas dan merebahkan tubuhku di Kasur, aku langsung mengirim pesan kepada ayah dan andi untuk memberitahu bahwa aku sudah sampe rumah. Selesai mengabari ayah dan andi, aku mulai memejamkan mataku untuk tidur.

Skip

Aku terbangun dari tiduku, mulai terlihat sinar matahari dari balik gorden di jendela kamar. Aku mulai bangkit dan membuka gorden sekaligus jendela kamar. Sinar matahari pagi mulai menyapaku hari ini, setelah itu aku langsung mengambil pakaian, handuk, dan peralatan mandiku. Aku langsung keluar kamar untuk menuju ke kamar mandi. Saat aku sudah sampai dapur aku melihat kakek sedang mengaduk segelas kopi dan kakek melihat ku. aku langsung menghampiri kakek untuk salim kepadanya.

Kakek: “udah bangun nduk?”

Aku: “iya kek, nenek kemana?”

Kakek: “nenekmu baru berangkat ke pasar”

Aku: “aku mau mandi dulu kek”

Kakek: “yaudah kamu mandi dulu, abis mandi temui kakek di ruang tamu”

Aku: “i..iya kek”

Kakek: “yaudah cepat mandi!”

Aku: “kakek mau apa menyuruhku menyusulnya di ruang tamu, jangan2? Ahh semoga tidak terjadi lagi” (batinku)

Aku langsung menuju kamar mandi untuk mandi.

(pov andi)

Hari menunjukan pukul 6 pagi dan aku sudah berada di stasiun akan bertolak ke kota M dengan menaiki kereta. Aku sudah di dalam kereta, namun kereta belum diberangkatkan. Aku mulai membuka kunci pada hpku dan terlihat foto suci yang memang aku menjadikannya sebagai wallpaper hpku. Melihat layar hp ku, aku menjadi rindu pada suci. Lalu aku mengechat suci untuk mengabarkan aku sudah di dalam kereta sekaligus mengucapkan selamat pagi kepadanya. Chatku belum menunjukan tanda bila sudah terkirim ke suci, lalu aku mencoba menelfonnya namun hp suci sedang tidak aktif. “kok tumben hpnya gak aktif, apa suci belom bangun ya?” (batinku)



Segitu dulu ya suhu2, sampai jumpa di page 25.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd