Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

nikmatnya suami temanku

"iya nginep di rumah kita aja wi, yuk...", ajak tanti temanku dan arsad pun memaksaku, sudah sejak SMA dulu arsad dan tanti sudah berpacaran dan sekarang sudah menjadi suami istri. aku tak dapat menolak lagi pula acara kondangan ini terasa begitu singkat dan aku masih merasa kangen dengan mereka setelah hampir 1 tahun lebih setelah reuni terakhir kami bertemu.
"iya deh... aku nelpon mamah ku dulu ngasih tau kalo besok kerumahnya...", ujarku.
"iya mah diajak temen nginep di rumahnya...", ujarku menjelaskan kepulanganku ke kampung karena undangan perkawinan teman SMA dan akan menginap di rumah ku batalkan.
"oya... suamimu sudah tau nanti kamu nginep di rumah temen ?", tanya mamah.
"iya nanti aku nelpon mas agung...", jelasku kepada mamah kalau suamiku sedang juga sedang tugas ke luar kota untuk beberapa hari kedepan jadi tak masalah.
dengan cerita aku dan tanti bercerita masa-masa SMA dulu sambil menuju rumah tanti, sesekali arsad ikut mengomentari sambil menyetir mobilnya hingga sampai di sebuah perumahan. rasa kangen akan masa-masa SMA dahulu membuat aku dan tanti asik bercerita dengan arsad yang mendengarkan ikut menceritakan kenangannya, hingga pukul 10 malam tak terasa kami menyudahinya.

aku berbaring di kasur di ruang kamar belakang rumah tanti yang nyaman menurutku, sudah jam setengah 1 malam, mataku tak juga merasa kantuk, masih terngiang dan terbayang masa-masa SMA dulu setelah bercerita banyak dengan tanti dan arsad. ku miringkan tubuhku berganti posisi mencoba ku pejamkan mataku namun tak juga kunjung mengantuk, masih terdengar suara TV di ruang tengah.
"mungkin aku minum dulu, sekalian pipis ke kamar mandi...", pikirku seraya beranjak dari kasur, kuraih kerudungku dan mengenakannya membungkus kepalaku. aku membuka pintu kamar dan melangkah keluar.
"belum tidur wi..?", sapa arsad yang duduk di sofa di depan tv menengokku.
"belum sad... mau ke belakang...", jawabku seraya melangkah ke belakang menuju kamar mandi, aku menutup pintu kamar mandi, kusingsingkan gaun daster tidurku ku turunkan celanaku dan melepas air seniku di toilet.
"tak ada tisu...", ujarku dalam hati sambil mataku mencari-cari di sekelilingku, hingga terpaksa aku menggunakan celana dalamku untuk mengeringkan bulu jembuat dan memekku yang basah. kulipat kumasukan ke kantong dasterku. kuturunkan gaun dasterku dan kurapihkan kerudungku sebelum aku membuka pintu kamar mandi dan melangkah keluar menuju dapur dimana kulihat arsad sudah berada di dapur.
"mau minum wi...?", ujar arsad menyodorkan segelas air putih kepadaku, aku mengangguk seraya duduk di meja makan dan meminumnya.
"kamu inget gak dulu waktu aku sempet nembak kamu wi..?", ujar arsad yang duduk di sampingku.
"inget...", ujarku sambil mengangguk, terbayang dalam benakku saat arsad menembakku di kantin dulu, namun saat itu aku sudah berpacaran dengan reza jadi aku menolaknya dan arsad pun mengerti waktu itu.
"kamu keliatan tambah cantik wi... pake kerudung gini...", lanjut arsad bercerita yang sesekali aku mengomentarinya hingga...
"aku masih suka sama kamu wi...", ujar arsad membuat dadaku berdebar keras memandangnya namun yang membuatku semakin terkejut dan hanya diam saat arsad mendekatkan wajahnya dan...
"eemh...", aku menyambut bibirnya yang melumat bibirku.
"aah... arsad...!', ucapku tertahan seraya melepaskan bibirnya dan aku berdiri namun tangan arsad menahanku.
"jangan sad...", ucapku perlahan aku tak ingin tanti terbangun dan mengetahui hal ini. arsad malah berdiri dan mendekap tubuhku.
"jangan sad...", ucapku lagi dengan dada berdebar kembali aku tak dapat mengelak bibirnya yang melumat bibirku.
"oh... arsad...", ucapku kulepaskan bibirku lagi seraya menengok ke arah pintu kamar depan, dimana tanti, istrinya yang mungkin saja tiba-taba bangun dan keluar kamar.
"aman wi... tanti sudah aku kasih obat tidur...", ujar arsad entah mengapa seakan membuat hatiku lega dengan dada berdebar-debar aku kembali menyambut bibirnya dan saling melumat penuh birahi.
"emhh...", lenguhku mencoba menahan tangannya yang menjamah selangkanganku, teringat aku tak memakai celana dalam tadi dari kamar mandi, namun arsad malah melumat dan menghisapi lidahku hingga tanganku tak lagi menahan tangannya yang menjamah selangkanganku. gaun dasterku semakin terangkat oleh tangannya hingga saat tangan kekarnya menjamah mendapati bulu jembutku tak tertutup celana dalam. aku tertunduk malu melihat arsad yang menatapku dengan penuh napsu kalau aku tak memakai celana dalam.
"wi... kamu seksi banget...", ucapnya sambil membelai bulu jembutku.
"ooohhh...aar... saad...", lenguhku dengan rasa malu namun saat kurasakan jarinya yang membelah bibir memeku mencolok lubang memekku, mataku terpejam-pejam dengan mulut mendesah yang tiba-tiba kembali dilumatnya seakan lupa dan hilang rasa maluku. arsad memeluk tubuhku sambil sesekali menciumi pipiku, menggiringku ke kamar. dadaku berdebar-debar dengan gairah birahiku yang seakan mendidihkan isi kepalaku yang tak lagi peduli dengan tanti sahabatku. aku hanya diam saat arsad melucuti gaun dasterku dengan mudahnya dan hanya membiarkan kerudung hitamku masih membungkus kepalaku.
"mulus banget body kamu wi...", pujinya dengan mata berbinar penuh napsu memandangi dari atas dan bawah tubuhku. kulitku memang lebih putih dibanding kulit tanti sudah pasti lebih mulus dan menggairah setiap lelaki yang memandangiku.
"oooh... arsaaad...", lenguhku pasrah terbaring di kasur dengan arsad yang membenamkan wajahnya di dadaku, kedua tangannya meremas-remas dengan penuh napsu, bibirnya mengecup dan melumati kedua putingku bergantian.
"eeessshhh...", kedua buah dadaku dalam cengkeraman tangannya yang meremas-remas dengan gemas sementara lidahnya menjilati kedua putingku dengan rakusnya bergantian. sesekali memandangku sambil memuji tetekku yang katanya masih kencang dan kenyal membulat.
"beruntung banget suamimu wi...", pujinya lagi, aku hanya tersenyum teringat bukan hanya suamiku yang menikmatinya, sudah banyak lelaki yang menjamah tetekku ini.
"aaah arsaaad.... ", ucapku saat tangannya yang mulai mengelus pahaku merentangkan kakiku.
"eemmhhh... malu...", ucapku seraya aku menutup memekku yang membuat arsad tersenyum penuh napsu sambil meraih tanganku dan menyingkirkannnya dari memekku yang ku tutupi.

"ugh... cantik banget memek kamu wi... aku suka potongan jembut mo-hawk kamu... wi...", pujinya sambil memandangi memekku dengan tangannya yang merayapi pahaku hingga menyentuh bibir memekku.
"mulus banget...", pujinya lagi seraya kepalanya merunduk dan aku membuka kedua kakiku lebar-lebar.
"aaaahhh...", lolongku merasakan belaian hangat lidah arsad yang menyapu itilku. aku hanya bisa menggeliat nikmat, pasrah membiarkan arsad berciuman dengan memekku, kurasakan jarinya menyibak bibir memekku dan lidahnya menyapu seluruh sudut memekku hingga lubang liang memekku tak luput oleh lidahnya yang menjulut mencoba masuk kedalam walau tak dapt menjangkau dalam liangku.
"aaaahhh.... arsaaad...", rintihku merasakan hujaman di lubang memekku, entah berapa jari yang dimasukannya hingga menyentuh daerah sensitif di dalam liangku sehingga terasa begitu ngilu dan geli nikmat.
"oooohhhh.... essshhh...", desahan dan rintihan yang kutahan agar tak terlalu keras terdengar.

aku tergolek pasrah dengan memeku yang sudah basah berlendir saat arsad melepas celananya di depanku dan kudapati kontolnya yang besar dan panjang mengacung begitu gagahnya.
"gede banget...", bisik hatiku memandangi batang kontolnya yang tegak berdiri melengkung ke atas dengan kepala jamurnya yang merekah indah, sungguh beruntung tanti, pikirku yang pasti terasa nikmat dengan ukuran seperti itu. aku duduk dan membuka mulutku saat arsad menyodorkannya ke padaku, tanganku menggenggamnya, terasa hangat dan begitu keras. sambil kuhirup aroma kontol aku menghisapnya, melumat menjilati dengan lidahku dengan kepalaku yang maju mundur. arsad membelai kepalaku yang terbungkus kerudungku sambil sesekali menekan kepalaku sehingga kontolnya tertelan masuk hingga kerongkonganku.

arsad menarik kontolnya, kedua tangannya memegang kepalaku dan aku menyambut lumatan bibirnya dengan menjulurkan lidahku yang dihisapnya dengan penuh birahi. aku memandanginya pasrah saat ia membaringkanku di kasur bersimpuh dengan menggenggam kontol besarnya di hadapan selangkanganku yang ku rentangkan.
"emhh..", lenguhku, tak ada lagi rasa sungkan dan malu, bahkan aku tak peduli bahkan tak ingat jika arsad adalah suami sahabatku, tanti dan aku hanya melenguh nikmat dengan tak sabar, saat aku merasakan kepala kontolnya yang menggesek di itilku, aku menggeliatkan pinggulku. kurasakan kepala kontolnya mulai membelah belahan bibir memekku yang sudah basah hingga kepala kontol itu terhenti tepat di lubang memekku. aku menggeliatkan pinggulku berharap ia menekan kontolnya agar masuk, namun arsad malah kembali menggesekan kepala kontolnya di itilku membuatku hanya bisa menggeliat dan melenguh tak sabar sambil menahan rasa nikmat itilku di gesek-gesek kepala kontolnya.
"arsaaad... eeehhh...", lenguhku memandanginya.
"masukin arsad...", jerit hatiku. wajah gantengnya hanya tersenyum memandangku mengetahui aku sudah benar-benar mendidih birahiku dengan pinggulku yang semakin menggeliat hebat, sudah tak sabar aku ingin merasakan hujamannya di lubang memekku, pekik hatiku berkali-kali.

aku mengigit bibirku sendiri saat kurasakan kepala kontolnya sudah kembali tepat di mulut liang memekku. aku menggeliatkan pinggulku tak sabar untuk merasakan hujamannya.
"aaah...", lenguh ku saat perlahan kurasakan kepala kontolnya menyeruak mulut lubang memekku namun ditariknya lagi keluar. mataku kembali terbuka memandangnya dan kembali kurasakan kepala kontolnya menyeruak masuk namun ditariknya lagi. beberapa kali arsad melakukannya membuatku semakin tak sabar.
"arsaad...". ucapku dengan nada manja sambil pinggulku terus saja menggeliat tak sabar.
"arsaaad... masukin...", pintaku tanpa rasa malu kepadanya, birahiku sudah di ubun-ubun membuat arsad tersenyum melihatku sudah begitu pasrah dan sesaat kemudian aku hanya melolong panjang saat kurasakan hujaman kontolnya menerobos lubang memekku yang terasa begitu penuh dijejal kontol sebesar ini. teringat kontol mang marwan tapi ini berbeda rasanya. kedua kakiku yang mengangkang menekuk keatas sehingga arsad dengan leluasa mengayunkan pinggulnya menggenjot memekku. kepalaku mendongak keatas dengan mata terpejam-pejam, sesekali menggelepar dengan kerudungku yang tak karuan lagi.
nafasku terengah mereasakan dan menahan kenikmatan yang mendera seluruh sendi tubuhku, aku mereguk setiap gesekan batang kontolnya yang keluar masuk lubang memekku. sesekali aku menyambut lumatan bibirnya seraya kujulurkan lidahku yang dihisapnya. tubuhku sudah berkeringat, geli nikmat terus saja menderaku hingga akhirnya aku tak lagi mampu menahan kenikmatan ini, tubuhku tiba-tiba mengejang dan seketika itu bergetar hebat dan aku melenguh nikmat meregang kenikmatan orgasmeku dalam dekapan tubuh kekar arsad yang terus saja menggenjotku.

nafasku terengah-engah, arsad memandangku sesaat yg kemudian mengecup bibirku. dan mencabut konntolnya dari lubang memekku dan menyodorkannya ke mulutku, aku membuka mulutku dan kuhisap dan kulumat kontolnya yang berlumuran lendirku sendiri.
"emh..", gumam arsad menarik kontolnya dari mulutku, wajah gantengnya memandangku sesaat dan aku menyambut lumatan bibirnya yang penuh napsu.
"nungging wi...", pintanya, dibimbingnya tubuhku agar menungging, bokongku yang menyembul di hadapannya tak luput di remas dan di tamparnya dengan gemas sebelum akhhir ia mengarahkan kontolnya kembali ke lubang memekku dari belahan bokongku.
"ooooohhh...", lenguhku terasa menjejal memenuhi seluruh liang memekku dengan tangan kekarnya yang menyibak belahan bokongku sehingga terasa begitu dalam kontol panjangnya terbenam di memeku.
"oooh...", lolongku lagi, terasa begitu nikmat saat arsad kembali mengegrakan kontolnya keluar masuk walau rasa ngilu masih begitu terasa setelah orgasme tadi membuatku menggeliat tak karuan menahan kenikmatan ini.
"oooohhh.... aaaarr.... saaaaad... ", seruku dengan tubuh menghentak-hentak maju mundur, plok...plok... plok... suara benturan bokongku begitu keras dengan hujman kontol panjangnya seakan mentok menyundul rahimku.
"ooossshhhh.... oooohhhh... ", lolongku lagi tak kuasa hingga akhirnya aku kembali mengejang, tubuhku bergetar mencapai orgasmeku lagi.

aku terkulai usai meregang kenikmatan setelah arsad melepaskan cengkeraman pinggulku, nafasku terengah-engah.
"kamu di atas wi...", pinta arsad sambil meraih tubuhku untuk bangun, aku tertatih mengangkangkan kedua kakiku tepat diatas pinggulnya dimana kontol gedenya tegak berdiri, kubimbing dan kuarahkan kepala kontolnya tepat di mulut memakku dan perlahan aku menurunkan tubuhku terduduk dengan kontol yang terbenam di memekku.
"ooooohhh....", lenguhku lagi, terasa menjejal nikmat. perlahan aku mengayunkan pinggulku dengan lenguhan nikmat seakan menari di atas pinggul arsad, kubiarkan kedua buah dadaku menjadi sasaran remasa kedua tangan kekarnya yang semakin membuat aku menggeliat nikmat. terasa begitu lengkap rasanya, pinggulku mengayun semakin cepat hingga aku berhenti karena terasa begitu ngilu nikmat hingga membenamkan diri diatas dada arsda yang memelukku dan seketika pingguknya menghentak bergoyang naik turun membuatku melenguh nikmat dengan kontolnya yang menghujam-hujam dari bawah.
"ooo ar... saaaad...", pekikku, namun arsad malah melumat bibirku, dan tak lama aku kembali dibuatnya orgasme. tubuhku mengejang dan bergetar hebat dalam pelukannya yang terus mengayunkan pinggulnya naik turun.
"aaaaaaahhh...", pekikku seraya arsad menghentikan pinggulnya. arsad membelai punggungku dan merebahkan aku ke samping, menelentangkan tubuhku kembali dengan kedua kakiku yang mengangkang lebar, aku pasrah dengan nafas masih terengah memandang kontolnya yang kembali di arahkan ke memekku.
"ooooooooohh....", lolongku dan tubuh kekarnya merengkuh diatas tubuhku dengan kedua kaki menekuk mengangkang dan pinggul arsad mengayun di selangkanganku. sungguh luar biasa lelaki ini, pikirku.
"oooaaaaahhh...", aku seakan menggelepar dibuatnya.
"wi... keluarin di dalam ya wi...?!", ucapnya tiba-tiba dengan hentakan pinggul yang semakin cepat. aku tak peduli agar cepat selesai, pikirku.
"he eh...", jawabku singkat.
"wiiiiii....ugghhhh.... uuughhh...", geram arsad, dan kuarasakan semburan hangat spermanya yang pasti membanjiri liang rahimku. setiap kedutan kontolnya kerasakan kehangatan menyirami rahimku hingga kedutan terakhirnya.

"ooh..", lenguhku menggelinjang saat arsad mencabut kontolnya dari lubang memeku dan menyodorkannya ke mulutku, aku kembali melumatnya membersihkannya dari lendirku yang berbaur dengan spermanya hingga bersih dari pangkal kontolnya hingga kepala kontolnya.
"makasih wi...", ucap arsad seraya mendekatkan wajahnya dan melumat bibirku yang masih blepotan sperma dan lendirku.

arsad berbaring di sampingku sambil memujiku.
"ih karena pertama kali mungkin sad...", ujarku.
"enggak serius, terasa sempit banget memek kamu wi... kayak perawan...", ujar arsad membuatku tersenyum malu.
"punya kamu kan gede gitu sad... ya terasa sempit lah...", kilahku sambil tersipu kepadanya.
"punya suamimu emang gak gede wi ?", tanyanya membuatku seakan memerah wajahku.
"enggak, ..... kecil ", jawabku.
"aku suka potongan jembut kamu, model mo-hawk gini wi... keliatan seksi,,,", pujinya lagi sambil tangannya membelai bulu jembutku.
tak hanya memuji hal itu arsad juga memuji tubuhku yang katanya mulus, langsing, putih, menggairahkah.

"udah sad, nanti tanti bangun loh...", ujarku disela obrolannya agar ia kembali ke kamarnya.
"enngak, tenang aja wi...", ujarnya sambil memandangiku dan tangannya membelai buah dadaku dan arsad kembali mencumbuiku dan aku hanya pasrah menyambut cunbuannya. tak lagi ku ingat kalau arsad adalah suami temanku malam ini.
"arsaaad... jangan... belum di bersihin...", ucapku saat arsad merengtankan kakiku dan wajahnya merunduk hendak melumat memekku. namun arsad tak menggubrisku membuatku hanya pasrah.
"ooohh...", gelinjangku merasakan kehangatan lidahnya yang menggelitik menyapu itilku berkali-kali dan tak lama kurasakan lubang memekku di coloknya dengan jari sambil itilku terus dijilati. aku menggelepar dibuatnya saat jemarinya menyentuh dan mengusap-usap G-Spot di dalam lubang memekku.

"huufff...", hela nafasku lega menahan geli nikmat dari jarinya di dalam memekku. arsad menyodorkan kontolnya kepadaku aku emraihnya dan kuhisap dan kulumat dengan penuh gairah. kujilati kepala kontolnya, ku hisap ku kulum dengan gemas.

arsad kembali menyetubuhiku dan aku kembali mereguk kenikmatan ini. kedua kakiku menekuk mengangkang sementara arsad mengayunkan pinggulnya dengan lebih elegan di banding sebelumnya. kontol nya keluar masuk dengan berirama membuat kenikmatan semakin terasa nikmatnya.
"arsaad... aku pengen di atas...", pintaku tanpa sungkan, arsad tersneyum dan menurutiku berbaring sementara aku mengangkangi kontolnya dan blessshhh... aku terduduk nikmat diatas pangkuannya, perlahan aku mengayunkan pinggulku sambil mendesah nikmat sambil kubusungkan dadaku yang diremas-remasnya.
"oooohh... enak banget...", ucapku sambil kupejamkan mataku terus mengayunkan pinggulku.
"uuh... terasa banget... uuh... kontol gede terasa banget... ooohh...", lenguhku merancau tak karuan.
"pasti dong... buat kamu nikmati wi...", ujar arsad.
"he eh... eeeeeeesshhhhh... ooohh...", desahku semakin kencang ku ayunkan semakin nikmat kurasakan sambil aku merancau tak karuan.
"ooh.. kontolnya enak banget...", ucapku yang rupanya membuat arsad semakin bernapsu mendengaraku berkata kotor.
"ugh... wi.. aku suka kamu jalang banget... ugh binal banget kamu wi...", pujinya sambil meremas buah dadaku. dan aku memekik hebat seraya tubuhku bergetar mancapai orgasmeku.
"kontooool.... ", pekikku.

nafasku terengah, arsad membaringkanku ke samping, merentangkan kedua kakiku yang menekuk dan arsad memasukan kontolnya ke memekku lagi dan selanjutnya hujaman-demi hujaman kontol gedenya yang terasa nikmat mendera seluruh sendi tubuhku. berbagai pose arsad menyetubuhiku dan beberapa kali sudah aku dibuatnya orgasme yang begitu nikmat. hingga akhirnya arsad kembali menyudahinya dengan kembali menuangkan seluruh spermanya di dalam rahimku dan aku menerimanya dengan sepenuh hatiku, tak peduli aku adalah wanita bersuami dan arsad adalah suami temanku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd