Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Kyai Walang Sungsang

Status
Please reply by conversation.
Kiai Walang Sungsang

Part 51: Teman teman Arum



Kartika Arumsari


Astrit Maharani


Andini Murtiningsih




Pov Astrit

Pagi ini aku di bangunkan oleh mas Rangga dengan kecupan yang amat panjang di bibir aku sehingga aku sampai kehabisan nafas

“Masss sudah” kata ku sambil mengatur pernafasan aku kembali

“Ayo mandi” kata mas Rangga

“Gendong” kataku sambil kersenyum

“Gendong depan atau belakang” kata mas Rangga sambil tersenyum

“Depan to biar bisa sambil cium cium gitu” kataku sambil tersenyum

“Saru ah masak sudah gede tidur telanjang” kata mas Rangga sambil meremas buah dadaku

“Lha ini yang bikan aku telanjang” kata ku sambil memegang belalai gajah di sekalangan mas Rangga

Diraihnya tubuh ku dan ditariknya supaya lenbih dekat lagi dan kemudian diangkat tubuhku dadam posisi saling berhadap hadapan ke dua tagan mas Rangga menyangga pantatku agar tidak merosot dan kedua tangan ku ada di pundak mas Rangga tubuh kami saling tempel sempurna dalam suasana ketelanjangan kami Aku merabakan kepalaku di pundaknya sehingga dada bidang mas Rangga menempel ketat di susu aku dan gesekan bulu halusnya mambuat aku sedikit kegelian dan merinding

Sesampainya di kamar mandi aku di turunkan sehingga kami berdiri saling behadap hadapan memang tingga kami tidak jauh berbeda tinggi aku sekitar sedadanya mas Rangga kepalaku mengadah ke atas dan kepala mas Rangga mengadah kebawah sehngga bibir kami saling bertautan dan ciuman yang semula hanya menempel saja kini berubah menjadi saling sedot dan saling menjilat dan semakin panas

Dan ketika mas Rangga mendorong aku membelakanginya dan mebungkukkan badan aku sehingga aku seakan menungging mas Rangga mengusap vaginaku dari belakang sebentas dan meludai tangannya sendiri dan menempelkan di permukaan vaginaku dan meludai penis nya dan memegang penisnya dan mengarahkan ke lubang vaginanku dengan sekali tekan bleeessss masuk semua karena di dalam vaginaku masih terasa basah dan mas Rangga mulai mengayunkan pantatnya ke depan dan belakang mula mula sangat pelan dan semkin lama semkin lancar penis mas Rangga masuk lubang vaginaku

Akupun mulai mendesah desah nikmat yang baru pertama kali aku merasakan lain dari yang lain dan ini pertama kali aku ML dengan posisi berdiri dan aku membelakangai mas Rangga menggenjot vaginaku dari arah bekanag dan dalam tempo tidak lebih dari 10 menit aku mulai merasakan kemikmatam yang mendeak melalui lubang peranakannku dan aku juga merasakan tempo sodokan penis mas Rangga di lubang vaginaku semakin cepat dan dalam waktu bersamaan aku menjerit histeris dan menekan pantatku kebelakang dan mas Rangga juga menekan pantatnya ke depan sampai tulang tulang kakiku lemas di buatnya dan hampur jatuh tapi mas Rangga dengan sigap menahan tubuh aku dan menarik nya ke dalam pelukannya dari belakang setelah itu penis mas Rangga mulai mengecil lagi dan keluar dari lubang vaginaku

Mas Rangga denga sigap memasang shower dan mengucurkan di atas tubuh ku dan seketika itu aku merasakan kesegaran kembali dan melepaskan pelukannya dan aku berbalik dan kami pun lansung berciuman kembali dibawah shower yamg mengalir membasai tubuh aku

Mas Rangga meraih sabun cair di dekat shower berada dan menuamgkannuya ke dalam tangan nya dan ratakan disekujur tubuh ku sambil mengusap usap tubuh telanjangku mulai dari leher turun ke bawah ke dua buah dadaku turun lagi ke perut dan tak lupa memeku dan mas Rangga jongkok membersihkan ke dua kaki jenjangku sampai ke telpak kakiku kemudian mas Rangga berdiri dan mengambil sampho dan menuangkan nya di telapak taganku dan segera aku keramas mandi besar setelah semalam aku ML pertama kali dan pecah lah darah perawanku aku persembahkan untuk kekasih hatiku mas Rangga Dipati dan setelahnya mas Rangga menuangkan sabun cair kembali dan melunurinya di sekujur tubuh nya dan tak lupa juga penis yang sudah tertidur kembali dan setelahnya menuangkan sampho di dalam tangan nya dan membersihkan rambut nya dengan sampho

Aku geser di bawah shower kembali dan membersikkan tubuh ku dari sisa sisa sabun dan sampho yang masih melekat di dalam tubuh aku dan aku kembali kekamar masih dalam keadaan telanjang bulat dan mengambil kimono dan keluar dari kamar ku masuk ke kamar mbak Andini untuk ambil mekena untuk sholat subuh pagi ini bersama mas Rangga setelahnya aku membantu mbak Andini menyiapkan sarapan pagi dan siap siap untuk berangkat ke sekolah untuk mengajar jam pertama di kelas XII IPA 2

===skip===

Pov Kartika Arumsari



Pagi ini aku berirangkat sendiri tak di jemput mas Rangga sepeti permintaan ku ke mas Rangga kemarin malam ketika menghantar aku pulang dari rumah mbak Andini seperti biasanya aku berangkat dengan Laras naik angkot bersama sama sesampainya di gerbang sekolah aku melihat Hengky

“Rum to ada Hengky udah nunggu kamu di gerbang sekolah” kata Laras

“Biarin aja to mungkin juga bukan nunggu aku tapi kamu ras” jawab Arum

“Ngak lah sejak malming kemarin dulu nyarik nyarik kamu melulu” kata Laras

“Masak terus kamu bilang apa” tanya Arum

“Waktu malam minggu tu si Hengky datang ke rumah mu dan kamu pergi kan dengan bu Astrit setelah dari rumahmu si Hengky datang ke rumah aku dan menanyakan ke beradaan mu dam aku jawab aja kalau kamu tidur di rumah bu Astrit kemudian hari minggu pagi nya juga datang lagi tapi kamu belum pulang minggu malemnya juga datang cari kamu tapi kamu dan keluarga baru pergi aku ngak tau kamu di mana ya aku jawab aku ngak tau lah lalu pagi harinya aku dengar kalau ki dalang kondang ko Sudibyo wafat aku berpikir mungkin kamu berada di rumah mereka dan siangnya aku dan teman teman terutama pengurus OSIS datang melayat ke rumah ki Sudibyo yang masih tercatat sebagai suami bu Andini kepala sekolah kita Rum aku juga lihat kamu kok kelihatannya kamu sudah dekat sekali dengan keluarga ki Sudibyo dan keluarga pak Rangga juga keluarga bu Astrit ya” tanya Laras

“Ya Ras, aku kini bagian dari keluarga mereka nanti deh aku cerita ke kamu kalau ada waktu agak longgor karena cerita angat panjang dan sementara hanya kamu yang aku percaya untuk cerita ku ini dan aku ngak mau semua teman teman di SMA tau hubuganku denga keluarga kepala sekolah kita tapi nanti ngak sekarang” kata Arum

“Janji ya” kata Laras dan kelingling Laras di acungkan ke atas dan di sambut dengan kelingling Arum dan manyatukan sambil Arum berseru “Janji”

“Hallo dik Arum” sapa seorang siswa laki laki setelah Arum dan Laras melewatinya

“Ihh genit amat si lho” ucap Arum sambil membuang wajahnya ke lain

Lalu kali laki itu bersama melangkah menjajarkan dirinya di dekat Arum tapi Arum justru menjang dan berbeser sehingga Laras kini berada di antara mereka

“Rum beberapa hari ini kamu aku cari cari kok ngak pernah ketemu ya pulang sekolah aku tunggu kamu sudah ngak ada waktu lathan paskib pun kamu ngak datang aneh kan ini buat aku” kata Hengky

“Apa urusanmu dengan aku” kata Arum ketus

“Kan kamu sudah jadi pacar aku kan” kata Hengky

“Sejak kapan aku mau jadi pacar mu …. “ kata Arum agak sewot

“Ya sejak aku ngapel kerumahmu apa kamu ngak merasa juga Rum” kata Hengky

“Kamu tu ya aku anggap teman biasa seperti teman teman yang lain ngak ada special special nya sama sekali” kata Arum

“Sudah sana kamu masuk kelas mu” kata Laras sambil mendorong Hengky menjauh dan Laras dan Arum mausk kelas nya

“Sebel aku Ras lihat tampangnya aja aku mau muntah” kata Aum ke Laras

“Jangan gitu juga dong, si Hengky juga teman kita juga” kata Laras

“Ija aku tau tapi sikap nya sunggung menyebalkan seakan aku ini pacarnya” kata Arum

“Memeng kamu pacar siapa” kata Arum

“Aku … ah kasih tau ngak ya” jawab Arum sambil berlari masuk kelas dan duduk di bangku khusus untuknya Laras pun menyusul sambil geleng geleng kepala melihat tingkah Arum yang berbunga bunga seperti itu dan Laras pun menyusul duduk di samping Arum

“Aku tau kok walau ngak kamu beri tau juga” kata Laras, lanjutnya “Arum Arum aku tu sahabat loe taulah sejak di SMP dulu jadi aku juga tau kok kamu baru jatuh cinta dengan seseorang yang mungkin orang yang sangat special buat kamu Rum” kata Laras

“Coba tebak siapa dia” kata Arum sambil tesenyum manis

“Aku ngak mau tebak kok tapi semenjak ke datangan pak Rangga di sekolah ini kamu saya perhatikan banyak berubah Rum dan kedekatan mu dengan ibu kepala sekolah juga kedekatan mu dengan bu Astrit juga dan 2 minggu terakhir ini kamu selalu di jemput dan di antar dengan pak Rangga, bu Andini dan bu Astrit itu semua sudah bukan rahasia buat kami semua siswa di sekolah ini semua mata melihat kedekatanmu dengan mereka dan mereka selalu bertanya ke aku tentang semua ini apalagi dengan pegurus OSIS dan aku selalu jawab kalau keluarga kamu eyang Sosro itu teman dari ki dalang kondang aku ngarang cerita biar mereka ngak bertanya tanya terus dan aku berhasil mendiamkam mereka” kata Laras

“Terima kasih Ras, kamu mememg sahabat ku” jawan Arum sambul menggengan tangan Laras

“Ha ha ha kepo banget lah lu” jawab Laras

“Nanti deh pasti aku ceritain semua ke kamu” kata Arum

“Nanti kapan” jawan Laras

“Nanti malam deh sambil belajar bersama okey” kata Arum

“Janji Rum” kata Laras

“Janji” Jawab Arun singkat

Kemudian terdengar bel masuk dan Arum dan Laras pun segera konsentrasi terhadap mata pelajaran yang mereka hadapi

Ketika bel istirahat berbunyi Arum dan Laras pun melangkah hendak ke kantin sekolah untuk sekedar beli minim dan setelah duduk di kantin dan mereka memesan minum dan banyak juga teman teman Arum yang menayakan apa siang ini sepulang sekolah jadi rapat OSIS dan Arum menjawab jadi lah persiapan untuk hari jumat pelatihan LDK untuk kelas X

Arum baru saja duduk di bangku ketika smartphone Arum berdering tanda panggilan masuk

“Assalamualaikum mbak, ehh bu” jawab Arum

“Walaikum salam dik, di mana sekarang” kata Astrit di balik telpun Arum

“Aku baru di kantin mbak sama sama teman teman” jawab Arum

“Sekarang bisa ke ruang OISI ditunggu mas Rangga dan pak Kris juga” kata Astrit

“Baik mbak aku kesana, Assalamualaikun” kata Arum

“Baik aku tunggu ya adik ku yang centil, Wallaikumsalam” jawab Astrit

“Ras aku tinggal dulu ya aku di tunggu bu Astrit di ruang OSIS” kata Arum

“Ditunggu bu Astrit atau pak Rangga” ledek Laras sambil tersenyum

“Sudah ya aku duluan” kata Arum sambil berdiri dari bangku tempat duduk nya

Setelah Arum meninggalkan kantin si Hengky mendekati Laras

“Mau kemana tu Arus, Ras” kata Hengky

“Kepo ah, mau tau aja urusan orang” jawab Laras

“Ya Laras ngak hokky nih” jawab Hengky

“Sana ikuti terus dia ke ruang OSIS di panggil bu Astrit mungkn urusan LDK kalik” jawab Lasar

“Oh ya udah he he he” kata Hengky sambil nyelonong pergi

Sesampainya di ruang OSIS

“Assalamualaikun” kata Arum memberi salam di ruang OSIS terlihat bu AStrit baru berbincang bincang dengan pak Kris dan ada Pak Rangga juga

“Wallaikumsalam” jawab mereka

“Sini dik Arum duduk sebelah mbak” kata Astrit

“Ya bu” kata Arum agak canggung di sana ada pak Kris juga dan mas Rangga juga

Arum pun melangkah dan duduk di sebelah bu Astrit

“Begini di Arum nanti kan ada rapat OSIS untuk membahas LDK untuk siswa kelas X ya kan” kata Bu Astrit

“Ya bu” jawab Arum

“Namti aku ngak bisa ikut rapat masih capek sekali biar nanti aku di wakili oleh mas Rangga, kamu ngak keberatan kan” kata Astrit

“Lah ibu mau kemana sih” kata Arum

“Badan ku capek sekali dik tu yang bikin mbak kecapekan mas mu Rangga” bisik Astrit ke telinga Arum biar ngak terdengar oleh mas Rangga dan pak Kris, lanjutnya “Dan aku akan sisp sisp ngepakin baju dan barang barang yang akan aku bawa pindah besok siang sehabis pulang sekolah”

“Lha mbak Astrit mau pindah mana” kata Arum

“Pindah kontrakan dik, di kontrakkan lama udah habis waktunya dan pindah di kontrakan yang baru bersama mbak Andini dan mas Rangga” kata Astrit

“Itu mah ngak pindah kontrakan mbak tapi ikut suami gitu” kata Arum sambil cemberut dan Astrit ternyenyum melihat Arum cemburu sambil menyentuh pipi Arum yang di cembungkan, lanjutnya “Tadi malam berapa ronde sampai tepar kayak gitu” bisik Arum

“Hanya satu ronde aja kok dek tapi skornya 4 : 1 dik aku yang tepar duluhan” bisik Astrit dan mereka berdua tertawa bersama

“Oh ia dik, berapa peserta yang mauikut LDK kali ini” kata Astrit

“Peserta dari kelas satu ada 20 orang, pengurus OISI yang ikut ada 15 orang kakak Alumi kabarnya sekitas 10 orang lah untuk guru dan karyawan aku ngak tau” kata Arum

“Kalu guru dan Karyawan sekitar 10 orang aja sudah 55 orang dik kita buat 60 orang peserta deng lima orang untuk tamu yang tidak di undang Rencana makan berapa kali dik” kata Astrit

Astrit dan Arum terlibat pembicaraan yang cukup seriun membahas anggaran yang akan di keluarkan sekolah untuk kegiatan LDK kelas X itu setelahnya Astrit mengajak Arum untuk menghadap kepala Sekolah untuk mendapat ACC ibu kepala sekolah biar besok dana bisa cair untuk segera di belanjakan

“Mas aku dan dik Arum mau menghadap kepala Sekolah ikut ngak” kata Astrit

“Ha ha ha sana ngak ikut aja biar kelet kaya perangko” kata pak Kris meledek keRangga dan Astrit

“Yang centil itu sekalian di jaga ya nga” sambung pak Kris

“Kalau itu si pasti pak, kan yang centil ini malah ngemesin” kata Rangga sambil mengusap ramput Arum dan Arum pura pura cemberut

“Tu nga tambah cemberut” ledek pak Kris

Arum langsung menggandeng tangan Rangga dan Astrit sambil berpamitan ke pak Kris dan Rangga dan Astrit ajaknya keluar dari ruang OSIS dan mereka bertiga meninggalkan ruang OSIS menuju ke ruang kepala Sekolah

“Assalamualaikum mbak ku yang cantik” sapa Arum setelah ada jawaban masuk dari dalam ruangan kepala Sekolah

“Wallaikumsalam” jawab Andini yang masih duduk di korsi kepala Sekolah dan menghentikan pekejaannya

Rangga langsung melangkah mendejati tempat duduk Andini dan memberi ciuman di keningnya dan kepala Rangga di tariknya dan mereka bericiuman di bibir Rangga setelahnya Rangga melangkah mendekati Astrit dan memeberi ciuman ke kening Astrit dan di balasnya dengan kecupan di bibir Rangga dan teakhir Rangga mendekati Arum dan menerik tangan Arum supaya berdiri dan segera Rangga duduk si tempat duduk Arum dan menarik Arum duduk di pangkuannya dan mereka segera berciuman setelah Arum duduk di pangkuan Rangga

“Kalau tadi di ruang OSIS nagk ada pak Kris pasti bibir ini udah kena lumat dari tadi” bisik Rangga di telinga Arum dan Arum hanya membalas dengan tersenyum

“Ada apa nih kok berbodong bonding pada ke sini” kata Andini sambil tersenyum

“Begini mbak tadi dik Arum sengaja aku panggil ke ruang OSIS untuk membicarakan anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan LDK jumat mendatang” kata Astrit sambil menyodorkan secarik kertas yang terdapat anggaran yang di perlukan untk LDK jumat mendatang

Andini membaca senemtar dan langsung acc untuk segera di cairkan ke bendahara komite sekolah

“Kalu mbak Anik bawa uang bisa cair hari ini tapi kalau ngak ada yan besok lah biar mbak Anik mengambilnya dulu di bank ya” kata Andini

Kemudian bel masuk Rangga, Astrit dan Arum kembali ketempat masing masing Rangga mengajar di kelas XII dan Astrit ada jam kosong dan Arum kembali ke kelasnya dan setelah jam istirahat ke dua Astrit ijin pulang karena 3 hari ngak pulang kerumah sambil siap siap karena besok siang pulang dari mengajar langsung pindahan menempati di Rumah ki Sudibyo sebagai istri syah Rangga setelah pulang sekolah Rangga mendampingi Arum dalam rapat pengurus OSIS sedang Andini masig menanti di ruang KS

Rangga sangat bangga dan kagum ketika melihat Arum memimpin rapat OSIS dalam bahasan persiapan LDK untuk hari jumat mendatang

Satu jam sudah berlalu dan Rapat OSIS yang di pimpin oleh Arum tuntas sudah tinggal menemti pelaksanaan nya dan mereka bertiga Arum Andini dan Rangga pulang bersama dan seperti biasanya Rangga mengantar Arum pulang terlebih dahulu

Sebelum Arum Andini dan Rangga sampai di mobil Rangga yang di parkir agak jauhan sediit Arum meluihat geromblan siswa yang masih berseragam duduk duduk di depan musolha dan Arum tau salah satunya si Hengky yang menaksir Arum dan cepat cepat Arum menggandeng tangan Rangga dengan sangat mesra Arum ingin menunjukkan ke dia kalau Arum sudah punya pacar yang ganteng mapan dan yang terpenting Arum sangat mencintainya Rangga dan Andini sampai terheran heran atas perubahan sikap Arum kali ini dan Arum hanya tersenyum senyum sendiri setelah sampai di mobil Arum sengaja duduk di depan mendampingi Rangga yang akan mengemudikan mobil nya dan Andini duduk di bangku tengah

Setelah sampai di dalam mobil Rangga bertanya

“Dik Arum kok aneh sih” kata Rangga

“Ia nih dik Arum biasanya akan malu kalau ada temannya malah kini menggandeng mas Rangga dengan ketetnya” saut Andini

“Itu tu mbak yang namanya Hengky yang dulu pernag nembak Arum tapi Arum tolak malah tadi pagi menyegat Arum dan Laras tapi Arum cuekin dan sekarang menunggu Arum juga dengan teman temannya dan Arum sengaja memberitahu lewat perlakuan Arum menggandeng mas Rangga dengan sedikit mesra maaf ya mbak” kata Arum

Ranggapun sudah menjalankan mobilnya dan berhenti di dekat anak anak itu dan membuka kaya jendela sambil bertanya “Tunggu siapa nih udah pada pulang semua” kata Rangga

“Menenti teman pak, dari SMA XY mau latihan basket bersama sama” kata salah seorang dari mereka

“Oh ya udah bapak duluan ya” kata Rangga

“Mari pak” kata mereka bersama

Rangga pun menjalankan mobilnya kebali menuju rumah Arum

“Yang mana sih orang nya” kata Rangga setelah keluar dari area sekolah

“Itu mas yang tadi njawab pertanyaan mas Rangga tadi” kata Arum

“Jadi team Basket SMA ya” kata Rangga

“Ya mas ketua team Basket sekolah kita dan dia Play boy mas” kata Atrum

“Lho kok tau kalau play boy” kata Rangga

“Pacarnya bukan dari sekolah sini mas dari sekolah sekolah yang lain bahkan ada yang dari SMA karesidenan juga” kata Arum

“Orangnya ganteng juga ya” kata Rangga

“Ia sih ganteng tapi ….” kata Arum sengaja di potong kalimatnya

“Tapi apa dek” kata Rangga penasaran

“Mbak mas Rangga di kasih tau gak ya” kata Arum ke Andini yang ada di bangku belakang

“Terserah dik Arum aja lah untuk mbak si sama aja” kata Andini sambil tersenyum

“Ayo lah dik tadi ganteng tapi … jadi penasaran nih” kata Rangga sambil membelai Ranmbut Arum dari samping, lanjutnya “Ayolah sayang”

“Thu mbak wajah mas ku lucu banget deh ….” kata Arum sambil tertawa

Andini hanya tersenyum melihat tingkah Arum yang centil mempermainkan Rangga yang jadi lebih penasaran

“Ya nih di jawab kok, memang ganteng si …. tapi masih ganteng pacar aku yang benama mas Rangga Dipati” jawab Arum

“Kalu itu sih aku sudah tau” kata Rangga sambil cemberut

“Ha ha ha lucu deh mas Rangga kalau ngambek bibirnya maju kayak tahu ya kan Mbak” kata Arum

Andini ikut tertawa mengikuti kecerian Arum saat itu

Tak lama kemudian mobil Rangga sudah sampai di depan rumah Arum ketika Arum hendak keluar dari dalam mobil dan Rangga langsung menahan tangannya dan segera mencium bibir Arum dengan sangat mesra dan ciuman Rangga di balas nya dengan ciuman yang tak kalah mesranya sampai Andini menyadarkan Rangga dan Arum saling berciuman di depan rumah Arum

“Thu udah ah sudah di tunggu eyang kalian di luar tu” kata Andini sambil menunju di depan Rumah Arum eyang putri dan kakung berdiri mananti cucunya turun dari mobil Rangga tentunya Arum dan Rangga tersipu malu atas teguran dari mbak Andini, lanjutnya “Lain kali jangan kelamaen ciumanyan” sidir Andini

“Ia mbak maaf” kata Arum tesipu malu, lanjutnya “Mas Rangga to”

“Ya udahngak usah dibahas lagi” kata Andini sambil membuka pintu tengah dan keluar dari dalam mobil menghampiri eyang putri dan eyang kakung Sosro di susul kemudian oleh Arum dan Rangga di belakanga Andini

“Assalamualaikum eyang” kata Andini, Aru dan Rangga besamaan setelah mereka dekat dan Andini mencium ke tangan eyang kakung dan putri di ikuti oleh Rangga dan Arum

“Wallaikumsalam cucuk” kata eyang kakung dan putri hampir besamaan, lanjutnya “Saya kira pada tidur di mobil”

“Ngak lah eyang bias anak muda yang masih bepacaran ingin lama lama bersanding” kata Andini

“Ih mbak kok gitu sih” protes Arum

“Kan benar ya yang kalau dik Arum sama mas Rangga baru pacaran sedang aku kan udah resmi jadi istri mas Rangga” sambung Andini

“Ayo masuk dulu ada sesuatu yang akan aku bicarakan dngan nak Rangga dan nak Andini” kata eyang kakung

“Wah kok serius amat sih” kata Rangga, lanjutnya “Jadi degk degk gan nih yang”

“Ngak kok hanya sekedar informasi saja” kata eyang kakung

Mereka berlima masuk ke dalam rumah Rangga dan Andini duduk di ruang tamu sedang Arum langsung masuk ke dalam rumah meletakkan tas nya di dalam kamar dan ke dapur untuk menyiapkan minuman untuk mbak Andini dan Mas Rangga

Sementara itudi ruang tamu Rangga dan Andini bersama eyang Sosro sekalian

“Begini nak Rangga dan nak Andini” ucap eyang kakung setelah mereka duduk di ruang tamu, lanjutnya “Aku dan eyang putri mu ini kan sudah sama sama tua jadi ngak bisa 100 % mengawai kegiatan Arum di luar rumah, apa lagi di luar rumah banyak selali gangguannya seperti kemarin bersama nak Astrit juga akan mengalami pelecehan sexual dan hal hal semacam itu lah di luar sana aku dan eyang putri mu ragu akan bisa menyelamatkan Arum cucu kesayanganku satu satunya cucu ku dan bapaknya Arum sendiri ngak mau tau keberadaan Arum anaknya sendiri malah dia memburu kesenagan nya sendiri di Ciamis Jawa Barat” kata eyang kakung

Bersambung
Part 52
Mantaf.
Makasih update nya suhu.
Roman2nya minta segera dinikahi rangga nih arumnya.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd