Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Laraku untukmu pagi

marikitakemana

Kakak Semprot
Daftar
25 Nov 2014
Post
161
Like diterima
18
Lokasi
Yogyakarta
Bimabet
Seteguk teh ku nikmati pagi ini
Kesyahduan penuh merenggut relung hati
Bukan aku tak mau berbagi tentang kuatnya imaji
Tetapi mentari membisik malu mengkisahkan ironi

Seteguk lagi teh kunikmati
Menemani sepi meraih suksesi diri
Jangan tanya mengapa aku begini
Laraku terpedih kau tak lagi disini
Pedih itu biar saja kunikmati sendiri
Tak perlulah kau kasihani

Ini tegukkan teh terakhirku pagi ini
Tersadarku akan luka yang belum lagi sirna
Jangan tanya mengapa aku begini
Cukuplah tau akan nelangsa yang tersisa.

#selamat pagi izinkan nubie bergabung disini
Salam
 
Pagi bukan hanya sebatas kata tak berarti
Dia dekat tapi terkadang jauh untuk digapai
Bukan karena hati yang sulit untuk mencapai
Tetapi mata yang jarang berkompromi
Untuk sekedar mengucapkan selamat pagi

Pagi bukan sekedar kata sederhana
Dia ada menatap selalu penuh makna
Mengalir deras bak drama cinta
Menggapai hasrat untuk bersua denganya
Tapi apalah daya jika insomnia mendera

Pagi kata yang penuh makna menabirkan bahasa
Terkadang dia hadir dengan cinta
Terkadang dia hadir bersama luka
Terkadang dia mendatangkan bahagia
Terkadang dia menghadirkan derita

Itulah pagi yang senantiasa kita bagi
Dengan harapan-harapan baru
Bersama terbitnya mentari
Mengubur semua ragu
 
Embun jatuh menebarkan sapuan indahnya
Menyambut mentari yang datang setelahnya
Menyibakkan kelukaan hati dalam fatamorgana
Dalam persepsi sang pujangga
Membawa pulang cerita tadi malam

Silau cahaya mentari membangunkan dara
Mempersilakannya untuk menikmati pagi
Membuka lagi lembaran hari berisi mantra
Bersenandung jingga dalam prasasti hati

Ah..biarkan pagi selalu begini
Kisahnya dalam hati
Selalu pragmatis terbingkai mahligai
Menebarkan tanya untuk selalu dinanti

Ah..pagi selalu begini
Selalu membuat rindu untuk menyambutnya
Merona merah semburat cahaya pipi
Meronta naas dibalik rasa
Biarkan aku menikmati ini sepanjang hari
Pinta dara kepada tuhan yang esa

Tetes air mata perlahan turun membasahi
Sang dara mengerti dan coba memahami
Hanya beda satu hari ini
Dia telah sendiri
Ketika pujangga pergi di malam tadi
Meninggalkannya dalam kehampaan hati
 
Bagi ku pagi itu asing
Karena nuansa yang bisa kering
Bagiku pagi itu beda
Karena sentuhannya jarang hadir menerpa

Bukan pagi yang salah
Tetapi aku yang terlalu larut dalam duka nestapa
Menghabiskan malam tanpa sejumput asa
Seketika itu juga malam merenggut pagi dari aku yang papa

Terlalu lama menerjang ombak di tepian luka
Sehingga buih ombakpun tak lagi kurasa
Ini aku manusia malam yang penuh dengan duka
Masih menunggu pagi yang enggan ku rasa
 
puisi yg menyentuh ,,,
abis baca kok terbawa sedih ya :galau:
 
Tanpa banyak basa basi cek kolor gan.
Lanjutkan yah puisinya. :)
 
Pagiku belumlah lagi siuman
Aku masih tergolek lemas di sudut dipan
Memainkan khayal dalam bunga tidur
Menyudutkan pandang yang masih melebur

Biarlah ayam jantan berkokok
Tapi tetap saja aku masih berkedok
Bisingnya pagi tak membuatku terjaga
Aku masih berada di alam fana

Berselimut dalam kulit tubuhku sendiri
Menahan rasa yang hampir mati
Karena ku tau kau tak lagi sepi
Menyambut cinta yang bukan datang dari aku si sunyi

Ah biarkanlah saja diri ini menahan derita
Lelah sukma tak mengapa
Asal kau tetap melemparkan senyum ke araku
Bagiku itu sudah cukup membasuh kalbu

Pesanku kepadamu wahai dara
Jika saja tak ada lagi pria
Temui lah aku di sudut dunia
Yang sibuk menunggumu di masa tua
Berharap tak ada lagi nelangsa
 
Kali ini hempasan pagi menyapaku dengan ramah
Meronta pasrah ku terbangun dari tidur
Semalam lalu ku dengar kabar berita
Bahwa duka sudahlah sirna

Tingkah polah matahari membuatku bahagia
Bukan hanya tentang duka yang sirna
Tapi kelamku yang beranjak berderang
Membawaku menjauh dari semua luka

Bahagia ini menjalar ke seluruh jiwa
Menepiskan duka yang beruntun ku terima
apalah daya cengkraman itu amatlah digdaya
Merobek isi logika yang ku pahat tanpa asa

Satu dua usap ku arahkan ke mata
Yang kurasa langsunglah sirna
Semburat itu membuatku ternganga
Sebab pagi tadi hanyalah bunga tidur semata
 
Sekali pagi ku terjaga
Melamun jauh di padang savana
Entah mengapa duka tak kunjung sirna
terkadang duri kulumat tanpa sisa

Ah.. itu pagi hanya tangis yang datang menyapa
Semburatnya lemah tak berdaya
Bukan sosok yang kulihat nyata
Hanya gambar diriku yang tercetak di cermin semata

Ke papaan ku membuatku berduka
Entah kali keberapa ku obati luka
Entah berapa hati yang ku ketuk sirna
Entah berapa tetes yang turun deras menyapa

Bosanku memaki, menghinakan diri
Jenuhku berdusta menyembunyikan muka
Pada akhirnya kesetiaan hanya ku dapat dari si sunyi
Dan pagi tetap menjadi puing berpilarkan nestapa
 
Bimabet
Ujung lidah ini kelu
Hanya sekedar untuk mengucapkan maaf
Lara hatiku terjemput karena kamu
Tangisku tak mereda di pagi yang perlahan datang

Kunjungan pagi ini kurasakan seperti sembilu
Tusukannya tajam menulusup jauh dalam kalbu
Sekedar maaf tak mampu ku ucap syahdu
Sadarku maafpun takkan membuat pergi pilu

Semalam tadi kamu hilang dr pandanganku
Semalam tadi genggamanku kau lepas paksa
Semlam tadi suaramu seperti peluru
Semalam tadi derai air matamu membuatku hina
Berdesing meluluhkan cumbu
Berdesing meleraikan raga

Bukan kelu lidahku yang jadi penyesalan
Hanya saja perangaiku yang menyakiti mu
Dosaku penuh kepadamu wahai dara
Ketika sepasang matamu melihatku bercumbu
Bukan denganmu, tetapi dengan gadis remaja

Sadarku..
Semua takkan terselesaikan
Sadarku..
Keputusanmu membuatku sadar akan lukamu

Pergilah dara, biarkan lidah ini kelu
Bukan ku tak mau mengobral maaf
Hanya ku mau kau keluar mencari tetesan embun lainnya
Tetesan embun pagi yang membasuh lukamu dalam setiap waktu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd