Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

LASTRI

POV Rosdiah

Tubuhku ambruk didada kekarnya Pak Yos, rasanya tulang-tulang ditubuhku seperti dilolosi. Nafas kami tersengal-sengal menikmati sisa-sisa orgasme yang kami dapatkan barusan. Rasanya aku masih melayang-layang diawan kenikmatan. Hampir 5 menit kami berpelukan erat.
Tiba-tiba saja Pak Yos membalikkan tubuhnya. Kepalanya persis berada di atas selangkanganku sementara miliknya persis di atas wajahku. Kulihat batangnya bergelantungan, ujungnya menggesek-gesek mulutku. Entah dari mana keberanianku muncul, mulutku langsung menangkap kontolnya. Kukulum pelan-pelan kontolnya yang masih berlumuran sperma. Sesungguhnya aku tak pernah melakukan hal ini kepada suamiku sebelumnya. Aku tak mengerti kenapa aku bisa berubah menjadi binal, tak ada bedanya dengan perempuan-perempuan nakal. Namun aku tak peduli. Aku ingin merasakan kebebasan yang sebenar-benarnya. Kuingin semua naluriku melampiaskan fantasi-fantasi liar yang ada dalam diriku. Kuingin menikmati semuanya.
Pak Yos tak mau kalah. Lidahnya menjulur menelusuri garis memanjang bibir kemaluanku. Aku terkejut seperti terkena listrik. Tubuhku bergetar. Kurasakan darahku berdesir kemana-mana. Lidah Pak Yos bermain lincah. Menjilati sisa-sisa sperma yang keluar dari vaginaku, menusuk-nusuk, menerobos rongga rahimku. Aku seperti melayang-layang di atas awan. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa selama hidupku. Aku tak pernah merasakan dijilati seperti itu sebelumnya. Nikmatnya sungguh tak terkira. Pinggulku tak bisa diam, mengikuti kemana jilatan lidah Pak Yos berada.
Tubuhku seperti dialiri listrik berkekuatan tinggi. Gemetar menahan desakan kuat dalam tubuhku. Rasanya aku tak tahan menerima kenikmatan ini. Perutku mengejang. Kakiku merapat, menjepit kepala Pak Yos. Seluruh otot-ototku menegang. Jantungku serasa berhenti. Aku berkutat sekuat tenaga sampai akhirnya ku tak mampu lagi dan langsung melepaskannya diiringi jeritan lirih dan panjang. Tubuhku menghentak berkali-kali mengikuti semburan cairan hangat dari dalam liang memekku. Aku terhempas di atas ranjang dengan tubuh lunglai tak bertenaga. Puncak kenikmatan yang kucapai dua kali ini sungguh luar biasa dan dahysat. Aku merasa telah terbebas dari sesuatu yang sangat menyesakan dada selama ini.
“Oohh.. Pakkkkk.. ngghh.. enak sekali..” rintihku tak kuasa menahan diri.
Aku sendiri tak sadar dengan apa yang kuucapkan. Sungguh memalukan sekali pengakuan atas kenikmatan yang kurasakan saat itu. Aku tak ingin Pak Yos menilai rendah diriku. Ku tak ingin ia tahu aku sangat menikmati cumbuannya. Kulihat Pak Yos tersenyum di bawah sana. Ia merasa sudah mendapatkan kemenangan atas diriku. Ia bangga dengan kehebatannya bercinta hingga mampu membuatku dua kali orgasme . Aku tak bisa berbuat banyak, karena harus kuakui bahwa diriku sangat membutuhkannya saat ini. Membutuhkan apa yang sedang kuggengam dalam tanganku. Benda yang tentunya akan memberikan kenikmatan yang lebih dari yang kudapatkan barusan.
Tanpa sadar jemariku meremas-remas kembali batang kontolnya. Kukocok perlahan dan kumasukan ke dalam mulutku. Kukulum dan kujilat-jilat. Kurasakan Pak Yos meregang, merintih kenikmatan. Aku tersenyum melihatnya seperti itu. Aku ingin ia merasakan kenikmatan pula. Kulumanku semakin panas. Lidahku melata-lata liar di sekujur batangnya. Aku bertekad untuk kembali mengeluarkan air maninya secepat mungkin.
Terdengar suara selomotan mulutku.Pak Yos merintih-rintih keenakan. Rasain, runtukku dalam hati dan mulai tak sabar ingin melihat air maninya menyembur keluar. Di atas tubuhku, Pak Yos menggerakan pinggulnya seolah sedang bersenggama, hanya saja saat itu kontolnya menancap dalam mulutku. Kuhisap, kusedot kuat-kuat. Ia masih bertahan. Aku kembali berusaha tetapi nampaknya ia belum memperlihatkan tanda-tanda. Aku sudah mulai kecapaian. Mulutku terasa kaku. Sementara gairahku mulai bangkit kembali. Liang memekku sudah mulai mengembang dan basah kembali, sedangkan kontol Pak Yos masih tegang dan gagah perkasa. Bahkan terasa lebih keras.
“Udah mbak,,, Ganti posisi aja..” kata Pak Yos kemudian seraya membalikkan tubuhnya dalam posisi missionary/umumnya bersetubuh.
Pak Yos memang piawai dalam bercinta. Ia tidak langsung menancapkan kontolnya ke dalam memekku, tetapi digesek-gesekan dulu di sekitar bibir kemaluanku. Ia sepertinya sengaja melakukan itu. Kadang-kadang ditekan seperti akan dimasukan, tetapi kemudian digeserkan kembali ke ujung atas bibir kemaluanku menyentuh kelentitku. Kepalanya digosok-gosokan. Aku menjerit lirih saking keenakan. Ngilu, enak dan entah apa lagi rasanya.

“Pakkkkk.. aduuhh.. udah pak! Sshh.. mmppffhh.. ayoo Pakkk.. masukin aja.. nggak tahan!” pintaku menjerit-jerit tanpa malu-malu.
Aku sudah tak memikirkan lagi kehormatan diriku. Rasa gengsi atau apapun. Yang kuinginkan sekarang adalah ia segera mengisi kekosongan liang memekku dengan kontolnya yang besar dan panjang. Aku nyaris mencapai orgasme legi hanya dengan membayangkan betapa nikmatnya kontol sebesar itu mengisi penuh liang memekku yang rapat.
“Udah nggak tahan ya, Mbak” candanya sehingga membuatku blingsatan menahan nafsu. Kurang ajar sekali Pak Yos ini. Ia tahu aku sudah dalam kendalinya jadi bisa mempermainkan perasaanku semau-maunya.
Aku gemas sekali melihatnya menyeringai seperti itu. Di luar dugaannya, aku langsung menekan pantatnya dengan kedua tanganku sekuat tenaga. Pak Yos sama sekali tak menyangka hal ini. Ia tak sempat menahannya. Maka tak ayal lagi batang kontolnya melesak ke dalam liang memekku. Aku segera membuak kedua kakiku lebar-lebar, memberi jalan seleluasa mungkin bagi kontolnya. Aku berteriak kegirangan dalam hati, akhirnya kontol Pak Yos berhasil masuk seluruhnya. Meski cukup menyesakkan dan membuat liang memekku terkuak lebar-lebar, tetapi aku puas dan lega karena keinginanku tercapai sudah.
Kulihat wajah Pak Yos terbelalak tak menyangka akan perbuatanku. Ia melirik ke bawah melihat seluruh kontolnya terbenam dalam liangku. Aku tersenyum menyaksikannya.
Ia balas tersenyum, “Kamu nakal ya..” katanya kemudian.
“Awas, entar Aku bikin kamu mati keenakan.

“Mau doongg..” jawabku dengan genit sambil memeluk tubuh kekarnya.
Pak Yos mulai menggerakan pinggulnya. Pantatnya kulihat naik turun dengan teratur. Kadang-kadang digeol-geolkan sehingga ujung kontolnya menyentuh seluruh relung-relung vaginaku. Aku turut mengimbanginya. Pinggulku berputar penuh irama. Bergerak patah-patah, kemudian berputar lagi. Goyangan ini timbul begitu saja dalam benakku. Mungkin terlalu sering nonton penyanyi dangdut bergoyang di panggung. Tetapi efeknya sungguh luar biasa. Pak yos tak henti-hentinya memuji goyanganku. Ia bilang belum pernah merasakan goyangan sehebat ini. Aku tambah bergairah. Pinggulku terus bergoyang tanpa henti sambil mengedut-edutkan otot vaginaku sehingga Pak Yos merasakan kontol seperti diemut-emut.
“Akkhh Mbakkk.. eennaakkhh.., hebaathh.. uugghh..” erangnya berulang-ulang.
Pak Yos mempercepat irama tusukannya. Kurasakan batang kontol besar itu keluar masuk liang memekku dengan cepatnya. Aku imbangi dengan cepat pula. Kuingin Pak Yos lebih cepat keluar. Aku ingin membuatnya KO! Kami saling berlomba, berusaha saling mengalahkan. Kuakui permainan Pak Yos memang luar biasa. Mungkin kalau aku belum sempat dua kali orgasme tadi, tentunya aku sudah keluar duluan. Aku tersenyum melihat Pak yos nampak berusaha keras untuk bertahan, padahal sudah kurasakan tubuhnya mulai mengejang-ngejang. Aku berpikir ia akan segera tumpah.
Pinggulku meliuk-liuk liar bak kuda binal. Demikian pula Pak Yos, pantatnya mengaduk-aduk cepat sekali. Semakin bertambah cepat, sudah tidak beraturan seperti tadi. Aku terperangah karena tiba-tiba saja terasa aliran kencang berdesir dalam tubuhku. Akh.. nampaknya aku sendiri tidak tahan lagi. Memekku terasa merekah semakin lebar, kedua ujung puting susuku mengeras, mencuat berdiri tegak. Mulut Pak Yos langsung menangkapnya, menyedotnya kuat-kuat. Menjilatinya dengan penuh nafsu. Aku membusungkan dadaku sebisa mungkin dan oohh.. rasanya aku tak kuat lagi bertahan.
“pakkkkkk..... Cepet keluarin juga..!” teriakku sambil menekan pantatnya kuat-kuat agar mendesak selangkanganku.
Beberapa detik kemudian aku segera menyemburkan air maniku disusul kemudian oleh semprotan cairan hangat dan kental menyirami seluruh liang memekku. Tubuh Pak Yos bergetar keras. Ia peluk diriku erat-erat. Aku balas memeluknya. Kami lalu bergulingan di ranjang merasakan kenikmatan puncak permainan cinta ini dengan penuh kepuasan. Kami merasakannya bersama-sama. Kami sudah tidak memperdulikan tubuh kami yang sudah basah oleh peluh keringat, bantal berjatuhan ke lantai. Sprei berantakan tak karuan, terlepas dari ikatannya. Eranganku, jeritan nikmatku saling bersahutan dengan geramannya. Kedua kakiku melingkar di seputar pinggangnya. Aku masih merasakan kedutan-kedutan batang kontol Pak Yos dalam memekku.
Nikmat sekali permainan gairah cinta yang penuh dengan gelora nafsu birahi ini. Aku termenung merasakan sisa-sisa akhir kenikmatan ini. Pikiranku menerawang jauh. Apakah aku masih bisa merasakan kehangatan ini bersama Pak Yos. Apakah hanya sampai disini saja mengingat perselingkuhan ini suatu saat akan terungkap juga. Bagaimana akibatnya? Bagaimana perasaan Mbak Lastri? suamiku dan yang lainnya? Akh! Aku tak mau memikirkannya saat ini. Aku tak ingin kenikmatan ini terganggu oleh hal-hal lain. Kuingin merasakan semuanya pagi ini bersama pak Yos. Lelaki yang telah memberikan pengalaman baru dalam bercinta. Dialah orang yang telah membuat lembaran baru dalam garis kehidupan masa depanku.
Semenjak peristiwa di pagi itu, aku dan Pak Yos selalu mencari kesempatan untuk melakukannya kembali. Ia memang seorang lelaki yang benar-benar jantan. Begitu perkasa. Aku harus akui ia memang sangat pandai memuaskan wanita kesepian seperti diriku. Ia selalu hadir dalam dekapanku dengan gaya permainan yang berlainan. Aku tidak penah bosan melakukannya, selalu ada yang baru. Salah satu diantaranya, yang juga merupakan gaya favoritku, ia berdiri sambil memangku tubuhku. Kedua kakiku melingkar di pinggangnya, tanganku bergelayut di lehernya agar tak terjatuh. Selangkanganku terbuka lebar dan batang kontolnya menusuk dari bawah. Aku bergelayutan seperti dalam ayunan mengimbangi tusukan kontolnya. Pak Yos melakukan semua itu sambil berjalan mengelilingi kamar dan baru berhenti di depan cermin. Saat kumenoleh kebelakang aku bisa melihat bayangan pantatku bergoyang-goyang sementara kontolnya terlihat keluar masuk memekku. Sungguh asyik sekali permainan dalam gaya ini.
Namun perselingkuhanku dengan Pak Yos berlangsung tak begitu lama. Aku sudah sangat ketakutan semua ini suatu saat terungkap. Dalam sebulan hampir 10 kali aku melakukan perzinaan ini. Untungnya suamiku segera pulang dan aku bisa mengakhiri perselingkuhan itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd