"Kenapa kamu bertanya seperti itu? enggak....aku cuma ML sama kamu aja", sahut Linda dengan nada meninggi sambil membalikkan badannya membelakangi Frans.
Frans teringat perkataan temannya dulu, jika kita mengajukan pertanyaan ke seseorang dan seseorang itu malah bertanya balik sebelum menjawab, bisa dipastikan dia berbohong. Dada Frans berkecamuk, kekasihnya yang sedang tidur disampingnya dalam kondisi telanjang mungkin saja memang pernah disetubuhi lelaki lain, dia ingin kembali mencecar namun rasa lelah menderanya dan membuat mereka tertidur bersama.
Frans terjaga dari tidurnya, perutnya terasa lapar, namun bukan rasa lapar yang membuatnya terbangun, penisnya sedang diemut Linda yang masih bugil tanpa pakaian.
Batang penis Frans menegang merasakan kuluman bibir manis Linda di kepala penisnya, lubang kencingnya sesekali di sapu lidah Linda yang tampak ingin melayani Frans dengan binalnya.
"Sssshhh...ahhhh..Linda...nakal kamu....arrhhhh....iyah disitu...", desah Frans sambil meremas rambut Linda, biji pelirnya terasa ngilu saat kekasihnya itu melahap dan menyedotnya.
"Enak sayang?....mmmhhhh....", tanya Linda yang mendongakkan wajahnya menatap Frans sambil mengocoki penis, bibirnya tampak berkilat basah setelah mengulumi batang penis dan biji pelir Frans.
"Iyahhh...enak...kamu nakal.....sshh ahhh", jawab Frans yang disusul rasa ngilu dan nikmat karena Linda tiba-tiba menyedot penisnya dalam-dalam. Tak pernah Linda melayani Frans dengan oral seks seliar itu, Frans tak tahan lagi menahan ejakulasinya...."Arrgghhhh.....Linda......telannnnn sayang....", pekiknya dengan tubuh mengejang dan memuncratkan sperma dalam mulut Linda yang bukannya menarik kulumannya namun malah menyedotnya kuat-kuat, mulut Linda dipenuhi hangat sperma Frans dan sebagian dibiarkan meleleh membasahi bibirnya.
Akhir pekan itu mereka habiskan dengan bercinta entah berapa kali, Frans bahkan meminta Linda untuk tetap telanjang selama berada dalam kamar dan hanya boleh mengenakan pakaian saat mencari makan keluar.
Minggu sore Frans tampak bersiap kembali keluar kota untuk menyelesaikan tugasnya, dengan berat Linda mengantarnya ke halaman kos dimana taksi telah menunggu. Mereka tak sadar bahwa di seberang jalan ada sepasang mata yang mengawasi dengan pandangan bengis....Pak David, dia sungguh terbakar hatinya mengetahui Linda telah membohongi dirinya karena ingin berakhir pekan dengan kekasihnya di kos.
Taksi yang Frans tumpangi mulai menjauh, hanya lambaian tangan yang tersisa dan rasa sepi yang mendera, Linda berharap dapat selalu bersama kekasihnya dan merasa bersalah telah membohongi Frans mengenai persetubuhannya dengan lelaki lain.
Dalam kamar kos, Linda membaringkan tubuhnya sambil menyalakan televisi, hapenya berbunyi tanda pesan masuk...."Besok kamu ke kantor pake kemeja krem yang saya suka ya...", isi sms dari Pak David. Linda punya satu kemeja krem berbahan halus yang biasa dipakai ke kantor, Pak David beberapa kali mengatakan suka melihatnya memakai kemeja itu, selain bahannya yang halus dan nyaman saat mengusap pundak atau punggung Linda, kancing kemeja itu mudah dibuka saat beberapa kali Pak David mengajaknya nonton atau karaoke dan tiba-tiba dia ingin menikmati kenyalnya puting susu Linda yang menggemaskan.
Linda tak serta merta menjawab sms itu, dia tahu pasti Pak David ingin mengajaknya keluar setelah pulang kantor dan ingin menikmati tubuhnya atau sekedar puting susunya, cukup lama dia tertegun dan memikirkan alasan yang tepat untuk tidak menuruti permintaan atasannya itu...."Maaf Pak, kemejanya lagi dicuci...nanti kalau sudah saya ambil dari laundry baru saya pakai, memangnya besok ada apa pak?", jawab Linda mencoba mengelak permintaan Pak David.
"Oh begitu ya sudah....pake kemeja yang lain saja...tapi jangan pakai bh ya!", jawab Pak David yang membuat Linda terkejut, dia heran kenapa Pak David meminta hal seperti itu, sebelumnya pernah saat kuliah Frans meminta hal yang sama namun Linda bersikeras tidak menurutinya, walau akhirnya didalam warnet dia mencopot bh-nya saat pulang kuliah setelah Frans dengan nafsu menggebu memburu kedua payudaranya, dan saat hendak pulang Frans memintanya untuk tidak mengenakannya kembali.
"Maaf Pak...saya ga biasa begitu, nanti terlihat orang....", jawab Linda cepat, tak ingin membuat Pak David berpikir bahwa dia sedang mempertimbangkan permintaan liar atasannya itu.
"Okay...jangan salahkan saya kalau Frans pacarmu itu tau soal Pak Burhan dan hubungan kita!", balas Pak David yang membuat Linda tersentak, dia tak menyangka Pak David akan menjawab seperti itu, terlalu berat untuk Linda mengorbankan hubungannya dengan Frans setelah sekian lama. Saat itu jantung Linda berdegup kencang mengetahui situasi tak menyenangkan yang dihadapinya, dia mulai berpikir untuk lari dari pekerjaannya untuk menghindari Pak David dan Pak Burhan, namun dia butuh pekerjaan itu untuk membantu biaya kuliah adiknya dan apalagi Frans akan curiga jika tiba-tiba berhenti kerja mendadak.
"Pakkk....jangan yah...pulang kerja saya ikut kemana bapak ajak saya, tapi jangan minta seperti itu...", pinta Linda dalam sms lanjutan ke Pak David. Tak ada jawaban setelah beberapa lama, perasaan Linda tak menentu, dia berharap Pak David hanya sekedar menggodanya dan tidak serius dengan permintaan konyolnya itu.
Menjelang tidur, tak juga muncul sms balasan dari Pak David, dan Linda berharap itu berarti Pak David membatalkan permintaannya, dalam kalut dia mencoba merebahkan diri dan tertidur setelah saling berkirim pesan dengan Frans kekasihnya.
Pagi menjelang dan mentari tampak malu menampakkan sinarnya, Linda menarik selimutnya namun alarm dari hapenya terus berdering dan tak kuasa memaksa Linda beranjak dari tempat tidurnya. Linda meraih hapenya, mematikan alarm dan melihat ada pesan yang masuk...."Saya jemput kamu...ikuti permintaan saya, atau saya ceritakan semuanya ke Frans....", Linda membaca sms itu dengan seksama, dadanya bergemuruh, dia tak tahan dengan intimidasi dan paksaan dari atasannya itu, tapi entah kenapa setiap berada dekat dengan Pak David rasa kesal dan keinginannya untuk menghindar hilang begitu saja.
Selesai mandi Linda mematut diri di depan cermin, dia mengenakkan rok bahan berwarna cokat selutut dan belum mengenakan atasan. Linda sempat bimbang ketika hendak memakai kemejanya, sesuai permintaan Pak David, dia tak mengenakan bh, terasa risih walau hanya didalam kamar sendiri mengetahui dirinya akan pergi bekerja tanpa bh dibalik kemejanya. Sambil mematut diri di depan cermin, Linda yang memakai kemeja krem tanpa bh dengan balutan rok coklat muda selutut tampak begitu manis dan anggun, dia meraih tas yang biasa dibawa kerja serta cardigan untuk menutupi bagian dadanya yang membuatnya dirinya merasa telanjang.
Mobil Pak David tampak memasuki area parkir kos, Linda yang mengintip dari kaca segera turun ke bawah dan menghampiri atasannya itu.
"Pagi Pak....", sapa Linda dengan senyum tertahan sambil menatap wajah tegas atasannya yang membuka kaca mobil.
"Pagi, ayo masuk nanti telat kita....", jawab Pak David sambil menatap Linda dan mengagumi wajah manisnya serta mencuri pandang ke bagian dadanya yang tertutupi cardigan berwarna pink.
"Cardigannya dibuka donk..pagi cerah gini masak pake cardigan..", seloroh Pak David sambil memundurkan mobilnya.
"Uhmmm..saya...risih Pak....uhmmm tapi nanti di kantor saya pake lg ya Pak...", balas Linda kikuk dan resah, dia tak ingin berdebat dan membuat atasannya kesal. Linda melepas cardigannya, dingin AC mobil sedikit membuatnya merasa dingin dan cukup membuat puting susunya mengeras dibalik kemeja kremnya.
Dengan senyum kemenangan Pak David memacu mobilnya, penisnya menegang melihat dua tonjola puting susu Linda yang mengeras, dia mulai mengatur rencana.....
Nantikan sambungannya....