Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Linda, My Real Temptation

"Kenapa kamu bertanya seperti itu? enggak....aku cuma ML sama kamu aja", sahut Linda dengan nada meninggi sambil membalikkan badannya membelakangi Frans.
Frans teringat perkataan temannya dulu, jika kita mengajukan pertanyaan ke seseorang dan seseorang itu malah bertanya balik sebelum menjawab, bisa dipastikan dia berbohong. Dada Frans berkecamuk, kekasihnya yang sedang tidur disampingnya dalam kondisi telanjang mungkin saja memang pernah disetubuhi lelaki lain, dia ingin kembali mencecar namun rasa lelah menderanya dan membuat mereka tertidur bersama.
Frans terjaga dari tidurnya, perutnya terasa lapar, namun bukan rasa lapar yang membuatnya terbangun, penisnya sedang diemut Linda yang masih bugil tanpa pakaian.
Batang penis Frans menegang merasakan kuluman bibir manis Linda di kepala penisnya, lubang kencingnya sesekali di sapu lidah Linda yang tampak ingin melayani Frans dengan binalnya.
"Sssshhh...ahhhh..Linda...nakal kamu....arrhhhh....iyah disitu...", desah Frans sambil meremas rambut Linda, biji pelirnya terasa ngilu saat kekasihnya itu melahap dan menyedotnya.
"Enak sayang?....mmmhhhh....", tanya Linda yang mendongakkan wajahnya menatap Frans sambil mengocoki penis, bibirnya tampak berkilat basah setelah mengulumi batang penis dan biji pelir Frans.
"Iyahhh...enak...kamu nakal.....sshh ahhh", jawab Frans yang disusul rasa ngilu dan nikmat karena Linda tiba-tiba menyedot penisnya dalam-dalam. Tak pernah Linda melayani Frans dengan oral seks seliar itu, Frans tak tahan lagi menahan ejakulasinya...."Arrgghhhh.....Linda......telannnnn sayang....", pekiknya dengan tubuh mengejang dan memuncratkan sperma dalam mulut Linda yang bukannya menarik kulumannya namun malah menyedotnya kuat-kuat, mulut Linda dipenuhi hangat sperma Frans dan sebagian dibiarkan meleleh membasahi bibirnya.
Akhir pekan itu mereka habiskan dengan bercinta entah berapa kali, Frans bahkan meminta Linda untuk tetap telanjang selama berada dalam kamar dan hanya boleh mengenakan pakaian saat mencari makan keluar.
Minggu sore Frans tampak bersiap kembali keluar kota untuk menyelesaikan tugasnya, dengan berat Linda mengantarnya ke halaman kos dimana taksi telah menunggu. Mereka tak sadar bahwa di seberang jalan ada sepasang mata yang mengawasi dengan pandangan bengis....Pak David, dia sungguh terbakar hatinya mengetahui Linda telah membohongi dirinya karena ingin berakhir pekan dengan kekasihnya di kos.
Taksi yang Frans tumpangi mulai menjauh, hanya lambaian tangan yang tersisa dan rasa sepi yang mendera, Linda berharap dapat selalu bersama kekasihnya dan merasa bersalah telah membohongi Frans mengenai persetubuhannya dengan lelaki lain.
Dalam kamar kos, Linda membaringkan tubuhnya sambil menyalakan televisi, hapenya berbunyi tanda pesan masuk...."Besok kamu ke kantor pake kemeja krem yang saya suka ya...", isi sms dari Pak David. Linda punya satu kemeja krem berbahan halus yang biasa dipakai ke kantor, Pak David beberapa kali mengatakan suka melihatnya memakai kemeja itu, selain bahannya yang halus dan nyaman saat mengusap pundak atau punggung Linda, kancing kemeja itu mudah dibuka saat beberapa kali Pak David mengajaknya nonton atau karaoke dan tiba-tiba dia ingin menikmati kenyalnya puting susu Linda yang menggemaskan.
Linda tak serta merta menjawab sms itu, dia tahu pasti Pak David ingin mengajaknya keluar setelah pulang kantor dan ingin menikmati tubuhnya atau sekedar puting susunya, cukup lama dia tertegun dan memikirkan alasan yang tepat untuk tidak menuruti permintaan atasannya itu...."Maaf Pak, kemejanya lagi dicuci...nanti kalau sudah saya ambil dari laundry baru saya pakai, memangnya besok ada apa pak?", jawab Linda mencoba mengelak permintaan Pak David.
"Oh begitu ya sudah....pake kemeja yang lain saja...tapi jangan pakai bh ya!", jawab Pak David yang membuat Linda terkejut, dia heran kenapa Pak David meminta hal seperti itu, sebelumnya pernah saat kuliah Frans meminta hal yang sama namun Linda bersikeras tidak menurutinya, walau akhirnya didalam warnet dia mencopot bh-nya saat pulang kuliah setelah Frans dengan nafsu menggebu memburu kedua payudaranya, dan saat hendak pulang Frans memintanya untuk tidak mengenakannya kembali.
"Maaf Pak...saya ga biasa begitu, nanti terlihat orang....", jawab Linda cepat, tak ingin membuat Pak David berpikir bahwa dia sedang mempertimbangkan permintaan liar atasannya itu.
"Okay...jangan salahkan saya kalau Frans pacarmu itu tau soal Pak Burhan dan hubungan kita!", balas Pak David yang membuat Linda tersentak, dia tak menyangka Pak David akan menjawab seperti itu, terlalu berat untuk Linda mengorbankan hubungannya dengan Frans setelah sekian lama. Saat itu jantung Linda berdegup kencang mengetahui situasi tak menyenangkan yang dihadapinya, dia mulai berpikir untuk lari dari pekerjaannya untuk menghindari Pak David dan Pak Burhan, namun dia butuh pekerjaan itu untuk membantu biaya kuliah adiknya dan apalagi Frans akan curiga jika tiba-tiba berhenti kerja mendadak.
"Pakkk....jangan yah...pulang kerja saya ikut kemana bapak ajak saya, tapi jangan minta seperti itu...", pinta Linda dalam sms lanjutan ke Pak David. Tak ada jawaban setelah beberapa lama, perasaan Linda tak menentu, dia berharap Pak David hanya sekedar menggodanya dan tidak serius dengan permintaan konyolnya itu.
Menjelang tidur, tak juga muncul sms balasan dari Pak David, dan Linda berharap itu berarti Pak David membatalkan permintaannya, dalam kalut dia mencoba merebahkan diri dan tertidur setelah saling berkirim pesan dengan Frans kekasihnya.
Pagi menjelang dan mentari tampak malu menampakkan sinarnya, Linda menarik selimutnya namun alarm dari hapenya terus berdering dan tak kuasa memaksa Linda beranjak dari tempat tidurnya. Linda meraih hapenya, mematikan alarm dan melihat ada pesan yang masuk...."Saya jemput kamu...ikuti permintaan saya, atau saya ceritakan semuanya ke Frans....", Linda membaca sms itu dengan seksama, dadanya bergemuruh, dia tak tahan dengan intimidasi dan paksaan dari atasannya itu, tapi entah kenapa setiap berada dekat dengan Pak David rasa kesal dan keinginannya untuk menghindar hilang begitu saja.
Selesai mandi Linda mematut diri di depan cermin, dia mengenakkan rok bahan berwarna cokat selutut dan belum mengenakan atasan. Linda sempat bimbang ketika hendak memakai kemejanya, sesuai permintaan Pak David, dia tak mengenakan bh, terasa risih walau hanya didalam kamar sendiri mengetahui dirinya akan pergi bekerja tanpa bh dibalik kemejanya. Sambil mematut diri di depan cermin, Linda yang memakai kemeja krem tanpa bh dengan balutan rok coklat muda selutut tampak begitu manis dan anggun, dia meraih tas yang biasa dibawa kerja serta cardigan untuk menutupi bagian dadanya yang membuatnya dirinya merasa telanjang.
Mobil Pak David tampak memasuki area parkir kos, Linda yang mengintip dari kaca segera turun ke bawah dan menghampiri atasannya itu.
"Pagi Pak....", sapa Linda dengan senyum tertahan sambil menatap wajah tegas atasannya yang membuka kaca mobil.
"Pagi, ayo masuk nanti telat kita....", jawab Pak David sambil menatap Linda dan mengagumi wajah manisnya serta mencuri pandang ke bagian dadanya yang tertutupi cardigan berwarna pink.
"Cardigannya dibuka donk..pagi cerah gini masak pake cardigan..", seloroh Pak David sambil memundurkan mobilnya.
"Uhmmm..saya...risih Pak....uhmmm tapi nanti di kantor saya pake lg ya Pak...", balas Linda kikuk dan resah, dia tak ingin berdebat dan membuat atasannya kesal. Linda melepas cardigannya, dingin AC mobil sedikit membuatnya merasa dingin dan cukup membuat puting susunya mengeras dibalik kemeja kremnya.
Dengan senyum kemenangan Pak David memacu mobilnya, penisnya menegang melihat dua tonjola puting susu Linda yang mengeras, dia mulai mengatur rencana.....


Nantikan sambungannya....
 
Yaa Gan lanjutannya nanggung bgt, engga bs buat crot...... :D
Gan, Pak Davidnya khan marah ama Linda krn abis ama Frans, Lindanya dihukum aja, putingnya srh Lindanya sendiri dipasang jepitan pake jepitan kertas di kantor, jd selama kerja putingnya dijepit pake jepitan, nah kalo diputing jepitannya dilepas, hrs dipindahin ke itil, begitu trs selama seminggu.
Trs tiap pagi pentilnya hrs diperah baru abis itu dijepit.
Wah kayaknya kalo dilanjut begitu bakal seru.

Sorry Gan itu cm ide, sukur2x jd cerita beneran....... :D
 
Ayo nih Lindanya mana, tambahin gendrenya Gan biar ceritanya agak beda dikit, mis Lindanya di hukum puting ama clitnya ama Frans.
 
Iya nih updateannya lama amat, pdhl pengen liat Lindanya dianal lg.
 
Mana Linda-nya nih, ada yg sampe bikin acc tuh demi si Linda.

Linda, Linda where are you.
Ohh ternyata Linda is going to a doctor, checking her anal to ready for gangbang again again and again.
Wkwkwkw.....
 
lanjut setelah bertapa...baca cerita sebelumnya supaya nyambung...

Linda termenung memandang kemacetan ibukota, dia tahu hari itu akan berjalan sangat panjang mengetahui Pak David yang sepertinya sedari tadi ingin menerkam dirinya. Putingnya mengeras membuat tonjolan yang samar terlihat dari balik kemejanya, Linda memasrahkan diri dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, dia hanya berharap Pak David tidak menyerahkannya lagi ke Pak Burhan yang pasti dengan buas memangsa dirinya.

"Kenapa bengong aja? ACnya terlalu dingin ya?", tanya Pak David yang melihat pandangan Linda yang menerawang jauh ke depan.

"Uhmm..enggak..eh iyah Pak..terlalu dingin, boleh dikecilin?", sahut Linda yang terbuyar dari lamunannya.

"Boleh...kasian itu pentilmu tadi keras....hehehe...", jawab Pak David sambil tersenyum meledek melihat kearah payudara Linda.

Menyadari mobil yang dikendarai Pak David tidak menuju kantor, Linda dengan spontan bertanya...."Pak, kok belok kesini? Kan arah kantor kesana?", sambil menunjuk kearah kanan.

"Iya....hari ini kita kerja diluar saja...tadi bapak sdh bilang sama anak-anak kantor mau meeting diluar sama kamu...", jawab Pak David dingin tanpa ekspresi.

Linda tahu sesuatu yang buruk mungkin akan menimpanya, dia rela disetubuhi Pak David namun tak rela jika diserahkan ke lelaki hidung belang seperti Pak Burhan...."Pak, Linda mau apa aja sama bapak tapi please jangan kayak Sabtu kemarin....", pinta Linda memelas.

"Loh, memangnya mau ngapain? Kamu kok pikirannya kesitu terus....kurang ya semalam?", sahut Pak David menggoda Linda.

Terdiam dan tak mampu berkata-kata lagi, Linda pasrah mengikuti apa mau atasannya itu, dia memandang jalan dan mencoba menerka kemana mereka akan menuju. Tak seberapa lama, mobil memasuki komplek parkir apartemen yang terlihat sepi karena sebagian penghuninya pasti pergi bekerja atau beraktifitas.

"Kita kerja dari apartemen bapak saja, sekalian mau cek soalnya lama ga bapak lihat...", kata Pak David sambil memarkirkan kendaraannya di pojok yang sangat sepi.

Belum sempat mesin mobil dimatikan, tiba-tiba tangan kiri Pak David meraih leher Linda dan menarik kepalanya mendekat kepadanya, dengan nafsu dia melumat bibir manis Linda sambil tangan kanannya menyeruak masuk dengan kasar dibalik rok Linda mengusap pahanya yang hangat dan mulus.

Linda yang terkejut dengan serangan tiba-tiba itu hanya dapat mencoba menikmati lumatan kasar pada bibirnya, *atau rabaan tangan kanan Pak David yang semakin dalam dan jari tengahnya sempat menyentuh belahan vaginanya yang tertutupi celana dalam katun krem. Bibir mereka saling berpagutan, sesekali lidah Pak David menyapu bibir Linda dan bahkan menggigitinya perlahan dengan gemas, Linda mencoba mengatur nafas menahan gemuruh nafsu yang bergejolak di dada.

"Buka celana dalam kamu....", kata Pak David sesaat menghentikan pagutan bibirnya dan menempelkan keningnya di kening Linda.

Tak ada bantahan, dalam kepasrahan Linda menyingkap roknya dan susah payah membuka celana dalamnya dengan posisi yang sulit karena berada dalam sempitnya kursi depan mobil itu. Pak David tampak begitu menikmati proses Linda berusaha membuka celana dalamnya, bahkan dia membantu memundurkan kursi agar Linda punya ruang gerak yang cukup.

Paha mulus Linda terpampang indah dihadapannya, sekilas Pak David sempat melihat belahan kemaluan Linda dengan rambut kemaluan tipis yang baru tumbuh setelah dicukur, namun dengan cepat Linda menutup roknya kembali sambil memasukkan celana dalamnya ke tas. Pak David menurunkan sandaran kursi Linda hingga sedikit rebah dalam posisi duduk, satu per satu dia membuka kancing kemeja Linda hingga bagian tengah dan menyingkapnya memandang bulatan payudara mungil Linda dengan puting susu yang mengeras.

"Pak...kita ga masuk aja ke dalam?", kata Linda pelan saat Pak David mulai mengusap lembut payudara kirinya.

Pertanyaan Linda dijawab Pak David dengan cumbuan penuh nafsu ke payudara kirinya dan melumat puting susunya hingga membuat Linda mendesah kegelian, tangan kanan Pak David kembali mengusap pahanya dan

menjelajah dibalik rok yang Linda kenakan.

"Lebarin pahanya sayang....", pinta Pak David sebelum memagut kembali bibir manis Linda.

Terhipnotis oleh belaian mesra dikedua paha bagian dalamnya yang hangat, Linda dengan spontan sedikit merenggangkan pahanya dan membiarkan jari jemari Pak David menari-nari dengan nakalnya mendekati belahan kemaluannya yang sudah basah.

"Aargghhh...ssshhh Pakkk....", Linda mendesah kegelian saat Pak David mencumbu lehernya dan merasakan klitorisnya diusap dengan lembut.

Jari tengah tangan kanan Pak David mengelus lembut klitoris Linda sambil sesekali menyusuri bagian bibir vaginanya, dan tanpa peringatan tiba-tiba jari tengah itu menusuk masuk mengorek lubang vagina Linda dan membuat Linda terpekik...."Arcchhhhh.....Pakkkk...***mauuu....", tangan kiri Linda berusaha menarik tangan kanan Pak David menjauh dari kemaluannya, dia berusaha merapatkan kedua pahanya, namun Linda kalah tenaga dan jari tengah atasannya itu semakin masuk ke dalam lubang kemaluannya.

"Sshhhh....buka donk memeknya sayang....nikmatin aja....", ujar Pak David menatap Linda yang meringis dan tampak kesal.

Tak ingin melawan kemauan atasannya dan juga tak ingin membuang tenaga untuk berusaha menghalau tangan Pak David, Linda membuka lebar kedua belah pahanya, roknya tersingkap dan dengan jelas Pak David dapat melihat belahan kemaluan anak buah kesayangannya itu. Klitoris pink Linda tampak menegang dengan kilatan cairan kenikmatan yang diolesi jari nakal Pak David, bibir vaginanya merekah merah kecoklatan dan tampak lubang vaginanya terkuak tertanam jari tengah atasannya itu, belahan kemaluan Linda begitu jelas terlihat tanla bulu kemaluan yang tercukur habis.

Tangan kiri Pak David meraih leher belakang Linda dan mendekatkan wajahnya untuk memagut kasar bibir manis Linda, sementara tangan kanannya mengocoki lubang vagina Linda dengan jari tengah dan sesekali mengorek bagian dalamnya hingga Linda mengejang sesaat entah kesakitan atau kegelian.

"Pakkk....lanjut di kamar aja...nanti ketauan orang...sshhhh ahhh.....", ucap Linda lirih saat cuping telinganya dikecup lembut Pak David diakhiri desahan orgasme pertamanya.

Tak diduga, Pak David mengeluarkan jari tengahnya yang basah dari kemaluan Linda, dia menghentikan aksinya sambil menatap wajah Linda yang begitu menggairahkan saat mendapatkan orgasme pertamanya.

"Okay...ayo kita ke kamar..*** usah dipake cdnya...masukan tas saja....", kata Pak David diakhiri kecupan di kening Linda.

Linda mengancingkan kemejanya dan sempat melihat bagian dekat puting susu kirinya tampak merah bekas cupangan Pak David, dia merapihkan roknya dan melirik Pak David yang tampak membenarkan posisi penisnya yang mungkin sedari tadi menegang dalam celana panjang yang dikenakannya. Beberapa saat kemudian mereka keluar dari mobil, Pak David tak sabar menikmati tubuh Linda sepuasnya hingga esok hari....

*

*

*
 
Terakhir diubah:
Horeeee akhirnya muncul juga linda nya....keep posting suhu...ane tunggu kelanjutannya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd