Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Liza Story (The Series)

Bimabet
BAB VI

Family Affair



Setelah sekian lama aku tidak sempat berbagi kisah masa laluku semasa menjanda kali ini aku kembali ingin menceritakan pengalamanku yang cukup berkesan. Sebelumya aku sampaikan bahwa aku bersaudara 7 orang , kakakku laki laki dan adikku kesemuanya perempuan, sedangkan aku anak nomor dua. Kebetulan adik adikku sudah menikah semua, tapi saat itu adikku yg nomor 6 baru dua tahun menikah dan berprofesi sebagai karyawan swasta. Dia sering membutuhkan nasihat saran dariku yang sudah berpengalaman kerja dan paham dinamika dunia pekantoran yang terkadang ada saling iri, ngomong dibelakang dan lain lain . Adikku yang orangnya overthinking suka curhat hal-hal yang kadang bikin dia stress. Nah adikku ini menikah dengan lelaki namanyas sebut saja Tri,usia 30 an, perawakan sedang yang menurutku orangnya cukup ganteng dan sopan. Selama berpacaran pun dia ramah dan friendly kepada keluargaku , sehingga ketika dia melamar ibuku langsung setuju saja. Setelah menikah mereka mengontrak rumah disalah satu sudut Jakarta Selatan. Jaraknya tidak terlalu jauh dari kontrakanku. Aku yang saat itu tinggal sendiri sering di telpon adikku supaya menginap dirumahnya, apalagi dia tidak punya teman curhat soal urusan kantor. Terkadang suaminya malas dengan curhatan istri soal ribetnya kntor jadi wajar sih, kupikir karena kenapa baperan hanya soal kantor kan.

Seperti hari itu aku datang ke rumah adikku karena di kontaknya dan ingin bercerita sesuatu kepadaku, sorenya setelah adikku sudah pulang dari kantor aku bergegas kerumahnya berangkat dari kontrakkanku.Seperti biasa kalau aku disana selain mengobrol layaknya kakak dan adik, aku juga suka membantu membereskan rumahnya, leyeh2 sambil mengemil .Selepas Magrib suaminya pulang, dan dengan sopan seperti biasa dia menegurku

”Eh mbak Liza..kirain siapa...nginep mbak?”

”Eh Tri, iya ni biasa.....mau curhat”

“silakan dilanjut mbak ..”

Entah mengapa setiap berbicara dengan Tri sepertinya matanya kaya menelanjangiku, memang aku kalo dirumah adikku suka pakai baju sekenanya entah celana pendek dengan kaos tanpa lengan, atau seperti hari itu aku cuma mengenakan daster tipis sepaha tanpa mengenakan bra, karena memang kebiasaan aku dan saudara-saudara perempuanku bila dirumah itu tidak pernah mengenakan beha. Entah mengapa hari itu apa karena terlalu lama kena kipas angin malamnya aku merasa kurang enak badan, karena keasikan mengobrol mungkin.

”....kayanya aku tidur duluan ya..***k enak badan nih”

”napa sih biasanya juga kuat smpe begadang”

”iya biasalah faktor usia kali ..ya udah ah aku tidur duluan”

Aku sekitar jam 9 an malam akhir beranjak duluan ke kamar tamu yang tidak pernah dipakai oleh adikku karena saat itu dia juga belum mempunyai anak, kamar ini pintunya rusak sehingga Cuma di tutupi oleh gorden saja , tapi aku ga masalah karena selama menginap disana bisa tidur dengan nyaman meskipun hanya dengan kipas angin.

Entah malam itu jam berapa mungkin lewat pukul 12, dalam kegelapan kamar, hanya diterangi lampu dari luar kamar dan dihalangi oleh gorden dengan ruang tengah, aku yang sedang terlelap dibangunkan oleh colekan seseorang, kupikir adikku setelah membalik dan membuka mata rupanya samar samar rupanya Tri,

”mbak katanya sakit ” ah mungkin adikku cerita kepadanya kalo aku memang kurang enak badan , sedikit demam dan tenggorokan ku sakit mungkin karena radang

”iya Tri” jawabku dengan lemah



“ya udah aku kerokin ya...”

”eh ga usah Tri tapi...”

Rupanya Tri sudah membawa minyak kayu putih untuk membalur, aku yang memang saat itu juga sedang lemas tapi bisa mencegahnya, aku dibalikan sampai tengkurap lalu memplorotkan daster sehingga punggungku terbuka dan mulai membalurku dengn lembut. Saat menikmati pijatanya kurasakan Blackberryku yang biasa ku letakkan di dekat bantal kepala bergetar, kupikir pasti dari temanku, karena teman-temanku memang biasa BBM di jam jam yang ajaib mungkin ajak ke club atau hal lain, dengan malas2an aku buka BBM grup. Duh ternyata BBM dari cowok cowok yang jadi partnerku, ajakan-ajakan mesum , kata-kata vulgar memang biasa mereka lontarkan kepadaku, sampai mengirim gambar-gambar tak senonoh, aku tak tau apakah Tri membaca chat-an aku saat itu, kamar pun masih dalam kondisi gelap

”BBM siapa mbak?

”ah enggak ini temen”

Aku hanya membaca sekilas dan membalas beberapa rekan pria, ada juga TTM ku yang mengajak untuk berkencan, lalu meletakkan kembali Blackberryku. Tapi setelah aku membuka BBM kurasakan tangan Tri yang awalnya memijat2 tengkuk, punggung dan leherku lama kelama makin kebawah ,makin berani menggrayangiku dan lebih terasa seperti ke pantatku, kebawah ketiakku dan terasa ingin mengarah kebuah dadaku

“iih… apa -apaan sih Tri…!”

“sst..mbak”

Tri tidak hanya meneruskan aksinya terhadap tubuhku yang lemah saat itu, adik iparku sudah kerasukan setan entah darimana, pemijatan itu berubah menjadi usaha menggerayangi ,meremas sususku dan memuntir-muntir putingnya. Aku yang berusaha membalik badan ingin mencegahnya, tak bisa berbuat banyak. Tri membalikan tubuhku sampai terlentang dan dengan sigap menghisap susuku dengan tiba tiba sambil menahan tanganku di kiri kanan kepalaku, rasa geli ngilu nyeri bercampur jadi satu, aku cuma bisa meronta ronta menggeliat seadanya tanpa bisa berbuat banyak

“sstt ahh udah Tri..jangan ah… kamu..”

“sst mbak sslpmmmmm slpmmmmm”

Isepan Tri ku akui memang nikmat sekali lidahnya yang kasar terasa mengglitik, mengulum puting susuku dan kurasakan tanganya mulai menggerayang turun ke selangkanganku, masuk kebalik celana dalamku, aku tak ingin hal seperti ini terjadi, tapi rupanya Tri sudah terbakar birahi sehingga tidak mempedulikan lagi statusku sebagai kakak iparnya.



Tanganya menggelitik itilku, mencolok, mengobel vaginaku yang tak kusadari telah basah dan licin Tri menggumuliku menindihku tubuhku dan kontolnya telah keras dan dikeluarkan untuk menyetubuhiku, kondisiku yang memang lemas saat itu tak mampu melawan ketika batang itu di ditekan dilesakkan ke vaginaku, celana dalamku hanya dikesampingkan , liang vaginaku yang sudah basah tak menjadi kendala bagi Tri untuk menggagahiku, kuraskan kepala batang kontol itu menggesek-gesek dan berusaha masuk, menekan ke liang vaginaku,

“trii sshh ahh udah aahh kurang ajar kamu tri sshh.. aahh”

“sst mbak jangan berisikkk nanti kedengeran sh sh shhhh”

Jeritanku , makianku, suaraku cuma bisa kutahan secara berbisik aku juga tak mau menjadi aib keluarga dan adikku tau pemerkosaan ini,. Tri menyodokku dengan brutal, setelah batang kemaluanya masuk ke vaginaku Tri langsung mengocoknya dengan tempo tinggi mungkin dia juga tak ingin bila adikku bangun dan memergoki perbuatan kami sehingga mensetubuhiku dengan quickie, akupun yang akhirnya pasrah cuma bisa mengikuti permainannya sesekali kuliukan pinggulku agar penetrasi Tri bisa masuk dengan sempurna. Kuakui batang kontol Tri memang cukup lumayan besar memenuhi rongga vaginaku dan sampai kebagian dalamnya. Sodokan dan ayunan pantatnya berirama sehingga bisa menghanyutkanku. Kubalas seranga Tri dengan kontraksi dan empotan otot vaginaku supaya pemerkosaan ini cepat berakhir.

“ssh shh aaahh sshh... ahhh Tri udahhh... ah ah sh shhh..ohh ohhhh” aku mendesah dengan suara lirih dan tertahan

“mbakk diem mbak enak banget nii..sh shh …enak banget memekmu mbak sh sh”

Tak melambat dan tak memberi jeda, sodokanya bertubi-tubi menusuk, mengocok vaginaku, aku kewalahan juga batangnya serasa menggaruk2 g spot dan klitorisku sehingga seperti biasa cairan vaginaku semakin bertambah banyak dan membuat sodokan kontol Tri menimbulkan bunyi seeperti lubang yang becek

“udah tri udah uh uhhh… sh shh”jeritanku desahanku tertahan

“mbakkk… aku ampir dikit ..aah sh shs hh mbak…...mbak Lizzz ummpphhh” disela2 sodokanya Tri juga menghisapi buah dadaku yang terkentul-kentul juga menciumi bibirku , namun sodokan cepat dan liukan pinggulku sepertinya tak membuatnya bertahan lebih lama.

“mbak Lizzzz aku ampirr argh argh argh hegh hegh…mbakkk.. sh shh” Tri mempercepat sodokanya, tubuhku terhentak2 tanpa ampun, aku lemas pasrah tak berdaya meladeni sodokan kontolnya yang menyenggamaiku bertubi-tubi, dengan kasar sampai akhirnya ,

“mbaaakk…!!” tiba-tiba jeritanya tertahan ditelingaku..tubuhnya mengejang lenganku yang mencengkeram bahunya merasakan Tri kejang-kejang dan gemetar diatasku menindih tubuhku memelukku rapat, kurasakan sensasi hangat didalam vaginaku, basah, penuh cairan sperma. Begitu Tri mencabutnya kurasakan lelehan di pahaku.

”hoss hoss..makasih ya mbak” kurang ajar si Tri setelah memaksaku melayaninya pake bilang terima kasih lagi, aku ga sangka sih Tri bisa melakukan ini padaku, aku ga sangka dia menyimpan hasrat kepadaku karena selama ini kuanggap Tri adik iparku yang sopan ga pernah macam macam .Padahal perawakan adikku lebih cantik dan lebih putih daripadaku. Entahlah mungkin karena sensasi atau tantangan membuat laki2 gelap mata.

Paginya aku bangun dengan tubuh agak segar, mungkin tidur yang lelap karena persetubuhan dan minyak yang dibalurkan Tri cukup membuat masuk anginku sembuh. Aku bangkit dan seperti biasa merapikan kamar, adikku dan Tri juga sudah bangun sejak subuh sedang bersiap-siap berangkat kerja . Adikku sudah rapi dengan hijab modis sebagai outfit kerjanya , dan Tri bersikap seolah2 tak terjadi apa-apa semalam, juga sudah rapi . Setelah keduanya berpamitan berangkat kerja aku beres2 rumah merapihkan kamar , menyapu, memasak nasi lalu bersantai. Saat itu memang aku sedang tidak bekerja karena tempat kerjaku tidak mengharuskan aku datang setiap hari.Setelah membereskan rumah aku mandi dan hanya mengenakan celana pendek dan t shirt tanpa lengan

Saat lagi santai santai menonton tv dan membalas beberapa pesan BBM , kudengar suara motor dan pintu depan dibuka, ternyata Tri yang kupikir berangkat bekerja bersama adikku kembali pulang,

” Tri kok pulang? bukannya....”

Aku tak sempat meneruskan kalimatku Tri langsung menabrak memelukku yang lagi santai di sofa seperti kesetanan dan langsung melahap bibirku dengan buas , aku dipeluknya dengan erat sambil bibirnya melumat bibirku menghisap lidahku , aku tak kuasa menolak hanya bisa terhanyut terbawa arus birahi yang tak tertahankan. Aku melingkarkan tanganku dibahunya, lalu membalas memeluk Tri, ku tak mau kalah dengan juga membalas ciuman, bibirnya saling memagut, lidahku pun membalas permainan lidahnya, lidahku beradu menjulur kemulutnya , kami berciuman penuh nafsu, Tri membopongku kali ini membawa ke kamar tidurnya, aku dibaringkan diranjang tempat peraduan adikku dan Tri , tempat dimana mereka bercinta, aku seperti istri cadanganya dibaringkan , saling peluk dn cium dan meloloskan pakaian masing masing sampai telanjang bulat dengan tergesa seperti diburu nafsu.

Kali ini dengan situasi dan kondisi berbeda dengan semalam, terang benderang sinar matahari pagi ,kami leluasa bercinta dan dengan jelas kudapat melihat tubuh ateltis Tri dan kontolnya yang panjangnya sekitar dua genggaman tanganku. Tri sangat agresif menggerayanngi dan menciumi seluruh tubuhku, dari bibir, wajah, leher, dadaku, puting susuku,perutku dan terus kebawah. Dengan kasar dikangkanginya lebar-lebar kedua pahaku .Dengan rakus Tri menjilati vaginaku, menyedot menghirup cairan cintaku tanpa ada rasa sungkan atau jijik sedikitpun.

”ouuhh tri sshh aah …. Aduhh!!”

Aku terkaget ketika Tris seperti gemas menghisap kuat2 klitorisku seperti vakum , dan diselingi dengan jilatan-jilatanya ke seluruh permukaan bibir vagina dan bagian dalam vaginaku. Lidahnya menjulur-julur lebih dalam seperti ingin menyedot cairan lebih dalam ke liang vaginaku. Tri menjilati mengocok mengobel vaginaku dengan 2 jarinya dan penuh nafsu lalu Tri berlutut menyodorkan kontolnya kemukaku. Aku tak tinggal diam kuraih ku gengggam batang Tri , aku tau yang dia inginkan ku kecup kepala kontol Tri, kuemuti dari kepalanya lalu jilati batangnya menyusuri ke bawah kedekat biji pelirnya , lalu naik lagi ke kepala kontolnya., kantung biji pelir Tri pun tak luput dari isapanku.

” ah mbaak uhh shit.. teruss uhhh “

“umm umphh gpp…glpp clpk” aku terus meladeni batang kontol Tri dan sesekali melirik ekspresi wajahnya , dalam hati aku geli sendiri oh begini toh kalo adik iparku ini lagi terangsang hebat. Kali ini kami bercinta seperti sepasang kekasih yang baru jadian tak ada beban tak ada rasa bersalah dan hanya menikmati saat – saat penuh birahi saat berdua

“masukin ya mbak..”

“iya Tri..gila ya kamu gede juga..”

”masa sih...biasa aja kok....” Tri berbicara sambil merangkak dengan posisi diatasku dan mengarahkan batang kontolnya dengan santai, saat batang itu dilesakkan pelan ke vaginaku, tubuhku melengkung dadaku sedikit membusung kurasakan batang itu perlahan menerobos liang vaginaku kembali setelah malam Tri melakukanya dengan cepat dan keras kali ini dilakukanya dengan santai sambil saling tatap denganku.

”sssh terasa ga mbak heeeghhhh” kontol Tri perlahan menerobos lalu ditarik , didorong kembali dengan santai



”ouhhhghssss terasa bangetTtri duh… enak Tri hss sshh, terushhhh” sudah tidak ada penolakan lagi dariku, percuma aku berpura pura menolak padhal Tri tahu betul semalam pun sebenarnya aku sudah traangsang atas perlakuanya, lendir vaginaku bahasa tubuhku tak bisa berbohong di hadapan Tri, bedanya kini aku lebih eksrepsif tanpa jaim sedikitpun.

”ah..ah...ah..ah shit…Tri uhhh” Tri menaikan temponya sodokanya, gerakan pantatnya maju mundur mulai intens dan semakin cepat, kurasakan gesekan lapisan kulit kontol Tri dan sundulan bagian kepala nya yang seperti kepala jamur terasa sampai kebagian dalam vaginaku.

Tubuhku tersentak-sentak tanpa ampun, aku hanya bisa pasrah dan menikmati pergumulan ini, posisi Tri yg awalnya misionary kini tegak dengan duduk berlutut sambl memeluk kakiku yang ditumpangkan ke bahunya.Kurasakan batang kontol itu semakin dalam menerobos vaginaku, susuku pun begoyang-goyanga kian kemari seirama dengan sodokan Tri.



Tak puas dengn posisi duduk, Tri dengan kasar mencabut kontolnya dan dengan tergesa membalikkan tubuhku sampai tengkurap, dan langsung menarik pinggangku kebelakang hingga pantatku tertarik kebelakang sampai menungging, Tri tidak melakukan penetrasi dengan lembut kali kini..dimasukanya batang penisnya dengan kasar sehingga menimbulkan sensasi tersendiri ketika kulit kontol itu menggesek lapisan dalam vaginaku dengan kasar, dinding dinding vaginaku meresponnya dengan kontraksi berups jepitan-jepitan dan bagian kepala kontolnya pun menyundul lebih dalam kevaginaku sampei mendekati rahim.

”aah tri...gila kamu...ahhhh ah ah..ampun trii aduhh..”

”sst mbak shs sh udah lama aku pengn begini hos hossss…enak ga enak ga...!.Plak!” kurasakan Tri seperti kesurupan menyetubuhiku persis gaya anjing kawin, Tri dengn perkasa mengendalikanku dengan berlutut sambil meremasi pantat memegangi pinggangku , selain meremas pantatku sesekali juga menampar pantatku,a terus terang aku menikmati gaya bercinta seperti ini. Aku terbiasa dengan sex yang kasar karena mantan suamiku dulu suka menghinaku secara verbal dan melakukan hubungan suami istri dengan foreplay yang minim dan menyetubuhiku dengan kasar juga.

” ah ah ah anjin genak banget …enak banget kontolmu Tri ... uhh enak banget kontolnya”

”enak mbak enak yaa nih nih……nakal kamu mbak !..binal kamu! plak!”lagi lagi Tri menampar pantatku dan kini memeluk dalam posisi doggy itu smpai aku terjerembab, tengkurap dan ditindih tubuh Tri. Tri memeluk rapat dan erat darie blakang sambil kontolnya terus menyodok-nyodok penuh gairah, posisi ini membuatku tak bertahan, G spot ku tergesek sempurna membuat syaraf-syaraf vaginaku terasa terkena setrum-setrums kecil, rasa kedutan senut senut dan rasa ingin pipis tanda orgasme pun tak bisa ku hindari

”trru...sss teruss ah ah aha terus aha ah mbak ..mauu...shh shhh”

”eggh egh egh ii iyah mbak uh h aku jugaaa. Ah ah ahh”

Akua meremas tangannya mencakar lenganya yg memeluk leherku aku tak kuasa bertahan lebih lama tubuhku terasa mau meledak, rasa ingin pipis yang tak tertahan, aku pun kejang kejang dan..

”ah ahh Trriii mbak sampeee.. ah ahh..ihhh ihhhhhh sshhhh” aku kejet-kejet sampai kejang menyambut orgasmeku pandanganku terasa gelap tubuhku seperti melayang tulangku serasa lepas dari tubuhkua. Tri kurasakan mempercepat serangannya ke tubuhku yang sudah lemas tak berdaya di rojoknya kuat dan cepat sampai tiba-tiba Tri menyodokkan dalam dalam kontol sampai mentok ke pangkal batangnya dan menggeram

“Mbaaakk!! Arrgghgh hoss hossssss hss eerghh”

Geramnya diiringi dengan tubuhnya kejang-kejang sambil memelukku dari belakang, semburan spermanya kembali memenuhi vaginaku, kami berdua lemas menikmati post orgasm sensation, serasa melayang, kurasakan sensasi homon endorfin alami yang mengiringi orgasme, sensasi rileks dan santai melebihi obat bius apapun.

Seks pagi itu belumlah selesai, kami bersantai, mengobrol , curhat , masalah keluarga masalah pekerjaan tanpa benang sehelaipun sambil saling raba , saling kecup dan diselingi foreplay – foreplay tipis yang mengantar ke persetubuhan ronde selanjut. Hari itu seingatku sampai 3 kali kami bersetubuh diselingi dengan istirahat makan siang yang aku buatkan dan sorenya Tri harus bersiap menjemput adikku dan kembali pulang seperti tak terjadi apa apa.

(Seperti yang diceritakan Liza kepada penulis)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd