Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG LOVE INFINITY

Suhu semua menginginkan cerita ini berakhir dengan akhir cerita yg seperti apa?

  • Happy ending

    Votes: 226 85,6%
  • Sad ending

    Votes: 12 4,5%
  • Sad ending Ify / Sella / Lusi

    Votes: 6 2,3%
  • Ending dengan Ify aka vivi

    Votes: 40 15,2%
  • Ending dengan Sella aka cia

    Votes: 22 8,3%
  • Ending dengan Lusi

    Votes: 18 6,8%

  • Total voters
    264
Status
Please reply by conversation.
PART 29. Kopi Pahit Rasanya Semanis Madu


~POV Evan~

Vira terus mengerucutkan bibirnya, bahkan ketika aku selesai mandi dia terdiam tak menjawab sapaanku. Terlihat begitu lucu mukanya itu, tapi lama kelamaan kasian juga. Di pikir-pikir apa dia nggak cape monyong terus kayak gitu terus.


“Sayang udahan dong ngambeknya” tanganku menoel-noelkan jariku ke pipinya yg mengembung itu. Vira menggeleng-gelengkan kepalanya, dengan tangan bersidekap di dadanya. Membuat Vira terlihat seperti baby jumbo yg sedang ngambek.


“iya deh iya, kakak minta maaf!” kataku sekilas membuat Vira mengangguk.


“Senyum dong, monyong terus jelek tau?” Vira mengembangkan senyumnya, namun senyum itu terkesan seperti dipaksakan. Tetapi tidak mengapa? daripada dia jadi monyong permanen kan nyeremin, he he he.


“Iya ini udah senyum kok!” jawabnya datar.

“ Ya udah buruan kamu siap-siap ganti, nanti keburu kak Vivimu datang”


*** 1 jam sebelumnya....


Pukul 17.00 terdengar gemericik suara air dari dalam kamar mandi yg berada tepat di samping kamarku.

“Hello dek, buruan dong mandinya lama banget!”


“Iya sebentar lagi, bawel banget sih?” dia berteriak dari dalam kamar mandi dan pintunya terbuka lebar. Dia seakan sengaja melilitkan handuknya tepat di depanku.


Aku masih terpaku menatap dia, tanpa berkedip sedikitpun. “ Udah kakak sayang, ngeliatin ade sampai segitunya sih? Nggak baik loh, nanti kesambet cewek cantik baru tau rasa! Hihihi”

“Ehh... i-iya?” suaraku menjadi gugup.


“Kakak lucu deh!” suaranya lirih dan pergi meninggalkanku yg masih seperti orang bego. Langkahnya terhenti ketika sudah berada di depan pintu kamarku.

“Kak, tadi siapa yang nelpon ? Kayaknya kalian sangat dekat dan begitu akrab!”

“Eh... dia itu--!”

“Dia siapa kak! pacar kakak iya kan!” nada suaranya sedikit meninggi sepertinya dia cemburu.


“Iya dek, kami baru jadian sebulan ini. Kamu pasti sangat mengenalnya, dia bukan seorang yg baru dalam hidup kakak. Bisa dibilang dia itu masa laluku.”


“Mending kakak jujur siapa dia? Jangan bikin bingung ade!”

“Dia itu kak Vivi yang-- !”

“PLAKKK...!!!

“Awww... sakit tau. Main tabok aja?” sungutku.

“Bodo, kakak jadian sama dia diam-diam aja. Nggak ngomong-ngomong dulu sama Vira! Huhh..” ujar Vira yg langsung masuk ke dalam kamarku.


Aneh, sungguh aneh anak itu. Dulu dia begitu getol menjodohkan aku dengan Vivi saat kami masih kuliah dulu. Tapi sekarang pas aku jadian sama Vivi. Dia malah menamparku dan ngambek.

“Dasar gadis ababil” gumamku. Yang kemudian berbalik ke arah kamar mandi.


*******

Saat sekarang....

Mataku terus terpikat dengan penampilan Vira malam ini. Sungguh seksi menggoda, rambutnya tergerai bebas sepunggungnya. Malam ini Vira memakai gaun manis berlengan pendek warna hijau tosca, panjangnya 15cm diatas lutut, paha mulus nan putihnya itu sangat terekspose.


“Kamu sangat cantik malam ini sayang!” bisikku ketika aku berdiri di belakangnya yg sedang terduduk di depan meja riasnya.


“Gombal!” balasnya singkat.

“Serius, malam ini kamu sangat berbeda, sayang! ” aku kemudian memeluknya erat dari belakang dan menyandarkan kepalaku di bahunya.


“terima kasih, kakak-ku sayang? Kan Vira malem ini mau jalan sama kakak-ku yg ganteng dan calon kakak iparku yg cantik itu.” ekor matanya melirik ke araku dengan tatapan penuh arti.


“Kamu udah...!” kataku terputus saat Vira menempelkan jari telunjuknya dibibirku.


“Iya Vira udah maafin kakak! Vira nggak bisa marah-marah terlalu lama sama kakak. Karena Vira terlalu sayang dan cinta sama kakak” ujarnya sambil mengelusi pipiku.


Aku semakin mengeratkan pelukanku, wajah Vira menengok kebelakang kearahku. Entah siapa yang memulai aku mulai menempelkan bibirku di bibirnya tipis miliknya.

Mmmpph.... slurrrrrpph.. slurrrrph...
Crekkk..crekkk..sruupp....ah slurrrrrpph..

Kedua tanganku perlahan-lahan meremasi kedua gundukan payudaranya bersamaan.

“Ouhhh ....ah..ah.. ahh...ah.. teruuuss sayaanggg.....” Vira mulai melengguh keenakan. Tak berhenti disitu jilatan dan cumbuanku turun keleher jenjangnya itu sampai meninggalkan bekas merah disana. Aku angkat tubuh Vira untuk bersandar di meja riasnya, dan kusingkap gaunnya hingga ke perutnya. CD putihnya terlihat sudah cukup basah karena cumbuanku tadi. Bulu-bulu vaginanya nampak tercukur rapi. Perlahan-lahan aku peloroti CDnya hingga terlepas, bau khas vaginanya tercium sangat menusuk hidungku, membuatku ingin segera menjilatinya.
Aku jongkok tepat di depan vaginanya.

Tanpa membuang waktu aku mulai menciumi vaginanya, lidahku mulai menjilati cairan vaginanya yang semakin banyak keluar. Kukorek-korek liang dalam vaginanya, membuat tubuh Vira melengkung ke atas dan menjepit keras kepala.


“ouhh...kakk.. teruuuss hisappp memekkk akuuu kakkk....“ desahnya.

Jilatan lidahku mulai menjilati bagian dalam vaginanya dan sesekali ku gigit klitorisnya. Aku sudah mulai merasakan vaginanya terus berkedut-kedutan. Tusukan dua jariku makin inten dan cepat.

“ahh..ahh...ah...ah...ah...ah...teruuuss Vira udaahh mauu pipiiiisssss kakk...

Ah...ah...ah...ah.. Vira pipiiss ka...

Creeeett creeeett creeeett creeeett.....

Cairannya begitu banyak keluar membasahi seluruh wajahku. Dan sebagian aku telannya.

“Huh-huh-huh” nafasnya memburu karena baru saja mendapatkan orgasme.

Aku berdiri dan membuka celana jeansku, dan Evan junior sudah mengacung tegak berdiri.
Kukalungkan kedua kakinya di bahuku.
Penisku mulai masuk kedalam vaginanya. Baru masuk di sepertiga Vira udah meringis kesakitan.

“Awww... pelan-pelan kak, masih sedikit sakit. Punya kakak gede banget.” ujarnya.
Perlahan-lahan penisku kumaju mundurkan hingga hampir sepenuhnya masuk.

BLEESSH...

“aww...sakit, tahan dulu sayang.”
Sekitar beberapa menit baru aku mulai menggenjot vaginanya itu.

“Ough... terus sayang...

PLOKK PLOKKK PLOKKK PLOKKK....
PLOKKK PLOKKK PLOKKK PLOKKK ....

Genjotan makin kencang dan brutal. Sedang kedua tanganku meremas-remasi kedua payudaranya. Vira terus memejamkan matanya sambil terus mendesah, kepalanya hanya menggeleng ke kanan dan ke kiri menikmati setiap sodokkan yg kulakukan.

Ah...ah...ah...ahh..ahh viraa mauu pipiiiisssss lagiih kakk...

Sodokkanku semakin cepat tanpa memberinya ampun.

PLOKK PLOKKK PLOKKK PLOKKK...
PLOKKK PLOKKK PLOKKK PLOKKK...

Aaaaaaaaaa viraa keluaaar sayaanggg...

Aaaaaaaaaa creeeett creeeett creeeett...

“Hhuh... Vira udah lemes banget kakk...

Tak menghiraukan ucapnya aku balikkan tubuhnya hingga menungging, kepalanya ngadep ke arah kaca riasnya.

“Adee udah lemes banget kakk....” imbuhnya.

Kuarahkan penisku tepat di liang vaginanya. Kudorong perlahan dan akhirnya kelamin kami menyatu lagi.

PLOKK PLOKKK PLOKKK PLOKKK ... PLOKKK PLOKKK PLOKKK PLOKKK...


“Ah..ahh..ah..ah... terusss kaaakk...

Kedua tanganku terus meremas-remas payudaranya menggantung itu. Kupilin-pilin lembut puting susunya. Vira makin menegang dan kepalanya mendongak keatas. Dan jepitan vaginanya makin menyempit. Sebentar lagi aku akan segera keluar.

Ouughh...teruuuss kakk... Remas lebih kasar lagiiiiihhh ah..ah..ah.. iyahh..

Ah..ahh..ahh...ah..ah...

PLOKK PLOKKK PLOKKK PLOKKK..... PLOKKK PLOKKK PLOKKK PLOKKK....


“Viraaa udah mau sampai kakk....

“ouhh...Kakak juga dek, kita keluarin sama-sama sayang...

PLOKK PLOKKK PLOKKK PLOKKK.....


“Akkkhhhhhh..... Viraa pipiiss kakk...

CREEEETT CREEEETT CREEEETT....

“Kakak juga keluar dek....

CROOOTT CROOOTT CROOOTT........

Entah berapa banyak sperma yang kusemprotkan kedalam vaginanya. Terasa hangat di dalam vaginanya cairan cinta kita bercampur menjadi satu.

“Huh-huh-huh”

Aku tidak menyangka dalam hidupku, bisa melakukan hal ini kepada adik kandungku sendiri. Beberapa tahun belakangan aku sering jatuh bangun merasakan kepahitan karena wanita dan kini justru wanita yg menginginkan aku, hidupku kini terasa manis oleh wanita-wanita yang kucintai. Hidup ku ibarat seperti Kopi pahit namun rasanya semanis madu.


******

Kulihat jam dinding udah menunjukkan pukul 18.30 hampir satu jam lebih aku dan Vira bersetubuh.

“Vira lemes banget kakk. Vira juga mesti mandi lagi nih, mana banyak banget lagi sperma kakak yang keluar dari memek ade!” Vira berbalik ke arahku dan duduk di pangkuanku.

“jangan dek, kelamaan? nanti kak Vivi sebentar lagi dateng menjemput kita lho?” kataku melarangnya.


“Terus gimana dong kak!” aku mendudukkan Vira di atas meja dan mengambil tisu basah yg ada di atas nakas.


“ihh..gelii sayang...” saat aku mulai mengelap sperma yang bercampur dengan cairan cintanya itu

“Udah bersih tuh! Tinggal kamu semprot lagi pake parfum.”

Tinnnnnn...Tinnnnn.....


“Ayo dek, buruan kak Vivi udah dateng tuh?

“Iya ini ade lagi ngerapiin gaun yg Vira pake, bawel banget!” gerutunya.

“iya iya! ”. Aku memencet hidungnya.

“Aww...sakit tau. Biarin Vira mau aduin semua tentang kakak ke kak Vivi.” dengan cepat tanpa pamit, Vira berlalu keluar dari kamarku untuk menghampiri Vivi.

Tanpa membuang waktu aku sudah siap menyusul Vira keluarga menemui Vivi hunny ku.

“Hemmm begitu ya, keluar rumah slonang-slonong begitu aja.” suara ibu mengagetkanku.


“Ehh. Ibu...anu!”

“Kenapa sama anunya. Abis diservis abg-nya ya!” katanya seakan sedang menyindir aku dengan Vira yg barusan abis ML.


“Ah i-itu..!”

“Kamu itu kalo ibu yg kepengin banyak sekali alasan. Sedang abg-mu itu hampir tiap waktu dikelonin” gusarnya seraya memalingkan wajahnya ke arah lain.

“Ibu liat semaunya,” beliau hanya mengangguk.

Aku peluk tubuh ibu kedalam dadaku. “Evan janji setelah acara party di sekolah Vira Evan bakal nemenin ibu semalam suntuk.” imbuhku.

“janji”

“iya Evan janji” tegasku.

“Dah.. Evan pamit dulu ya ibuku sayang.”

“Ya sudah kamu hati-hati di jalan. Jaga gadismu dan abg-mu itu, soalnya perasaan ibu ngerasa nggak enak.” kata ibu menggodaku.


“Mending ibu istirahat dan jaga kandungannya, jangan sampai kecapaian,bu?”

“Ya udah pokoknya kamu mesti hati-hati” aku hanya mengangguk pelan.

“Ok, Momy?”


Aku berjalan menuju tempat dimana mobil Vivi terparkir di luar. Karena di garasi rumah terparkir mobil milik si Lusi yg masih kubawa.
Suasana komplek sudah lumayan sepi padahal masih jam setengah tujuh. Namun pandanganku tertuju pada mobil mewah Mercedes-Benz yg selalu parkir di diseberang jalan dekat post. Hampir stiap hari mereka berada di sana.

“Sebenarnya mereka semua ada urusan apa dengan keluargaku. Kami semua di ibukota terbilang masih baru. ” batinku.


“van ada apa kamu dri tadi bengong liatin kearah sana.” tegur Vivi.


“nggakk apa-apa Vi!”

“Udah ayo kak..buruan masuk, kita mesti berangkat ” timpal Vira yg berada di dalam mobil SUV sport milik Vivi.


“Kamu yg bawa mobilnya,van”

“Oke tuan putri dan ratuku yg cantik”

Mobil yg ku kendarai perlahan meninggalkan kompleks perumahanku. Untuk segera menuju sekolah Vira.


********

Setelah kepergian mereka empat pasang mata mengawasi mereka dari seberang jalan.



~POV 3rd~


“Kalian berdua ikuti mereka kemanapun pergi,lindungi dan jaga mereka jangan sampai semuanya kenapa-napa.”

“Siap boss.”

Biar aku dan si dharmaji disini mengawasi orang tuanya.”

“Atur aja mana yg terbaik bos aja!”

Kalau kalian ada apa-apa langsung kabari kami berdua.”

“Beres itu bos.”

“Ya udah, cepet kalian kejar mobilnya, sebelum kalian kehilangan jejak.

“Saya duluan bos!”

“Jii, lo jaga dulu awasi rumahnya. Aku mau telpon big boss.

---------

Hallo Vin, ada kabar apa?”

“Tidak ada boss. kapan bos akan datang lagi ke Indonesia?”


“Lusa, saya akan kesana, bersama putraku. Sekalian ingin memberitahu sesuatu hal yang sangat penting.”

Saya tunggu kedatangan anda boss!”

“Gimana keadaan keluarga itu. Apa kalian menjaganya dengan baik.

“Tentu bos,sesuai perintah boss.

“Bagus? aku tidak sia-sia mempercayakan mereka pada kalian. Ya sudah aku mau menemani Nyonya Mai di rumah sakit, kondisinya sekarang sudah semakin lemah”

Siap bos, salam untuk Nyonya Mai.”

Tuuutttt tuttt sambungan telepon terputus.

“Gimanana jii aman!”

“Aman bos?”

Keduanya kembali mengawasi kediaman rumah evan.

*****




[Bersambung]
 
Terakhir diubah:
Kira in update ternyata posting judul nya aja..
Ayoo suhu cepet di rilis donk ceritanya..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd